Anda di halaman 1dari 4

DEPARTEMEN ORTODONTI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TUGAS TUTORIAL KLINIK

CARA MENENTUKAN MIDLINE

OLEH:

Nama : Maulfi Amanda Muktar

NIM : J014201024

DIBAWAKAN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

DEPARTEMEN ORTODONTI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
Penentuan midline rahang atas

Penentuan midline membutuhkan titik reference yang memadai. Penentuan midline ini
menggunakan midpalatal raphe atau biasa disebut dengan maxillary median line. Midpalatal
raphe diuat dengan menggunakan dua titik anatomi pada raphe palatina. Titik anterior diberikan
tanda As yang merupakan perpotongan antara kedua rugae palatina dengan raphe palatina. Titik
posterior yang diberikan tanda Ps merupakan batas antara palatum keras dan palatum lunak pada
raphe, yaitu ditengah dari kedua foveapalatina. Kemudian kedua titik tersebut dihubungkan dan
akan didapatkan sumbu simetri.

Gbr 1. Penentuan dua titik anatomis pada model rahang atas

Penentuan midline rahang bawah


Midline rahang bawah dapat ditentukan dengan menggunakan proyeksi midline rahang atas
yang didapatkan dari menghubungkan titik As dan Ps. Kemudian, model rahang atas dan rahang
bawah dioklusikan. Tanda Ps dari model rahang atas kemudian disejajarkan dengan
menggunakan penggaris ke model rahang bawah, diposisikan tegak lurus dengan basis model
rahang bawah kemudian ditandai. Titik yang ditandai pada bagian posterior basis rahang bawah
diberi tanda Pi. Kemudian titik As dibuat hingga ke daerah anterior gigi dan model masih dalam
keadaan beroklusi. Selanjutnya digunakan penggaris untuk memindahkan titik As ke model
rahang bawah dan diberi tanda Ai. Kemudian, titik Pi dan Ai dihubungan dengan garis imaginer
untuk menilai midline rahang bawah.
Gbr. 2 pemidahan titik Ps ke model rahang bawah untuk mendapatkan titik Pi

Gbr. 3 Pemindahan titik As ke model rahang bawah untuk mendapatkan titik Ai


Referensi :
1. Scanavini PE, Paranhos LR, Torres FC, Vasconcelos MHF, Joias RP, Scanavini MA. Evaluation
of the dental arch asymmetry in natural normal occlusion and class II malocclusion individuals.
Dental Press J Orthod 2012;17(1):125-37
2. Rakosi T, Jonas I, Graber TM. Color atlas of dental medicine orthodontic diagnosis. New York :
Thieme Medical Publisher Inc, 1993:124
3. Kurniawan I, Soemantri ESS, Evangelina IA. Dental arch asymmetry analysis in orthodontic
treatment. Padjajaran Journal of Dentistry 2008;20(2):89-84

Anda mungkin juga menyukai