Modul 1
Modul 1
(Sarah Nabila)
Tanggal : 11 April 2021
(Sarah Nabila)
Tanggal : 13 April 2021
Laporan
Catatan Revisi : BAB I - V
Resmi
(Sarah Nabila)
Tanggal : 14 April 2021
ACC Catatan Revisi : BAB II-IV
(Sarah Nabila)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Susanti Fajariyah
NIM : 200421100153
Kelas : D
“Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa isi dari laporan yang ditulis
berikut ini merupakan murni dari hasil pemikiran saya dan tidak ada unsur
plagiat.”
Bangkalan, 09-04-2020
Yang menyatakan,
(Susanti Fajariyah)
200421100153
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan modul satu pengukuran terdiri dari latar belakang dan tujuan.
1.1 Latar Belakang
Pengukuran adalah cara mengukur suatu benda baik dimensi ataupun
kedalaman benda tersebut. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan alat
ukur. Alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur sebuah objek yaitu
mistar/penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup atau alat ukur lainnya. Salah
satu kegunaan dari mengukur sebuah benda adalah bisa mengetahui ukuran baik
dimensi ataupun kedalaman sebuah benda. Penerapan penggunaan alat ukur
dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah mistar. Saat menggambar garis
lurus seperti bangun ruang atau bangun datar tentunya memerlukan mistar untuk
mempermudah proses menggambar dan juga untuk menentukan ukuran gambar
agar sisi bangun ruang atau bangun datar sama antara sisi satu dan sisi lainnya.
Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai “suatu proses
yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil pengamatan
mengenai beberapa ciri tentang suatu objek, orang atau peristiwa”. Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah sebuah kegiatan
mengukur benda untuk mendapatkan nilai sehingga bisa membandingkan ukuran
antara satu benda dengan benda lainnya.
Praktikum modul satu pengukuran adalah kegiatan mengukur sebuah benda
sehingga menghasilkan angka yang akan digunakan sebagai perbandingan antara
benda satu dan benda lainnya. Alat ukur yang digunakan adalah mistar, jangka
sorong, dan mikrometer sekrup. Penggunaan alat ukur yang berbeda bertujuan
untuk membandingkan hasil percobaan pengukuran antara mistar, jangka sorong
dan mikrometer sekrup. Setelah melakukan pengambilan dan pengolahan data
kemudian melakukan perbandingan terhadap alat ukur mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup. Perbandingan yang dilakukan yakni membandingkan tingkat
keakurasian alat ukur yang digunakan karena setiap alat ukur memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari modul praktikum satu pengukuran adalah sebagai berikut.
1. Memahami cara menggunakan alat ukur panjang mistar, jangka sorong dan
mikrometer.
2. Memahami cara pengukuran panjang menggunakan mistar, jangka sorong
dan mikrometer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Pengukuran
Handayani,S dan Ari Damari (2009) menyebutkan dalam bukunya bahwa
“pengukuran adalah kegiatan mengukur sebuah objek atau benda”. Dan mengukur
merupakan kegiatan untuk membandingkan suatu besaran dengan besaran standart
yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Dari pengertian ini diturunkan pengertian
lainnya yaitu besaran pokok dan turunan.
2.4.1 Besaran pokok
Karyono, dkk, (2009) menyebutkan dalam bukunya bahwa besaran pokok
adalah besaran yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu dan besaran pokok ini
tidak tergantung pada satuan-satuan besaran lain. Dalam fisika, besaran pokok
dan satuan dalam SI (Satuan Internasional).
Berikut adalah tabel besaran pokok, lambang, satuan dan dimensi dari
besaran pokok
Gambar 1.2.7 besaran pokok
(Sumber : Karyono, dkk, 2009)
2.4.2 Besaran Turunan
Menurut Karyono, dkk, (2009), besaran turunan adalah besaran yang dapat
diturunkan dari besaran pokok. Demikian pula satuan besaran turunan adalah
satuan yang dapat diturunkan dari satuan besaran pokok. Misalnya, satuan luas
dari suatu daerah empat persegi panjang. Luas daerah empat persegi panjang
adalah panjang kali lebar. Jadi satuan luas adalah satuan panjang dikalikan
satuan lebar atau satuan panjang dipangkatkan dua, m 2 . Satuan volume suatu
balok adalah satuan panjang dikalikan satuan lebar dikalikan satuan tinggi atau
satuan panjang dipangkatkan tiga, m3 . Satuan kecepatan adalah satuan panjang
dibagi satuan waktu, m/s atau ms-1.
Dijawab : ∆X=
∑x
n
X 1+ X 2+ X 3+ X 4
=
4
19+19+19+19
=
4
76
=
4
= 19 mm
Berdasarkan data hasil percobaan pengukuran alat ukur mistar kemudian
dijumlahkan semua hasil percobaan dan dibagi dengan banyaknya percobaan
maka akan diperoleh nilai rata-rata dari percobaan pengukuran yang
dilakukan. Nilai rata-rata dari empat percobaan alat ukur mistar adalah 19 mm.
4.2.2.2 Perhitungan Rata-rata Menggunakan Jangka Sorong
Perhitungan perhitungan rata-rata benda menggunakan jangka sorong
pada praktikum modul satu pengukuran adalah sebagai berikut.
Diketahui : X1 = 18,60 mm
X2 = 18,50 mm
X3 = 18,60 mm
X4 = 18,60 mm
Ditanya : Rata-rata panjang benda ?
Dijawab : ∆ X =
∑x
n
X 1+ X 2+ X 3+ X 4
=
4
18,60+18,50+18,60+18,60
=
4
74,30
=
4
= 18,58 mm
Dari data hasil percobaan pengukuran yang dilakukan kemudian
jumlahkan semua hasil percobaan dan dibagi dengan banyaknya percobaan
maka akan diperoleh nilai rata-rata dari percobaan pengukuran yang
dilakukan. Nilai rata-rata pada percobaan pengukuran menggunakan simulator
jangka sorng adalah 18,58 mm.
4.2.2.3 Perhitungan Rata-Rata Menggunakan Mikrometer Sekrup
Perhitungan perhitungan rata-rata benda menggunakan mikrometer sekrup
pada praktikum modul satu pengukuran adalah sebagai berikut.
Diketahui : X1 = 18,30 mm
X2 = 18,48 mm
X3 = 18,66 mm
X4 = 18,48 mm
Ditanya : Rata-rata panjang benda ?
Dijawab : ∆X=
∑x
n
X 1+ X 2+ X 3+ X 4
=
4
18,30+18,48+18,66+18,48
=
4
73,92
=
4
= 18,48 mm
Dari data hasil percobaan pengukuran yang dilakukan kemudian
jumlahkan semua hasil percobaan dan dibagi dengan banyaknya percobaan
maka akan diperoleh nilai rata-rata dari percobaan pengukuran yang
dilakukan. Nilai rata-rata dari pengukuran menggunakan simulator
mikrometer sekrup adalah 18,48 mm.
4.3 Grafik Pengukuran
Grafik hasil pengukuran meliputi grafik pengukuran menggunakan mistar,
jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
4.3.1 Grafik Pengukuran Menggunakan Mistar
Grafik pengukuran menggunakan mistar adalah sebagai berikut.
Kesimpulan dan saran dari praktikum modul satu pengukuran adalah sebagai
berikut.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum modul satu pengukuran adalah sebagai berikut.
1. Cara memahami penggunaan alat ukur mistar, jangka sorong dan mikrometer
sekrup. Untuk memahami penggunaan alat ukur mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui
bagian-bagian serta fungsi dari alat ukur tersebut. Kemudian mengetahui
tingkat ketelitian alat ukur. Mistar memiliki skala terkecil 1 mm dengan
tingkat ketelitian 0,5 mm. Jangka sorong memiliki skala terkecil 0,05 mm
dengan tingkat ketelitian 0,025 mm. Terakhir, mikrmeter sekrup memiliki
skala terkecil 0,01 mm dengan tingkat ketelitian 0,05 mm.
2. Memahami cara pengukuran panjang menggunakan mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup. Cara memahami pengukuran panjang menggunakan
mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup dapat dilakukan dengan
beberapa langkah. Langkah pertama yaitu dengan cara memahami bagian-
bagian dari alat ukur mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Setelah
memahami bagian-bagiannya, kemudian memahami prinsip kerja dari alat
ukur tersebut. Sebab ketiga alat ukr tersebut merupakan alat ukur yang
berbeda dan tentunya cara kerjanya pun berbeda. Karena ketiga alat ukur
tersebut berbeda, maka hasil yang diperoleh juga akan berbeda. Pada
pengukuran menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup
diperoleh panjang rata-rata yang beturut-turut 19 mm, 18,58 mm dan 18,48
mm.
5.2 Saran
Saran dari praktikum modul satu pengukuran adalah sebagai berikut .
1. Mempersiapkan alat dan bahan percobaan pengukuran.
2. Mengetahui bagian-bagian, prinsip kerja, dan tingkat ketelitian dari alat ukur.
Semakin kecil tingkat ketelitian dari alat ukur, maka akan semakin tinggi
tingkat keakuratannya.
3. Pastikan untuk teliti dalam membaca skala baik skala utama maupun skala
noniusnya agar tidak salah dalam memperoleh data hasil pengukuran.
DAFTAR ISI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran ? Berikan 5 contoh alat ukur!
Pengukuran adalah cara mengukur suatu benda baik dimensi ataupun
kedalaman benda tersebut. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan
alat ukur. Contoh alat ukur adalah mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup,
volmeter, dan manometer.
2. Apa yang dimaksud dengan Besaran Pokok dan sebutkan ?
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih
dahulu. Satuan besaran-besaran itu telah ditentukan sebagai acuan satuan
besaran-besaran lain. Terdapat tujuh besaran pokok serta langbang dan
satuannya dalam Satuan Internasional atau SI. Yang termasuk besaran pokok
yaitu : panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas, dan jumlah zat.
3. Tentukan nilai mikrometer sekrup berikut ini !
Diketahui skala utama berada pada 1,1 cm atau 11 mm. Skala nonius
berada diantara 6 dan 7, artinya skala noniusnya adalah 65 x 0,01 = 0,65 mm.
Maka panjang benda adalah 11 + 0,65 = 11,65 mm atau 1,165 cm.
5. Tentukan nilai Mikrometer Sekrup jika diketahui skala utama 23 dan skala
nominalnya 18?
Diketahui skala utama 23 mm dan skala nominalnya 18 x 0,01 = 0,18
mm. Maka nilai dari mikrometer sekrup tersebut adalah 23 + 0,18 = 23,18 mm
atau 2,318 cm.
LAMPIRAN
(Sarah Nabila)