Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MITIGASI

BENCANA GUNUNG MERAPI PADA LANSIA

Disusun oleh :

GALUH PUTRI P (201811027)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES ST. ELISABETH
SEMARANG
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MITIGASI BENCANA GUNUNG MERAPI PADA LANSIA

A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Peristiwa Erupsi Gunung Merapi 2010 mengakibatkan banyak kerusakan dan kerugian
serta korban jiwa. Dalam peristiwa itu, banyak masyarakat Kabupaten Sleman menjadi
korban. Terdapat korban meninggal 123 jiwa, rawat inap 147 jiwa, dan sebanyak 56.414
jiwa mengungsi (Sumber: BPBD DIY, 7 Nopember 2010). Selain itu erupsi Merapi 2010
hampir membuat perekonomian Kabupaten Sleman lumpuh di lima kecamatan sehingga
hampir tidak ada aktivitas ekonomi. Lima kecamatan tersebut yaitu Kecamatan
Cangkringan, Kecamatan Pakem, Kecamatan Turi, Kecamatan Tempel, dan Kecamatan
Ngemplak.
Di Indonesia paradigma penanggulangan bencana telah bergesar dari paradigma
penanggulangan bencana yang bersifat responsif (terpusat pada tanggap darurat dan
pemulihan) ke preventif (pengurangan risiko dan kesiapsiagaan), sehingga
penyelenggaraan penanggulangan bencana pada masa sekarang lebih ditekankan pada
tahapan pra bencana. Salah satu kegiatan dalam tahap pra bencana adalah mitigasi.
Berdasarkan peristiwa erupsi Gunung Merapi tersebut dan paradigma penanggulangan
bencana saat ini, kemudian timbul pertanyaan mengenai pelaksanaan mitigasi bencana
erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman yang merupakan
daerah terkena dampak yang cukup parah.

2. TUJUAN

a. Tujuan umum

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan


sasaran dapat memahami mitigasi bencana gunung merapi.
b. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang mitigasi bencana


gunung merapi bagi warga korban bencana gunung merapi diharapkan
mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Gunung Merapi

2. Menjelaskan Tanda-Tanda Gunung Merapi

3. Menjelaskan Antisipasi dan Penanggulangan Gunung Merapi

4. Menjelaskan Dampak Setelah Terjadi Bencana Gunung Merapi

5. Menjelaskan Mitigasi Bencana

3. MANFAAT

Sasaran dapat mengetahui dan memahami mitigasi bencana gunung


merapi dengan baik dan benar
4. METODE PELAKSANAAN

a. Ceramah

b. Tanya jawab

5. SASARAN DAN TARGET

Sasaran :Korban bencana gunung merapi di Yogyakarta

Target :Korban bencana gunung merapi lansia di Yogyakarta

6. MEDIA DAN ALAT

a. Media : Flipchart,leaflet

7. SETTING TEMPAT

Keterangan gambar:

: Penyaji

: Peserta

8. WAKTU DAN TEMPAT

a. Tempat : Aula Balai Desa Seleman Yogyakarta

b. Waktu : 09.00 – 09.40

c. Tanggal : 23 Oktober 2021

9. PENGORGANISASIAN

Penyaji : Galuh putri pamungkas


10. TAHAP PELAKSANAAN

Tahap/
Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiance
Waktu
Salam 1. Salam pembukaan 1. Menjawab salam
pembuka
2. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan penjelasan
5 menit
tujuan pendidikan kesehatan 3. Menyampaikan persepsi
3. Apersepsi materi pedidikan kesehatan
Inti 1. Menjelaskan Pengertian 1. Mendengarkan dan
Gunung Merapi memperhatikan penjelasan
35 menit
2. Menjelaskan Tanda-Tanda 2. Memperhatikan demonstrasi
Gunung Merapi penyaji
3. Menjelaskan Antisipasi dan 3. Mensimulasikan kembali
Penanggulangan Bencana demonstrasi yang diberikan
Gunung Merapi penyaji
4. Menjelaskan Dampak Setelah 4. Bertanya
erjadi Bencana Gunung
Merapi
5. Menjelaskan Mitigasi Bencana

Salam 1. Mengevaluasi dengan 1. Menjawab pertanyaan


penutup memberikan pertanyaan secara
2. Mendengarkan kesimpulan
10 menit lisan
materi
2. Menyimpulkan materi
3. Menjawab salam
3. Mengucapkan terima kasih

4. Salam penutup
11. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi struktur

a. Kontrak waktu dangan lansia korban bencana gunung merapi 1 hari


sebelum hari H
b. Mempersiapkan sarana dan pra sarana sesuai dengan rencana
tindakan kegiatan pendidikan kesehatan tentang mitigasi bencana
gunung merapi pada lansia
2. Evaluasi proses

a. 90% target sasaran hadir pada saat pendidikan kesehatan.

b. Alat dan media dapat digunakan dengan baik.

c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang


ditetapkan.
d. Peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi.

3. Evaluasi hasil

a. Sasaran dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang


pengertian gunung merapi
b. Sasaran dapat menyebutkan 3 dari 5 Tanda-tanda bencana
gunung merapi
c. Sasaran dapat menyebutkan 3 dari 5 Antisipasi dan
Penanggulangan bencana gunung merapi
d. Sasaran dapat menyebutkan 3 dari 4 Dampak Setelah Terjadi
bencana gunung merapi
e. Sasaran dapat menyebutkan 2 dari 3 Mitigasi Bencana
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Gunung Merapi


Gunung berapi atau gunung api adalah bentuk timbunan (kerucut dan lainnya)
dipermukaan bumi yang dibangun oleh tibunan rempah letusan atau tempat
munculnya batuan lelehan atau magma/rempah lepas/gas yang berasal dari
dalam bumi.

B. Tanda-Tanda Bencana Gunung Merapi

Tanda- tanda sebagai sinyal, maka kita sangat perlu untuk mengetahui
beberapa tanda- tanda atau ciri- ciri gunung meletus. Beberapa tanda- tanda
gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:

1. Suhu di sekitar gunung tersebut meningkat

2. Mata air di seitar gunung mengering

3. Tumbuhan yang berada di sekitar gunung layu

4. Hewan- hewan liar yang tinggal di gunung lari ke bawah atau turun
gunung
5. Sering terdengar suara gemuruh gunung

6. Sering terjadinya gempa vulkanik

7. Keluarnya awan panas

8. Terjadinya hujan abu


C. Antisipasi dan Penanggulangan Bencana Gunung Merapi

1. Kenali daerah setempat untuk menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
2. Membuat perencanaan penanganan bencana.
3. Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
4. Mempersiapkan kebutuhan dasar (Logsitik)
5. Hindari tempat terbuka
6. Tidak berada dilembah atau aliran sungai
7. Tidak berada dilokasi dengan radius yang sudah ditentukan
8. Gunakan masker atau kain basah
9. Memakai pakaian tertutup
D. Penyelamatan Diri Saat Terjadi Gunung Merapi

1. Lakukan hal ini jika aliran lahar menuju ke arah kamu

Tinggalkan area tersebut dengan segera, jika mendengar peringatan evakuasi,


lakukan hal tersebut dengan cepat karena peringatan letusan sudah dekat.
Gunakan kendaraan untuk mengungsi, tutup rapat pintu, jendela dan segera
menjauh dari lokasi bencana alam.

2. Jika berada di dalam rumah

Tutup semua jendela dan pintu untuk mencegah masuknya kabut asap dan
partikel-partikel lainnya. Matikan seluruh sistem pemanas dan pendingin di
rumah. Siapkanlah dalam satu tas, obat-obatan dan barang berharga untuk
dibawa apabila terdengar perintah evakuasi. Jika memiliki hewan peliharaan,
bawalah mereka dan ajak ke tempat penampungan tertutup.

3. Jika berada di luar rumah

Carilah tempat berteduh di dalam ruangan. Jika terperangkap di suatu tempat cari
bedna keras untuk melindungi kepala. Jika berada di dekat sungai, selalui
tingkatkan kewaspadaan kepada air yang naik atau kemungkinan lumpur di
daerah dataran rendah. Sebaiknya cepat berpindah ke dataran lebih tinggi dan
jauhi area bencana alam. Jika mata, hidung dan tenggorokan terasa sakit akibat
asap vulkanik sebaiknya segera menjauh dari daerah tersebut, dan apabila rasa
sakit masih berkelanjutan segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat.

4. Ketika gunung api meletus

Tetap berlindung di dalam ruangan, jangan lupa untuk memastikan jendela, pintu
telah tertutup rapat. Jauhilah benda-benda yang mudah pecah seperti kaca, dan
selalu lindungi kepala. Kenakan pakaian dengan lengan panjang dan celana
panjang. Jangan lupa untuk mengenakan kacamata untuk melindungi mata
Anda. Kamu mungkin tidak dapat terus berlindung di dalam rumah selama
berberapa jam, karena itu pastikan tas berisi perlengkapan darurat berada di
dekat kamu, dan siapkan mobil untuk segera berpindah ke tempat yang lebih
aman.
E. Mitigasi Bencana

Selama Letusan :
1. Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.

2. Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang


berhulu di puncak gunung yang sedang meletus.
3. Apabila terjebak di dalam ruangan/ rumah :

 Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang /keran

 Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.


 Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang
terlindung

4. Apabila berada di ruang terbuka:

 Cari ruang perlindungan

 Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar


seperti bola.

 Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran


lahar.

 Cari tempat yang lebih tinggi terutama lindungi diri anda dari hujan

 Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana

 Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda

 Gunakan masker debu atau gunakan kain/ sapu tangan untuk


melindungi pernapasan anda

 Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya


aliran lahar

5. Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/ lembaga


yang berwenang/lihat peta daerah bahaya gunung api
6. Akibat letusan gunungapi bisa dirasakan berkilo meter jauhnya dari
gunung api yang sedang meletus. Aliran lahar dan banjir bandang,
kebakaran hutan bahkan aliran awan panas yang mematikan dapat
mengenai anda yang bahkan tidak melihat ketika gunung api meletus.
Hindari lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah. Mencoba
mendekati gunung api yang sedang meletus merupakan ide yang dapat
membawa maut.
7. Apabila anda melihat permukaan aliran air sungai naik cepat-cepat cari
daerah yang lebih tinggi. Apabila aliran lahar melewati jembatan jauhi
jembatan tersebut. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar ,
membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api
lainnya yang dapat bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam.
Awan panas yang mengandung debu gunungapi dapat membakar
tumbuhan yang dilaluinya dengan amat cepat. Dengarkan berita dari radio atau
televisi mengenai situasi terakhir bahaya letusan gunung api.

Pasca Letusan :
1. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.

2. Apabila berada di luar ruangan:

 Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunung api dapat mengiritasi system
pernapasan anda.

 Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.

 Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunungapi.

 Bersihkan atap dari hujan debu gunung api

 Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya
atap bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah.

3. Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat.

4. Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin


kendaraan tersebut.
5. Apabila anda punya penyakit pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan
debu gunung api.
6. Tinggallah di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah.
7. Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan seperti
orang tua, orang yang cacat fisik, anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan
sebagainya.

Setelah Bencana:
a. Melakukan koordinasi dengan berbagai pelaksana lapangan dalam
pencarian dan pertolongan para korban
b. Mendirikan posko dan evakuasi korban yang selamat
c. Mendirikan tempat penampungan korban bencana secara darurat di
dekat lokasi bencana atau menggunakan rumah penduduk untuk
pengobatan dan dapur umum
d. Melakukan koordinasi bahan bantuan agar terdistribusi tepat sasaran
dan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan dan
menghindari para oknum yang memanfaatkan situasi
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolongan dan estimasi kerugian
material.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.keepsoh.com/pengertian-gunung-meletus/ (di akses tanggal 12 April


2019, 13:15)
2. https://www.kemsos.go.id/artikel/edukasi-tanggap-bencana-gunung-meletus (di
akses tanggal 12 April 2019, 13:20)
3. BNPB. 2015. Buku Saku Tanggap Tangkas Menghadapi Bencana. Jakarta:
BNPB.
4. [BMKG 2014] BMKG-InaTews, Upaya Yang Dilakukan Dalam Mitigasi
Bencana

Anda mungkin juga menyukai