Anda di halaman 1dari 8

AGORA Vol. 5, No.

1 , (2017)

PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA PT. TIRTA REJEKI DEWATA

Agnes Wahyu Handoyo dan Roy Setiawan


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: agneswahyuh@gmail.com ; roy@petra.ac.id

Abstrak— Employee Engagement ditentukan oleh lingkungan employeeengagementtraining.com).


kerja, kepemimpinan, tim dan rekan kerja, pelatihan dan Hal ini jelas sangat berpengaruh bagi kinerja karyawan yang
pengembangan karir, kompensasi, kebijakan organisasi, dan dihasilkan. Keterikatan karyawan telah dianggap sebagai
kesejahteraan kerja. pengantar kesuksesan bisnis di pasar yang kompetitif seperti
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah employee saat ini dan salah satu faktor penentu dalam kesuksesan
engagement berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada PT
organisasional (Lockwood,2007). Kinerja sendiri diartikan
Tirta Rejeki Dewata. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan 46 kuisioner yang valid. Metode analisis yang
sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
digunakan adalah regresi linier sederhana menggunakan SPSS for kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan
windows. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Employee wewenang dan tanggung jawab masing masing dalam upaya
Engagement berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara ilegal, tidak melanggar
Kinerja Karyawan. hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika (Rivai &
Basri, 2004; Harsuko 2011). Jika dilihat dari sudut pandang
Kata Kunci— Employee Engagement, Kinerja Karyawan yang lain kinerja adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan
individu pada pekerjaannya (Robbins, 2011).
I. PENDAHULUAN Dalam penelitian ini akan melihat bagaimana pengaruh
employee engagement terhadap kinerja karyawan berdasarkan
Pengelolaan sumber daya manusia yang optimal dapat 7 faktor penentu yang telah di teliti oleh Anitha J. (GRG School
berkontribusi secara efektif terhadap kinerja karyawan. Ketika of Management Studies, Coimbatore, India) yaitu: lingkungan
karyawan memiliki hubungan baik dengan perusahaan, maka kerja, kepemimpinan, tim dan rekan kerja, pelatihan dan
karyawan akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan pengembangan karir, kompensasi, kebijakan organisasi dan
tersebut (Saks, 2006). Riset dari beberapa peneliti yang telah yang terakhir kesejahteraan kerja.
dilakukan mengatakan adanya hubungan positif dari employee Penelitian ini akan mempelajari faktor-faktor yang
engagement dengan organisasinya yang dapat mengarah pada mendominasi employee engagement yang mempengaruhi
kinerja dan profitabilitas yang lebih baik (Choo et al, 2013). kinerja karyawan pada PT Tirta Rejeki Dewata yang kemudian
Employee engagement menjadi topik yang paling di diharapkan dapat berguna bagi perusahaan dalam mengelola
bicarakan dalam beberapa tahun terakhir diantara perusahaan manajemen sumber daya manusianya agar lebih optimal. Selain
konsultan dan media bisnis terkenal (Saks, 2006). Employee itu penelitian ini juga mempelajari faktor-faktor apa saja yang
Engagement atau rasa keterikatan karyawan terhadap pekerjaan perlu diperbaiki dari manajemen perusahaan agar karyawan
atau organisasinya adalah hal yang sangat penting bagi dapat lebih memiliki rasa terikat terhadap perusahaan yang
organisasi dan menjadi faktor penentu di balik tinggi rendahnya diharapkan akan berpengaruh pada kinerja karyawan dan
kinerja bisnis suatu perusahaan (Triple Creek Associates, keberlanjutan perusahaan di masa mendatang.
2007). Ajai Singh sebagai master trainer Transformasi Berbagai peneliti dan teori mengungkapkan definisi dari
Indonesia menyatakan bahwa employee engagement adalah employee engagement. Perusahaan konsultan publik yaitu
sebuah pernyataan psikologis dimana karyawan merasa tertarik Mencer mendefinisikan employee engagement sebagai
untuk ikut menentukan kesuksesan perusahaan serta memiliki komitmen atau motivasi yang mengacu pada keadaan
keinginan dan motivasi kuat untuk berkinerja melebihi psikologis dimana karyawan merasa memiliki kepentingan
kewajibannya (sumber: employeeengagementtraining.com). dalam keberhasilan perusahaan dan melakukan tugas dengan
Secara umum employee engagement dapat didefinisikan standar yang tinggi melebihi persyaratan yang ditugaskan.
sebagai tingkat komitmen dan keterikatan karyawan yang (sumber: mencerHR.com, dikutip dalam Truss et al., 2014).
dimiliki terhadap organisasi dan nilai nilai yang diterapkan Perusahaan publik lainnya Hewitt (hewittassociates.com)
dalam organisasi. menyatakan bahwa karyawan yang merasa terikat secara
Karyawan yang merasa terikat adalah yang merasa benar- konsisten menunjukan 3 perilaku umum yaitu: Say,Stay,Strive.
benar terlibat dan memiliki antusias akan pekerjaan dan Gallup Organization (2004) mengelompokkan karyawan dalam
organisasinya. Keterikatan adalah kemauan dari kemampuan 3 kelompok yaitu: Engaged, Not Engaged, Actively disengaged.
untuk berkontribusi terhadap keberhasilan perusahaan, yakni Faktor-Faktor yang mempengaruhi employee engagement:
pada kondisi karyawan mau berupaya keras menuntaskan Work Environtment (lingkungan kerja), Leadership
pekerjaannya dan menggunakan segenap pikiran dan energinya (kepemimpinan), Team and Co-worker (tim dan hubungan
bahkan rela untuk lembur (sumber: rekan kerja), Training and Career Development (pelatihan dan
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)

pengembangan karir), Compensation (kompensasi), Manajemen Indonesia, Vol. 14 – no.1 April 2014).
Organizational Policies, procedures, structures and systems Penelitian ini memiliki kerangka berpikir yaitu melihat
(kebijakan organisasi, prosedur, struktur, dan sistem), pengaruh positif employee engagement terhadap kinerja
Workplace well-being (kesejahteraan kerja). karyawan. Variabel independent (X) employee engagement
memiliki 7 indikator yaitu lingkungan kerja, kepemimpinan,
tim dan hubungan rekan kerja, pelatihan dan pengembangan
karir, kompensasi, kebuajakan perusahaan, dan kesejahteraan
kerja. Variabel dependent (Y) kinerja karyawan memiliki 5
indikator yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu,
kehadiran, dan kemampuan bekerja sama.

Gambar 1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Employee


Engagement Gambar 2 Kerangka Berpikir
Sumber: Anitha J. (2014), “Determinants of employee engagement
Sumber: Anitha.J (2014) & Mathis dan Jackson (2006)
and their impact on employee performance" International Journal of
Productivity and Performance Management, Vol. 63 Iss 3 pp. 308 –
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka hipotesisnya
323
Menurut Mathis dan Jackson (2006, p.378 dalam Ramadhan adalah:
& Sembiring 2014) menguraikan beberapa faktor yang H1: Diduga employee engagement berpengaruh terhadap
digunakan dalam mengukur kinerja pegawai, yaitu: Kuantitas kinerja karyawan di PT Tirta Rejeki Dewata.
hasil kerja, Kualitas hasil kerja, Ketepatan waktu, Kehadiran,
dan Kemampuan bekerjasama. II. METODE PENELITIAN
Sejumlah studi menunjukan bahwa cara penting untuk Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan
meningkatkan kinerja karyawan adalah fokus pada adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah
pengembangan employee engagement. Penelitian (Christian et karyawan PT Tirta Rejeki Dewata yang berjumlah 50 orang.
al, 2011; Fleming dan Asplund, 2007; Kaya et al, 2010; Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah
Richman, 2006; Macey dan Schneider, 2008; Holbeche dan teknik sampling jenuh. Jumlah sampel dalam penelitian ini
Springett, 2003; Leiter dan Bakker, 2010) lain juga menunjukan adalah 50 orang. Alasan menggunakan sampling jenuh adalah
bahwa adanya pengaruh level yang tinggi pada employee agar hasil penelitian yang dilakukan dapat mewakili
engagement terhadap kinerja kerja, kinerja tugas, dan keseluruhan karyawan PT Tirta Rejeki Dewata.
organizational citizenship behaviour, produktifitas, Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan akan
discretionary effort, affective commitment, continuance menggunakan teknik pengumpulan data kuisioner dengan jenis
commitment, levels of psychological climate, and layanan kuisioner tertutup.
pelanggan. Intrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan skala
Manfaat dari employee engagement diungkapkan oleh likert. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala
Siddhanta dan Roy (2010 p. 171) yang menyatakan bahwa likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
employee engagement dapat menciptakan kesuksesan bagi negatif, yang dapat berupa kata-kata yang akan di jelaskan pada
perusahaan melalui hal-hal yang berkaitan dengan kinerja tabel 1 (Sugiyono, 2013, p.133). Untuk Keperluan analisis
karyawan, produktifitas, keselamatan kerja, kehadiran dan kuantitatif, maka jawaban dari penelitian itu dapat diberi skor,
retensi, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, hingga misalnya:
profitabilitas. Kinerja karyawan menjadi salah satu hal yang 1. Sangat Setuju diberi skor 5
menjadi akibat dari terciptanya employee engagement yang 2. Setuju diberi skor 4
tinggi. Hal tersebut diungkapkan pula oleh Robinson et al. 3. Cukup Setuju diberi skor 3
(dikutip oleh Little, 2006 p.113) yang menyatakan bahwa 4. Tidak setuju diberi skor 2
karyawan yang memiliki kaitan kuat dengan perusahaan akan 5. Sangat tidak setuju diberi skor 1
meningkatkan performansi dalam pekerjaannya untuk yang kemudian akan dilakukan pengembangan instrument
keuntungan perusahaan. (Ramadhan & Sembiring, Jurnal penelitian sebagai berikut:
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)

Tabel 1 Matrik Pengembangan Instrumen Cronbach lebih besar dari r tabel maka item-item angket yang
Vari
Dimensi Komponen Indikator dan Deskripsi digunakan dinyatakan reliable atau konsisten. Sebaliknya jika
abel nilai Alpha lebih kecil dari r tabel maka item-item angket yang
Adanya dukungan, fasilitas yang
menunjang dalam lingkungan kerja digunakan dinyatakan tidak reliable atau tidak konsisten.
1. Lingkun Uji asumsi dasar digunakan untuk mengetahui pola dan
menyebabkan performa karyawan menjadi
gan kerja
lebih baik. Dan karyawan dapat bekerja varian serta kelinieritasan dari suatu populasi (data). Apakah
dengan lebih fokus populasi atau data berdistribusi normal atau tidak, atau juga uji
Pemimpin yang dapat memberi inspirasi,
2. Kepemi berkomunikasi dengan fleksibel dapat
dapat digunakan untuk mengetahui apakah populasi
mpinan memotivasi karyawan untuk terikat dengan mempunyai beberapa varian yang sama, serta untuk menguji
perusahaan keliniearitas data (Siregar, 2014, p. 153). Penelitian ini
Hubungan baik, dukungan dan motivasi menggunakan uji asumsi dasar (Normalitas dan Linieritas) yang
3. Tim dan
dari rekan kerja dapat memotivasi
Employee Engagement

Hubungan di jelaskan sebagai berikut:


karyawan untuk lebih terikat dengan
Rekan Kerja 1. Uji Normalitas merupakan salah satu bagian dari uji
perusahaan
4. Pelatihan Jenjang karir, penghargaan dan kesempatan persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik, artinya
dan bertumbuh yang diberikan oleh perusahaan sebelum melakukan analisis yang sesungguhnya, data
Pengembanga menentukan employee engagement penelitian tersebut harus diuji kenormalan distribusinya.
n Karir terhadap perusahaan
Kompensasi keuangan dan non-keuangan Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas
5. Kompen yaitu gaji, pengakuan dan penghargaan dari apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data
sasi perusahaan membuat karyawan ingin tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai
terlibat lebih lagi dalam perusahaan signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut
Pengaturan kerja yang fleksibel dan
6. Kebijaka membebaskan karyawan berekspresi
tidak berdistribusi normal (Sumber: Sahid Raharjo,
n Organisasi membantu sebagai penyeimbang spssindonesia.com).
kehidupan karyawan 2. Uji Liniertitas adalah untuk mengetahui apakah antara
Kenyamanan bekerja, dan pengalaman variabel dependent (Y) dan variabel independent (X)
7. Kesejaht yang diperoleh dari pekerjaan membuat
eraan Kerja karyawan lebih ingin terlibat lagi dalam
mempunyai hubungan linier. Uji linieritas biasanya
perusahaan digunakan sebagai prasyarat dalam penerapan metode
Banyaknya keluaran kerja yang dihasilkan regresi linier. Secara umum (Raharjo, 2014) Uji
1. Kuantita sesuai dengan standar, hasil kerja yang linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua
s Kerja lebih baik, dan jumlah kesalahan yang
variabel memiliki hubungan linier secara signifikan tau
diminimalisir.
Mutu hasil kerja sesuai dengan standar tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan
Kinerja Karyawan

2. Kualitas yang ditetapkan, dengan melihat ketepatan, linier antara variabel prediktor (X) dengan variabel
Kerja ketelitian, kerapihan, dan keberhasilan kriterium (Y).
hasil pekerjaan sesuai yang di harapkan. Dalam peneltian ini menggunakan anaisis pengaruh (regresi)
3. Ketepata Ketepatan waktu karyawan dalam
n Waktu mengerjakan tugas dan menunda pekerjaan sebagai alat uji untuk hipotesis. Analisis regresi merupakan
Kedisiplinan karyawan dalam kehadiran salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam memprediksi
4. Kehadira
n
dan tepat waktu kehadiran sesuai jam permintaan di masa yang akan datang dengan berdasarkan masa
operasional perusahaan lalu, atau mengetahui pengaruh satu variabel bebas
5. Kemamp Kemampuan karyawan bersosialisasi dan
uan membangun hubungan dalam kerjasama
(independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent).
Bekerjasama menyelesaikan pekerjaan Rumus Regresi Linier Sederhana:
! = # + %. ' (1)
Teknik Pengolahan Data
Pada penelitian kuantitatif kegiatan analisis data meliputi Keterangan:
pengolahan data dan penyajian data, melakukan perhitungan Y = Variabel dependent
untuk mendeskripsikan data dan melakukan pengujian hipotesis X = Variabel independent
dengan menggunakan uji statistik (Siregar, 2014, p.125). a dan b = Konstanta
Berikut dijelaskan pengolahan data yang digunakan dalam
penelitian ini: Kemudian untuk uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji
Uji validitas atau kesahihan adalah uji yang menunjukan –t. Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui
kemampuan alat ukur untuk mengukur yang ingin di ukur dalam masalah-masalah praktis statistik. Uji-t juga termasuk
(Siregar, 2014, p. 82). Uji validitas berguna uantuk mengetahui dalam golongan satatistik parametrik. Uji-t digunakan ketika
kevalidan atau kesesuaian angket yang peneliti gunakan untuk informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak
memperoleh data dari para responden diketahui. Uji ini digunakan untuk mengetahui kebenaran
Uji Reliabilitas menurut Siregar (2014, p. 87), reliabilitas pernyataan atau dugaan yang dihipotesiskan oleh peneliti
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran (Siregar, 2014, p.194). Uji t dilakukan untuk melihat apakah
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau variabel employee engagement (X) berpengaruh terhadap
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat variabel kinerja karyawan (Y).
pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas alat ukur dapat Dasar pengambilan keputusan untuk Uji t parsial dalam
dilakukan secara eksternal maupun internal. Dasar pengambilan analisis regresi akan dijelaskan sebagai berikut:
keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai Alpha 1. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)

• Jika nilai t hitung > t tabel, maka variabel bebas >13 Tahun 2 4,35%
berpengaruh terhadap variabel terikat Sales / Penjualan 13 28,26%
Produksi 25 54,35%
• Jika t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak Divisi
Administrasi 6 13,04%
berpengaruh terhadap varibael terikat Quality Control 2 4,35%
2. Berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS
• Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh Hasil analisis jawaban responden ditinjau dari variabel
signifikan terhadap variabel terikat. Employee Engagement (X) karyawan PT Tirta Rejeki Dewata
• Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak menyadari pentingnya menaati peraturan yang berlaku di
berpengaruh signifikan terhadap veriabel terikat. perusahaan dengan tujuan agar karyawan dapat bekerja lebih
baik dengan meninjau dari sisi kompensasi yang menurut
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN karyawan kurang memuaskan sehingga karyawan dapat bekerja
PT Tirta Rejeki Dewata adalah salah satu perusahaan yang dengan lebih baik.
memproduksi air minum dalam kemasan sejak tahun 2000. Saat
ini perusahaan menempati pabrik di yang beralamat di Jl. Tabel 3 Analisis Jawaban Responden
Rajawali 5, Dauh Peken, Tabanan, Bali. Adapun ruang lingkup Variabel Employee Engagement (X)
bisnis PT Tirta Rejeki Dewata saat ini adalah meliputi produksi Rata
Dimensi Indikator Pernyataan Keterangan
Air Minum Dalam Kemasan Rata
Perusahaan menetapkan dasar dan pedoman dalam Tempat kerja saya
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 yaitu EE1 mendukung semangat 3.72 Tinggi
menjamin mutu produk, menjaga proses produksi dalam saya dalam bekerja
kondisi terkendali, menjaga konsistensi dalam pelayanan serta Fasilitas tempat kerja
saya memuaskan
melakukan perbaikan yang berkesinambungan agar dapat EE2
sehingga saya dapat
3.22 Sedang
menghasilkan pelayanan yang memenuhi persyaratan, Lingkungan
bekerja dengan baik
Kerja
kebutuhan & harapan pelanggan. Produk yang di produksi oleh Saya dapat fokus
PT Tirta Rejeki Dewata yaitu air minum dalam kemasan dalam pekerjaan
EE3 3.65 Sedang
karena lingkungan
sebagai berikut: mendukung
1. Air Minum Dalam Kemasan Cup 220 ml Rata-Rata Dimensi Lingkungan
3.53 Sedang
2. Air Minum Dalam Kemasan Botol 650 ml Kerja
3. Air Minum Dalam Kemasan Botol 1500 ml Pemimpin saya
4. Air Minum Dalam Kemasan Galon 19 liter memberi inspirasi
EE4 3.70 Tinggi
sehingga saya bekerja
Kuisioner yang disebarkan sebanyak 50 kuisioner sesuai dengan baik
dengan jumlah karyawan PT Tirta Rejeki Dewata. Dari hasil Pemimpin saya mampu
penyebaran kuisioner diperoleh 46 kuisioner yang memiliki EE5 berkomunikasi dengan 3.67 Tinggi
data lengkap. bawahan
Pemimpin saya mampu
Dari penelitian dapat diketahui bahwa dari 46 karyawan PT Kepemimpinan
EE6 menjawab masalah 3.61 Sedang
Tirta Rejeki Dewata yang menjadi sampel penelitian, sebagian saya dalam bekerja
besar merupakan karyawan perempuan yaitu sebanyak 26 orang Pemimpin saya mampu
atau 56,52%, 84,78% karyawan dengan level pendidikan SMA memberi semangat
EE7 3.67 Tinggi
untuk saya dapat
berjumlah 39 orang, sebagian besar karyawan rata-rata berusia bekerja lebih baik
produktif yaitu 21 sampai 30 tahun (63,04%), didominasi oleh Rata-Rata Dimensi
3.66 Tinggi
karyawan baru yang bekerja kurang dari 3 tahun yaitu 45,65%, Kepemimpinan
dengan karyawan bagian produksi dengan jumlah terbesar Saya mudah untuk
dibanding divisi lain yaitu 54,35%. bekerja karena saya
EE8 3.24 Sedang
mempercayai rekan
kerja saya
Tabel 2 Profil Responden Rekan kerja saya
Profil Frekuensi Persentase mendukung dalam
EE9 3.63 Sedang
Laki-laki 20 43,48% menyelesaikan
Jenis Kelamin pekerjaan
Perempuan 26 56,52%
SMP 3 6,52% Tim dan Saya mudah untuk
SMA 39 84,78% Hubungan bekerja karena
Pendidikan Rekan Kerja EE10 memiliki hubungan 3.70 Tinggi
S1 2 4,35%
baik dengan rekan
Lainnya 2 4,35% kerja saya
<20 Tahun 3 6,52% Komunikasi yang baik
21-30 Tahun 29 63,04% dengan rekan kerja
Usia 31 - 40 Tahun 8 17,39% EE11 3.65 Sedang
membuat saya giat
41 - 59 Tahun 5 10,87% bekerja
>60 Tahun 1 2,17% Rata-Rata Dimensi Tim dan
3.55 Sedang
<3 Tahun 21 45,65% Hubungan Rekan Kerja
4 – 6 Tahun 11 23,91% Pelatihan dan Saya percaya diri
Lama Bekerja Pengembangan EE12 dalam menyelesaikan 3.61 Sedang
7 – 9 Tahun 2 4,35%
Karir pekerjaan saya
10 - 12 Tahun 10 21,74%
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)

Menurut saya penting Rata-Rata Dimensi Kuantitas Kerja 3.90 Tinggi


bila terdapat jenjang Saya memperhatikan
EE13 karir dalam perusahaan 3.65 Sedang KK4 mutu dan kualitas dalam 3.43 Sedang
sehingga saya dapat pekerjaan saya
lebih giat bekerja Saya dapat
Adanya kesempatan menyelesaikan pekerjaan
dari perusahaan untuk KK5 3.83 Tinggi
saya dengan tepat, rapi
EE14 saya bertumbuh dalam 3.78 Tinggi dan teliti
karir sehingga saya Saya bertanggung jawab
Kualitas
lebih giat bekerja untuk menyelesaikan
Kerja KK6 4.22 Tinggi
Rata-Rata Dimensi Pelatihan pekerjaan sesuai dengan
3.68 Tinggi
dan Pengembangan Karir tugas yang diberikan
Gaji saya dalam Saya mengulang
bekerja memuaskan pekerjaan jika saya
EE15 2.87 Sedang KK7 4.15 Tinggi
sehingga saya dapat merasa itu tidak sesuai
bekerja dengan baik dengan standar
Kompensasi Penghargaan yang
Rata-Rata Dimensi Kualitas Kerja 3.91 Tinggi
diberikan dapat
EE16 3.48 Sedang Saya terbeban bila saya
membuat saya lebih KK8 4.00 Tinggi
giat bekerja menunda pekerjaan
Rata-Rata Dimensi Kompensasi 3.17 Sedang Saya merasa salah bila
Saya menyadari bahwa KK9 saya datang terlambat ke 4.24 Tinggi
Ketepatan perusahaan
EE17 peraturan membuat 4.04 Tinggi
saya bekerja lebih baik Waktu Saya harus
Saya terbeban jika KK10 menyelesaikan pekerjaan 4.20 Tinggi
dengan tepat waktu
EE18 tidak menaati peraturan 4.02 Tinggi
yang berlaku Rata-Rata Dimensi Ketepatan
4.14 Tinggi
Kebijakan Saya menaati peraturan Waktu
Organisasi EE19 dengan sukarela tanpa 3.89 Tinggi Saya terbeban jika bolos
KK11 4.13 Tinggi
paksaan kerja
Saya menyadari untuk Saya terbeban bila saya
EE20 melakukan peraturan 3.87 Tinggi Kehadiran tidak masuk dan
KK12 3.98 Tinggi
tanpa di suru atasan meninggalkan pekerjaan
Rata-Rata Dimensi Kebijakan saya
3.96 Tinggi Rata-Rata Dimensi Kehadiran 4.05 Tinggi
Organisasi
Saya merasa sejahtera Saya dapat bekerja sama
EE21 pada perusahaan 3.46 Sedang KK13 dengan rekan karena 4.22 Tinggi
tempat saya bekerja komunikasi yang baik.
Saya dapat memiliki Saya memiliki hubungan
banyak pengalaman yang baik dengan rekan
Kesejahteraan KK14 3.43 Sedang
saat saya bekerja di Kemampua kerja sehingga mudah
Kerja EE22 3.87 Tinggi
perusahaan sehingga n bekerja sama
saya ingin bekerja Bekerjasam Saya mudah
lebih baik lagi a berkomunikasi dengan
Rata-Rata Dimensi KK15 rekan kerja sehingga 3.87 Tinggi
3.66 Tinggi
Kesejahteraan Kerja dapat bekerjasama
Employee Engagement 3.63 Sedang dengan baik.
Rata-Rata Dimensi Kemampuan
3.84 Tinggi
Ditinjau dari variabel Kinerja Karyawan (Y) karyawan PT Bekerjasama
Kinerja Karyawan 3.97 Tinggi
Tirta Rejeki Dewata merasa terbeban jika datang terlambat
datang ke perusahaan, karyawan bekerja dengan tepat waktu
namun kurang memperhatikan mutu dan kualitas pekerjaan Berikut ini akan dijelaskan hasil uji validitas dan reliabilitas
yang dihasilkan dan karyawan PT Tirta Rejeki Dewata kurang untuk memastikan data yang diperoleh adalah valid dan
memiliki hubungan yang baik antar karyawan. reliabel.

Tabel 4 Analisis Jawaban Responden Tabel 5 Hasil Uji Validitas


Variabel Kinerja Karyawan (Y) Variabel Employee Engagement (X)
Indikator Pearson
Rata Keteran Dimensi Sig Keterangan
Dimensi Indikator Pernyataan Pernyataan Correlation
Rata gan
EE1 0.501 0.000 Valid
Jumlah pekerjaan yang Lingkungan
EE2 0,491 0.001 Valid
saya lakukan sesuai Kerja
KK1 3.98 Tinggi
dengan standar EE3 0,492 0.001 Valid
perusahaan EE4 0,743 0.000 Valid
Saya dapat
Kuantitas EE5 0,778 0.000 Valid
menyelesaikan pekerjaan Kepemimpinan
Kerja KK2 3.87 Tinggi
dengan jumlah kesalahan EE6 0,597 0.000 Valid
yang sedikit
EE7 0,26 0.000 Tidak Valid
Saya dapat mengerjakan
KK3 pekerjaan saya sesuai 3.85 Tinggi EE8 0.463 0.001 Valid
dengan target EE9 0.523 0.000 Valid
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)

Tim dan EE10 0.743 0.000 Valid Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas
Hubungan Cronbach
Rekan Kerja EE11 0.807 0.000 Valid
Alpha Alpha Based N of
EE12 0.597 0.000 Valid Variabel
Pelatihan dan Cronbach on Standarized Items
Pengembangan EE13 0.751 0.000 Valid Items
Karir Employee Engagement
EE14 0.772 0.000 Valid 0,952 0,953 21
(X)
EE15 0.68 0.000 Valid
Kompensasi Kinerja Karyawan (Y) 0,890 0,892 15
EE16 0.516 0.000 Valid
EE17 0.604 0.000 Valid
Berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa nilai Alpha
Kebijakan EE18 0.628 0.000 Valid
Cronbach variabel employee engagement (X) dan Kinerja
Organisasi EE19 0.661 0.000 Valid Karyawan (Y) lebih besar dari nilai r tabel (0.291) yaitu 0.952.
EE20 0.464 0.001 Valid Hal ini menunjukan bahwa indikator pernyataan variabel
Kesejahteraan EE21 0.699 0.000 Valid employee engagement (X) dan Kinerja Karyawan (Y) dapat
Kerja EE22 0.595 0.000 Valid dinyatakan sangat reliable atau konsisten.
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa indikator pertanyaan Unstandardized Residual
yang menyusun pada Variabel Employee Engagement (X)
Kolmogorov-Smirnov Z 0.811
menghasilkan nilai r hitung (Pearson Correlation) yang lebih
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.527
besar dan lebih kecil dari nilai r tabel yaitu 0,291. Indikator
menunjukan nilai r hitung (Pearson Correlation) yang lebih besar
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
dibanding nilai r tabel, dan menunjukan nilai sig dibawah 0,05
uji Kolmogorov-Smirnov antara variabel Employee
sehingga indikator pernyataan yang mengukur variabel
Employee Engagement tersebut dapat dinyatakan telah valid. Engagement dan Kinerja Karyawan menunjukan nilai residual
0,527 (lebih besar dari 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Sedangkan indikator EE7 menunjukan hal sebaliknya. Nilai
dari nilai residual model regresi dalam uji normalitas data,
r hitung (Pearson Correlation) indikator pernyataan EE7
menunjukan nilai yang lebih rendah dari nilai r tabel 2,91 yaitu penelitian ini berdistribusi normal.
0,26 dan indikator pernyataan EE7 menunjukan nilai sig
Tabel 9 Hasil Uji linieritas
dibawah 0,05 yaitu memiliki nilai 0 hal ini menunjukan bahwa
Sum of Mean
indikator pernyataan yang mengukur variabel penelitian Y*X
Squares
df
Square
F Sig.
Employee Engagement dapat dinyatakan tidak valid.
(Combined) 2017.707 27 74.73 5.229 0

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Between


Linearity 1334.745 1 1334.745 93.393 0
Variabel Kinerja Karyawan (Y) Groups Deviation
Indikator Pearson from 682.962 26 26.268 1.838 0.092
Dimensi Sig Keterangan
Pernyataan Correlation Linearity
KK1 0.601 0.000 Valid
Kuantitas Within Groups 257.25 18 14.292
KK2 0.688 0.000 Valid
Kerja
KK3 0.494 0.000 Valid
Total 2274.957 45
KK4 0.666 0.000 Valid
Kualitas KK5 0.612 0.000 Valid
Kerja KK6 0.487 0.000 Valid Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui nilai signifikansi yaitu
KK7 0.456 0.001 Valid 0,092. Hal ini menunjukan bahwa nilai signifikasi Uji Linieritas
KK8 0.543 0.000 Valid
Ketepatan variabel Employee Engagement (X) dan Kinerja Karyawan (Y)
KK9 0.49 0.001 Valid
Waktu lebih besar dari nilai signifikasi yaitu 0,05. Hal ini dapat
KK10 0.476 0.001 Valid
KK11 0.45 0.002 Valid disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier secara signifikan
Kehadiran
KK12 0.529 0.000 Valid antara variabel Employee Engagament (X) dan Kinerja
KK13 0.476 0.001 Valid Karyawan (Y).
Kemampuan
KK14 0.703 0.000 Valid Tabel 10 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Bekerjasama
KK15 0.595 0.000 Valid
Standarized
Model Unstandarized Coefficients
Coefficients
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa indikator pertanyaan B Std. Error Beta
yang menyusun pada variabel Kinerja Karyawan (Y) (Constant) 29,673 3,822
menghasilkan nilai r hitung (Pearson Correlation) yang lebih Employee

besar dan lebih kecil dari nilai r tabel yaitu 0,291. Indikator Engagement
menunjukan nilai r hitung (Pearson Correlation) yang lebih besar 0,371 0,047 0,766
dibanding nilai r tabel, dan menunjukan nilai sig dibawah 0,05 Berdasarkan hasil output uji Regresi Linier Sederhana dari
sehingga indikator pernyataan yang mengukur variabel Kinerja program SPSS menunjukan bahwa hasil output pada tabel 10
Karyawan tersebut dapat dinyatakan telah valid. terdapat model persamaan regresi untuk memperkirakan tingkat
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)

kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh employee engagement. t tabel = (Tingkat Kepercayaan / 2) ; jumlah responden -
Persamaan tersebut adalah: variabel bebas - 1) (3)
t tabel = (α/2 ; n – k – 1)
Y= 29,673 + 0,371 X (2) = (0,05/2 ; 46 -1 – 1)
= (0,025 ; 44)
dimana Y adalah tingkat kinerja karyawan dan X adalah t tabel = angka 0,025 ; 44
tingkat employee engagement.
Dari persamaan diatas dapat dianalisis beberapa hal, antara Kemudian melihat nilai t tabel yang menunjukan nilai t tabel
lain: sebesar 2,01537 dan membandingkan hasil t tabel dengan t hitung
1. Bila tingkat employee engagement tanpa (tidak yang memiliki nilai 7,765. Dan hasil yang didapat adalah H0
berpengaruh) kinerja karyawan (X = 0), maka dapat ditolak dan H1 diterima karena t tabel 2,01537 < t hitung 7,765.
diperkirakan bahwa tingkat kinerja karyawan PT Tirta
Rejeki Dewata adalah 29,673. Sedangkan apabila
dipengaruhi oleh tingkat karyawan yang engaged terhadap
perusahaan (X = 1), maka dapat diperkirakan tingkat
kinerja karyawan PT Tirta Rejeki Dewata sebesar 29,673 +
0,371 (1) = 30,044.
2. Koefisien regresi b = 0,371 mengidentifikasi besaran
penambahan tingkat kinerja karyawan untuk setiap
penambahan tingkat karyawan yang engaged terhadap
perusahaan.
Dapat diartikan juga berdasarkan output hasil uji regresi
Gambar 3 Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Employee Engagement
linier sederhana, diketahui bahwa nilai koefisien regresi (X) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
variabel employee engagement adalah sebesar 0,371 bernilai
positif (+), sehingga dapat dikatakan bahwa employee Dari hasil uji yang dilakukan dengan membandingkan nilai t
engagement (X) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan tabeldengan t hitung yaitu t tabel 2,01537 < t hitung 7,765 dan
(Y). Pengaruh positif dapat diartikan bahwa semakin meningkat meninjau dari nilai signifikansi pada tabel 11 yaitu Sig. = 0,000
tingkat employee engagement (X) maka akan meningkat pula < α 0,05, menunjukan bahwa H1 menyatakan bahwa Employee
tingkat kinerja karyawan (Y). Engagement (X) berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dapat diartikan bahwa
Tabel 11 Hasil Uji t H1 terbukti atau dapat diterima. Artinya, dengan meningkatnya
Model t Sig. Employee Engagement terhadap karyawan PT Tirta Rejeki
(Constant) 7,765 0 Dewata maka Kinerja Karyawan juga akan mengalami
Employee peningkatan secara signifikan.
7,903 0
Engagement Hasil dari penelitian ini mendukung teori dari Anitha J.
(2014) yaitu “Determinants of employee engagement and their
Berdasarkan hasil uji output pada tabel 11 dapat diartikan impact on employee performance” yang menyebutkan bahwa
analisis hipotesis ini memiliki hipotesis yang dapat diajukan Employee Engagement berpengaruh secara positif dan
dalam uji t yaitu: signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Selain itu Robinson et
H1: Employee Engagement berpengaruh signifikan terhadap al. (dikutip oleh Little, 2006 p.113) menyatakan bahwa Kinerja
kinerja karyawan. karyawan menjadi salah satu hal yang menjadi akibat dari
Kemudian hipotesis (dugaan) dalam uji t adalah: terciptanya employee engagement yang tinggi dan karyawan
1. H0: Employee Engagement (X) tidak berpengaruh yang memiliki kaitan kuat dengan perusahaan akan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) meningkatkan performansi dalam pekerjaannya untuk
2. H1: Employee engagement (X) berpengaruh signifikan keuntungan perusahaan. (Ramadhan & Sembiring, Jurnal
terhadap Kinerja Karyawan (Y) Manajemen Indonesia, Vol. 14 – no.1 April 2014).
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 maka
hipotesis dalam bentuk statistik dapat berupa: IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
1. H0 : α = 0 Employee engagement berpengaruh secara positif dan
2. H1 : α ≠ 0 signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Tirta Rejeki
Dasar pengambilan keputusan dalam uji t: Dewata. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan
1. H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai t hitung < t tabel meningkatnya employee engagement dapat meningkatkan
atau jika nilai Sig. > 0,05 kinerja karyawan.
2. H0 ditolak dan H1 diterima jila nilai t hitung > t tabel Dari hasil analisa yang didapat berdasarkan analisis jawaban
atau jika nilai Sig. < 0,05 responden Employee Engagement rata-rata jawaban responden
mengenai 7 dimensi yang mendukung menunjukan kategori
Kaidah pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus: tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat Employee
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)

Engagement di PT Tirta Rejeki Dewata dapat dikategorikan Ramadhan, N., & Sembiring, Jafar., (2014), pengaruh
tinggi. employee engagement terhadap kinerja karyawan di
Dari hasil analisa yang didapat berdasarkan analisis jawaban human capital center PT telekomunikasi Indonesia,
responden variabel Kinerja Karyawan rata-rata jawaban tbk, Jurnal manajemen Indonesia, vol. 14 - No. 1 April
responden mengenai 5 dimensi yang mendukung menunjukan 2014
kategori baik. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat Kinerja Saks, A.M. and Rotman, J.L. (2006). “Antecedents and
Karyawan di PT Tirta Rejeki Dewata dapat dikategorikan baik. consequences of employee engagement”, Journal of
Managerial Psychology, Vol. 21 No. 7, pp. 600-619,
diakses 1, September, 2016
DAFTAR PUSTAKA Towers Perrin Talent Report (2003). “Working today:
Anitha J., (2014), “Determinants of employee engagement and understanding what drives employee engagement”.
their impact on employee performance”. International available at: www.towersperrin.com/hrservices/
Journal of Productivity and Performance webcache/towers/United_States/publications/Reports
Management. Vol. 63 Iss 3 pp. 308 – 323, diakses 1, /Talent_Report_2003/Talent_2003.pdf (accessed 2
September, 2016 July 2012).
Choo, Ling Suan, Norslah Mat and Mohammed Al-Omari. Truss, Catherine., Shantzb, Amanda., Soanec, Emma., Alfesd,
(2013). Universiti Sains Malaysia - Organizational Kerstin., and Delbridgee, Rick., Employee
Practices and Employee Engagement: A Case of engagement, organisational performance and
Malaysian Electronic Manufacturing Firms Vol. 14, individual well-being: exploring the evidence,
ISSN 1751-5637, 3-4. Retrieved from Emerald Insight developing the theory, The International Journal of
Human Capital Journal, (2014), Employee engagement Human Resource Management, 2013, Vol. 24, No. 14,
Indonesia Tertinggi, artikel 1 September 2014, from 2657–2669,
http://humancapitaljournal.com/employee- http://dx.doi.org/10.1080/09585192.2013.798921
engagement-indonesia-tertinggi/, diakses 1 September Trans Performa Indonesia, (2013), employee engagement
2016 training, from
Mars Indonesia, (2014), The leading RESEARCH company, http://employeeengagementtraining.com/home/,
From: www.marsindonesia.com, diakses 5 September diakses 3 September 2016.
2016

Anda mungkin juga menyukai