Anda di halaman 1dari 37

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

SMP Negeri 3 Trimurjo merupakan salah satu sekolah lanjutan

pertama di kecamatan Trimurjo yang berdiri pada tahun 1996 yang terletak di

Desa Pujo Basuki Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 TRIMURJO


b. No. Statistik Sekolah / NPSN : 201120209137 / 10801893
c. Tipe Sekolah : C1
d. Alamat Sekolah Kampung Pujo Basuki

Kecamatan Trimurjo Kecamatan

Trimurjo Kabupaten Lampung

Tengah Provinsi Lampung


e. Telpon/HP/Fax/Email : 081369474971

smpn3trimurjo@yahoo.co.id
f. - Jarak Sekolah Ke Dinas

Kabupaten/Kota : 25 Km

- Transportasi yang digunakan

menuju sekolah siswa/guru : Kendaraan pribadi / jalan kaki


g. Status Sekolah : Negeri/Swasta (coret yang tidak

perlu)
h. Nilai Akreditasi Sekolah : B Skor = 73 (Tujuh puluh tiga)1

2. Identitas Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah : Didik Purwanto, S.Pd

Jenis Kelamin : Laki-laki


1
Dokumentasi Sekolah SMP Negeri 3 Trimurjo
41

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

"Terwujud sekolah yang bertaqwa, berbudi pekerti luhur, sehat, dan

berprestasi."

b. Indikator

1) Terwujudnya warga sekolah yang beriman dan bertaqwa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa;

2) Terwujudnya warga sekolah yang berkarakter dan berbudi pekerti

luhur;

3) Terwujudnya sekolah yang berprestasi dalam bidang akademik dan

non akademik;

4) Terwujudnya sekolah yang bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan;

c. Misi Sekolah

1) Mengembangkan kegiatan penguatan pendidikan karakter melalui

kegiatan intrakurikuer, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;

2) Mengembangkan layanan pendidikan didalam kegiatan intrakurikuer,

kokurikuler, dan ekstrakurikuler;

3) Mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;

4) Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan;

5) Mengembangakan managemen berbasis sekolah;

6) Mengembangkan sistem informasi sekolah;


42

7) Mengembangkan hubungan/kerja sama dengan komite sekolah, orang

tua peserta didik, masyarakat, dan lembaga pemerintah maupun non

pemerintah;

8) Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, aman, dan

nyaman;

d. Tujuan Sekolah

1) Berbudaya yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila terutama meliputi

nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta

tanah air, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan

bertanggung jawab;

2) Dapat memberi layanan pendidikan yang baik kepada peserta didik

didalam kegiatan intrakurikuer, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;

3) Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten,

beretos kerja yang baik, dan bertanggung jawab;

4) Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap dan layak;

5) Terlaksana pengelolaan sekolah dengan managemen berbasis sekolah;

6) Memiliki sistem informasi sekolah yang baik;

7) Terbentuk hubungan/kerja sama dengan komite sekolah, orang tua

peserta didik, masyarakat, dan lembaga pemerintah/non pemerintah;

8) Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, sehat, aman, dan nyaman;

4. Letak Geografis Sekolah


43

Adapun keadaan geografis SMP Negeri 3 Trimurjo terletak di Desa

Pujo Basuki Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian

berdasarkan hasil Observasi dan Interview di SMP Negeri 3 Trimurjo dengan

Kepala Sekolah bahwa pembangunan gedung SMP Negeri 3 Trimurjo telah

dimulai sejak tahun 1994 yang dibangun diatas tanah hak milik pemerintah

dengan luas lahan 9.047 m2dengan luas bangunan 2.258 m² dengan batasan

lokasi sebagai berikut:

a. Sebelah Timur Berbatasan dengan Rumah Warga

b. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Rumah Warga

c. Sebelah Barat Berbatasan dengan Rumah Warga

d. Sebelah Utara Berbatasan dengan Rumah Warga

5. Kondisi Sekolah

a. Keadaan Sarana dan Prasarana

1) Luas Tanah

Adapun luas tanah yang dimiliki oleh SMP Negeri 3 Trimurjo

yaitu sebagai berikut :2

Kepemilikan Tanah : Pemerintah/yayasan/pribadi/menumpang*)


Status Tanah : SHM/HGB/HakPakai/AkteJualBeli/Hibah*)
Luas Lahan/Tanah : 9.047 m2
Luas Tanah : 2.258 m2

Terbangun :
Luas Tanah Siap : 6.789 m2

Bangun
*) Coret yang tidak perlu

b. Kondisi Ruang Belajar

2
Dokumentasi Sekolah SMP Negeri 3 Trimurjo
44

Adapun keadaan ruang belajar yang dimiliki Sekolah adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1
Keadaan Bangunan SMP Negeri 3 Trimurjo

Jumlah dan Ukuran Jumlah ruang lainnya Jumlah ruang yang


yang digunakan untuk digunakan untuk
Kondisi
Ukuran Ukuran Ukuran Jumlah (d) ruang kelas ruang kelas
7x9 m² (a) > 63 m² (b) < 63 m² (c) =(a+b+c) (e) (f) = (d+e)
Baik 4 4
Rusak Ringan 2 2
Rusak Sedang 0 0
Rusak Berat 2 2
Rusak Total
c. Sarana Pendukung Kegiatan Belajar Mengajar

1) Lab. Komputer yang dilengkapi dengan unit 19 Komputer.

2) Lab. IPA yang dilengkapi dengan lebih dari 3 buah alat praktek.

3) Ruang belajar yang nyaman sebanyak 9 ruang.

4) Pembelajaran menggunakan LCD, tersedia 3 buah LCD.

5) Perpustakaan dengan jumlah koleksi buku lebih dari 9.000 buah.

6) Organisasi OSIS sebagai wadah keorganisasian pelajar SMP Negeri 3

Trimurjo.

7) UKS sebagai tempat pertolongan pertama apabila ada siswa yang sakit.

8) Rohis yang merupakan pengembangan agama islam di sekolah

9) Pramuka sebagai wadah pencetak kedisiplinan seorang pelajar di

Sekolah dan lingkungan masyarakat.

10) Olahraga sebagai pertahanan bagi jasmani para pendidik dan peserta

didik agar tetap sehat yang menjadi pendukung lancarnya kegiatan

belajar mengajar.
45

d. Data Buku dan Media Pembelajaran

Adapun dokumen yang dikumpulkan penulis antara lain buku-

buku pembelajaran yang terdapat diperpustakaan Sekolah dan Sarana

Prasarana Sekolah adalah sebagai berikut :3

Tabel 4.2
Keadaan Buku Perpustakaan dan sarana Prasarana SMP Negeri 3 Trimurjo
No Kondisi
Jenis Jumlah
. Rusak Baik
1. Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) 4916 2094 2822

2. Buku bacaan (misalnya : novel, buku ilmu pengetahuan 4008   4008


  dan teknologi dsb)      
3. Buku referensin (misalnya : kamus, ensiklopedi dsb) 407   407

4 Majalah      

5 Surat Kabar 144   144

6 Lainnya : ….      

Total 9475 2094 7381

3
Dokumentasi Sekolah SMP Negeri 3 Trimurjo
46

e. Denah Ruang Sekolah


Gambar 4.1 Denah Ruang SMP Negeri 3 Trimurjo

6. Keadaan Pegawai Tenaga Kependidikan

a. Kepala Sekolah
Tabel 4.3
Keadaan Kepala Sekolah

Jenis
Pend. Masa
No Jabatan Nama Kelamin Usia
Akhir Kerja
L P
Ka. UPTD Satuan S.1/A.I
1 Didik Purwanto, S.Pd.  53 th 27 th
Pendidikan V
S1/A.I
2 Waka Kurikulum Drs. Sutrisno.  50 th 24 th
V
47

b. Rekapitulasi Data Pendidik


Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Tabel 4.4
Keadaan Tenaga Pendidik

Jumlah dan Status Guru


GT/PNS GTT/Guru Jumlah
No Tingkat Pendidikan
Bantu
L P L P
1. S3/S2
2. S1 16 10 1 4 31
3. D-4
4. D3/Sarmud 1 1
5. D2
6. D1
7. SMA/Sederajat
Jumlah 16 11 1 4 32

c. Data Tenaga Kependidikan


Tabel 4.5
Keadaan Tenaga Kependidikan
Jumlah tenaga
Jumlah tenaga pendukung dan
pendukung berdasarkan
No. Tenaga Pendukung kualifikasi pendidikannya status dan jenis kelamin Jumlah
PNS HONORER
SMP SMA D1 D2 D3 S1
L P L P
1 Tata Us aha 3 2 1 3
2 Perpustakaan 1 1 1
3 Laboratorium IPA
4 Teknisi Lab. Komputer
5 Laboran Lab. Bahasa
6 PTD (Pend. Tek. Dasar)
7 Kantin
8 Penjaga Sekolah 1 1 1
9 Tukang Kebun 1 1 1
10 Keamanan 0
Jumlah 2 3 1 0 2 1 2 1 6

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Sekolah


48

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

DEWAN KOMITE KEPALA SEKOLAH

SUMARSO DIDIK PURWANTO, S.Pd

WAKIL KEPALA SEKOLAH

Drs. SUTRISNO
TATA USAHA

HIDAYAT

WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN WAKA SARANA WAKA HUMAS


PRASARANA
Drs. SUTRISNO ZAENAL FARHAN, S.Pd Drs. NGATIJAN
WAYAN PUTRAYASA,
S.Pd
JABATAN

WALI KELAS
WALI KELAS
WALI KELAS
ARUM DEWI S.Pd
SUNIPAH, S.Pd
ENI PUJI ASTUSTI, S.Pd

WALI KELAS
WALI KELAS WALI KELAS
SUMINTO, S.Pd
Drs. MARTIUS SLAMET WAHYU DWI S, S.Pd
WALI KELAS
WALI KELAS WALI KELAS
TRIWIDAWATI, S.Pd
DENI YUNI ASWATI, S.Pd Drs. AHMAD SANURI

GURU

GURU PAI GURU PENJASKES GURU B.INGGRIS GURU GURU KESENIAN


B.LAMPUNG
Dra. NUR WAHYU DWI S. Drs. AHMAD MUJINEM, S.Pd
ISMIATUN S.Pd SANURI LISA.S.Pd
GURU MTK
GURU IPA SRI ASTUTI, A.Md
GURU GURU IPS
Drs. NGADENAN
B.INDONESIA SOLIHIN
SUMINTO,S.Pd
GURU PPKN GURU MTK
RUSMAN, S.Pd
SUYONO, S.Pd
SUROYO, S.Pd GURU IPS
MURYANTI
Drs.
HENDRIYANTO d. Data Peserta Didik SUNIPAH,S.Pd
GURU MTK

WAYAN PUTRAYASA, S.Pd

SISWA
49

1) Data Peserta Didik Baru 4 (empat) tahun terakhir yang dinyatakan

diterima di sekolah:

Tabel 4.6

Data Peserta Didik Baru 4 (empat) tahun terakhir

Jumlah Jumlah
Tahun Pendaftar Peserta Didik NUN yang
Pelajaran Peserta Didik Baru yang Diterima
Baru Diterima
2015/2016 71 71
2016/2017 55 55
2017/2018 48 48
2018/2019 68 68
50

2) Data Peserta Didik 4 (empat) tahun terakhir

Jml Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Tahun Pendaftar (Kls VII + VIII + IX)
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Pelajaran (Cln Siswa Siswa
Siswa L+P Rombel
Siswa Siswa Siswa Rombel
Rombel Rombel
Baru) L P L P L P L P
2015/2016 71 42 29 3 30 20 2 42 23 3 114 72 186 8
2016/2017 55 36 19 2 42 20 3 40 27 3 118 66 184 8
2017/2018 48 25 23 2 36 28 3 40 26 3 101 77 178 8
2018/2019 68 34 34 3 22 23 2 34 29 3 90 85 175 8
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Komite Sekolah

STRUKTUR KOMITE SEKOLAH

B.
KETUA

SUMARSO

SEKRETARIS
BENDAHARA
EDI SUSANTO
EDI INDARTO

ANGGOTA ANGGOTA

SOFIYAN SUWARTINI
52

B. Temuan Khusus

Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti tentang bagaimana

partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan agama Islam dan

upaya-upaya yang dilakukan masyarakat dalam upaya pengembangan PAI

dapat digambarkan sebagai berikut.

Penyajian dan analisis data ini dimaksudkan untuk memaparkan

ataumenyajikan data-data yang diperoleh dari penelitian, yaitu yang

berhubungan dengan partisipasi komite sekolah sebagai wakil dari

masyarakat dalam mengembangkan pendidikan agama Islam. Kemudian data

yang terkumpul dianalisis agar mendapat gambaran yang jelas sesuai dengan

tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini.

Untuk mendapatkan data di lapangan, peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan metode

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menggunakan metode

wawancara, peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara dengan komite

sekolah dan guru-guru SMP N 3 Trimurjo.

1. Bentuk Partisipasi Komite Sekolah dalam Mendukung Partisipasi

Masyarakat dalam Upaya Mengembangkan Pendidikan Agama Islam

di SMP Negeri 3 Trimurjo

a. Mengembangkan Mutu Pendidikan Agama Islam

Meningkatkan pendidikan di sekolah perlu didukung

kemampuan manajerial yang efektif. Sukses tidaknya pendidikan dan

pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan komite


53

sekolah dan kepala sekolah dalam mengelola setiap komponen

sekolah. Kemampuan kepala sekolah dan mitranya tersebut berkaitan

langsung dengan pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap

manajemen dan kepemimpinan, serta tugas yang dibebankan

kepadanya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa berhasil tidaknya

suatu sekolah dalam mencapai tujuan serta mewujudkan visi dan

misinya terletak pada bagaimana manajemen, khususunya dalam

menggerakan dan memperdayakan berbagai komponen sekolah.

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang secara

efisien dan efektif dalam proses belajar-mengajar artinya dimana hasil

dari peserta didik telah mampu mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan oleh sekolah dari hasil wawancara sekaligus observasi yang

peneliti lakukan, pengembangan mutu pendidikan agama Islam di SMP

N 3 Trimurjo dapat dikatakan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari

pencerminan nilai-nilai keagamaan dan kesehariannya.4

Seperti pernyataan yang disampaikan oleh Guru Pendidikan

Agama Islam Ibu Dra. Nur Ismiatun SMP N 3 Trimurjo beliau

menyatakan bahwa :

“Alhamdulillah perkembangan Pendidikan Agama Islam di


sekolah sudah semakin baik. Kami di sekolah masih tetap bisa
mengembangkan Pendidikan Agama Islam dengan baik,
contohnya sholat dzuhur berjamaah, setiap minggu ketiga kami
melaksanakan sholat dhuha berjamaah, ada ekskul rohis juga.
Akan tetapi kita tidak tahu bagaimana anak dirumah apakah juga
melaksanakan atau tidak, tetapi kami berusaha selalu untuk
memberikan nasihat dan selalu mengajak untuk sholat
berjamaah. Selanjutnya pengembangan mutu pendidikan agama
4
Observasi, 25 November 2019, pukul 11.05 WIB
54

Islam disini sudah cukup baik, semua kegiatan keagamaan atau


yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam berjalan
dengan baik sesuai dengan prosedur yang direncanakan, tapi
disini kita lihat berdasarkan kelompok kelasnya, misalkan
kelompok kelas rendah yaitu kelas VII masih kurang memahami
tentang pelajaran pendidikan agama Islam, karena mereka masih
susah untuk memahami materi yang diberikan oleh guru. Tetapi
disini saya juga sudah mengajarkan atau membimbing anak-
anak tersebut bagaimana cara belajar yang baik, berbakti kepada
orang tua, guru dan masyarakat setempat. Beda dengan
kelompok kelas yang tinggi yaitu kelas VIII dan kelas IX
mereka sudah bisa memahami pembelajaran pendidikan agama
Islam yang di sampaikan oleh guru, dan juga sudah bisa
menerapkan nilai-nilai keagamaan di lingkungan sekolah itu
sendiri.” (W.03/F1.I2/A1/XI Senin, 25 November 2019)5

Lebih lanjut dikemukakan oleh Bapak Didik Purwanto, S.Pd

Selaku Kepala Sekolah SMP N 3 Trimurjo sebagai berikut :

“Terkait dengan SKL, peserta didik harus mempunyai sikap


spiritual yang baik. Sikap spiritual ini kita tumbuhkan di sekolah
ini, berupa 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)
kemudian berdo’a sebelum melakukan kegiatan belajar
mengajar, begitu juga setelah kegiatan belajar mengajar harus
berdo’a, sholat dzuhur berjamaah, sholat jum’at, ada juga
kegiatan rohisnya setiap hari sabtu yang diadakan pagi hari
sebelum kegiatan belajar mengajar dan diluar dari jam belajar.
Mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam di SMP N 3
Trimurjo sudah cukup baik, karena mendapat respon positif dari
orang tua peserta didik. Di samping itu juga kami dari pihak
sekolah mengadakan sholat dhuhur berjamaah setiap hari,
gunanya untuk membiasakan peserta didik melaksanakan sholat
berjamaah di kehidupanya sehari-hari.”.(W.01/F1.II/A1/XI
Senin, 25 November 2019)6

Sehubungan dengan hal ini, peneliti juga melakukan

wawancara dengan Bapak Sumarso selaku ketua Komite Sekolah

sebagai berikut :

5
Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam, Ibu Dra. Nur Ismiatun, Senin, 25
November 2019
6
Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Didik Purwanto, S.Pd, Senin, 25 November
2019
55

"Menurut saya kalau di lingkungan sekolah sudah diterapkan


baik. Sebelum mushola diperluas, siswa siswi jika sholat dzuhur
selalu di arahkan ke masjid di dekat sekolah. Saya rasa
pengembangan mutu Pendidikan Agama Islam di SMP N 3
Trimurjo ini sudah cukup baik, karena adanya 1 guru agama di
sekolah ini yg selalu memberikan pelajaran Pendidikan Agama
Islam yaitu ibu Dra. Nur Ismiatun sebagai guru Pendidikan
Agama Islam. Dan juga di sekolah ini siswa sholat dzuhur
berjamaah baru dibolehkan pulang, hal ini mendapat respon
positif dari orang tua siswa”. (W.02/F1.I2/A1/XI Senin, 25
November 2019)7

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat Penulis pahami

bahwa, dengan adanya guru agama yang memiliki berbagai macam

kreatifitas atau dapat mengembangkan kreatifitasnya dengan baik

merupakan salah satu penyebab Pendidikan Agama Islam dikatakan

memiliki mutu yang cukup baik, karena dengan adanya guru agama

yang kreatif tersebut maka proses belajar-mengajar akan lebih

menyenangkan, siswa tidak merasa bosan karena gurunya pandai

membaca kondisi dan situasi serta mampu menerapkan pendekatan-

pendekatan metode serta mampu memanfaatkan media belajar secara

maksimal. Pada akhirnya peserta didik akan puas dengan hasil belajar

yang telah diperoleh karena peserta didik telah bisa mengeluarkan

sebuah kemampuannya.

Selanjutnya upaya pencerminan nilai keagamaan dalam

keseharian peserta didik sebagai upaya mengembangkan Pendidikan

Agama Islam di SMP N 3 Trimurjo, dalam hal ini pernyataan yang

disampaikan oleh Ibu Dra. Nur Ismiatun Islam SMP N 3 Trimurjo

selaku guru Pendidikan Agama Islam beliau menyatakan bahwa :


7
Wawancara dengan Ketua Komite Sekolah Bapak Sumarso, Senin 25 Novmber 2019
56

“Kalau ke penerapannya insyallah sudah diterapkan. Jadi kalau


pagi, siapapun yang masuk ke kelas, wajib hukumnya untuk
mengucapkan salam, sebelum belajar do’a terlebih dahulu,
setelah berdo’a kami memberikan juz ama dari sekolah dan
tadarus 15 menit sebelum belajar.” (W.03/F1.I2/A2/XI Senin, 25
November 2019)8

Lebih lanjut dikemukakan oleh Bapak Didik Purwanto, S.Pd

Selaku Kepala Sekolah SMP N 3 Trimurjo sebagai berikut;

“Upayanya adalah guru PAI kita kirim ke MGMP tingkat


kabupaten untuk menambah kompetensi guru PAI dan juga
untuk menambah wawasan, kemudian melaksanakan kegiatan
seperti sholat dzuhur berjamaah, 5 S (senyum, salam, sapa,
sopan, dan santun), ditambah juga dengan mengikuti lomba
yang diadakan oleh kecamatan maupun ke tingkat kabupaten.
Dan prestasi lomba pidato pai juara harapan di tingkat
kabupaten pada tahun 2018.” (W.01/F1.II/A1/XI Senin, 25
November 2019)9

Berdasarkan pernyataan di atas dapat Penulis pahami bahwa,

guru memberikan pembiasaan dan pendidikan mengenai bagaimana

tata cara bersopan santun ketika bertemu guru, bagaimana ketika

memasuki ruang kelas, menerapkan kegiatan shalat dzuhur berjamaah,

dan memberikan kegiatan-kegiatan perlombaan.

b. Tata Kelola Pendidikan di SMP N 3 Trimurjo

Umumnya, setiap lembaga pendidikan merupakan suatu

institusi yang memposisikan diri dengan meminjam istilah dalam dunia

manajemen sebagai industri jasa, yaitu institusi yang memberikan

pelayanan (service) sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan.


8
Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam, Ibu Dra. Nur Ismiatun, Senin, 25
November 2019

9
Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Didik Purwanto, S.Pd, Senin, 25 November
2019
57

Pelayanan atau jasa yang diberikan sudah barang tentu harus berupa

sesuatu yang bermutu, yang bisa memberikan kepuasan kepada

pelanggan (customers).

Komite sekolah di SMP Negeri 3 Trimurjo merupakan

organisasi mitra sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam

upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah.

Kehadirannya tidak hanya sekedar sebagai stempel sekolah semata,

khususnya dalam upaya memungut biaya dari orang tua siswa, namun

lebih jauh komite sekolah harus dapat menjadi sebuah organisasi yang

benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa

dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program

pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana dan kondisi

transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan

pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah.10 Adapun peran komite

sekolah di SMP Negeri 3 Trimurjo dalam meningkatkan mutu

Pendidikan Agama Islam diantaranya yaitu :

1) Sebagai Pemberi Pertimbangan

Komite sekolah sebagai badan pemberi pertimbangan bagi

sekolah memiliki arti bahwa komite sekolah dipandang sebagai mitra

kerja kepada sekolah yang dapat diajak bermusyawarah tentang

masa depan sekolah melalui komite sekolah, orang tua dan

masyarakat dapat ikut merumuskan visi, misi, tujuan dan sasara yang

akan dicapai oleh sekolah, sampai dengan menetapkan cara atas


10
Observasi, 25 November 2019, pukul 11.18 WIB
58

strategi yang akan di tempuh untuk mencapainya yang berupa

rumusan kebijakan, program dan kegiatan sekolah. Selama ini

keberadaan komite sekolah sangat berarti sekali bagi setiap satuan

pendidikan karena komite sekolah itu merupakan pembantu utama

satuan pendidikan dalam memakmurkan pendidikan sekolah

(lembaga pendidikan) selain masyarakat internal sekolah.11

Sebagaimana yang diungkapkan Bapak Didik Purwanto, S.Pd

Selaku Kepala Sekolah SMP N 3 Trimurjo beliau menyatakan bahwa

“Komite sekolah kita bagus, beliau juga sering ke sekolah. ya


tentu. Memajukan sekolah ini adalah peran dari komite sekolah.
Untuk membangun sarana sekolah ya itu peran komite, mulai dari
penggalian dananya sampai ke pelaksanaannya, jadi sekolah tinggal
terima jadi. Komite sekolah yang ada di SMP N 3 Trimurjo ini
selalu memberikan pertimbangan dalam khususnya dalam
mengembangkan mutu pendidikan agama islam, itu dilihat dari
adanya musyawarah dan diskusi bersama dengan komite sekolah dan
pihak sekolah apabila ada kebijakan atau keputusan kepala sekolah
dalam mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam".
(W.01/F2.II/A6/XI Selasa, 26 November 2019)12

Sehubungan dengan hal ini, hal serupa juga di ungkapakan

oleh Bapak Sumarso selaku Ketua Komite Sekolah SMP N 3

Trimurjo beliau menyatakan bahwa :

"Ya itu pasti. Karena komite sendiri banyak ikut andil dalam
sekolah karena untuk kemajuan sekolah mulai dari
pembangunan fisik, karena SMP N 3 Trimurjo itu tidak seperti
sekolah negeri pada umumnya, contohnya seperti SMP N 2
Bumiratu Nuban itu pembangunannya sudah dari pemerintah

11
Observasi, 25 November 2019, pukul 11.30 WIB
12
Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Didik Purwanto, S.Pd, Senin, 25 November
2019
59

dan lengkap, kalau di SMP N 3 Trimurjo ini kan mulai dari


satu lokal kemudian nanti nambah lagi tetapi juga kurang
maksimal. Saya sebagai komite sekolah selalu berusaha
memberikan pertimbangan dan juga selalu ada pembicaraan
yang baik atau musyawarah dengan kepala sekolah apabila ada
kebijakan atau keputusan kepala sekolah dalam
mengembangkan mutu pendidikan agama Islam, seperti waktu
kepala sekolah ingin mengadakan shalat berjamaah dhuhur di
ruang shalat atau mushola sekolah". (W.02/F1.I2/A2/XI Senin,
25 November 2019)13

Selain dari pada itu, posisi komite sekolah sebagai pemberi

pertimbanganpun masih berlanjut pada pemberian masukan dan

pertimbangan dalam hal rancangan anggaran pendapatan dan belanja

sekolah (RAPBS). Sebagaimana yang Peneliti temukan di lapangan

dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP N 3 Trimurjo

yang menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan mutu Pendidikan

Agama Islam di SMP N 3 Trimurjo bahwa keterlibatan komite

sekolah bersifat menyeluruh, mulai dari pemberian masukan dan

pertimbangan dalam menetapakan RAPBS. Berikut hasil

wawancaranya :

“Dalam perannya sebagai badan yang memberikan


pertimbangan atau nasehat, komite sekolah di SMP N 3
Trimurjo dalam fungsi perencanaan pendidikan memiliki peran
mengidentifikasi sumber daya pendidikan yang ada di sekolah
serta memberikan masukan dan pertimbangan dalam
menetapkan RAPBS termasuk dalam penyelenggaraan rapat-
rapat RAPBS.”(W.01/F2.II/A7/XI Selasa, 26 November
2019)14

13
Wawancara dengan Ketua Komite Sekolah Bapak Sumarso, Senin 25 November 2019

14
Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Didik Purwanto, S.Pd, Senin, 25 November
2019
60

Berdasarkan pernyataan di atas dapat Penulis pahami bahwa,

komite sekolah sebagai wakil dari masyarakat sebagai upaya

mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam, komite sekolah

sebagai pemberi pertimbangan dalam setiap persoalan yang

berhubungan dengan sekolah, terutama ketika kepala sekolah

memerlukan masukan-masukan lewat itulah peran komite untuk

memberikan pertimbangan-pertimbangan.

2) Sebagai Pendukung

Peran komite sekolah sebagai badan pendukung bagi

penyelenggaraan dan upaya mengembangkan mutu Pendidikan

terutama Pendidikan Agama Islam, dapat berupa dukungan finansial,

tenaga, dan dukungan pikiran.

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bapak Didik

Purwanto, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMP N 3 Trimurjo beliau

menyatakan bahwa :

“Iya selalu berperan, karena komite adalah mitra dari sekolah


dan tanpa komite, maka sekolah tidak akan berkembang
dengan baik seperti saat ini. Komite sekolah mempunyai peran
yang sangat mendukung dan baik mulai dari sarana dan
prasarana, manajemen Pendidikan dan sosialisasi kepada
masyarakat khususnya orang tua siswa. Misalnya dalam
pengembangan fisik sekolah, komite sekolah melakukan
serangkaian kegiatan dari perencanaan, penggalian dana,
pelaksanaan sampai pelaporan.”(W.01/F2.II/A8/XI Selasa, 26
November 2019)15

15
Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Didik Purwanto, S.Pd, Senin, 25 November
2019
61

Komite sekolah juga ikut membantu dalam menunjang sarana

dan prasarana sekolah terutama untuk menunjang kelancaran proses

belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Bapak Sumarso selaku Ketua Komite Sekolah

SMP N 3 Trimurjo beliau menyatakan bahwa :

“Kalau ke Pendidikan Agama Islam nya masih kurang, tetapi


kalau ke umum sudah menunjang seperti pelebaran mushola
masjid. Komite sekolah peranannya sangat mendukung
khususnya peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam di SMP
N 3 Trimurjo. Misalkan pada waktu rencana pengadaan ruang
shalat atau mushola disini sekolah membutuhkan dana untuk
perlengkapan yang ada di ruang shalat tersebut. Dan kebetulan
dana sekolah pada waktu itu kurang dikarenakan sekolah sudah
membangun sebuah perpustakaan yang membutuhkan dana
cukup besar. Jadi, setelah diadakan musyawarah dengan kepala
sekolah, disini komite sekolah berperan sebagai penggalang
dana kepada orang tua siswa yang dikira-kira bisa membantu,
tetapi dalam penggalangan dana ini komite sekolah tidak
memberatkan orang tua siswa, disini komite sekolah meminta
berupa sumbangan yang berlandaskan keikhlasan orang tua
siswa dan dewan guru”. (W.02/F2.I2/A4/ XI Selasa, 26
November 2019)16

Berdasarkan pernyataan di atas dapat Penulis pahami bahwa,

komite sekolah sebagai pendukung, sangat memiliki peranan yang

sangat penting, selain sebagai pemberi pertimbangan komite sekolah

juga menjadi pendukung aspirasi masyarakat dalam pengembangan

Pendidikan Agama Islam terutama dalam bagaimana untuk

memberikan sumbangsih pemikiran dan dana melalui partisipasi

masyarakat yang disampaikan melalui komite sekolah.

3) Sebagai Pengontrol

16
Wawancara dengan Ketua Komite Sekolah Bapak Sumarso, Senin 25 November 2019
62

Peran komite sekolah selanjutnya adalah sebagai pengontrol

dalam rangka transparasi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan

keluaran pendidikan di sekolah. Peran pengawasan yang dilakukan

oleh komite sekolah meliputi kontrol terhadap pengambilan

keputusan dan perencanaan pendidikan di sekolah, di samping

alokasi dana dan sumber-sumber daya bagi pelaksanaan program di

sekolah.

Berikut adalah hasil wawancara dengan Bapak Didik

Purwanto, S.Pd selaku kepala sekolah di SMP N 3 Trimurjo sebagai

berikut :

“Peran komite sekolah di SMP N 3 Trimurjo yang bertindak


sebagai pengontrol atau pengawas yaitu dalam program kerja
sekolah, penambahan fasilitas sekolah dan proses belajar-
mengajar. Iya selalu berperan, karena komite adalah mitra dari
sekolah dan tanpa komite, maka sekolah tidak akan berkembang
dengan baik seperti saat ini. Komite sekolah mempunyai peran
yang sangat mendukung dan baik mulai dari sarana dan
prasarana, manajemen pendidikan dan sosialisasi kepada
masyarakat khususnya orang tua siswa. Misalnya dalam
pengembangan fisik sekolah, komite sekolah melakukan
serangkaian kegiatan dari perencanaan, penggalian dana,
pelaksanaan sampai pelaporan.”(W.01/F2.II/A8/XI Selasa, 26
November 2019)17

Hal serupa juga diungkapkan Bapak Sumarso selaku Ketua

Komite Sekolah SMP N 3 Trimurjo beliau menyatakan bahwa :

“Masih kurang, jadi komite sekolah masih bersifat umum


seperti ke pembangunan gedung dan sarana yang lain. Kalau
masalah kontrol, saya biasanya mengontrol atau melakukan
pengawasan terhadap kebijakan kepala sekolah dan program
kerja sekolah, maupun dalam pengembangan dan penambahan
fasilitas sekolah. Misalnya, pengadaan gambar-gambar huruf
17
Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Didik Purwanto, S.Pd, Senin 25 November
2019
63

hijaiyyah dan gambar-gambar yang bernuansa islami dalam


rangka mengembangkan mutu pendidikan agama Islam. Dan
selain itu saya juga mengontrol proses belajar-mengajar
peserta didik di SMP N 3 Trimurjo”. (W.02/F2.I2/A5/XI
Selasa, 26 November 2019)18

Berdasarkan pernyataan di atas dapat Penulis pahami bahwa,

peran controlling ini juga dimaksudkan agar komite sekolah sebagai

partner sekolah dan kepala sekolah yang bisa memberikan

pengawasan terhadap program kerja sekolah dan penambahan

fasilitas sekolah serta mengawasi proses belajar mengajar yang

terkhusus mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam di SMP

N 3 Trimurjo.

4) Sebagai Mediator

Komite sekolah sebagai penghubung atau mediator antara

pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat memiliki arti, bahwa

aspirasi orang tua dan masyarakat akan disalurkan melalui komite

sekolah untuk disampaikan kepada sekolah. Peran sebagai mediator

ini memerlukan kecermatan dalam mengedintifikasi kepentingan,

kebutuhan, dan keluhan orang tua dan masyarakat.

Begitu juga halnya, dalam setiap menjalankan programnya

sekolah. Maupun komite sekolah senantiasa meminta bantuan

kepada masyarakat, sebagaimana yang diutarakan oleh Bapak

Sumarso selaku Ketua Komite Sekolah di SMP N 3 Trimurjo yang

18
Wawancara dengan Ketua Komite Sekolah Bapak Sumarso, Senin 25 November 2019
64

sementara dia menjelaskan terjadinya hubungan yang harmonis

anatara pihak sekolah dengan masyarakat terutama dalam kaitanya

dengan mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam. Berikut

hasil wawancaranya :

"Iya pasti karena peran komite memang sebagai perantara


sekolah dan masyarakat. Selain dalam pengembangan hal fisik,
komite sekolah juga berperan sebagai penghubung antara
sekolah, orang tua dan masyarakat. Dimana, apabila ada
peserta didik yang mendapat masalah di sekolah atau nakal-
nakal di sekolah, maka disini komite sekolah yang
menyampaikan maksud sekolah terhadap siswa tersebut
kepada orang tuanya dengan secara kekeluargaan."
(W.02/F2.I2/A6/XI Selasa, 26 November 2019)19

Sehubungan dengan hal ini, hal serupa yang dinyatakan oleh

Bapak Didik Purwanto, S.Pd selaku kepala sekolah di SMP N 3

Trimurjo sebagai berikut :

"Iya, terutama ke orangtua atau wali murid dari siswa.


Komite sekolah disini sangat berperan sebagai mediator atau
penghubung antara pemerintah sekolah, orang tua dan masyarakat".
(W.01/F2.II/A10/XI Selasa, 26 November 2019)20

Berdasarkan pernyataan di atas dapat Penulis pahami bahwa,

Dalam hal ini kita bisa lihat bersama dari hasil peneliti yang temukan

di lapangan bahwa komite sekolah di SMP N 3 Trimurjo ini sangat

berperan sebagai Pemberi Pertimbangan, Pendukung, Pengontrol,

dan sebagai Mediator dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama

Islam.

19
Wawancara dengan Ketua Komite Sekolah Bapak Sumarso, Senin 25 November 2019

20
Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Didik Purwanto, S.Pd, Senin 25 November
2019
65

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Partisipasi Masyarakat

dalam Upaya Mengembangkan Pendidikan Agama Islam di SMP

Negeri 3 Trimurjo

Faktor pendukung dan penghambat dalam suatu kegiatan pasti ada.

Begitu juga dengan kinerja Komite Sekolah di SMP N 3 Trimurjo dalam

menjalankan peran dan fungsinya. Berikut ini peneliti paparkan hasil

wawancara dengan responden.

a. Faktor Pendukung

Dalam pelaksanaan peningkatan mutu, sekolah memiliki faktor

yang dapat mensukseskan program-program yang telah direncanakan

oleh sekolah dengan Komite Sekolah. Dengan faktor pendukung ini,

sekolah lebih mudah untuk melaksanakan program-program yang

terkait dengan upaya peningkatan mutu, karena selain mempermudah

pelaksanaannya juga dapat dijadikan motivasi dalam proses

berlangsungnya program tersebut.21

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Bapak Didik

Purwanto, S.Pd selaku kepala sekolah di SMP N 3 Trimurjo sebagai

berikut :

“Alhamdulillah komite selalu mendukung dan tidak menghambat.


Faktor pendukung peran komite sekolah diantara lain; 1) Kerja
sama yang baik yang telah terbina antara unsur-unsur di dalam
sekolah dan unsur-unsur dalam masyarakat bersama anggota
Komite Sekolah; 2) Adanya keterbukaan dari pihak sekolah
terhadap peran Komite Sekolah dalam peningkatan mutu atau
kualitas pendidikan; 3) Terwujudnya kekompakan wali murid
dalam melaksanakan hasil kesepakatan dalam mendukung

21
Observasi, 25 November 2019, pukul 11.40 WIB
66

program sekolah.” (W.01/F2.II/A11/ XI Selasa, 26 November


2019)22

Hal serupa juga dinyatakan oleh Bapak Sumarso selaku Ketua

Komite Sekolah di SMP N 3 Trimurjo bahwa :

“Kalau saya lihat selama ini yang menjadi anggota Komite


Sekolah sungguh-sungguh kami untuk aktif, misalnya dalam setiap
pertemuan antara wali murid dengan sekolah.” (W.02/F1.I2/A1/XI
Senin, 25 November 2019)23

Selanjutnya berkenaan dengan faktor pendukung yang dapat

mengembangkan Pendidikan Agama Islam, berikut pernyataan guru

Pendidikan Agama Islam Ibu Dra. Nur Ismiatun SMP N 3 Trimurjo

beliau menyatakan bahwa :

"Ya ada, contohnya seperti mushola. Kita pergunakan untuk


sholat berjamaah, kegiatan rohis. Dan pelebaran mushola itu juga
sumbangan dari dewan guru dan wali murid, supaya dapat
melaksanakan sholat dzuhur berjamaah sekali dan itupun
terkadang ya masih ada yang ketinggalan dengan alasan tidak
membawa mukena atau masih jajan dulu tapi ya kita kan
mengajak untuk kebaikan pasti ada saja kendalanya."
(W.03/F1.I2/A5/XI Senin, 25 November 2019)24

Berdasarkan beberapa faktor pendukung yang teridentifikasi di

atas, antara sekolah, komite, dan masyarakat berusaha seoptimal

mungkin untuk mendukung dan melaksanakan program-program yang

terkait dengan upaya mengembangkan Pendidikan Agama Islam.

b. Faktor Penghambat

22
Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Didik Purwanto, S.Pd, Senin 25 November
2019

23
Wawancara dengan Ketua Komite Sekolah Bapak Sumarso, Senin 25 November 2019

24
Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam Ibu Dra. Nur Ismiatun, Senin 25
November 2019
67

Selain faktor pendukung, peran komite sekolah juga memiliki

faktor penghambat terhadap peningkatan mutu Pendidikan Agama

Islam di SMP N 3 Trimurjo. Sehubungan dengan hal ini berikut

pernyataan Bapak Didik Purwanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah di SMP

Negeri 3 Trimurjo :

“Saya kira kendalanya berupa SDM, tersedianya waktu yang


minim dari anggota Komite mengingat kegiatan di organisasi
Komite Sekolah ini bukan pekerjaan pokok mereka sehingga
diperlukan keikhlasan untuk menyisihkan waktu.”
(W.01/F2.II/A11/ XI Selasa, 26 November 2019)25

Hal serupa juga dinyatakan oleh Bapak Sumarso selaku Ketua

Komite Sekolah di SMP N 3 Trimurjo sebagai berikut:

“Saya kira karena kurangnya koordinasi dan tidak ada waktu


untuk aktif berorganisasi disebabkan karena latar belakang
anggota komite sekolah mempunyai pekerjaan masing-masing
seperti petani dan wiraswasta dan tokoh masyarakat, sehingga
susahnya koordinasi antar anggota komite sekolah.”

Berdasarkan pernyataan di atas dapat Penulis pahami bahwa,

peran komite sekolah mungkin dikarenakan pengurus komite sekolah

hanya bersifat sementara dan adanya masalah kurangnya SDM dan

cuma komite sekolah yang aktif dalam kepengurusan ini. Selanjutya,

kurangnya waktu yang tersisihkan untuk organisasi, ini dikarenakan

pengurus berlatar belakang yang berbeda dan menganggap bahwa

organisasi komite sekolah bukan pekerjaan pokok mereka, sehigga

harus ada keikhlasan menyisihkan waktu untuk organisasi ini.

3. Analisis Partisipasi Mayarakat Dalam Upaya Mengembangkan

Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 3 Trimurjo


25
Wawancara dengan Ketua Komite Sekolah Bapak Sumarso, Senin 25 November 2019
68

a. Mengembangkan Mutu Pendidikan Agama Islam

Di negara Indonesia saat ini, masalah peningkatan mutu Pendidikan

Islam selalu menjadi pembahasan yang menarik. Masalah yang ada yaitu

pertama, pendidikan Islam yang kuantitasnya begitu besar dan tersebar di

seluruh penjuru negeri telah begitu kuat mengakar di dalam hati

masyarakat Indonesia yang memang mayoritas muslim. Serta yang kedua,

telah terjadi kemerosotan mutu pendidikan, baik di tingkat dasar,

menengah, maupun tingkat pendidikan tinggi. Hal ini berlangsung akibat

penyelenggaraan pendidikan yang lebih menitik beratkan pada aspek

kuantitas dan kurang dibarengi dengan aspek kualitasnya.

Secara umum mutu merupakan gambaran dan karakteristik

menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya

dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan. Dalam konteks

pendidikan, mutu mencakup input, proses dan output pendidikan.

Input pendidikan merupakan segala hal yang harus tersedia karena

dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Segala hal yang dimaksud

meliputi sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai

pemandu bagi berlangsungnya proses. Input sumberdaya meliputi

sumberdaya manusia (Kepala Sekolah, Guru, karyawan, siswa) dan

sumberdaya selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang, bahan dan lain

sebagainya).

Dari segi input SMP N 3 Trimurjo dapat dikatakan cukup bermutu

hal ini dilihat dari peserta didiknya yang mempunyai motivasi untuk selalu
69

meningkatkan diri untuk berprestsi sesuai dengan bakat dan

kemampuannya, di SMP N 3 Trimurjo juga memiliki pendidik atau guru-

guru dan staf sekolah yang cukup memadai, dan guru-guru tersebut telah

menempuh jenjang pendidikan S1 dan sebagian besar dari mereka telah

berstatus PNS.26

SMP N 3 Trimurjo juga di dukung oleh sarana dan prasarana

sekolah untuk mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam, seperti

ada ruang sholat, mukenah, sarung, dan perlengkapan sholat lainya, dan

juga ada perpustakaan yang di dalamnya terdapat buku-buku Pendidikan

Agama Islam guna menambah wawasan pengetahuan Agama Islam peserta

didik dalam mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam.

Dalam proses belajar mengajar, guru agama di SMP N 3 Trimurjo

telah menggunkan metode yang bervariasi sehingga membuat peserta didik

lebih mudah memahami materi PAI yang disampaikan oleh guru agama.

Akan tetapi, disini terlihat bahwa respon peserta didik dalam mempelajari

PAI mempunyai bermacam-macam respon sesuai dengan metode yang

diterapkan oleh guru agama tersebut, dan guru agama menerapkan metode

pembelajaran yang lebih menarik terhadap peserta didik yang merasa

bosan atau jenuh mempelajari PAI, sehingga peserta didik dapat

memahami materi dengan baik. Di SMP N 3 Trimurjo juga diadakan

beberapa kegiatan keagamaan sehingga cukup memberikan banyak

manfaat atau hasil bagi peserta didik itu sendiri, diantara hasil yang

diperoleh oleh peserta didik dari terlaksananya beberapa kegiatan


26
Observasi, 26 November 2019, pukul 09.08 WIB
70

keagamaan yaitu : misalnya, dengan diadakannya shalat dzuhur berjamaah

di mushola di sekolah, maka peserta didik yang ada di SMP N 3 Trimurjo

sedikit demi sedikit dalam diri mereka telah tertanam pembiasaan shalat

dengan berjamaah, hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan shalat dzuhur

berjamaah walaupun tanpa adanya perintah terlebih dahulu dari guru

agama peserta didik sudah berantusias mengikuti shalat dzuhur berjamaah

tersebut.27

Dengan didukungnya mutu masukan dan mutu proses yang cukup

baik, maka tidak dapat dipungkiri bahwa SMP N 3 Trimurjo ini dapat

mengahsilkan mutu lulusan yang baik pula. Hal ini dibuktikan dari siswa-

siswi lulusan SMP N 3 Trimurjo sebagian besar banyak yang diterima di

SMA Negeri dan Pesantren-Pesantren yang ada di Kabupaten Lampung

Tengah Pendidikan Agama Islam dikarenakan kemapuan mereka bisa

membaca Al-Qur’an dengan baik. Peserta didik di SMP N 3 Trimurjo

juga menorehkan prestasi dalam bidang pendidikan agama Islam

diantaranya, memperoleh juara dalam lomba Pildacil (ceramah) pada

tingkat kabupaten dan juga peserta didik SMP N 3 Trimurjo banyak yang

memperoleh nilai diatas Standar Kelulusan Minimal (SKM) di mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.28

b. Partisipasi Komite Sekolah Dalam Mengembangkan Pendidikan

Agama Islam di SMP N 3 Trimurjo

27
Observasi, 26 November 2019, pukul 09.16 WIB
28
Observasi, 26 November 2019, pukul 09.30 WIB
71

Komite sekolah itu tidak selalu berorientasi pada uang, tetapi juga

pada hal-hal yang dapat diadakan bersama, seperti membentuk sistem

belajar yang baik, turut serta memecahkan persoalan-persoalan yang ada

dan masih banyak lagi kegiatan lainnya yang dapat dikerjakan bersama

tanpa harus mengeluarkan uang. Jadi komite sekolah itu tidak harus

dibentuk untuk membiayai sekolah tersebut dan yang terpenting jika suatu

daerah tergolong miskin bukan berarti tidak dapat terbentuk komite

sekolah, sebab dalam meningkatkan mutu Pendidikan dapat dengan

berbagai cara dan tidak hanya dengan uang.

Kontribusi komite sekolah terhadap sekolah yang menyangkut

kelembagaan dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan terjadwal

untuk menanmpung dan membahas berbagai kebutuhan, masalah, aspirasi,

serta ide-ide yang disampaikan oleh anggota komite sekolah, memikirkan

upaya-upaya yang mungkin dilakukan untuk memajukan sekolah, terutama

yang menyangkut kelengkapan fasilitas sekolah, fasilitas pendidikan,

pengadaan biaya pendidikan dan membahas laporan tahunan sekolah

sehingga memperoleh gambaran yang tepat atas penerimaan komite

sekolah.

Adapun peran yang dijalankan oleh Komite Sekolah yang ada di

SMP N 3 Trimurjo dalam mengembangkan mutu Pendidikan Agama islam

sebagai berikut;

a. Sebagai pemberi pertimbangan, yaitu Komite Sekolah SMP N 3

Trimurjo sebagai mitra kerja kepala sekolah telah memberikan


72

pertimbanagannya dalam setiap rencana dan program yang telah

disusun oleh sekolah, misalnya pengadaan ruang sholat (musholla),

pengadaan perlengkapan sholat (mukenah, sarung, tikar sholat, dan

sajadah). Selain itu juga komite sekolah memiliki peran

mengidentifikasi sumber daya pendidikan yang ada di sekolah serta

memberikan masukan dan pertimbangan dalam menetapkan RAPBS

termasuk dalam penyelenggaraan rapat-rapat RAPBS.

b. Sebagai badan pendukung, peran komite sekolah sebagai badan

pendukung bagi upaya pengembangan mutu pendidikan terutama

pendidikan agama Islam di SMP N 3 Trimurjo, dapat berupa dukungan

finansial, tenaga, dan dukungan pikiran. Misalnya, komite sekolah ikut

membantu dan menunjang dalam masalah sarana dan prasarana

sekolah, dan juga dalam pengembangan fisik sekolah komite sekolah

melakukan serangkaian kegiatan dari perencanaan, penggalian dana,

pelaksanaan sampai pelaporan, dan juga dalam pengembangan fisik

sekolah komite sekolah memberikan dukungan seperti mengadakan

peggalangan dana kepada orang tua siswa yang berlandaskan

keikhlasan orang tua siswa tersebut, ini dilakukan agar SMP N 3

Trimurjo bisa juga bersaing dengan sekolah lain karena meningkatnya

sarana dan prasarana ataupun pengembangan fisik sekolah.

c. Sebagai badan pengontrol, komite sekolah di SMP N 3 Trimurjo

melakukan kontrol atau pengawasan pengambilan keputusan kepala

sekolah atau perencanaan pendidikan di sekolah, dan juga mengawasi


73

kualitas pendidikan di SMP N 3 Trimurjo dengan mengontrol proses

belajar-mengajar, dan juga mengawasi atau mengontrol penambahan

fasilitas sekolah seperti, penambahan gambar-gambar huruf hijaiyah,

dan gambar-gambar yang bernuansa islami dalam rangka

mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam. Hasil pengawasan

terhadap sekolah akan dijadikan bahan pertimbangan yang cukup

menentukan bagi penyelenggara Pendidikan dan pengembangan mutu

pendidikan terutama mutu pendidikan agama Islam.

d. Sebagai badan mediator, komite sekolah sebagai penghubung atau

mediator antara pemerintah, sekolah orang tua dan masyarakat

memiliki arti, bahwa aspirasi orang tua dan masyarakat ataupun ada

penyampaian sekolah terhadap orang tua siswa semuanya itu melalui

komite sekolah. Peran sebagai mediator ini memerlukan kecermatan

dalam mengedintifikasi kepentingan, kebutuhan dan keluhan orang tua

dan masyarakat. Aspirasi yang disalurkan melalui komite sekolah

dimanfaatkan oleh sekolah sebagai masukan bagi koreksi ke arah

perbaikan. Keberadaan komite sekolah di SMP N 3 Trimurjo ini

banyak memberi manfaat, yang mana dengan adanya komite sekolah

maka aspirasi orang tua bisa terwakilkan dan juga apabila ada

penyampaian sekolah kepada orang tua itu disampaikan oleh komite

sekolah secara kekeluargaan. Selain itu pihak sekolah juga selalu

mendapat dukungan dari komite sekolah agar terus dapat

mengembangkan mutu Pendidikan Agama Islam.29


29
Observasi, 26 November 2019, pukul 09.40 WIB
74

c. Faktor Pendukung dan Penghambat

Setiap lembaga suatu organisasi pasti memiliki faktor-faktor yang

mendukung dan menghambat jalannya sebuah organisasi tersebut. Faktor

pendukung dan penghambat dalam suatu kegiatan pastilah ada, begitu juga

dengan organisasi komite sekolah yang ada di SMP N 3 Trimurjo dalam

menjalankan fungsinya. Dalam pelaksanaan pengembangan mutu, sekolah

memiliki faktor yang dapat mensukseskan program-program yang telah

direncanakan oleh sekolah dengan Komite Sekolah.

Dengan faktor pendukung ini, sekolah lebih mudah untuk

melaksanakan program-program yang terkait dengan upaya peningkatan

mutu, karena selain mempermudah pelaksanaannya juga dapat dijadikan

motivasi dalam proses berlangsungnya program tersebut. Adapun faktor

pendukung itu diantaranya :

a. Ada kesamaan visi antara sekolah dan Komite Sekolah;

b. Komunikasi dan koordinasi yang baik dan harmonis antara sekolah

dengan Komite Sekolah yang sudah terjalin;

c. Adanya saling keterbukaan antara Komite Sekolah dengan sekolah,

sehingga sekolah tidak merasa diawasi;

d. Kerja sama yang baik yang telah terbina antara unsur-unsur di dalam

sekolah dan unsur-unsur dalam masyarakat bersama anggota Komite

Sekolah;

e. Terwujudnya kekompakan wali murid dalam melaksanakan hasil

kesepakatan dalam mendukung program sekolah.


75

Dengan adanya faktor pendukung ini kita bisa melihat bahwa

adanya kesamaan antara visi sekolah dan komite sekolah, yang menjadikan

kerjasama yang baik dan dorongan yang baik dimana terjalin komunikasi

dan koordinasi yang baik dan harmonis sehingga terjadi kekompakan

dalam menjalankan sebuah program kerja yang membuat wali murid juga

ikut sepakat dan mendukung program kerja sekolah.

Dari beberapa faktor pendukung yang teridentifikasi di atas, antara

sekolah, Komite dan masyarakat berusaha seoptimal mungkin untuk

mendukung dan melaksanakan program-program yang terkait dengan

upaya pengembangan mutu Pendidikan Agama Islam.

Selain faktor pendukung, peran komite sekolah juga memiliki

faktor penghambat terhadap pengembangan Pendidikan Agama Islam di

SMP N 3 Trimurjo. Lembaga komite sekolah telah ada dan dibentuk

disetiap sekolah di Indonesia. Tetapi keberadaan komite sekolah masih

banyak menghadapi beberapa hambatan. Penyebabnya antara lain karena

pelaksanaan dan fungsi komite sekolah tidak selalu dapat memenuhi

harapan tersebut dan pelaksanaan peran dan fungsi komite sekolah masih

sangat beragam.

Beberapa masalah pokok lain yang dihadapi tentang komite ini

yang akhirnya dikatakan peranannya belum optimal, mungkin ini

dikarenakan komite sekolah yang ada di SMP N 3 Trimurjo hanya bersifat

sementara. Adapun yang menjadi faktor penghambat diantaranya;

a. Masalah kurangnya SDM (sumber daya manusia);


76

b. Kurangnya waktu yang tersisihkan untuk organisasi;

c. Kurangnya koordinasi antara pengurus.

Berdasarkan masalah di atas bisa dilihat bahwa, adanya beberapa

faktor yang menjadi penghambat peran komite sekolah mungkin

dikarenakan pengurus komite sekolah hanya bersifat sementara dan adanya

masalah kurangnya SDM dan cuma komite sekolah yang aktif dalam

kepengurusan ini. Selanjutya, kurangnya waktu yang tersisihkan untuk

organisasi, ini dikarenakan pengurus berlatar belakang yang berbeda dan

menganggap bahwa organisasi komite sekolah bukan pekerjaan pokok

mereka, sehingga harus ada keikhlasan menyisihkan waktu untuk

organisasi ini. Selanjutnya, kurangnya koordinasi antara pengurus, ini

diakibatkan kurangnya pertemuan antar pengurus karena pengurus

mempunyai kesibukan masing-masing seperti petani, wiraswasta, dan

tokoh masyarakat.30

Berdasarkan beberapa faktor penghambat peran komite sekolah

yang sudah dijelaskan di atas yang menyangkut anggota komite sekolah,

ini merupakan tantangan tersendiri bagi komite sekolah di SMP N 3

Trimurjo, bagaimana kedepannya agar segala yang menjadi faktor

penghambat dapat diatasi dengan baik agar komite sekolah lebih

terorganisasi dengan baik dan dapat mengembangkan mutu Pendidikan

khususnya Pendidikan Agama Islam di SMP N 3 Trimurjo.

30
Observasi, 26 November 2019, pukul 10.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai