ID Pengaruh Employee Engagement Terhadap Ki
ID Pengaruh Employee Engagement Terhadap Ki
1 , (2017)
pengembangan karir), Compensation (kompensasi), Manajemen Indonesia, Vol. 14 – no.1 April 2014).
Organizational Policies, procedures, structures and systems Penelitian ini memiliki kerangka berpikir yaitu melihat
(kebijakan organisasi, prosedur, struktur, dan sistem), pengaruh positif employee engagement terhadap kinerja
Workplace well-being (kesejahteraan kerja). karyawan. Variabel independent (X) employee engagement
memiliki 7 indikator yaitu lingkungan kerja, kepemimpinan,
tim dan hubungan rekan kerja, pelatihan dan pengembangan
karir, kompensasi, kebuajakan perusahaan, dan kesejahteraan
kerja. Variabel dependent (Y) kinerja karyawan memiliki 5
indikator yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu,
kehadiran, dan kemampuan bekerja sama.
Tabel 1 Matrik Pengembangan Instrumen Cronbach lebih besar dari r tabel maka item-item angket yang
Vari
Dimensi Komponen Indikator dan Deskripsi digunakan dinyatakan reliable atau konsisten. Sebaliknya jika
abel nilai Alpha lebih kecil dari r tabel maka item-item angket yang
Adanya dukungan, fasilitas yang
menunjang dalam lingkungan kerja digunakan dinyatakan tidak reliable atau tidak konsisten.
1. Lingkun Uji asumsi dasar digunakan untuk mengetahui pola dan
menyebabkan performa karyawan menjadi
gan kerja
lebih baik. Dan karyawan dapat bekerja varian serta kelinieritasan dari suatu populasi (data). Apakah
dengan lebih fokus populasi atau data berdistribusi normal atau tidak, atau juga uji
Pemimpin yang dapat memberi inspirasi,
2. Kepemi berkomunikasi dengan fleksibel dapat
dapat digunakan untuk mengetahui apakah populasi
mpinan memotivasi karyawan untuk terikat dengan mempunyai beberapa varian yang sama, serta untuk menguji
perusahaan keliniearitas data (Siregar, 2014, p. 153). Penelitian ini
Hubungan baik, dukungan dan motivasi menggunakan uji asumsi dasar (Normalitas dan Linieritas) yang
3. Tim dan
dari rekan kerja dapat memotivasi
Employee Engagement
2. Kualitas yang ditetapkan, dengan melihat ketepatan, linier antara variabel prediktor (X) dengan variabel
Kerja ketelitian, kerapihan, dan keberhasilan kriterium (Y).
hasil pekerjaan sesuai yang di harapkan. Dalam peneltian ini menggunakan anaisis pengaruh (regresi)
3. Ketepata Ketepatan waktu karyawan dalam
n Waktu mengerjakan tugas dan menunda pekerjaan sebagai alat uji untuk hipotesis. Analisis regresi merupakan
Kedisiplinan karyawan dalam kehadiran salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam memprediksi
4. Kehadira
n
dan tepat waktu kehadiran sesuai jam permintaan di masa yang akan datang dengan berdasarkan masa
operasional perusahaan lalu, atau mengetahui pengaruh satu variabel bebas
5. Kemamp Kemampuan karyawan bersosialisasi dan
uan membangun hubungan dalam kerjasama
(independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent).
Bekerjasama menyelesaikan pekerjaan Rumus Regresi Linier Sederhana:
! = # + %. ' (1)
Teknik Pengolahan Data
Pada penelitian kuantitatif kegiatan analisis data meliputi Keterangan:
pengolahan data dan penyajian data, melakukan perhitungan Y = Variabel dependent
untuk mendeskripsikan data dan melakukan pengujian hipotesis X = Variabel independent
dengan menggunakan uji statistik (Siregar, 2014, p.125). a dan b = Konstanta
Berikut dijelaskan pengolahan data yang digunakan dalam
penelitian ini: Kemudian untuk uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji
Uji validitas atau kesahihan adalah uji yang menunjukan –t. Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui
kemampuan alat ukur untuk mengukur yang ingin di ukur dalam masalah-masalah praktis statistik. Uji-t juga termasuk
(Siregar, 2014, p. 82). Uji validitas berguna uantuk mengetahui dalam golongan satatistik parametrik. Uji-t digunakan ketika
kevalidan atau kesesuaian angket yang peneliti gunakan untuk informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak
memperoleh data dari para responden diketahui. Uji ini digunakan untuk mengetahui kebenaran
Uji Reliabilitas menurut Siregar (2014, p. 87), reliabilitas pernyataan atau dugaan yang dihipotesiskan oleh peneliti
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran (Siregar, 2014, p.194). Uji t dilakukan untuk melihat apakah
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau variabel employee engagement (X) berpengaruh terhadap
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat variabel kinerja karyawan (Y).
pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas alat ukur dapat Dasar pengambilan keputusan untuk Uji t parsial dalam
dilakukan secara eksternal maupun internal. Dasar pengambilan analisis regresi akan dijelaskan sebagai berikut:
keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai Alpha 1. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)
• Jika nilai t hitung > t tabel, maka variabel bebas >13 Tahun 2 4,35%
berpengaruh terhadap variabel terikat Sales / Penjualan 13 28,26%
Produksi 25 54,35%
• Jika t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak Divisi
Administrasi 6 13,04%
berpengaruh terhadap varibael terikat Quality Control 2 4,35%
2. Berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS
• Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh Hasil analisis jawaban responden ditinjau dari variabel
signifikan terhadap variabel terikat. Employee Engagement (X) karyawan PT Tirta Rejeki Dewata
• Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak menyadari pentingnya menaati peraturan yang berlaku di
berpengaruh signifikan terhadap veriabel terikat. perusahaan dengan tujuan agar karyawan dapat bekerja lebih
baik dengan meninjau dari sisi kompensasi yang menurut
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN karyawan kurang memuaskan sehingga karyawan dapat bekerja
PT Tirta Rejeki Dewata adalah salah satu perusahaan yang dengan lebih baik.
memproduksi air minum dalam kemasan sejak tahun 2000. Saat
ini perusahaan menempati pabrik di yang beralamat di Jl. Tabel 3 Analisis Jawaban Responden
Rajawali 5, Dauh Peken, Tabanan, Bali. Adapun ruang lingkup Variabel Employee Engagement (X)
bisnis PT Tirta Rejeki Dewata saat ini adalah meliputi produksi Rata
Dimensi Indikator Pernyataan Keterangan
Air Minum Dalam Kemasan Rata
Perusahaan menetapkan dasar dan pedoman dalam Tempat kerja saya
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 yaitu EE1 mendukung semangat 3.72 Tinggi
menjamin mutu produk, menjaga proses produksi dalam saya dalam bekerja
kondisi terkendali, menjaga konsistensi dalam pelayanan serta Fasilitas tempat kerja
saya memuaskan
melakukan perbaikan yang berkesinambungan agar dapat EE2
sehingga saya dapat
3.22 Sedang
menghasilkan pelayanan yang memenuhi persyaratan, Lingkungan
bekerja dengan baik
Kerja
kebutuhan & harapan pelanggan. Produk yang di produksi oleh Saya dapat fokus
PT Tirta Rejeki Dewata yaitu air minum dalam kemasan dalam pekerjaan
EE3 3.65 Sedang
karena lingkungan
sebagai berikut: mendukung
1. Air Minum Dalam Kemasan Cup 220 ml Rata-Rata Dimensi Lingkungan
3.53 Sedang
2. Air Minum Dalam Kemasan Botol 650 ml Kerja
3. Air Minum Dalam Kemasan Botol 1500 ml Pemimpin saya
4. Air Minum Dalam Kemasan Galon 19 liter memberi inspirasi
EE4 3.70 Tinggi
sehingga saya bekerja
Kuisioner yang disebarkan sebanyak 50 kuisioner sesuai dengan baik
dengan jumlah karyawan PT Tirta Rejeki Dewata. Dari hasil Pemimpin saya mampu
penyebaran kuisioner diperoleh 46 kuisioner yang memiliki EE5 berkomunikasi dengan 3.67 Tinggi
data lengkap. bawahan
Pemimpin saya mampu
Dari penelitian dapat diketahui bahwa dari 46 karyawan PT Kepemimpinan
EE6 menjawab masalah 3.61 Sedang
Tirta Rejeki Dewata yang menjadi sampel penelitian, sebagian saya dalam bekerja
besar merupakan karyawan perempuan yaitu sebanyak 26 orang Pemimpin saya mampu
atau 56,52%, 84,78% karyawan dengan level pendidikan SMA memberi semangat
EE7 3.67 Tinggi
untuk saya dapat
berjumlah 39 orang, sebagian besar karyawan rata-rata berusia bekerja lebih baik
produktif yaitu 21 sampai 30 tahun (63,04%), didominasi oleh Rata-Rata Dimensi
3.66 Tinggi
karyawan baru yang bekerja kurang dari 3 tahun yaitu 45,65%, Kepemimpinan
dengan karyawan bagian produksi dengan jumlah terbesar Saya mudah untuk
dibanding divisi lain yaitu 54,35%. bekerja karena saya
EE8 3.24 Sedang
mempercayai rekan
kerja saya
Tabel 2 Profil Responden Rekan kerja saya
Profil Frekuensi Persentase mendukung dalam
EE9 3.63 Sedang
Laki-laki 20 43,48% menyelesaikan
Jenis Kelamin pekerjaan
Perempuan 26 56,52%
SMP 3 6,52% Tim dan Saya mudah untuk
SMA 39 84,78% Hubungan bekerja karena
Pendidikan Rekan Kerja EE10 memiliki hubungan 3.70 Tinggi
S1 2 4,35%
baik dengan rekan
Lainnya 2 4,35% kerja saya
<20 Tahun 3 6,52% Komunikasi yang baik
21-30 Tahun 29 63,04% dengan rekan kerja
Usia 31 - 40 Tahun 8 17,39% EE11 3.65 Sedang
membuat saya giat
41 - 59 Tahun 5 10,87% bekerja
>60 Tahun 1 2,17% Rata-Rata Dimensi Tim dan
3.55 Sedang
<3 Tahun 21 45,65% Hubungan Rekan Kerja
4 – 6 Tahun 11 23,91% Pelatihan dan Saya percaya diri
Lama Bekerja Pengembangan EE12 dalam menyelesaikan 3.61 Sedang
7 – 9 Tahun 2 4,35%
Karir pekerjaan saya
10 - 12 Tahun 10 21,74%
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)
Tim dan EE10 0.743 0.000 Valid Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas
Hubungan Cronbach
Rekan Kerja EE11 0.807 0.000 Valid
Alpha Alpha Based N of
EE12 0.597 0.000 Valid Variabel
Pelatihan dan Cronbach on Standarized Items
Pengembangan EE13 0.751 0.000 Valid Items
Karir Employee Engagement
EE14 0.772 0.000 Valid 0,952 0,953 21
(X)
EE15 0.68 0.000 Valid
Kompensasi Kinerja Karyawan (Y) 0,890 0,892 15
EE16 0.516 0.000 Valid
EE17 0.604 0.000 Valid
Berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa nilai Alpha
Kebijakan EE18 0.628 0.000 Valid
Cronbach variabel employee engagement (X) dan Kinerja
Organisasi EE19 0.661 0.000 Valid Karyawan (Y) lebih besar dari nilai r tabel (0.291) yaitu 0.952.
EE20 0.464 0.001 Valid Hal ini menunjukan bahwa indikator pernyataan variabel
Kesejahteraan EE21 0.699 0.000 Valid employee engagement (X) dan Kinerja Karyawan (Y) dapat
Kerja EE22 0.595 0.000 Valid dinyatakan sangat reliable atau konsisten.
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa indikator pertanyaan Unstandardized Residual
yang menyusun pada Variabel Employee Engagement (X)
Kolmogorov-Smirnov Z 0.811
menghasilkan nilai r hitung (Pearson Correlation) yang lebih
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.527
besar dan lebih kecil dari nilai r tabel yaitu 0,291. Indikator
menunjukan nilai r hitung (Pearson Correlation) yang lebih besar
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
dibanding nilai r tabel, dan menunjukan nilai sig dibawah 0,05
uji Kolmogorov-Smirnov antara variabel Employee
sehingga indikator pernyataan yang mengukur variabel
Employee Engagement tersebut dapat dinyatakan telah valid. Engagement dan Kinerja Karyawan menunjukan nilai residual
0,527 (lebih besar dari 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Sedangkan indikator EE7 menunjukan hal sebaliknya. Nilai
dari nilai residual model regresi dalam uji normalitas data,
r hitung (Pearson Correlation) indikator pernyataan EE7
menunjukan nilai yang lebih rendah dari nilai r tabel 2,91 yaitu penelitian ini berdistribusi normal.
0,26 dan indikator pernyataan EE7 menunjukan nilai sig
Tabel 9 Hasil Uji linieritas
dibawah 0,05 yaitu memiliki nilai 0 hal ini menunjukan bahwa
Sum of Mean
indikator pernyataan yang mengukur variabel penelitian Y*X
Squares
df
Square
F Sig.
Employee Engagement dapat dinyatakan tidak valid.
(Combined) 2017.707 27 74.73 5.229 0
kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh employee engagement. t tabel = (Tingkat Kepercayaan / 2) ; jumlah responden -
Persamaan tersebut adalah: variabel bebas - 1) (3)
t tabel = (α/2 ; n – k – 1)
Y= 29,673 + 0,371 X (2) = (0,05/2 ; 46 -1 – 1)
= (0,025 ; 44)
dimana Y adalah tingkat kinerja karyawan dan X adalah t tabel = angka 0,025 ; 44
tingkat employee engagement.
Dari persamaan diatas dapat dianalisis beberapa hal, antara Kemudian melihat nilai t tabel yang menunjukan nilai t tabel
lain: sebesar 2,01537 dan membandingkan hasil t tabel dengan t hitung
1. Bila tingkat employee engagement tanpa (tidak yang memiliki nilai 7,765. Dan hasil yang didapat adalah H0
berpengaruh) kinerja karyawan (X = 0), maka dapat ditolak dan H1 diterima karena t tabel 2,01537 < t hitung 7,765.
diperkirakan bahwa tingkat kinerja karyawan PT Tirta
Rejeki Dewata adalah 29,673. Sedangkan apabila
dipengaruhi oleh tingkat karyawan yang engaged terhadap
perusahaan (X = 1), maka dapat diperkirakan tingkat
kinerja karyawan PT Tirta Rejeki Dewata sebesar 29,673 +
0,371 (1) = 30,044.
2. Koefisien regresi b = 0,371 mengidentifikasi besaran
penambahan tingkat kinerja karyawan untuk setiap
penambahan tingkat karyawan yang engaged terhadap
perusahaan.
Dapat diartikan juga berdasarkan output hasil uji regresi
Gambar 3 Kurva Distribusi Uji t Pengaruh Employee Engagement
linier sederhana, diketahui bahwa nilai koefisien regresi (X) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
variabel employee engagement adalah sebesar 0,371 bernilai
positif (+), sehingga dapat dikatakan bahwa employee Dari hasil uji yang dilakukan dengan membandingkan nilai t
engagement (X) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan tabeldengan t hitung yaitu t tabel 2,01537 < t hitung 7,765 dan
(Y). Pengaruh positif dapat diartikan bahwa semakin meningkat meninjau dari nilai signifikansi pada tabel 11 yaitu Sig. = 0,000
tingkat employee engagement (X) maka akan meningkat pula < α 0,05, menunjukan bahwa H1 menyatakan bahwa Employee
tingkat kinerja karyawan (Y). Engagement (X) berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dapat diartikan bahwa
Tabel 11 Hasil Uji t H1 terbukti atau dapat diterima. Artinya, dengan meningkatnya
Model t Sig. Employee Engagement terhadap karyawan PT Tirta Rejeki
(Constant) 7,765 0 Dewata maka Kinerja Karyawan juga akan mengalami
Employee peningkatan secara signifikan.
7,903 0
Engagement Hasil dari penelitian ini mendukung teori dari Anitha J.
(2014) yaitu “Determinants of employee engagement and their
Berdasarkan hasil uji output pada tabel 11 dapat diartikan impact on employee performance” yang menyebutkan bahwa
analisis hipotesis ini memiliki hipotesis yang dapat diajukan Employee Engagement berpengaruh secara positif dan
dalam uji t yaitu: signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Selain itu Robinson et
H1: Employee Engagement berpengaruh signifikan terhadap al. (dikutip oleh Little, 2006 p.113) menyatakan bahwa Kinerja
kinerja karyawan. karyawan menjadi salah satu hal yang menjadi akibat dari
Kemudian hipotesis (dugaan) dalam uji t adalah: terciptanya employee engagement yang tinggi dan karyawan
1. H0: Employee Engagement (X) tidak berpengaruh yang memiliki kaitan kuat dengan perusahaan akan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) meningkatkan performansi dalam pekerjaannya untuk
2. H1: Employee engagement (X) berpengaruh signifikan keuntungan perusahaan. (Ramadhan & Sembiring, Jurnal
terhadap Kinerja Karyawan (Y) Manajemen Indonesia, Vol. 14 – no.1 April 2014).
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 maka
hipotesis dalam bentuk statistik dapat berupa: IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
1. H0 : α = 0 Employee engagement berpengaruh secara positif dan
2. H1 : α ≠ 0 signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Tirta Rejeki
Dasar pengambilan keputusan dalam uji t: Dewata. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan
1. H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai t hitung < t tabel meningkatnya employee engagement dapat meningkatkan
atau jika nilai Sig. > 0,05 kinerja karyawan.
2. H0 ditolak dan H1 diterima jila nilai t hitung > t tabel Dari hasil analisa yang didapat berdasarkan analisis jawaban
atau jika nilai Sig. < 0,05 responden Employee Engagement rata-rata jawaban responden
mengenai 7 dimensi yang mendukung menunjukan kategori
Kaidah pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus: tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat Employee
AGORA Vol. 5, No.1 , (2017)
Engagement di PT Tirta Rejeki Dewata dapat dikategorikan Ramadhan, N., & Sembiring, Jafar., (2014), pengaruh
tinggi. employee engagement terhadap kinerja karyawan di
Dari hasil analisa yang didapat berdasarkan analisis jawaban human capital center PT telekomunikasi Indonesia,
responden variabel Kinerja Karyawan rata-rata jawaban tbk, Jurnal manajemen Indonesia, vol. 14 - No. 1 April
responden mengenai 5 dimensi yang mendukung menunjukan 2014
kategori baik. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat Kinerja Saks, A.M. and Rotman, J.L. (2006). “Antecedents and
Karyawan di PT Tirta Rejeki Dewata dapat dikategorikan baik. consequences of employee engagement”, Journal of
Managerial Psychology, Vol. 21 No. 7, pp. 600-619,
diakses 1, September, 2016
DAFTAR PUSTAKA Towers Perrin Talent Report (2003). “Working today:
Anitha J., (2014), “Determinants of employee engagement and understanding what drives employee engagement”.
their impact on employee performance”. International available at: www.towersperrin.com/hrservices/
Journal of Productivity and Performance webcache/towers/United_States/publications/Reports
Management. Vol. 63 Iss 3 pp. 308 – 323, diakses 1, /Talent_Report_2003/Talent_2003.pdf (accessed 2
September, 2016 July 2012).
Choo, Ling Suan, Norslah Mat and Mohammed Al-Omari. Truss, Catherine., Shantzb, Amanda., Soanec, Emma., Alfesd,
(2013). Universiti Sains Malaysia - Organizational Kerstin., and Delbridgee, Rick., Employee
Practices and Employee Engagement: A Case of engagement, organisational performance and
Malaysian Electronic Manufacturing Firms Vol. 14, individual well-being: exploring the evidence,
ISSN 1751-5637, 3-4. Retrieved from Emerald Insight developing the theory, The International Journal of
Human Capital Journal, (2014), Employee engagement Human Resource Management, 2013, Vol. 24, No. 14,
Indonesia Tertinggi, artikel 1 September 2014, from 2657–2669,
http://humancapitaljournal.com/employee- http://dx.doi.org/10.1080/09585192.2013.798921
engagement-indonesia-tertinggi/, diakses 1 September Trans Performa Indonesia, (2013), employee engagement
2016 training, from
Mars Indonesia, (2014), The leading RESEARCH company, http://employeeengagementtraining.com/home/,
From: www.marsindonesia.com, diakses 5 September diakses 3 September 2016.
2016