Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUTORIAL

BLOK GINJAL DAN SALURAN KEMIH

Disusun Oleh:

SYNTIA MONICA SITEPU 219 210 034

Grup Tutor A4

Diketahui Oleh:

Fasilitator

dr. Dwi Lunarta Siahaan, SpAn

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA


2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan hasil
laporan tutorial blok Ginjal Saluran Kemih ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dalam penyusunan laporan tutorial blok Ginjal dan Saluran Kemih ini, penulis
menyadari sepenuhnya banyak terdapat kekurangan di dalam penyajiannya. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis menyadari
bahwa tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari semua pihak tidaklah mungkin hasil laporan
tutorial blok Ginjal dan saluran kemih ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Pada kesempatanini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan baik.
2. dr. Dwi Lunarta Siahaan, SpAn, selaku dosen atas segala masukkan, bimbingan dan
kesabaran dalam menghadapi segala keterbatasan penulis.
Akhir kata, segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan kepada penulis,
mendapatkan balasan dari Tuhan, serta laporan tutorial blok Ginjal dan Saluran kemih ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca umumnya.

Medan, 30 juni 2021

Penulis

Syntia Monica Sitepu

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

Pemicu .....................................................................................................................

I. Klarifikasi Istilah .........................................................................................

II. Identifikasi Masalah ....................................................................................

III. Analisa Masalah ..........................................................................................

IV. Kerangka Konsep ........................................................................................

V. Learning Objective .....................................................................................

VI. Pembahasan .................................................................................................

VII. Kesimpulan ..................................................................................................

Daftar Pustaka ...........................................................................................................

ii
Pemicu

Seorang perempuan, berumur 50 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan demam. Keluhan ini
dialamai sejak 2 hari lalu, demam terus-menurus disertai menggigil dan nyeri pinggang sebelah
kanan. Empat hari sebelum muncul keluhan ini, pasien mengeluh nyeri berkemih,dan jika
berkemih rasanya tidak tuntas.

Anamnesis :
Sens : CM,
TD : 120/80 mmHg
N : 100x/m,
RR : 20X/m,
T : 40 ˚C

Pemeriksaan Fisik :
- Abdomen soepel,
- H/R/L tidak teraba,
- Nyeri tekan (+) di area supra pubic
- Tapping pain (+) di angulus costovertebralis dextra.

I. Klarifikasi istilah
II. Identifikasi masalah
1. Demam disertai menggigil
2. Nyeri pinggang sebelah kanan
3. Nyeri berkemih
- Pemeriksaan fisik
1. Nyeri tekan (+) di area supra pubic

III. Analisa masalah


1. Terjadinya infeksi
2. Bisa disebabkan oleh infeksi pada ginjal, terjadinya cedera atau terjadi keram otot
3. Adanya bakteri yang masuk pada saluran kemih

3
IV. Pemeriksaan fisik
1. Nyeri tekan suprapubik akan mengkonfirmasi ISK bawah. Biasanya pada pasien
yang mengalami infeksi saluran kemih atas, khususnya di ginjal, akan didapati
nyeri ketok sudut kostrovertebrata yang signifikan

4
Perempuan 50 Tahun

Pemeriksaan fisik
Nyeri tekan (+) di area
Nyeri pinggang sebelah Nyeri berkemih supra pubic
Demam disertai menggigil
kanan

Nyeri tekan suprapubik akan


bisa disebabkan oleh oleh mengkonfirmasi ISK bawah.
infeksi pada ginjal, Adanya bakteri yang Biasanya pada pasien yang
Terjadinya infeksi
terjadinya cedera atau masuk pada saluran mengalami infeksi saluran
terjadi keram otot kemih kemih atas, khususnya di
ginjal, akan didapati nyeri
ketok sudut kostovertebra yang
signifikan

DX: Infeksi saluran kemih


DD:
1. Infeksi saluran kemih
2. gagal ginjal kronik
3. batu kandung kemih

5
Learning Objective

1. Definisi dan etiologi Infeksi saluran kemih


2. Epidemiologi Infeksi saluran kemih
3. Klasifikasi Infeksi saluran kemih
4. Patogenesis Infeksi saluran kemih
5. Faktor resiko Infeksi saluran kemih
6. Manifestasi klinis Infeksi saluran kemih
7. Cara mendiagnosis Infeksi saluran kemih
8. Pemeriksaan penunjang Infeksi saluran kemih
9. Cara pengambilan sampel urin
10. Tatalaksana Infeksi saluran kemih
11. Komplikasi Infeksi saluran kemih
12. Pencegahan Infeksi saluran kemih

6
PEMBAHASAN
1. Definisi dan etiologi Infeksi saluran kemih

a. Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan istilah umum yang menunjukkan
keberadaan mikroorganisme dalam urin.
ISK dibagi 2 bagian
i. ISK atas
• Pielonefritis ada akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan
infeksi bakteri
• Pielonefritis kronik mungkin akibat lanjut dari infeksi bakteri berkepanjangan atau
infeksi sejak masa kecil. Obstruksi saluran kemih dan refluks vesikoureter dengan
atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim
ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang spesifik. Bakteriuria asimtomatik
kronik pada orang dewasa tanpa faktor predisposisi tidak pernah menyebabkan
pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal.
ii. ISK bawah
Pada perempuan, terdapat dua jenis ISK bawah pada perempuan yaitu sistitis dan
sindrom uretra akut. Sistitis adalah presentasi klinis infeksi kandung kemih disertai
bakteriuria . Sindrom Uretra Akut (SUA)adalah presentasi klinis sistitis tanpa
ditemukan mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis bakterialis. Penelitian
terkini SUA disebabkan mikroorganisme anaerob. Pada pria, presentasi klinis ISK
bawah mungkin sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis.
Manifestasi klinis ISK bawah
• Nyeri suprapubis
• Disuria
• Hematuria
• Urgensi

Etiologi
Bakteri patogen naik dari perineum, menyebabkan ISK. Wanita memiliki uretra lebih
pendek daripada pria dan karena itu lebih rentan terhadap ISK. Sangat sedikit ISK tanpa

7
komplikasi yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui darah. Escherichia coli
adalah organisme yang paling umum pada ISK tanpa komplikasi dengan margin yang
besar

2. Epidemiologi Infeksi saluran kemih


Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang sangat sering terjadi pada wanita.
Mereka biasanya terjadi antara usia 16 dan 35 tahun, dengan 10% wanita mendapatkan
infeksi setiap tahun dan lebih dari 40% sampai 60% memiliki infeksi setidaknya sekali
dalam hidup mereka. Kekambuhan sering terjadi, dengan hampir setengahnya
mendapatkan infeksi kedua dalam setahun. Infeksi saluran kemih terjadi empat kali lebih
sering pada wanita daripada pria.

3. Klasifikasi Infeksi saluran kemih


ISK dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi terjadinya infeksi menjadi ISK bagian
bawah dan ISK bagian atas. ISK bagian bawah terdiri dari sistitis (infeksi pada
kandung kemih) dan urethritis (infeksi pada uretra).

4. Patogenesis Infeksi saluran kemih


ISK yang tidak rumit biasanya hanya melibatkan kandung kemih. Ketika bakteri
menyerang dinding mukosa kandung kemih, sistitis diproduksi. Mayoritas organisme
penyebab ISK adalah koliform enterik yang biasanya menghuni introitus vagina
periuretra. Organisme ini naik ke kandung kemih dan menyebabkan ISK. Hubungan
seksual adalah penyebab umum ISK karena mendorong migrasi bakteri ke dalam
kandung kemih. Orang yang sering mengosongkan dan mengosongkan kandung kemih
memiliki risiko ISK yang jauh lebih rendah

Urine adalah media yang ideal untuk pertumbuhan bakteri; faktor yang
membuatnya tidak menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri termasuk pH kurang dari
5, adanya asam organik dan kadar urea yang tinggi. Sering buang air kecil juga diketahui
dapat menurunkan risiko ISK.
Bakteri penyebab ISK memiliki adhesin pada permukaannya yang memungkinkan
organisme tersebut menempel pada permukaan mukosa. Selain itu, uretra yang pendek

8
juga memudahkan uropatogen untuk menyerang saluran kemih. Wanita premenopause
memiliki konsentrasi laktobasilus yang besar di vagina dan mencegah kolonisasi
uropatogen. Namun, penggunaan antibiotik dapat menghapus efek perlindungan ini.

5. Faktor resiko Infeksi saluran kemih


Faktor risiko infeksi saluran kemih (ISK) di antaranya usia, gizi buruk, kebersihan diri,
dan pada anak laki-laki belum sirkumsisi. Parameter analisis urin adalah leukosituria,
leukosit esterase, dan uji nitrit dapat digunakan untuk kecurigaan ISK

6. Manifestasi klinis Infeksi saluran kemih


Manifestasi Klinis ISK Atas:

• Demam
• Menggigil
• Nyeri pinggang
• Mual dan muntah
• Gejala ISK bawah

Manifestasi klinis ISK bawah

• Nyeri suprapubis
• Disuria
• Hematuria
• Urgensi

7. Cara mendiagnosis Infeksi saluran kemih


Untuk diagnosis ISK, dokter biasanya dapat merekomendasikan beberapa pemeriksaan,
seperti:

 Urinalisis atau pemeriksaan sampel urine untuk memeriksa sel darah putih, sel darah
merah, nitrit, dan bakteri dalam urine.

9
 Kultur urine untuk menentukan jenis bakteri dalam urine. Setelah mengetahui jenis
bakteri, dokter dapat menentukan antibiotik yang terbaik untuk mengobati infeksi.

8. Pemeriksaan penunjang Infeksi saluran kemih


Analisa urin rutin, pemeriksaan mikroskop urin segar tanpa putar, kultur urin, serta
jumlah kuman/ml urin merupakan protokol standar untuk pendekatan diagnosis ISK.
Pengambilan dan koleksi urin, suhu, dan teknik transportasi sampel urin harus sesuai
dengan protokol yang dianjurkan.

Investigasi lanjutan terutama renal imaging procedures tidak boleh rutin, harus
berdasarkan indikasi klinis yang kuat. Renal imaging procedures untuk investigasi faktor
predisposisi ISK:
• Ultrasonogram (USG)
• Radiografi :
Foto polos perut
Pielografi IV
Micturating cystogram
• Isotop scanning

9. Cara pengambilan sampel urin


Pengambilan sampel urine hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Berikut ini adalah
tahapan-tahapan yang dilakukan pasien dalam pengambilan sampel urine:

o Bersihkan area kemaluan menggunakan tisu steril, agar area tersebut bersih dari
bakteri dan tidak terbawa ke dalam sampel.
o Buang sedikit urine yang pertama kali keluar, lalu segera tampung aliran urine
berikutnya ke wadah penampung.
o Tampung urine kurang lebih sebanyak 30–60 ml ke wadah penampung yang
disediakan dokter.
o Buang sisa aliran urine ke toilet jika sampel sudah mencukupi.

10
o Tutup rapat wadah yang berisi sampel urine agar tidak tumpah atau
terkontaminasi.
o Bersihkan bagian luar wadah penampung urine menggunakan tisu steril dan cuci
tangan setelah melakukan pengambilan sampel.
o Berikan sampel urine ke dokter untuk dianalisis di laboratorium.

10. Tatalaksana Infeksi saluran kemih


Perawatan telah bervariasi secara historis dari 3 hari hingga 6 minggu. Ada tingkat yang
sangat baik dengan "terapi dosis mini" yang melibatkan tiga hari perawatan. Resistensi E.
coli terhadap antimikroba umum bervariasi di berbagai wilayah negara, dan jika tingkat
resistensi lebih besar dari 50% pilih obat lain.
Trimethoprim/Sulfamethoxazole selama 3 hari adalah terapi dosis kecil yang baik,
tetapi tingkat resistensi tinggi di banyak daerah. Sefalosporin generasi pertama adalah
pilihan yang baik untuk terapi dosis kecil. Nitrofurantoin adalah pilihan yang baik untuk
ISK tanpa komplikasi, tetapi bersifat bakteriostatik, bukan bakteriosidal, dan harus
digunakan selama 5 sampai 7 hari. Fluoroquinolones memiliki resistensi yang tinggi
tetapi menjadi favorit ahli urologi untuk beberapa alasan. Tindakan pencegahan terbaru
dari FDA tentang efek samping fluoroquinolone harus diperhatikan.

11. Komplikasi Infeksi saluran kemih

 Komplikasi
ISK tergantung dari tipe yaitu ISK tipe sederhana (uncomplicated) dan tipe
berkomplikasi (complicated).
1. ISK sederhana (uncomplicated). ISK akut tipe sederhana (sistitis) yaitu
non-obstruksi dan bukan perempuan hamil merupakan penyakit ringan
(self limited disease) dan tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama
2. ISK tipe berkomplikasi (complicated) ISK selama kehamilan. ISK selama
kehamilan dari umur kehamilan. ISK pada diabetes melitus. Penelitian
epidemiologi klinik melaporkan bakteriuria dan ISK lebih sering
ditemukan pada DM dibandingkan perempuan tanpa DM. Basiluria

11
asimtomatik (BAS) merupakan risiko untuk pielonefritis diikuti penurunan
laju filtrasi glomerulus (LFG). Komplikasi emphysematous cystitis,
pielonefritis yang terkait spesies kandida dan infeksi Gram-negatif lainnya
dapat dijumpai pada DM.

12. Pencegahan Infeksi saluran kemih

o Jangan menahan buang air kecil. Menahan buang air kecil selama tiga jam atau
lebih memperbesar risiko bakteri berkembang di saluran kencing.
o Minum banyak air putih. Minum banyak air membantu meningkatkan produksi
urine, sehingga bakteri di dalam saluran kencing dapat lebih banyak dibuang ke
luar tubuh.
o Selalu buang air kecil sebelum dan setelah berhubungan badan, untuk
menghilangkan bakteri yang mungkin telah memasuki uretra.

12
KESIMPULAN
Berdasarkan pemicu os didiagnosa mendertia infeksi saluran kemih (ISK) yang dapat dilihat
dari gejala klinis dan dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti analisa urin rutin untuk
menegakan diagnosis pasien.

13
DAFTAR PUSTAKA

Long B, Koyfman A. The Emergency Department Diagnosis and Management


of Urinary Tract Infection. Emerg Med Clin North Am.
Maharjan G, Khadka P, Siddhi Shilpakar G, Chapagain G, Dhungana GR. Catheter-
Associated Urinary Tract Infection and Obstinate Biofilm Producers. Can J Infect Dis Med
Microbiol
Sukandar, Enday., 2014, Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa, dalam Siti Setiati, dkk., Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Edisi VI, Internal Publishing, Jakarta, 2129
Yamaji R, Friedman CR, Rubin J, Suh J, Thys E, McDermott P, Hung-Fan M, Riley LW. A
Population-Based Surveillance Study of Shared Genotypes of Escherichia coli Isolates from
Retail Meat and Suspected Cases of Urinary Tract Infections

14

Anda mungkin juga menyukai