Disusun Oleh:
Grup Tutor A4
Diketahui Oleh:
Fasilitator
FAKULTAS KEDOKTERAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan hasil
laporan tutorial blok Ginjal Saluran Kemih ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dalam penyusunan laporan tutorial blok Ginjal dan Saluran Kemih ini, penulis
menyadari sepenuhnya banyak terdapat kekurangan di dalam penyajiannya. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis menyadari
bahwa tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari semua pihak tidaklah mungkin hasil laporan
tutorial blok Ginjal dan saluran kemih ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Pada kesempatanini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan baik.
2. dr. Dwi Lunarta Siahaan, SpAn, selaku dosen atas segala masukkan, bimbingan dan
kesabaran dalam menghadapi segala keterbatasan penulis.
Akhir kata, segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan kepada penulis,
mendapatkan balasan dari Tuhan, serta laporan tutorial blok Ginjal dan Saluran kemih ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Pemicu .....................................................................................................................
ii
Pemicu
Seorang perempuan, berumur 50 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan demam. Keluhan ini
dialamai sejak 2 hari lalu, demam terus-menurus disertai menggigil dan nyeri pinggang sebelah
kanan. Empat hari sebelum muncul keluhan ini, pasien mengeluh nyeri berkemih,dan jika
berkemih rasanya tidak tuntas.
Anamnesis :
Sens : CM,
TD : 120/80 mmHg
N : 100x/m,
RR : 20X/m,
T : 40 ˚C
Pemeriksaan Fisik :
- Abdomen soepel,
- H/R/L tidak teraba,
- Nyeri tekan (+) di area supra pubic
- Tapping pain (+) di angulus costovertebralis dextra.
I. Klarifikasi istilah
II. Identifikasi masalah
1. Demam disertai menggigil
2. Nyeri pinggang sebelah kanan
3. Nyeri berkemih
- Pemeriksaan fisik
1. Nyeri tekan (+) di area supra pubic
3
IV. Pemeriksaan fisik
1. Nyeri tekan suprapubik akan mengkonfirmasi ISK bawah. Biasanya pada pasien
yang mengalami infeksi saluran kemih atas, khususnya di ginjal, akan didapati
nyeri ketok sudut kostrovertebrata yang signifikan
4
Perempuan 50 Tahun
Pemeriksaan fisik
Nyeri tekan (+) di area
Nyeri pinggang sebelah Nyeri berkemih supra pubic
Demam disertai menggigil
kanan
5
Learning Objective
6
PEMBAHASAN
1. Definisi dan etiologi Infeksi saluran kemih
Etiologi
Bakteri patogen naik dari perineum, menyebabkan ISK. Wanita memiliki uretra lebih
pendek daripada pria dan karena itu lebih rentan terhadap ISK. Sangat sedikit ISK tanpa
7
komplikasi yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui darah. Escherichia coli
adalah organisme yang paling umum pada ISK tanpa komplikasi dengan margin yang
besar
Urine adalah media yang ideal untuk pertumbuhan bakteri; faktor yang
membuatnya tidak menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri termasuk pH kurang dari
5, adanya asam organik dan kadar urea yang tinggi. Sering buang air kecil juga diketahui
dapat menurunkan risiko ISK.
Bakteri penyebab ISK memiliki adhesin pada permukaannya yang memungkinkan
organisme tersebut menempel pada permukaan mukosa. Selain itu, uretra yang pendek
8
juga memudahkan uropatogen untuk menyerang saluran kemih. Wanita premenopause
memiliki konsentrasi laktobasilus yang besar di vagina dan mencegah kolonisasi
uropatogen. Namun, penggunaan antibiotik dapat menghapus efek perlindungan ini.
• Demam
• Menggigil
• Nyeri pinggang
• Mual dan muntah
• Gejala ISK bawah
• Nyeri suprapubis
• Disuria
• Hematuria
• Urgensi
Urinalisis atau pemeriksaan sampel urine untuk memeriksa sel darah putih, sel darah
merah, nitrit, dan bakteri dalam urine.
9
Kultur urine untuk menentukan jenis bakteri dalam urine. Setelah mengetahui jenis
bakteri, dokter dapat menentukan antibiotik yang terbaik untuk mengobati infeksi.
Investigasi lanjutan terutama renal imaging procedures tidak boleh rutin, harus
berdasarkan indikasi klinis yang kuat. Renal imaging procedures untuk investigasi faktor
predisposisi ISK:
• Ultrasonogram (USG)
• Radiografi :
Foto polos perut
Pielografi IV
Micturating cystogram
• Isotop scanning
o Bersihkan area kemaluan menggunakan tisu steril, agar area tersebut bersih dari
bakteri dan tidak terbawa ke dalam sampel.
o Buang sedikit urine yang pertama kali keluar, lalu segera tampung aliran urine
berikutnya ke wadah penampung.
o Tampung urine kurang lebih sebanyak 30–60 ml ke wadah penampung yang
disediakan dokter.
o Buang sisa aliran urine ke toilet jika sampel sudah mencukupi.
10
o Tutup rapat wadah yang berisi sampel urine agar tidak tumpah atau
terkontaminasi.
o Bersihkan bagian luar wadah penampung urine menggunakan tisu steril dan cuci
tangan setelah melakukan pengambilan sampel.
o Berikan sampel urine ke dokter untuk dianalisis di laboratorium.
Komplikasi
ISK tergantung dari tipe yaitu ISK tipe sederhana (uncomplicated) dan tipe
berkomplikasi (complicated).
1. ISK sederhana (uncomplicated). ISK akut tipe sederhana (sistitis) yaitu
non-obstruksi dan bukan perempuan hamil merupakan penyakit ringan
(self limited disease) dan tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama
2. ISK tipe berkomplikasi (complicated) ISK selama kehamilan. ISK selama
kehamilan dari umur kehamilan. ISK pada diabetes melitus. Penelitian
epidemiologi klinik melaporkan bakteriuria dan ISK lebih sering
ditemukan pada DM dibandingkan perempuan tanpa DM. Basiluria
11
asimtomatik (BAS) merupakan risiko untuk pielonefritis diikuti penurunan
laju filtrasi glomerulus (LFG). Komplikasi emphysematous cystitis,
pielonefritis yang terkait spesies kandida dan infeksi Gram-negatif lainnya
dapat dijumpai pada DM.
o Jangan menahan buang air kecil. Menahan buang air kecil selama tiga jam atau
lebih memperbesar risiko bakteri berkembang di saluran kencing.
o Minum banyak air putih. Minum banyak air membantu meningkatkan produksi
urine, sehingga bakteri di dalam saluran kencing dapat lebih banyak dibuang ke
luar tubuh.
o Selalu buang air kecil sebelum dan setelah berhubungan badan, untuk
menghilangkan bakteri yang mungkin telah memasuki uretra.
12
KESIMPULAN
Berdasarkan pemicu os didiagnosa mendertia infeksi saluran kemih (ISK) yang dapat dilihat
dari gejala klinis dan dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti analisa urin rutin untuk
menegakan diagnosis pasien.
13
DAFTAR PUSTAKA
14