ABSTRAK
Dunia bisnis menjadi sesuatu yang sangat menjanjikan dengan variasi dan ciri khasnya masing-masing.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan bisnis Chockles Es Cokelat di kota Yogyakarta
dengan menggunakan konsep bauran pemasaran (9P). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk mengetahui secara detail strategi pemasaran
yang dilakukan oleh pemilik produk Chockles Es Cokelat, peneliti melakukan observasi, wawancara
dan mengumpulkan dokumentasi mengenai bisnis terkait di lokasi penelitian. Hasil penelitian di
lapangan menunjukkan bahwa kelemahan penjualan produk ini yakni pada elemen promosi dari
perspektif Kotler dan Amstrong. Pemilik mengakui bahwa masih belum mampu mengoptimalkan media
sosial dan masih sering menggunakan cara yang amat sederhana. Kondisi pandemi Covid-19 juga
berpengaruh dalam proses penjualan. Diharapkan ke depannya para wirausaha dapat terus
memanfaatkan setiap peluang untuk menciptakan potensi yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan
masyarakat yang dinamis.
ABSTRACT
The business world is becoming something very promising with their respective variations and
characteristics. This study aims to see the development of the chocolate ice chockles business in the city
of Yogyakarta by using the concept of marketing mix (9P). The method used in this research is
qualitative with a case study approach. To find out in detail the marketing strategy carried out by the
owner of the chocolate ice chockles product, researchers conducted observations, interviews and
collected documentation about related businesses at the research location. The results of research in
the field show that there is a downside to the sale of this product, namely the promotional elements from
the perspective of Kotler and Armstrong, where the owner admits that he is still unable to optimize
social media and still often uses very simple methods. The conditions of the Covid-19 pandemic also
affected the sales process. It is hoped that in the future entrepreneurs can continue to take advantage
of every opportunity to create potential that is able to adapt to the dynamic needs of society.
1
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
kebutuhannya, salah satu caranya dengan produk kuliner khususnya di kota Jogja
berbisnis. menjadi pilihan yang paling banyak dicari
Bisnis tidak hanya sebatas transaksi dan digandrungi khalayak dan dapat
antara dua orang yang terlibat, tetapi juga ditemui hampir di setiap sudut jalan.
harus didukung dengan ketertarikan dan Produk Chockles Es Cokelat di kota
pengalaman seseorang yang tercipta dari Jogja adalah salah satu produk minuman
proses tersebut secara berkelanjutan. Bisnis yang cukup terkenal karena memiliki
merupakan usaha yang dijalankan untuk banyak cabang outlet penjualan dengan
mencapai suatu keuntungan. harga yang terjangkau dan relatief sangat
Hampir disetiap daerah yang ada di murah. Chockles Es Cokelat adalah sejenis
Indonesia terdapat banyak jenis usaha yang jajanan ringan yang digagas dan
dijalankan secara personal ataupun dikembangkan oleh Rehan Salam dari
berkelompok, baik yang bergerak di bidang eksperimen dan ketekunannya
jasa maupun barang. Setiap jenis usaha berwirausaha sejak tahun 2013.
yang akan dirintis harus direncanakan Seiring berjalannya waktu,
dengan matang sebagai prioritas utama, eksistensi produk Chockles Es Cokelat
sehingga pada tahap pelaksanaannya pun tidak dapat diragukan lagi kualitasnya.
menghasilkan suatu prospek besar dimasa Memulai usaha dari cara yang paling
yang akan datang. Pelaku bisnis yang biasa sederhana dan konvensional, produk
disebut dengan para wirausaha berlomba- Chockles Es Cokelat saat ini telah memiliki
lomba memanfaatkan keadaan tersebut 40 outlet yang tersebar di beberapa kota
dengan berbagai macam strategi dan besar di Indonesia. Pemilik chokcles es
konsep komunikasi yang tepat dan cokelat memiliki visi dan tujuan sendiri
signifikan agar dapat menjaga dalam mengembangkan bisnisnya sejak
keberlangsungan bisnisnya dari waktu ke dini agar dapat laku dipasaran.
waktu. Kesuksesan yang diraih pemiliknya
Kota Yogyakarta dengan segala bukanlah suatu cara yang instan. Produk
keistimewaannya menyimpan pesona dan Chockles Es Cokelat di kota Jogja tidak
daya tarik tersendiri bagi wisatawan luar lepas dari proses komunikasi pemasaran
daerah. Sebagai kota yang besar, kota Jogja untuk bersaing dengan beberapa produk
banyak melahirkan jiwa-jiwa wirausaha ternama lainnya. Menggeluti dunia bisnis
yang sukses dengan projek bisnisnya. tentu saja dibutuhkan strategi dan
Bisnis merupakan bagian dari eksistensi komunikasi yang dikolaborasikan untuk
diri. Dari sekian banyak bisnis yang ada, dapat bertahan ditengah derasnya arus
2
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
3
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
4
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
5
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
6
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
Tahun 2019 jumlah outlet Chockles Di tahun awal tahun 2020 Chockles
Es Cokelat di kota Jogja berjumlah 20 Es Cokelat bahkan membuat resolusi
cabang, yang mana pada tahun 2017 ke dengan meluncurkan produk baru bernama
tahun 2018 setiap bulannya lahir satu “Broden Chocolate”. Broden adalah
cabang yang dibangun dari modal tabungan minuman berbahan cokelat jenis “Tipe A”
sendiri sang pemilik maupun sumbangan yang dibandrol dengan harga jual Rp
dari setiap outlet-outlet yang sudah ada. 60.000,00 per-kotaknya dan Broden sendiri
Untuk dapat mempertahankan dihargai Rp 12.000,00 per-cup nya. Untuk
bisnisnya dari para pesaing-pesaing baru strategi promosi produk yang satu ini, sang
yang mulai muncul dan meramaikan pemilik lebih mengandalkan media sosial
pasaran wisata kuliner di kota Jogja, instagram secara lebih aktif dengan
Chockles Es Cokelat melakukan kolaborasi memberikan konten-konten produk terbaru
yang sifatnya (B to B / business to business) setiap waktunya. (1).
dengan sejumlah perusahaan ternama @chockles_es_cokelat dan (2)
seperti Waroeng Steak (sejak 2019), @brooden_chocolate (hasil penelusuran
Waroeng SS (sejak 2017), dan beberapa peneliti di instagram).
pemasok bisnis lainnya yang ingin menjual
jajanan/minuman cokelat dengan cara
menjual bahan jadinya ke mitra kerja
tersebut, bahkan sampai ke negara tetangga
yakni Malaysia.
Pembeli juga dapat melakukan
pemesanan secara online melalui aplikasi
gofood dan grabfood maupun melakukan
pembayaran dengan ovo, go-pay, dana, link Gambar 2. Outlet Chockles Es Cokelat di
aja, simobi, go-mobile dan masih banyak Daerah Pandega Marta Yogyakarta
Launching-nya produk broden
lainnya dengan berbagai promo yang
cokelat, maka bertambah juga impian
ditawarkan. Disisi lain, Rehan mengakui
Rehan untuk semakin memajukan
bahwa dalam kegiatan pemasaran konten
bisnisnya, misal : membuka lagi cafe yang
produk miliknya belum seprofesional para
mana kenyamanan dan fasilitas utamanya
kompetitornya, selain memang
satu tingkat diatas dari pada outlet Chockles
keterbatasan sumber daya manusia /
Es Cokelat yang sudah ada sebagai sasaran
karyawannya yang belum terlatih untuk
utama penjualan produk minuman ini.
mengoptimalkan media sosial.
7
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
8
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
9
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
10
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
disetiap outletnya adalah proses awal yang dapat bekerja secara loyal dan maksimal.
tidak ditinggalkan sampai dengan hari ini Tidak dapat dipungkiri, Pandemi Covid-19
oleh sang pemilik untuk kegiatan juga berdampak pada pengurangan jumlah
pemasaran. karyawan yang bekerja dibawah pimpinan
Aktifnya Rehan selaku sang pemilik Rehan tersebut. Sang pemilik turut
bisnis di beberapa undangan acara tertentu, mengambil keputusan untuk tidak
memberikan peluang dan kesempatan mengurangi upah/gaji para karyawannya
sebagai trik khusus untuk mempromosikan ditengah badai ekonomi dengan tujuan
produk Chockles Es Cokelat dengan konsep tetap memberikan kesejahteraan antara satu
unik lainnya. Proses penjualan Chockles Es sama lain.
Cokelat juga melibatkan banyak aspek- Bukti Fisik tersebut ditunjukan
aspek pendukung di dalamnya. Komitmen dengan hadirnya beberapa kios khusus
dan evaluasi setiap waktu dapat membantu dengan tampilan ekslusif seperti adanya
para pelaku usaha dalam menyempurnakan kursi, meja, ac/kipas angin di dalam
bisnis yang ada dari segala macam ruangan yang bersih tentunya. Kios itu
hambatan yang dapat muncul dari dalam sendiri diharapkan dapat menjadi bagian
maupun dari para kompetitor bisnis dari layanan yang bisa didapatkan para
lainnya. konsumen untuk menikmati Chockles Es
Bekal kemampuan leadership Cokelat pada suasana yang berbeda sebagai
pemilik usaha juga berpengaruh dalam minuman kelas menengah ke bawah dari
tindak lanjut bisnis yang dijalankan. kondisi-kondisi biasanya.
Interaksi sosial yang dilakukan disetiap Namun tidak dapat dipungkiri juga,
outletnya harus dimulai dengan bahwa gelombang bisnis yang ada
membangun komunikasi yang baik, ramah, memberikan alasan kepada Rehan untuk
sikap sapa, santun dan senyum untuk para tetap mempertahankan setiap outlet
konsumennya utamanya. Melakukan kerja penjualannya hanya dengan menggunakan
sama dan konektivitas dengan beberapa gerobak saja yang didukung juga dengan
perusahaan ternama dalam hal distribusi kondisi PSBB yang sempat berlaku.
produk, sejatinya dapat memperkuat Seiring berkembangnya jaman turut
branding chockles es cokelat. berkontribusi juga dalam proses transaksi
Elemen bauran pemasaran oleh bisnis. Munculnya metode-metode baru
Kotler dan Amstrong yang selanjutnya yang dianggap lebih praktis , ternyata
yakni Orang. Setiap karyawan diposisikan memberikan alternatif baru dalam dunia
dengan jobdesk-nya masing-masing agar bisnis yang menerapkan metode
11
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
Pembayaran yang cukup unik. Selain itu, khusus seperti keunikan yang
metode pembayaran modern ini, sering kali membedakannya dengan produk-produk
memberikan potongan harga yang dapat lain.
memanjakan para pembeli produk tersebut.
KESIMPULAN
Modernisasi telah menggerus
Perkembangan bisnis Chockles Es
masyarakat konvensional, dimana sekarang
Cokelat yang disandingkan dengan
perlahan-lahan beralih ke sistem yang lebih
perspektif teori Bauran Promosi dari Kotler
canggih dalam proses pembelian Chockles
dan Amstrong (9P) terlihat sudah dilakukan
Es Cokelat itu sendiri. Kemahiran
oleh sang pemilik namun masih belum
mengakses fitur aplikasi digital sangat
maksimal khususnya pada kondisi pandemi
memudahkan para pembeli dalam meraih
di tahun 2020 saat ini yang sangat
keuntungan sebanyak-banyaknya.
merugikan karena penjualan produk
Kualitas produk yang dipasarkan
tersebut mengalami penurunan pendapatan
dapat dilihat juga dari beberapa hal yang
yang drastis sebesar 70%. Diakui sang
menunjang kegiatan marketingnya.
pemilik produk Chockles Es Cokelat, pada
Kemasan yang menarik tentunya tidak
teknik promosi penjualan yang masih
lepas dari desain khusus yang digunakan
lemah karena keterbatasan sumber daya
dalam proses penjualan chockles es cokelat.
manusianya sendiri belum memadai.
Menyediakan beraneka ragam jenis
Sehingga menjadi bagian dari tantangan
Kemasan dari setiap cup yang digunakan
yang harus diperbaiki ke depannya untuk
dalam proses penjualan yang dapat
terus meningkatkan branding maupun daya
difungsikan sesuai dengan menu pilihan
tarik konsumen terhadap kuliner minuman
yang akan dibeli oleh calon konsumen.
cokelat ini.
Menetapkan segmentasi pasar adalah
Ketidakdayaan sang pemilik atas
hal utama yang harus dilakukan dalam
kondisi global atas bencana non
mendirikan dan menjalankan sebuah bisnis.
alam/Covid-19 juga mengharuskannya
Seorang wirausaha juga harus memiliki
beberapa kehilangan karyawannya yang
target untuk mengembangkan bisnis
ada di Kota Jogja dan memangkas beberapa
tersebut ditengah maraknya kompetitor
outlet penjualan karena alasan operasional
yang terus mewarnai dunia perindustrian
yang memang tidak dapat diatasi dalam
(industri kuliner). Disisi lain, target itu
kurun waktu yang singkat. Hal lainnya
sendiri harus lebih unggul dari pencapaian
terlihat pada elemen bukti Fisik, proses
yang sudah didapatkan sebelumnya. Suatu
produksi maupun distribusi yang sudah
produk juga harus bisa memberikan nilai
12
Jurnal PIKMA: Publikasi Media Dan Cinema, Volume 3, No. 1, September 2020, hlm 1-13
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J.W. (2013). Research Design :
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Mixed (Edisi Ketiga).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kotler, Keller. 2007: Pengaruh Kualitas
Produk, Harga, Promosi, dan Brand
Image Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Aqua: 4.
Lupiyoadi, R, & Hamdani, A. (2006).
Manajemen Pemasaran Jasa (2nd
ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset
Sukirno, Sadono.(2010). Makroekonomi :
Teori Pengantar. Jakarta : Rajawali
Pers
13