Anda di halaman 1dari 7

a.

Tiroidektomi

1) Definisi

Tiroidektomi adalah operasi untuk mengangkat kelenjar tiroid (Liebert,

2019). Tiroidektomi parsial atau total adalah terapi primer pada karsinoma

tiroid ,hipertiroidsme atau hiperparatiroidisme dengan tipe dan luas operasi

tergantung pada hasil diagnosis,tujuan pembedahan serta prognosis ( Brunner

& Suddarth, 2002).

2) Jenis operasi tirodektomi

Tiroidektomi adalah prosedur bedah yang sangat umum di seluruh dunia.

Tiroidektomi terdiri dari 5 macam operasi:

(a) Lobektomi sub total

Lobektomi sub total yaitu pengangkatan sebagian lobus tiroid yang

mengandung jaringan patologis.

(b) Lobectomi total (hemitiroidektomi/istmolobektomi)

Lobectomi total (hemitiroidektomi/istmolobektomi) yaitu pengangkatan

satu sisi lobus tiroid.

(c) Strumectomi(tiroidektomi) sub total

Strumectomi(tiroidektomi) sub total yaitu pengangkatan sebagian

kelenjar tiroid yang mengandung jaringan patologismeliputi kedua lobus

tiroid.

(d) Tiridektomi near total

Tiroidektomi near total yaitu penganagkatan seluruh lobus tiroid yang

patologis berikut sebagian besar lobus tiroid kontralateralnya.


(e) Tiroidektomi total

Tiroidektomi total, pengangkatan seluruh kelenjar tiroid (Adham M &

Aldino N, 2018). American thyroid assosiation dan International

Federation of head and neck Oncologic Societies merekomendasikan

lobektomi hanya pada kasus dengan resiko rendah, sementara pada kasus

resiko tinggi disarankan untuk tiroidektomi total agar tercapai kontrlol

lokal yang ade kuat dan mempermudah untuk evaluasi pasca operasi

sehingga dapat menekan angka kekambuhan (Shah JP et al, 2012).

3) Indikasi dan kontraindikasi

Pasien berusia muda (idealnya), bebas dari kondisi yang meningkatkan resiko

operatif (diabetes, penyakit jantung dan penyakit ginjal, Pasien harus dalam

keadaan eutiroid atau keadaan dimana produksi hormon tiroid dalam batas

normal (Black &Hawks, 2014 ).

4) Penatalaksana tiroidektomi

(a) Pre operasi

Persiapan operasi yang baik adalah 2 sampai 3 bulan sebelum operasi

(Black &Hawks, 2014 ). Yaitu

(1) Farmakologi

 Pemberian terapi obat anti tiroid yang tepat untuk

mengembalikan kadar hormon tiroid serta angka metabolik

normal dan untuk mengurangi krisis tiroksik


 Pemberian preparat yodium untuk mengurangi ukuran dan

vaskularisasi organ untuk mengurangi perdaran resiko

perdarahan (Black &Hawks, 2014 ).

 Pemberian obat-obat yang memperpanjang waktu pembekuan

seperti aspirin dan harus dihentikan beberapa minggu sebelum

pembedahan untuk mengurangi risiko perdarahan pasca operasi.

(2) Pengurangan kecemasan

Pendekatan yang paling penting dalam periode pre operatif adalah

mendapatkan kepercayaan dari pasien dan mengurangi kecemasan

dengan cara memberikan terapi agar pasien tenang dan rileks

( Brunnner & Suddarth, 2013) yaitu :

 Dukungan nutrisi

Asupan gizi dimodifikasi agar mencakup makanan sumber

karbohidrat dan protein yg cukup.Asupan kalori yang tinggi

setiap hari diperlukan akibat peningkatan aktivitas metabolik dan

penurunan simpanan glokogen.Suplemen vitamin khususnya

Tiamin dan asam askorbat dan hindari kopi,coca cola dan

minuman perangsang lainnya.

 Persiapan pra operatif

Beritahu tujuan pemeriksaan diagnostik sebelum pembedahan

dan persiapan yang dilakukan dan anjurkan istirahat yang cukup

meskipun banyak pasien yang masuk rumah sakit pada hari

pembedahan.
 Pendidikan Kesehatan

Memberikan pelajaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan

pembedahan seperti latihan leher dan insisi luka.

(b) Pasca Operasi

(1) Beberapa hal yang harus diperhatikan setelah pembedahan tiroid :

 Lakukan mobilisasi awal

 Berikan posisi semi fowler dengan kepal tinggi dan disangga

bantal

 Berikan oksigen untuk memudahkan pernafasan dan

memberikan kelembaban pada pernafsan

 Berikan cairan infus

 Berikan makanan lunak (gangguan waktu menelan kadang-

kadang ada) Kaji secara periodik penutup luka, kuatkan

pemasangannya

 Pantau tanda-tand vital dan perdarahan sensasi tekanan atau rasa

penuh dileher tempat insisi (hematom sub cutan)

 Anjurkan pasien tidak terlalu banyak mengeluarkan suara,namun

pada setiap berbicara perubahan suara harus di catat karena dapat

menunjukan cedera pada saraf laringeal.

 Bila sekresi lendir banyak berikan uap inhalasi air hangat

 Pulangkan pasien bila tidak ada komplikasi

5) Komplikasi pada post tiroidektomi


Beberapa komplikasi yang terjadi setelah tiroidektomi ( Furtado L, 2011)

yaitu

 Pendarahan

Seperti halnya prosedur bedah, pasien yang menjalani operasi tiroid

beresiko untuk pendarahan. Suplai darah yang melimpah ke tiroid dan

diseksi yang terjadi selama pengangkatan kelenjar berkontribusi

potensi perdarahan pasca operasi. Pembentukan hematoma sekitar

lokasi operasi dapat menyebabkan kompresi trakea mengakibatkan

obstruksi jalan napas. Untuk meminimalkan komplikasi ini, ahli bedah

dapat menyisipkan selang drainase untuk mengalirkan perdarahan

 infeksi luka

Infeksi pascaoperasi adalah risiko semua jenis operasi. Adanya cairan

yang keluar dan bau yang timbul dari luka operasi harus dinilai dan

dilaporkan. Pemantauan suhu dan jumlah darah lengkap untuk tanda-

tanda infeksi adalah fungsi keperawatan yang penting. Pemberian

terapi antibiotik dan perawatan luka secara teliti, dapat mengurangi

insiden infeksi pasca-operasi.

 Kerusakan saraf laringeal berulang

Kerusakan saraf laringeal berulang adalah salah satu komplikasi

paling serius dari operasi tiroid, akibat edema atau hematoma atau

bahkan cedera termal yang disebabkan elektrokoagulasi. Memantau

kualitas suara, reflek menelan dan status pernafasan sangan perlu

diperhatikan pasca post tiroidektomi.


 Kerusakan struktur kelenjar limfe

Diseksi kelenjar getah bening sebagai bagian dari pembedahan dapat

menyebabkan cedera pada pernafasan dan limfe .

 Hipo-paratiroidisme dan hipokalsemia

Hal ini dikarenakan kelenjar paratiroid berada di kedua sisi kelenjar

tiroid, hipoparatiroidisme merupakan komplikasi yang mungkin

terjadi akibat tiroidektomi. Gejala-gejala hipoparatiroidisme biasanya

terjadi 24 sampai 72 jam setelah operasi. Pasien akan menunjukkan

tingkat kalsium serum rendah (hypocalcemia), dan mungkin mengeluh

mati rasa dan kesemutan pada tangan, kaki, dan bibir. Intervensi

ditujukan untuk memulihkan kadar kalsium normal untuk mencegah

terjadinya kejang dan stridor laring

 Thyroid strom ( Badai tiroid)

Badai tiroid adalah komplikasi pasca tiroid yang dapat mengancam

nyawa . Tanda gejalanya sebagai berikut nyeri dada, sesak nafas,

takikardi, Fibrilasi atrium dan hipertensi,gagal jantung kongestif,

agitasi dan gelisah menggigau. Managemen untuk badai tiroid adalah

oksigen yang cukup,berikan cairan intravena yg mengandung glukosa,

berikan betaadrenergic blocker, berikan natrium yodium, jaga

keseimbangan asam basa.

6) Pendidikan kesehatan dan perawatan dirumah setelah operasi tiroid

Pendidikan kesehatan dan perawatan dirumah setelah operasi tiroid berkaitan

insisi luka, Pembengkakan, mati rasa, drainase Luka, bekas luka sayatan,
mandi, diet / makan, menelan atau sakit tenggorokan / Batuk, Suara leher

kaku manajemen nyeri di rumah, aktivitas normal, obat Baru, suplemen

kalsium, hormon tiroid, vitamin D, dan kontrol ulang (Liebert, 2019

Anda mungkin juga menyukai