Laporan Otot Jantung PDF
Laporan Otot Jantung PDF
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
BAB 1. TUJUAN PRAKTIKUM.
3.1. Kimograf
3.2. Kertas kimogram
3.3. Lampu spiritus3.4. Penulis otot
3.5. Benang jahit halus
3.6. Statif + klem-klem
3.7. Larutan Tyrode
3.8. Cairan fiksasi
3.9. Papan katak
3.10. Katak
BAB 4. TATA KERJA
Dalam praktikum ini dipakai katak sebagai binatang percobaan. Bunuhlah
katak seperti telah dijelaskan dalam petunjuk.
Kontraksi otot jantung katak sangat dipengaruhi oleh suhu. Hal ini dapat pada
gambar ketika suhu diturunkan menjadi 5°C, kontraksi otot jantung akan
mengalami penurunan. Pada perlakuan ini diperoleh perubahan pada heart rate
yaitu 49. Heart rate tersebut mengalami penurunan bila dibanding pada kondisi
normal yaitu nilai heart rate 59. Frekuensi denyut jantung pun akan semakin pelan.
5.1. b) Kontraksi otot jantung pada keadaan normal suhu 23°C
Kontraksi otot jantung katak ketika pada suhu normal, akan bersifat ritmik dan
stabil. Tidak adanya fase peningkatan atau penurunan kontraksi yang signifikan.
Heart rate yang dihasilkan berada pada kondisi normal yaitu 59. Berbeda bila
dilakukan perlakuan perubahan suhu, kontraksi otot jantung akan meningkat atau
menurun.
Kontraksi otot jantung katak sangat dipengaruhi oleh suhu. Hal ini dapat pada
gambar tidak hanya suhu diturunkan otot jantung mengalami perubahan kontraksi
namun ketika suhu dinaikkan menjadi 32°C, kontraksi otot jantung akan
mengalami peningkatan. Pada perlakuan ini diperoleh perbedaan pada heart rate
yaitu 69. Heart rate tersebut mengalami peningkatan bila dibanding pada kondisi
normal yaitu nilai heart rate 59. Frekuensi denyut jantung pun akan semakin
berdenyut lebih kencang.
5.2. a) Diberikan stimuli ganda untuk mengetahui perbedaan detak jantung pada
saat stimuli tunggal dan stimuli ganda.
Pada ini, jantung katak ditetesi dengan epinefrin, maka diperoleh frekuensi
percobaan yaitu dengan nilai heart rate 80. Heart rate mengalami peningkatan bila
dibanding heart rate pada kondisi normal yaitu 68. Epinefrin mempunyai efek yang
sama seperti perangsangan saraf simpatis. Efek tersebut diantaranya epinefrin
bersifat adrenergik yang berfungsi untuk mempercepat kontraksi dan relaksasi otot
jantung sehingga waktu sistolik dan diastolik menjadi pendek.
5.3. c) Kontraksi otot jantung ketika pemberian Pilokarpin
Pada percobaan tersebut, jantung katak ditetesi dengan sulfat atropin, maka
diperoleh frekuensi percobaan yaitu dengan nilai heart rate 71. Heart rate
mengalami peningkatan bila dibanding heart rate pada kondisi normal yaitu 68.
5.3. e) Kontraksi otot jantung ketika pemberian Digitalis
BAB 6. PEMBAHASAN
Pada ini, jantung katak ditetesi dengan epinefrin, maka diperoleh frekuensi
percobaan yaitu dengan nilai heart rate 80. Dari perlakuan ini, heart rate
mengalami peningkatan bila dibanding heart rate pada kondisi normal yaitu 68.
Epinefrin mempunyai efek yang sama seperti perangsangan saraf simpatis. Efek
tersebut diantaranya epinefrin bersifat adrenergik yang berfungsi untuk
mempercepat kontraksi dan relaksasi otot jantung sehingga waktu sistolik dan
diastolik menjadi pendek.
Pada percobaan tersebut, jantung katak ditetesi dengan sulfat atropin, maka
diperoleh frekuensi percobaan yaitu dengan nilai heart rate 71. Dari perlakuan
ini, heart rate mengalami peningkatan bila dibanding heart rate pada kondisi
normal yaitu 68. Amplitudo percobaan lebih besar daripada amplitudo kontrol.
Hal ini menunjukkan kontraksi otot jantung meningkat. Ini sesuai dengan teori
dimana obat sulfat atropin bersifat anti-kolinergik yang berfungsi untuk
mempercepat kontraksi dan relaksasi otot jantung.
6.2.6. Percobaan dengan penambahan Digitalis
BAB 7. KESIMPULAN
7. 1. Bila suhu rendah, kerja jantung mengalami penurunan pada detak jantung /
perlambatan karena terjadi pembekuan atau sejenis hipotermia.
7. 2. Bila suhu tinggi, kerja jantung mengalami peningkatan pada detak jantung.
7. 3. Larutan epinephrine dan atropine memberikan efek simpatik pada detak
jantung.
7. 4. Larutan pilocarpine dan digitalis memberikan efek parasimpatik pada detak
jantung.
7. 5. Semakin meningkatnya rangsangan stimulus yang diberikan, akan memacu
kontraksi kerja jantung
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006, Textbook of Medical Physiology, 11th ed.,
Elsevier, Singapore.
Kelly, L., 2006, Essentials of Human Physiology for Pharmacy, CRC Press, Bocca
Raton.
Guyton, A. C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku
kedokteran EGC, Jakarta.