Makalah Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data
Makalah Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Kualitatif yang diberikan oleh ibu Prof., Dr., Siti Partini Suadirman
Kelompok 2:
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami
membahas “Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data” Selain untuk
menambah wawasan makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif .
Dalam penyusunannya tidak sedikit penyusun mengalami kesulitan,
hal ini dikarenakan keterbatasan pengalaman penyusun. Namun berkat usaha
bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak dan pada akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu ibu Prof., Dr., Siti Partini
Suadirman
Mengingat keterbatasan pengalaman dan kemampuan yang penyusun
miliki, maka dengan kerendahan hati penyusun memohon kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan penulisan makalah
berikutnya. Penyusun mengharapkan semoga laporan ini berguna, khususnya
bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. Instrumen Penelitian........................................................................................................4
B. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
PERTANYAAN.......................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Instrumen Penelitian
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian.
yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian
kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas
instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji
validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan
reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test, pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner.
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi”
seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke
lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap
pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik
maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui
evaluasi diri Seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori
dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki
lapangan.
Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulun atas
temuannya.
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek
penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya hasil yang diharapkan
semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan
berkembang peneliti memasuki obyek penelitian. Selain itu dalam memandang
realitas, penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu bersifat holistik
(menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam variabel-variabel
penelitian. Kalaupun dapat dipisah-pisahkam variabelnya akan banyak sekali. Dengan
demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrumen
penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam
penelitian kualitatif "the researcher is the key instrumen”. Jadi peneliti adalah
merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.
Dalam hal instrumen penelitian kualitatif, Lincoln and Guba (1986)
menyatakan bahwa: "The instrument of choice in naturalistic inquiry is the human.
We shall see that other forms of instrumentation may be used in later phase of the
inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human
instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an
instrument can be constructed that is grounded in the data that the human instrument
has product”
Nasution (1988) menyatakan:
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan
manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala
sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur
penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya
tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu
dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan
tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-
satunya yang dapat mencapainya.”
Berdasarkan dua pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam penelitian
kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti, maka menjadi
instrument adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah masalahnya yang akan dipelajari
jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrument.
Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah penelitisendiri, namun
selanjutnya setelah focus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi
data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan
wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question,
tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat
kesimpulan.
Menurut Nasution (1988) peneliti sebagai instrument penelitan serasi untuk
penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.
2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan
dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrument berupa tes atau
angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.
4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan
pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering merasakannya,
menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
5. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat
menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera menentukan arah
pengamatan, untuk mengetes hipotesis yang timbul seketika.
6. Hanya manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data
yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk
memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau pelakan.
7. Dalam penelitian dengan menggunakan tes atau angket yang bersifat kuantitatif
yang diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara
statistic, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan. Dengan manusia
sebagai instrument, respon yang aneh, yang menyinggung justru diberi perhatian.
Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk
mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang
diteliti.
Observasi
Observasi yang
partisipatif moderat
Observasi yang
Observasi terus lengkap
Macam-macam
terang dan
Observasi tersamar
Observasi
terstruktur
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
PERTANYAAN