Anda di halaman 1dari 29

JURUSAN TEKNIK KIMIA

KULIAH FISIKA
PUSTAKA
 UNIVERSITY PHYSICS, SEARS &
ZEMANSKY
 PHYSICS FOR SCIENTIST AND
ENGINEERS, SERWAY & JEWETT
 FILE PPT FISIKA
MATA KULIAH DASAR
ILMU TEKNIK
 MATEMATIKAMAT. TKPROSES
TRANSFER, ANALISA NUMERIS
 KIMIAKIMIA ORGANIK, ANORGANIK,
FISIKA
 BIOLOGIMIKROBIOLOGI INDUSTRI
 FISIKA
APA KEGUNAAN
ILMU FISIKA DALAM TK
 ILMU DASAR
 ILMU PENGUKURAN
 ILMU EKSPERIMEN
 ILMU YANG MENGUBAH ASPEK
KEHIDUPAN
MATERI YANG DIPELAJARI
1. PENDAHULUAN FISIKA, PENGUKURAN DAN PENGENALAN
VEKTOR
2. KINEMATIKA BENDA : KECEPATAN DAN PERCEPATAN
BENDA
3. GERAK DIMENSI, GERAK LINEAR DAN GERAK ROTASI
4. DINAMIKA BENDA : HUKUM NEWTON
5. USAHA DAN ENERGI, KEKEKALAN ENERGI
6. MOMENTUM DAN IMPULS, KEKEKALAN MOMENTUM LINEAR
7. DINAMIKA ROTASI
8. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
9. DINAMIKA FLUIDA
10. TEMPERATUR DAN KALOR
11. HUKUM I DAN II TERMODINAMIKA
12. HUKUM BOYLE, GAYLUSAC, DALTON
RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

 Definisi Ilmu Fisika : Ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari


gejala alam yang tidak hidup serta interaksi dalam lingkup ruang
dan waktu.
 Dalam bahasa Yunani ilmu fisika disebut dengan physikos yang
artinya “alamiah”.
 Orang yang mempelajari ilmu fisika adalah mengamati
perilakudan sifat materi dalam bidang yang beragam,mulai dari
partikel submikroskopis yang membentuk segala materi
(fisikapartikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu
kesatuan kosmos.
 Ilmu Fisika juga berkaitan erat dengan matematika
karena banyak teori fisika dinyatakan dalam notasi
matematis. Perbedaannya adalah fisika berkaitan
dengan pemberian dunia material, sedangkan
matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak
yang tak selalu berhubungan dengan dunia
material.
 Aplikasi ilmu fisika banyak diterapkan pada bidang
lain, misalnya : Geofisika, Biofisika, Fisika-kimia,
Ekonofisika, dsb.
Teori utama dalam ilmu Fisika
1. Mekanika Klasik :Hukum Newton, Mekanika
Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Dinamika fluida,
Mekanika kontinuum.
2. Elektromagnetik :Elektrostatik, Listrik, Magnetik, dan
Persamaan Maxwell.
3. Mekanika Kuantum : Persamaan Schrodinger dan
Teori medan kuantum.
4. Relativitas : Relativitas khusus dan umum.
 Bidang utama dalam Fisika
1. Astrofisika : Kosmologi, Ilmu planet, Fisika plasma,
BigBang, Inflasi kosmik, Relativitas umum, Hukum
gravitasi universal.
2. Fisika atom, molekul dan optik
3. Fisika partikel :Fisika Akselerator dan Fisika nuklir.
4. Fisika benda kondensasi :Fisika benda padat, Fisika
material, Fisika polimer dsb.
BESARAN DAN SATUAN

 Besaran
sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantatif
 Satuan
besaran yang bernilai satu, dan dipakai sebagai
standard dalam pengukuran.
 Pengukuran
membandingkan suatu besaran dengan satuannya
BESARAN DAN SATUAN
 Menurut cara mendapatkan besaran, maka
besaran fisis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Besaran dasar
Besaran Turunan
 Besaran dasar merupakan besaran yang
dipilih, dimana antar besaran tidak saling
bergantung /berdiri sendiri.
 Ada 7 besaran dasar seperti terlihat pada
tabel berikut :
Besaran Dasar
No Nama Besaran Satuan Lambang Dimensi
1 Massa Kilogram kg [M]
2 Waktu Detik/Second s [T]
3 Panjang Meter m [L]
4 Arus listrik Ampere A [I]
5 Jumlah zat Mole mole [n]
6 Suhu Kelvin K [T]
7 Intensitas Cahaya Kadela cd [i]
2. Besaran Turunan
 Besaran yang didapat dengan cara menyusun atau paduan
dari besaran dasar.
 Contoh :
 Kecepatan = panjang/waktu (definisi)
= m/s = ms-1 ( lambang satuan)
= [LT-1] ( dimensi)
 Percepatan = panjang/waktu 2 (definisi)
= m/s2= ms-2 ( lambang satuan)
= [LT-2] ( dimensi)
 Gaya = massa x percepatan (definisi)
= kg m/s2= kg ms-2 ( lambang satuan)
= [MLT-2] ( dimensi)
= Newton (N)
Sifat Besaran

 Menurut sifat-sifatnya besaran fisis dibagi


menjadi 2, yaitu :
 Besaran skalar : hanya memiliki nilai (massa,
waktu, suhu, dll)
 Besaran vektor : memiliki nilai dan memiliki
arah ( kecepatan, percepatan, gaya, dll)
KONSEP DASAR VEKTOR

 Ruang dan Waktu


bersifat kontinu. Dalam mekanika, suatu kejadian terjadi di suatu
titik tertentu dalam ruang dan pada saat tertentu. Disamping itu,
ruang bersifat euclidean dan waktu bersifat sinkron bagi semua
pengamat (mekanika Newtonian tidak mengenal adannya batas
ketepatan dalam menentukan posisi dan ketepatan suatu obyek)
 Massa
Titik massa / partikel adalah sesuatu yang mempunyai massa
tetapi dianggap tidak mempunyai volume.Konsep massa sebagai
massa inersial (ukuran kelembaman benda, konsep hukum II
Newton) dan massa yang berinteraksi (ukuran kekuatan dalam
menimbulkan medan gaya gravitasi, konsep hukum gravitasi
umum Newton) secara umum adalah sama
VEKTOR POSISI DAN KERANGKA ACUAN

 Vektor Posisi
Posisi titik dimana suatu kejadian terjadi dinyatakan
dengan vektor jarak dari titik asal ke titik tersebut.
 Kerangka Acuan
Suatu kerangka yang digunakan untuk menyatakan
posisi suatu titik dalam ruang. Dalam banyak hal,
digunakan tiga garis sumbu (X,Y,Z) yang saling
berpotongan tegak lurus di titik asal, disebut sistem
Koordinat Kartesian. Kebutuhan akan kerangka
acuan ini menunjukkan bahwa posisi bersifat relatif,
artinya terhadap mana posisi titik tersebut diacukan.
VEKTOR
Besaran vektor : besaran yang dicirikan oleh besar/harga dan arah
Contoh : vektor posisi, vektor kecepatan, vektor percepatan, dll
Penyajian Vektor (lazimnya dengan huruf tebal, bold, dan tanda
head):  
A  A eˆA ; A  A
= vektor satuan yang menyatakan arah
ê A
 Dalam uraian/komponen sistem koordinat Kartesian: y

A  Ax iˆ  Ay ˆj  Az kˆ
x

z
PENJUMLAHAN VEKTOR
 
 A B  A2  B 2  2 AB cos ( A, B)
A  AeˆA 
   A  B cos ( A, B) 
B  BeˆB    cos 
1 
 A2  B 2  2 AB cos ( A, B ) 
 

A  Axiˆ  Ay ˆj  Az kˆ 
 
ˆ ˆ ˆ
B  Bxi  By j  Bz k 

 
A  B   Ax  Bx iˆ   Ax  Bx  ˆj   Ax  Bx kˆ
PERKALIAN VEKTOR
Perkalian Dot : (perkalian antar elemen pada
posisi yang sama posisi x dan x, y dan y, z
dan z) 
   
A  AeˆA  A  B  A.B cos(A, B)  B  A
 
B  BeˆB 

A  Axiˆ  Ay ˆj  Az kˆ 
  A  B  AxBx  Ay By  Az Bz
B  Bxiˆ  By ˆj  Bz kˆ 
 Perkalian Kros (perkalian antar elemen
pada posisi yang berbeda, posisi x dan y
atau x dan z atau z dan y)

A  AeˆA     
A  B  A B sin ( A, B) nˆ  ( B  A)
 
B  BeˆB 

A  Axiˆ  Ay ˆj  Az kˆ  iˆ ˆj kˆ
   
B  Bxiˆ  By ˆj  Bz kˆ  A  B  Ax Ay Az .
Bx By Bz
DIFERENSIAL VEKTOR
 Suatu besaran (termasuk vektor) fungsi besaran yang lain,
sehingga dapat dideferensialkan terhadap variabelnya.

V (t )  Vx (t )iˆ  Vy (t ) ˆj  Vz (t )kˆ

dV (t ) 
 V (t )  Vx (t )iˆ  Vy (t ) ˆj  Vz (t )kˆ
dt
 Operator Del atau Nabla

  ˆ  ˆ
ˆ
i  j k
x y z
 Operator ini dapat dioperasikan pada fungsi skalar maupun
fungsi vektor.
 Pengoperasian operator nabla pada fungsi skalar S(x,y,z)
 S ( x, y, z ) ˆ S ( x, y, z ) ˆ S ( x, y, z )
ˆ
S ( x, y, z )  grad S ( x, y, z )  i j k
x y z
 Pengoperasian operator nabla pada fungsi vektor :

   Vx ( x, y, z ) Vy ( x, y, z ) Vz ( x, y, z )


  V ( x, y, z )  div V ( x, y, z )   
x y z

iˆ ˆj kˆ
     
  V ( x, y, z )  rot V ( x, y, z ) 
x y z
Vx ( x, y, z ) Vy ( x, y, z ) Vz ( x, y, z )
MENYATAKAN POSISI

 Koordinat Kutub (r,ϴ)


 Koordinat Kartesian (x,y)
CONTOH SOAL

1. D=(6i+3j-k)m dan E=(4i-5j+8k)m, barapakah


2D-E dan berapa nilainya
2. A=2i+3j+k dan B=-4i+2j-k, berapakah
sudutnya
Soal

 Carilah A+B
Soal

 Seorang tukang pos mengendarai kendaraan


dengan rute sperti pada gambar. Tentukan
besar dan arah resultannya dengan cara
menggambarkan pada diagram berskala.
 Hitung komponen x dan y dari vektor A, B
dan C seperti pada gambar
PR

 1.41 Seorang profesor fisika yang kesasar


berjalan 3,25 km ke utara, kemudian 4,75 km
ke barat, dan 1,5 km ke selatan. Tentukan
besar dan arah resultan jaraknya, gunakan
metoda komponen. Untuk menguji kebenaran
jawaban tunjukan dengan menggambar pada
kertas berskala.
 1.43 Vektor A panjangnya 2,8 cm berada 60 o di atas
sumbu-x di kwadran I. Vektor B panjangnya 1,9 cm di
bawah sumbu x di kwadran ke IV membentuk sudut 60 o
dengan sumbu x. Carilah a) A+B, b) A-B, c) B-A.
Tunjukan pula dengan gambar.
 Sebuah mobil mengalami percepatan dari 10 m/s
sampai 58 m/s dalam 8 detik pada jalan lurus. Pada
keadaan itu berapakan percepatan mobil?
 Sebuah bus bergerak sepanjang lintasan lurus dengan
percepatan 2 m/s2, dalam 4 detik, melintas sejauh 44 m.
Setelah 4 detik berapakah kecepatan bus?
PR

 Dalam pencarian sebuah gua seseorang


berjalan 180 m ke barat, kemudian berjalan
210 m ke arah selatan serong ke timur
dengan sudut 45o. Selanjutnya dia berjalan
lagi 280 m ke utara dengan sudut 30o ke
timur dari utara. Setelah perjalanan ke-4 dia
sadar berada di belakang titik awal
perjalanan. Gambarkan perjalanan orang
tersebut dan hitung jaraknya. Hitung jarak
antara titik terakhir dan titik awal. Berapakah
sudutnya yang dibentuknya?

Anda mungkin juga menyukai