Laporan Observasi Pembelajaran Matematik
Laporan Observasi Pembelajaran Matematik
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Tentang
Melihat dan Menganalisis Pembelajaran Matematika di SLB YPPA Padang
Disusun Oleh :
Elisa Cristina Silitonga (14003005)
Riza Novala Sari (14003022)
Ivo Anggraini (14003090)
Rahmadani Yusuf (14003094)
Fatimah Azzahra (14003116)
Finka Putri Manela (14003117)
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kurikulum ............................................................................................ 2
B. Silabus ................................................................................................. 10
C. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ......................................... 13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 21
B. Penutup ................................................................................................ 21
DOKUMENTASI ............................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki
peranan penting dalam dunia pendidikan. Matematika dalam pelaksanaan
pendidikan diajarkan di institusi-institusi pendidikan baik ditingkat SLB (sekolah
luar biasa), SD (sekolah dasar), SMP (sekolah menengah pertama), SMA (sekolah
menengah atas), hingga perguruan tinggi. Salah satu karakteristik matematika
adalah mempunyai obyek kajian yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini
menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam menghayati dan
memahami konsep-konsep matematika.
Pada kurikulum 2013, ada target-target yang harus dicapai oleh anak, bagi
anak berkebutuhan khusus tentunya target itu sulit dicapai. Dengan demikian,
perlunya modifikasi pembelajaran matematika bagi peserta didik yang
berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuannya.
B. Rumusan Masalah
1. Kurikulum apa yang digunakan?
2. Bagaimana penerapan dan persiapan kurikulumnya?
3. Apa saja strategi pembelajarannya?
4. Apa saja media pembelajaran yang digunakan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
tujuan dari laporan observasi ini adalah: (a) Mengetahui kurikulum yang
digunakan, (b) Mengetahui penerapan dan persiapan kurikulum, (c) Mengetahui
strategi pembelajaran, dan (d) Mengetahui media pembelajaran yang digunakan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer
yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum
adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai
dengan finish. Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia
pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah
mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di
lembaga pendidikan.
Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para
ahli:
a. Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah
semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu
ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
b. Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha
menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing
murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
c. Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum
adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak
sekolah.
d. Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah
dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar
kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin
ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum
adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
f. Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
B. Silabus
1. Pengertian Silabus
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, atau
pokok-pokok isi atau materi pelajaran”. Silabus digunakan untuk menyebut suatu
produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standart
kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta
uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan
kemampuan dasar.
Jadi, Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
3. Manfaat Silabus
Manfaat silabus agar pembelajaran yang berlangsung lebih terarah
sehingga menjadi jelas dan pasti. Namun tak hanya itu saja manfaat silabus. Ada
banyak manfaat silabus antara lain :
a. Pedoman pengembangan pembelajaran, seperti untuk pembuatan
rencana pembelajaran, untuk pembuatan pengelolaan aktivitas atau
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan dalaam sistem penilaian.
b. Sumber pokok dalaam penyusunan rencana pembelajaran, seperti
penyusunan rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi
maupun satu kompetensi dasar.
c. Pedoman perencanaan pengelolaan kegiatan belajar, baik pengelolaan
kegiatan belajar yangg dilakukan secara klasikal, kelompok kecil
maupun pembelajaran yangg dilakukan secara individual.
d. Pedoman untuk pengembangan sistem penilaian. Ini memang menjadi
salah satu peran utama silabus. Ia menjadi pengembang sistem
penilaian, jika berbasis kompetensi maka sisem penilaian yang
dilakukan harus mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar
dan pembelajaran yang termuat di dalam silabus.
4. Komponen-Komponen Silabus
Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari beberapa
komponen, sebagai berikut :
a. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah
kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu,
kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk suatu
mat pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus
dimiliki siswa, kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam
dalam suatu mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi terdapat
dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata
pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus
berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai
dalam pembelajaran.Misalnya, mampu menyelesaikan diri dengan
lingkungan dan sebagainya.Kompetensi Dasar terdapat dalam Permen
Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
c. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu
tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar.
Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang
perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan
kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan
materi standar yang dikaji.Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan,
keterampilan,maupun sikap.
d. Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapain
kompetensi dasar.Indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda
yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pda diri siswa.Tanda-
tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati dalam diri siswa, target
kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
e. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari
siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan
dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun
berdasarkan indikator pencapaian belajar.Secara umum materi
pokok dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu: fakta, konsep,
prisip, dan prosedur.
f. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.Strategi pembelajaran meliputi
kegiatan tatap muka dan non tatap muka (pengalaman belajar).
g. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai
masing-masing kompetensi dasar.
h. Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar siswa.
i. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar
yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
C. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup RPP paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri
atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) harus berupa kegiatan konkrit
yang dilakukan oleh guru di kelas dalam mendampingi peserta didik. Satu hal
yang sangat penting yaitu kegiatan pembelajaran harus diarahkan agar berfokus
pada peserta didik, sedangkan guru berperan sebagai pendamping. Artinya ketika
guru memilih metode atauendekatan harus memungkinkan siswa berperan aktif
dan berinteraksi dalam pembelajaran.
A. Profil Sekolah
NPSN : 10307638
NSS : 802086105004
Nama Sekolah : SLB Autisma YPPA
Alamat : Jl. Garuda II RT.07 RW.01 Kel Andalas Kec. Padang Timur
Telepon : 07517879974
Kepala Sekolah : Rafmateti, S.Pd
Visi : “Menjembatani peserta didik untuk mendapatkan
kesempatan sekolah disekolah reguler atas dasar pemikiran
setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang
layak, serta hak aksesibilitas untuk mendapatkan akses ke
sekolah reguler/ umum”.
Misi : (a) Meningkatkan kualitas oranisasi dan manajemen sekolah
dalam menumbuhkan keunggulan dan kompetitif, (b)
Meningkatkan kualitas KBM dalam penanganan ABK, (c)
Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam
mewujudkan standar Pelayanan Minimal (SPM), (d)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasana
pendidikan dalam melayani ABK, (e) Meningkatkan kualitas
SDM dan kualitas pembinaan kesiswaan dalam mewujudkan
kemandirian siswa, (f) Meningkatkan kuantintas dan kualitas
siswa yang inclusi/mainstreaming ke sekolah reguler melalui
pendekatan individual dan klasikal.
Website : http://pkh-autismayppasumbar.sch.id
E-mail Kepsek : rafmateti_yppa@yahoo.co.id
Email TU : try_indaria@yahoo.com
B. Laporan Observasi
Observasi tentang pembelajaran matematika di SLB Autisma YPPA
Padang kami laksanakan pada hari Sabtu, 04 Februari 2017. SLB YPPA Padang
merupakan sekolah yang menampung anak autis untuk diterapi maupun
pengembangan akademik serta minat bakat anak. Gangguan autistik ditandai
dengan tiga gejala utama yaitu gangguan interakasi sosial, gangguan komunikasi,
dan perilaku yang stereotipik. autisme ialah anak yang mengalami gangguan
berkomunikasi dan berinteraksi sosial serta mengalami gangguan sensori, pola
bermain, dan emosi. Adapun pelaksanaan Observasi tersebut kami laksanakan
dengan pengamatan selama kegiatan proses pembelajaran, tanya jawab dengan
guru pengampu mata pelajaran Matematika, dan dikuatkan dengan dokumentasi
tentang proses pembelajaran yang kami Observasi. Secara prosedural pelaksanaan
Observasi yang kami lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Kurikulum yang Berlaku di SLB Autisma YPPA Padang
SLB YPPA Padang menggunakan kurikum 2013, dimana
pelaksanaan proses pembelajaran salah satunya mencakup aspek
pembelajaran matematika. Proses pembelajaran tidak menggunakan silabus,
dimana bahan materi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) diambil dari buku guru dan buku siswa yang telah disediakan oleh
sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran matematika telah terangkum secara
menyeluruh dalam RPP yang telah dibuat oleh guru namun dalam
pelaksanaannya RRP tersebut dimodifikasi sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa yang bersangkutan.
2. Beban Belajar Kurikulum 2013
Beban belajar yang diberikan oleh guru ke siswa bertambah
sedangkan menurut guru tidak sesuai dengan kemampuan anak autis yang
lebih memerlukan kemampuan vokasional.
Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran
guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu
dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di
lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.
3. Penerapan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 akan terealisasi jika semua unsur melaksanakanya.
Unsur di sini mempunya arti luas, unsur yang dimaksud adalah berbagai
lapisan. Dimulai dari pemerintah tentang penerapan kurikulum ini dan
sarana prasarana yang harus diberikan kepada setiap sekolah. Jika, sarana
dan prasarana telah disiapkan maka guru-guru di sekolah harus siap dengan
penerapan kurikulum 2013 ini. Diusianya mereka pasti lebih menginginkan
cara belajar yang nyaman, menyenangkan, dan tidak membosankan,
misalnya penerapan belajar menggunakan permainan sehingga membuat
siswa aktif.
Selain pemeritah dan guru-guru yang terlibat dalam penerapan
kurikulum 2013 ini, masyarakat dan keluarga merupakan peran penting
untuk menerapkan inti dari kurikulum 2013. Misalkan dilingkungan
keluarga ibu dan ayah harus bisa memantau dan menerapkan inti dari
kurikulum 2013, contoh kecil menyuruh anaknya untuk beribadah sholat
dan bersosialisai dengan teman-teman dekatnya. Lingkungan masyarakat
juga sangat berpengaruh besar dalam hal ini, karena masyarakat bisa
mempengaruhi pola hidup anak didik itu, misalkan dilingkungannya jarang
sekali anak yang mengaji atau belajar dengan sendirinya anak itu akan
melihat teman-temanya bermain dan maka dengan keluguan atau kepolosan
anak pasti tertarik untuk bermain. Tetapi akan positif jika permainanya
beredukasi dilingkungan masyarakat tersebut. Jadi kurikulum 2013 akan
terealisasi jika semua unsur saling mendukung.
4. Persiapan kurikulum 2013
Di SLB Autis YPPA guru-guru harus siap karena untuk
membuktikan keprofesionalan mereka. Persiapan yang dilakukan oleh guru-
guru adalah mulai mempelajari dan memahami kurikulum 2013 diberbagai
media sosial dan mulai mengkajinya, tetapi ada beberapa guru yang
kebingungan untuk menerapkan kurikulum 2013, karena kurikulum 2013
mengharuskan siswanya sudah bisa membaca dan menulis setelah
mendaftar sekolah maka penerapanya harus seperti apa karena tema yang
diberikan sudah ditetapkan, maka solusi lain terlebih dahulu dipentingkan
kemampuan vokasional. Ini yang jadi permasalahan di sekolah luar biasa
dalam penerapan kurikulum 2013. Guru sangatlah berperan penting di slb
karena mereka harus banyak memberikan materi dasar supaya di kelas-kelas
berikutnya mengikuti, tetapi disisi lain juga disiapkan khusus pelatih yang
mengisi kelas itu untuk meningkatkan kemampuan siswa sesuai bakat minat
mereka.
5. Strategi Pembelajaran
Tidak jauh beda dengan metode pada KTSP, SLB Autisme YPPA
Padang menggunakan metode pembelajaran :
a. Ceramah
Ceramah adalah strategi mengajar anak autis dengan cara
ceramah dengan secara pelan-pelan dan berulang-ulang. Dengan
tekhnik seperti ini, anak autis diharapkan agar memahami apa yang
telah guru sampaikan dan mempaktekannya dalam kehidupan
sehari-harinya.
b. Menulis
Menulis adalah pelatihan yang memanfaatkan motorik anak
agar dapat menunjang dan mendukung proses pemahaman anak
pada pelajaran.
c. Pemantauan
Pemantauan dilakukan oleh guru untuk memantau anak
dalam proses pembelajaran. Bila anak melakukan kesalahan, dapat
dikoreksi dan apabila benar maka diberi pujian agar anak lebih
bersemangat dalam belajar.
6. Media
Alat atau media yang digunakan oleh guru dalam mengajar sangat
bervariasi sesuai dengan kebutuhan anak dan materi pada RPP sehingga
proses belajar mengajar lebih kondusif. Media yang digunakan diantaranya:
media gambar, puzzle, benda asli, maupun benda tiruan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan, SLB
YPPA Padang sudah menggunakan kurikulum 2013 dan guru membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan kurikulum, hanya saja materi
pembelajaran dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan anak didik.
Dalam memberikan pembelajaran Matematika, guru menggunakan
berbagai pendekatan serta media pembelajaran yang bervariasi seperti media
gambar, media tiruan, maupun media asli.
B. Saran
Kurikulum yang ada sekarang belum bisa dipaksakan terealisasikan di
SLB YPPA Padang, dimana yang kita lihat, belum terlaksana sempurna karna
kesulitan untuk menyesuaikan dengan anak.
DOKUMENTASI
Saat proses wawancara dengan salah satu guru SLB YPPA Padang