Anda di halaman 1dari 3

GAWAT ABDOMEN/ AKUT

ABDOMEN

No. Dokumen : 017/PKP/III


/2023
SPO No. Revisi : -
Tanggal : 15 Maret
Terbit 2023
Halaman : 1/3
KLINIK PRATAMA dr. KRISTINA ELIZABETH

POLRESTA YOGYAKARTA
Jl. Aipda KS Tubun No.20 IPDA NRP 94111225
Ngampilan Yogyakarta

1. Pengertian Gawat Abdomen/Akut Abdomen adalah kelainan non traumatik


yang timbul mendadak dengan gejala utama nyeri di daerah
abdomen dan biasanya memerlukan tindakan bedah segera.
Secara garis besar penyebabnya dapat dikelompokkan
menjadi:
• Proses peradangan bacterial kimiawi (appendicitis, pankreatitis
akut)
• Proses obstruksi mekanis (volvulus, hernia, invaginasi)
• Proses keganasan, neoplasma/tumor (Ca, polip, atau
kehamilah ektopik)
• Kelainan vaskuler (emboli, tromboemboli atau perforasi)
• Kelainan kongenital

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam memahami gejala klinis, patofisiologi dan


pengambilan keputusan klinis yang termasuk “Akut abdomen“
sehingga dapat direncanakan penatalaksanaan yang tepat dalam
rangka menjaga angka morbiditas dan mortalitas seminimal
mungkin.
3. ebijakan SK Kepala Klinik Pratama Polresta Yogyakarta No. SK/
/VI/2022/KLINIK tentang Pelayanan Risiko Tinggi
4. Referensi 1. Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur 1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
3. Petugas melakukan pemeriksaan umum
Inspeksi
Distensi perut, bekas luka, massa, ascites
Auskultasi
Bising usus/gerakan peristaltic meningkat atau menurun
Perkusi
Nyeri ketok pada perkusi, shifting dullness, ada pekak
hati/tidak
Palpasi
Letak nyeri dan karakteristik nyeri, massa

Tanda pemeriksaan fisik pada berbagai gambaran gawat abdomen


Keadaan Tanda Klinik penting
Awal perforasi saluran Perut tampak cekung (awal) tegang,
cerna atau organ lain bunyi usus kurang aktif (lanjut),
pekak hati menghilang, nyeri tekan,
defans muskuler
Peritonitis Penderita tidak bergerak, bunyi usus
hilang (lanjut) nyeri batuk, nyeri
gerak, nyeri lepas, defans muskuler,
tanda infeksi umum, keadaan umum
merosot
Massa infeksi atau abses Massa nyeri (abdomen, pelvik, rektal)
nyeri tinju, uji lokal (psoas) tanda
umum radang)
Obstruksi usus Distensi perut, peristaltik hebat (kolik
usus) yang tampak di dinding perut,
terdengar (borborigmi) dan terasa
(oleh penderita yang bergerak) tidak
ada rangsangan peritonium
Ilus paralitik Distensi, bunyi peristaltic kurang atau
hilang, tidak ada nyeri tekan lokal
Iskemia/Strangulasi Distensi tidak jelas (lama) bunyi usus
mungkin ada, nyeri hebat sekali,
nyeri tekan kurang jelas, mungkin
keluar darah dari rectum, tanda toksis
Perdarahan Pucat, syok, mungkin distensi,
berdenyut jika aneurisma, aorta,
nyeri local pada kehamilan ektopik,
cairan bebas (pekak geser) anemia

4. Prinsip penatalaksanaan dari gawat abdomen/akut abdomen


adalah operasi sehingga petugas harus menentukan
diagnosa kerja dan urgensinya
5. Perhatikan ABC, pasang IV line dan kateter, pasang NGT
pada pasien dengan hematemesis atau muntah berulang
serta kecurigaan akan obstruksi usus dan paralitik usus yang
berat
6. Petugas mencatat di rekam medis
7. Petugas mencatat di register pasien
8. Petugas menghubungi FKRTL apabila pasien memerlukan
tindakan dan penanganan lebih jauh
9. Petugas melakukan transfer dan serah terima pasien kepada
FKRTL
6. Diagram Alir
Anamnesis
Pasien

Pemeriksaan Umum:
1. Inspeksi
2. Auskultasi
3. Perkusi
4. Palpasi

• Perhatikan ABC
• pasang IV line dan kateter
• pasang NGT pada pasien dengan
hematemesis atau muntah berulang
serta kecurigaan akan obstruksi
usus dan paralitik usus yang berat

Rujuk FKRTL

7. Unit Terkait 1. Poli umum


2. Poli gigi
3. Farmasi
4. Ruang tunggu

8. Riwayat Perubahan Dokumen

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai