Makalah Pengemasan
Makalah Pengemasan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu
produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa
tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu
produk yang ada di dalamnya. Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan
atau memperpanjang masa simpan atau umur dari produk-produk pangan atau makanan yang
terdapat didalamnya.
Teknologi Pengemasan terus berkembang dari waktu ke waktu dari mulai proses
pengemasan yang sederhana atau tradisional dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti
dedaunan atau anyaman bambu sampai teknologi modern seperti saat ini. Dalam teknologi
pengemasan modern misalnya jaman dulu orang membuat tempe di bungkus dengan daun
pisang atau daun jati, membungkus gula aren dengan daun kelapa atau daun pisang kering.
Teknologi pengemasan yang semakin maju dan modern telah hampir menghilangkan
penggunaan bahan pengemas tradisional. Diantara contoh-contoh pengemasan modern
diantaranya menggunakan bahan plastik, kaleng atau logam, kaca, kertas, dan lain sebagainya.
Pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mutlak diperlukan
dalam persaingan dunia usaha seperti saat ini. Saat ini kemasan merupakan faktor yang sangat
penting karena fungsi dan kegunaanya dalam meningkatkan mutu produk dan daya jual dari
produk.
Berdasarkan urutan dan jaraknya dengan produk, kemasan dapat dibedakan atas
kemasan primer, sekunder dan tersier.
Pada produk Jacker Potato ini menggunakan wadah kaleng sebagai kemasan primernya
yaitu tipe MR atau MC yang bersifat tidak korosif dan aman untuk makanan kering. Kaleng ini
kemudian dilapisi dengan kertas seperti alumunium foil untuk menjaga isi dalamnya. Bagian
atasnya diberi penutup dari plastic berwarna silver lalu tutup luar terbuat dari plastic jenis 4 atau
LDPE.
Wadah kaleng pada awalnya terbuat dari plat timah (tin plate) yang terdiri dari lembaran
dasar baja dilapisi timah putih (Sn) dengan cara pencelupan dalam timah cair panas (hot dipping)
atau dengan elektrolisa. Pelapisan kaleng dengan cara hot dipped merupakan cara yang lama
dimana lembaran baja dicelupkan ke dalam cairan timah panas, sehingga diperoleh lapisan timah
yang terlalu tebal dan tidak menarik. Pelapisan dengan cara elektrolisa adalah cara yang lebih
moderen yaitu pelapisan
dengan menggunakan listrik galvanis sehingga dihasilkan lapisan timah yang lebih
tipis dan rata. Pada bagian dalam dilapisi dengan bahan pelapis atau enamel yang berfungsi
sebagai
2. Oreo
Pada produk oreo ini menggunakan kemasan primer berupa plastik yang langsung
membungkus bagian dalam atau isi. Kemasan primer berupa plastik ini menempel rapat dengan
bagian isi. Tetapi untuk kemasan kecil atau kemasan berisi 3 isi, sedikit lebih longgar jika
dibandingkan kemasan besar berisi banyak isian. Pada produk oreo ini sangat cocok jika dikemas
menggunakan plastik karena bagian isi akan terlindungi dengan baik, berbeda jika langsung
membungkusnya dengan kertas.
3. Susu Kental Manis Indomilk
Pada produk susu kental ini menggunakan kemasan primer berupa kaleng yang terbuat
dari bahan plat timah dengan bahan pelapis atau enamel yang khusus yaitu enamel susu yang
terbuat dari bahan phenol yaitu merupakan pelapis yang banyak digunakan, bersifat tahan asam
serta mempunyai resistensi dan fleksibilitas terhadap panas yang baik. Digunakan untuk
pengalengan ikan, daging, buah, pasta dan produk sayuran. Pada pelapisan dengan epoksi fenolik
juga dapat ditambahkan zink oksida atau logam aluminiumbubuk untuk mencegah sulphur
staining pada produk daging, ikan dan sayuran.. Kelebihan menggunakan bahan kaleng ini
adalah bagian dalam tidak dapat terkena sinar matahari sehingga tidak merusak kualitas produk.
Wadah kaleng pada awalnya terbuat dari plat timah (tin plate) yang terdiri dari lembaran
dasar baja dilapisi timah putih (Sn) dengan cara pencelupan dalam timah cair panas (hot dipping)
atau dengan elektrolisa. Pelapisan kaleng dengan cara hot dipped merupakan cara yang lama
dimana lembaran baja dicelupkan ke dalam cairan timah panas, sehingga diperoleh lapisan timah
yang terlalu tebal dan tidak menarik. Pelapisan dengan cara elektrolisa adalah cara yang lebih
modern yaitu pelapisan dengan menggunakan listrik galvanis sehingga dihasilkan lapisan timah
yang lebih tipis dan rata. Pembuatan kaleng plat timah secara tradisional dilakukan dengan
memukul besi hingga gepeng dan tipis kemudian direndam dalam larutan asam hasil fermentasi,
sehingga prosesnya disebut dengan pickling. Pada pembuatan kaleng plat timah secara mekanis ,
pengasaman dilakukan dengan menggunakan asam sulfat, sedangkan proses pelembaran dengan
menggunakan tekanan tinggi. Lembaran plat timah ini dapat dibuat menjadi kaleng yang
berbentuk hollow (berlubang), atau flat can yaitu kaleng yang digepengkan baru kemudian
dibentuk kembali. Untuk mencegah terjadinya kontak langsung antara kaleng pengemas dengan
bahan pangan yang dikemas, maka kaleng plat timah harus diberi pelapis yang disebut dengan
enamel. Interaksi antara bahan pangan dengan kemasan ini dapat menimbulkan korosi yang
menghasilkan warna serta flavor yang tidak diinginkan, misalnya, terbentuknya warna hitam
yang disebabkan oleh reaksi antara besi atau timah dengan sulfida pada makanan berasam rendah
(berprotein tingg). Pemucatan pigmen merah dari sayuran/buah-buahan seperti bit atau anggur
karena reaksi dengan baja, timah atau aluminium.
4. Susu Cair Indomilk
Pada produk susu cair Indomilk ini menggunakan kemasan primer dari plastik jenis 1 =
PET, Polyethylene terephthalate yang aman dan memang dianjurkan bagi minuman. Plastik
aslinya berwarna putih sedikit transparan agar rasa dari isinya masih dapat terlihat. Pada bagian
tengah diberi label yang terbuat dari plastik yag di-print. Bentuknya kecil membentuk botol
dengan bagian tutup terbuat dari plastic berwarna merah yang tidak transparan, berguna agar
tidak sampai terkena sinar matahri yang akan merusak kualitas isi.
5. You C 1000 Orange
Pada produk You C 1000 ini menggunakan kemasan primer yang terbuat dari gelas kaca.
Bahan baku gelas kaca ini adalah pasir kuarsa. Setelah melalui serangkaian proses makan kaca
yang telah dibakar di atas suhu tertentu akan mudah dibentuk. Kaca yang sudah jadi pun masih
bisa dirombak atau dilebur menjadi bentuk-bentuk kaca yang lain. Salah satunya pada produk
You C 1000 ini. Kemasan dari gelas kaca ini dimaksudkan untuk melindungi isi agar tidak
mudah terkontaminasi oleh benda-benda atau yang lainnya. Sifat gelas kaca yang kokoh juga
melindungi produk agar tidak mudah tercampur oleh bahan-bahan lain seperti minyak air dan
sebagainya. Kemasan yang transparan juga membuat daya tarik bagi produk ini, sebab isinya
dapat terlihat dengan jelas. Selain itu juga limbah dari kaca juga masih bisa dimanfaatkan lagi
sebagai wadah atau bisa dengan dilebur lagi menjagi benda-benda lain, sehingga tidak
mencemari lingkungan.
Pada produk keripik singkong Maicih ini termasuk produk makanan yang menggunakan
kemasan sekunder. Kemasan primernya berupa plastik bening atau transparan sehingga bagian
isi masih terlihat jelas. Kemudian bagian luarnya menggunakan kemasan sekunder dari kertas
jenis kertas semen. Pada bagian depan atau kemasan sekunder tersebut diberi lubang agar bagian
dalam dapat terlihat. Desain kemasan yang modern membuat penampilan produk maicih ini
menjadi menarik dan berkelas. Pada produk ini kemasan sekunder sangat diperlukan, karena jika
hanya menggunakan kemasan primer saja tentu penampilannya akan biasa karena umumnya
keripik singkong hanya dikemas dengan plastic saja. Dengan adanya kemasan sekunder ini selain
mempercantik tampilan produk juga dapat melindungi bagian dalam produk yang telah dikemas
dengan kemasan primer. Dengan kemasan sekunder terbuat dari kertas ini juga tidak akan
merepotkan karena limbahnya sangat mudah untuk didaur ulang atau langsung saja dibakar.
2. Good Time Mini Cookies
Pada produk Good Time Mini Cookies ini menggunakan kemasan sekunder terbuat dari
kertas karton yang dibentuk seperti tabung, bagian dalam kemasannya adalah primer
menggunakan plastik putih di bagian luar dan berwarna silver di bagian depan. Kemasan
sekunder dari kertas ini dberguna untuk melindungi kemasan primer, selain itu juga untuk
mempercantik penampilan produk ini, bagian atas ditutup dengan bahan dari kertas,
3. Silver Queen Chunky Bar
Pada produk kemasan ini menggunakan kemasan sekunder yaitu terbuat dari kertas,
bagian dalam berwarna putih dan bagian luar bergambar. Pada bagian dalam yaitu yang langsung
bersentuhan dengan isi menggunakan kertas emas yang sengaja dibuat bertekstur. Menggunakan
kertas emas ini berfungsi menjaga isi agar tetap terjaga kualitasnya, tidak berminyak atau
meleleh isinya (cokelat). Selain itu agar terlihat menarik bukan hanya dari luarnya saja atau
kemasan sekundernya saja yang menarik tetapi bagian dalamnya pun juga. Bagian kemasan
sekunder dipasang pres agar bisa menampakkan bentuk asli dari isi, dan di bagian belakang
dibuat rapi lipatannya.
4. Ferrero Rocher
Pada produk cokelat Ferrero Rocher ini menggunakan kemasan sekunder yang berupa
plastic mika tebal yang transparan, sehingga bagian dalamnya yang terbungkus dengan kemasan
primer dari kertas emas dan alasnya juga dari kertas kerut dapat terlihat. Secara penampilan
memberikan kesan mewah da eksklusif pada produk ini. Kemasan luar atau yang sekunder
terbuat dari mika tebal selain mempercantik penampilan juga dapat melindungi bagian kemasan
primernya. Nya Dengan adanya kemasan sekunder ini diharapkan juga agar semua isi dapat
terbawa semua, sehingga memudahkan ketika dibawa karena isinya terbungkus kemasan primer
secara satuan atau tidak secara kelompok terbungkus menjadi satu. Kemasan sekunder pada
produk ini masih bisa dimanfaatkan lagi sebagai wadah benda-benda lain, sehingga tidak akan
cepat dibuang dan menambah sampah.
5. Apollo Roka
Pada produk cokelat Apollo Roka ini menggunakan kemasan sekunder dari bahan plastik
transparan dan kemasan primer dari plastik yang bergambar dan berwarna tidak transparan.
Kemasan sekunder dari plastic transparan ini berguna memudahkan produk yang ada di
dalamnya dapat terlihat, kemasan sekundernya cukup besar dan terlihat jelas ada jarak yang
cukup lebar antara isi dengan bagian yang kosong, hal ini dapat memudahkan saat membawa
produk tanpa harus bersentuhan dan merusak bagian dalamnya. Bagian dalam yaitu kemasan
primernya dibuat tidak transparandan sedikit kecil agar isinya dapat terlihat membuncit dan
menarik.
Pada produk ini menggunakan kemasan hingga tersier, yang primer ada di bagian dalam
yang bersentuhan dengan isi terbuat dari plastik bergambar dan berwarna, kemasan sekunder ada
yang berupa kardus terbuat dari kertas tebal ada juga yang menggunakan plastik dengan ukuran
besar dan dapat memuat beberapa isi yang telah terbungkus dengan kemasan primer. Lalu
kemasan tersiernya berupa kardus cokelat yang bertuliskan lambang tulisan Oreo Wafer Stick.
Kemasan tersier selalu lebih besar daripada kemasan sekunder dan primer hal ini disebabkan
karena kemasan tersier berperan untuk mengangkut beberapa pack kemasan sekunder yang telah
terisi kemasan primer dan isi. Biasanya bagian atas kardus akan diisolasi secara tepat agar isi
yang sudah terkemas tidak berantakan dan memudahkan penyimpanan serta pendistribusianya.
BAB III
PENUTUP
Sebuah produk tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada kemasan yang baik yang mampu
mewadahinya. Diperlukan pengemasan yang apik dan aman sehingga mampu menjadikan
produk tersebut bermutu dan menarik minat konsumen. Kemasan yang baik dan aman dapat
melindungi produk yang akan dijual ke konsumen.
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi
wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Pengemasan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dan mutlak diperlukan dalam persaingan dunia usaha seperti saat ini.
Adanya kemasan primer, sekunder hingga tersier akan memberikan kemudahan dan kekhasan
tersendiri bagi suatu produk. Diperlukan pengetahuan mengenai jenis bahan dan kemasan serta
sifat-sifat dari suatu bahan.
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kemudahan dan kelancaran yang diberikan
kepada penulis sehingga tugas yang berjudul “KEMASAN PRIMER, SEKUNDER DAN
TERSIER” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak telah memberi sumbangan yang
sangat berarti dalam penyelesaian tugas ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak berikut.
1. IR. Ummi Rohajatien, MP, selaku Dosen Pembina Teknik Pengemasan yang telah
membimbing dalam menulis tugas ini.
2. Teman-teman S1 Pendidikan Tata Boga yang telah memberikan semangat serta saran
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
3. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu hingga memberikan kelancaran bagi
penulis untuk menulis tugas ini.
Semoga segala bantuan, dukungan, dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis mengharap kritik
maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhirnya, penulis
berharap agar tugas ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
KEMASAN PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER
MAKALAH
Disusun oleh
Yuli Srihardiana 110543432542