Hesti - Sap Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung Pada Penyandang Disabilitas
Hesti - Sap Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung Pada Penyandang Disabilitas
Disusun oleh :
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Peristiwa Erupsi Gunung Merapi 2010 mengakibatkan banyak kerusakan dan kerugian
serta korban jiwa. Dalam peristiwa itu, banyak masyarakat Kabupaten Sleman menjadi
korban. Terdapat korban meninggal 123 jiwa, rawat inap 147 jiwa, dan sebanyak 56.414
jiwa mengungsi (Sumber: BPBD DIY, 7 Nopember 2010). Selain itu erupsi Merapi 2010
hampir membuat perekonomian Kabupaten Sleman lumpuh di lima kecamatan sehingga
hampir tidak ada aktivitas ekonomi. Lima kecamatan tersebut yaitu Kecamatan
Cangkringan, Kecamatan Pakem, Kecamatan Turi, Kecamatan Tempel, dan Kecamatan
Ngemplak.
Di Indonesia paradigma penanggulangan bencana telah bergesar dari paradigma
penanggulangan bencana yang bersifat responsif (terpusat pada tanggap darurat dan
pemulihan) ke preventif (pengurangan risiko dan kesiapsiagaan), sehingga
penyelenggaraan penanggulangan bencana pada masa sekarang lebih ditekankan pada
tahapan pra bencana. Salah satu kegiatan dalam tahap pra bencana adalah mitigasi.
Berdasarkan peristiwa erupsi Gunung Merapi tersebut dan paradigma penanggulangan
bencana saat ini, kemudian timbul pertanyaan mengenai pelaksanaan mitigasi bencana
erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman yang merupakan
daerah terkena dampak yang cukup parah.
2. TUJUAN
a. Tujuan umum
3. MANFAAT
a. Ceramah
b. Tanya jawab
a. Media : Flipchart,leaflet
7. SETTING TEMPAT
Keterangan gambar:
: Penyaji
: Peserta
9. PENGORGANISASIAN
Tahap/
Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiance
Waktu
Salam 1. Salam pembukaan 1. Menjawab salam
pembuka
2. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan penjelasan
5 menit
tujuan pendidikan kesehatan 3. Menyampaikan persepsi
3. Apersepsi materi pedidikan kesehatan
Inti 1. Menjelaskan Pengertian 1. Mendengarkan dan
Gunung Merapi memperhatikan penjelasan
35 menit
2. Menjelaskan Tanda-Tanda 2. Memperhatikan demonstrasi
Gunung Merapi penyaji
3. Menjelaskan Antisipasi dan 3. Mensimulasikan kembali
Penanggulangan Bencana demonstrasi yang diberikan
Gunung Merapi penyaji
4. Menjelaskan Dampak Setelah 4. Bertanya
erjadi Bencana Gunung
Merapi
5. Menjelaskan Mitigasi Bencana
4. Salam penutup
11. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
3. Evaluasi hasil
Tanda- tanda sebagai sinyal, maka kita sangat perlu untuk mengetahui
beberapa tanda- tanda atau ciri- ciri gunung meletus. Beberapa tanda- tanda
gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:
4. Hewan- hewan liar yang tinggal di gunung lari ke bawah atau turun
gunung
5. Sering terdengar suara gemuruh gunung
1. Kenali daerah setempat untuk menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
2. Membuat perencanaan penanganan bencana.
3. Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
4. Mempersiapkan kebutuhan dasar (Logsitik)
5. Hindari tempat terbuka
6. Tidak berada dilembah atau aliran sungai
7. Tidak berada dilokasi dengan radius yang sudah ditentukan
8. Gunakan masker atau kain basah
9. Memakai pakaian tertutup
D. Penyelamatan Diri Saat Terjadi Gunung Merapi
Tutup semua jendela dan pintu untuk mencegah masuknya kabut asap dan
partikel-partikel lainnya. Matikan seluruh sistem pemanas dan pendingin di
rumah. Siapkanlah dalam satu tas, obat-obatan dan barang berharga untuk
dibawa apabila terdengar perintah evakuasi. Jika memiliki hewan peliharaan,
bawalah mereka dan ajak ke tempat penampungan tertutup.
Carilah tempat berteduh di dalam ruangan. Jika terperangkap di suatu tempat cari
bedna keras untuk melindungi kepala. Jika berada di dekat sungai, selalui
tingkatkan kewaspadaan kepada air yang naik atau kemungkinan lumpur di
daerah dataran rendah. Sebaiknya cepat berpindah ke dataran lebih tinggi dan
jauhi area bencana alam. Jika mata, hidung dan tenggorokan terasa sakit akibat
asap vulkanik sebaiknya segera menjauh dari daerah tersebut, dan apabila rasa
sakit masih berkelanjutan segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat.
Tetap berlindung di dalam ruangan, jangan lupa untuk memastikan jendela, pintu
telah tertutup rapat. Jauhilah benda-benda yang mudah pecah seperti kaca, dan
selalu lindungi kepala. Kenakan pakaian dengan lengan panjang dan celana
panjang. Jangan lupa untuk mengenakan kacamata untuk melindungi mata
Anda. Kamu mungkin tidak dapat terus berlindung di dalam rumah selama
berberapa jam, karena itu pastikan tas berisi perlengkapan darurat berada di
dekat kamu, dan siapkan mobil untuk segera berpindah ke tempat yang lebih
aman.
E. Mitigasi Bencana
Selama Letusan :
1. Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.
Cari tempat yang lebih tinggi terutama lindungi diri anda dari hujan
Pasca Letusan :
1. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.
Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunung api dapat mengiritasi system
pernapasan anda.
Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya
atap bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah.
Setelah Bencana:
a. Melakukan koordinasi dengan berbagai pelaksana lapangan dalam
pencarian dan pertolongan para korban
b. Mendirikan posko dan evakuasi korban yang selamat
c. Mendirikan tempat penampungan korban bencana secara darurat di
dekat lokasi bencana atau menggunakan rumah penduduk untuk
pengobatan dan dapur umum
d. Melakukan koordinasi bahan bantuan agar terdistribusi tepat sasaran
dan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan dan
menghindari para oknum yang memanfaatkan situasi
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolongan dan estimasi kerugian
material.
DAFTAR PUSTAKA