Tim Penyusun
Ike Septia Ningrum : 20211440121039
Jihan Salma : 20211440121043
Julia : 20211440121044
Muhammad Fahriayadi : 20211440121045
Muhammad Hari Rahman : 20211440121046
Muhammad Nurdin Ridhani : 20211440121049
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia Nya kami dapat menyusun makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini
disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam , disamping itu
penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya agar dapat
mengetahui tentang Tata Cara Perawatan Jenazah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna , oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran dari pembaca
sehingga dalam pembuatan makalah lainnya menjadi lebih baik lagi.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.Amin Ya Rabbal Alamin.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Maslah …….…..…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah ……………..…………………………………………………………………1
C. Tujuan Penulisan …………..……..………………………………………………….…………...1
BAB II Pembahasan
A. Hukum Islam Tentang Pengurusan Jenazah ………....………………………………………..…2
B. Beberapa Kewajiban terhadap Jenazah …………….……………………………………………2
1.Memandikan jenazah ……………………..……………………………………………………2
2.mengkafani Jenazah ……………………………………………………………………………3
3.Mensholatkan Jenazah …………………………………………………………………………3
4. Menguburkan Jenazah ………………………………………...………………………………5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memandikan Jenazah
Syarat Jenazah yang dimandikan :
a. Beragama Islam
b. Tubuh / anggota badan masih ada
c. Jenazah tersebut bukan mati syahid ( dunia akherat )
2
2. Mengkafani Jenazah
1. Hendaknya kain kafan yang digunakan bagi mayit laki-laki sebanyak tiga 3 (lapis). Sedangkan
bagi wanita sebanyak 5 (lima) lapis terdiri dari sarung, ghamis, khimar, dan dua helai kain.
2. Menggunakan kain yg bersih & baik serta menutupi seluruh tubuh.
3. Menggunakan kain yang berwarna putih.
4. Memberikan wewangian
5. Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan.
6. Menaburi kain kafan dengan kafur.
7. Hendaknya kain kafan yang terbaik diletakkan di bagian atas.
3. Menshalatkan Jenazah
Syarat-syarat shalat jenazah
a. Menutup aurat, suci hadats/najis dan menghadap kiblat
b. Jenazah telah dimandikan
c. Letak jenazah di depan yang menshalatkan kecuali shalat ghaib
Cara shalat:
1. Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam berdiri di hadapan kepala mayit jika laki-laki. Jika
mayitnya perempuan, maka imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian makmum berdiri di
belakang imam.
• Disunnahkan membuat tiga shaf (barisan).
• Disukai yang menshalatinya jama’ah yang banyak
• Jika mayitnya anak laki-laki & perempuan, maka posisi imam berdiri seperti pada posisi mayit
wanita dewasa.
• Tidak mengapa bagi Imam meberitahukan jenis kelamin mayit kepada makmum, agar dapat
berdo’a sesuai dengan kata gantinya.
2. Imam bertakbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangannya, kemudian meletakkan tangan
kanan di atas tangan kiri di atas dada. Kepala menunduk & pandangan tertuju kepada tempat
sujud.
3. Berta’awudz, membaca basmallah, tidak membaca do’a iftitah, membaca surat al-fatihah.
Semuanya dibaca secara sir (pelan).
4. Imam takbir yang kedua seraya mengangkat tangan kemudian membaca shalawat.
5. Kemudian bertakbir yang ketiga sambil mengangkat tangan terus berdo’a bagi sang mayit.
Keterangan :
a. Lafal lafal niat mewudhukan jenazah
- Lafal niat mewudhukan jenazah laki – laki
ت هّٰلِل ِ تَ َعالَى
ِ ِّْت ْال ُوضُوْ َء لِ ٰه َذا ْال َمي ُ نَ َوي
- Lafal niat mewudhukan jenazah perempuan
ت هّٰلِل ِ تَ َعالَىِ ِّْت ْال ُوضُوْ َء لِ ٰه ِذ ِه ْال َمي
ُ نَ َوي
3
- Lafal niat memandikan jenazah perempuan
ت هّٰلِل ِ تَ َعالَى
ِ ِّْت ْال ُغ ْس ِل لِ ٰه ِذ ِه ْال َمي
ُ نَ َوي
- Lafal niat mentayamumkan jenazah
ت هّٰلِل ِ تَ َعالَىِ ِّت قُ ْلفَ ِة ٰه َذا ْال َميِ ْْت التَّيَ ُّم َم ع َْن تَح
ُ ن ََوي
Artinya : Saya niat tayamum untuk menggantikan membasuh dibawah ini jenazah karena
allah ta ‘ala .
4
4. Mengubur Jenazah
Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di panggul di atas pundak
dari keempat sudut usungan. Untuk mengubur jenazah sebaiknya disegerakan.
Cara mengubur jenazah
a. Membuat liang lahat sedalam 1,5 m, lebar 1m dan panjang 2,25 m
b. Di pemakaman jenazah dimasukkan ke liang lahat dari arah kaki, diletakkan dengan posisi
miring menghadap kiblat
c. Tali-tali pengikat kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki nempel di tanah
d. Menutup lahat dengan papan atau yang sejenis lalu ditimbun dengan tanah
e. Tanah ditinggikan satu jengkal, kemudian diberi nisan ( tanda )
f. Jenazah didoakan untuk diberi ketetapan / kekuatan iman.
5
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Tata cara dalam mengurus jenazah perlu diperhatikan seperti apa dan bagaimana prosedur yang
harus dilakukan, mengingat jenazah tersebut akan dikubur dan ruhnya akan bertemu dengan
Rabbnya, maka sebisa mungkin kondisi dari jenazah tersebut harus dalam keadaan baik.Hidup
dan mati adalah hak Allah swt. Apabila Allah swt telah menghendaki kematian seseorang, tidak
seorang pun dapat menghindari dan lari dari takdir-Nya.
2. Manusia adalah ciptaan Allah swt yang sempurna diantara ciptaan Allah swt yang bagus. Allah
swt akan memulihkan manusia yang beramal saleh dan memberi balasan atas apa yang dilakukan
di dunia. Yang beramal saleh akan mendapat balasan dengan kebaikan dan barakah-Nya.
Sementara itu, yang tidak beramal saleh akan menerima azab-Nya.
3. Orang yang mati wajib dihormati karena ia adalah makhluk Allah swt yang mulia. Oleh sebab
itu, sebelum jenazah meninggalkan dunia menuju alam baru (kubur) hendaklah dihormati dengan
cara dimandikan, dikafani, disholatkan, dan dikuburkan.
4. Hukum mengurus, mengantarkan, dan mendoakan jenazah adalah sunnah.
Pengurusan mayat disunnahkan dilakukan dengan kelembutan dan kasih sayang karena roh
jenazah masih menyaksikan keluarga yang ditinggalkan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Margiono ,M.Pd dkk . 2007. Pendidikan Agama Islam Smk Kelas XI. Ghalia Indonesia,
Jakarta
M. Nashiruddin Al-Albani. 1999. Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah. Jakarta: Gema Insani