Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 10 :

 Elisabeth Seryl Serevina


 Lasmarito Simanjuntak
 Meida Anggraeni Hutauruk

Teologi Water Buffalo

Teologi Water Buffalo,erat kaitannya dengan teolog Kosuke Koyama yang adalah penggagas
nya. Kosuke Koyama pernah melayani di Muangthai sebagai pengajar di Thailand Theollogical
Seminary, sekretaris pelaksana Association of Theological Schools in Southeast Asia dan Dekan
Southeast Asia Graduated Scholls of Theology, Dosen Union Theological Seminary in New
York. Merupakan teolog Kristen kenamaan dan memiliki pengaruh yang luas dalam hal misi
Kristen. Di dalam bukunya “Waterbuffalo Theology” (1974), Koyama berbicara mengenai
bagaimana ia menyadari pekerjaan pelayanannya dalam konteks Thailand dan menyampaikan
injil dalam kepedulian terhdap pendengarnya di Thailand. Bagi Koyama, fokus utama manusia,
berpusat pada tindakan untuk mengakarkan teologi dalam konteks budaya,agama dan sejarah.
Sejarah Asia, yang sering sekali diabaikan, harus ditafsirkan kembali oleh orang Asia. Koyama
mencoba melakukan hal ini untuk berbagai Negara Asia, tetapi yang penting dalam teologi
kerbaunya adalah sejarah Muangthai. 

 Mengakarkan teologi dalam sejarah Muangtb.


 Mengakarkan teologi dalam pemikiran budaya Muangthai
 Mengakarkan teologi dalam kehidupan Buddhis di Muangthai

Sikap berteologi Koyama adalah sebuah sikap partisipatoris yang kontekstual dalam proses
berteologi. Oleh Koyama kerbau mengingatkannya untuk lebih dekat dengan kehidupan umat.
Proses partisipatoris ini juga dilakukan oleh Yesus dimana Kehadiran-Nya di dunia penuh
dengan penderitaan, hidup bersama umat dalam konteksnya dan proses kehadirannya di dunia
sama dengan manusia namun lebih terhina seperti lahir di kandang yang hina, mati seperti
penjahat yang digantung di atas tiang kayu salib. Teologi kerbau dapat mengingatkan kita untuk
lebih mendekatkan diri dengan umat yang penuh penderitaan untuk menemukan makna hidup
yang baik sesuai dengan yang Yesus lakukan bagi dunia ini.

Teologi Kubangan Kerbau lahir dari sebuah teologi lokal yang berusaha untuk berteologi dari
bawah dengan bertajuk teologi ekologi dan teologi pembebasan serta berkontribusi terhadap
dialog antara orang Kristen dan Budha di Muangthai Thailand. Teologi Kubangan Kerbau
bertolak dari realitas konkrit menuju Firman Allah, sehingga mendorong kita untuk lebih
menghayati panggilan sebagai orang Kristen (murid Yesus) akan kasih Allah dalam konteks
Asia. Ia menuntut suatu cara berteologi yang sungguh-sungguh mengenal situasi riil umat agar
bisa menghasilkan iman dan pertobatan dalam diri umat itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai