Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
46 Bab 1
Studi Kasus 1.1: Perbudakan
di! Industri Cokelat1
Pada 2012, CNN menerbitkan serangkaian investigasi sebagai bagian dari
“Proyek Kebebasan”, yang menemukan bahwa “pekerja anak, perdagangan,
dan perbudakan merajalela” di industri cokelat. Penyelidikan CNN
mengungkapkan bahwa sejumlah besar anak-anak ditahan sebagai budak di
perkebunan kakao di Pantai Gading, sebuah negara kecil di pantai barat
Afrika.
Empat puluh lima persen cokelat yang kita konsumsi di Amerika Serikat dan
di seluruh dunia terbuat dari biji kakao yang ditanam dan dipanen di pertanian di
Pantai Gading. Sedikit yang menyadari bahwa sebagian biji kakao Pantai Gading
yang masuk ke sebagian besar cokelat yang kita makan ditanam dan dipanen oleh
anak-anak yang bekerja sebagai budak. Budaknya adalah anak laki-laki berusia
antara 12 dan 16 tahun—tetapi kadang-kadang semuda 9 tahun—diculik dari desa-
desa di negara-negara sekitarnya dan dijual ke petani kakao oleh pedagang. Para
petani mencambuk, memukul, dan membuat anak laki-laki kelaparan untuk
memaksa mereka melakukan pekerjaan yang panas dan sulit untuk membersihkan
ladang, memanen kacang, dan menjemurnya di bawah sinar matahari. Anak laki-
laki bekerja dari matahari terbit sampai terbenam. Beberapa terkunci di malam hari
di kamar tanpa jendela di mana mereka tidur di papan kayu telanjang. Jauh dari
rumah, tidak yakin dengan lokasinya, tidak dapat berbicara bahasa, terisolasi di
pedesaan, dan diancam dengan pukulan keras jika mereka mencoba melarikan diri,
anak laki-laki jarang berusaha melarikan diri dari situasi mimpi buruk mereka.
Mereka yang mencoba biasanya ditangkap, dipukuli dengan kejam sebagai contoh
bagi orang lain, dan kemudian dikurung di sel isolasi. Setiap tahun jumlah yang
tidak diketahui dari anak-anak ini mati atau terbunuh di perkebunan kakao yang
memasok cokelat kami.
Penderitaan anak-anak yang diperbudak pertama kali
dipublikasikan secara luas pada pergantian abad kedua puluh satu
ketika True Vision, sebuah perusahaan televisi Inggris, mengambil
video budak laki-laki yang bekerja di pertanian Pantai Gading dan
membuat film dokumenter yang menggambarkan penderitaan anak
laki-laki. Pada bulan September 2000, film dokumenter itu disiarkan di
Inggris Raya, Amerika Serikat, dan bagian lain dunia. Laporan Hak Asasi
Manusia Tahun 2001, diperkirakan bahwa sekitar 15.000 anak-anak dari
negara tetangga Benin, Burkina Faso, Mali, dan Togo telah dijual
sebagai budak untuk bekerja di perkebunan kakao Pantai Gading.
Meskipun perbudakan ilegal di Pantai Gading dan usia minimum untuk
bekerja adalah 14 tahun, undang-undang tersebut tidak ditegakkan dengan baik.
Perbatasan yang terbuka, kurangnya aparat penegak hukum, kemiskinan yang
meluas, dan kesediaan pejabat lokal untuk menerima suap dari perdagangan orang
budak, semuanya berkontribusi pada masalah ini. Selain itu, harga biji kakao di
pasar global telah tertekan hampir setiap tahun sejak tahun 1996. Ketika harga
menurun, petani kakao yang sudah miskin—yang berpenghasilan rata-rata kurang
dari $2 per hari—beralih ke perbudakan untuk memotong biaya tenaga kerja
mereka. Meskipun harga mulai membaik selama tahun-tahun awal abad kedua
puluh satu, harga kakao turun lagi pada tahun 2004 dan tetap rendah sampai
musim panas 2010, ketika harga kakao kembali naik. Kemiskinan yang memotivasi
banyak petani kakao Pantai Gading untuk membeli anak-anak tra! berstatus
sebagai budak diperparah oleh faktor lain selain harga kakao yang rendah. Bekerja
di pertanian kecil yang terisolasi seluas satu hingga tiga hektar, petani kakao tidak
dapat berkomunikasi di antara mereka sendiri atau dengan dunia luar untuk
mempelajari apa yang
kakao dijual seharga. Akibatnya, mereka berada di bawah belas kasihan
seorang tengkulak lokal, seorang “pengkhianat” atau “pisteur”, yang pergi ke
perkebunan, membeli kakao petani dengan harga setengah dari harga pasar
saat ini, dan mengangkutnya dengan truknya. Karena tidak dapat "memesan
truk sendiri, petani harus bergantung pada tengkulak untuk membawa
kakao mereka ke pasar. Pengkhianat membawa biji kakao ke gudang di kota
besar terdekat di mana mereka digabungkan dengan biji yang dipanen di
pertanian lain, dan di mana eksportir utama, seperti Archer Daniels Midland
(ADM) dan Cargill, membeli biji kakao untuk diekspor ke pabrik pengolahan
mereka.
Cokelat adalah industri senilai $ 13 miliar di Amerika Serikat, di
mana orang Amerika mengkonsumsi lebih dari 3 miliar pound setiap
tahun. Nama empat produsen cokelat terbesar AS—semuanya
menggunakan biji kakao yang “tercemar” secara moral dari Pantai
Gading dalam produk mereka—terkenal: Hershey Foods Corp.
(pembuat cokelat susu Hershey, Reeses, dan Almond Joy), Mars, Inc.
(pembuat M&Ms, Mars, Twix, Dove, dan Milky Ways), Nestlé USA,
(pembuat Nestlé Crunch, Kit Kat, Baby Ruth, dan Butterfingers), dan
Kraft Foods (yang juga menggunakan cokelat dalam pembuatannya
dan produk sarapan). Yang kurang terkenal, tetapi merupakan bagian
penting dari industri ini, adalah nama-nama ADM Co., Barry Callebaut,
dan Cargill Inc., yang semuanya bertindak sebagai perantara yang
membeli biji kakao dari Pantai Gading, menggiling dan mengolahnya,
dan kemudian menjual kakao olahan ke produsen cokelat.
Tekanan Mengarah pada Tindakan
Bahwa banyak petani di Pantai Gading menggunakan budak laki-laki
untuk bertani biji kakao mereka sudah diketahui pembuat cokelat
Amerika ketika laporan media pertama kali mulai mempublikasikan
masalah ini pada awal abad kedua puluh satu. Pada tahun 2001,
Asosiasi Produsen Cokelat, kelompok perdagangan produsen cokelat
AS (yang anggotanya termasuk Hershey, Mars, Nestlé, dan lainnya)
mengakui kepada surat kabar bahwa mereka telah mengetahui
penggunaan budak laki-laki di perkebunan kakao Pantai Gading selama
beberapa waktu. . Ditekan oleh berbagai kelompok antiperbudakan,
Asosiasi Produsen Cokelat menyatakan pada 22 Juni 2001, bahwa
mereka "mengutuk" "praktik-praktik ini" dan setuju untuk mendanai
"studi" situasi tersebut.
Pada tanggal 28 Juni 2001, Perwakilan AS Eliot Engel mensponsori RUU
di Dewan Perwakilan Rakyat AS yang bertujuan untuk membuat sistem
pelabelan yang akan memberi tahu konsumen apakah cokelat yang mereka
beli “bebas budak” (yaitu, dijamin tidak memiliki telah diproduksi oleh anak-
anak budak). Langkah itu disetujui DPR dengan suara 291 berbanding 115.
Namun, ketika Senator AS Tom Harkin memperkenalkan RUU yang sama di
Senat, RUU itu mendapat perlawanan. Industri cokelat AS—dipimpin oleh
Mars, Hershey, Kraft Foods dan ADM dan dengan bantuan pelobi Bob Dole
dan George Mitchell—melakukan upaya lobi besar-besaran untuk melawan
sistem pelabelan "bebas budak". sistem pelabelan tidak hanya akan
merugikan penjualan mereka sendiri, tetapi dalam jangka panjang dapat
merugikan petani kakao Afrika yang miskin dengan mengurangi penjualan
mereka dan menurunkan harga kakao, yang akan menambah tekanan yang
membuat mereka menggunakan tenaga kerja budak. Sebagai hasil dari lobi
industri, RUU pelabelan "bebas budak" tidak pernah disetujui oleh Senat dan
karenanya tidak pernah menjadi undang-undang. Namun demikian,
Perwakilan Engel dan Senator Harkin mengancam akan memperkenalkan
undang-undang baru yang akan

Produksi Kakao di Pantai Gading
Empat puluh lima persen cokelat di pasar dunia saat ini terbuat dari biji kakao yang ditanam di Pantai Gading. Sebagian
dari biji kakao itu ditanam dan dipanen oleh anak-anak yang bekerja sebagai budak.
melarang impor kakao yang diproduksi oleh tenaga kerja budak, kecuali jika
perusahaan coklat secara sukarela menghapuskan tenaga kerja budak dari rantai
produksi mereka.
Anggota Asosiasi Produsen Cokelat dan Yayasan Kakao
Dunia, yang menjadi sorotan perhatian media, mengumumkan
pada 1 Oktober 2001, bahwa mereka bermaksud menerapkan
sistem yang akan menghapus “bentuk-bentuk pekerjaan
terburuk untuk anak”, termasuk perbudakan. Pada musim
semi 2002, Asosiasi Produsen Cokelat dan Yayasan Kakao
Dunia serta produsen cokelat utama—Hershey's, M&M Mars,
Nestlé, dan Cokelat Terbaik Dunia, serta pengolah kakao
utama—Cokelat Blommer, Cokelat Guittard, Barry Callebaut,
dan ADM—semuanya menandatangani perjanjian untuk
membentuk sistem sertifikasi yang akan memverifikasi dan
menyatakan bahwa biji kakao yang mereka gunakan tidak
diproduksi dengan menggunakan budak anak. Dikenal sebagai
“Protokol Harkin-Engel,
Etika dan Bisnis 47
teknik tumbuh, sambil menjelaskan pentingnya menghindari
penggunaan tenaga kerja budak. Anggota Asosiasi Produsen Cokelat
juga setuju untuk “menyelidiki” kondisi di perkebunan kakao dan
mendirikan “yayasan internasional” yang dapat “mengawasi dan
mempertahankan upaya” untuk menghapus perbudakan anak
di"perkebunan kakao. Pada bulan Juli 2002, yang pertama survei yang
disponsori oleh Asosiasi Produsen Cokelat menyimpulkan bahwa sekitar
200.000 anak—tidak semuanya budak—bekerja dalam kondisi
berbahaya di perkebunan kakao dan sebagian besar dari mereka tidak
bersekolah.
Sayangnya, pada tahun 2002, Pantai Gading terlibat dalam perang
saudara yang berlanjut sampai perdamaian yang tidak nyaman didirikan
pada tahun 2005 dan diselesaikan pada tahun 2007. Namun, pasukan
pemberontak terus menguasai bagian utara negara itu. Laporan menyatakan
bahwa banyak uang yang mendanai kekerasan baik pemerintah maupun
kelompok pemberontak selama tahun-tahun ini berasal dari penjualan kakao,
dan bahwa pembeli “cokelat darah” dari Pantai Gading mendukung
kekerasan ini.
48 Bab 1
Jauh dari Mencapai Tujuan
Batas waktu 2005 yang telah ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan cokelat
besar dan asosiasi mereka datang dan berlalu tanpa adanya janji
pembentukan sistem sertifikasi untuk memastikan biji kakao tidak diproduksi
oleh anak-anak budak. Pada titik ini, perusahaan cokelat mengubah protokol
untuk memberi diri mereka lebih banyak waktu dengan memperpanjang
tenggat waktu mereka sendiri hingga Juli 2008, dengan mengatakan bahwa
proses sertifikasi ternyata lebih sulit daripada yang mereka kira, terutama
dengan pecahnya wabah penyakit. perang sipil. Meskipun perusahaan tidak
menetapkan sistem sertifikasi saat perang saudara berkecamuk, mereka
berhasil mengamankan biji kakao yang cukup untuk menjaga pabrik cokelat
mereka berjalan dengan kecepatan penuh selama perang.
Pada awal 2008, perusahaan masih belum mulai bekerja untuk membangun
sistem sertifikasi atau metode lain untuk memastikan bahwa tenaga kerja paksa
tidak digunakan untuk memproduksi biji kakao yang mereka gunakan. Pada
tanggal 15 Februari 2008,Harta benda majalah melaporkan bahwa perbudakan
anak di Pantai Gading masih merupakan masalah yang berkelanjutan dan bahwa
perusahaan cokelat hampir tidak melakukan apa pun untuk menghilangkannya.
Perusahaan mengeluarkan pernyataan baru di mana mereka memperpanjang
hingga 2010 tenggat waktu mereka untuk memenuhi janji mereka untuk
membangun sistem sertifikasi. Menurut perusahaan, mereka telah
menginvestasikan beberapa juta dolar setahun ke sebuah yayasan yang menangani
masalah pekerja anak. Namun, reporter investigasi yang menulis 2008Harta benda
Pasal tersebut menyatakan bahwa yayasan tersebut hanya memiliki satu staf yang
bekerja di Pantai Gading. Apalagi kegiatan anggota satu-satunya itu hanya sebatas
memberikan lokakarya “penyadaran” kepada masyarakat setempat, di mana ia akan
menjelaskan bahwa pekerja anak adalah hal yang buruk. . Yayasan tersebut juga
membantu sebuah tempat penampungan yang menyediakan perumahan dan
pendidikan bagi anak jalanan tunawisma. NSHarta benda reporter tidak
menemukan bukti bahwa apapun sedang dilakukan untuk mengembangkan sistem
sertifikasi yang dijanjikan. Saat ini sistem pemantauan dan sertifikasi telah
dikembangkan dan digunakan pada perdagangan yang adil dan pertanian kakao
organik di bagian lain dunia. Meskipun beberapa dari sistem ini telah berfungsi
selama beberapa tahun, perusahaan cokelat yang mengambil kakao mereka dari
Pantai Gading tampaknya tidak mampu atau tidak tertarik untuk belajar dari contoh
mereka.
Pada tanggal 30 September 2010, Payson Center di
Universitas Tulane mengeluarkan laporan tentang kemajuan
yang telah dibuat pada sistem sertifikasi yang telah dijanjikan
industri cokelat untuk didirikan, serta kemajuan yang telah
dibuat industri terkait janjinya untuk menghilangkan “ bentuk-
bentuk pekerjaan terburuk untuk anak” dari perkebunan kakao
Pantai Gading. Laporan tersebut ditugaskan oleh Departemen
Tenaga Kerja AS, yang telah diminta oleh Kongres untuk
menilai kemajuan dalam “Protokol Harkin-Engel,” dan yang
memberi Universitas Tulane hibah awal sebesar $4,3 juta pada
tahun 2006 dan tambahan $1,2 juta pada tahun 2009 untuk
menyusun laporan. Menurut laporan tersebut, “Industri masih
jauh dari mencapai targetnya untuk memiliki proses sertifikasi
yang diverifikasi secara independen di seluruh sektor
sepenuhnya . . . pada akhir tahun 2010.
perkebunan kakao, juga ditemukan bahwa tidak ada industri yang berusaha untuk
“memperbaiki” penggunaan kerja paksa “di tempat.” Dua video dokumenter—Sisi
Gelap Coklat dan Cokelat: Kebenaran yang Pahit— melaporkan tentang
berlanjutnya penggunaan anak-anak yang diperbudak di pertanian Pantai Gading
pada tahun 2010. Perwakilan dari perusahaan cokelat yang diwawancarai dalam
film tersebut membantah masalah tersebut atau mengklaim bahwa mereka tidak
tahu apa-apa tentang hal itu.
Pada pertengahan 2010, jelas bahwa perusahaan akan kembali gagal
memenuhi tenggat waktu mereka. Jadi pada 13 September 2010, mereka
menandatangani perjanjian lain yang menjanjikan sekarang untuk
mengurangi “bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak di sektor kakao
di Pantai Gading [Pantai Gading] dan Ghana . . . sebesar 70 persen secara
agregat” pada tahun 2020. Kali ini, mereka setuju untuk bekerja dengan
Departemen Tenaga Kerja AS, Kantor Senator Harkin, dan
Pemerintah Ghana untuk mencapai tujuan ini.
Masalah sertifikasi tetap tidak terselesaikan hingga tahun 2011 dimulai.
Produsen dan distributor yang membeli biji kakao Pantai Gading tampaknya
tidak dapat menemukan cara untuk “menyatakan” bahwa perbudakan tidak
digunakan untuk memanen biji kakao yang mereka beli. Perwakilan dari
perusahaan cokelat berpendapat bahwa masalah sertifikasi sulit karena ada
lebih dari 600.000 perkebunan kakao di Pantai Gading, kebanyakan dari
mereka adalah pertanian keluarga kecil yang terletak di daerah pedesaan
terpencil yang sulit dijangkau dan tidak memiliki jalan yang baik dan
infrastruktur lainnya. Namun, para kritikus menunjukkan bahwa kesulitan-
kesulitan ini tampaknya tidak menjadi hambatan untuk memperoleh biji
kakao dari perkebunan yang sama.
Pada bulan Februari 2011, pertempuran antara pemberontak
di utara dan pemerintah Pantai Gading di selatan pecah lagi untuk
waktu yang singkat dalam perselisihan mengenai siapa pemenang
sah pemilihan presiden 2010. Pertempuran berakhir pada April
2011, ketika salah satu kandidat akhirnya mengakui pemilihan,
yang memungkinkan kandidat lainnya, Alassane Ouattara,
dinyatakan sebagai presiden yang sah. Perkelahian itu,
bagaimanapun, memberi perusahaan cokelat alasan lain karena
tidak dapat menerapkan sistem sertifikasi.
Tanggapan Campuran
Meskipun industri tampaknya masih berjalan terseok-seok, beberapa
perusahaan telah mulai mengembangkan tanggapan mereka sendiri
terhadap seruan untuk sistem sertifikasi. Hershey, misalnya,
mengumumkan pada 2012 bahwa mereka telah meminta Rainforest
Alliance (sebuah LSM yang berkantor pusat di New York dengan kantor
di seluruh dunia) untuk menerapkan sistem sertifikasi untuk lini produk
cokelat Dagoba dan Bliss. Pada tahun 2013 Hershey mengumumkan
bahwa pada tahun 2020 seluruh pasokan kakaonya akan berasal dari
perkebunan bersertifikat, dan pada tahun 2014 dilaporkan bahwa 18%
dari pasokan kakaonya disertifikasi oleh Rainforest Alliance atau LSM
lain. Nestlé mengumumkan bahwa pada tahun 2014 kakao yang
digunakan dalam permen Kit Kat-nya akan disertifikasi oleh UTZ
Certified (sebuah LSM yang berkantor pusat di Amsterdam yang
menyediakan layanan penelusuran untuk minyak sawit, teh, dan kakao).
Kraft/ Cadbury mengumumkan bahwa, seperti Hershey,
Dengan kepresidenan baru Alassane Ouattara, pemerintah Pantai
Gading juga mulai mencoba menangani masalah perbudakan anak dan
pekerja anak. Pada 2012, pemerintah meluncurkan “Rencana Aksi
Nasional Melawan Pelacakan, Eksploitasi, dan Pekerja Anak” dan
membentuk Komite Gabungan Kementerian untuk “Perjuangan

terhadap Pelacakan, Eksploitasi, dan Pekerja Anak.” Tetapi Komite
kekurangan sumber daya. Hanya 25 pengawas ketenagakerjaan pemerintah
yang menangani pekerja anak, dan total dana yang dianggarkan untuk
memerangi pekerja anak hanya setara dengan US$588.566. Karena
keterbatasan dana dan kendaraan, tidak dilakukan pengawasan
ketenagakerjaan di sektor pertanian. Polisi nasional Kementerian Kehakiman
didakwa menegakkan hukum pidana terhadap perdagangan anak dan
pekerja anak paksa, tetapi pada tahun 2012 hanya lima petugas polisi yang
ditugaskan ke unit anti-perdagangan, dan mereka harus berbagi satu
kendaraan dan hanya menyelidiki tujuh kasus tahun itu; lima petugas
tambahan dipekerjakan pada tahun 2013.
Di Amerika Serikat, tiga mantan budak anak menggugat Nestlé, ADM, dan
Cargill, mengklaim bahwa perusahaan tahu bahwa petani yang memasok kakao
mereka menggunakan budak anak, namun perusahaan terus mendukung petani
dengan membeli kakao mereka; meskipun mereka menguasai pasar kakao Pantai
Gading, gugatan itu mengklaim, perusahaan telah gagal menggunakan kendali
mereka untuk menghentikan perbudakan dan malah memfasilitasinya. Tiga mantan
budak mendasarkan gugatan mereka pada Alien Tort Statute, undang-undang
federal yang mengizinkan orang asing untuk menuntut perusahaan yang
berpartisipasi dalam pelanggaran hak asasi manusia mereka. Meskipun pengadilan
distrik pada awalnya menolak kasus tersebut, pada tahun 2014, Pengadilan
Banding Sirkuit ke-9 menolak pengadilan distrik dan mengizinkan kasus tersebut
untuk dilanjutkan. Tiga mantan budak menuduh bahwa mereka adalah tra! sebagai
anak-anak di Pantai Gading dan dipaksa bekerja selama 14 jam sehari di
perkebunan kakao. Menurut gugatan itu, mereka diberi makan sisa makanan dan
sering dicambuk dan dipukuli. Seorang mengatakan dia melihat penjaga
memotong kaki anak-anak yang mencoba melarikan diri.
Sementara beberapa kakao sekarang disertifikasi sebagai “bebas
budak”, sebagian besar kakao yang bersumber dari Pantai Gading tidak. Biji
kakao yang tercemar oleh tenaga kerja budak laki-laki, oleh karena itu, masih
diam-diam dicampur bersama di tempat sampah dan gudang dengan biji
kakao yang dipanen oleh pekerja bayaran gratis, sehingga keduanya tidak
bisa dibedakan. Dari sana, mereka masih membuat permen cokelat yang
sekarang tercemar yang dibuat oleh Hershey's, M&M Mars, Nestlé, dan Kraft
Foods dan yang kami beli di sini dan di Eropa. Tanpa sistem sertifikasi yang
efektif, sebagian besar cokelat yang kita makan yang terbuat dari kakao
Afrika Barat (Pantai Gading dan Ghana) mungkin mengandung sebagian
cokelat tercemar yang terbuat dari biji yang dipanen oleh anak-anak yang
diperbudak.
Studi Kasus 1.2: Aaron Beam
dan Penipuan HealthSouth
Pada tahun 2015, situs web Richard M. Scrushy menggambarkannya sebagai
“Pembicara, Pengusaha, Pengusaha.” Situs web tidak menyebutkan bahwa dia juga
seorang penjahat yang dihukum dan bahwa hanya dua tahun sebelumnya dia telah
menghabiskan enam tahun sepuluh bulan di penjara federal ditambah tiga tahun
masa percobaan yang diawasi sebagai hukumannya karena dinyatakan bersalah
atas penyuapan, konspirasi, dan penipuan surat. Situs web tersebut juga
menggambarkannya sebagai “seorang visioner bisnis [dengan] karier bisnis yang
sukses” dan “mogul HealthSouth
. . . [yang] menjabat sebagai Ketua dan Chief Executive O!cer of
HealthSouth selama hampir dua puluh tahun.” Situs web menghilangkan apapun
Etika dan Bisnis 49
MENULIS PROMPT
Jurnal: Apa Pandangan Anda tentang Sifat Salah?
1. Apa masalah etika sistemik, korporat, dan individu yang
diangkat oleh kasus ini?
2. Menurut Anda, apakah jenis perbudakan anak yang dibahas dalam kasus ini
sama sekali salah, atau hanya relatif salah (yaitu, jika seseorang kebetulan
hidup dalam masyarakat seperti kita yang tidak menyetujui perbudakan
anak)? Jelaskan pandangan Anda dan mengapa Anda mempertahankannya.
3. Siapa yang ikut bertanggung jawab moral atas perbudakan yang
terjadi di industri cokelat?
4. Pertimbangkan RUU yang coba diundangkan oleh Perwakilan Engel dan
Senator Harkin menjadi undang-undang, tetapi tidak pernah menjadi
undang-undang karena upaya lobi dari perusahaan cokelat. Apa yang
ditunjukkan oleh peristiwa ini tentang pandangan bahwa “untuk menjadi
etis, cukup bagi pengusaha untuk mengikuti hukum”?
Respons yang dimasukkan di sini akan muncul di dasbor
kinerja dan dapat dilihat oleh instruktur Anda.
Kirim
Catatan Kasus
1. Sudarsan Raghavan dan Sumana Chatterjee, “Perbudakan Anak dan
Perdagangan Cokelat,” Berita San Jose Mercury, 24 Juni 2001,
P. 1A; Hentikan Pekerja Anak, “Tidak Ada Yang Manis Tentang Pekerja
Budak Anak di Ladang Kakao,”Koalisi Pekerja Anak, diakses 26 April
2004, di http://www.stopchildlabor.org; Sharon LaFraniere, “Dunia
Kerja Paksa Afrika di Mata Anak Usia 6 Tahun,”Waktu New York, 29
Oktober 2006; Rageh Omaar, “Dunia Perbudakan Anak Modern,”
berita BBC, 27 Maret 2007, http://news. bbc.co.uk/2/hi/programmes/
this_world/6458377.stm; Christian Parenti, “Ekonomi Pahit Coklat,”
Harta benda, 15 Februari 2008; Pusat Pengembangan Internasional
dan Transfer Teknologi Universitas Tulane Payson,Laporan Tahunan
Keempat: Pengawasan Inisiatif Pemerintah dan Swasta untuk
Menghapus Bentuk-Bentuk Pekerjaan yang Lebih Buruk untuk Anak
di Sektor Kakao di Pantai Gading dan Ghana, September
30, 2010, diakses 10 Maret 2011 di http://www.childlaborpayson.org/
Final%20Fourth%20Annual%20Report.pdf.
menyebutkan fakta bahwa dia kehilangan semua uangnya ketika dia
diperintahkan oleh hakim untuk membayar ganti rugi $ 2,87 miliar karena
dia "tahu dan secara aktif berpartisipasi dalam penipuan" yang hampir
menghancurkan HealthSouth.
HealthSouth didirikan oleh Richard Scrushy dan Aaron Beam.
Meskipun Scrushy adalah pendiri dan pemimpin utama perusahaan,
banyak dari apa yang kemudian dikenal sebagai "penipuan
HealthSouth" diorganisir dan dilakukan oleh Aaron Beam.
Aaron Beam lahir pada November 1943 dan dibesarkan di Shreveport,
Louisiana. Pada tahun 1967, ia lulus dari Louisiana State University dengan
gelar di bidang bisnis. Setelah bertugas di Angkatan Laut, ia mengambil
kursus akuntansi di University of Houston dan lulus ujian Certified Public
Accountant (CPA) pada tahun 1978. Dengan CPA yang dimilikinya, ia bekerja
di Lifemark Corporation, sebuah perusahaan yang memiliki dan mengelola
beberapa rumah sakit. . Di sana ia bertemu Richard Scrushy, yang ia
gambarkan sebagai seorang "karismatik"
50 Bab 1
pemimpin, orang yang “menarik”, dan pengusaha yang “brilian”. Di
Lifemark, Scrushy telah naik ke posisi chief operating o!cer setelah
mengajar sebentar di program terapi pernapasan di University of
Alabama dan di Wallace State Community College. Pada tahun 1983
Lifemark dibeli oleh American Medical International, dan Scrushy
mengundang Beam untuk bergabung dengannya dalam memulai
HealthSouth, sebuah perusahaan baru yang akan menyediakan layanan
rehabilitasi medis untuk rumah sakit dan pasien rawat jalan mereka di
Birmingham, Alabama. Scrushy percaya bahwa mereka akan dapat
memberikan terapi rehabilitasi kepada pasien dengan biaya lebih
rendah daripada rumah sakit biasa, sehingga rumah sakit akan dengan
senang hati mengirimkan pasien mereka untuk rehabilitasi. Ternyata
dia benar.2
Keduanya mendirikan perusahaan pada tahun 1984, dengan Scrushy sebagai
CEO dan Beam sebagai chief financial o!cer (CFO). Beam kemudian mengatakan
bahwa Scrushy menjalankan perusahaan seperti "diktator", dan dengan keyakinan
diri yang mengintimidasi orang dan terkadang membuat Aaron dan yang lainnya
takut untuk menentangnya. Scrushy, katanya, "hampir seperti sosok pemujaan"
yang mengilhami kesetiaan yang kuat dan yang diikuti orang dengan penuh
semangat, dengan rela melaksanakan perintahnya dengan penuh percaya diri.3
Karyawan lain mengatakan Scrushy "memiliki energi tak terbatas" dan "merupakan
motivator hebat" yang bekerja "sangat keras, hampir seperti Anda tidak bisa
mengecewakannya."4
Sejak awal, Scrushy dan Beam sama-sama tahu bahwa
perusahaan harus terlihat menguntungkan untuk memuaskan investor
dan pemberi pinjaman dan kemudian berhasil menerbitkan dan
menjual saham perusahaan kepada publik. Meskipun perusahaan
berjalan cukup baik, Scrushy memberi tahu Beam bahwa dia harus
melakukan apa pun yang dia bisa untuk membuat laporan keuangan
mereka terlihat lebih baik. Meski awalnya Beam enggan, dia merasa
tertekan sekaligus terpesona oleh Scrushy dan akhirnya memindahkan
sebagian biaya awal perusahaan dari kolom “pengeluaran” ke kolom
“investasi modal”, yang membuat laba bersih mereka terlihat lebih
besar.5 Sementara dia menyadari bahwa hal itu mungkin "sedikit"
menyesatkan, Beam merasa itu secara teknis dalam batas-batas aturan
akuntansi dan investor akan cukup canggih untuk memahami apa yang
terjadi. Dia menggambarkan langkah itu untuk dirinya sendiri sebagai
"akuntansi agresif," tapi jelas "tidak curang."
Pada tahun 1986, perusahaan berhasil go public, dan baik Scrushy
dan Beam serta investor mereka menghasilkan banyak uang. Selain itu,
perusahaan terus berkembang pesat, dan pendapatan terus naik
dengan cepat. Dengan kekayaan barunya, Beam mampu membeli
rumah pantai, kondominium di French Quarter of New Orleans,
pesawat pribadi, mobil mewah, dan dasi Herms senilai $30.000. Ke
mana pun dia pergi, dia dikenal dan dihormati. Ketika dia masuk ke
sebuah restoran, dia bisa melihat orang-orang menunjuknya,
sementara yang lain datang untuk menemuinya atau berbicara
dengannya, memberi tahu dia betapa bagusnya pekerjaan yang dia
lakukan. "Saya adalah seorang bintang rock," katanya kemudian, dan
itu semua "sangat berat"."6
Scrushy juga merayakan kekayaan barunya. Dia telah menceraikan istri
pertamanya dan menikahi yang kedua, seorang wanita bernama Karen yang
dengannya dia memiliki empat anak dan hubungan yang penuh gairah tetapi
penuh badai. Dia membeli dua jet Cessna, mobil Lamborghini dan Rolls
Royce, 10 kapal pesiar, karya seni mahal, dan beberapa rumah bernilai jutaan
dolar. Dia juga membangun sendiri sebuah perkebunan dengan 20 kamar
Mansion seluas 14.000 kaki persegi dan landasan helikopter. Dia memberikan sumbangan
mewah untuk amal, memberikan uang ke sekolah-sekolah yang berterima kasih
menamai gedung-gedung menurut namanya, dan memberikan hadiah yang begitu besar kepada
sebuah perguruan tinggi setempat sehingga menamai seluruh kampus dengan nama “Richard
Kampus M. Scrushy.” Di sekolah menengah, Scrushy belajar sendiri bermain
gitar dan bermain di band garasi; sekarang dia merekrut beberapa musisi
profesional, membentuk grup musik country bernama Dallas County Line,
dan dengan dirinya sendiri sebagai penyanyi utama, memotong CD dan
membiayai tur dunia untuk grup tersebut.
Menyembunyikan Kekurangan agar Terlihat Menguntungkan
Selama 10 tahun berikutnya, perusahaan HealthSouth tumbuh menjadi
perusahaan Fortune 500 senilai $3 miliar. Dengan 22.000 karyawan, itu
adalah penyedia layanan rehabilitasi, pembedahan, dan terapi rawat jalan
terbesar di negara ini. Beam terus menggunakan praktik "akuntansi agresif"
dalam laporan keuangan perusahaan. Ketika perusahaan berekspansi ke
lokasi lain, dia memiliki beberapa biaya yang dikapitalisasi alih-alih
dibebankan, dan terkadang pendapatan tambahan dari lokasi baru dicatat
sebagai pertumbuhan pendapatan dari lokasi perusahaan sebelumnya. Alih-
alih menulis piutang yang belum dibayar, Beam hanya menyimpannya di
pembukuan sebagai "aset" perusahaan. Dia terus meyakinkan dirinya sendiri
dengan pemikiran bahwa "investor yang cerdik tahu apa yang kami lakukan
dan melihatnya sebagai permainan finansial dan bukan penipuan langsung."
7
Di pertengahan kuartal kedua tahun 1996, Scrushy dan Beam
menyadari bahwa perusahaan, untuk pertama kalinya, akan gagal
memenuhi ekspektasi analis Wall Street tentang pendapatan kuartalan
sekitar $50 juta. Kedua orang itu yakin ini adalah peristiwa satu kali dan
bahwa perusahaan akan kembali memenuhi target analis pada kuartal
keuangan berikutnya, seperti yang terjadi selama 40 kuartal terakhir.
Namun, pada saat itu, perusahaan sedang menegosiasikan perjanjian
kredit baru dengan sindikasi 32 pemberi pinjaman dari seluruh dunia,
dan sementara bank telah setuju untuk memperpanjang jalur kredit
HealthSouth sebesar $1,25 miliar, mereka juga menjelaskan bahwa
perusahaan harus memberi mereka laporan keuangan triwulanan yang
menguntungkan.8 Scrushy meyakinkan Beam bahwa jika bank
mengetahui kekurangannya, informasi itu akan melumpuhkan
perusahaan yang telah mereka bangun dengan susah payah. Jadi Beam
harus melakukan semua yang dia bisa untuk menyimpan sebanyak
mungkin informasi tentang kekurangan itu agar tidak bocor keluar dari
perusahaan. Jika mereka bisa melewati kuarter, Scrushy merasa, maka
semuanya akan baik-baik saja.9
Setuju dengan penilaian Scrushy tentang situasi tersebut, Beam
memutuskan untuk memperbaiki buku perusahaan "kali ini". Beam
meyakinkan dua orang yang bekerja untuknya di departemen keuangan
untuk ikut serta dalam rencana tersebut: Bill Owens, pengontrol perusahaan,
dan Mike Martin, bendahara perusahaan. Dengan bantuan beberapa
karyawan lain, mereka memeriksa laporan pendapatan yang masing-masing
dari lusinan klinik HealthSouth yang tersebar di seluruh negeri beralih ke
kantor pusat perusahaan setiap kuartal keuangan. Mereka dengan hati-hati
menggelembungkan angka dengan memasukkan banyak entri pendapatan
tambahan kecil di setiap laporan. Kemudian mereka mengkonsolidasikan
laporan-laporan tersebut menjadi satu laporan perusahaan.10 Banyak
tambahan fiktif yang mereka buat pada laporan semuanya kecil karena
mereka tahu auditor eksternal hanya akan memeriksa validitas entri
pendapatan besar, dan sangat tidak mungkin untuk memeriksa banyak entri
fiktif kecil yang mereka buat.11 Selain itu, Scrushy sebelumnya mengatakan
kepada Beam bahwa dia tidak mengizinkan auditor internal perusahaan itu
sendiri mengakses buku besar perusahaan, di mana penipuan itu dilakukan.

Meskipun dia menyadari tindakan ini melanggar prinsip akuntansi
yang berlaku umum, Beam merasa bahwa apa yang dia lakukan adalah
untuk kebaikan semua orang di perusahaan. Jika perusahaan gagal,
banyak orang akan dirugikan. Bagaimanapun, dia hanya akan
melakukannya sekali ini saja.
Sayangnya, pendapatan perusahaan kuartal berikutnya
kembali turun dari ekspektasi Wall Street. Kali ini Scrushy tidak
perlu membujuk Beam. Setelah pertama kali, Beam kemudian
berkata, "sedikit lebih mudah melewati jalan itu."12 Penipuan
berjalan seperti yang terjadi pada kuartal sebelumnya, kecuali
bahwa lebih banyak orang dibawa ke dalam skema. Ken Livesay,
asisten pengontrol, membantu dengan mengunduh semua
laporan klinik dari seluruh negeri ke komputernya dan mencari
tahu kesenjangan antara pendapatan perusahaan yang
sebenarnya dan apa yang diharapkan Wall Street—kali ini sekitar
$70 juta.13 Dia melaporkan angka-angka ini kepada Bill Owens dan
Mike Martin. Kemudian Beam, Owens, Martin, Livesay, dan
beberapa lainnya mengerjakan laporan klinik, memasukkan entri
pendapatan fiktif yang cukup untuk mengisi kekosongan. Karena
pendapatan terus jatuh jauh dari harapan, proses harus diulang
setiap kuartal. Akhirnya, lebih banyak personel keuangan
ditambahkan ke grup hingga berkembang menjadi sekitar 15
orang yang mulai menyebut diri mereka sebagai “keluarga.”
Pada tahun 1997 HealthSouth adalah perusahaan jasa rehabilitasi
terbesar di industri dan, dengan total kompensasi $106 juta, Scrushy
adalah CEO dengan bayaran tertinggi ketiga di Amerika. Setahun
sebelumnya istri keduanya telah menceraikannya dan sekarang dia
menikahi yang ketiga, Leslie, dengan siapa dia memiliki dua anak lagi.
Dia menjadi anggota aktif dari Gereja Cahaya Pemandu tempat dia
memberikan sumbangan yang cukup besar, dan dia dan istrinya
akhirnya mulai menjadi pembawa acara televisi evangelis harian yang
disiarkan dari gereja.
Meskipun dia sekarang hampir tidak ragu untuk mengutak-atik laporan
perusahaan, Beam masih merasa sedih dan bersalah dan sulit untuk tidur.
Kemudian dia mengakui bahwa dia tidak memiliki "bantalan etis" yang
seharusnya dia miliki untuk melawan Scrushy. Dia seharusnya, katanya,
memiliki “keberanian” untuk mengatakan, “tidak, ini salah.”14 Dia merasa
telah melewati batas di suatu tempat dan sekarang mendapati dirinya
melakukan hal-hal yang tidak dapat dia tangani.
Malu dengan apa yang sekarang dia lakukan dengan sukarela, Beam memutuskan
untuk pensiun dari perusahaan pada tahun 1997. Dia membeli beberapa hektar tanah di
negara itu dan di sana dia dan istrinya membangun rumah mereka.
“Rumah impian” seluas 5.000 kaki persegi. Beam berasumsi bahwa
pendapatan perusahaan pada akhirnya akan meningkat dan sekali lagi
akan cukup baik untuk berhenti memalsukan laporan keuangannya. Dia
salah.
Investigasi dan Hasil
Penipuan akuntansi di HealthSouth berlanjut selama enam tahun lagi,
sampai tahun 2003 ketika FBI mulai menyelidiki apakah Scrushy mungkin
menjadi bagian dari skema perdagangan orang dalam. Sebagai bagian dari
penyelidikannya, FBI mewawancarai Weston Smith, yang menggantikan
Beam sebagai CFO. Smith tidak banyak bicara tentang skema perdagangan
orang dalam; sebagai gantinya, dia memberi tahu penyelidik yang terkejut
tentang penipuan yang terjadi di HealthSouth.
Pada saat pemerintah turun tangan dan menuntut para eksekutif
HealthSouth pada tahun 2003, pendapatan HealthSouth telah
Etika dan Bisnis 51
telah dilebih-lebihkan sebesar $2,7 miliar. Pada tahun 2005, dengan
mengatakan bahwa dia tidak tahu bahwa entri palsu sedang dimasukkan ke
dalam pembukuan, dan meskipun dituduh oleh Beam, Smith, Martin, Owens,
Livesay, dan lainnya telah mengetahui tentang skema tersebut, Scrushy
dinyatakan tidak bersalah dari setiap pelanggaran pidana oleh juri. Beam dan
anggota "keluarga" lainnya tidak seberuntung itu. Dia dan 15 karyawan
HealthSouth lainnya yang telah membantu melakukan penipuan didenda dan
dipenjara atau ditempatkan dalam masa percobaan.
Meskipun Scrushy tidak dihukum karena melakukan kesalahan dalam
penipuan HealthSouth, pada tahun 2006 ia dinyatakan bersalah membayar suap
$500.000 kepada Gubernur Alabama Don Siegelman dengan imbalan kursi di
dewan pengawas rumah sakit negara bagian. Scrushy dijatuhi hukuman tujuh
tahun penjara karena suap, hukuman yang mulai dia jalani pada tahun 2007.
Scrushy percaya bahwa jaksa penuntut pemerintah telah mengajukan tuduhan
suap terhadapnya sebagai pembalasan atas ketidakmampuan mereka untuk
mengamankan keyakinannya dalam persidangan HealthSouth, tetapi pengacaranya
gagal untuk memenangkan banding yang mereka ajukan atas nama Scrushy. Pada
tahun 2009, saat menjalani hukuman penjara, Scrushy kehilangan $2,8 miliar
gugatan perdata yang diajukan terhadapnya oleh pemegang saham perusahaan; di
akhir persidangan itu, hakim mengatakan bahwa jelas baginya bahwa “Scrushy
mengetahui dan secara aktif berpartisipasi dalam penipuan. Scrushy terus
mempertahankan ketidakbersalahannya baik dalam penipuan HealthSouth maupun
dalam kasus suap Siegelman. Istrinya tetap setia kepadanya dan membawa anak-
anak mereka mengunjunginya setiap minggu saat dia menjalani hukuman penjara.
Baik istri dan mantan pendetanya di Gereja Cahaya Pemandu tetap percaya bahwa
Scrushy tidak bersalah. Scrushy terus mempertahankan ketidakbersalahannya baik
dalam penipuan HealthSouth maupun dalam kasus suap Siegelman. Istrinya tetap
setia kepadanya dan membawa anak-anak mereka mengunjunginya setiap minggu
saat dia menjalani hukuman penjara. Baik istri dan mantan pendetanya di Gereja
Cahaya Pemandu tetap percaya bahwa Scrushy tidak bersalah.
Meskipun dia dapat menerima hukuman hingga 30 tahun penjara dan
didenda hingga $1 juta, Beam hanya menghabiskan tiga bulan di penjara federal
dan membayar denda $285.000 dan biaya pengacara sebesar $250.000. Setelah dia
dibebaskan dari penjara pada tahun 2006, Beam mengatakan pengalamannya telah
memberinya beberapa pelajaran sulit, tetapi dia masih menyalahkan Scrushy atas
banyak hal yang telah terjadi. Scrushy, katanya kemudian, adalah seorang
"sosiopat" dengan ego besar yang memiliki sedikit empati terhadap orang lain dan
yang dapat "mengintimidasi orang." Orang-orang seperti Scrushy, dia
menyarankan, menjadi manajer di banyak perusahaan besar di mana mereka
meminta karyawan untuk melakukan hal-hal yang mereka tahu salah, Karyawan
perlu "memiliki karakter moral," katanya, untuk menolak dipengaruhi oleh manajer
seperti itu dan menghindari dipimpin “menyusuri jalan yang seharusnya tidak kamu
tempuh.”15
Aaron Beam sekarang menjalankan layanan rumput yang disebut Green
Beam Lawn Service di Alabama, menggunakan mesin pemotong rumput yang
dibelinya dengan menukar 50 dasi Herms yang tersisa. Dia tidak lagi memiliki
banyak karyawan yang bekerja untuknya tetapi, dia berkata, "Saya menjalani hidup
saya dengan jujur" dan itu telah memberinya "banyak ketenangan pikiran."
Sementara dia harus memotong rumput di Alabama yang panas dengan biaya tidak
lebih dari $50 per halaman, uang yang dia hasilkan, katanya, adalah uang yang dia
tahu dia peroleh dan dengan demikian dia bisa “tidur nyenyak di malam hari.”16
Scrushy menjalani hukuman penjaranya dan dibebaskan dari penjara
pada 25 Juli 2012, dan memulai masa percobaan yang diawasi selama tiga
tahun termasuk menyediakan 500 jam pelayanan masyarakat. Pada
November 2014, seorang hakim memutuskan bahwa dia tidak harus
menjalani delapan bulan terakhir masa percobaannya dan Scrushy akhirnya
benar-benar bebas.
52 Bab 1
Scrushy pindah ke Houston, Texas, di mana dia sekarang
menawarkan jasanya sebagai pembicara inspirasional dan
pengusaha berpengalaman. Situs pribadinya, richardscrushy.com,
tidak menyebutkan penipuan HealthSouth atau keyakinan
suapnya. Sebaliknya, itu menggambarkan dia sebagai "visioner
bisnis" yang memiliki catatan prestasi "kuat" sebagai "pengusaha
pengambil risiko yang dinamis."17
MENULIS PROMPT
Jurnal: Evaluasi Tanggung Jawab Moral di HealthSouth
1. Manakah dari “hambatan” terhadap perilaku moral yang Anda lihat bekerja
dalam perilaku dan pemikiran Aaron Beam? Dalam Richard Scrushy?
2. Jelaskan bagaimana Beam menggunakan argumen agen setia
untuk membela tindakannya. Apakah menurut Anda dalam
situasi Beam, argumen agen setia mungkin valid? Menjelaskan.
3. Dalam hal pandangan Kohlberg tentang perkembangan moral, pada tahap
perkembangan moral apa Anda akan menempatkan Beam? Menjelaskan.
Pada tahap apa Anda akan menempatkan Scrushy?
4. Apakah Beam bertanggung jawab secara moral untuk terlibat dalam metode
"akuntansi agresif" yang dia gunakan? Apakah tanggung jawabnya?dikurangi
dengan cara apapun? Apakah diabertanggung jawab secara moral untuk mengubah
laporan klinik untuk meningkatkan pendapatan perusahaan? Apakah tanggung
jawabnya untuk inidikurangi? Apakah mereka yang?bekerja sama dalam tindakannya
bertanggung jawab secara moral atas tindakan tersebut? Apakah tanggung jawab
mereka dikurangi? Apakah menurut Anda Scrushy secara moral bertanggung jawab
atas penipuan akuntansi? Jelaskan setiap jawaban Anda.
Respons yang dimasukkan di sini akan muncul di dasbor
kinerja dan dapat dilihat oleh instruktur Anda.
Kirim
Catatan Kasus
2. Seth Fox, “Dunia yang Terurai,” Laporan bisnis, 1 Agustus 2006, http://
www.bus.lsu.edu/accounting/faculty/lcrumbley/ unraveled.htm; John
Helyar, “Raja Richard yang Tak Terpuaskan. Dia
Ringkasan
1. Etika adalah studi tentang standar moral yang kita dan orang lain
pegang, dan bertujuan untuk mengembangkan standar yang
masuk akal dan dapat dibenarkan. Standar moral adalah standar
yang melibatkan kesalahan serius atau manfaat; harus lebih
disukai daripada standar lain dan untuk kepentingan pribadi;
tidak ditetapkan oleh figur otoritas; dirasakan universal;
didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak; dan
berhubungan dengan emosi khusus (seperti rasa bersalah dan
penyesalan) dan kosa kata (seperti:kewajiban, hak, keadilan).
Sejak usia tiga tahun, kita tampaknya dapat membedakan
standar moral dari nonmoral.
2. Etika bisnis adalah jenis etika tertentu: ini adalah studi tentang
standar moral yang harus memandu kegiatan bisnis, dan
bertujuan untuk mengembangkan standar yang masuk akal
untuk diterapkan dalam bisnis. Beberapa berpendapat bahwa
Dimulai sebagai Bukan Siapa-siapa. Dia Menjadi CEO Hotshot. Dia Mencoba
Menjadi Bintang Negara. Lalu Semuanya Hancur. Kebangkitan dan
Kejatuhan Richard Scrushy dari HealthSouth yang aneh,”Harta benda, 7 Juli
2003.
3. Jeanine Ibrahim, “Keserakahan Amerika,” CNBC [Producer's Notes],
diakses 3 September 2010, di http://www.cnbc.com/id/27087295;
Jimmy DeButts, “Melewati Garis: CFO Kesehatan Selatan Aaron
Beam Berbicara,”Jurnal Bisnis Birmingham, 2 Oktober 2009.
4. Helyar, "Raja Richard yang Tak Terpuaskan."
5. Rubah, “Dunia yang Terurai.”
6. University of Texas News, “Auditors Get an Insider's View of
Corporate Fraud,” 12 April 2010, diakses 3 September 2010, di
http://www.utdallas.edu/news/2010/4/12-2391_ Auditors
-Dapatkan-An-Insiders-View-of-Corporate-Fraud_article.html.
7. Harun Balok, HealthSouth: Kereta Menuju Bencana (Fairhope, AL:
Penerbitan Wagon, 2009).
8. Departemen Kehakiman AS, “Mantan Kepala Keuangan
HealthSouth Aaron Beam Charged with Ban Fraud,” rilis berita,
24 April 2003, http://www.justice.gov/opa/pr/2003/ April/
03_crm_255 .htm.
9. Steve Chiotakis, “Bagaimana HealthSouth Memulai Penipuan,”
Pasar Media Publik Amerika, 6 Januari 2010, diakses 3 September
2010, di http://marketplace.publicradio.org/display/web/
2010/01/06/am–scrushy/.
10. "Akuntan Menjelaskan Bagaimana Penipuan HealthSouth Terjadi,"Amerika
Serikat Hari Ini, 28 Januari 2005.
11. John A. MacDonald, “Deposisi Video Mengisi Sebagian Besar Sore Hari di
Hari Pertama Pengadilan Sipil Richard Scrushy,” Berita Birmingham, 11
Mei 2009.
12. Balok, HealthSouth: Kereta Menuju Bencana.
13. Jay Reeves, "Penipuan Detail Ex-HealthSouth Exec," Seattle
Times, 24 Februari 2005.
14. Universitas Berita Texas, “Auditor Mendapatkan Pandangan Orang Dalam tentang
Penipuan Perusahaan.”
15. Aaron Beam, "Aaron Beam, Mantan Chief Financial O"cer of
HealthSouth," diposting di situs web Aaron Beam, diakses 3
September 2010, http://www.aaronbeam.net/bio.html.
16. Chiotakis, “Bagaimana HealthSouth Memulai Penipuan.”
17. http://richardscrushy.com
etika tidak termasuk dalam bisnis karena pasar bebas secara
otomatis menghasilkan perilaku etis, karena manajer memiliki
kewajiban untuk melayani perusahaannya tanpa memandang
etika, dan karena selama manajer mengikuti hukum mereka
akan berperilaku etis. Semua argumen ini, bagaimanapun,
didasarkan pada asumsi yang salah. Selain itu, ada banyak
alasan yang sah untuk berpikir bahwa etika harus dibawa ke
dalam bisnis. Mereka termasuk yang berikut: etika berlaku untuk
semua aktivitas manusia; bisnis membutuhkan etika untuk
bertahan hidup; etika konsisten dengan mencari keuntungan;
pelanggan, karyawan, dan orang-orang pada umumnya peduli
terhadap etika dalam bisnis; studi menunjukkan bahwa etika
tidak menurunkan keuntungan tetapi tampaknya
meningkatkannya. Selain itu, beberapa faktor telah menciptakan
pertanyaan etis baru bagi para pebisnis; untuk