Anda di halaman 1dari 33

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ


2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN
SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA.,
(DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS).
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
5. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG
SESUNGGUHNYA: GENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN)

Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam

Dosen Pengampu:

Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:

Nama : Muhamad Malikurrohim

NIM : F1B021133

Prodi/Kelas : Teknik Elekro /Kelas D

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan
makalah pendidikan agama islam dengan tema " Kajian Islam", tepat pada waktunya.

Sholawat dan Salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam,
beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua umatnya yang selalu istiqomah sampai akhir
zaman.

Terima kasih penulis sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,M.Sos
sebagai dosen pengampu mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Universitas Mataram yang
telah dengan ikhlas dan sabar membimbing dan menyampaikan ilmu yang sangat bermanfaat.

Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat baik kepada diri saya sendiri ataupun
kepada orang lain. Penulis sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyempurnaan
makalah ini.

Penyusun, Mataram 8 Oktober 2021

Nama : Muhamad Malikurrohim

NIM : F1B021133

1
DAFTAR ISI

1, Cover…………………………………………………………………...........…………i

Kata pengantar. 1

2. Daftar isi 2

3. BAB I : Istidraj 3

A. Pengertian 3

B. Konsep Istidraj 5

C. Dalil mengenai Istidraj 6

4. BAB II : Dalil-dalil hadits qudsi tentang hukuman yang disegerakan 10

A. Dalil beserta penjelasannya 10

B. Contoh kasus hukuman yang disegerakan 10

5. BAB III ; Berita Rasulullah SAW di dalam kitab agama lain 14

A. Kitab Injil 14

B. Kitab Taurat 16

C. Kitab Zabur 17

D. Kitab Weda 18

6. BAB IV : Al-Quran sebagai sumber sains dan teknologi 19

A. Penemuan sains dalam Al-Quran 19

B. Tokoh-tokoh islam dalam sains dan teknologi 24

7. BAB V : Pengertian dan orang-orang salafussalih yang sesungguhnya 26

A. Pengertian Salafus Shalih 26

B. Sifat Salafus Shalih 27

C. Dalil Anjuran Mengikuti Salafus Shalih 29

8. Daftar Pustaka 31

2
BAB I

ISTIDRAJ

A. Pengertian Istidraj

Istidraj berasal dari kata 'daraja' dalam bahasa Arab yang berarti naik satu tingkatan
ke tingkatan berikutnya. Istidraj lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan
yang sengaja diberikan Allah SWT kepada seseorang. Jadi, Allah SWT menguji
hamba-hambanya yang lalai dalam beribadah dengan melimpahkan mereka kenikmatan
dunia. Padahal, segala hal yang dinikmati tersebut adalah suatu jebakan.

Dalam tafsir Al Ahzar jilid 3, istidraj artinya dikeluarkan dari garis lurus kebenaran
tanpa disadari. Allah SWT memperlakukan apa yang dia kehendaki, dibukakan segala pintu,
hingga orang tersebut lupa diri. Ibaratnya tidak ingat bahwa sesudah panas pasti ada hujan,
sesudah lautan tenang gelombang pasti datang. Mereka dibiarkan berbuat maksiat dengan
hawa nafsunya hingga tersesat jauh. Lalu, siksaan Allah datang sekonyong-konyong.

Dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali, istidraj artinya pembiaran. Yaitu


pembiaran karena tidak mau berhenti melakukan hal-hal yang memalukan (maksiat). Istidraj
merupakan peringatan keras dari Allah SWT.

Malik Al-Mughis dalam bukunya yang berjudul Demi Masa menjelaskan, istidraj
adalah pemberian kesenangan untuk orang-orang yang dimurkai Allah agar mereka terus
menerus lalai. Hingga pada suatu ketika semua kesenangan itu dicabut oleh Allah, mereka
akan termangu dalam penyesalan yang terlambat.

Mengutip jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-Qurthubi karya
Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada orangorang yang
membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar orang tersebut terus
terjerumus dalam kesesatan.

Al-Munawi dalam Faidh Al-QadirSyarh Al-Jami Al-Shaghir mengatakan, perkara


dunia yang diinginkan hamba dalam Hadits ini berupa harta, anak, dan kedudukan. Dengan

3
kenikmatan itu justru hamba tersebut semakin gencar dalam berbuat maksiat. Akhirnya Allah
berikan hamba tersebut istidraj (jebakan) berupa dibukanya pintu kenikmatan lain dan hamba
tersebut merasa senang dan nyaman dengan kemaksiatannya disertai dengan hilangnya
keinginan bertaubat, apalagi menyesali perbuatannya. Ibnu Katsir dalam tafsirnya
menggambarkan bentuk kehidupan hamba dalam istidraj ini adalah dibukanya berbagai pintu
rezeki dan sumber penghidupan (kedudukan, jabatan, kehormatan) hingga terperdaya dan
beranggapan diri mereka di atas segala-galanya.

Pekerjaan dan rezeki yang berlimpah yang kamu dapatkan merupakan ujian
sesungguhnya dari Allah SWT. Karena, Allah SWT ingin melihat, apakah dengan rezeki
yang kamu dapatkan itu akan membuat kamu semakin lalai dan meninggalkan ibadah, atau
dapat membuatmu ingat kepada Allah SWT sebagai Sang Maha Pemberi Rezeki. Ciri lain
mengalami istidraj adalah merasakan ketenangan. Di sini, ketenangan yang dimaksud di sini
adalah merasa baik-baik saja dan tidak merasa bersalah atau gelisah saat lalai menjalankan
ibadah atau melakukan kegiatan yang sifatnya maksiat. Sakit merupakan nikmat yang
diberikan Allah SWT. Saat sakit, dosa-dosa berguguran dan doa dikabulkan. Namun, jika
merasa jarang sakit dan sering melakukan maksiat atau kurang beribadah, bisa jadi itu juga
merupakan istidraj. Karena sesungguhnya, sakit merupakan ujian dari Allah SWT agar
hambanya selalu mengingat-Nya dan memohon kesembuhan pada-Nya.

Istidraj adalah semacam perangkap bagi manusia di mana mereka yang durhaka kepada
Allah tampak semakin makmur, jaya, dan sejahtera. Tetapi sejatinya peningkatan
kemakmuran yang terus beranjak naik bahkan melimpah itu sejatinya adalah uluran atau
semacam penundaan untuk azab Allah yang pada gilirannya lebih dahsyat menimpa yang
bersangkutan. Istidraj adalah ujian tersembunyi di balik sebuah anugerah Allah. Istidraj
terambil dari kata ‘daraj’ (angsuran), seperti anak kecil yang mulai berjalan selangkah demi
selangkah. Terambil dari kata ini juga adalah anak tangga di mana seseorang dapat naik ke
atas. Sama halnya dengan orang yang diistidraj. Ia dicekal melalui nikmat sedikit demi
sedikit tanpa sadar.

Jadi saya bisa menarik kesimpulan bahwa Isrtidraj merupakan cara Allah SWT
meunjukkan kasih-Nya bahwasannya Allah sengaja memberi nikmat untuk memberi ujian
hamba-Nya apakah bersyukur terhadap nikmat yang Ia berikan.

4
B. Konsep Istidraj

Ada lima tahapan yang akan dialami umat jika tidak mengindahkan ajaran Islam sebagai
sebuah istidraj :

1. Falamma nasuu maa dzukkiru (ketika hamba melupakan peringatan-peringatan


agama). Al Thabari dalam tafsirnya berkomentar mengenai hamba melupakan
perintah agama adalah meninggalkan perintah Allah yang disampaikan Rasulnya.
AlRaghib al-Asfahani menjelaskan, melupakan itu timbul karena disebabkan oleh
hati yang lemah disertai dengan kelalaian yang disengaja. Artinya, melupakan itu
bukan berarti tidak tahu, tidak ingat atau tidak sadar, tapi juga dalam bentuk
kesengajaan, mungkin karena dianggap ajaran Islam itu tidak sesuai dengan konteks
masyarakat modern atau alasan-alasan sejenisnya.
2. Fatahna ‘alaihim abwaba kulli syai’ (Kami pun membuka semua pintu kesenangan
untuk mereka hamba). Diantara bentuk-bentuk kesenangan duniawi yang hamba
dapatkan adalah dimudahkan mendapatkan rezeki melimpah di dunia. Hamba
tersebut akan dimudahkan mendapatkan kesenangan duniawi apa saja yang
diinginkannya. Dengan kesenangan-kesenangan tersebut, hamba selalu berbuat
maksiat, tidak memiliki keinginan bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
3. Hatta idza farihu bima utu (Hingga saat mereka gembira dengan apa yang Allah
diberikan). Ketika hamba sedang dalam puncak kebahagiaan menikmati kesenangan
duniawi berupa harta benda, anak banyak, dan kedudukan tinggi di kalangan
manusia, namun hidupnya masih jauh dari ketaatan, jauh dari rasa empati pada orang
lain, jauh dari masjid dan jauh dari majelis ilmu.
4. Akhadznahum baghtatan (Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong).
Artinya Allah akan menyiksa hamba tersebut di saat lalai. Qatadah berkomentar,
bahwa siksaan yang menimpa suatu kaum secara tiba-tiba adalah urusan Allah. Dan

5
tidak sekali-kali Allah menyiksa suatu kaum, melainkan di saat mereka tidak
menyadarinya dan dalam keadaan lalai serta tenggelam dalam kesenangan.
5. Fa idza hum mublisun (ketika itu mereka terdiam putus asa). Maksudnya, mereka
akan putus harapan dari semua kebaikan. Hamba tersebut telah terperdaya dengan
kesenangan duniawi dimana Hasan al-Basri mengatakan, siapa yang diberi keluasan
oleh Allah, lalu ia tidak menyadari hal itu merupakan ujian baginya, maka dia
terperdaya. Sama halnya seorang yang disempitkan oleh Allah, lalu ia tidak
menyadari dirinya sedang diperhatikan oleh Allah, maka dia juga terperdaya.

C. Dalil mengenai Istidraj

Allah SWT telah menjelaskan bahaya Istidraj dalam Al-Quran :

ِ ُ‫سبَنَّ الَّ ِذيْنَ َكفر َُْْٓوا انَ ََّما ن ُْم لِ ْي لَ ُه ْم َخي ٌْر لَِِّن ْف‬
‫س ِه ْم ۗ اِن ََّما ن ُْملِ ْي لَ ُه ْم‬ َْ ‫َو َّل‬
َ ‫يح‬

ٌ ‫لِي َْزدَاد ُْْٓوا اِث ًمْا ۚ َولَ ُه ْم َع َذ‬


ٌ‫اب ُّم ِهيْن‬

Artinya : “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian


tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami
memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka;
dan bagi mereka azab yang
menghinakan.” (QS.Ali ‘Imran: 178)

ٓ ‫ّٰٓا‬ َِّ ‫َي ٍۗ ء َح ٰتّٓ ى‬


‫اوت ٰ ُّْوا‬
ُْ ‫اذا ف َِّر ُح ْوا ب َِّم‬ َ ‫تحنا َ َعلَ ْي ِّه ْم ابَْ َو‬
ْ ‫اب ُك ِّل ش‬ ُ َ‫فلَ َّما ن‬
َْ َ‫س ْوا َما ُذكِّ ُر ْوا بِّ ٖه ف‬

ُ ِّ‫اخ ْذ ٰن ُه ْم بَ ْغتةًَ فاَِّ َذا ُه ْم ُّم ْبل‬


َ‫س ْون‬ َ

Artinya : “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka,

6
Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam
berputus asa.” (QS.Al An’am: 44).

ْ َ‫الخ ْي ٰر ٍۗتِّ بَ ْل ََّّل ي‬


َ‫ش ُع ُر ْون‬ َْ ‫ع َل ُه ْم فِّى‬
ُ ‫ار‬ َ ُ‫سبُ ْونَ انَ ََّما ن ُِّم ُّد ُه ْم بهِّٖ ِّمنْ َّما ل َّوبَنِّي ْۙنَ ن‬
ِّ ‫س‬ َ ‫ايَ َْح‬

Artinya : “Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan
kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan
kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (QS.

Al Mu’minun: 55-56)
‫ّٰٓا‬ ٓ
‫ض َّر ُء‬َّ ‫س َءابا َ ٰ َّءنا َ ٱل‬ ۟ ُ‫وا َّوقَال‬
َّ ‫وا قَ ْد َم‬ َّٰ ‫سنةَ َح‬
۟ َ‫تى َعف‬ َ ‫ٱلس يِّئةَِّ ٱ ْل َح‬
َّ َ‫ث َُّم ب ََّد ْلنا َ َم َكان‬
ٰٓ ‫ّٰٓا‬
‫وا َوٱتقََّ ْو ۟ا‬ ّٰ ‫َوٱلس ََّّر ُء فَأ َخ ْذ ٰنَ ُهم بَ ْغتةًَ َو ُه ْم ََّل يَشْع ُُرونَ َولَ ْو أنََّ أ َْه َل ٱل ْق َر‬
۟ ُ‫ُى َءا َمن‬

۟ ُ‫أخ ْذ ٰنَ ُهم بِّ َما َكان‬ ۟ ُ‫ض َو ٰلَ ِّكن َك َّذب‬ ٰٓ
‫وا‬ َ َ‫وا ف‬ ِّ ‫س َما ِّّء َوٱ ْْل َْر‬
َّ ‫تحنَا َعلَ ْي ِّهم بَ َر ٰ َكت ِّمنَ ٱل‬
َْ َ‫لَف‬

ِّ ‫يَ ْك‬
َ‫سبُون‬

Artinya : “Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan
dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata:
“Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“,
maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyongkonyong sedang mereka
tidak menyadarinya. Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka
Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”(QS.Al A’raf:
95-96).

ٌ‫ث ََّل يَ ْعلمَُونَ َوأ ُْملِّي لَ ُه ْم ِّإنَّ َكي ِّْدي َمتِّين‬


ُ ‫ست َْد ِّر ُج ُه ْم ِّمنْ َح ْي‬
ْ َ‫سن‬ َِّّ ‫و‬
َ َ ‫الذينَ َك َّذبُوا بِّآيَاتِّنا‬ َ

Artinya : “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan
menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang
tidak mereka ketahui. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya
rencana-Ku amat teguh.” (QS.Al A’raf: 182-183).

7
َِّّ َّ‫اِّن‬
ٍۗ َ‫الذيْنَ ََّل يُْؤ ِّمنُ ْونَ باِّلَّْٰ ِّخ َرةِّ َزيَّنَّا لَ ُه ْم ا َْع َمالَ ُه ْم فَ ُه ْم يَ ْع َم ُه ْون‬

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat,


Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka
mereka bergelimang (dalam kesesatan).” (QS.An Naml: 4)

َ‫ث ََّل يَ ْعلَ ُم ْو ۙن‬


ُ ‫ست َْد ِّر ُج ُه ْم ِّمنْ َح ْي‬
ْ َ‫سن‬ ِّ ‫ِّي‬
َ ‫ٍۗث‬ ْ ‫الحد‬ ُ ‫ف َذ َْرنِّ ْي َو َمنْ ُّي َك ِّذ‬
َْ ‫ب بِّ ٰه َذا‬

Artinya : “Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang


mendustakan Perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan
berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,” (QS.Al
Qalam: 44)
‫ّٰٓا‬ ۙ
‫اوتِّ ْيت ٗهُ ع َٰلى ِّع ْل م ٍۗبَ ْل‬ َِّ ‫ض ٌّر َدعَانَ ۖا ث َُّم‬
ُْ ‫اذا َخ َّو ْل ٰنهُ نِّع َْمةً ِّمنا َّ قَا َل اِّن ََّم‬ َ ‫س الَِّّْ ْن‬
ُ َ‫سان‬ َّ ‫فاَِّ َذا َم‬

َ‫ِّه َي فِّ ْتنَةٌ َّو ٰل ِّكنَّ ا َْكث َر ُه ْم ََّل يَ ْعل َُم ْون‬

Artinya : “Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian


apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata, “Sesungguhnya aku
diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi
kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.” (QS.Az Zumar: 49)

Tidak hanya ayat Al-Qur'an, bahaya istidraj juga diterangkan dalam hadist yang
berbunyi :

1. Rasullulah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : "Bila kamu melihat Allah memberi
hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam
kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan
berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad 4:145)
2. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah saw bersabda: “Bila kamu melihat Allah
memberi pada hamba (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada
dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj

8
(jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” Kemudian Rasulullah saw
membaca ayat yang berbunyi, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang
telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang
telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,
maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (Qs Al-An’am: 44).” (HR. Ahmad)

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad (28/547) dan Al-Tabrani dalam
Al-Mu’jam Al-Kabir (17/330) dan Al-Mu’jam Al-Ausath (9/110). Hadits ini juga
di-hasan-kan oleh al-‘Iraqi dalam Takhrij Al-Ihya’ (4/162). Dua kritikus Hadits modern,
Syu’aib Al-Arnauth menilai Hadits ini hasan dilihat dari jalur lain (hasan li-ghairihi) dan
al-Albani dalam Shahih al-Jami’ (nomor Hadits 561) menilainya shahih.

9
BAB II

DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN

A. Dalil Beserta Penjelasannya

Setiap pribadi manusia akan ditangguhkan dosa yang diperbuatnya hingga hari
kiamat. Namun terdapat tiga dosa besar yang balasannya akan disegeraka Allah SWT di
dunia.

‫وع‬ َ ‫ب نباماشا َءإلىيو ِمال يام ِةإاََّّل لب َغ‬ ِ ٍ‫ب ِِّكن ُّذنوب‬
ِ ‫يؤخ ِرالن‬ ِ َّ‫َضيَالنبَِّيَ ْن ِ َعنِالن‬ ْ
ِِ ‫صنىالنبينيبوسن ا عَنأبَِيب َك َرة َر‬ ِِ ‫صنىالنبينيبوس‬
ِ :
ِِ ِ ِِ ِ
ِ ‫نصاحببِا‬ ِ ‫َين أوقطييةاَلر‬
ِ ِ‫َّحم ييِ ِجن‬ ِ ‫وقَالوالد‬
ِِ ِ
ِ ِّ َ ‫فيال ُّدنياقبلَل‬
‫وت‬

Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda,” Setiap
dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali
al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan
menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak No
7345).

B. Contoh Kasus Hukuman Yang Disegerakan

Ada 3 Dosa yang disegerakan hukumannya antara lain :

1. Dosa orang yang berbuat zalim balasannya akan disegerakan. zalim adalah
perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori
hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim
termasuk dari dosa besar. Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa
pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:

‫ق أ ُو ٰلَئ ِّكلَ ُه ْمع َذاَبٌألَِّي ٌم‬


ِ ِّّ ۚ ‫الح‬ ِّ ‫س َويَب ُْغونَفِّيا ْْل َْر‬
َْ ‫ضب َِّغ ْي ِّر‬ َِّّ َ‫سبِّيل ُعل‬
َ َّ ‫ىالذينَي ْظَلِّ ُمونَ النا‬ َّ ‫ِّإن ََّماال‬

10
Artinya : “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada
manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang
pedih.” (QS Asy-Syura: 42)

2. Orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati
serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah
penyebab keberadaan kita di dunia ini. Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang
kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap
yang dilakukan anak-anak mereka. Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun
perbuatan merupakan suatu kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti
yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:
َََّّ َُّ
َِ ‫اأو ِِّكلَ ِه َ افلَتَ نِ ْن‬
ِّ َ ‫ب‬ ِْ ِ‫بكألتيَْب ِد ِواإِإََِّّل يَّا ِه َوبِ ْال َوالِ َد ْين‬
َْ َِِ‫إح َِِِسانَاَّإ َِّمايَب ْن َِغنيَِّن ْد َكال ْ ِكب َرَأ َحَده‬ َ َ‫َوق‬
‫ض ٰى َر‬
ِِ ِ
ََّ َِ ‫اأف َولََّتنَ ْبَرْ ِه َ ا َوقنِ ْن‬
َِِّ ‫ب َ اقَوْ ل‬
‫كر‬ ٍِ

Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah


selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang
mulia.” (QS Al-Isra: 23).

3. Dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-orang


yang memutuskan tali persaudaraan. Islam mengancam dan mengecam secara tegas
orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda
dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth’im RA:

‫يمحمدجبَ ْي ِّربن ُِّم ْط ِّع مرضياللهعنهأنََّرسولََّل َّّل‬


ُ ِّ َ ‫لجنةََّقا‬
َ‫قا َ َل ﷺعنأب‬: ‫ط ٌع‬ َ ُُ‫لَّي َْد ُخل‬

Artinya : “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari
dan Muslim).

Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang
yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan
ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya.

11
Sungguh mengerikan.

Dalam pandangan syariat, ujian dan musibah adalah tanda kasih sayang Allah Ta'ala
kepada hamba-Nya. Itu sebabnya dibalik kesulitan selalu ada hikmah dan berharganya
barang. “seberapa berat pertanyaan yang Allah berikan kepada kita, sebesar itu pula hadiah
yang akan Allah berikan kepada kita di akhirat nanti,” kata ustaz Zulkifli Muhammad Ali.

Dalam hadisnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

‫اوياُل للهارأاذإوالَّلَّللجعاُل للهارأاذإ ايق ُل‬

Artinya : "Apabila Allah menghargai hamba-Nya, Allah akan segera memberi sanksi
untuknya di dunia. Dan jika Allah menginginkan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan
azab atas akibat dosanya (di dunia), sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari
Kiamat ." (HR. At Tirmidzi dan Al-Hakim dari Anas bin Malik)

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga pernah menyampaikan bahwa


jika Allah ta'ala mencintai hambaNya, maka Allah akan memberinya pertanyaan sehingga
hamba tersebut semakin bertakwa kepada Allah ta'ala. ( Syarah Al jami As-
Shagir 1/127). Al-hafizh Ibnu Hajar rohimakumullah, mengatakan:”Allah selalu memberikan
jalan keluar kepada wali wali-Nya dari setiap cobaan yang dihadapinya. Hanya saja,
terkadang jalan yang diberikan sebagiannya ada yang keluar sebagai pembenahan dari suatu
yang tidak layak dan sebagai tambahan bagi mereka”.Para ulama menjelaskan, musibah
merupakan ujian untuk meninggikan derajat seorang hamba. Hal ini bisa terjadi pada para
nabi maupun rasul. Mereka mendapat musibah, selain untuk meninggikan derajat, juga
memperbesar pahala. Selain itu, juga sebagai qudwah atau teladan bagi yang lainnya untuk
bersabar. Dari mush'ab bin Sa'id, seorang tabi'in, dari ayahnya iya berkata:“wahai Rasulullah,
manusia yang paling berat bertanyanya?” beliau menjawab, "para nabi, kemudian yang
semisalnya dan semisalnya lagi."(riwayat Tirmidzi Ibnu Majah dan Ad Darimi)

Selain itu, musibah merupakan hukuman yang disegerakan dalam rangka


membersihkan dosa seorang hamba. Dari Anas bin Malik, nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda;“Jika Allah berkenan kepada hamba, dia akan segera memberikan hukumannya di

12
dunia. Jika Allah menginginkan kejelekan Anda, dia akan mengakhirkan balasan atas dosa
yang ia perbuat hingga akan hari hari raya.” (riwayat Tirmidzi).

13
BAB III

BERITA RASULULLAH SAW DI DALAM KITAB AGAMA LAIN

Nama Nabi Muhammad yang memiliki arti terpuji nyatanya kerap diabdikan dan
dicantumkan di dalam kitab-kitab suci agama di dunia. Nama Nabi SAW terdapat di agama
yang menganut ajaran Brahmaisme, Majusi, dan agama-agama samawi lainnya, seperti
Yahudi dan Nasrani.

Pakar ilmu tafsir Indonesia Prof Quraish Shihab dalam buku berjudul Membaca Sirah
Nabi Muhammad SAW menjelaskan nama Nabi Muhammad telah banyak diperkenalkan di
dalam kitab-kitab suci agama tersebut. Dengan demikian, tidak heran jika sebagian orang tua
telah menamakan anak-anak mereka dengan Muhammad karena menerima informasi dari
Ahlul Kitab atau selain mereka tentang bakal lahirnya seorang tokoh bernama
Muhammad/Yang terpuji.

Dengan demikian, tidak mustahil juga hal itu diketahui oleh mereka yang
mengharapkan dari keturunannya lahir seorang tokoh. Apalagi Aminah yang memang sejak
semula telah mendapat indikator tentang janin yang dikandungnya.

Atas dasar uraian di atas, menurut Prof Quraish Shihab, sangat mungkin dan paling
tidak dari segi pandangan psikologi bahwa kepercayaan Aminah tentang masa depan yang
menanti janin yang dikandungnya telah menjadikannya ‘mendengar’ suara-suara yang
memerintahkannya untuk menamai anak yang dikandungnya dengan nama Muhammad.

A. Kitab Injil

Dalam kitab Injil Yohanes XIV:15-16 misalnya, di situ Nabi Isa as. berkata “Jikalau
kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahku. Aku akan minta kepada Bapa
dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya ia menyertai kamu
selama-lamanya.” Merujuk buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Qur’an

14
dan Hadits-hadits Shahih (M QuraishShihab, 2018), teks tersebut merupakan kabar gembira
tentang kehadiran Nabi Muhammad saw.

Dalam bahasa Yunani dan Suryani, kata ‘Penolong’ dalam ayat tersebut adalah

Parakletos. Kata ini sebetulnya memiliki makna ‘yang terpuji’. Dalam bahasa Arab, makna
kata Parakletos serupa dengan kata Muhammad atau Ahmad, yaitu orang yang terpuji.

Dalam suatu penuamuan yang dilakukan peneliti ditemukan Injil kuno yang diyakini
berusia 1500 tahun telah membuat heboh dikarenakan Injil kuno tersebut ternyata
memprediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Sebagian orang memprediksi injil tersebut adalah Injil Barnabas. Menurut mailonline, injil
yang tersimpan di Turki itu ditulis tangan dengan tinta emas menggunakan bahasa Aramik.
Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus seharihari. Dan di dalam injil ini dijelaskan
ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus. Alkitab kuno ini
sekarang di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki. Dalam sebuah penelitian dalam
Injil Barnabas memang diungkapkan tentang akan datangnya Rasul bernama Muhammad
SAW, setelah Nabi Isa. Berikut ini isi Injil Barnabas yang menyebut tentang turunnya nabi
terakhir tersebut (Nabi Muhammad saw.):

▪ Bab 39 Barnabas: ''Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita... Tiada
Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''.

▪ Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi Muhammad
SAW juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan. ''...Apa arti kata-kata,
Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?''

▪ Bab 41 Barnabas: "Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga,
kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga 'Tiada Tuhan Selain
Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...''

▪ Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi

Muhammad. ''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...''

▪ Bab 97: Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri
yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam

15
kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan
firdaus, dunia, dan banyak makhluk... Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan
barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..''

▪ Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya
akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan
orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti
Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa. ''Tetapi
Muhammad akan datang... Rasul Allah yang suci,'' kata Nabi Isa.

Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136, 163, dan 220. Tetapi menurut
Laman Al-Arabiya, meskipun spekulasi tentang kitab kuno yang diduga sebagai Injil
Barnabas itu meramalkan kedatangan Islam, namun sejauh ini tidak ada bukti yang
menegaskan hipotesis tersebut. Walau Injil Barnabas "mengakui" kedatangan Islam dan Nabi
Muhammad SAW, namun skeptisisme tetap muncul karena kontradiksi nya dengan Alquran.
"Sebab, sebagian besar studi tentang kitab ini menyatakan Injil Barnabas hanya kembali ke
500 tahun yang lalu. Sementara, Alquran telah ada sejak 1400 tahun silam," demikian tulis
Al-Arabiya.

Dalam Injil perjanjian baru edisi Indonesia berbunyi: "Tidak banyak lagi aku
berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun
atas diri-Ku." (Yohanes 14:30).

B. Kitab Taurat

Pemberitaan Nabi Muhammad saw. juga ada dalam kitab Taurat. Dalam kitab

Taurat Pertama Pasal ke-9 disebutkan: “Sesungguhnya Hajar ketika berpisah dengan

Sarah dan diajak bicara oleh malaikat. Malaikat berkata: ‘Wahai Hajar, dari mana engkau
datang? dan kemana engkau ingin pergi? Maka ketika Hajar menerangkan keadaannya,
malaikat itu berkata:Kembalilah karena aku akan memperbanyak keturunanmu dantumbuhan
mu sampai tidak terhitung. Dan engkau akan melahirkan seorang anak lakilaki bernama
Ismail. Karena Allah telah mendengar kerendahan dan ketundukan mu. Dan anakmu menjadi

16
manusia paling kuat. Kuasanya berada di atas kuasa semuanya, dan tempat tinggalnya berada
di batas-batas semua saudaranya.”

Dalam kitab Hidayatul Hayara, seperti dikutip dari buku Rasulullah Teladan untuk
Semesta Alam (Raghib as-Sirjani, 2011), Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menerangkan kalau
pasal dalam Taurat tersebut tentang kehadiran Nabi Muhammad saw. Sebelum Nabi
Muhammad saw. diutus, kuasa keturunan Nabi Ismail as. belum berada di atas kuasa
keturunan Nabi Ishaq as. Namun ketika Nabi Muhammad saw. diutus Allah dengan
membawa risalah-Nya, maka kuasa keturunan Nabi Ismail as. berada di atas kuasa keturunan
Nabi Ishaq as. dan semuanya.

Dalam Taurat, kabar tentang Nabi Muhammad saw. juga terdapat dalam Kitab Yeyasa
bab ke-42. Bunyi teksnya: “Agar manusia dan kota-kotanya meninggi suaranya,
rumah-rumah yang ditinggali oleh Qaidir, agar penduduk Sali’ berdendang dari
puncakpuncak gunung untuk memanggil, memberikan kemuliaan kepada Tuhan, dan
mengabarkan dengan tasbihnya di pulau-pulau.”

Ibnu Qayyimal-Jauziyyah menyebutkan kalau teks tersebut merupakan kabar gembira


tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. Rumah-rumah yang ditinggali oleh Qaidir bin
Ismail menunjuk kepada negeri Arab. Sebagaimana diketahui, Qaidir bin Ismail adalah
moyang Nabi Muhammad saw. Tidak hanya itu, teks itu juga menyebutkan tempat hijrah
Rasulullah, Madinah. ‘Agar penduduk Sali berdendang’. Sali’ atau Sal merupakan nama
sebuah gunung di pintu Madinah yang namanya masih sampai sekarang.

C. Kitab Zabur

Dalam kitab Zabur-Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Mazmur dan dalam
bahasa Inggris Psalms- bab 72 ayat 8 dikatakan sebagai berikut; "Kerajaannya akan
membentang dari laut ke laut. Dari sungai itu sampai ke ujung bumi. Di depannya tunduk
penduduk daerah pelosok. Raja-raja Tarsyisy dan pulau-pulau membawa hadiah-hadiah
kepadanya. Raja-raja Syaba dan Saba' menyampaikan upeti. Semua raja tunduk di depannya.
Semua bangsa menjadi hambanya. Karena dia menyelamatkan orang miskin peminta tolong
yang tertindas dan tidak memiliki penolong. Dia menyantuni orang fakir dan yang

17
membutuhkan. Dia menyelamatkan jiwa-jiwa sengsara dan mengeluarkan jiwa mereka dari
kegelapan dan kekejaman. Dia menjaga hidup mereka, karena hidup begitu berharga di
matanya. Semoga hiduplah sang raja. Semoga emas Syiba diberikan kepadanya. Semoga
mereka berdoa untuk selamanya, dan meminta berkah Tuhan untuknya setiap siang. Semoga
banyak tanaman gandum di bumi, dan di puncak-puncak gunung, dan semuanya mekar
seperti cedar Lebanon, dan penduduk kota berbunga seperti rumput di tanah. Namanya akan
abadi selamanya. Namanya akan kekal seperti kekalnya matahari. Umat manusia akan
mengambil berkah dengannya, dan semua bangsa menyatakan bahwa dia baik.

D. Kitab Weda

Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang menjadi para pendeta besar kaum
Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil
kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka menyetujui kesimpulan dan
ajakan yang telah dinyatakan dalam buku. Semua Kriteria yang disebutkan dalam buku suci
kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalkiautar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki
oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. Prof. Parkash memperkuat pernyatannya itu
dengan beberapa kutipan dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu.

Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalkiautar' akan menjadi Pembawa Risalah
Terakhir atau Nabi Bhagwan (Allah) untuk membimbing seluruh dunia. Itu hanya terjadi
dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalkiautar' akan lahir di
sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'.

Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu

Bhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Wisnu' berarti Allah
(swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti
"Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba
Allah). Sedangkan, 'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan tentram
yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi
Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama
Aminah. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalkyautar' akan lahir di kaum yang
dan mulia di tanahnya.

18
BAB IV

Al-QURAN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI

Kitab Suci Alquran menjadi perbincangan dikalangan para ilmuwan, selalu ada
pengetahuan baru yang diambil darinya seiring perkembangan waktu dan teknologi, kini
semakin banyaknya fakta SAINS di dalam Alquran yg telah terbukti kebenarannya.

A. Penemuan sains dalam Al-Quran

1. BERTEMUNYA DUA LAUTAN

Sesuai dgn Firman Allah SWT dalam Surah Ar-Rahman ayat 19-20.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫َخ َّّل يبَ ِ ْغ ٰي ِن‬ َْ ‫ين ي ْلَتقَِ ٰي ِن بَ ْين َُه َما‬


ٌ ‫برز‬ َْ ‫َم َر َج ا ْل‬
ِ ْ ‫بح َر‬

Artinya : “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.”(QS. Ar-Rahman
55: Ayat 19-20)

Pertemuan antara dua arus laut ini terjadi di Selat Gibraltar, tepatnya di antara Spanyol
dan Maroko. Menurut para ilmuwan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera
Atlantik dan dari Laut Mediterania memiliki karateristik yang berbeda, dilihat dari suhu air,
kadar garam, dan kerapatannya. Mengenai fenomena bertemunya dua lautan ini, Al-Qur’an
telah menjelaskannya 14 abad silam, sesuai dgn Firman Allah SWT tersebut.

2. LEDAKAN RAKSASA/BIG BANG


Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta.
Teori ini didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam
semesta. Berdasarkan teori ini, dikatakan bahwa alam semesta awalnya dalam keadaan sangat

19
panas dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga hari ini. Hal tersebut
ternyata sudah disampaikan di dalam Al-Quran tepatnya Surah Al-Anbiya ayat 30.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ۤ
َ‫شيء َح ِي ۗ افَ ََل يُْؤ ِمنُ ْو ن‬
َْ ‫فف ت ْقَ ٰن ُه َما ۗ َو َجع ْلَنا َ ِمنَ ال َْما ِْٓء ُك َّل‬
َ ً ‫ض كا َ نَـتا َ َر ْتقا‬ ِ ‫الذينَْ َكفَ ُر ْْوا انََّ الس ٰ َّم ٰو‬
َ ‫ت َوا َّْل ْر‬ َِّ ‫ا َوَل َْم يَ َر‬

Artinya : “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi
keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 30)

3. API DI DASAR LAUT


Fenomena ini ditemukan oleh seorang ahli geologi asal Rusia, Anatol Sbagovich dan
Yuri Bagdanov, dan seorang ilmuwan asal Amerika Serikat. Mereka meneliti kerak bumi dan
patahannya di dasar laut lepas pantai Miami. Mereka kemudian menemukan lava cair yang
mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Al-Quran,
lagi-lagi, sudah menyinggung tentang api di dasar lautan ini terdapat dalam Surah At- Tur
ayat 6. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫س ُج ْو ِر‬ َْ ‫َوا ْل‬


ْ ‫بح ِر ال َْم‬

Artinya : “dan laut yang di dalam tanahnya ada api,”(QS. At-Tur 52: Ayat 6)

4. GARIS EDAR TATA SURYA


Menurut ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan 720.000 km/jam ke arah
bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex. Ini berarti matahari
bergerak sejauh 17.280.000 kilometer dalam sehari. Selain matahari, semua planet dan satelit
dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan dalam jarak ini. Semua bintang yang ada di
alam semesta pun sama. Fenomena tatasurya dan garis edar ini sudah tertulis di dalam
Al-Quran, antara lain di dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 33.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ِْ ‫س َوا ْلق َم َر ۗ ُك ٌّل‬


ْ َّ‫في فلَ َك ي‬
َ‫سبَ ُح ْو ن‬ َ ‫ق الَّ ْي َل َوا لنَّ َها َر َوا لش َّْم‬
َ َ‫ي َخل‬ َِّ ‫َو ُه َو‬
ْ ‫الذ‬

20
Artinya : “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing beredar pada garis edarnya.”(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 33)

5. SUNGAI DI DASAR LAUT


Fenomena sungai di dasar laut ditemukan oleh ilmuwan asal Prancis bernama Jaques
Yves Cousteau. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air
yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu sungai dasar laut ini
ditumbuhi daun-daun dan pohon. Fenomena ini disebutkan di dalam Al-Quran tepatnya di
dalam Surah Al-Furqan ayat 53. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ً ‫برز‬
‫َخا َّو ِح ْج ًرا َّم ْح ُج ْو ًرا‬ َْ ‫اجا ٌج ۚ َو َج َع َل بَ ْين َُه َما‬ ٌْ ‫بح َر ْي ِن ٰهذاَ ع َذ‬
َُ ‫ب فُ َرا تٌ َّو ٰهذاَ ِم ْل ٌح‬ َْ ‫ي َم َر َج ا ْل‬ َِّ ‫َو ُه َو‬
ْ ‫الذ‬

Artinya : “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini
tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding
dan batas yang tidak tembus.”(QS. Al-Furqan 25: Ayat 53).

6. DASAR LAUTAN YANG GELAP


Manusia tak mampu menyelam 40 meter di bawah laut tanpa peralatan khusus.

Dalam sebuah buku berjudul “Oceans” dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hampir tak
dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman 1.000 meter tak terdapat cahaya sama sekali.
Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih.
Namun, Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 40 telah menjelaskan keadaan dasar lautan tersebut
sejak ribuan tahun yang lalu.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ۤ ٌٌ‫ب ۗ ظلُ ُٰم ۢت‬ ْ


َْ َ‫ض ۗ ا ِذ ْا‬
‫اخ َر َج ي َد ٗه ل َْم‬ َ ‫ضهَ ا فَ ْو‬
ْ ‫ق ب َع‬ ُْ ‫ب َع‬ َْ ْ‫ـي ي َّغ ٰشٮهُ َم ْو ٌج ِمنْ فَ ْوق ِٖه َم ْو ٌج ِمن‬
َ ‫فوق ِٖه‬
ٌ ‫سحا‬ ِ ُّ‫بح ر ل‬
ِ ‫ـج‬ َْ ‫او كظَلُ ُٰمت فِ ْي‬ َْ
‫يج َع ِل هال ٰ ُّل لَ ٗه نُ ْو ًرا ف َما لهَٗ ِمنْ نُّ ْو ر‬
َْ ‫ي َك َْد يَ ٰرٮ َها ۗ َو َمنْ ل َّْم‬

Artinya : “atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam,
yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap
gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat
melihatnya. Barang siapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak
mempunyai cahaya sedikit pun.”(QS. An-Nur 24: Ayat 40).

21
7. SIDIK JARI MANUSIA
Sidik jari ditemukan pada akhir abad ke-19. Sebelumnya, mayoritas orang menganggap
jika sidik jari adalah lengkukan-lengkukan biasa tanpa makna khusus. Setiap manusia,
termasuk mereka yang terlahir kembar identic, memiliki pola sidik jari yang berbeda. Dengan
kata lain, salah satu tanda pengenal manusia terdapat pada ujung jari mereka. Al-Quran Surah
Al-Qiyamah ayat 3- 4 telah menjelaskan tentang kesempurnaan jari manusia ini.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

َّْ ْ‫ۗايَ َْحسبَُ ا ِّْل ْنسا َ نُ الََّن‬


‫نج َم َع ِعظا َ َم ٗه‬

Artinya : “Apakah manusia mengira,bahwa Kami tidak akan mengumpulkan

(kembali) tulang-belulangnya?”(QS.Al-Qiyamah 75: Ayat 3)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ۤ
‫ي بَنا َ نَ ٗه‬ َ ُّ‫ب ٰلَى ٰق ِد ِرينَْ ع ْٰلَى انَْ ن‬
َ ‫س ِو‬

Artinya : “(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan


sempurna.”(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 4)

8. MATAHARI BEROTASI
Kapan manusia tahu matahari berputar? Orang pertama yang menyadari bila matahari
juga berotasi seperti Bumi adalah Galileo Galilei. Di tahun 1612, dia menyadari bila bintik
hitam matahari bergerak di sekitar khatulistiwanya. Sampai saat ini, pakar astronomi masih
menggunakan posisi bintik hitam matahari untuk mengukur kecepatan rotasi matahari. Di
bagian khatulistiwa matahari, kecepatan putarannya paling tinggi, yakni 25 hari untuk satu
putaran penuh. Dan semakin naik ke atas atau turun ke bawah menjauhi garis khatulistiwa,
kecepatan rotasi matahari menurun. Bagian sekitar kutub utara dan selatan matahari
memerlukan waktu 35 hari untuk sekali putaran. Ya, kecepatan putaran bagian kutub dan
khatulistiwa matahari berbeda hingga 10 hari!

22
‫ق ِر لَّ َها ۗ ٰذلِ َك تقَ ِْد ْي ُر ال َْع ِز ْي ِز ال ْعلَِي ِْم‬
َ ‫ست‬
ْ ‫ي لِ ُم‬
ْ ‫تج ِر‬
َْ ‫س‬
ُ ‫ۗ َوا لش َّْم‬

“dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah)

Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 38)

9. MUMI FIRAUN
Maurice Bucaille dikenal sebagai ilmuwan yang meneliti jasad Fir’aun. Ia merupakan
ahli bedah asal Prancis yang lahir pada 19 Juli 1920. Maurice Bucaille kemudian menjadi
pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian tentang mumi.
Hasil penelitian menemukan hal yang mengejutkan bahwa sisasisa garam yang melekat pada
tubuh mumi adalah petunjuk bahwa Firaun meninggal karena tenggelam.

Jasadnya yang baru dikeluarkan dari laut kemudian segera dibalsem untuk diawetkan.
Namun hal ini tetap mengganjal logika sang profesor. Bagaimana jasad mumi yang sudah
tenggelam lama di dalam laut ini masih lebih baik kondisinya dibanding mumi-mumi
lainnya? Hal tersebut mulai sesuai dengan penggambaran kematian Firaun di Alquran bahwa
dia mati karena ditelan ombak. Bucaille kemudian merilis laporannya yang berjudul “Les
momies des Pharaons et la midecine” (Mumi Firaun; Sebuah
Penelitian Medis Modern)”

Ia lalu mendengar bahwa Alquran sebenarnya telah mengisahkan cerita tenggelamnya


Firaun. Kabarnya, setelah mencari riwayat di berbagai kitab termasuk Taurat dan Injil,
Bucaille beralih ke Islam. Ia menemui sejumlah ilmuwan autopsi Muslim dan diberitahu
mengenai salah satu ayat Alquran. “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya
kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya
kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami,” bunyi Surah Yunus Ayat
92.

ُْ ِ‫عن ٰا ٰيتنَِا ل ٰ َغف‬


َ‫لو ن‬ َْ ‫س‬ ًَ
ِ َّ ‫ـنجيكَْ ببِ َدنكَِ لِت َك ُْونَ لِ َمنْ َخ ْلف َك ٰاية ۗ َواِ نَّ كثَِ ْي ًرا ِمنَ النا‬
َِِ ُ‫فا َ ْليَ ْو َم ن‬

“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan
tanda-tanda (kekuasaan) Kami.”(QS. Yunus 10: Ayat 92)

23
Ayat tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang mualaf.

B. Tokoh-tokoh islam dalam sains dan teknologi

Dalam islam banyak tokoh dan para ilmuan pada jaman rasulullah yang terkenal dan
bahkan penemuannya di pakai hingga sekarang, berikut beberapa tokoh penemu dalam
islam:

1. Ibnu sina (bapak kedokteran)

Dialah abu ‘ali al-husain bin Abdullah Bin sina, dikenal juga sebagai “Avicenna” di
Dunia barat dia adalah seorang filsuf, ilmuan dan juga dokter kelahiran di Persia, karyanya
yang sangat terkenal adalah “Qonun fi thib” yang merupakan referensi di bidang kedokteran
selama berabad-abad. Sehingga dengan keilmuannya itu dia dijuluki sebagai bapak
kedokteran.

2. Abbas ibn firnas (penemu konsep terbang)

Dia adalah Abbas qosim bin firnas lahir di Andalusia di kota iznrand onda, pada tahun
810M, ia merupakan penemu konsep pesawat terbang, sejarah mencatat bahwa Abbas
merupakan orang pertama yang melakukan ji coba penerbangan terkendali. Dengan
mengunakan alat kendali yang dipasang pada dua set sayap, ibnu firnas juga bisa mengontrol
serta mengatur ketinggian terbangnya, selain itu juga bisa mengubah arah terbangnya di
buktikan dengan uji coba peluncurannya dengan mendarat kembali ke awal peluncurannya.

Dan kemudian meninggal sekitar 12 tahun setelah peluncuran keduanya yang


mengakibatkan kondisi kesehatannya memburuk dan wafat pada tahun 888M. sebagai bentuk
penghormatan pemerintah Libya mengeluarkan perangko bergambar ibnu firnas.

3. Al-Jazari (penemu konsep robotic modern)

Bernama Abu al-‘izl ismail ibnu al-razzi al-jazari adalah seorang ilmuan dari aljazira,
Mesopotamia yang hidup pada abad pertengahan. Dia adalah penemu konsep robotic modern

24
pertama dalam bukunya yang berjudul fi ma’rifat al-hiyal alhandasiyya (buku pengetahuan
ilmu mekanik). Ia mengembangkan rinsip hidrolik untuk menggerakan mesin yang kemudian
pada zaman ini dikenal sebagai mesin robot.

4. Mariam Al-astrubali (penemu GPS)

Nama lengkapnya adalah Mariam al-jilya al-astrubali. Ia merupakan pembuat astrobale


terkenal, yaitu sebuah perangkat rumit untuk navigasi darat dan penunjuk waktu. Dia
membuat astrolabe dengan kompleks ia membuatnya seperti GPS. Dengan alat tersebut kita
dapat menentukan arah kiblat dengan benar, bangsa eropa menggunakan alat tersbut sampai
abad 18. Bahkan atas penemuan astrolabe ini eropa dapat terbantu dalam penemuan geografis
di renaisans.

5. Al-Khawarizimi (penemu angka Nol)

Sampai saat ini, sangat sedikit sekali orang yang mengetahui riwayat hidup
AlKhawarizimi. Ia lahir pada tahun 800M dan meninggal setelah tahun 847M nama
lengkapnya adalah abu Abdullah ibnu musa. Ia merupakan seorang ilmuan, astronomi dan
juga dalam bidang Aljabar. Ia terkenal karena penemuannya yaitu dalam bidang Aljabar yaitu
menemukan angka Nol.

6.Ibnu Al-Haitham (penemu teknologi optic)

Ibnu Al-Haitham menjadi salah satu tokoh Islam yang berpengaruh di dunia teknologi.

Ilmuwan ini menciptakan teknologi optik yang saat digunakan pada perangkat kamera.
Teknologi temuan Ibnu Al-Haitham menginspirasi Rogen Bacon dan Kepler untuk
menciptakan mikroskop dan teleskop.

BAB V
PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA

25
A. Pengertian Salafus Shalih

Secara bahasa, salafus shalih berasal dari tiga huruf, yaitu sim, lam, dan fa. Tiga huruf
ini menunjukkan makna “yang terdahulu atau orang-orang yang telah lampau”.

Para ulama membagi salafus shalih menjadi tiga golongan, yaitu para sahabat nabi,
tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. ketiga golongan ini diyakini sebagai orang-orang terbaik yang
hidup setelah Rasulullah SAW.

Ada beberapa pendapat dari para ulama dalam mengartikan istilah “Salaf” dan terhadap
siapa kata itu sesuai untuk diberikan. Pendapat tersebut terbagi menjadi 4 perkataan :

1. Di antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Sahabat Nabi
saja.
2. Di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para Sahabat

Nabi dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat).

3. Dan di antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka adalah para
Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzumul Jama’ah (hal: 276-277)). Dan
pendapat yang benar dan masyhur, yang mana sebagian besar ulama ahlussunnah
berpendapat adalah pendapat ketiga ini.
4. Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun
waktu/periode yang telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
dalam hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka itulah yang berada di tiga
kurun/periode, yaitu para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

َِّ ‫ ث َُّم‬،‫الذينَ يلَ ُون َُه ْم‬


« ‫الذينَ يلَ ُون َُه ْم‬ َِّ ‫ ث َُّم‬،‫ني‬
ِ ‫قر‬
َْ ‫س‬ َ
ِ َّ ‫»خ ْي ُر النا‬

Artinya :“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia
yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.”
(HR. Bukhari (2652), Muslim (2533))

26
Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka, dan menempuh sesuai
manhaj/metode mereka, maka dia termasuk salafi, karena menisbahkan/menyandarkan
kepada mereka.

Allah mengancam dengan siksaaan neraka jahannam bagi siapa yang mengikuti jalan
selain jalan Salafush Shalih, dan Allah berjanji dengan surga dan keridhaan-Nya bagi siapa
yang mengikuti jalan mereka.

‫الذينَ يلَُونَهُ ْم‬


َِّ ‫ ث َُّم‬، ‫الذينَ يلَُونَ ُه ْم‬
َِّ ‫ ث َُّم‬،‫ني‬
ِ ‫س قَ ْر‬ َ
ِ َّ ‫»خ ْي ُر النا‬

Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia
yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.”
(HR. Bukhari (2652), Muslim (2533))

Sebagai seorang Muslim, kita hendaknya mengikuti jejak salafus shalih. Sebab mereka
adalah golongan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka banyak
membantu Rasulullah dengan harta benda dan jiwa raganya dalam menyebarkan Agama
Allah SWT.

B. Sifat Salafus Shalih

Adapun sifat-sifat terpuji yang dimiliki para Salafus Shalih yang dapat diteladani kaum
Muslim dalam kehidupan sehari-hari adalah:

1. Adil dan Amanah


Salafus Shalih tidak menyukai akhlak tercela seperti dusta dan khianat. Mereka
bersikap adil dan amanah sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW. Diriwayatkan
bahwa suku Quraisy diresahkan oleh wanita Makhzumiyah yang gemar mencuri. Kemudian
mereka meminta pertolongan kepada Usamah bin Zaid RA agar meminta keringanan kepada
Rasullah SAW.

Usamah RA berkata: “Maukah Anda memberi pertolongan dalam hukum had

(pidana) ini? Lalu Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa
disebabkan ketika orang terhormat di kalangan mereka mencuri, maka mereka

27
membiarkannya; namun jika orang lemah yang mencuri, maka mereka memberi hukuman
had (pidana). Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, nisacaya akan aku
potong tangannya.”

2. Menegakkan Kebenaran
Salafus Shalih saling berlomba-lomba untuk menegakkan kebenaran dan
bersungguh-sungguh menjalankan tugas untuk kepentingan masyarakat. Mereka mau
mengakui kesalahan jika mereka memang salah. Mereka juga tidak pernah malu untuk
mengakui kesalahan dan kekurangan.

Al Zubair ibn Bakar RA meriwayatkan bahwasannya Mu’awiyah RA berpendapat


tentang keutamaan Abu Bakar RA, Umar RA, dan para sahabat lain. “Adapun Abu Bakar,
maka beliau tidak menghendaki dunia dan dunia tidak menghendaki kesalahan. Karena
sesungguhnya kepahlawanan sejati adalah menahan amarah; memaafkan kesalahan; sabar
dalam menghadapi berbagai kesakitan dalam upaya melaksanakan kewajiban dan
memerangi nafsu yang senantiasa memerintahkan kejelekan.”

3. Mengutamakan Orang Lain


Sifat kepahlawanan Salafus Shalih berikutnya adalah mengutamakan kepentingan
orang lain. Mereka rela mengalahkan dan mengorbankan sikap mementingkan diri sendiri
meski sebenarnya mereka juga sedang membutuhkan.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al Hasyr ayat 9 yang berbunyi:
“Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka.
Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan
kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri,
meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka
mereka itulah orang-orang yang beruntung."

28
4. Memberi Ampunan dan Gemar Menolong
Salafus Shalih memiliki sifat terpuji memberi kasih sayang kepada orang yang lemah,
mengampuni orang yang salah, serta bersikap belas kasih terhadap pihak yang serba
kekurangan.

Diriwayatkan bahwasannya Umar Ibn Khathab RA mau memaafkan Raja Hurmuzan,


Raja Persia yang sering melanggar janji dan menyakiti kaum Muslimin. Padahal jika mau,
beliau dapat melampiaskan kemarahannya dengan cara membunuh Raja Hurmuzan.

C. Dalil Anjuran Mengikuti Salafus Shalih

Salafus Shalih adalah sebaik-baiknya generasi. Perjalanan hidup mereka dipenuhi


dengan teladan yang baik, karena sanad keilmuan mereka begitu dekat dengan Nabi
Muhammad SAW.

Karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu mengikuti mereka dan
menyandarkan perkara agama kepada mereka. Ini dijelaskan dalam beberapa dalil berikut

1. Surat An-Nisa ayat 115

ُْ ‫بي ِل ال ُمْْؤ ِمنِينَ نُ َولِ ِه َما ت َولَّى َو‬


‫نصلِ ِه َج َهن ََّم‬ ِ ‫س‬َ ‫سو َل ِمنْ ب َع ِْد َما تبَيَنََّ لهَُ ا ْل ُهدَى َويَتبَّ ْ ِع َغ ْي َر‬
ُ ‫ق ال َّر‬ ِ ِ‫َو َمنْ يُشاَق‬
‫صي ًر ا‬ِ ‫َوسا َ َءتْ َم‬

Artinya : “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran bainya
dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam,
dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”

2. Surat At-Taubah ayat 100

‫ضوا عَن ْهُ َوأ َع َّد‬ َُّّ ٰ ‫ض َي‬


ُ ‫الل ع ْنَه ُْم َو َر‬ ِ ‫الذي نَ اتبَّ َع ُوه ُْم بِِإ ْحسا َ ن َر‬ َِّ ‫صا ِر َو‬ َْ ‫اج ِري نَ َواألن‬ ِ ‫َوالساَّبِقُو نَ األ َّولُونَ ِمنَ ال ُْم َه‬
‫تحت َهَا األ ْن َها ُر َخالِ ِدينَ فِيهَ ا أبَ ًَدا ذلَِ َك ا ْلفَ ْو ُز ال ْعظَِي ُم‬ َْ ‫لَ ُه ْم َجنا َّ ت‬
َْ ‫تج ِري‬

29
Artinya : “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di
antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."

3. Hadis Rasulullah SAW

، َ‫ش َهدُون‬
َْ ‫ست‬ ْ َ‫ب ع َْدك ُْم قَ ْو ًما ي‬
ْ ُ‫ش َهدُونَ َو َّل ي‬ َِّ ‫ ث َُّم‬،‫الذي نَ يلَُون َُه ْم‬
َ ‫إن‬ َِّ ‫ ث َُّم‬،‫الذينَ يلَ ُون َُه ْم‬
َِّ ‫ ث َُّم‬،‫ني‬ َْ ‫َخ ْي ُر أ َُّمتِي‬
ِ ‫قر‬
ِ ‫ َوي ْظَهَ ُر فِي ِه ُم‬، َ‫ َوينَ ُْذرُونَ َو َّل يفَُون‬، َ‫يخونُونَ َو َّل يُْؤ ت َمنُون‬
ُ‫الس َِمن‬ َُ ‫َو‬

Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia
yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya,
kemudian akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari mereka mendahului
sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR Bukhari (3650), Muslim
(2533))

30
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
https://www.idntimes.com/life/inspiration/dian-arthasalina/arti-istidraj-dan-tandatandanya/2

https://news.detik.com/berita/d-5599775/ini-arti-istidraj-dalam-islam-hati-hati-dengannikmat
-dunia

https://www.republika.co.id/berita/qd73x6366/terjebak-istidraj-kenikmatan-part1
https://umma.id/article/share/id/1002/627344

https://masjidpedesaan.or.id/apa-itu-istidraj/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-istidraj-lengkap-dengan-ciri-cirinya1vBe1Ek
NH6F/full

BAB II

https://www.republika.co.id/berita/qm4fk9320/3-dosa-yang-balasannya-akandisegerakan-a
llah-swt-di-dunia

BAB III

https://republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/03/01/m06z68-inilah-isi-injilbarnabas-
tentang-kerasulan-muhammad-saw

https://www.republika.co.id/berita/qy91f6366/nama-nabi-muhammad-yang-tercantumdi-kita
b-agama-dunia
https://islam.nu.or.id/post/read/102246/nabi-muhammad-dalam-kitab-suci-terdahulubagian-i

https://www.republika.co.id/berita/qhc7cf320/pemimpin-dunia-dalam-injil-dan-zaburadalah-r
asulullah

https://www.steikassi.ac.id/berita/detail/kenabian-muhammad-saw-telah-diramalkandalam-kit
ab-weda

31
BAB IV
https://sman1baubau.sch.id/editorial/sains-dalam-kitab-suci-al-quran/
https://osf.io/bn8x9/download/?format=pdf

BAB V
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-salafus-shalih-lengkap-dengan-dalilanjuran-
untuk-mengikutinya-1v4Wenp4Emp/full

https://muslim.or.id/18935-siapakah-salafus-shalih.html

https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-salafus-shalih-generasi-beriman-dizaman-rasu
lullah-saw-1v9CSBn2RFF/full

32

Anda mungkin juga menyukai