Anda di halaman 1dari 29

MATERI AJAR BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

MODUL 2 KB 2

Disusun Oleh
DEWI APRIANI
Kelas 002-Guru Kelas SD

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


BIDANG GURU KELAS SD
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... i


STRUKTUR MATERI AJAR ..........................................................................2
A. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2
1. Deskripsi Singkat .................................................................................................. 2
2. Relevansi............................................................................................................... 4
3. PetunjukBelajar..................................................................................................... 4
B. INTI .......................................................................................................................... 4
4. Capaian Pembelajaran........................................................................................... 4
5. Sub Capaian Pembelajaran ................................................................................... 5
6. Uraian Materi (berbasisproblem based learning).................................................. 5
7. Tugas................................................................................................................... 22
8. Diskusi ................................................................................................................ 22
C. PENUTUP ................................................................................................................ 23
9. Rangkuman ......................................................................................................... 25
10. Tes Formatif ................................................................................................. 25
D. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 28

i
STRUKTUR MATERI AJAR

A. Pendahuluan
Salah satu model pembelajaran HOTS yaitu menggunakan problem based
learning yang merupakan model pembelajaran berbasis masalah. Dalam pembelajaran
seringkali terjadi ketidaksepahaman antara guru dengan siswa salah satunya yaitu mata
pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu dasar yang mempunyai peranan
penting dalam menumbukan daya bernalar, berpikir kritis, logis serta sistematis. Materi
geometri tidak lepas dari materi pengukuran, sedangkan materi pengukuran
merupakan materi yang penting untuk dipelajari.

1. Deskripsi Singkat
Bobango (1993: 148) berpendapat “bahwa tujuan pembelajaran geometri
adalah agar siswa memperoleh rasa percaya diri pada kemampuan matematika yang
dimilikinya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi secara
matematik, dan dapat bernalar secara matematika”. Meskipun geometri dan
pengukuran sangat diperlukan dalam kehidupan, namun kenyataannya banyak siswa
yang tidak menguasai materi tersebut.
Selama kegiatan pendalaman materi PPG 2021 Kampus Universitas Muhammadiyah
Malang Kelas H ditemukan beberapa miskonsepsi dari mahasiswa yang sering dialami
oleh peserta didiknya ketika menemui materi geometri dan pengukuran diantaranya
yaitu :
1. Masih ditemukan siswa yang menganggap gambar bangun ruang sebagai
bangun datar.
2. Siswa banyak yang belum memahami mengenai istilah luas daerah bangun
datar serta luas bangun datar itu sendiri
3. Serta miskonsepsi siswa mengenai sisi dan rusuk bangun ruang.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis menulis Materi Ajar berbasis
Problem Based Learning ( PBL ) dengan judul “ Geometri dan Pengukuran” untuk
lebih jelasnya materi ajar ini akan membahas apa saja bisa dilihat pada peta konsep di
bawah ini .

2
Titik

Garis

Dasar-dasar geometri
Bidang
dan Pengukuran

Ruang

Sudut

Kurva

Segi Banyak Segi Tiga

Segi Empat

Panjang

Keliling
Keliling dan Luas
Bangun Datar
Luas
Kongruen

Geometri dan Luas daerah


Pengukuran
Prisma

Bangun Ruang Limas

Bola

Luas Permukaan

Pengukuran Volume
Luas Permukaan dan
Volume
Volume Bangun
Ruang

Pengukuran Berat

Pengukuran Waktu
Debit
Debit
Jarak,Waktu,
Kecepatan

3
Di dalam matei ajar ini berdasarkan peta konsep yang ada di atas dan berdasarkan
permasalahan yang ada, materi ajar ini menyajikan bahasan tentang konsep geometri
dan pengukuran. Secara rinci materi ajar ini akan menyajikan :
a. Mengenai dasar geometri serta pengukuran.
b. Segi banyak yang meliputi kurva, segitiga, segiempat serta lingkaran
c. Materi mengenai bangun ruang tentang prisma, limas, dan bola
d. Segi banyak yang meliputi kurva, segitiga, segiempat serta lingkaran
e. Materi mengenai bangun ruang tentang prisma, limas, dan bola
f. Materi mengenai debit yaitu tentang pengukuran waktu dan debit
g. Materi tentang mencari jarak, waktu serta kecepatan.

2. Relevansi
Materi ajar ini juga relevan dengan kompetensi pedagogik. Melalui materi ajar
ini kita bisa belajar menentukan karakteristik peserta didik serta belajar mereka, selain
itu materi ajar ini juga digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan bahan ajar
atau materi ajar selanjutnya. Selain itu materi ajar ini dapat digunakan sebagai acuan
dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran matematika
yang sesuai. Materi ajar berisi materi utama yang juga dilengkapi dengan materi
penunjang yang relevan, sehingga pada saat kita pelajari akan menambah konsep dan
pemahaman mengenai materi mengenai geometri dan pengukuran.
Setelah mempelajari materi utama dan materi penunjang dalam materi ajar ini
diharapkan mampu :
a. Menganalisis karakteristik pembelajaran matematika sekolah dasar.
b. Menganalisis dasar- dasar geometri dan pengukuran
c. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun dan pengukuran
d. Meyelesaikan masalah yang berkaitan dengan debit
e. Mmecahkan masalah yang berkaitan dengan jarak,waktu dan kecepatan
f. Menyusun soal yang mengukur kemampuan matematika tingkat tinggi
sesuai pembelajaran HOTS

3. PetunjukBelajar
Agar belajar mandiri bias secara optimal maka anda disarankan untuk :
a. Bacalah bagian pendahuluan terlebih dahulu untuk membantu memahami materi
yang akan di ulas dalam materi ajar ini
b. Lakukanlah aktivitas belajar secara mandiri dan membaca setiap tahap
materi ajar ini
c. Kerjakan soal- soal latihan dan kegiatan diskusi yang ada pada materi ajar ini
d. Lakukanlah evaluasi secara mandiri
e. Lihat hasil jawaban anda dan cocokkan dengan kunci jawaban
f. Pelajarilah sumber lain yang relevan untuk menambah pengetahuan

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
a. Menguasai pengetahuan konseptual serta procedural serta keterkaitan
keduanya dalam konteks materi geometri dan pengukuran
b. Menguasai konsep materi pelajaran matematika SD secara mendalam dan
mendidik
c. Mengetahui pengetahuan konseptual dan procedural dalam pemecahan
4
masalah materi geometri dan pengukuran dalam kehidupan sehari- hari.
2. Sub Capaian Pembelajaran
a. Menentukan luas dan keliling bangun datar (persegi, persegi Panjang, belah
ketupat, jajar genjang, laying-layang, trapesium,lingkaran, segitiga).
b. Menyusun soal yang mengukur kemampuan matematika tingkat tinggi pada
materi geometri dan pengukuran.
c. Menentukan volume dan luas permukaan bangun ruang (kubus, balok, limas,
prisma, silinder,dan gabungan bangun ruang)
3. Uraian Materi (berbasisproblem based learning)
a. Dasar–dasar Geometri dan Pengukuran
Matematika merupakan salah pelajaran yang menjadi momok menakutkan oleh
sebagian peserta didik terutama pada materi geometri dan pengukuran. Pada materi
khususnuya geometri sub bagian bangun datar peserta didik kebanyakan mengalami
masalah ataupun bisa juga disebut miskonsepsi yang berkaitan dengan istilah luas
daerah bangun datar serta luas bangun datar itu sendiri, selain itu juga kebanyakan dari
peserta didik juga mengalami masalah mengenai letak dan posisi segiempat mereka
menganggap bahwa segiempat yang posisinya tidak mendatar itu bukan dinamakan
segiempat untuk itu materi ajar ini disusun untuk berusaha memecahkan masalah yang
berkaitan dengan geometri dan pengukuran.
Andhin Dyah Fitriani (2019:19)“Struktur geometri modern menyepakati istilah
dalam geometri, yaitu: 1) unsur yang tidak didefinisikan, 2) unsur yang didefinisikan,
3) aksioma/postulat, 4) teorema/dalil/rumus. Unsur tidak didefinisikan merupakan
konsep mudah dipahami dan sulit dibuatkan definisinya, contoh titik, garis dan bidang.
Unsur yang didefinisikan merupakan konsep pengembangan dari unsur tidak
didefinisikan dan merupakan konsep memiliki batasan, contoh sinar garis, ruas garis,
segitiga. Aksioma/postulat merupakan konsep yang disepakati benar tanpa harus
dibuktikan kebenarannya, contoh postulat garis sejajar “. Untuk lebij jelasnya kita
perhatikan peta konsep di bawah ini .

Titik

Garis

Dasar-dasar geometri
Bidang
dan Pengukuran
Siku

Ruang

Lancip

Sudut

Tumpul

Lurus

5
1) Titik
Titik sebagai salah satu unsur yang tidak didefinisikan. Titik merupakan konsep
abstrak yang tidak memiliki wujud dan tidak memiliki bentuk, serta tidak mempunyai
ukuran dan berat. Untuk mempermudah pemahaman kita mengenai titik biasanya
titik digambarkan dengan sebuah noktah. Pada dunia matematika titik biasanya diberi
nama dengan menggunakan huru - huruf besar dan dimisalkan titik D, titik E, dan titik
F serta yang lainnya.Perhatikan gambar di bawah ini !

.D .E

Titik D Titik E

Gambar 1.
2) Garis
Garis adalah suatu himpunan yang terdiri dari titik-titik yang anggotanya terdiri
dari lebih satu buah titik. Dan titik-titik itu akan berderet ke arah yang berlawanan
hingga jauh dan tak terhingga. Garis juga merupakan unsur geometri yang tidak
didefinisikan. Suatu garis lurus dapat diberi nama dengan menggunakan huruf kecil
atau dua huruf kapital yang merupakan nama dari 2 titik yang berlawanan
tersebut.Coba perhatikan gambar di bawah ini yaitu garis g atau garis DE berikut ini
g
D E

Gambar 1.2 Garis

Dari gambar tersebut di atas dapat kita lihat bahwa anak panah pada masing -
masing ujung gambar menunjukkan bahwa garis tersebut dapat diperpanjang pada
keduanya. Jika suatu garis itu hanya memiliki pangkal dan tidak berujung, maka garis
itu dinamakan sinar garis, tetapi jika garis itu mempunyai pangkal dan ujung, maka
disebut segmen garis.
3) Bidang
Bidang merupakan himpunan dari suatu garis – garis yang anggotanya terdiri
dari banyak garis atau lebih dari satu garis saja. Panjang dan lebar dari suatu bidang itu
tak terhingga, dan juga suatu bidang itu tidak mempunyai ketebalan. Contoh yang
sangat sederhana misalnya kita membayangkan bidang itu seperti permukaan suatu
tembok yang sangat rata atau papan tulis, buku tulis dan sebagainya.Penulisan pada
suatu bidang biasanya menggunakan huruf kapital dan ditempatkan di masing- masing
pojok. Coba perhatikan bidang ABCD berikut ini !

6
Gambar 1.3 gambar bidang
4) Sudut
Andhin Dyah Fitriani (2019:19)“Sudut adalah gabungan dari dua buah sinar
garis AB dan AC dengan sinar AB dan AC yang masing – masing akan disebut dengan
kaki sudut.Biasanya suatu sudut itu ditulis dengan menggunakan huruf kapital” . Jika
bangun itu hanya memiliki satu sudut maka penulisannya menggunakan satu huruf
kapital saja tetapi jika memiliki lebih dari satu sudut maka penulisannya menggunakan
nama dengan 3 huruf kapital. Perhatikan gambar di bawah ini .
B

C
Gambar 1.4 Daerah Sudut
Berdasarkan gambar tersebut diatas maka kita menamakan sudut itu dengan
nama sudut A atau sudut BAC atau bisa juga disebut dengan sudut CAB. Jika
penulisan yang kita gunakan dengan menggunakan 3 nama maka penulisan titik sudut
itu harus berada di tengah. Sebaliknya pada gambar di sebelah kanan sebaiknya kita
juga menggunakan nama dengan menggunakan 3 huruf yaitu sudut QPR, sudut QPS
ataupun sudut RPS.
Sudut itu mempunyai suatu ukuran. Satuan baku yang biasanya digunakan
untuk mengukur besar sudut pada siswa Sekolah Dasar adalah satuan baku derajat,
yang dapat diukur dengan menggunakan bantuan busur derajat.Busur derajat ini
bentuknya berupa setengah lingkaran yang telah dibagi menjadi 180 bagian yang sama
besar dan masing – masing bagian sudutnya berukuran 1derajat. Ada empat jenis sudut
yang perlu kita ketahui yaitu sudut siku- siku, sudut lurus, sudut lancip dan sudut
tumpul.
Sudut Siku-siku
Sudut siku-siku adalah sudut yang ukurannya 90° dan sudut siku-siku ini saling
tegak lurus.

Sudut Lancip

Sudut lancip adalah sudut yang ukurannya kurang dari 90°

7
Sudut Tumpul
Sudut Tumpul adalah sudut yang ukurannya lebih dari 90° tetapi kurang dari
180°.

Sudut Komplemen
Sudut komplemen adalah sudut yang besarnya 900 atau disebut juga dengan
Sudut berpenyiku.

b. Segi Banyak (Poligon)

Sebelum membahas tentang segi banyak, maka kita akan mempelajari terlebih
dahulu tentang kurva.

1) Kurva
Kurva adalah bangun geometri yang merupakan kumpulan semua titik yang
digambar tanpa mengangkat pensil dari kertas. Kurva disebut juga dengan
lengkungan merupakan bentuk geometri satu dimensi yang dapat terletak pada bidang
atau ruang. Berikut ini adalah beberapa contoh gambar kurva:

8
Terdapat dua jenis kurva, yaitu kurva terbuka dan kurva tertutup. Kurva
terbuka dibagi menjadi dua bagian yaitu kurva terbuka sederhana dan kurva terbuka
tidak sederhana. Kurva terbuka sederhana merupakan sebuah lengkungan yang titik
awalnya tidak berimpit dengan titik akhirnya dan tidak terdapat titik potong pada
lengkungan tersebut. Kurva terbuka tidak sederhana adalah lengkungan yang titik
awalnya dan titik akhirnya tidak berimpit dan terdapat titik potong pada lengkungan
tersebut. Kurva tertutup dibagi menjadi kurva tertutup sederhana dan kurva
tertutuptidak sederhana. Kurva tertutup tidak sederhana adalah lengkungan yang
titikawalnya saling berimpit dengan titik akhirnya dan terdapat titik potong
padalengkungan tersebut. Kurva tertutup sederhana adalah lengkungan yang titik
awalnya berimpit dengan titik akhirnya dan tidak ada titik potong pada lengkungan
tersebut. Salah satu contoh kurva tertutup sederhana yang dibentuk dari beberapa
segmen garis adalah polygon (segi banyak) (Contoh: lihat gambar D). Contoh
segibanyak yang sederhana dan terdapat pada pembelajaran matematika di Sekolah
Dasar (yang akan dibahas pada bagian selanjutnya adalah segitiga, segiempat, dan
lingkaran).

2) Segitiga
Segitiga adalah poligon (segi banyak) yang memiliki tiga sisi. Segitiga
merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh tiga buah ruas garis yang
berpotongan pada tiga titik sudut.

Segitiga dapat dikelompokkan berdasarkan panjang sisinya dan berdasarkan


besar sudutnya. Berdasarkan panjang sisinya, segitiga dapat dibagi menjadi:
1) Segitiga sebarang, adalah segitiga yang semua sisinya tidak sama panjang.
Segitiga sebarang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Panjang ketiga sisinya berlainan.
b. Besar ketiga sudutnya tidak sama.
c. Tidak memiliki simetri lipat.
d. Tidak mempunyai simetri putar.

9
Gambar Segitiga Sebarang

2) Segitiga sama kaki, adalah segitiga yang memiliki dua buah sisi yang sama
panjang,
Segitiga sama kaki memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Dua buah sisinya sama panjang (panjang sisi PQ = panjang sisi PR).
b. Mempunyai dua buah sudut sama besar (sudut PQR = sudut PRQ).
c. Memiliki satu simetri lipat.
d. Tidak memiliki simetri putar.

Gambar Segitiga Sama Kaki

10
3) Segitiga sama sisi, adalah segitiga yang semua sisinya sama panjang.
a. Segitiga sama sisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
b. Ketiga sisinya sama panjang (panjang sisi KL = panjang sisi LM =
panjang sisi MK).
c. Sudut-sudutnya sama besar, yaitu masing-masing 60° (besar sudut
MKL =besar sudut KLM = besar sudut LMK).
d. Memiliki tiga simetri lipat.
e. d.Memiliki tiga simetri putar.

Berdasarkan besar sudutnya, segitiga dapat dibagi menjadi;

1) Segitiga lancip, adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip
atau besar masing-masing sudutnya kurang dari 90°.

2) Segitiga siku-siku, adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku atau besar
salah satu sudutnya 90°.

Gambar Segitiga Siku-Siku

3) Segitiga tumpul, adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul atau salah
satu sudutnya memiliki besar sudut antara 90° sampai 180°

Gambar Segitiga Tumpul

11
2) Segiempat
Segiempat ini merupakan salah satu bentuk segi banyak yang memiliki banyak
macam dan jenisnya. Diantaranya berbentuk persegi panjang, layang – layang, jajar
genjang , belah ketupat, trapesium dan persegi.Pada materi segiempat ini masih sering
terjadi miskonsepsi dikalangan siswa hal ini disebabkan karena kebanyakan para siswa
menganggap bahwa jika segiempat kalau posisinya tidak mendatar itu bukan
merupakan segiempat. Cara yang digunakan guru untuk menghilangkan miskonsepsi
yang terjadi pada siswa yaitu dengan guru membawa sebuah benda yang ada di
sekolah misalnya pigora poto yang berbentuk persegi dan menunjukkannya ke siswa.
Kemudian guru memancing beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan benda yang
di bawa guru agar mereka menemukan konsep yang benar mengenai bentuk segiempat
yang nantinya mereka akan mengetahui apa saja sifat- sifat segiempat dengan benar.
Sifat – sifat yang dimiliki segiempat ,diantaranya :
a. Sudut – sudutnya merupakan sudut siku-siku atau tidak
b. Sisi –sisinya yang berhadapan itu sejajar atau tidak
c. Sisi-sisinya mempunyai panjang yang sama atau tidak

1) Persegi
Persegi adalah sebuah bangun datar yang memiliki 4 sisi sama panjang serta
setiap sudutnya besarnya 90°
Ciri – ciri segitiga persegi diantaranya :
• Keempat sisinya sama panjang
• Bangun persegi mempunyai 4 simetri lipat
• Bangun persegi mempunyai 4 simetri putar
• Bangun persegi mempunyai 4 sudut siku – siku sama besar

Gambar Persegi Rumus mencari Luas dan


Keliling persegi Keliling = 4 x Sisi
Sisi = Keliling : 4

Luas = Sisi x Sisi

Sisi =

12
2) Persegi panjang
Persegi panjang adalah bangun datar yang memiliki 2 pasang sisi sejajar yang
panjangnya sama serta mrmpunyai 4 sudut siku-siku.
Ciri – ciri persegi panjang diantaranya :
• Memilimiliki 2 pasang sisi yang sejajar dan sama
panjang.
• Sisi yang lebih panjang disebut panjang (p).
• Sisi yang lebih pendek disebut lebar (l).
• Memiliki 4 titik sudut siku-siku yang masing- masing besarnya 90°

Gambar 1.14 Persegi panjang

Rumus mencari Luas dan Keliling persegi

Rumus Luas Persegi Panjang L = p x l


K = p + l + p + l atau K = 2 x (p + l)

3) Jajar Genjang
Jajar genjang adalah segi empat yang mempunyaisisi– sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang
Ciri – ciri jajar genjang diantaranya :
• Memiliki 4 buah sisinya sejajar dan sama panjang.
• Memiliki 4 buah sudut yang berhadapan sama besar.
• Memiliki 2 diagonal yang tidak sama panjang.

13
Gambar 1.15 jajar genjang Rumus Luas dan
keliling Jajar genjang L = a × t
Kll = 2 × (a + b)

K = p + l + p + l atau K = 2 x (p + l)

4) Layang-layang
Layang-layang merupakan salah satu bangun dua dimensi yang memiliki
empat sisi dimana dua pasang sisinya sama panjang tetapi tidak sejajar.
Ciri – ciri jajar genjang diantaranya :
• Memiliki dua pasang sisi yang sama panjangnya
• Memiliki satu pasang sudut berhadapan yang sama
besarnya
• Memiliki satu sumbu simetri pada diagonal panjangnya
• Salah satu dari diagonalnya akan membagi dua sama panjang diagonal
lainnya secara tegak lurus.
.

Gambar 1.16 Layang-layang


Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa layang-layang

14
ABCD panjang sisi AB = panjang sisi AD sedangkan panjang sisi BC =
panjang sisi CD. Serta ada dua diagonal pada gambar layang – layang di atas
yaitu diagonal AC dan diagonal BD.

Rumus Luas dan keliling layang - layang

L = ½ x diagonal pertama x diagonal kedua K = AB + BC +


CD + DA

5) Trapesium
Trapesium merupakan segiempat yang satu panjang sisinya sejajar
Ciri – ciri trapesium diantaranya :
• Memiliki sebuah sudut siku-siku
• Untuk sudut alas dan atasnya sama besar
• Panjang diagonalnya sama besar
• Tepat sepasang sisi sama panjang

Gambar 1.17 Trapesium


Ada beberapa jenis dari trapesium itu diantaranya yaitu trapesium siku-siku,
trapesium sama kaki dan trapesium sembarang

Gambar 1.18 gambar jenis-jenis trapesium

15
Rumus Luas dan keliling trapesium
Luas trapesium = ½ x (alas a + alas b) x tinggi keliling trapesium
=a+b+c+d

6) Lingkaran
Lingkaran merupakan salah satu bentuk kurva tertutup selain segi banyak tadi.
Pengertian dari lingkaran sendiri yaitu himpunan dari titik – titik pada suatu
bidang yang berjarak sama dari suatu titik tertentu.Dimana titik tertentu pada
lingkaran tersebut dinamakan titik pusat tingkaran.Sedangkan segmen garis yang
menghubungkan titik pusat dengan suatu titik pada lingkaran akan disebut dengan
istilah jari – jari lingkaran.Dan diameter lingkaran adalah sebarang segmen garis
yang melalui pusat dan panjang dari diameter ini dua kali lipat dengan panjang jari
– jari lingkaran itu sendiri. Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar 1.19 gambar lingkaran

16
Ciri – ciri lingkaran diantaranya :
• Lingkaran tidak memiliki titik sudut
• Besar sudutnya 360 derajat.
• Memiliki jari-jari (r) dan diameter (d)
• Memiliki simetri lipat yang tak terhingga.
• Memiliki simetri putar yang tak terhingga.

Rumus Luas dan Keliling lingkaran


rumus keliling = π×d / 2×π×r rumus luas = π×r2
Keliling dan Luas Bangun Datar

1) Pengukuran Panjang

Pengukuran yaitu suatu proses membandingkan suatu objek yang akan


diukur dengan suatu objek yang telah diketahui ukurannya.Kedua objek
tersebut sejenis atau serupa. Objek yang ukurannya sudah diketahui itu
dinamakan satuan. Satuan itu dibedakan menjadi dua macam yaitu satuan
standar ( satuan baku ) dan satuan tidak standar ( satuan tidak baku ).
a. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku yaitu satuan yang biasanya tidak ditentukan dan tidak bisa ditetapkan
secara formal. Contoh pengukuran dengan menggunakan satuan tidak baku antara lain:
a) Jengkal
arti dari 1 jengkal yaitu jarak antara ujung ibu jari kita dengan ujung jari telunjuk
kita pada saat kita rentangkan.
b) Hasta
arti dari 1 hasta yaitu jarak siku lengan kita dengan ujung jari tengah kita pada saat
kitarentangka.

17
1) keliling Bangun Datar
Muchtar Abdul Karim,dkk.( 2014 : 2.3)”Keliling bisa diartikan dengan
Jumlah semua garis yang membatasi suatu bidang. Keliling dari suatu segibanyak itu merupakan
jumlah panjang dari sisi-sisi bangun tersebut”. Perhatikan gambar di bawah ini

Gambar 1.21 gambar segitiga

“Pada gambar di atas panjang sisi- sisinya segitiga adalah sisi a, sisi b, sisi c
satuan. Maka keliling segitiga di atas yaitu ( a+b+c ) satuan, dimana kelilingnya
merupakan jumlah dari panjang sisi – sisinya. Hal ini berlaku juga untuk untuk
segibanyak yang lainnya seperti keliling persegi, layang-layang, persegi
panjang, trapesium,belah ketupat, dan juga jajar genjang.
Tetapi jika bangun geometri datarnya itu adalah lingkaran , maka jarak ketika
mengitari lingkaran itu disebut keliling lingkaran. Pada saat kita akan mencari
keliling lingkaran maka akan menggunakan rumus K = π x d atau K=2 x π x r,
dimana r adalah jari – jari lingkaran sedangkan d adalah diameter

Gambar 1.22 gambar lingkaran


lingkaran dan bilangan π merupakan perbandingan dari keliling

Lingkaran dengan diameter lingkaran atau disebut juga .Nilai π = 0.34ika ditulis dalam
pecahan sama dengan 22/7”. Muchtar Abdul Karim,dkk.( 2014 : 2.4)”

3.) Pengukuran Luas


Pengukuran luas ini hampir sama dengan pengukuran panjang suatu ruas garis.
Atau bisa diartikan juga bahwa pengukuran luas yaitu suatu proses
membandingkan suatu daerah tertentu yang akan diketahui ukurannya dengan
satuan standar yang ditetapkan.Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar 1.23 gambar luas

18
Andhin Dyah Fitriani (2019:19)“Untuk mengkonversi satuan luas bisa kita
dilakukan melalui aturan: untuk setiap turun 1 satuan ukuran luas maka harus
dikalikan 100, dan jika naik 1 satuan ukuran luas maka harus dibagi 100”.
2) Luas Daerah Bangun Datar

Luas yaitu sesuatu yang menyatakan besarnya suatu daerah pada sebuah kurva
tertutup sederhana. Atau bisa juga diartikan sebagai sebuah ukuran yang dapat
menyatakan besarnya daerah kurva atau sebuah bangun datar. Pada materi ini
yang berkaitan dengan luas daerah bangun datar dan luas bangun datar siswa
sering mengalami miskonsepsi. Ini terlihat ketika guru mengajar di kelas dan
para siswa masih bingung dan masih belum tepat dalam menyebutkannya ini
disebabkan karena para peserta didik belum mengetahui secara tepat
Perdaan antara istilah luas daerah bangun datar dengan luas bangun datar. Cara yang
tepat yang tepat yang sebaiknya dilakukan oleh guru yaitu seorang guru harus
menjelaskan perbedaan luas daerah bangun datar dan luas bangun datar dengan tepat
sehingga konsep itu bisa tertanam pada diri peserta didik, kemudian dalam kegiatan
pembelajaran yang berkaitan dengan materi tersebut harus membiasakan
menggunakan istilah luas daerah bangun datar. Hal ini didasarkan pada pendapat
Chick &Baker (2005) yang menyatakan” bahwa guru harus menanamkan
pemahaman dan penguasaan konsep yang baik serta mengetahui letak miskonsepsi
siswa agar terhindar dari miskonsepsi”.
a) Luas daerah persegi panjang
Luas daerah persegi panjang yaitu ukuran yang menyatakan besarnya suatu daerah
yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi panjang tersebut dan juga luas persegi panjang
itu sama dengan hasil kali dari ukuran panjang dan lebarnya yang dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut : L = panjang x lebar
panjang

lebar

Gambar 1.24 gambar persegi panjang

b) Luas daerah persegi

Luas daerah persegi yaitu suatu ukuran yang menyatakan besarnya suatu daerah
yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi itu sendiri. Untuk menentukan luas persegi kita
bisa menggunakan rumus sebagai berikut : L = sisi x sisi

sisi

Gambar 1.25 gambar persegi

c) Luas daerah segitiga

19
Luas daerah segitiga yaitu suatu ukuran yang menyatakan besarnya daerah
yang dibatasi oleh sisi- sisi segitiga itu sendiri.

Gambar 1.26 gambar segitiga

Luas segitiga merupakan setengah dari luas persegi


panjang.Sehingga bisa dirumuskan sebagai berikut di bawah ini : 1/2x L
LABD =
ABCD
=1/2 x ABXBC
= ½ X alas x tinggi

d) Luas daerah jajargenjang

Luas daerah jajargenjang yaitu suatu ukuran yang menyatakan besarnya daerah yang
dibatasi oleh sisi-sisi jajargenjang itu sendiri.

Gambar 1.27 gambar jajar genjang

Luas jajar genjang bisa dirumuskan sebagai berikut di bawah ini :


Ljajargenjang = axt

e) Luas daerah belah ketupat

Luas daerah belah ketupat yaitu sama dengan setengah dari hasil kali
ukuran- ukuran diagonalmya.
Dan dapat ditulis seperti di bawah ini
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝐶𝐹𝐺

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 𝑝 × 𝑙

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 𝐴𝐶 × 𝐷𝐸

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐴𝐵𝐶𝐷 = ½ x diagonal 1 x diagonal 2

Gambar 1.28 gambar belah ketupat

f) Luas daerah layang – layang

Luas daerah layang-layang yaitu ukuran yang dapat menyatakan besarnya


daerah yang dibatasi oleh sisi- sisi layang-layang itu sendiri.
20
Gambar 1.29 gambar layang – layang

Bangun layang-layang i n i juga dibentuk dari dua buah segitiga, maka untuk
menemukan rumus luas daerah layang- layang dapat menggunakan cara seperti di
bawah ini :
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 𝐿𝐴𝐵𝐶 + 𝐿𝐴𝐶𝐷
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐴𝐵𝐶𝐷 = ½ x ACXBO + ½ x AcxDO Luas daerah ABCD = ½
x AC x ( BO +DO )
Luas daerah ABCD =1/2 x diagonal 1 x diagonal 2

Layang-layang = ½ x diagonal 1 x diagonal 2

g) Luas daerah trapesium

Luas trapesim yaitu setengah kali dari hasil ukuran tinggi dengan jumlah ukuran –
ukuran alas dan atasnya trapesium ataun bisa dikatakan sisi-sisi sejajarnya.

Gambar 1.30 gambar trapesium


Berikut ini adalah rumus untuk mencari luas bangun trapesium

Luas layang-layang = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi

h) Luas daerah Lingkaran

Lingkaran merupakan salah satu bangun datar. Lingkaran merupakan kumpulan dari
banyak titik pada suatu bidang datar yang jaraknya sama terhadap suatu titik
lingkaran. Contoh benda yang berbentuk lingkaran disekitar kita diantaranya yaitu
jam dinding, uang koin, kancing baju, cermin dan lainnya. Suatu
daerah yang dibatasi oleh lingkaran itu disebut dengan daerah lingkaran dimana
daerah lingkaran ini yang akan kita sebut sebagai luas lingkaran.
Dan jika luas daerah lingkaran tersebut dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Luas daerah lingkaran = 𝜋𝑟2

21
1. Tugas terstruktur
Setelah membaca dan mempelajari uraian materi ajar yang ada di atas, coba selesaikan
tugas berikut ini !
Jika diketahui garis dan suatu titik di luar garis itu, tentu akan ada banyak garis yang
akan melalui titik itu, yang sejajar dengan garis itu.Coba berikan pendapatmu apakah
pernyataan tersebut di atas benar?

2. Forum Diskusi
Untuk menambah penguasaan materi ajar tersebut diatas cobaselesaikan
forum diskusi berikut ini !
Pak budi bepergian dengan mobil dari kota A ke kota B yang berjarak 250 km dengan
kecepatan rata-rata 60 km/jam, dan berangkat pukul 07.00 WIB. Sedangkan Pak iwan
dengan mobilnya berangkat dari kota B menuju kota A dengan kecepatan rata-rata
50 km/jam dan berangkat pukul 07.30. Pada pukul berapa mereka berdua akan
berpapasan di tengah jalan apabila menggunakan menggunakan rute yang sama
namun berlawanan arah?
3. Jika keliling persegi panjang 2 kali keliling persegi maka tentukan panjang x!

Jawab
Keliling persegi panjang =2x keliling persegi
2(20+40) =2(4x)
120 =8x

X =120/8

X =15

22
C. Penutup
1. Rangkuman
1) Dasar–Dasar Geometri dan Pengukuran
1) Pada geometri dan pengukuran, terdapat beberapa istilah, yaitu:
2) unsur yang tidak didefinisikan, 2) unsur yang didefinisikan, 3) aksioma/postulat,
4) teorema/dalil/rumus.
3) Unsur yang tidak didefinisikan merupakan konsep yang mudah dipahami dan sulit
dibuatkan definisinya, contoh titik, garis.
4) Unsur yang didefinisikan merupakan konsep yang dikembangkan dari unsur yang
tidak didefinisikan dan merupakan konsep yang memiliki batasan, contoh sinar
garis, ruas garis, segitiga.
5) Titik merupakan salah satu unsur yang tidak didefinisikan. Titik merupakan
konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak berbentuk, tidak mempunyai
ukuran dan berat. Titik disimbolkan dengan noktah.
6) Garis merupakan salah satu unsur yang tidak didefinisikan.
7) Bidang merupakan sebuah gagasan abstrak, sehingga bidang termasuk unsur yang
tidak didefinisikan.
8) Sudut merupakan gabungan dari sinar garis yang berhimpit di titik pangkalnya

2) Segi Banyak
1) Kurva adalah bangun geometri yang merupakan kumpulan semua titik yang
digambar tanpa mengangkat pensil dari kertas.
2) Terdapat dua jenis kurva, yaitu kurva tertutup sederhana dan tidak sederhana
serta kurva tidak tertutup sederhana dan tidak sederhana.
3) Segitiga adalah poligon yang memiliki tiga sisi.
4) Alas dan tinggi segitiga selalu tegak lurus
5) Segitiga sebarang, adalah segitiga yang semua sisinya tidak sama panjang.
Segitiga sama kaki, adalah segitiga yang memiliki dua buah sisi yang sama
panjang,
6) Segitiga sama sisi, adalah segitiga yang semua sisinya sama panjang.
7) Segitiga lancip, adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut
lancip.
8) Segitiga siku-siku, adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku.
9) Segitiga tumpul, adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul.
10) Segiempat adalah poligon yang memiliki empat sisi.
11) Trapesium adalah segiempat yang tepat memiliki sepasang sisi sejajar.
12) Jajargenjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sama
panjang dan sejajar, serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
13) Belah ketupat didefinisikan sebagai segiempat dengan sisi yang berhadapan
sejajar, keempat sisinya sama panjang, dan sudut- sudut yang berhadapan sama
besar.
14) Persegi panjang adalah jajargenjang yang besar keempat sudutnya 900.
15) Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang.
16) Layang-layang adalah segiempat yang mempunyai sisi yangberdekatan sama
panjang dan kedua diagonalnya saling tegak lurus.
17) Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah
titik (pusat lingkaran).

3) Keliling dan Luas Daerah Bangun Datar


1) Pengukuran panjang dapat diukur dengan satuan non baku dan satuan baku.
23
Contoh satuan tidak baku untuk pengukuran panjang antara lain jengkal, hasta,
depa dan kaki. Contoh satuan baku untuk mengukur panjang adalah kilometer ,
hectometer,dekameter ,meter ,desimeter, centimeter dan millimeter
2) Keliling adalah jumlah keseluruhan panjang sisi yang membatasi suatu
bangun.
3) Luas bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi bangun
datar tersebut.
4) Bangun Ruang
1) Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik- titik
yang terdapat pada seluruh permukaan bangun.
2) Permukaan bangun ruang berbentuk bangun datar biasa disebut dengan
bidang atau sisi.
3) Perpotongan dari dua buah sisi adalah rusuk.
4) Perpotongan tiga buah rusuk atau lebih adalah titik sudut. e.) Bangun Ruang
5) Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik- titik
yang terdapat pada seluruh permukaan bangunPermukaan bangun ruang
berbentuk bangun datar biasa disebut dengan bidang atau sisi.
6) Perpotongan dari dua buah sisi adalah rusuk.
7) Perpotongan tiga buah rusuk atau lebih adalah titik sudut.
8) Diagonal sisi atau diagonal bidang adalah garis yang menghubungkan dua
buah titik sudut yang berhadapan pada sebuah sisi.
9) Diagonal ruang adalah garis yang menghubungkan dua buah titik sudut yang
saling berhadapan pada sebuah ruang.

5) Luas Permukaan Bangun Ruang dan Volume Bangun Ruang


1) Luas permukaan adalah jumlah seluruh sisi-sisi yang membatasi bangun
ruang tersebut.
2) Volume adalah isi yang memenuhi bangun ruang berongga. Contoh satuan
baku untuk mengukur volume
6) Debit
Debit merupakan ukuran untuk mengukur volume zat cair yang
mengalir untuk setiap satuan waktu. Satuan waktu yang dapat
digunakan adalah detik, menit, dan jam..

2. Tes Formatif
1. Diantara empat pernyataan berikut ini manakah yang benar?
A. Segitiga sama sisi mempunyai sudut-sudut yang sama besar
B. Segitiga siku-siku juga merupakan segitiga sama kaki
C. Setiap segitiga sama kaki juga merupakan segitiga sama sisi
D. Segitiga sama kaki juga merupakan segitiga siku-siku
2. Bola dengan jari-jari r dimasukkan ke dalam tempat air yang berbentuk silinder
dengan tinggi 2r dan jari-jari lingkaran alasnya r. Persentase air yang tidak tumpah
di dalam silinder adalah ….
A. 33%
B. 40%
C. 45%
D. 50%
3. Diketahui dua bola yang masing-masing jari-jarinya adalah r1 dan r2.
Jika volume kedua bola tersebut berturut-turut V1 dan V2 dan R2 = 2r1 maka
V1:V2….
24
A. 1 : 3
B. 1 : 6
C. 1 : 8
D. 1 : 2
4. Diketahui suatu limas segitiga dengan alas berbentuk segitiga ABC (lihat gambar)
dengan tinggi 10cm. jika alas volume limas adalah 1000 cm 3 dan perbandingan
panjang siku-sikunya dari alas adalah 2 : 3 maka panjang sisi siku-siku tersebut
adalah …
A. 30 cm dan 50 cm
B. 20 cm dan 30 cm
C. 49 cm dan 50 cm
D. 30 cm dan 40 cm

5. Diketahui panjang dari balok A 2 kali panjang balok B, lebar balok A ½ kali lebar
balok B, dan tinggi dari balok A dan B adalah sama. Pertanyaan berikut yang
benar adalah volume balok A sama dengan ….
A. Dua kali volume balok B
B. Setengah dari volume balok B
C. Sama dengan volume balok B
D. Tiga kali volume balok B

6. Jika volume balok A dua kali volume balok B dan tinggi dari kedua balok tersebut
sama maka ….
A. Panjang dari balok A adalah dua kali panjang balok
B. BLebar dari balok A adalah dua kali lipat lebar balok B
C. Luas alas dari balok A adalah dua kali dari luas alas balok B
D. Panjang balok A sama dengan lebar balok B

7. Jika luas alas dari balok A dua kali dari luas alas balok B dan kedua balok
tersebut mempunyai volume yang sama maka ….
A. Tinggi balok B adalah dua kali tinggi balok A
B. Tinggi balok B adalah setengah dari balok A
C. Tinggi balok A dan B adalah sama
D. Tinggi balok A dua kali tinggi balok B

8. Diketahui volume dari balok A delapan kali dari volume balok B. Jika kedua
balok itu adalah kubus maka panjang balok A adalah ….
A. Dua kali lebar balok B
B. Delapan kali panjang balok B
C. Setengah dari panjang balok B
D. Tiga kali lebar balok B

25
9. Perhatikan gambar berikut.
ABCD merupakan suatu persegi. Titik E, F, G dan H berturut-turut adalah titik
tengah dari sisi-sisi AB, BC, CD dan DA sehingga EFGH juga merupakan bangun
persegi. Titik I, J, K dan L berturut-turut merupakan titik-titik tengah sisi HE, EF,
FG dan GH. Jika panjang sisi AB adalah 10 cm maka luas persegi IJKL adalah ….
A. 100 cm2
B. 75 cm2
C. 50 cm2
D. 25 cm2

26
10. Perhatikan gambar bangun tumpukan balok dan kubus berikut.

Volume bangun di atas adalah ….


A. 1.800 cm3
B. 1.900 cm3
C. 2.100 cm3
D. 2.700 cm3

1. Kunci
Jawaban 1.A
2.A
3.C
4.B
5.B
6.C
7.A
8.A
9.A
10.B

27
D. Daftar Pustaka

Fitriani, A. D. (2019). Pendalaman Materi Matematika Modul 2


Karim ,M.A.dkk ( 2014) . Pendidikan Matematika 2. Tangerang Selatan. Kementerian
dan Kebudayaann
Bennet, A., Burton, L., Nelson, L. (2011). Mathematics for Elementary Teachers.
New York: Mc Graw Hill.
Musser, G., Burger, W., Peterson, B. (2011). Mathematics for Elementary Teachers: A
Contemporary Approach. New York: John Willey & Sons.
Prabawanto, S, Tiurlina, Nuraeni, E. ( 2008). Pendidikan Matematika II. Bandung: UPI
Press.
Russeffendi. (2006). Pengantar kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam
pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Sobel, Max., Maletsky, Evan . (1999). Teaching Mathematics: A Sourcebook ofAids,
Activities, And Strategies. London: Pearson-Viacom Company.
(https://www.fisikabc.com/2017/04/jenisjenisatuan.html#:~:text=Satuan%20tidak%2
0bak
u%20adalah%20satuan,jari%20dengan%20kelingking%20yang%20direntangkan,
diakses tanggal 21 April 2021)
Windayana, H., Haki, O., Supriadi. (2008). Geometri dan Pengukuran.
Bandung:UPI Press.

28

Anda mungkin juga menyukai