Anda di halaman 1dari 14

ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 1 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
Ditetapkan,

STANDAR ASUHAN Tanggal Ditetapkan Direktur

KEPERAWATAN

04 Januari 2021 dr. Eka Widrian Suradji, Ph.D


Enterokolitis Nekrotikan adalah penyakit gastrointestinal
yang didapat yang paling sering terjadi di antara bayi
baru lahir yang sakit dan merupakan kedaruratan bedah
PENGERTIAN
yang paling sering terjadi di antara bayi baru lahir.
Terjadi Inflamasi dan nekrosis menyebar atau dalam satu
bidang pada lapisan mukosa dan submukosa usus
PENGKAJIAN 1. Identitas pasien
Penyakit ini biasanya ditemukan pada bayi baru lahir
dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) yang
ditemukan pada bayi prematur memiliki gangguan awal
pada saluran pencernaan hingga berkepanjangan.
2. Keluhan utama
Penyakit ini ditandai ketidakstabilan suhu, letargi,
apneu/bradikardi, hipoglikemia, emesis, distensi abdomen
ringan, pengingkatan residu gaster, intoleransi makan, dan
perfusi perifer buruk
3. Riwayat kesehatan
3.1 Riwayat kesehatan sekarang
Yang harus dikaji adakah kelainan pada daerah
pencernaan.

3.2 Riwayat kesehatan dahulu


Yang harus dikaji antara lain penyakit sebelumnya,
apakah pernah dirawat di RS sebelumnya dengan
(diagnosa kelainan prematur), efek dari obat – obatan
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 2 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
yang digunakan sebelumnya, riwayat alergi, riwayat
operasi sebelumnya.

3.3 Riwayat kesehatan keluarga (genogram)

Yang harus dikaji adanya riwayat kehamilan ibu (pre


natal, natal, dan post natal) dan pemberian makanan
enteral dini, perlukaan mukosa usus, dan adanya
bakteri pada usus serta penyakit turunan dalam
keluarga.

4. Pemeriksaan Fisik
4.1. Sistem pernapasan : ditemukan adanya apneu
4.2. Sistem kardiovaskuler: peningkatan perfusi perifer
yang buruk dan adanya bradikardi
4.3. Sistem pencernaan : terdapat distensi abdomen,
bunyi usus yang kemungkinan tidak ada, edema
didaerah abdomen dan darah didalam feses
4.4. Sistem musculoskeletal : adanya perubahan aktifitas
pada bayi biasanya menangis terus menerus
4.5. Sistem integument : ditemukan adanya eritema pada
dinding abdomen, dan suhu badan yang tidak stabil
4.6. Sistem neurosensori : terdapat kondisi letargi yang
muncul
4.7. Sistem endokrin : hipoglikemi akan terjadi pada
penyakit ini dikarenakan asupan nutrisi kurang dari
kebutuhan

PEMERIKSAAN
1. Laboratorium :
PENUNJANG
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 3 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20

1.1 Leukopenia

(hitung sel darah putih total di bawah 6000/mm3)

1.2 Trombositopenia

(hitung trombosit dibawah 50.000/mm3)

1.3 Ketidakseimbangan elektrolit

Gangguan elektrolit seperti hiponatremia dan


hipernatremia serta hiperkalemia sering terjadi.
1.4 Analisa gas darah apakah terjadi Asidosis (metabolik
dan atau respiratorik)

1.5 Kultur Specimen darah, urin, feses, dan Cairan


serebrospinal diperiksa untuk kemungkinan adanya
virus, bakteri, dan jamur yang patogen.
1.6 Sistem koagulasi.
Jika dijumpai trombositopenia ataupun perdarahan
screening koagulopati lebih lanjut harus dilakukan.
Prothrombin Time memanjang, Partial
Thromboplastin time memanjang, penurunan
fibrinogen dan peningkatan produk pemecah fibrin,
merupakan indikasi terjadinya disseminated
intravascular coagulation (DIC).
2. Radiologi: Temuan radiologis merupakan dasar untuk
mengonfirmasi diagnosis NEC. Radiografi standar
anteroposterior dan dekubitus lateral kiri dapat
menunjukkan tanda tanda berikut
2.1 Distensi Fokal atau gas nonspesifik pada lengkung
usus
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 4 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20

2.2 Penebalan dinding usus dari adanya edema

2.3 Pnematosis intestinal (gelembung udara pada dinding


usus)

2.4 Lengkung usus yang berdilatasi

2.5 Udara vena porta

2.6 Pnemoperitonium (udara abdomen bebas)


1. (D.0009) Perfusi perifer tidak efektif
2. (D.0149) Thermoregulasi tidak efektif
3. (D.0003) Gangguan pertukaran gas
DIAGNOSA
4. (D.00021) Disfungsi motilitas gastrointestinal
KEPERAWATAN
5. (D.0036) Resiko ketidakseimbangan cairan
6. (D.0142) Risiko infeksi
7. (D.0080) Ansietas
8. (D.0111) Defisiensi pengetahuan
1. (L.02011) Perfusi perifer meningkat
2. (L.14134) Thermoregulasi membaik
3. (L.01003) Pertukaran gas meningkat
4. (L.03023) Motilitas gastrointestinal membaik
LUARAN KEPERAWATAN
5. (L.05020) Keseimbangan cairan meningkat
6. (L.14137) Tingkat infeksi menurun
7. (L.09093) Tingkat Ansietas Menurun
8. (L.12110) Tingkat kepatuhan meningkat
INTERVENSI D.0009 Perfusi perifer tidak efektif
KEPERAWATAN
1. (I.02079) Perawatan Sirkulasi

1.1 Observasi
1.1.1 Periksa sirkulasi perifer(mis. Nadi perifer, edema,
pengisian kalpiler, warna, suhu, angkle brachial
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 5 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
index)
1.1.2 Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis.
Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi)
1.1.3 Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstremitas
1.2 Terapeutik
1.2.1 Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah
di area keterbatasan perfusi
1.2.2 Hindari pengukuran tekanan darah pada
ekstremitas pada keterbatasan perfusi
1.2.3 Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada
area yang cidera
1.2.4 Lakukan pencegahan infeksi
1.2.5 Lakukan perawatan kaki dan kuku
1.2.6 Lakukan hidrasi
1.3 Edukasi
1.3.1 Anjurkan berhenti merokok
1.3.2 Anjurkan berolahraga rutin
1.3.3 Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari
kulit terbakar
1.3.4 Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan
darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika
perlu
1.3.5 Anjurkan minum obat pengontrol tekakan darah
secara teratur
1.3.6 Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat
beta
1.3.7 Ajurkan melahkukan perawatan kulit yang
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 6 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
tepat(mis. Melembabkan kulit kering pada kaki)
1.3.8 Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
1.3.9 Anjurkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi( mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan,
omega3)
1.3.10 Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus dilaporkan( mis. Rasa
sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)

(D.0149) Thermoregulasi tidak efektif


2. Regulasi Temperatur (I.14578)

2.1 Observasi

2.1.1 Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5°C-37,5°C)


2.1.2 Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu
2.1.3 Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan
nadi Monitor wama dan suhu kulit
2.1.4 Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia
atau hipertermia

2.2 Terapeutik

2.2.1 Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu


2.2.2 Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang
adekuat
2.2.3 Bedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah
kehilangan panas
2.2.4 Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera
setelah lahir (mis bahan polyethylene,
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 7 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
polyurethane)
2.2.5 Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan
panas pada bayi baru lahir
2.2.6 Tempatkan bayi baru lahir di bawah radiant
warmer
2.2.7 Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau
lebih untuk mengurangi kehilangan panas karena
proses evaporasi
2.2.8 Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
2.2.9 Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang
akan kontak dengan bayi (mis selimut, kain,
bedongan, stetoskop)
2.2.10 Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka
atau di area aliran pendingin ruangan atau kipas
angina
2.2.11 Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan
penghangat ruangan untuk menaikkan suhu tubuh,
jika perlu
2.2.12 Gunakan kasur pendingin, water circulating
blankets, ice pack atau gel pad dan intravascular
cooling cathotartzation untuk menurunkan suhu
tubuh
2.2.13 Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan
pasien

2.3 Edukasi

2.3.1 Jelaskan cara pencegahan heat exhaustion dan


heat stroke
2.3.2 Jelaskan cara pencegahan hipotami karena
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 8 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
terpapar udara dingin
2.3.3 Demonstrasikan teknik perawatan metode
kanguru (PMK) untuk bayi BBLR

2.4 Kolaborasi

Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu

(D.0003) Gangguan pertukaran gas


3. Manajemen Asam-Basa (I.02036)

3.1 Observasi

3.3.1 Identifikasi penyebab ketidakseimbangan asam-


basa
3.3.2 Monitor frekuensi dan kedalaman napas
3.3.3 Monitor status neurologis (mis tingkat kesadaran,
status mental)
3.3.4 Monitor irama dan frekuensi jantung
3.3.5 Monitor perubahan pH. PaCO2, dan HCO3

3.2 Terapeutik

3.2.1 Ambil spesimen darah arteri untuk pemeriksaan


AGD
3.2.2 Berikan oksigen, sesuai indikasi

3.3 Edukasi

Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya gangguan


asam basa
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 9 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
3.4 Kolaborasi

Kolaborasi pemberian ventilasi mekanik, jika perlu

(D.00021) Disfungsi motilitas gastrointestinal


4. Manajemen nutrisi parenteral (I.03120)
4.1 Observasi
4.1.1 Identifikasi indikasi pemberian nutrisi parenteral
(mis. Gangguan absorbs makanan,
mengistirahatkan usus, gangguan motilitas usus,
jalur enteral tidak memungkinkan)
4.1.2 Identifikasi jenis akses parenteral yang diperlukan
(mis. Perifer, sentral)
4.1.3 Monitor reaksi alergi pemberian nutrisi parenteral
4.1.4 Monitor kepatenan akses intravena
4.1.5 Monitor asupan nutrisi
4.1.6 Monitor terjadinya komplikasi (mis. Mekanik,
septik, dan metabolic)
4.2 Terapeutik
4.2.1 Hitung kebutuhan kalori
4.2.2 Berikan nutrisi parenteral sesuai indikasi
4.2.3 Atur kecepatan pemberian infus dengan tepat
4.2.4 Gunakan infusion pump, jika tersedia
4.2.5 Hindari pengambilan sampel darah dan pemberian
obat pada jalur nutrisi parenteral
4.2.6 Hindari kantung terpasang lebih dari 24 jam
4.3 Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian nutrisi parenteral
4.4 Kolaborasi
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 10 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
Kolaborasi pemasangan akses vena sentral jika perlu

(D.0036) Resiko ketidakseimbangan cairan


5. Manajemen Cairan (I.03098)

5.1 Observasi

5.1.1 Monitor stalus hidrasi (mis. frekuensi nadi,


kekuatan nadi, akrel, pengisian kapiller,
kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
5.1.2 Monitor berat badan harian berat badan sebelum
dan sesudah dialisis
5.1.3 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis.
hematokrit, Na, K, Cl, berat janis urine, BUN)
5.1.4 Monitor status hemodinamik (mis. MAP, CVP,
PAP, PCWP Jika tersedia)

5.2 Terapeutik

5.2.1 Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam


5.2.2 Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
5.2.3 Berikan cairan intravena, jika perlu

5.3 Kolaborasi

Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu

6. Pencegahan Infeksi (I.14539)


6.1 Observasi

Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik


ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 11 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
6.2 Terapeutik
6.2.1 Batasi jumlah pengunjung
6.2.2 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
6.2.3 Pertahankan teknik aseptik pada pasien resiko tinggi
6.3 Edukasi
6.3.1 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
6.3.2 Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
6.3.3 Ajarkan etika batuk
6.3.4 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi
6.3.5 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
6.3.6 Anjurkan meningkatkan asupan cairan

(D.0080) Ansietas

7 Reduksi Ansietas (I.09314)


7.1 Observasi

Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)

7.2 Terapeutik
7.2.1 Pahami situasi yang membuat ansietas
7.2.2 Dengarkan dengan penuh perhatian
7.2.3 Tempatkan barang pribadi yang memberikan
kenyamanan
7.2.4 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa
yang akan datang
7.3 Edukasi
7.3.1 Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 12 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
7.3.2 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang
tepat
7.3.3 Latih Teknik relaksasi

8 Edukasi proses penyakit (I.12444)

8.1 Observasi

Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

8.2 Terapeutik
8.2.1Sediakan materi dan media Pendidikan kesehatan
8.2.2Jadwalkan Pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
8.2.3Berikan kesempatan untuk bertanya
8.3 Edukasi
8.3.1 Jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit
8.3.2 Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit
8.3.3 Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh
penyakit
8.3.4 Jelaskan terjadinya komplikasi
8.3.5 Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala
yang dirasakan
8.3.6 Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari
intervensi atau pengobatan
8.3.7 Informasikan kondisi pasien saat ini
8.3.8 Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak biasa

DISCHARGE PLANNING 1. Edukasi kepada keluarga bahwa penyakit ini mempunyai


prognosis yang baik
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 13 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20
2. Edukasi pemberian antibiotic enteral dan penggunaan
cairan parenteral secara bijak
3. Edukasi pemberian IgG dan IgM enteral
4. Monitoring dalam keseimbangan cairan dan elektrolit

5. Memberikan edukasi kepada keluarga untuk


penundaan atau melambatkan pemberian makanan
pendampinng ASI, dan penggunaan prebiotik.
6. Edukasi untuk pemberian terapi obat oral sesuai instruksi

PENELAAH KLINIS CLINICAL INSTRUKTUR DAN KOMITE


KEPERAWATAN
1. Rich BS, Dolgin SE. Necrotizing enterocolitis. Pediatr.
Rev. 2017, 38 (12) 552-559; DOI:
https://doi.org/10.1542/pir.2017-0002
2. Gomella TL, Cunningham MD, et al. Neonatology. 2013.
New York: McGrawHill.Springer SC. Necrotizing
Enterocolitis Clinical Presentation. 2017. Medscape:
https://emedicine.medscape.com/article/977956-clinical
3. Shulhan J, Dicken B, et al. Current knowledge of
DAFTAR PUSTAKA necrotizing enterocolitis in preterm infants and the impact
of different types of enteral nutrition products. Adv Nutr.
2017 Jan; 8(1): 80–91.
4. PPNI. (2019). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Jakarta : DPP PPNI
5. PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Jakarta: DPP PPNI.
6. PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Jakarta: DPP PPNI
ENTEROCOLITIS NEKROTIKANS

No. Dokumen
No. Revisi Hal. 14 dari
RUMAH SAKIT UKRIDA 001/SAK/C- 14
00
MUT/VII/20

Anda mungkin juga menyukai