Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PRODUK PERIKANAN
TUGAS
EKONOMI MIKRO
“ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN PRODUK PERIKANAN”

DISUSUN
OLEH :
FITRIANI BORUT
2010-68-014

PROGRAM STUDI AGROBISNIS


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNYA penulis dapat menyelesaikan makalah ini, pada mata kuliahEKONOMI MIKRO  tepat
pada waktunya.
Penulis sadar sungguh bahwa terbentuknya makalah ini, berkat dan rahmat ALLAH SWT,
dosen mata kuliah, dan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis haturkan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini dibuat.Semoga dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
     Terimakasih

                                                             Ambon, Desember 2011

                                                          Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.      Perumusan Masalah
C.      Tinjauan Pustaka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.      Teori Permintaan dan Penawaran
B.      Keseimbangan Pasar
C.      Biaya-biaya dan Harga (Price)
D.      Penerimaan (Total Revenue - TR)
E.       Keuntungan (Laba)
BAB III METODE PRAKTIKUM
             A.      Metode Praktikum
             B.      Lokasi Praktikum
             C.      Metode Pengumpulan Data
             D.      Analisis Data
BAB IV PEMBAHASAN
A.      Karakteristik Responden
B.      Penerimaan Total (TR), Biaya Total (TC) dan Keuntungan
C.      Kondisi Keseimbangan Pasar yang Tercipta
BAB VPENUTUP
             A.      Kesimpulan
             B.      Saran
Lampiran
-                     Tabel rekapitulasi data
-                      Dokumentasi

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
          Pengembangan sector perikanan secara umum di indonesia diarahkan pada upaya
peningkatan produksi hasil perikanan yang kegunaan serta manfaatnya adalah untuk meningkatkan
pendapatan nelayan, peningkatan gizi serta perluasan lapangan kerja dan meningkatkan devisa bagi
Negara (Talakua, 2002). Sejalan dengan arah pengembangan perikanan tersebut, maka terlihat
bahwa pemanfaatan sumberdaya hayati laut di Indonesia  diarahkan pada usaha pemerataan
pembangunan perikanan secara menyeluruh agar mencapai suatau efisiensi usaha yang sebesar-
besarnya bgi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
          Pada umumnya dalam mengembangkan usaha perikanan komersial, keuntungan (profit)
merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh pengusaha.Mereka berusaha untuk menekan biaya
serendah mungkin untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
B.    Perumusan Masalah
          Usaha perikanan yang dilakukan oleh pedagang yang berasal dari kalangan masyarakat
biaya.Dengan tingkat pendidikan yang rendah namun mempunyai pengalaman.Mereka merasa cukup
dengan hanya mengetahui berapa besar pengeluaran, penjualan dan keuntungan saja tanpa
mengetahui posisi keuangan dari usaha yang sementara berjalan.Berdasarkan uraian diatas maka
yang menjadi masalah pokok dalam penulisan ini adalah “Bagaimana Penerimaan, pengeluaran, dan
keuntungan yang didapatkan oleh pedagang ikan dalam waktu yang ditentukan”.
C.    Tujuan Praktikum
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan praktikum ini adalah :
-          Menganalisis keadaan yang terjadi di pasar penjualan produk perikanan dalam hal ini permintaan
dan penawaran
-          Menganalisi biaya dan pendapatan pedagang ikan di Desa Batu Merah Kecamata Sirimau

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Teori Permintaan dan Penawaran
          Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi,
adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual
dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan
kuantitas yang terjual di pasar.Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro
terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual.Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi
berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang
kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen
dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara
harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat
mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari
permintaan atau penawaran.
-          Permintaan
          Adalah sejumlah barang atau jasa yang diinginkan dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat
harga pada waktu tertentu.Fungsi permintaan dalam ilmu ekonomi adalah sebuah fungsi yang
menunjukan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta oleh
masyarakat."Fungsi Permintaan" berasal dari dua kata, yaitu fungsi dan permintaan."Fungsi" adalah
ketergantungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Fungsi secara umum ditulis y = F(x). Secara
grafik, digambarkan dengan y = sumbu vertikal, x = sumbu horizontal dan F menyatakan
ketergantungan y terhadap x. Sedangkan "permintaan" adalah banyaknya barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat.
          Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis sebagai p = F(q). Dimana p, garis vertikal,
adalah Price (harga barang), dan q, garis horizontal, adalah Quantity of Goods (Banyaknya barang),
dan F menyatakan ketergantungan antara harga dengan jumlah barang.

Fungsi permintaan memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya:


• Fungsi permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai q akan
berkurang, begitu juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh titik tertinggi (harga
maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah (barang tidak ada), sebaliknya, q akan menjadi
barang bebas jika titik p mencapai titik terendahnya (harga 0 atau gratis).
• Titik titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak mungkin bernilai tak
terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan selalu terletak di kuadran I.
• Fungsi permintaan bisa berbentuk linier atau kurva.
• Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya, satu titik p hanya untuk satu titik q, begitu juga
sebaliknya. Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp. 500,00, jumlah barang (q) yang diminta adalah 5
buah; pada tingkat harga Rp. 100,00 jumlah barang yang diminta naik menjadi 10 buah.
      Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
                  Harga barang itu sendiri.
                  Harga barang lain yang berkaitan.
                  Tingkat pendapatan.
                  Selera konsumen.
                  Ekspektasi/perkiraan.

-       Kurva Permintaan
          Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang
diminta, jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus.Permintaan ber-slope negatif terhadap harga
(hukum permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik permintaan akan turun, dan ketika harga
turun permintaan akan naik.
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli.Kurve permintaan dibuat
berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat
harga, yang disajikan dalam bentuk tabel.

-          Penawaran
Adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu
dan waktu tertentu.Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah.Begitu juga ketika
harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.Seperti halnya
pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar
penawaran?Tentu saja tidak.Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran
penjual.Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan.Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
-           Hukum Penawaran
                Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran        berbunyi:

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak
berubah (ceteris paribus).
Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
      Harga barang itu sendiri.
      Harga sumber produksi.
      Tingkat produksi.
      Ekspektasi/perkiraan.
      Pengertian permintaan

-           Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan
jumlah barang yang ditawarkan.

B.    Keseimbangan Pasar

KURVA KESEIMBANGAN
C.    Biaya-biaya dan Harga (Price)
Biaya (Cost)
Biaya (cost) produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi guna memproduksi output.Atau biaya adalah semua pengeluaran yang harus
ditanggung untuk menyediakan barang atau jasa agar siap dipakai oleh konsumen.Biaya-biaya yang
dikeluarkan berupa biaya variabel dan biaya tetap.
Macam-macam biaya, yaitu :
1. Total Fixed Cost(ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh
tingkat produksi.Contoh penyusutan, sewa, dsb.Biaya total (TFC) tidak tergantung pada kuantitas
output (Q),sedangkan biaya variabel total bergantung pada kuantitas output.
2. Total Variabel Cost ( ongkos variabel total ) adalah jumblah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang
besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan.Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja dan
sebagainya.
3. Total Cost (ongkos total ) adalah penjumblahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total
variabel. TC = TFC + TVC
4. Averege Fixed Cost ( ongkos tetap rata-rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan untuk setiap
unit output.AFC = (TFC / Q)*QBiaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara kontinyu sampai
mendekati garis horisontal, karena AFC = TFC/Q
5. Averege Fixed Cost (ongkos variabel rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk
setiap unit output.AVC = TVC/Q
6. Averege Total Cost (onggkos total rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap
unit output.ATC = TC / Q
7. Marginal Cost (ongkos marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena
bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q
D.   Penerimaan (Total Revenue - TR)
Penerimaan merupakan hasil yang diperoleh dari harga jual dikalikan dengan total produksi.
Diaplikasikan dalam total penerimaan yang diterima oleh pedagang diperoleh dari  harga beli /
Loyang atau ember yang di dalamnya berisikan berapa ekor ikan yang ada pada Loyang tersebut
dikalikan dengan harga jual pertamba atau perekor.

E.    Keuntungan (Laba)
Setiap usaha yang dilakukan pada saat operasi penangkapan ikan diharapkan mendapatkan
pendapatan dari hasil penjualan melebihi biaya operasional yang dikeluarkan. Pendapatan yang
diterima oleh penjual di Desa Batu Merah adalah selisih antara total penerimaan dikurangi dengan
biaya operasional atau biaya variabel yang dikeluarkan pada setiap kali melakukan kegiatan
penjualan ikan.
       = TR – TC

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.   Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2003), tujuan
dari praktikum deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,
factual, dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

B.    Lokasi Praktikum
Praktikum dilaksanakan di Pasar Batu Merah, Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon
pada Hari Rabu, 07 Desember 2011. Pada jam 16.50 – selesai.

C.    Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan meliputi identitas responden, operasional, biaya, penerimaan, dan
keuntungan yang dilakukan dengan teknik pengamatan berperan serta (participant-observation) yaitu
saya terlibat secara langsung yang dikatakan dan dilakukan oleh responden, melalui wawancara
langsung terhadap responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang disediakan sebagai
pedoman untuk memperoleh informasi lebih banyak dan mendalam.

D.   Analisis Data
Untuk menjawab beberapa tujuan,maka data praktikum dianalisis dengan cara sebagai berikut :
a.       Kondisi social responden menyangkut Umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah keluarga,
pengalaman usaha atau lama usaha,  dll yang dianalisis secara deskriptif.
b.      Kondisi responden menyangkut biaya dan pendapatan yang dianalisis menggunakan rumus besar
keuntungan menurut Boedjono (2006). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan
kualitatif sebagai berikut :
Besarnya keuntungan yang diperoleh dihitung menggunakan rumus :
   = TR – TC……………………………………………………………………………………   (1)
Dimana :
   = Nilai keuntungan atau pendapatan
TR = Penerimaan Total
TC = Pengeluaran Total
Pada persamaan (1) nilai TR dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
      TR = y .Py ...................................................................................    (2)
Dimana :
y   = Jumlah Produksi
Py = Harga Jual
Pada persamaan (1) nilai TC dapat di peroleh dengan rumus sebagai berikut :
      TC = TFC + TVC
Dimana :
TFC = Total Biaya Tetap
TVC = Total Biaya Variabel
Sehingga
        = (y . Py) – (TFC + TVC)
Dimana :
y   = Jumlah Produksi
Py = Harga Jual
TFC = Total Biaya Tetap
TVC = Total Biaya Variabel

BAB IV
PEMBAHASAN
A.   Karakteristik Responden
1.       Umur
Menurut soedomo (1991) umur adalah suatu karakteristik khusus dalam tiap individu dalam hal ini
sebagai manusia yang bertumbuh, hidup, dan besarnya dapat mempengaruhi keberadaan akan
fungsi biologis sebagai manusia. Karakteristik responden berdasarkan kategori umur dapat dilihat
pada table berikut.
Kelompak Umur Jumlah Presentasi
Responden
Kurang produktif 2 40%
( < 25 tahun )
Sangat produkti 2 40%
( 25 – 45 )
Produktif 1 20%
( 45 – 65 )
Jumlah 5 100%

Berdasarkan data-data yang tertera pada table, terlihat bahwa total jumlah responden sebanyak 5
orang, 2 orang yang masuk dalam kategori kurang produktif yaitu seseorang belum mempunyai
kematangan dalam melakukan aktifitas sebagai penjual ikan, responden yang berumur 25-45 ada 2
orang yang dalam presentasi adalah 40% dikatakan sangat produktif karena kategori umur tersebut,
seseorang telah dianggap memiliki kematangan sehingga akan memungkinkan yang bersangkutan
dalam melakukan aktifitas menjual ikan, jika dibandingkan dengan kategori umur ¸ < 25 tahun.

2.       Tingkat pendidikan
Pendidikan merupakan karakteristik yang sangat mempengaruhi kemampuan intelektual seseotang,
baik dalam menyerap, menyebarkan maupun memanfaatkan informasi-informasi yang diperoleh
untuk kepentingan.Hasil praktikum dilapanagan membuktikan bahwa responden dengan tingkat
pendidikan SD yang terbanyak bermata pencaharian sebagai nelayan.
Tingkat Jumlah Responden Presentasi %
Pendidikan
SD 3 60%
SMP 1 20%
SMA 1 20%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan data-data yang tertera apad table, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan formal setiap
responden pada Desa Batu Merah sebagian besar ada pada jenjang.Jumlah responden terbanyak
memiliki pendidikan formal terakhir SD 3 orang.Pendidikan jenjang SD sudah cukup untuk profesi
mereka tidak perlu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, selain itu factor biaya juga
menjadi penghambat bagi nelayan tradisional saat itu, untuk melanjutkan pendidikan mereka ke
jenjang yang lebih tinggi.

3.       Pengalamanan usaha
Pengalaman usaha merupakan lama seseorang menjalani suatu bidang usaha. Semakin lama
seseorang menggeluti suatu bidang usaha, maka dapat dikatakan bahwa ia memiliki pengalaman
usaha yang tinggi. Pengalaman menentukan kecakapan seseorang menggeluti usahanya.
Karakteristik responden berdasarkan kategori pengalaman usaha dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman usaha
Pengelompokkan Jumlah Responden Presentasi %
pengalaman usaha
Rendah ( < 7 tahun ) 2 40%
Sedang ( 7 – 12 tahun 2 40%
)
Tinggi ( > 12 tahun ) 1 20%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan data-data yang tertera pada tabel, dapat dilihat bahwa responden pedagang ikan yang
diteliti, memiliki pengalaman usaha 5-13 tahun, pengalaman tersebut menunjukan bahwa pedagang
cukup matang dan trampil dalam usaha penjualan ikan.
4.       Jumlah keluarga
Jumlah keluarga merupakan factor yang mendorong para pedagang ikan agar lebih keras berusaha
memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga. Semakin banyak anggota keluarga maka
semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan tiap hari. Lebih jelas kita lihat
pada tabel.
Tabel jumlah keluarga Responden
Kategori jumlah Jumlah Presentase %
keluarga (orang) Responden
Rendah  ( < 5 ) 3 60%
Sedang ( 6 – 10 ) 2 40%
Tinggi ( > 10 ) -
Jumlah 5 100%

B.   Penerimaan Total (TR), Biaya Total (TC) dan keuntungan


-       Penerimaan Total
Diaplikasikan dalam total penerimaan yang diterima oleh pedagang diperoleh dari  harga beli /
Loyang atau ember yang di dalamnya berisikan berapa ekor ikan yang ada pada Loyang tersebut
dikalikan dengan harga jual pertamba atau perekor. Ikan yang di beli oleh ibu ina dari nelayan atau
perusahaan adalah ikan jenis kawalinya. Yang di dalam Loyang terdapat 420 ekor ikan kawalinya dan
dijual 7 ekor dengan harga 10.000.
Berarti 420 ekor yang dibeli dalam 1 loyang dibagi 7 ekor yang dijual dalam 1 tampa yaitu 60
tampaikan yang dapat dijual dengan harga 10.000 per tampa. Sehingga 60 dikalikan 10.000 =
600.000,- Penerimaan yang diterima oleh ibu ina dalam sehari. Berikut ini data yang diaplikasikan
lagsung dalam tabel.

Penerimaan Harga
Produksi (jumlah ikan/ekor yang di beli dalam 1 420/ekor
loyang/ ember)
Harga (jumlah ikan/ ekor yang dijual dalam 1 10.000 (7 ekor 1
tampa ) tampa)
Total 600.000

-       Biaya Total (TC)

Biaya total adalah jumlah dari total biaya tetap dengan biaya variabel yang dikeluarkan selama
melakukan kegiatan usaha penjualan ikan. Berikut adalah penggelompokan biaya-biaya yang
dikeluarkan berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel.
         Biaya tetap
Biaya tetap adalah jenis biaya yang selama 1 periode kerja tetap jumlahnya dan tidak mengalami
perubahan. Biaya tetap yang aktifitas penjualan ikan segar yakni biaya penyusutan yang meliputi
Loyang dan collbox atau cold storage dan modal usaha yang berarti sejumlah dan atau ongkos yang
harus disiapkan terlebih dahulu oleh wirausaha,, sebelum usaha dijalankan (leatemia,2008).
Jenis Biaya Harga
1.       1. Biaya Tetap (VC)
    Coll box 70.000
    Loyang/ember 30.000
    Retribusi                                                                               2.000
    Biaya Parkir                                                                                 3.00
0
Total TFC 105.000
         Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang dipakai untuk menunjang usaha. Biaya variabel adalah biaya
yang berubah besarnya menurut tinggi rendahnya jumlah output yang diproduksi. Biaya variabel
yang dikeluarkan responden terdiri dari es balok, bekal/rokok, transport, biaya pikul, retribusi, dan
biaya parker.
Jenis Biaya Harga
2.     Biaya Variabel (VC)
Es balok 15.000
Bekal/rokok 11.000
Transport 10.000
Biaya Pikul 5.000
Total TVC 41.000
Total Pengeluaran (TC)
TC = TFC + TVC, Total biaya tetap dari modal, cold storage atau coll box adalah 105.000 dan total
biaya variabel dari es balok, bekal/rokok, transport, biaya pikul, retribusi, dan biaya parker adalah
41.000. jadi total pengeluaran dari ibu ina sebesar 146.000.
 TC = 105.000 + 41.000
       = 146.000

-     Keuntungan
Setiap usaha dalam hal ini adalah sebagai penjual ikan diharapkan mendapatkan pendapatan atau
keuntungan dari hasil penjualan melebihi biaya operasional yang dikeluarkan. Pendapatan yang
diterima oleh penjual ikan di Desa Batu Merah adalah selisih antara total penerimaan di kurangi
biaya-biaya yang dikeluarkan setiap kali kegiatan penjualan ikan.
        = TR – TC  atau= y . Py – (TFC + TVC)
Keuntungan (laba)
TR 600.000
TC 146.000
Hasil keuntungan yang 454.000
diperoleh

-     Kondisi Keseimbangan pasar yang tercipta

BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum yang dilakukan maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1.       Keselurahan dari responden berjualan ikan untuk memenuhi kebutuhan dan kondisi ekonomi dari
keluarga. Didalam penjualan ikan tersebut terdapat teori-teori ekonomi yaitu teori permintaan dan
teori penawaran serta factor-faktor yang mempengaruhi kedua teori tersebut.
2.       Penerimaan dan pendapatan yang diterima oleh pedagang ikan dihasilkan oleh produksi ikan yang
dibeli dari perusahaan atau nelayan ( 1 loyang ada berapa ekor ikan ) dan dibagi jumlah ikan per ekor
dalam 1 tampa. Kemudian hasil itu dikalikan dengan harga ikan yang dijual pada konsumen atau
pembeli.
TR = y . Py
Biaya variabel dan biaya tetap di tambahkan agar dapat memperoleh total biaya yang dikeluarkan
oleh pedagang selama aktifitas penjualan ikannya. Kemudian juga pendapatan pedagang diperoleh
dari total penerimaan di kurangi dengan total pengeluaran.
        = TR – TC

B.    Saran
1.       Diharapkan instansi terkait dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan memperhatikan keadaan
pedagang ikan di Desa Batu Merah, terutama dalam pemberdayaan modal, teknologi dan
keterampilan usaha yang tepat demi kelangsungan usaha pedagang ikan sebagai salah satu mata
rantai pemasaran perikanan.

 
LAMPIRAN

-          Tabel Rekapitulasi Data


Tingkat pendidika Pengalaman Jumlah
No Nama Umur
n usaha keluarga
1 Ibu Ina 44 Tahun SMP 9 Tahun 4
2 Ibu Ama 22 Tahun SD 2 Tahun 3
3 Ibu Ida 32 Tahun SD 6 Tahun 6
4 Pak 54 Tahun SMA 13 Tahun 6
Ibrahim
5 Pak Alu 23 Tahun SD 5 Tahun 3

Anda mungkin juga menyukai