Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENELITIAN

[Document subtitle]

OLEH:

GABRIELLA ANGELA

PETRAYUNA DIAN OMEGA

JUNI, 2020
Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta
HUBUNGAN INTELEGENSI DENGAN PRESTASI
AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS X
Gabryella Angela
Petrayuna Dian Omega

Fakultas Psikologi
Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta
petra.omega@ukrida.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara inteligensi


terhadap prestasi akademik di Fakultas Psikologi X. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif, dengan metode dokumentasi sebagai metode pengambilan data. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi untuk mengetahui seberapa kuat
hubungan antara variabel intelegensi terhadap prestasi akademik. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa adanya hubungan pada intelegensi terhadap prestasi akademik
mahasiswa, juga terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel intelegensi
terhadap presentasi akademik. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukan
koefisien korelasi r = 0.442 dan signifikansi p = 0.000 < 0.05. Didapati korelasi antara
intelegensi terhadap prestasi akademik tergolong dalam kategori sedang (r = 0442), juga
didapatkan angka sumbangan efektif intelegensi terhadap prestasi akademik sebesar
19,8%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat variabel lain selain intelegensi faktor yang
menentukan hasil prestasi akademik dari mahasiswa, salah satunya yaitu faktor minat
belajar mahasiswa.

Kata kunci : intelegensi, prestasi akademik, mahasiswa

ABSTRACT

This research aims to study the existence of a relationship between intelligence and
academic achievement at the faculty of psychology X. The research method used in this
study was quantitative research by collecting data from sources that have been made
about the documents required in this study, referred to as the documentation method. The
analysis used in this research was the analysis looking for the relationship between
variables and seeking a strong relationship between intelligence variables and academic
achievement. Based on this research, the results showed the existence of a relationship
between intelligence and students' academic achievement, and there was also a
significant positive relationship between intelligence variables and academic
presentation. This is supported by research data, which added the coefficient r = 0.442
and the significance p = 0.000<0,05. Intellectual contribution to academic achievement
was classified in the moderate category (r = 0,442); also, the effective contribution rate
of intelligence to academic achievement was 19,8%. This indicates that there are
variables other than the intelligence factor determining the academic outcome, one of
which is the factor of students’ interest in learning.

Keyword : intelligence, student, academic achievement

1. PENDAHULUAN Perguruan tinggi di era globalisasi


harus berbasis pada mutu, dalam proses
peningkatan mutu ini perguruan tinggi di
1
Indonesia memiliki peran strategis untuk keseluruhannya struktur kepribadian
melakukan upaya menciptakan sumber seorang manusia. Faktor intelegensi dari
daya manusia berkualitas dan memiliki individu yang menentukan bagaimana
daya saing yang tinggi. Sobar cara individu menyelesaikan masalah,
mengatakan (dalam Casuarina, Halim & serta mengatakan bahwa intelegensi dan
Syukri, 2017) prestasi belajar mahasiswa keberhasilan dalam pendidikan adalah
di perguruan tinggi merupakan alat dua hal yang saling berkaitan. Pratama
untuk mengukur keberhasilan perguruan dan Corebima (2015) dalam
tinggi dalam penyelenggaraan sistem penelitiannya mengatakan bahwa pelajar
pendidikan. S. Nasution (dalam Anwar yang mendapat nilai tinggi maka skor IQ
& Ugi, 2017) berpendapat bahwa nya juga tinggi dan begitu juga
prestasi belajar merupakan sebaliknya. Pelajar yang memiliki IQ
kesempurnaan seorang peserta didik tinggi tampil lebih baik di sekolah
dalam berpikir, merasa dan berbuat. daripada mereka yang memiliki nilai IQ
Sobar (dalam Walidaini dkk, 2017) yang lebih rendah. Dari beberapa hasil
mengatakan mahasiswa dengan IPK penelitian menunjukan bahwa individu
yang tinggi mengindentifikasi bahwa yang memiliki intelegensi yang tinggi
mahasiswa tersebut mampu mengikuti biasanya akan memiliki prestasi yang
perkuliahan dengan baik. Untuk baik.
mencapai IPK yang baik, banyak faktor Universitas X adalah salah satu
yang mempengaruhinya. Universitas di Jakarta Barat. Terdapat
Faktor-faktor yang mempengaruhi serangkaian proses sebelum dan sesudah
pencapaian prestasi akademik, menurut masuk menjadi mahasiswa dan
Purwanto (dalam Walidaini dkk, 2017) mahasiswi pada Universitas X, salah
adalah faktor internal dan eksternal. satunya adalah tes intelegensi yang
Faktor internal adalah aspek fisik, bakat, dilakukan setelah mahasiswa dan
minat, kecerdasan, dan yang lainnya mahasiswi diterima dan masuk dalam
yang berasal dari dalam diri mahasiswa. Fakultas Psikologi dari Universitas X.
Sedangkan faktor eksternal adalah Berdasarkan hasil wawancara yang
lingkungan, sarana, fasilitas, dan yang dilakukan dengan salah satu pembimbing
lainnya yang berasal dari luar diri akademik di Fakultas Psikologi
mahasiswa. Terdapatnya faktor Universias X, pada bulan November
kecerdasan atau intelegensi dalam 2018. Diketahui bahwa hasil tes
penentuan hasil prestasi akademik yang intelegensi ini digunakan untuk
dikatakan oleh Purwanto (dalam mengetahui kemampuan akademik dari
Walidaini, Mukid, Prahutama, dan mahasiswa Fakultas Psikologi
Rusgiyono, 2017), mendukung beberapa Universitas X.
penelitian yang meneliti hubungan Dalam data dokumentasi buku wisuda
intelegensi dengan prestasi akademik. mahasiswa/i Fakultas Psikologi tahun
Hasil dari penelitian sebelumnya 2012-2016 yang diperoleh di Universitas
menunjukan terdapat hubungan antara X, didapatkan data sebagai berikut; (1)
intelegensi dengan prestasi akademik seorang mahasiswa lulus tahun 2011
mahasiswa, dimana semakin tinggi dengan IPK 3,79 memiliki IQ 97, (2)
intelegensi seseorang maka semakin seorang mahasiswa pada tahun 2012
tinggi prestasi akademik yang dengan IPK 3,88 memiliki nilai IQ 98,
dicapainya. dan (3) seorang mahasiswa tahun 2013
Kecerdasan intelektual (IQ) itu sendiri dengan IPK 3,70 dengan nilai IQ 98.
adalah istilah umum yang digunakan Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Psikologi
untuk menjelaskan sifat pikiran yang yang mendapatkan gelar cumlaud ini
mencakup sejumlah kemampuan, seperti memiliki nilai skor IQ low average yang
kemampuan menalar, merencanakan, diukur menggunakan IST. Melalui data
memecahkan masalah, berpikir abstrak, IPK terakhir mahasiswa aktif 2012-2016
memahami gagasan, menggunakan yang didapat dari unit PTI Universitas X,
bahasa, dan belajar. Amthauer (dalam dan data hasil skor IQ yang diukur
Sudarji, Akira, Yeong, & Reinhard, menggunakan tes IST dari Lab Fakultas
2017) mendefinisikan intelegensi Psikologi Universitas X. Ditemukan
sebagai suatu struktur tersendiri, didalam bahwa dari 88 mahasiswa yang memiliki
2
IPK terakhir sangat memuaskan yaitu dalam penelitiannya menguji validitas
2,75 – 3,50 hanya 15 mahasiswa yang konstruk dari IST yang telah direvisi
memiliki kategori IQ pada rata-rata atas badan pengkajian dan penerapan
(105-119). Setelah itu terdapat 23 teknologi (BPPT). Hasil yang didapatkan
mahasiswa pada kategori IQ rata-rata dari delapan subtes hanya subtes ZR,
(100-104), 16 mahasiswa pada kategori ME, AN dan RA saja yang menunjukan
IQ rata-rata bawah (95-99), 28 hasil signifikan mengukur intelegensi
mahasiswa pada kategori IQ kurang (81- umum. Sedangkan menurut Mangestuti
94), dan 7 mahasiswa pada kategori IQ dan Aziz (2007) dalam penelitiannya
mental defective (<80). mendapatkan hasil dari sembilan subtes
Berdasarkan data-data tersebut, IST hanya terdapat satu subtes yang
terdapat perbedaan hasil dengan dinyatakan valid yaitu subtes ZR.
penelitian-penelitian sebelumnya, yang Penelitian Mangestuti dan Aziz (2007)
mengatakan bahwa semakin tinggi juga menguji reliabilitas dari kesembilan
kemampuan intelegensi individu, subtes IST. Kesembilan subtes IST
semakin besar peluangnya untuk menunjukan angka reliabilitas dengan
berprestasi. maka peneliti ingin besar koefisien yang beragam, yaitu
mengetahui hubungan intelegensi 0,463-0,821 pada taraf signifikan 0,01.
dengan prestasi akademik pada Fakultas Sedangkan menurut Kumolohadi dan
Psikologi Universitas X. Penelitian ini Suseno (2012) dalam penelitiannya, tes
diharapkan dapat mengembangkan SPM dan tes IST memiliki korelasi
pengetahuan baru dalam bidang koefisien sebesar 0,336; p=0,000, 2-tailed
Psikologi Pendidikan dan informasi baru (p<0,01). Hal ini menunjukan bahwa tes
mengenai hubungan intelegensi dengan SPM dan IST memiliki korelasi lemah.
prestasi akademik khususnya di Fakultas Berdasarkan penelitian sebelumnya
Psikologi Universitas X. mengenai validitas dan reliabilitas IST,
ada beberapa subtes dari IST yang
dinyatakan tidak valid serta uji
2. METODOLOGI reliabilitasnya rendah.
Data sekunder yang peneliti gunakan
Penelitian ini merupakan penelitian adalah (1) data dokumentasi berupa
kuantitatif, dengan menggunakan catatan dokumen dari hasil tes IST
metode dokumentasi untuk menganalisa mahasiswa Fakultas Psikologi yang
data dari IST (Intelligence Structure didapatkan dari Lab.Fakultas Psikologi
Test). Subjek dari penelitian ini adalah Universitas X, dan (2) data dokumentasi
mahasiswa aktif Fakultas Psikologi IPK terakhir mahasiswa Fakultas
Universitas X angkatan 2016-2017, yang Psikologi yang didapatkan dari bagian
berjumlah 109 mahasiswa. PTIK Universitas X. Skala yang
Penelitian ini tidak menguji validitas digunakan untuk mengukur IQ dalam
dan reliabilitas karena data yang penelitian ini adalah Intelligen Struktur
diperoleh yaitu data skor IST mahasiswa Test (IST), dimana dalam skala ini
merupakan skor agregat (Juliana, 2019), terdapat sembilan dimensi intelegensi.
sehingga tidak memungkinkan untuk Penelitian ini melakukan uji asumsi
dilakukan uji validitas dan linearitas guna untuk mengetahui apakah
reliabilitasnya. dua variabel secara signifikan
Dalam penggunaannya IST di mempunyai hubungan yang linear atau
Indonesia sendiri, beberapa peneliti telah tidak (Priyatno, 2013). Teknik analisis
menguji validitas dan reliabilitasnya. hasil yang digunakan dalam uji hipotesis
Penelitian Liau & Suwartono (2011), adalah statistik non parametrik uji
meneliti uji validitas konstruk alat pada korelasi Spearman. Penelitian ini juga
IST RA dengan tes Penalaran Numerik. menghitung besar sumbangan dari
Hasil korelasi antara tes PN dengan IST variabel intelegensi terhadap prestasi
RA menunjukkan korelasi yang akademik.
signifikan (r=0,74, p<0,05). Hasil ini
menyatakan tes IST bagian RA item-
itemnya mengukur hal yang sama pada
tes Penalaran Numberik. Sasmita (2010)
3
3. LANDASAN TEORI Gemeinsamkeiten (GE), adalah
kemampuan mengabstraksikan dengan
Pengertian Intelegensi bahasa, pembentukan pengertian atau
Amthauer (dalam Sudarji, Akira, pemahaman, berpikir logis dengan bahasa.
Yeong, & Reinhard, 2017) Aspek yang diukur adalah kemampuan
mendefinisikan intelegensi sebagai suatu bernalar secara logis. (5) Merk aufgaben
struktur tersendiri, didalam (ME) yaitu kemampuan memperhatikan,
keseluruhannya struktur kepribadian kemampuan menyimpan atau mengingat
seorang manusia. Inteligensi merupakan kata-kata yang telah dipelajari,
suatu keseluruhan terstruktur yang terdiri kemampuan daya ingat. Aspek yang
dari kemampuan-kemampuan jiwa dan diukur adalah memori yang
rohani, yang berfungsi sedemikian rupa berkaitan dengan perhatian dan
sehingga memberikan kemampuan bagi konsentrasi. (6) Rechenaufgaben (RA),
manusia, untuk bertindak sebagai yaitu berpikir secara praktis dengan
pelaksana dalam dunianya. Pada tahun berhitung, berpikir matematis dan logis,
1953 Amthauer mengembangkan dimensi berpikir runtut dalam membuat
kemampuan dari Thurstone menjadi 9 kesimpulan, secara umum subtes ini
dimensi, dan membuat Intelligenz mengukur kemampuan memecahkan
Structure Test (IST). masalah praktis dengan berhitung.
Dimensi ke (7) Zahlen reihen (ZR)
Dimensi Intelegensi adalah berpikir teoretis dengan berhitung,
Amthauer mengembangkan sembilan berpikir induktif dengan angka-angka,
dimensi intelegensi, yang dimana fleksibilitas dan kemampuan berpikir
kesembilan dimensi ini menjadi subtest dengan mengubah atau menggantikan
dalam Intelligenz Structure Test (IST). cara. Aspek yang diukur adalah
IST merupakan tes kolektif pertama dari kemampuan berhitung yang didasarkan
Jerman yang dikembangkan oleh pada pendekatan analitis atau informasi
Amthauer. Kesembilan dimensi aktual dalam bentuk angka, sehingga
intelegensi yang menjadi subtest dalam ditemukan hubungan antara angka-angka
IST (Sudarji, Akira, Yeong, & Reinhard, tersebut. (8) Form Ashwahl (FA),
2017) juga mengukur faktor-faktor merupakan kemampuan membayangkan,
khusus yaitu: (1) Satzergaenzung (SE) berpikir visual menyeluruh. Aspek yang
adalah pembentukan pendapat, common di ukur adalah kemampuan imajinasi dan
sense, penekanan pada berpikir konkrit kreativitas subyek, dan (9) Wurfel
praktis, sense of reality, kemandirian aufgaben (WU), adalah kemampuan
dalam berpikir. Aspek yang diukur membayangkan ruang, komponen-
adalah judgement subyek. (2) komponen teknis konstruktif, tidak
Worthauswahl (WA) yaitu menangkap tergantung pada pendidikan konvensional.
inti atau makna pengertian yang Subtes ini mengukur kemampuan analitis
disampaikan dalam bahasa, rasa bahasa, yang disertai dengan kemampuan
berpikir dengan bahasa secara induktif, membayangkan secara antisipatif pada
kepekaan menyelami perasaan, empati. perubahan keadaan ruang.
Aspek yang diukur adalah kecepatan
subyek dalam menangkap dan menyerap Faktor–faktor yang mempengaruhi
inti atau makna maupun isi pokok intelegensi
perintah dalam informasi yang Sujanto (dalam Rufaidah, 2015)
disampaikan secara verbal oleh orang mengidentifikasikan beberapa faktor yang
lain. mempengaruhi intelegensi yaitu: (1)
(3) Analogien (AN), yaitu Pembawaan, faktor pembawaan adalah
kemampuan menghubungkan atau segala kesanggupan individu yang telah
menyusun kombinasi, fleksibilitas dalam dibawa sejak lahir, dan faktor pembawaan
berpikir, kemampuan menangkap dan ini antara satu dengan lain individu
mengalihkan hubungan, kejelasan dan tidaklah sama. (2) Kemasakan, ialah saat
keteraturan logis dalam berpikir. Aspek munculnya sesuatu daya jiwa kita yang
yang diukur adalah proses berpikir yang kemudian berkembang dan mencapai saat
mencakup analisis, judgement, dan puncaknya. (3) Pembentukan, faktor
kesimpulan. Dimensi ke (4) pembentukan adalah faktor yang
4
mempengaruhi intelegensi di masa Faktor-faktor prestasi akademik Slameto
perkembangannya. (4) Minat, faktor (dalam Dewanto & Nurhayati,
minat adalah motor penggerak dari 2015) mengatakan bahwa terdapat dua
intelegensi. Sujanto menambahkan semua faktor besar yang mempengaruhi prestasi
faktor ini saling bersangkutan satu sama akademik, satu adalah faktor internal yang
lain, untuk menentukan inteligensi terdiri dari (a) faktor fisik, seperti
seseorang, tidak dapat hanya berpedoman pancaindra dan kondisi fisik secara umum
pada salah satu faktor saja. dan (b) faktor psikologis, seperti minat,
Pengertian Prestasi Akademik bakat, motivasi dan kecerdasan. Faktor
Prestasi akademik menurut teori kedua adalah faktor eksternal, yang terdiri
Bloom (dalam Utomo, 2016) adalah dari (a) faktor fisik, seperti kondisi tempat
mengungkap keberhasilan seseorang belajar atau kelas, sarana prasarana
dalam belajar yang diperoleh dari seluruh belajar, materi pelajaran, dan kondisi
hasil belajar yang telah dicapai lingkungan belajar dan (b) faktor sosial,
(achievement) melalui proses belajar seperti dukungan sosial (keluarga, teman
akademik (academic achievement). S. dan tetangga di sekitar rumah)
Pada jenjang pendidikan tinggi,
prestasi belajar diukur dengan nilai 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). IPK Populasi dalam penelitian ini adalah
merupakan hasil kumulatif dari kredit 140 mahasiswa, berusia antara 18-21
rata-rata untuk keseluruhan nilai yang tahun. Dari 140 mahasiswa, mahasiswa
didapat sebanyak total semester yang yang masih aktif dalam perkuliahan pada
telah dijalani. IPK diukur dengan skala tahun 2019 sebanyak 109 mahasiswa (81
angka mulai dari 0 sebagai skala terendah perempuan, dan 28 laki-laki) diantaranya
sampai dengan 4 sebagai skala tertinggi 57 mahasiswa tahun angkatan 2016 dan
(Walidaini, Mukid, Prahutama, & 52 mahasiswa tahun angkatan 2017.
Rusgiyono, 2017). Prestasi akademik Sebanyak 109 mahasiswa aktif
yang dimaksud dalam penelitian ini Universitas X Fakultas Psikologi inilah
adalah berkaitan dengan pengetahuan dan yang menjadi partisipan dalam penelitian
keterampilan mahasiswa yang ini.
berhubungan dengan bidang studi di Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
Fakultas Psikologi Universitas X dan memperoleh hasil hubungan positif dan
diukur dengan IPK. signifikan antara intelegensi dan
prestasi akademik pada mahasiswa
Aspek-aspek prestasi akademik Fakultas Psikologi 2016 dan 2017
Nasution (dalam Anwar & Ugi, 2017)
Universitas X (r = 0,442 dan p = 0,000
mengatakan prestasi belajar peserta didik
dikatakan sempurna jika memenuhi tiga
< 0,05). Dapat dikatakan semakin
aspek, aspek tersebut yaitu (1) aspek tinggi tingkat intelegensi, maka
kognitif. Aspek kognitif adalah aspek semakin tinggi pula prestasi akademik
yang berkaitan dengan kegiatan berpikir, dari mahasiswa Fakultas Psikologi
aspek ini sangat berkaitan erat dengan 2016 dan 2017 Universitas X. Korelasi
tingkat intelegensi peserta didik. Aspek antara intelegensi terhadap prestasi
selanjutnya adalah (2) aspek afektif. akademik tergolong dalam kategori
Aspek afektif adalah aspek yang sedang (r = 0,442). Dengan demikian,
berkaitan dengan nilai dan sikap, hipotesis penelitian (Ha) diterima,
penilaian pada aspek ini dapat terlihat yaitu terdapat hubungan antara
pada kedisiplinan, sikap hormat pada
intelegensi (IQ) dengan prestasi
guru, kepatuhan dan lain sebagainya.
Aspek terakhir adalah (3) aspek akademik mahasiswa Fakultas
psikomotorik. Aspek psikomotorik Psikologi 2016 dan 2017 Universitas
adalah sesuatu yang berkaitan dengan X. Korelasi antara intelegensi terhadap
kemampuan gerak fisik yang prestasi akademik mahasiswa Fakultas
mempengaruhi sikap mental, aspek ini Psikologi Universitas X memiliki
menunjukkan kemampuan atau korelasi sedang. Hal ini menunjukkan
keterampilan (skill) peserta didik setelah bahwa variabel nilai intelegensi tidak
menerima sebuah pengetahuan. terlalu menentukan hasil prestasi
5
akademik dari mahasiswa. Hasil siswa (Nurhasanah, 2016). Ridwan pada
penelitian ini dapat mendukung tahun 2018 melakukan penelitian
temuan di latar belakang penelitian mengenai pengaruh waktu, minat dan
pada 158 mahasiswa aktif (2012- motivasi belajar terhadap prestasi belajar
2017). Berdasarkan 88 mahasiswa mata kuliah konstruksi bangunan
FTUNM. Hasil pengujian mendapatkan
yang memiliki nilai IPK pada predikat
nilai Sig. 0.009 < 0,05 dan nilai thitung
memuaskan (IPK 2,76-3,51), terdapat 2,673 > ttabel 1,993 dengan demikian
73 mahasiswa yang memiliki IQ pada variabel Minat belajar berpengaruh
kategori IQ rata-rata, IQ rata-rata terhadap Prestasi Belajar (Ridwan, 2018).
bawah dan IQ mental defective. Dapat Pada penelitian Pengaruh metode
dikatakan juga mahasiswa yang pembelajar Koorporatif Dan Minat
memiliki kategori IQ rata-rata juga Belajar Terhadap Prestasi Belajar
bisa mendapatkan IPK pada kategori Pendidikan Agama Islam Pada Kelas E-
tinggi, karena terdapatnya pengaruh Learning Mahasiswa Universitas Mercu
dari variabel lain yang mempengaruhi Buana Jakarta (Sepudin & Kartika, 2018),
prestasi akademik yang tidak diteliti juga menyatakan terdapat pengaruh minat
belajar terhadap prestasi belajar
dalam penelitian ini. Hasil serupa juga
pendidikan agama mahasiswa.
terdapat pada penelitian Mulyasa Meningkatnya minat belajar akan
(dalam Gunawan, Suraya & mengingkatkan prestasi belajar dari
Tryanasari, 2014) yang mengatakan mahasiswa. Slameto (2013) juga
intelegensi merupakan salah satu menyatakan minat belajar memiliki
faktor yang berpengaruh terhadap pengaruh yang besar terhadap prestasi
tinggi rendahnya prestasi belajar. belajar, karena jika bahan pelajaran yang
Semakin tinggi tingkat intelegensi dipelajari tidak sesuai dengan minat
mahasiswa maka semakin besar pula siswa, siswa tidak akan belajar dengan
kemungkinan tingkat hasil belajar baik. Jika belajar tanpa disertai minat,
yang dicapai. Meskipun demikian siswa akan malas dan tidak akan
mendapatkan kepuasan dalam mengikuti
tidak dapat dikatakan bahwa prestasi
pembelajaran (Slameto, 2013). Hasil
mahasiswa kurang karena tingkat penelitian dahulu mendukung penelitian
intelegensinya juga kurang, karena ini, bahwa terdapatnya faktor lain selain
masih banyak faktor lain yang intelegensi yang memiliki pengaruh pada
mempengaruhi. prestasi akademik yaitu minat belajar.
Selanjutnya, peneliti menghitung
sumbangan dari variabel intelegensi 5. KESIMPULAN
terhadap prestasi akademik dan Hasil dari penelitian ini menunjukan
didapatkan angka sumbangan efektif terdapatnya hubungan positif dan
sebesar 19,8%. Hal ini menunjukan signifikan antara intelegensi dan prestasi
variabel intelegensi hanya menyumbang akademik pada mahasiswa Fakultas
19,8% dari faktor prestasi akademik, Psikologi 2016 dan 2017 Universitas X.
yang berarti juga terdapat faktor-faktor Korelasi antara intelegensi terhadap
lain yang mempengaruhi variabel prestasi prestasi akademik tergolong dalam
akademik. kategori sedang (r = 0442). Korelasi yang
Merujuk pada perspektif teori belajar tergolong sedang ini menunjukkan bahwa
bahwasannya banyak faktor yang variabel nilai intelegensi bukan satu-
mempengaruhi hasil prestasi belajar satunya faktor yang menentukan hasil
siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik dari mahasiswa. Hal ini
prestasi akademik sendiri menurut didukung dengan didapatkan angka
Slameto (dalam Dewanto & Nurhayati, sumbangan efektif intelegensi terhadap
2015) dan Purwanto (dalam Walidaini, prestasi akademik sebesar 19,8%,
Mukid, Prahutama, dan Rusgiyono, 2017) intelegensi hanya mempengaruhi prestasi
adalah faktor internal dan faktor akademik sebesar 19,8%. Hal ini juga
eksternal. Faktor internal diantaranya menunjukan bahwa terdapatnya 72,1%
adalah minat. Faktor minat ini diduga faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kuat dalam mempengaruhi hasil belajar prestasi akademik selain intelegensi, salah
6
satunya yaitu faktor minat belajar Husada Yogyakarta Tahun
mahasiswa. Intelegensi pada mahasiswa di Akademik 2012-2013. Jurnal
Universitas X termasuk dalam kategori Pendidikan, 13(2).
rata-rata bawah. Prestasi akademik pada Arifin, M., Dardiri A., & Handayani, A.
mahasiswa di Universitas X termasuk N. (2016). Hubungan
dalam kategori sangat memuaskan. Faktor Kemampuan Penyesuaian Pola
demografis yang berhubungan dengan Befikir Dengan Kemamdirian
intelegensi pada prestasi akademik adalah Belajar Serta Dampaknya Pada
tahun angkatan dan jenis kelamin Prestasi Akademik Mahasiswa.
mahasiswa. Jurnal Pendidikan: Teori,
Pengunaan alat tes IST sebagai Penelitian dan Pengembangan,
pengukur intelegensi di Indonesia masih 1(10).
sangat dipercaya meskipun nilai validitas Azwar, S. (2014). Reliabilitas dan
dan reliabilitasnya rendah, dan sering validitas. Yogyakarta: Pustaka
digunakan tanpa perhitungan terlebih pelajar.
dahulu. Saran untuk penelitian selanjutnya Azwar, S. (2016). Metode Penelitian.
agar mencaritahu validitas dan reliabilitas Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dari IST, apakah tes IST masih layak Budiningsih, A. (2012). Belajar dan
digunakan. Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Hasil penelitian menunjukan Cipta.
intelegensi hanya mempengaruhi 19,8% Bungin, B. (2005). Metode Penelitian
dari prestasi akademik mendukung Kuantitatif. Jakarta:
penelitian selanjutnya agar mencari tahu Prenadamedia.
faktor-faktor lain yang mempengaruhi Casuarina, C A., Halim. A., & Syukri M.
prestasi akademik selain intelegensi dan (2017). Minat, Sikap dan Persepsi
minat belajar yang telah diteliti. Mahasiswa Terhadap
Adapun saran praktis untuk pihak Pembelajaran Fisika Ditinjau Dari
Universitas mengenai perlunya Indeks Prestasi Kumulatif
mengkritisi penggunaan dari tes IST itu Mahasiswa. Jurnal Ilmiah
sendiri. Tes IST yang digunakan untuk Mahasiswa (JIM) Pendidikan
menguji intelegensi pada mahasiswa Fisika., 2 (2), 247-252.
sudah lama tanpa revisi dan tidak Christian, R. (2018). Gambaran
dilakukan perhitungan. Intelegensi Mahasiswa Fakultas
Psikologi Ukrida. Skripsi Jurusan
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Psikologi Ukrida.
Achmadi, R. (2017). Pengaruh Minat Christy,V., Octavia., Sulisetijono., &
Terhadap Prestasi Belajar Masjhudi. (2016). Hubungan
Mahasiswa Jurusan Perhotelan Intelligence Quotient (IQ) Dengan
AKPINDO. Panorama Hasil Belajar Kompetensi
Nusantara, 2(1). Kognitif Siswa Kelas XI IPA
Anwar, L., & Eru Ugi. (2017). Penerapan SMAK Santa Maria Malang Pada
model Pembelajaran Kooperatif Bentuk Soal Objektif dan Uraian.
Tipe Think Pair Skripsi Jurusan Biologi-Fakultas
Square pada MIPA UM.
materi ruang dimensi tiga untuk Dewanto, A. M. & Nurhayati, S. (2015).
Meningkatkan Prestasi Belajar Pengaruh Kecerdasan Emosional
Matematika Siswa Kelas X SMA dan Kecerdasan Spiritual
Negeri 1 Baubau. Jurnal Terhadap Sikap Etis dan Prestasi
Penelitian Pendidikan dan Mahasiswa Akuntansi. Pena
Pengajaran Matematika, 3(1-12). Jurnal Ilmu Pengetahuan dan
Angkotasan, S. S. (2016). Hubungan Teknologi, 23(1).
Kemampuan Berfikir Kritis Dengan Fasikhah, S. S., & Fatimah S (2017). Self-
Prestasi Belajar Mata Kuliah Regulated Learning (SRL) Dalam
Keperawatan Medikal Bedah II Meningkatkan Prestasi Akademik
Mahasiswa Semester Pada Mahasiswa. Jurnal Ilmiah
VII Program Studi Ilmu Mahasiswa (JIM) Pendidikan
Keperawatan (S-1) Sekolah Fisika. , 2(2), 247-252.
Tinggi Ilmu Kesehatan Wira
7
Fazrin, I., Saputro H., Arina C., & dan standard progressive
Ningrum, N, A.. (2017). Matrices:(dari konsep inteligensi
Mengembangkan Intelegensi yang berbeda Menghasilkan
Quotient (IQ) pada Anak tingkat inteligensi yang sama).
Prasekolah dengan Stimulasi Asian Journal of Innovation and
Keluarga dan Pendidikan Anak Entrepreneurship,, 1(02), 79-85.
Usia Dini. Forum Ilmiah Mangiwa. R., Wungouw. H., &
Kesehatan (FORIKES), 36. Pangemanan. D. (2014).
Feladi, V., & Lestari. I. (2015). Pengaruh Kemampuan Intelligence
Intelegensi dan Motivasi Belajar Quotient (IQ) Mahasiswa
terhadap Hasil Belajar pada Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Kuliah analisis Data Statistik. Sam Ratulangi. Jurnal e-
Jurnal Pendidikan Informatika Biomedik (eBM), 2(3).
dan Sains, 4(2). Montolalu, N. L., Opod, H.,& Pali, C.
Fitrah,. R., & Hendra. (2017). Urgensi (2016). Gambaran tingkat
Sistem Penjaminan Mutu Internal inteligensi mahasiswa tahun
Terhadap Peningkatan Mutu pertama program studi pendidikan
Perguruan Tinggi. Jurnal dokter fakultas kedokteran
Penjaminan Mutu Lembaga universitas sam ratulangi. Jurnal
Penjaminan Mutu Institut Hindu e-Biomedik, 4(2).
Dharma Negeri Denpasar, 4(1). Octavia, V. C., Sulisetijono & Masjhudi.
Gunawan, I. S. (2014). Hubungan (2016). Hubungan Intelligence
Kemampuan Berfikir Kreatif Dan Quotient (IQ) dengan Hasil
Kritis Dengan Prestasi Belajar Belajar Kompetensi Kognitif
Mahasiswa Pada Matakuliah Siswa Kelas XI IPA SMAK Santa
Konsep Sains II Prodi PGSD Maria Malang pada Bentuk Soal
IKIP PGRI Madiun. Premiere Objektif dan Uraian. Universitas
Educandum, 4(1), 10-14. Negeri Malang, 1.
Hetika. S., & Kamal. B. (2016). Analisis Pasek, N. S., Dwirandra A. A., & Putri
Pengaruh Kecerdasan Intelektual Made I. (2015). Pengaruh
dan Kecerdasan Emosional Kecerdasan Intelektual pada
Terhadap IPK Mahasiswa Prodi Pemahaman Akuntansi dengan
Akuntansi Politeknik Harapan Kecerdasan Emosi dan
Bersama Tegal dengan Kecerdasan Spiritual Sebagai
Kecerdasan Spiritual Sebagai Variabel Pemoderasi. . E-Jurnal
Variabel Moderating. Monex: Ekonomi dan Bisnis Universitas
Journal Research Accounting Udayana, 1(1) 703-714.
Politeknik tegal , 5(1). Periantalo, J. (2016). Penelitian
Hilaliyah, H. (2015). Pengaruh Persepsi Kuantitatif Untuk Psikologi.
Mahasiswa Atas Bahasa Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indonesia Dan Minat Belajar Pratama, A. T., & Corebima A. D. (2016).
Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Contributions Emotion al
Indonesia. Faktor Jurnal Ilmiah Intelligence on Cognitive
Kependidikan, 2(2). Learning Result of Biology of
Indriana TL, D. Widowati A I. & Senior High School Students in
Surjawati. (2016). Faktor-faktor Medan, Indonesia.
Yang Mempengaruhi Prestasi INTERNATIONAL JOURNAL OF
Akademik : Studi Kasus Pada ENVIRONMENTAL & SCIENCE
Mahasiswa Program Studi EDUCATION , 11(15), 8077-
Akuntansi Universitas Semarang. 8087.
Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Priyatno, D. (2013). Mandiri Belajar
Vol 18. No.1. Analisis Data Dengan SPSS.
Kolb, B. (1998). Brain plasticity and Mediakom.
behavior. Annual review of Putra, Z. H., & Wulan, S. (2015).
psychology, 49(1), 43-64. Hubungan Intelegensi Dengan
Kumolohadi, R., & Suseno, M. N. N. Hasil Belajar Matematika Kelas V
(2012). Intelligenz struktur test SD Negeri 68 Pekanbaru. JPM
8
IAIN Antasari, 2(1-8). Jurnal Pendidikan Teknologi dan
Ridwan, R., Ardi, M., Rahmansah. Kejuruan, 20(1).
(2018). Pengaruh Waktu, Minat Walidaini, N., Mukid, A., Prahutama, A.,
Dan Motivasi Belajar Terhadap & Rusgiyono, A. (2017). Analisis
Prestasi Belajar Pada Mata Diskriminan Berganda Dengan
Kuliah Konstruksi Bangunan I Peubah Bebas Campuran
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Kategorik dan Kontinu Pada
Dan Perencaaan FTUNM. Klasifikasi Indeks Prestasi
Rosita, Y. A., Azhari A., & Fitria N. Kumulatif Mahasiswa. Jurnal
(2015). Hubungan Antara Media Statistika, 10(2).
Intelligence Quotient (IQ) Yuliyani, R. A. (2017). Pengaruh Minat
Dengan Prestasi Akademik Dan Kebiasaan Belajar Terhadap
Mahasiswa Fk Ump Angkatan Prestasi Belajar Statistika Lanjut
2011 Dan 2012. Syifa’MEDIKA, Mahasiswa. Jurnal Penelitian
6(1). Pendidikan Matematika, 1(1), 86-
Rufaidah, A. (2015). Pengaruh 93.
Intelegensi dan Minat Siswa
Terhadap Putusan Pemilihan .
Jurusan. Faktor Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 2(2).
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian
Kuantitatif & Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sasmita, N. O. (2010).
Pengujian
Validitas Konstruk Dari
Intelligenz Struktur Test Yang
Telah Di Revisi Badan
Pengkajian Dan Penerapan
Teknologi (BPPT)
Saepudin., Kartika, S. (2018). Pengaruh
Metode Pembelajaran
Koorporatif Dan Minat Belajar
Terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Pada
Kelas E-Learning Mahasiswa
Universitas Mercu Buana
Jakarta. PROSIDING SNTP, 1.
Sudarji, S. A., Yeong, M., & Reinhard, S.
(2017). Profil IST Mahasiswa
Program Psikologi Universitas
"YY". Journal UBM
Psibernetika, 5(1).
Sudjana. (2005). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2015). Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryani, Y. E. (2018). Aplikasi Rash
Model Dalam Mengevaluasi
Intelligenz Structure Test.
Psijohumaniora: Jurnal
Penelitian Psikologi, 3(1), 73-
100.
Utomo, P. (2016). Analisis Kontribusi
Pemberian Beasiswa terhadap
Peningkatan Prestasi Akademik
Mahasiswa Fakultas Teknik
Unversitas Negeri Yogyakarta,.
9

Anda mungkin juga menyukai