Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEPERAWATAN DASAR

“ MAKALAH PERAWATAN JENAZAH “

DOSEN PENGAMPU MATERI


Diana Hardiyanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Tim Penyusun
Ike Septia Ningrum : 20211440121039
Jihan Salma : 20211440121043
Julia : 20211440121044
Muhammad Fahriayadi : 20211440121045
Muhammad Hari Rahman : 20211440121046
Muhammad Nurdin Ridhani : 20211440121049

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia Nya kami dapat menyusun makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini
disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam , disamping itu
penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya agar dapat
mengetahui tentang Tata Cara Perawatan Jenazah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna , oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran dari pembaca
sehingga dalam pembuatan makalah  lainnya menjadi lebih baik lagi.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.Amin Ya Rabbal Alamin.

                                                                                        Martapura 28 September 2021

Tim Penyusun

                      
                                                            

                                                                                                                            

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………….……………………………………………………………………i


Daftar Isi …………………………………………………………………………………………ii

BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang Maslah …….…..…………………………………………………………………1
B.     Rumusan Masalah ……………..…………………………………………………………………1
C.     Tujuan Penulisan …………..……..………………………………………………….…………...1

BAB II Pembahasan
A.    Hukum Islam Tentang Pengurusan Jenazah ………....………………………………………..…2
B.     Beberapa Kewajiban terhadap Jenazah …………….……………………………………………2
1.Memandikan jenazah ……………………..……………………………………………………2
2.mengkafani Jenazah ……………………………………………………………………………3
3.Mensholatkan Jenazah …………………………………………………………………………3
4. Menguburkan Jenazah ………………………………………...………………………………5 

BAB III PENUTUP


Kesimpulan …………..……..……………………………………………………………………6
Dafatr Pustaka ...............…………………………………………………………………………7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Kita ketahui bahwa petunjuk Rasulullah saw. Dalam masalah penanganan jenazah adalah
petunjuk dan bimbingan yang terbaik dan berbeda dengan petunjuk umat-umat lainnya.
Bimbingan beliau dalam hal mengurus jenazah didalamnya mencakup aturan yang
memperhatikan sang mayat. Termasuk memberi tuntunan yaitu bagaimana sebaiknya keluarga
dan kerabatnya memperlakukan jenazah/mayat.
Dengan demikian, petunjuk dan bimbingan Rasulullah saw. Dalam mengurus jenazah ini
merupakan potret aturan yang paling sempurna bagi sang mayat. Aturan yang sangat sempurna
dalam mempersiapkan seorang yang telah meninggal untuk kemudian bertemu dengan Rabbnya
dengan kondisi yang paling baik. Bukan hanya itu, keluarga dan orang-orang yang terdekat sang
mayat pun disiapkan sebagai barisan orang-orang yang memuji Allah dan memintakan ampunan
serta rahmat-Nya bagi yang meninggal.

B.     Rumusan Masalah


1.      Hukum islam tentang Pengurusan Jenazah
2.      Beberapa  Kewajiban Terhadap Jenazah

C.    Tujuan Makalah


1.      Untuk memenuhi salah satu Tugas Mata kuliah Keperawatan Dasar
2.      Untuk mengetahui tuntunan dalam mengurus jenazah sesuai syariat Islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hukum islam tentang Pengurusan Jenazah


Setiaip muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya muslim yang meninggal dunia.
Kewajiban ini sifatnya bersifat kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis ibadah yang
hukumnya fardhu kifayah yang artinya kewajiban bagi seluruh umat muslim, namun apabila
sudah ada beberapa orang yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban itu bagi seluruh
umat muslim.

B. Beberapa  Kewajiban Terhadap Jenazah


1. Memandikan Jenazah
2. Mengkafani Jenazah
3. Menshalatkan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah

1. Memandikan Jenazah
Syarat Jenazah yang dimandikan :
a. Beragama Islam
b. Tubuh / anggota badan masih ada
c. Jenazah tersebut bukan mati syahid ( dunia akherat )

 Yang berhak memandikan jenazah


a. Jenazah laki-laki yang memandikan laki-laki dan sebaliknya kecuali suami atau istri.
b. Jika tidak ada suami/istri atau mahram maka jenazah ditayamumkan.
c. Jika ada beberapa orang yang berhak maka diutamakan keluarga terdekat dengan jenazah

 Syarat – syarat yang memandikan


1. Islam                      
2. Berakal       
3. Amanah      
4. ‘Alim                      
5. Merahasiakan

 Cara memandikan jenazah


a. Jenazah ditempatkan di tempat yang layak adan ditempat yang tinggi
b. Diberi basahan
c. Bersihkan kotoran/najis
d. Bersihkan pada kuku, mulut dan gigi
e. Siramkan air ke seluruh tubuh dari atas ke bawah
f.  Sabun dan siram kembali
g. Wudhukan, siram dengan air kapur barus
h. Memandikan jenazah disunnahkan tiga kali.

2
2.  Mengkafani Jenazah
1. Hendaknya kain kafan yang digunakan bagi mayit laki-laki sebanyak tiga 3 (lapis). Sedangkan
bagi wanita sebanyak 5 (lima) lapis terdiri dari sarung, ghamis, khimar, dan dua helai kain.
2. Menggunakan kain yg bersih & baik serta menutupi seluruh tubuh.
3. Menggunakan kain yang berwarna putih.
4. Memberikan wewangian
5. Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan.
6.  Menaburi kain kafan dengan kafur.
7.  Hendaknya kain kafan yang terbaik diletakkan di bagian atas.

3.   Menshalatkan Jenazah
 Syarat-syarat shalat jenazah
a. Menutup aurat, suci hadats/najis dan menghadap kiblat
b. Jenazah telah dimandikan
c. Letak jenazah di depan yang menshalatkan kecuali shalat ghaib
 Cara shalat:
1. Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam berdiri di hadapan kepala mayit jika laki-laki. Jika
mayitnya perempuan, maka imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian makmum berdiri di
belakang imam.
•    Disunnahkan membuat tiga shaf (barisan).
•    Disukai yang menshalatinya jama’ah yang banyak
•    Jika mayitnya anak laki-laki & perempuan, maka posisi imam berdiri seperti pada posisi mayit
wanita dewasa.
•     Tidak mengapa bagi Imam meberitahukan jenis kelamin mayit kepada makmum, agar dapat
berdo’a sesuai dengan kata gantinya.

2.  Imam bertakbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangannya, kemudian meletakkan tangan
kanan di atas tangan kiri di atas dada. Kepala menunduk & pandangan tertuju kepada tempat
sujud.

3.   Berta’awudz, membaca basmallah, tidak membaca do’a iftitah, membaca surat al-fatihah.
Semuanya dibaca secara sir (pelan).

4.   Imam takbir yang kedua seraya mengangkat tangan kemudian membaca shalawat.

5.   Kemudian bertakbir yang ketiga sambil mengangkat tangan terus berdo’a bagi sang mayit.
Keterangan  :
a. Lafal lafal niat mewudhukan jenazah
  - Lafal niat mewudhukan jenazah laki – laki
      ‫ت هّٰلِل ِ تَ َعالَى‬
ِ ِّ‫ْت ْال ُوضُوْ َء لِ ٰه َذا ْال َمي‬ ُ ‫نَ َوي‬
 - Lafal niat mewudhukan jenazah perempuan
      ‫ت هّٰلِل ِ تَ َعالَى‬ِ ِّ‫ْت ْال ُوضُوْ َء لِ ٰه ِذ ِه ْال َمي‬
ُ ‫نَ َوي‬

b. Lafal lafal niat memandikan jenazah


  - Lafal  niat memandikan jenazah laki – laki
    ‫ت هّٰلِل ِ تَ َعالَى‬
ِ ِّ‫ْت ْال ُغ ْس ِل لِ ٰه َذا ْال َمي‬
ُ ‫ن ََوي‬

3
  - Lafal niat memandikan jenazah perempuan
    ‫ت هّٰلِل ِ تَ َعالَى‬
ِ ِّ‫ْت ْال ُغ ْس ِل لِ ٰه ِذ ِه ْال َمي‬
ُ ‫نَ َوي‬
- Lafal  niat mentayamumkan jenazah
    ‫ت هّٰلِل ِ تَ َعالَى‬ِ ِّ‫ت قُ ْلفَ ِة ٰه َذا ْال َمي‬ِ ْ‫ْت التَّيَ ُّم َم ع َْن تَح‬
ُ ‫ن ََوي‬
Artinya  : Saya niat tayamum untuk menggantikan membasuh dibawah   ini jenazah  karena
allah ta ‘ala .

c. Lafal lafal niat shalat jenazah 


1. untuk jenazah laki laki Satu
      ‫ ِا َما ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى‬/ ‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما‬ َ ْ‫ت فَر‬ ٍ ‫ت اَرْ بَ َع نَ ْكبِي َْرا‬ ِ ِّ‫صلِّى َعلَى هَ َذا ْال َمي‬ َ ُ‫ا‬
2. untuk jenazah laki laki dua
      ‫ ِا َما ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى‬/ ‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما‬ َ ْ‫ت فَر‬ ٍ ‫ت اَرْ بَ َع نَ ْكبِي َْرا‬ ِ ِّ‫صلِّى َعلَى هَ َذي ِْن ْال َمي‬ َ ُ‫ا‬  
3. untuk jenazah banyak
     ‫ اِ َما ًما هَّلِل ِ تَ َعالى‬/ ‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما‬ َ ْ‫ت فَر‬ ٍ ‫صلِّى َعلَى هَۤ ُؤالَ ِء ْال َموْ تَى اَرْ بَ َع نَ ْكبِي َْرا‬ َ ُ‫ا‬     
4.untuk jenazah perempuan Satu
      ‫ اِ َما ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى‬/ ‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما‬ َ ْ‫ت فَر‬ ٍ ‫صلِّى َعلَى هَ ِذ ِه ْال َميِّتَ ِة اَرْ بَ َع نَ ْكبِي َْرا‬
َ ُ‫ا‬
5. untuk jenazah ghoib ( imam )
      ‫ض ْال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى‬
َ ْ‫ت فَر‬ ٍ ‫ب (فُالَ ْن) اَرْ بَ َع نَ ْكبِ ْي َرا‬ ِ ِ‫ت ْالغَائ‬ ِ ِّ‫صلِّى َعلَى ْال َمي‬
َ ُ‫ا‬
6. untuk jenazah ghoib ( makmum )
      ‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما هَّلِل ِ تَ َعالَى‬
َ ْ‫ت فَر‬ ٍ ‫ى َعلَ ْي ِه ْا ِال َما ُم اَرْ بَ َع نَ ْكبِ ْي َرا‬ َّ ‫صل‬ َ ‫صلِّى َعلَى َم ْن‬ َ ُ‫ا‬

d . Lafal doa setelah takbir ke 3


    ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َواَ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع َم ْد خَ لَهُ َواجْ َع ِل ْال َج َّن‬
   ُ‫َم ْث َواه‬
“ Ya Allah , ampunilah dia , berilah kasih (rahmat  ) padanya , berilah maaf padanya ,
muliakanlah kedatangannya ( tempatnya ) , lapangkanlah pintu masuknya ( kekubur ) dan
jadikanlah surga tempat kembalinya . “

e . Lafal do ‘a setelah takbir ke 4


     ُ‫اَللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنا َ اَجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنا َ بَ ْع َدهُ َوا ْغفِرْ لَنا َ َولَه‬  
“Ya Allah , janganlah Engkau rugikan kami dari pada mendapat pahalanya , dan janganlah
Engkau beri kami  fitnah sepeninggalnya , dan ampunilah kami dan dia . “
Penjelasan  :
            Ketika membaca do‘a dalam salat jenazah  setelah takbir ke 3 dan  ke  4 hendaklah
bacaan dlamir  ( kata ganti orang ) disesuaikan dengan jenis jenazah tersebut ( laki – laki atau
permpuan ), misalnya :
1.      Apabila jenazahnya wanita maka dlamir ( kata ) hu (  ُ‫ )ه‬diganti dengan dlamir ha ( َ ‫) ها‬
2.      Apabila jenazahnya  dua orang  maka damir(kata )hu(  ُ‫)ه‬diganti dengan damir huma( ‫هُما‬
3.      Apabila jenazahnya  banyak   maka dlamir( kata )hu(  ُ‫)ه‬diganti dengan dlamir hum(‫)هُ ْم‬

4
4.  Mengubur Jenazah
Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di panggul di atas pundak
dari keempat sudut usungan. Untuk mengubur jenazah sebaiknya disegerakan.
 Cara mengubur jenazah
a. Membuat liang lahat sedalam 1,5 m, lebar 1m dan panjang 2,25 m
b. Di pemakaman jenazah dimasukkan ke liang lahat dari arah kaki, diletakkan dengan posisi
miring menghadap kiblat
c. Tali-tali pengikat kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki nempel di tanah
d. Menutup lahat dengan  papan atau yang sejenis lalu ditimbun  dengan tanah
e. Tanah ditinggikan satu jengkal, kemudian diberi nisan ( tanda )
f. Jenazah didoakan untuk diberi ketetapan / kekuatan iman.

5
BAB III
PENUTUP

a.      Kesimpulan
1.      Tata cara dalam mengurus jenazah perlu diperhatikan seperti apa dan bagaimana prosedur yang
harus dilakukan, mengingat jenazah tersebut akan dikubur dan ruhnya akan bertemu dengan
Rabbnya, maka sebisa mungkin kondisi dari jenazah tersebut harus dalam keadaan baik.Hidup
dan mati adalah hak Allah swt. Apabila Allah swt telah menghendaki kematian seseorang, tidak
seorang pun dapat menghindari dan lari dari takdir-Nya.
2.       Manusia adalah ciptaan Allah swt yang sempurna diantara ciptaan Allah swt yang bagus. Allah
swt akan memulihkan manusia yang beramal saleh dan memberi balasan atas apa yang dilakukan
di dunia. Yang beramal saleh akan mendapat balasan dengan kebaikan dan barakah-Nya.
Sementara itu, yang tidak beramal saleh akan menerima azab-Nya.
3.      Orang yang mati wajib dihormati karena ia adalah makhluk Allah swt yang mulia. Oleh sebab
itu, sebelum jenazah meninggalkan dunia menuju alam baru (kubur) hendaklah dihormati dengan
cara dimandikan, dikafani, disholatkan, dan dikuburkan.
4.      Hukum mengurus, mengantarkan, dan mendoakan jenazah adalah sunnah.
Pengurusan mayat disunnahkan dilakukan dengan kelembutan dan kasih sayang karena roh
jenazah masih menyaksikan keluarga yang ditinggalkan.

b.      Saran dan kritik


Semoga setelah membaca makalah ini menjadi bekal dan mencoba membaca artikel atau
buku untuk memperdalamnya lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Margiono ,M.Pd dkk . 2007. Pendidikan Agama Islam Smk Kelas XI. Ghalia Indonesia,
Jakarta

M. Nashiruddin Al-Albani. 1999. Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah. Jakarta: Gema Insani

Syamsuri. 2007.Pendidikan Agama Islam untuk Kelas XI .Jakarta :Erlangga

Anda mungkin juga menyukai