Anda di halaman 1dari 130

Menyemai Benih

Integritas
Fresh Practice Pendidikan Antikorupsi
di GagasCeria Innovative Education
MENYEMAI BENIH INTEGRITAS
Fresh Practice Pendidikan Antikorupsi
Di GagasCeria Inovative Education

Pengarah : Pimpinan KPK dan Deputi Bidang Pencegahan


Penanggung Jawab : Direktur Dikyanmas
Supervisi : Sandri Justiana
Kontributor : Astri Budi Y., Dewi Caturwulandari, Juliasih Hizbar,
Karin Karina, Risna Kurniati, Rizka Hany K., Yulita Hermana
Penulis & Editor : Ami Aminah, Astri Budi Y., Dewi Caturwulandari,
Fisianty Harahap, Iin Indriyati, Ika Irawati, Karin Karina,
Risna Kurniati, Rizka Hany K., Sri Sulastri
Desain & Ilustrator : Charissa Sue J., Rini Tri W., Yufitri

Diterbitkan oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
Jl. H.R, Rasuna Said Kav. C-1 Jakarta Selatan 12920
http://www.kpk.go.id

Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya,


diperbanyak untuk tujuan pendidikan serta non-komersial lainnya,
dan bukan untuk diperjualbelikan
Sepatah Kata Pemimpin KPK
Kata Pengantar KPK

Buku adalah jendela dunia. Namun bagi guru-


guru GagasCeria, buku pun merupakan jendela ide. Banyak
ide-ide kegiatan bersama anak-anak bermunculan dengan membaca
buku meski hanya dengan buku cerita anak sederhana. Nilai-nilai anti korupsi
dapat dituangkan dalam berbagai kegiatan bersama anak-anak di kelas dengan
sangat menarik. Sehingga anak-anak mulai belajar nilai-nilai tanpa sedikit pun
diceramahi mengenai aturan, hal benar dan salah, tanggungjawab, serta kedisiplinan.
Dengan kegiatan yang dikembangkan secara kreatif, anak-anak pun belajar nilai-nilai
antikorupsi dengan cara yang unik.
Buku-buku Tunas Integritas dan Si Kumbi yang diterbitkan oleh KPK, selain ditujukan untuk anak
ternyata dapat juga bermanfaat bagi guru-guru untuk menciptakan kegiatan-kegiatan baru yang
menarik. Buku panduan (modul) ini, dapat dijadikan sebagai pendamping bagi guru dalam
menciptakan hal-hal baru di kelas bersama anak-anak. Harapan kami agar semakin banyak
anak-anak Indonesia yang mempraktekkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari
dengan bantuan kegiatan menarik yang diciptakan oleh guru.
Semoga dengan adanya buku panduan ini, makin banyak guru-guru lain dan juga orangtua di rumah
yang juga terinspirasi menciptakan berbagai kegiatan kreatif bersama anak-anak terkait nilai-nilai
antikorupsi. KPK, guru-guru, dan orangtua tentunya dapat terus bersinergi berjuang bersama-sama
melakukan pendidikan antikorupsi yang menarik demi masa depan Indonesia yang sejahtera.
Jakarta, Maret 2017

Salam Antikorupsi,
Sujanarko
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
Kedeputian Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi
Sepatah Kata Pimpinan KPK iii
Petunjuk Penggunaan Modul “Menyemai Benih Integritas” vii
Fresh Practice Pendidikan Antikorupsi
di GagasCeria Innovative Education
Pendahuluan x
Nilai-Nilai Antikorupsi 1
Nilai-Nilai Antikorupsi 1
Nilai-Nilai dalam Kurikulum 2013 4
Keterkaitan Antara Nilai-Nilai Antikorupsi dan Kurikulum 2013 6
Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Media Belajar KPK 7
A. Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Buku Seri Tunas Integritas 7
B. Nilai Antikorupsi dalam Buku Seri Si Kumbi Aku Anak Jujur 10
C. Nilai Antikorupsi dalam Film Anak KPK 12
D. Nilai Antikorupsi dalam Lagu Anak KPK 13
E. Nilai Antikorupsi dalam Media Permainan Anak KPK 13

Metode Penyampaian Pembelajaran dengan Menggunakan Media KPK 15


Mengajar Itu Menyenangkan 15
Mengajak Anak Bernyanyi dan Bergerak 18
Tips Memilih Lagu Anak 20
Merespon Anak Saat Bernyanyi dan Bergerak 20
Bercerita ( Storytelling) 21
Film dan Permainan yang Mengedukasi Anak 23
Menyemai 9 Nilai Antikorupsi lewat Perpustakaan/ TBM dan Kegiatan Khusus/ Festival 25
Contoh Penggunaan Media-Media dari KPK dalam Kegiatan Bersama Anak 26
Usia 3-6 Tahun
- Menonton Film ‘Sahabat Pemberani’ 23
- Menyanyi, Menari, Berdramatisasi, Berbahasa 31
- Bermain Peran ‘Gaun Putri Rara’ 32
- Senam Kumbinesianuntuk Modo 35
- Gudang Penyimpanan Wortel untuk Osyi 36
- Boneka Jari Kumbi dan Teman-Teman 39
- Warga Disiplin Kota Oncom 41
- Kami Sahabat Pemberani 43
Usia 7-10 Tahun
- Berimajinasi dengan Membuat Robot 45
- Menggambar Yuk! 49
- Mari Membuat Komik! 51
- Sahabat Pemberani Terdampar di Hutan Lindung 54
- Membaca Cerita “Suatu Hari di Museum Seni” 57
- Permainan Papan Sahabat Pemberani 59
- Bermain Kuartet Sahabat Pemberani 62
Perpustakaan dan Festival 65
- Senangnya Membaca Buku 66
- Pustakawan Cilik 69
- Labirin Asyik, Kreasi Sendiri 72
- Dengar Cerita, Yuk! 74
- Main, Yuk! 76
- Lomba Pendongeng Cilik Tunas Integritas 79
- Menulis Cerita Si Kumbi 81
- Relawan dan Komunitas Dongeng 84
- Ajak Teman untuk Bermain Bersama di Perpustakaan 86
- Contoh-Contoh Kegiatan Festival 88

Lampiran 1
Kaitan dengan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar 92
Contoh Bentuk Penilaian 94
- Penilaian Sikap 94
- Penilaian Pengetahuan 94
- Penilaian Keterampilan 95
Lampiran 2
A. Ringkasan Cerita dari Buku Seri Tunas Integritas 98
B. Ringkasan Cerita dari Buku Seri Si Kumbi Aku Anak Jujur 108
C. Ringkasan Cerita dari Film Anak KPK 110
D. Lirik Lagu dari Musik Anak KPK 111
E. Cara Bermain Media Permainan KPK 112
Daftar Pustaka 114
PETUNJUK
PENGGUNAAN
MODUL
PETUNJUK
PENGGUNAAN MODUL
MENYEMAI BENIH
INTEGRITAS
Fresh Practice Pendidikan Antikorupsi
Di GagasCeria Innovative Education

1. Saat membaca modul “Menyemai Benih Integritas” ini, akan lebih baik jika
Anda sudah pernah membaca buku Seri Tunas Integritas yang diterbitkan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika Anda belum membacanya, Anda dapat membaca
sinopsisnya di bagian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Media Belajar KPK dan lampiran.

2. Pada lampiran, akan Anda temukan tinjauan umum tentang masing-masing


buku, yang mengulas genre, Keluarga Kumbi, serta hal-hal lain yang penting
dari buku-buku tersebut seperti sinopsis cerita, serta nilai-nilai antikorupsi
yang terkandung di dalam setiap cerita dalam buku.

3. Selain mengulas tentang buku-buku terbitan Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK), di dalam modul ini juga
diulas berbagai permainan (games) dan film-film yang
terkait dengan nilai-nilai antikorupsi.

viii
4. Modul “Menyemai Benih Integritas”
menyertakan contoh-contoh penerapan yang
menggunakan media terbitan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) baik buku, permainan, atau pun film. Di dalam
contoh-contoh penerapan, disertakan juga pertanyaan arahan
sebagai bahan diskusi dan kemungkinan pengembangannya. Orangtua dapat
menerapkannya sebagai kegiatan bersama anak di rumah dan guru dapat
menerapkannya di sekolah sebagai bahan pembelajaran atau penunjang
pembelajaran.

5. Saat Anda menerapkannya di rumah atau di kelas, penggunaan media lain seperti buku,
gambar-gambar, film, atau adanya aktivitas permainan, akan dapat menunjang tercapainya
tujuan kita. Hal ini juga dapat membantu anak-anak dalam memahami secara utuh apa yang
menjadi tujuan kegiatan. Anak-anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga
dengan berbagai media dan bervariasinya alat bahan belajar yang diberikan, diharapkan dapat
memfasilitasi kebutuhan anak sesuai dengan gaya belajarnya.

3. Modul “Menyemai Benih Integritas” ini ditargetkan untuk pembaca dari kalangan
pendidik, orangtua, atau guru Pendidikan Usia Dini (Kelompok Bermain dan TK) sampai
dengan Tingkat Sekolah Dasar (SD), terutama kelas 1 – 4 SD. Rentang ini cukup luas,
dan karena setiap anak itu unik dan terlahir dengan potensi yang sudah dimiliki,
maka modul ini bersifat umum. Sebagai orangtua atau guru, Anda dapat
menyesuaikan cara menggunakan buku dan alat bahan pendukung
lainnya saat bersama anak-anak. Anda dapat menyesuaikannya
dengan tahap perkembangan anak-anak. Anda dapat
mengembangkan contoh-contoh di dalam
buku ini sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.

ix
Pendahuluan

Menyemai benih integritas. Kata menyemai berdasarkan pengertian KBBI


adalah menanam (menaburkan) benih (biji-bijian) di tempat yang tersedia
untuk menghasilkan bibit tanaman yang akan ditanam lagi di tempat lain.
Lalu apa yang dimaksud dengan menyemai benih integritas dan mengapa
kami memilih judul tersebut sebagai judul buku ini?

Sebagai sekolah yang bergerak di ranah pendidikan usia dini dan pendidikan
dasar, kami memandang pentingnya pendidikan karakter sejak dini. Sebagai
realisasi dari komitmen kami untuk melakukan pendidikan karakter tersebut.
Sekolah kami memiliki 4 (empat) tata nilai yang akan menjadi dasar bagi
seluruh komponen sekolah (siswa, guru, dan staf) dalam melakukan semua
aktivitas. Salah satu tata nilai yang kami miliki adalah integritas.

Ketika KPK meluncurkan program pendidikan antikorupsi untuk anak usia


dini dengan menerbitkan buku Seri Tunas Integritas, Seri Si Kumbi Aku Anak
Jujur, dan media lainnya, kami merasa program tersebut sejalan dengan
tata nilai yang kami miliki, sehingga kami pun tidak ragu untuk mengadopsi
dan mulai melakukan berbagai kegiatan pembelajaran yang menggunakan
berbagai media dari KPK tersebut.

x
Modul ini berisi beragam contoh-contoh rancangan pembelajaran yang kami lakukan
baik di Kelompok Bermain, TK, maupun SD. Dalam buku ini Anda akan mendapati
berbagai cara penyampaian, pembelajaran serta pengembangan karakter yang dapat
diaplikasikan sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.
Kami berharap modul ‘“Menyemai Benih Integritas” ini bisa membantu menaburkan
benih–benih integritas di banyak tempat. Dengan beragam contoh pembelajaran yang
pernah kami lakukan, semoga membantu memandu rekan–rekan pendidik, guru, dan
orangtua dalam melakukan beragam aktivitas guna menumbuhkan karakter integritas
baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

Namun pada akhirnya, sebagai orangtua atau guru, Anda yang paling mengenal
anak-anak Anda. Modul ini berfungsi sebagai pemantik ide, selanjutnya Andalah
yang akan mengembangkan dan menghidupkan buku “Menyemai Benih Integritas”
ini di rumah atau ruang kelas Anda. Selamat beraktivitas dan bersenang-senang
dengan anak-anak Anda.

xi
Nilai-Nilai
Antikorupsi

Korupsi terjadi ketika tidak ada nilai-nilai anti korupsi yang kuat ditanamkan dalam diri.
Melalui pembiasaan dan pengembangan nilai-nilai anti korupsi sejak usia dini,
diharapkan anak bisa memiliki kendali diri terhadap pengaruh buruk lingkungan.
Hal ini akan menghindarkan anak dari praktik-praktik korupsi.

Nilai-nilai Antikorupsi

Ada 3 aspek dalam nilai-nilai anti korupsi, yaitu :

• jujur
• disiplin
inti
• tanggung
jawab

kerja keras
Nilai-nilai etos
sederhana
Antikorupsi kerja
mandiri

adil
sikap berani
peduli

1
Jujur adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara pengetahuan,
perkataan dan perbuatan. Jujur berarti mengetahui apa yang benar, mengatakan dan
melakukan yang benar. Orang yang jujur adalah orang yang dapat dipercaya, lurus
hati, tidak berbohong dan tidak melakukan kecurangan.

Disiplin adalah kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk
peraturan atau tata tertib yang berlaku. Disiplin berarti patuh pada aturan.

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa,
negara maupun agama.

Kerja keras adalah sungguh-sungguh berusaha ketika menyelesaikan berbagai


tugas, permasalahan, pekerjaan dan lain-lain dengan sebaik-baiknya. Kerja keras
berarti pantang menyerah, terus berjuang dan berusaha.

Sederhana adalah bersahaja. Sederhana berarti menggunakan sesuatu secukupnya,


tidak berlebih-lebihan.

Mandiri adalah dapat berdiri sendiri. Mandiri berarti tidak bergantung pada orang
lain. Mandiri juga berarti kemampuan menyelesaikan, mencari dan menemukan solusi
dari masalah yang dihadapi.

2
Peduli adalah sikap dan tindakan memperhatikan dan menghiraukan orang lain,
masyarakat yang membutuhkan, dan lingkungan sekitar.

Adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak pada salah satu. Adil juga berarti
perlakuan yang sama untuk semua tanpa membeda-bedakan berdasarkan golongan
atau kelas tertentu.

Berani adalah hati yang mantap, rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi
ancaman atau hal yang dianggap sebagai bahaya dan kesulitan. Berani berarti tidak
takut atau gentar.

Dalam buku ‘Orange Juice for Integrity’, nilai-nilai antikorupsi didefinisikan


sebagai berikut:
Jujur : lurus hati, tidak bohong, tidak curang
Peduli : mengindahkan, memperhatikan atau menghiraukan orang lain
Mandiri : tidak bergantung pada orang lain
Disiplin : taat pada peraturan baik tertulis, maupun tidak tertulis
Tanggung jawab : siap menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan, “tidak
buang badan”
Kerja keras : gigih dan fokus dalam melakukan sesuatu, tidak asal-asalan
Sederhana : bersahaja, tidak berlebih-lebihan
Berani : mantap hati dan percaya diri, tidak gentar dalam menghadapi
kesulitan
Adil : berlaku sepatutnya, tidak sewenang-wenang

3
Nilai-nilai dalam Kurikulum 2013

Pada tahun 2013, pemerintah menetapkan kurikulum 2013 sebagai acuan dalam
melaksanakan pembelajaran di sekolah. Dalam kurikulum 2013 ini, nilai-nilai
pengembangan karakter memiliki porsi yang kuat. Pemerintah mengeluarkan
Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah terkait de-ngan kurikulum 2013. Salah satu isi Permendikbud No. 21 tahun
2016 adalah sebagai berikut :

“Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 2),
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta per-
adaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).”

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah menetapkan


Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria kualifikasi kemampuan
lulusan. Standar kompetensi lulusan ini mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan ini, ditetapkan standar isi yang
merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta
didik. Kompetensi lulusan dicapai sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.

4
Dalam Permendikbud No. 21 tahun 2016, diatur mengenai 4 Kompetensi Inti yang
harus dicapai, yaitu meliputi:
I. Sikap spiritual, yang dirumuskan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti.
II. Sikap sosial, yang disusun secara jelas dan dirumuskan dalam Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan.
III. Pengetahuan
IV. Keterampilan

Kurikulum 2013 ini mengatur Tingkat Pendidikan Dasar yang terdiri dari Tingkat Kelas
I-VI SD/MI/SDLB/PAKET A. Secara spesifik, sikap sosial untuk jenjang tingkat pendidikan
dasar adalah menunjukkan perilaku:
a. Jujur
b. Disiplin
c. Santun
d. Percaya diri
e. Peduli
f. Bertanggung jawab

Perilaku tersebut muncul dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,


tetangga, dan negara.

5
Keterkaitan Antara Nilai-Nilai Antikorupsi
Dan Kurikulum 2013

Berdasarkan paparan tentang nilai-nilai antikorupsi serta nilai-nilai yang dikembangkan


dalam kurikulum 2013, dapat dilihat adanya irisan nilai di antara keduanya seperti yang
tertuang dalam tabel di bawah ini :

Nilai-nilai Antikorupsi Kurikulum 2013


Jujur Jujur Santun
Inti Disiplin Disiplin
Tanggung jawab Bertanggung jawab
Kerja Keras
Etos Kerja Sederhana
Mandiri
Adil
Sikap Berani Percaya diri
Peduli Peduli

Nilai-nilai yang dapat menghindarkan seseorang dari korupsi adalah jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli. Keempat nilai anti korupsi ini merupakan bagian
Kompetensi Inti II Sikap Sosial yang dikembangkan dalam Kurikulum 2013. Dengan kata
lain, nilai-nilai antikorupsi mendukung Kurikulum 2013 yang dikembangkan melalui
Kompetensi Inti Sikap Sosial.

6
Nilai-Nilai Antikorupsi Dalam
Media Belajar KPK

KPK menyelenggarakan program Pendidikan Antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan


sebagai upaya pencegahan terjadinya tindak korupsi. Untuk menunjang program ini,
KPK telah menerbitkan banyak media yang dapat digunakan dalam berbagai kegiatan
pembelajaran antikorupsi. Media pembelajaran yang telah diterbitkan KPK antara lain
berupa buku, film, musik/lagu, dan permainan. Bagian ini secara khusus akan membahas
media pembelajaran terbitan KPK untuk anak-anak usia 2 – 12 tahun dan nilai-nilai
antikorupsi yang terkandung di dalamnya.

A. Nilai Antikorupsi dalam Buku Seri Tunas Integritas

JUDUL NILAI ANTIKORUPSI


Buku 1 : BYUR! • Jujur. Anak diajarkan tentang nilai kejujuran,
Ada 5 kisah bergenre fabel dalam buku seperti tidak berbohong, tidak mengambil
ini. Sifat dan perilaku yang biasanya yang bukan miliknya tanpa ijin dan mengakui
dimiliki manusia digambarkan pada kesalahan.
hewan-hewan yang menjadi tokoh • Mandiri. Cerita-ceritanya mengajak anak
cerita. Judul-judul cerita dalam buku ini : untuk mampu menyelesaikan masalahnya
1. Adakah Keranjang Untuk Osyi? sendiri dan tidak membebani atau merepotkan
2. Fufu dan Si Pencuri orang lain.
3. Hati-Hati, Bimo! • Peduli. Anak diajak untuk menyayangi dan
4. Permen Adik peduli pada temannya, orangtua atau orang
5. Kue Santan Kenari lain, juga peduli pada lingkungan sekitar.

7
JUDUL NILAI ANTIKORUPSI
Buku 2 : HUJAN WARNA-WARNI • Disiplin. Ada nilai kedisiplinan yang tersirat
Buku ke-2 seri ini bergenre fantasi yang dalam setiap ceritanya, yaitu tentang
bernuansa ajaib dan imajinatif. Ada 4 bagaimana secara konsisten melaksanakan
cerita dalam buku ini : peraturan yang telah dibuat dan disepakati
1. Puisi Rajarima bersama.
2. Kota Oncom • Tanggung jawab. Tentang bagaimana para
3. Hujan Warna-Warni tokoh diceritakan bertanggung jawab pada
4. Tamu dari Masa Depan kepercayaan dan tugas yang telah diberikan,
atau lalai melaksanakan tanggung jawabnya,
Buku 3 : YA AMPUN!
dapat membuka wawasan anak tentang sikap
Dalam buku ini ada 5 cerita bernuansa
bertanggung jawab.
dongeng, dengan para tokoh seperti
• Kerja keras. Tokoh cerita digambarkan
putri, raja, ratu, dan peri.
sedang berusaha dan berjuang dengan gigih
Judul-judul cerita dalam buku ini :
untuk menyelesaikan beragam masalah yang
1. Gaun Putri Rara
menjadi inti cerita. Hal ini dapat memberi
2. Serbuk Ajaib Flo
contoh kepada anak tentang kerja keras
3. Kerjakan Segera, Putri!
yang harus dilakukan untuk mencapai hasil
4. Sayap Mini Remi
yang diinginkan.
5. Ya Ampun, Sabar Dong!
• Sederhana. Beberapa tokoh digambarkan
Buku 4 : WUUUSH memiliki sikap sederhana, atau memiliki latar
Buku ini bergenre realistik. Ada 5 cerita belakang sosial bukan dari keluarga berada.
yang mengangkat kehidupan sehari-hari Anak bisa mengambil pelajaran tentang
yang mudah dipahami anak. Wuuush baiknya bersikap sederhana dan tidak
diambil dari cerita latar Keluarga berperilaku boros pada sumber daya yang
Kumbi saat Kumbi Rob tanpa sengaja dimiliki saat ini.

8
JUDUL NILAI ANTIKORUPSI
menyalakan kipas angin dan • Berani. Anak belajar tentang sikap berani
menerbangkan keluarga Kumbi ke mengatakan kejujuran, mengakui kesalahan dan
cerita-cerita lain dalam buku. berani menentang ketidakadilan/kejahatan dari
Judul-judul ceritanya adalah : kisah-kisah dalam seri ini.
1. Secukupnya Saja • Adil. Tokoh-tokoh yang dikisahkan memiliki
2. Susu Untuk Ibu kekuasaan tinggi dalam beberapa cerita
3. Ke Pasar Kaget digambarkan memiliki perilaku yang bijak dan adil
4. Rencana Aji dengan memperlakukan semua orang sama dan
5. Monster DurDur tidak membeda-bedakan. Anak belajar tentang
rasa adil melalui contoh-contoh dalam cerita.
Buku 5 : UNGU, DI MANA KAMU? Ke-16 aktivitas dalam buku ini mengajak
Buku ini merupakan buku aktivitas anak untuk bermain dan berkarya dengan
yang terdiri dari 16 kegiatan. menggunakan prinsip dan nilai-nilai berikut :
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat • Jujur
dikerjakan anak-anak secara • Mandiri
berkelompok maupun sendiri. • Peduli
• Disiplin
• Tanggung jawab
• Kerja keras
• Sederhana
• Berani
• Adil

9
B. Nilai Antikorupsi dalam Buku “Seri Si Kumbi Aku Anak Jujur”
JUDUL NILAI ANTIKORUPSI
Piknik di • Jujur. Mengambil makanan tanpa meminta izin adalah perbuatan
Kumbinesia tidak jujur.
• Peduli. Ayi harus belajar untuk lebih peduli pada teman-temannya.
Teman-teman Ayi berusaha menyadarkan perbuatan tidak baik Ayi.
• Tanggung jawab. Ayi mau menerima konsekuensi dari perbuatan
salahnya.
• Berani. Teman-teman Ayi berani mengingatkan Ayi tentang
tindakannya yang tidak baik. Ayi berani mengakui bahwa ia telah
berbuat salah.
• Disiplin. Ayi belajar untuk konsisten menerapkan aturan tanpa diminta.
• Adil. Ayi dan teman-teman belajar bersikap adil dengan saling
memaafkan dan tidak bermusuhan.

Modo Tak • Jujur. Modo mengatakan hal yang sebenarnya bahwa ia tidak sakit gigi
Mau Menari tapi karena tidak bisa menari.
• Peduli. Kumbi dan teman-teman Modo berusaha mengobati Modo
yang sakit gigi dan mengajari Modo menari.
• Berani. Modo menunjukkan keberaniannya dengan berkata jujur dan
mau mencoba menari.
• Mandiri. Modo berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri.
• Tanggung jawab. Modo merasa bertanggung jawab karena telah
berbohong pada teman-temannya. Teman-teman Modo merasa
bertanggung jawab untuk membantu Modo menyelesaikan masalahnya.
• Kerja keras. Modo mau berusaha dan berlatih menari meskipun ia
tidak bisa menari. Dengan kerja kerasnya, Modo akhirnya mengetahui
kelebihannya.

10
JUDUL NILAI ANTIKORUPSI
• Jujur. Kancil belajar untuk bersikap jujur dan
tidak mencuri lagi.
• Tanggung jawab. Kancil menerima konsekuensi
akibat perbuatan salahnya setelah ia tertangkap.
• Berani. Kancil berani mengakui kesalahannya.
Kumbi dan teman-teman berani mengejar dan
menangkap si pencuri mentimun dan juga
mengingatkannya.
Suatu Hari di Museum Seni • Kerja keras. Kumbi dan teman-teman bekerja
keras untuk menangkap pencuri mentimun.
• Peduli. Kumbi dan teman-teman menunjukkan
kepeduliannya dengan berusaha memecahkan
masalah yang terjadi dan membantu Kancil
menyelesaikan masalahnya.
• Disiplin. Kancil harus menaati aturan. Kumbi dan
teman-teman belajar untuk menegakkan aturan
dan mengingatkan teman yang salah.

Buku ini mengajak anak bermain dan berkarya


dengan menggunakan prinsip dan nilai-nilai
antikorupsi berikut :
Mari Bermain Bersama Kumbi • Jujur • Tanggung jawab
• Peduli • Kerja keras
• Mandiri • Berani
• Disiplin • Adil

11
C. Nilai Antikorupsi dalam Film Anak KPK

JUDUL FILM NILAI ANTIKORUPSI

Serial Sahabat Pemberani &


Si Kumbi Anak Jujur

Serial Sahabat Pemberani Kedua film ini mengajak anak untuk


1. Terjebak di Hutan Lindung bertanggung jawab dengan tindakannya,
2. Pencuri Misterius bersikap berani menghadapi resiko dari
pilihannya, bekerja keras menyelesaikan
masalahnya, bersikap jujur, memiliki
kepedulian terhadap tercapainya tujuan
bersama, memiliki kemandirian dalam
menyelesaikan masalah, dan bersikap adil.

Si Kumbi Anak Jujur


(The Movie dan edisi baru).
Diadaptasi dari buku Tunas Integritas:
1. Keranjang untuk Osyi
2. Byur! Bimo Tercebur Lihat A. Nila-Nilai Antikorupsi dalam Buku
3. Kue Santan Kenari Seri Tunas Integritas
4. Tamu Masa Depan
5. Sayap Kecil Remi
6. Bermain Bola
7. Makhluk Luar Angkasa

12
D. Nilai Antikorupsi dalam Lagu Anak KPK
JUDUL MUSIK NILAI ANTIKORUPSI
Album Lagu Anak Aku Anak Jujur.
Adaptasi dari buku Tunas Integritas
1. Si Kumbi
2. Kumbinesia
3. Pasar Kaget Lihat A. Nila-Nilai Antikorupsi dalam Buku
4. Permen Adik Seri Tunas Integritas
5. PR Putri
6. Sayap Kecil
7. Anak Berani
8. Persahabatan

E. Nilai Antikorupsi dalam Media Permainan Anak KPK


JUDUL NILAI ANTIKORUPSI
Papan permainan Sahabat Pemberani • Jujur. Anak diajak untuk bermain dengan
jujur, tidak berbuat curang
• Mandiri. Anak belajar menyelesaikan
persoalannya sendiri.
• Peduli. Anak diberi kesempatan untuk
peduli pada teman bermainnya dan
membantu saat teman permainannya
meminta bantuan.
• Disiplin. Anak belajar untuk disiplin
dan mengikuti aturan permainan. Konten
permainannya pun mengajarkan anak
tentang sikap disiplin.

13
JUDUL NILAI ANTIKORUPSI

Papan permainan Sahabat Pemberani • Tanggung jawab. Anak belajar tentang


tanggung jawab dalam permainan,
menyelesaikan permainan, juga dengan
konsekuensi pilihan yang dilakukannya.
• Kerja keras. Anak belajar tentang berjuang
mengembalikan barang-barang ke tempat
yang tepat sambil mengalahkan kekuatan
robot jahat.
• Sederhana. Anak dapat belajar tentang
perilaku tidak boros dari permainan ini.
• Berani. Anak belajar tentang keberanian
saat memberi jawaban/mengungkapkan
pendapat atau membuat pilihan dari kartu-
kartu pertanyaan yang ia dapatkan.
• Adil. Anak belajar bahwa aturan bermain
berlaku untuk semua dan hasil permainan
berlaku adil untuk peserta main.

Kwartet Sahabat Pemberani Dalam permainan ini, anak dapat mengetahui


contoh-contoh nyata yang termasuk dalam
nilai-nilai antikorupsi, yaitu: Jujur, Peduli,
Mandiri, Disiplin, Sederhana, Tanggung
jawab, Kerja keras, Berani, dan Adil

14
METODE PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA-MEDIA DARI KPK

Mengajar Itu Menyenangkan


Kemampuan untuk mengenali anak baik kebutuhan dasar, kepribadian dan kemampuan
anak akan sangat membantu guru dan orangtua dalam merespon apa yang dibutuhkan
anak dalam kesehariannya. Anak adalah peniru yang baik dan sangat mudah mengenali
respon yang diberikan orang dewasa. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan orang
dewasa untuk dapat menyemai nilai-nilai positif pada anak-anak dengan memberikan
contoh perilaku positif yang dapat dilihat dan ditiru anak.

Proses berikutnya adalah membantu anak untuk mengenali dan memahami nilai-nilai
apa saja yang perlu mereka miliki, dan bagaimana cara membangun perilaku-perilaku
positif dalam diri mereka agar dapat berguna untuk kehidupannya nanti, pada
saat ia akan menjadi bagian dalam masyarakat yang akan saling berinteraksi dan
berkolaborasi.

Mengutip pendapat Catron dan Allen (1999; 59) peran guru lebih sebagai mentor atau
fasilitator, dan bukan pentransfer ilmu pengetahuan semata, karena ilmu tidak dapat
ditransfer dari guru kepada anak tanpa keaktifan anak itu sendiri. Dalam proses
pembelajaran, tekanan harus diletakkan pada pemikiran guru. Oleh karenanya, penting
bagi guru untuk dapat mengerti cara berpikir anak, mengembangkan dan menghargai
pengalaman anak, memahami bagaimana anak mengatasi suatu persoalan, menyediakan
dan memberikan materi sesuai dengan taraf perkembangan kognitif anak agar lebih
berhasil membantu anak berpikir dan membentuk pengetahuan, menggunakan berbagai
metode belajar yang bervariasi yang memungkinkan anak mengkonstruksi pengetahuan.

15
Lalu bagaimana hal tersebut dapat dilakukan? Karena mengajar adalah hal yang kompleks
dan karena murid-murid itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar
yang efektif untuk semua hal (Diaz, 1997). Guru harus menguasai beragam strategi,
dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal
utama :
1. Pengetahuan dan keahlian profesional
2. Komitmen dan motivasi

Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam
pembelajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang
dicapainya. Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media dalam
pembelajaran sampai pada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar pada siswa
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pembelajaran tanpa media dengan
pembelajaran menggunakan media. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran
sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.

Buku Tunas Integritas, Seri Si Kumbi Aku Anak Jujur, film, lagu, permainan papan dan
permainan komputer dari KPK merupakan alternatif media atau alat bantu dalam
pendidikan antikorupsi untuk memenuhi hak-hak anak memperoleh pendidikan
yang menyenangkan melalui pendekatan bercerita dan bermain. Media buku dan
permainan tersebut telah diuji dalam kurun waktu dua tahun terakhir pada anak
usia 2-12 tahun di tataran kelompok bermain, TK dan SD. Para guru telah mencoba
memakai beragam buku dan games dari KPK dalam menunjang pembelajaran
untuk meningkatkan karakter dan penguatan berbagai konsep pada anak.

Terdapat sembilan nilai yang dikuatkan pada anak untuk menanamkan nilai-nilai
antikorupsi. Sembilan nilai integritas tersebut adalah: jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. KPK menilai, pendekatan
dan metode yang tepat dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi penting dilakukan.

16
Kata korupsi mungkin sulit dipahami anak-anak. Namun, menanamkan kesadaran
dan pemahaman akan bahaya korupsi pada usia dini sangat penting, sekaligus dapat
menumbuhkan integritas diri.

Ada beberapa praktik pendidikan yang tepat di masa kanak-kanak awal (rekomendasi
NAEYC) :

Tujuan Kurikulum
• Pengalaman diberikan di semua area pekembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional.
• Perbedaan individual diterima, dan dipakai untuk mendesain aktivitas yang tepat.
• Interaksi dan aktivitas didesain untuk mengembangkan harga diri dan perasaan
positif terhadap belajar.

Strategi Mengajar
• Guru menyiapkan lingkungan untuk anak belajar melalui eksplorasi dan interaksi aktif
dengan orang dewasa, anak-anak lain, dan materi.
• Anak-anak memilih sendiri berbagai aktivitas yang disiapkan oleh guru.
• Anak-anak diminta untuk aktif secara fisik dan mental

Pedoman Pengembangan Sosioemosional


• Guru memperkuat kontrol diri anak dengan menggunakan teknik bimbingan positif,
seperti modelling dan mendorong perilaku yang diinginkan, mengarahkan anak pada
aktivitas yang bisa diterima orang, dan menentukan batas yang jelas.
• Anak diberi banyak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial, misalnya
seperti kerjasama, membantu, bernegosiasi, dan berbicara dengan orang lain untuk
memecahkan persoalan pribadi.

17
Berikutnya akan dijelaskan bagaimana mengemas kegiatan secara menyenangkan
dengan berbagai strategi mengajar yang beragam disertai dengan penjelasan
bagaimana kemampuan anak berkembang. Orangtua dan guru dapat melakukan
kegiatan tersebut sesuai dengan keperluan dan alat bahan yang tersedia. Pada akhirnya,
kegiatan ini akan terlihat keberhasilannya jika guru dan orang tua tetap berkomitmen
dan terus termotivasi untuk mengembangkan karakter-karakter tersebut pada anak
dengan konsisten, terintegrasi, dan dilakukan secara menyenangkan.

Mengajak Anak Bernyanyi dan Bergerak

Anak-anak dan musik sesungguhnya tidak dapat dipisahkan. Sejak dalam kandungan,
janin telah mendengarkan musik dalam rahim ibunya. Melalui suara-suara sederhana,
janin mulai belajar mendengar ‘nada’. Nada ini berasal dari suara perut ibu, suara vokal ibu,
ayah, dan juga suara-suara lain yang berada di sekitar ibunya. (Djohan, Efendi: 34:2009)

Lagu adalah salah satu bentuk dari musik yang jika digabungkan akan tercipta sebuah
karya seni yang indah. Musik atau lagu dapat digunakan sebagai sarana dalam sebuah
proses pembelajaran yang efektif untuk anak-anak, karena dengan bernyanyi, anak akan
merasa senang, bahagia, gembira, dan terdorong untuk giat belajar. Lagu atau nyanyian
dapat digunakan sebagai media penyampaian pesan yang menyenangkan bagi anak.
Lagu tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran pada anak. Anak-anak bermain
dengan lagu, bahkan mereka belajar dengan lagu.

Fathur Rasyid (2010) menjelaskan bahwa nyanyian memiliki fungsi :


1. Bahasa emosi : dengan bernyanyi anak dapat mengungkapkan perasaannya, rasa
senang, sedih, lucu, kagum, dan sebagainya.
2. Bahasa nada : nyanyian dapat dikomunikasikan sebagai bahasa ekspresi.
3. Bahasa gerak : dapat dilihat dari ketukan, panjang, dan pendeknya nada.

18
Bernyanyi pada anak memberikan banyak manfaat. Fathur Rasyid (2010) dalam bukunya
“Cerdaskan Anakmu dengan Musik” mengatakan bahwa manfaat menyanyi, di antaranya :
1. Mendengar dan menikmati nyanyian
2. Mengalami rasa senang ketika bernyanyi bersama
3. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan suasana hati
4. Belajar mengendalikan suara
5. Mengeksplorasi rasa dalam diri
6. Kemampuan memeragakan
7. Kemampuan berkreativitas
8. Memperkenalkan pemahaman sisi kemanusiaan
9. Kepekaan rasa
10. Konsentrasi yang terarah
11. Menanamkan kreativitas
12. Menambah perbendaharaan kata
13. Dapat menyehatkan
14. Bisa mengontrol perkembangan

Selain bernyanyi, anak juga dapat melakukan tarian sesuai dengan irama musik. Hal ini
tentu saja sangat bermanfaat bagi perkembangan motorik kasar anak. Melalui tarian,
anak akan belajar mengkoordinasikan gerakan tubuhnya, menjaga keseimbangan, dan
melatih kelenturan tubuhnya.

Saat ini, banyak lagu-lagu yang beredar. Namun, lagu anak yang berkualitas dan lagu
dengan lirik yang ramah anak mulai jarang terdengar. Oleh karena itu, orangtua dan
guru harus jeli dalam memilih lagu yang dapat dikenalkan pada anak agar anak dapat
menerima manfaat optimal dari lagu tersebut.

19
Tips Memilih Lagu Anak

Orangtua dan guru dapat mempertimbangkan hal-hal berikut saat akan memilih lagu
yang layak didengar oleh anak.
1. Nada lagu ceria, riang, membangkitkan semangat, atau sederhana.
2. Lirik lagu sederhana dengan pesan yang jelas.
3. Mendidik atau mengandung pesan moral yang baik.

Merespon Anak saat Bernyanyi dan Bergerak

Saat kita mendampingi anak bernyanyi dan bergerak mengikuti irama musik, tentu saja
kita harus merespon mereka. Mengapa? Karena respon kita akan sangat membantu anak
untuk memahami isi lagu, menambah wawasan, dan meningkatkan keterampilannya.

Berikut adalah beberapa cara merespon anak pada kegiatan bernyanyi dan bergerak :
1. Bergerak dan bersenandunglah bersama anak saat mendengar musik. Ajaklah
mereka meniru gerakan. Buatlah gerakan yang bervariasi dengan tingkat kesulitan yang
bertahap sesuai dengan usia dan pemahamannya.
2. Ajak anak berdiskusi mengenai isi syair lagu dan pesan yang terkandung di
dalamnya.
3. Kita bisa mengubah syair lagu agar anak cepat dan mudah menyanyikannya dan
lebih sesuai dengan pesan yang kita harapkan, misalnya mengubah syair lagu Balonku
menjadi:

Aku anak yang hebat


Jujur, bertanggung jawab
Aku tak pernah berbohong
Agar disayang Tuhan

20
4. Ketika anak semakin tertarik membuat kata-kata dan gerakan, ajak anak mencoba
membuat musik sendiri. Gunakan anggota tubuh dan benda yang ada di
lingkungan sekitar untuk membuat alat musik.
5. Pada anak yang lebih besar, kita dapat meminta anak mencoba membuat lagu
sederhana yang terdiri dari satu bait dengan empat baris.

Bercerita (Storytelling)

Bercerita dapat menjadi motivasi untuk mengembangkan daya kesadaran, memperluas


imajinasi. Bercerita atau membacakan cerita dapat dilakukan dalam berbagai kesempatan,
misalnya ketika anak-anak sedang bermain, anak menjelang tidur, atau guru yang
sedang membahas tema pembelajaran. Kegiatan ini merupakan metode yang tepat
dalam memenuhi berbagai kebutuhan, karena dalam cerita terdapat nilai-nilai
yang dapat dikembangkan.

Bercerita sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan membacakan
buku, bercerita atau mendongeng dengan atau tanpa buku, mendongeng dengan alat
peraga, dan lain-lain, tergantung pada gaya yang membawakan cerita.

Kegiatan bercerita mengandung nilai pendidikan, yaitu :


1. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
2. Mengembangkan kemampuan membaca
3. Mengembangkan kepekaan terhadap cerita
4. Meningkatkan kemampuan menulis
5. Membantu perkembangan aspek sosial.
6. Membantu perkembangan aspek emosional.
7. Membantu perkembangan aspek kreativitas.
8. Membantu perkembangan aspek kognitif.

21
Pada dasarnya, semua orang menyukai cerita yang baik, orang dewasa ataupun anak-
anak. Cerita merupakan alat yang ampuh untuk menyampaikan pengajaran, pesan
maupun teguran. Selain itu, cerita juga berfungsi untuk memberikan informasi. Melalui
cerita, seseorang akan mempelajari hal-hal, situasi, dan tempat-tempat yang belum
pernah dijumpai sebelumnya.

Bercerita intinya hanya di kekuatan kata-kata. Dalam penelitian yang telah dilakukan,
kegiatan bercerita yang digunakan adalah cerita yang mempunyai misi pendidikan.
Bercerita tidak hanya berfungsi sebagai sebagai hiburan semata tetapi juga memiliki
muatan pendidikan.

Ternyata manfaat dari kegiatan bercerita ini cukup banyak, antara lain adalah :
1. Mengembangkan fantasi, empati dan berbagai jenis perasaan lain.
2. Menumbuhkan minat baca.
3. Membangun kedekatan dan keharmonisan.
4. Sebagai media pembelajaran.

Adapun manfaat lain yang didapatkan oleh anak dengan kegiatan bercerita adalah :
1. Mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak.
2. Mengembangkan kemampuan berbicara anak.
3. Mengembangkan daya sosialisasi anak.
4. Sarana komunikasi anak dengan orangtuanya.
5. Media terapi anak-anak bermasalah.
6. Mengembangkan spiritualitas anak.
7. Menumbuhkan motivasi atau semangat hidup.
8. Menanamkan nilai-nilai dan budi pekerti.
9. Membangun kontak batin antara pendidik dengan murid.
10. Membangun watak atau karakter.
11. Mengembangkan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), sosial, dan
aspek penghayatan.
22
Film dan Permainan yang Mengedukasi Anak

Film dan permainan adalah dua kegiatan yang menarik dan disukai oleh
anak-anak. Kedua media tersebut juga mudah dihadirkan di dalam kehidupan
sehari-hari dan dekat dengan dunia anak. Film dapat menghadirkan
visualisasi dan suara dalam sekali kesempatan sedangkan permainan dapat
dieksplorasi anak secara langsung dan berulang. Pada umumnya, film
mencakup sebuah pesan, baik itu pesan pendidikan, informasi dan pendidikan.
Film mewakili visualisasi dan suara dari sebuah alur cerita. Film adalah media
komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan
kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu.
(Effendy, 1986: 134).

Anak-anak umumnya sangat menikmati suatu permainan dan akan terus


melakukannya saat mereka memiliki kesempatan. Bermain adalah kegiatan yang
anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan
hidup adalah permainan (Mayesty dalam Sujiono 2010: 44).
Piaget dalam Sujiono (2010: 44) mengatakan bahwa bermain adalah suatu
kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan atau
kepuasan bagi diri seseorang. Menurut Patern dalam Dockett dan Fleer (2000:14)
memandang kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui
bermain dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi, menemukan,
mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan.
Permainan yang dikemas menarik dalam kegiatan bermain dapat mengolah
berbagai aspek perkembangan anak. Imajinasi, pengetahuan, nilai-nilai positif
dan kemampuan bersosialisasi, dapat terkembangkan selama kegiatan bermain.

23
Lantas, bagaimanakah cara mengemas film dan permainan yang mengedukasi anak?

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :


1. Guru atau orang dewasa wajib menonton isi film dan mengeksplorasi permainan
sebelum menyampaikannya kepada anak.
2. Pastikan film atau permainan tersebut sesuai dengan usia anak. Misalnya, anak usia
4-6 tahun memiliki rentang perhatian selama 9-12 menit. Dengan demikian,
mereka dapat menonton film secara fokus selama rentang perhatian tersebut.
3. Jelaskan aturan dan tata cara bermain sebelum menonton ataupun melakukan
suatu permainan.
4. Lakukan tanya jawab selama dan setelah kegiatan menonton atau melakukan suatu
permainan yang terkait dengan perasaan anak ataupun nilai dan karakter positif
yang ditemui.
5. Kegiatan menonton juga dapat dikembangkan dengan kegiatan berkarya. Misalnya,
menggambar isi cerita, menebak akhir cerita, bermain peran sesuai dengan alur
cerita ataupun alur dikembangkan sendiri, dan sebagainya.
6. Kegiatan permainan dapat lebih dikembangkan dengan cara anak bekerja sama
membuat permainan berdasarkan versinya sendiri.

Adapun hal penting yang harus diperhatikan adalah cara mengemas kegiatan tersebut
sehingga menarik minat anak dan mengolah banyak aspek perkembangan. Selain
itu, pengembangan kegiatan yang dapat dilakukan semakin memperkaya wawasan
dan keterampilan anak.

24
Menyemai 9 Nilai Antikorupsi melalui Perpustakaan/TBM
dan Kegiatan Khusus/Festival
Perpustakaan di sini, bisa berarti perpustakaan sekolah, Taman Bacaan Masyarakat atau
pun komunitas lainnya yang menyediakan buku dan bahan pustaka lainnya, seperti,
kumpulan artikel, majalah, dan film untuk dibaca atau dimanfaatkan oleh pengunjung.

Sedangkan kegiatan khusus/festival adalah kegiatan yang bisa dilakukan, baik itu oleh
perpustakaan atau suatu lembaga, sebagai media publikasi dan promosi lembaga yang
bersangkutan di luar kegiatan rutin. Kegiatan khusus/festival biasanya :
- dilaksanakan dengan jeda waktu yang cukup panjang, antara pelaksanaan kegiatan
pertama dan selanjutnya, misal 1 tahun sekali, 2 tahun sekali, dan seterusnya.
- membutuhkan persiapan-persiapan khusus, karena biasanya melibatkan orang banyak
sebagai penyelenggara maupun peserta, serta membutuhkan dana yang cukup
banyak dalam pelaksanaannya. Persiapan ini biasanya dilakukan paling tidak beberapa
bulan sebelum kegiatan berlangsung yang mencakup :
1. Merancang strategi : tentukan nama kegiatan, waktu pelaksanaan, susunan
panitia, target, dan tujuan kegiatan sesuai kebutuhan lembaga
2. Skala prioritas : tentukan kepanitiaan yang biasanya terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, acara, dana, publikasi dan dokumentasi, logistik, dan
konsumsi atau sesuai dengan kebutuhan
3. Anggaran : tentukan modal awal kegiatan dan dana yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan kegiatan
4. Sumber dana : berasal dari lembaga penyelenggara itu sendiri sebagai
bentuk promosi, sponsor dari lembaga lain, dana sosial lembaga mitra (corporate
social responsibility), kerja sama saling menguntungkan dengan lembaga mitra,
pengumpulan dana dengan cara-cara tertentu (seperti berjualan pernak pernik,
kaos, mengadakan kegiatan pengumpulan dana), donasi dari pihak lain, ataupun
pendaftaran peserta.

25
5. Logistik : menyiapkan perlengkapan pendukung acara.
6. Evaluasi : dilakukan setelah selesai kegiatan, sebagai gambaran untuk kegiatan
selanjutnya, serta pembuatan pertanggungjawaban untuk pendukung acara atau
sponsor.

(Kimberly Bolan Taney, The Step by Step Library Make Over)

Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran, yaitu di perpustakaan


maupun kegiatan khusus/festival, buku-buku cerita untuk anak dari KPK, seri Tunas
Integritas dan Si Kumbi Aku Anak Jujur, juga media CD musik, film dan dongeng, serta
permainan papan (boardgames) dan kartu kuartet Sahabat Pemberani merupakan
media-media yang dapat menjadi alat bantu yang menyenangkan dan bermakna untuk
digunakan dalam berbagai kegiatan, sekaligus menghidupkan suasana, mengasah
kreativitas, dengan nilai tambah menyemai 9 nilai antikorupsi kepada para peserta
kegiatan.

Menyemai benih 9 nilai antikorupsi di perpustakaan dan kegiatan khusus/festival


diantaranya dapat dilakukan dengan membaca, bercerita, berkarya kriya, bermain kartu,
dan permainan papan, menulis, bermain peran, gerak dan lagu, dan melibatkan
masyarakat sekitar.

Dalam pelaksanaan kegiatan di perpustakaan dan kegiatan khusus/festival, Anda bisa


lebih bebas mewujudkan ide, asalkan masih sesuai dengan tujuan kegiatan tersebut
dilaksanakan. Hal ini dimungkinkan karena dalam menyusun program perpustakaan
dan merencanakan kegiatan khusus/festival, Anda lebih leluasa menentukan
waktu yang dibutuhkan dengan kegiatan yang akan dilakukan, dibandingkan dengan
pembelajaran di sekolah.

26
CONTOH PENGGUNAAN MEDIA-MEDIA DARI KPK
DALAM KEGIATAN BERSAMA ANAK
Menonton Film “Sahabat Pemberani”
Jumlah anak : 10 - 20
Usia 4-6 Tahun
Alat bahan :
• CD Film Sahabat Pemberani.

Pelengkap :
• CD player/TV/proyektor dan laptop.
• Speaker.

Yang dipelajari :
• Memahami bahasa reseptif dan ekspresif.
• Mengenal emosi diri dan orang lain.
• Menambah kosakata.
• Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri.
• Memiliki perilaku yang mencerminkan kejujuran.
• Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak
mulia.

28
Ayo lakukan !
• Anak menonton film “Sahabat Pemberani”.
• Anak diberikan pertanyaan tentang isi film dan tokoh yang terdapat di dalam cerita.
• Guru menghentikan film lalu mengajak anak untuk menebak tokoh yang mencuri pesawat
Krisna.
• Anak menggambar tebakan tentang pencuri pesawat Krisna.
• Anak melanjutkan menonton film lalu guru mengajukan pertanyaan tentang jawaban anak.
• Melakukan tanya jawab dengan anak :
- Apa yang Krisna lakukan ketika menyadari pesawatnya telah hilang?
- Menurut kamu, apakah mengambil mainan orang lain itu perbuatan yang baik? Jelaskan
alasannya!
- Bagaimana perasaan orang tersebut jika ia dituduh mengambil mainan padahal ia tidak
melakukannya?
- Apa bedanya menemukan dengan mengambil barang tanpa meminta izin terlebih dahulu?
- Petunjuk apa saja yang kamu temukan sebelum kamu menebak pencurinya?

Pengayaan :
• Berkarya menggambar akhir dari cerita film.

29
DOKUMENTASI

30
Jumlah anak : 10-20 anak.

Alat bahan :
Menyanyi, Menari,
• CD lagu Aku Anak Jujur Berdramatisasi, Berbahasa
(lagu Sayap Kecil).

Pelengkap :
• CD player/TV/proyektor dan laptop.
• Speaker.
Usia 4-6 Tahun

Yang dipelajari :
• Mengenal rasa bersyukur, saling menghargai, dan mengenal keunikan diri.
• Berani berekspresi melalui gerak, lagu, dan drama.
• Mengenal kosakata baru dan lawan kata.

Ayo lakukan !
• Mendengarkan lagu, simak liriknya, dan buat gerakannya.
• Melakukan tanya jawab dengan anak:
- Mengapa Tuhan menciptakan makhluknya berbeda-beda?
- Apa yang terjadi jika Tuhan menciptakan semua orang sama?
- Jika kamu sama dengan temanmu (fisik, kemampuan, kelebihan, kelemahan) kira-kira apa
yang akan terjadi?
• Sebutkan kosakata baru yang muncul di dalam lirik lagu yang didengar.
• Minta anak menjelaskan maknanya menggunakan bahasa sederhana,
mencari padanan katanya, dan mencari lawan katanya.
• Menyanyi bersama.
• Anak bermain peran sesuai dengan lirik lagu.

Pengayaan :
Anak dapat diajak menciptakan lagu sendiri menggunakan irama
lagu yang disukainya, dengan
mengganti lirik lagunya.

31
Bermain Peran
‘Gaun Putri Rara’
Jumlah anak : 10-20 anak.
Usia 4-6 Tahun
Alat bahan :
• Buku Seri Tunas Integritas,
judul cerita Gaun Putri Rara.

Pelengkap :
• Panggung (meja yang diubah menjadi panggung).
• Berbagai bentuk kostum yang disesuaikan dengan buku-buku yang dipilih.

Yang dipelajari :
• Kejujuran.
• Kasih sayang orangtua kepada anak.
• Bertanggung jawab.
• Peduli.

32
Ayo lakukan !
• Anak dibagi ke dalam kelompok kecil (sekitar 4-5 orang).
• Membacakan cerita Gaun Putri Rara.
• Anak diminta untuk melihat gambar di dalam buku.
• Anak menjawab pertanyaan seputar isi cerita.
• Anak berbagi peran lalu menyiapkan perlengkapan bermain peran yang telah disediakan.
• Anak bermain peran sesuai dengan alur cerita.
• Anak diajak untuk melakukan refleksi tentang nilai-nilai dan perilaku positif
• Melakukan tanya jawab dengan anak :
- Mengapa Putri Rara berpura-pura sakit perut?
- Apakah kamu pernah berani berkata jujur kepada ayah dan ibumu? Bagaimana rasanya?
- Apa yang akan kamu ucapkan kepada ibu yang selalu merawatmu ketika kamu sakit?
- Mengapa anak perempuan memakai gaun saat acara pesta? Mengapa tidak memakai
pakaian tidur?
- Apa yang dilakukan oleh ibu ketika Putri Rara sakit? Mengapa ibu memanggil dokter untuk
memeriksa Putri Rara?

Pengayaan :
• Bermain peran dengan menggunakan cerita di buku Tunas Integritas lainnya.

33
DOKUMENTASI

34
Jumlah anak : 10-20 anak. Senam Kumbinesia
Alat bahan :
• Buku Modo Tak Mau Menari.
untuk Modo
• CD lagu Kumbinesia.
Pelengkap :
• CD player/TV/proyektor dan laptop.
Usia 4-6 Tahun
• Speaker.
• Ensiklopedia tarian dan musik.
Yang dipelajari :
• Mengenal sikap jujur, berani, menghargai, empati, dan kerjasama.
• Kreatif membuat gerakan tari/senam sesuai dengan irama lagu.
• Mengetahui salah satu tarian tradisional di Indonesia.
Ayo lakukan !
• Membaca buku cerita bersama-sama.
• Melakukan tanya jawab dengan anak :
- Apa penyebab Modo tidak berkata jujur pada teman-temannya?
- Bagaimana perasaan Modo saat ia merasa tidak dapat menari seperti teman-temannya?
- Bayangkan jika kamu seperti Modo, apa perasaanmu dan apa yang akan kamu lakukan?
- Apa yang dapat kita lakukan agar Modo kembali percaya diri?
- Bagaimana cara kita menghibur Modo yang sedang sedih dan membuat Modo kembali
percaya diri? Apakah tarian sederhana bisa membuat Modo kembali percaya diri?
• Dengarkan lagu Kumbinesia dan buat gerakan tari yang sesuai dengan irama lagu.
• Bagi ke dalam beberapa kelompok. Ajak mereka membuat gerakan tarian sesuai dengan irama
musik.
• Menari bersama secara bergantian.
• Akhiri kegiatan dengan cerita perasaan dan pengalaman selama berkegiatan.
Pengayaan :
• Mencari tahu tentang tarian tradisional lainnya.
• Membuat lagu tentang kejujuran, keberanian, empati, dan kerjasama. 35
Gudang Penyimpanan Wortel untuk Osyi
Jumlah anak : 10-20 anak.
Alat bahan : Usia 4-6 Tahun
• Film Keranjang untuk Osyi.
• Kartu suku kata.
• Kartu petunjuk (gambar dan angka).
• Balok kayu.

Pelengkap :
• CD player/TV/proyektor dan laptop.
• Speaker.
• Jepit jemuran/benda lain.
• Keranjang.

Yang dipelajari :
• Mengenal sikap jujur, tanggung jawab, kerjasama, dan pantang menyerah.
• Mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah saat membuat gudang dari balok kayu.
• Memahami konsep bentuk, angka, dan huruf sebagai persiapan baca, tulis dan hitung.

36
Ayo lakukan !
• Menonton film.
• Melakukan tanya jawab dengan anak:
- Mengapa tidak ada yang mau meminjamkan keranjang pada Osyi?
- Bagaimana perasaan Osyi saat ia tidak mendapatkan keranjang untuk wortelnya?
- Apa yang harus dilakukan jika kita lupa mengembalikan barang yang kita pinjam?
- Apa yang dapat kita lakukan agar Osyi dapat memanen sisa wortel di kebunnya dengan
cepat?
- Bagaimana cara kita menyimpan wortel-wortel yang sudah dipanen?
• Ajak anak mencari kartu suku kata untuk mencari pasangan bermain.
• Mintalah setiap pasangan menentukan pemegang keranjang dan pemegang kartu petunjuk.
• Ambil balok kayu sesuai dengan gambar dan jumlah yang tertera pada kartu.
• Buatlah gudang penyimpanan wortel yang kokoh dan tertutup menggunakan balok yang
diambil.
• Gunakan benda-benda di sekitar untuk memperkaya rancangannya.
• Ajak anak menceritakan hasil rancangannya.

Pengayaan :
• Permainan mengelompokkan balok sesuai bentuknya setelah
selesai bermain.

37
DOKUMENTASI

38
Boneka Jari
Kumbi dan Teman-Teman

Jumlah anak : 10-20 anak.

Alat bahan :
Usia 4-6 Tahun
• Buku Piknik Bersama Kumbi.
• Kertas polos.
• Alat tulis.
• Pensil warna.
• Kain flanel.

Pelengkap :
• Gunting.
• Lem.
• Perekat (Velcro).

Yang dipelajari :
• Mengenal sikap tanggung
jawab, ketekunan, menghargai,
kerja sama, dan disiplin.
• Menggunakan alat tulis untuk menggambar berbagai objek.
• Mengenal nama-nama binatang dan karakteristiknya.

39
Ayo lakukan !
• Membaca buku dengan interaktif.
• Melakukan tanya jawab bersama anak:

- Ada berapa teman Kumbi? Bisakah kalian menyebut-


kannya?
- Manakah binatang yang sama dengan Kumbi dan teman-
temannya? Sebutkan namanya?
- Menurutmu, mengapa Bimo bangun tidur paling akhir?
- Bayangkan jika Kumbi tidak memiliki teman. Bagaimana perasaanya?
- Apa yang bisa kita lakukan jika Kumbi tidak memiliki teman?
• Ajak anak menggambar dan mewarnai gambarnya.
• Biarkan mereka memilih tokoh yang akan digambar.
• Bantu mereka melaminasi gambar dan memasang velcro .
• Mintalah anak menempelkannya pada kain yang sudah dibuat.
• Ajak mereka bercerita menggunakan boneka jarinya.

Pengayaan :
• Permainan mencari teman Kumbi yang hilang.
• Menyusun puzzle Kumbi dan teman-teman.
Usia 3-6 Tahun Warga Disiplin
Kota Oncom
Jumlah anak : 10-12
Alat bahan :
• Buku Seri Tunas Integritas
Judul cerita ‘Kota Oncom’ dan judul cerita ‘Chacha Harus Tahu’
Pelengkap :
• Rambu-rambu lalu lintas
Yang dipelajari :
• Mengenal sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, dan taat pada peraturan.
• Dapat melakukan tata cara berlalu lintas dengan baik.
• Mengetahui aturan-aturan lalu lintas yang harus dipatuhi ketika berada di jalan.
Ayo lakukan !
• Membaca buku cerita bersama-sama.
• Melakukan tanya jawab dengan anak:
- Apa yang harus kita lakukan saat kita berada di jalan raya?
- Mengapa kita harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas?
- Bayangkan jika kamu menjadi Chacha atau warga Kota Oncom, apa perasaanmu dan apa
yang akan kamu lakukan?
- Apa yang dapat kita lakukan agar kita juga dapat disiplin seperti warga Kota Oncom?
- Bagaimana cara kita agar selalu aman di jalan raya?
• Lakukan bermain peran menjadi warga Kota Oncom yang disiplin dan taat aturan dengan
warga kota lain yang tidak taat aturan.
• Buatlah gambar tentang kegiatan bermain peran yang sudah dilakukan!
• Ceritakan tentang perasaan, perilaku, dan harapan anak!
Pengayaan :
• Mencari gambar-gambar rambu lalu lintas yang tersembunyi.
41
DOKUMENTASI

42
Kami Sahabat Pemberani
Jumlah anak : 10-20 anak.
Usia 4-6 Tahun
Alat bahan :
• Film Sahabat Pemberani.
• Kartu bercerita (kartu tokoh, kartu waktu, dan kartu tempat).

Pelengkap :
• Meja/bangku.
• Karpet.

Yang dipelajari :
• Mengenal sikap jujur, tanggung jawab, berani, kerjasama, dan pantang menyerah.
• Dapat menyusun kalimat atau cerita berdasarkan gambar.
• Mengetahui cara berinteraksi dan berkomunikasi.

43
Ayo lakukan !
• Menonton film.
• Melakukan tanya jawab dengan anak:
- Mengapa mereka bisa tersesat di hutan?
- Bagaimana perasaan mereka saat tersesat di hutan?
- Apa yang harus dilakukan agar mereka bisa bertahan di dalam hutan?
- Jika telepon Krisna benar-benar rusak, bagaimana cara mereka pulang?
• Bermain peran menjadi “Sahabat Pemberani” yang tersesat.
• Ajak anak bermain kartu cerita. Minta anak mengambil kartu tokoh, tempat, dan waktu.
• Minta anak membuat cerita sesuai gambar kartu.
• Sulaplah meja menjadi panggung. Ajak anak bercerita di atas panggung.
• Akhiri kegiatan dengan memberikan pujian atas keberanian mereka bercerita.

Pengayaan :
• Membuat boneka jari atau tangan “Sahabat Pemberani” sebagai alternatif kegiatan membuat
cerita.
• Permainan detektif, misalnya mencari jalan keluar dari hutan.

44
Usia 7-9 Tahun
Berimajinasi Dengan
Jumlah anak : 20-28 anak.
Membuat Robot
Alat bahan :
• Buku Seri Tunas Integritas, judul cerita ‘Bukan Barang Bekas’.
• Alat tulis (spidol).
• Barang bekas (kardus bekas susu, botol-botol, kaleng-kaleng dan lain
sebagainya).
• Selotip.
• Lem kertas.
• Kertas HVS.

Yang dipelajari :
• Nilai-nilai anti korupsi: jujur, peduli, tanggung jawab, berani, kerja
keras, sederhana.
• Percaya diri, kerjasama.
• Menggunakan bahasa santun.

Ayo, lakukan !
• Lakukan tanya jawab seputar kegiatan rutin seperti :
Siapa yang senang hari ini?
Siapa yang tadi makannya habis?
Siapa yang mencuci tangan sebelum makan?
Siapa yang membereskan buku dan menyimpannya kembali di rak buku
setelah membaca?
Siapa yang pernah berbuat jujur?
Siapa yang pernah berbohong?
Kalau tidak jujur, apa akibatnya?
• Mendengarkan cerita berjudul “Bukan Barang Bekas”.
43
• Diskusi tentang isi cerita.
Pertanyaan arahan :
- Bagaimana perasaan Hatta saat melihat anak-anak di panti asuhan?
- Mengapa Hatta ingin mengambil robot itu?
- Apa yang terjadi di panti asuhan itu?
- Apakah anak-anak ingin membantu teman-teman di panti asuhan?
- Apa yang bisa murid-murid lakukan untuk membantu Hatta memberikan
sesuatu bagi anak-anak di panti asuhan?
• Berkelompok untuk membuat robot yang akan diberikan pada anak-anak di
panti asuhan.
• Perlu juga dibuat kesepakatan mengenai peraturan dalam bekerja sama
membuat robot, misalnya :
a. Jujur ketika mengambil alat bahan.
b. Bergiliran.
c. Pergunakan alat bahan (selotip, gunting, lem, kertas dan lain-lain) milik
kelompok sendiri.
d. Jika perlu meminjam dari kelompok lain, harus meminta izin dengan
santun.
e. Acungkan tangan jika ada pertanyaan atau ada alat bahan yang habis.
f. Bersihkan area kerja masing-masing jika sudah selesai bekerja.

• Menyiapkan alat bahan yang dibutuhkan untuk membuat robot.


• Diskusi untuk menentukan bentuk dari robot yang akan dibuat dan bahan
yang akan digunakan.
• Uji coba memasangkan barang bekas menjadi bagian dari robot sebelum
menempelkannya secara permanen.
• Merapikan alat bahan yang sudah digunakan dan membersihkan area kerja
masing-masing setelah selesai
46
• Terakhir adalah mengaitkan cerita Hatta dengan kejujuran dan perilaku
santun saat membuat karya.
Pertanyaan arahan :
- Apakah anak bersikap jujur ketika mengambil alat bahan?
- Siapa yang tadi meminjam alat bahan milik kelompok lain? Ketika
meminjam, apakah anak sudah berkata santun?
• Bisa juga ditambahkan, membuat doa untuk anak-anak panti asuhan
• Menceritakan robot dan membacakan doa yang sudah dibuat (kegiatan
bisa disesuaikan)

Anak pun...
1. Setelah mendengarkan cerita ‘Bukan Barang Bekas’, anak dapat belajar tentang
nilai-nilai jujur, peduli, tanggung jawab, berani, kerja keras, sederhana.
2. Dengan menerima anggota kelompok yang sudah ditentukan, anak dapat menerima
mensyukuri keberagaman karakteristik individu di sekolah/lingkungan sekitar.
3. Dengan membuat karya robot, anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan
kreativitas.
4. Melalui kegiatan berkarya membuat robot, anak dapat menunjukkan sikap jujur.
5. Dengan kegiatan mempresentasikan karya robot, anak dapat menunjukkan sikap
percaya diri dan mengungkapkan cerita dengan bahasa yang santun.
6. Dengan merapikan alat bahan setelah berkarya, anak dapat menunjukkan sikap
bertanggung jawab terhadap alat bahan dan lingkungan.
7. Dengan membuat doa, anak dapat merasakan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

47
Pengayaan :
• Isi kesepakatan tergantung dari diskusi bersama anak
• Cara pembentukan kelompok bisa menggunakan berbagai variasi seperti menyebutkan angka
1-5 (tergantung jumlah kelompok dan tujuanya) dan yang angkanya sama berkumpul menjadi
satu kelompok atau kelompok berdasarkan permainan tertentu dan lain sebagainya.
• Untuk melatih kepekaan waktu, bisa ditentukan durasi waktu membuatnya.
• Untuk kegiatan di rumah, bisa dilakukan bersama kakak/adik/orangtua atau bahkan sendiri.
• Untuk guru, contoh penilaian terdapat pada lampiran.

DOKUMENTASI

48
Menggambar, Yuk!
Jumlah anak : 20-28 anak.
Usia 6-10 Tahun
Alat bahan :
• Buku Seri Tunas Integritas, judul cerita: Serbuk Ajaib Flo.
• Alat tulis (pensil, spidol, pensil warna).
• Kertas HVS.

Yang dipelajari :
• Nilai-nilai anti korupsi: jujur, tanggung jawab, berani, disiplin, kerja keras.
• Tidak berprasangka buruk.

Ayo, lakukan!
• Lakukan tanya jawab sebagai pengantar, misalnya ada yang menitipkan
makanan pada anak-anak. Anak-anak lapar. Bolehkan anak-anak
memakannya? Apa alasannya?
• Mendengarkan cerita ‘Serbuk Ajaib Flo’
• Diskusi tentang isi cerita.
Pertanyaan arahan:
1. Mengapa Flo tidak bisa terbang lagi?
2. Mengapa Flo bisa kehabisan serbuk ajaib?
3. Mengapa Flo tidak berkata jujur saja?
4. Menurut anak-anak, bagaimana sikap Flo?
5. Bagaimana kira-kira perasaan Jack?
6. Kalau kita tidak bersikap jujur, apa akibatnya?
• Menggambar bagian yang disukai dari cerita ‘Serbuk Ajaib Flo’

49
Anak pun...
1. Setelah mendengarkan cerita ‘Serbuk
Ajaib Flo, anak-anak dapat belajar tentang nilai-nilai
jujur, peduli, tanggung jawab, berani, kerja keras,
sederhana.
2. Dengan menggambar, anak dapat mengembangkan kreativitas
dan imajinasi.

Pengayaan :
• Karya bisa disesuaikan. Tidak hanya dalam bentuk gambar, tapi
bisa berupa komik, poster, ajakan, drama, dan lain sebagainya.
• Untuk guru: contoh penilaian terdapat pada lampiran.
• Penilaian bisa disesuaikan dengan nilai-nilai/aspek-aspek yang ingin
dikembangkan. Rentang penilaian bisa disesuaikan.

DOKUMENTASI
Mari Mem
buat
Jumlah anak : 20-28 anak
Komik!
Alat bahan :
• Buku Seri, judul cerita ‘Mobil-mobilan Dido’
• Alat tulis dan kertas Usia 9-10 Tahun
Yang dipelajari :
• Nilai-nilai anti korupsi: jujur, tanggung jawab, kerja keras, berani,
sederhana, peduli, mandiri, disiplin
• Percaya diri

Ayo, lakukan !
• Lakukan tanya jawab sebagai pengantar, misalnya siapa yang
di rumahnya punya mainan, dari mana dan bagaimana anak-anak
mendapatkan mainan itu?
• Mendengarkan cerita berjudul ‘Mobil-mobilan Dido’.
• Diskusi tentang isi cerita.
Pertanyaan arahan :
1. Bagaimana pendapat kamu tentang cerita Dido?
2. Darimana Dido mendapatkan uang?
3. Ketika Dido tidak jujur, apakah hati Dido merasa tenang?
4. Apakah Dido malu bertemu dengan Beben ketika memainkan
mobil-mobilan yang murah?
• Anak-anak membuat komik dan menceritakan komiknya.

51
Anak pun...
1. Setelah mendengarkan cerita ‘Mobil-mobilan Dido’, anak dapat
belajar nilai-nilai jujur, tanggung jawab, kerja keras, berani,
sederhana, peduli, mandiri, disiplin.
2. Setelah mendengarkan cerita ‘Mobil-mobilan Dido’, anak dapat
mengembangkan imajinasi anak melalui pembuatan komik
dengan tema ‘jujur’.
3. Setelah menggambar komik, anak dapat menceritakan isi komiknya
dengan percaya diri.

Pengayaan :
• Karya bisa disesuaikan. Tidak hanya dalam bentuk komik , tapi bisa
berupa drama, mengarang cerita, dan lain sebagainya.
• Untuk guru: contoh penilaian terdapat pada lampiran.
Penilaian bisa disesuaikan dengan nilai-nilai/aspek-aspek yang ingin
dikembangkan. Rentang penilaian bisa disesuaikan.

52
DOKUMENTASI

53
Sahabat Pemberani
Terdampar di Hutan Lindung

Jumlah anak : 20-28 anak.


Usia 7-8 Tahun
Alat bahan :
• Film Sahabat Pemberani dengan judul ‘Terdampar di Hutan Lindung’
• Kertas
• Alat tulis
• Pemutar film/laptop
• Layar/ TV

Yang dipelajari :
• Nilai-nilai antikorupsi: jujur, tanggung jawab, disiplin

Ayo, lakukan !
• Lakukan tanya jawab bersama anak sebelum menonton.
Pertanyaan arahan :
1. Apa kira-kira cerita film ini?
2. Apakah anak-anak pernah mengalami seperti cerita dalam film?
54
• Menonton film bersama.
• Saat menonton film, ada waktu-waktu tertentu film diberhentikan dan lakukan diskusi dengan
pertanyaan misalnya :
1. Krisna kehabisan jatah makanan dan masih ada makanan milik teman-temannya. Apakah
Krisna akan menghabiskan makanan teman-temannya tersebut?
2. Saat tiba di kebun pisang dan Kirana merasa sangat lapar, apa yang akan dilakukan Kirana?
3. Apakah pemilik kebun itu akan menolong Kirana dan Panji?
• Melakukan diskusi setelah film selesai.
Pertanyaan arahan :
1. Siapa yang mengalami hal yang sama seperti dalam cerita?
2. Mengapa kita harus jujur?
3. Bagianmana dari film yang menunjukkan perbuatan disiplin, jujur, dan tanggung jawab?
4. Pernahkan anak-anak dituduh tidak jujur? Apa yang dirasakan jika mengalami hal seperti
itu?
• Menggambarkan bagian film yang mengandung nilai disiplin, jujur, dan tanggung jawab.
• Beri keterangan gambar yang berisi judul dan nilai yang digambarkan.
Anak pun…
• Setelah menonton film, anak dapat belajar tentang nilai disiplin, jujur, dan tanggung jawab.
• Setelah menonton film, siswa dapat menyebutkan contoh perilaku yang terkait dengan nilai-
nilai antikorupsi disiplin, jujur, dan tanggung jawab.
• Melalui film, anak belajar tentang kerjasama.
• Melalui kegiatan menggambar, anak dapat menuangkan pemahamannya terkait nilai-nilai
antikorupsi yang terdapat dalam film.
Pengayaan :
- Kegiatan sesudah menonton bisa bervariasi seperti bermain peran, dan lain-lain.
- Untuk guru, bisa dilakukan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Contoh penilaian
ada di dalam lampiran.

DOKUMENTASI

56
Usia 7-8 Tahun

Jumlah anak : 20-28 anak. Membaca Cerita


Alat bahan : ‘Suatu Hari di Museum Seni’
• Buku Seri Si Kumbi Anak Jujur,
judul cerita ‘Suatu Hari di Museum Seni’
• Kertas ukuran A5
• Pensil warna
• Spidol
Yang dipelajari :
• Nilai-nilai anti korupsi: jujur, tanggung jawab, peduli
• Empati, pantang menyerah
Ayo Lakukan!
• Dibuka dengan pertanyaan
Pertanyaan arahan :
Mengucap salam
1. Apakah anak-anak pernah pergi ke museum seni?
2. Apa saja yang bisa dilihat di sana?
3. Kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di sana?
• Cerita ‘Suatu Hari di Museum Seni’ dibacakan
• Diskusi setelah cerita dibacakan
Pertanyaan arahan :
1. Apa masalah yang terjadi dalam cerita tadi?
2. Bagaimana akhir dari cerita tadi?
3. Apa hal yang bisa kita contoh dari cerita tadi?
4. Apa hal yang tidak boleh kita tiru?
5. Apa yang sebaiknya kita lakukan jika kita menjadi tokoh kancil?
• Menggambar sesuai dengan isi buku kemudian menuliskannya kembali
57
Anak pun...
• Setelah mendengar cerita, anak dapat menceritakan kembali isi buku, membuat kesimpulan,
menggambarkan isi cerita.
Pengayaan
• Pertanyaan yang diajukan bisa beraneka ragam. Contoh lain pertanyaan untuk diskusi
dengan anak :
1. Apa judul buku yang dibacakan?
2. Siapa saja tokoh yang ada dalam cerita?
3. Di mana tempat kejadian yang ada dalam cerita?
4. Bagaimana awal ceritanya?
5. Bagaimana tengah ceritanya?
• Kegiatan membacakan cerita ini juga bisa digunakan untuk mengamati kemampuan
menyimak anak.
• Untuk guru : bisa digunakan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Dapat
diintegrasikan dengan pelajaran Seni atau Pendidikan Kewarganegaraan.
Penilaian yang dapat dilakukan : sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Contoh bentuk penilaian ada di dalam lampiran

DOKUMENTASI

58
Jumlah anak : 2-4 anak.

Alat bahan :
• Permainan Papan Sahabat Pemberani

Yang dipelajari :
• Nilai antikorupsi: jujur, tanggung jawab
• Menghargai orang lain, kerjasama

Ayo, lakukan !
• Pemain bekerja sama untuk mencapai tujuan yaitu membantu para warga dengan cara
mengembalikan barang-barang mereka yang telah diambil oleh robot.
• Jelaskan aturan permainan:
- Membuat kelompok kecil. Setiap kelompok beranggotakan 4 orang.
- Setiap anak memilih karakter yang akan ia mainkan.
- Setiap anak akan melemparkan dua dadu. Satu untuknya dan satu lagi untuk karakter
robot.
- Setiap kali harus berhenti, anak akan membuka kartu. Ada dua jenis kartu yaitu kartu
barang dan kartu kasus.
- Bila anak berada di kotak yang sama dengan robot, maka kartu barang yang sudah ia
kumpulkan harus diserahkan pada robot tersebut.
- Permainan akan berakhir ketika semua barang sudah kembali kepada para pemilik rumah.

a i n a n P a p a n
Perm b e r ani
Saha b a t P e m
Usia 8-9 Ta
hun

59
• Permainan dimulai setelah ada aba-aba mulai.
• Bermain mengikuti aturan. Misalnya harus menyerahkan kartu barang pada robot ketika
berada di kotak yang sama.
• Pemain menyelesaikan masalah berdasarkan kasus yang mereka dapatkan.
• Pemain memilih jawaban yang tepat untuk setiap kasus.
• Refleksikan proses permainan dengan melakukan tanya jawab.
Pertanyaan arahan :
- Apa perasaan yang muncul saat melakukan permainan tersebut?
- Apa perasaan kamu ketika kamu sudah mengumpulkan banyak kartu barang dan harus
diberikan pada robot?
- Apakah kamu dapat mengumpulkan kartu barang milik warga itu sendirian?
- Apa perasaanmu ketika berhasil mengembalikan barang milik warga?
- Adakah kata baru yang kalian temukan dalam permainan ini?
- Bagaimana perasaaanmu ketika kamu mendapatkan kartu kasus yang tidak bisa kamu
selesaikan?
• Berikan apresiasi pada anak terkait proses permainan yang sudah mereka lakukan.

Anak pun...
• Belajar nilai-nilai antikorupsi jujur, dan tanggung jawab
• Belajar menghargai dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan
• Belajar mengikuti aturan dan menerima kekalahan
• Melatih kemampuan menyelesaikan masalah berdasarkan kasus yang mereka dapatkan.
Anak memilih jawaban yang tepat untuk setiap kasus
• Mengembangkan kemampuan berbahasa dan komunikasi

60
Pengayaan :
• Kegiatan dilakukan saat istirahat atau waktu-waktu luang.
• Untuk guru :
Selama kegiatan berlangsung, guru dapat melakukan :
- Penilaian sikap : kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, menghargai orang lain, mengikuti
aturan permainan.
- Penilaian keterampilan : mendengarkan instruksi, membaca, memahami soal cerita,
kemampuan menyelesaikan kasus.
- Penilaian dapat disesuaikan dengan tujuan kegiatan. Contoh bentuk penilaian terdapat
dalam lampiran.

DOKUMENTASI

61
Jumlah anak : 2-4 anak.

Alat bahan :
• Kartu Kuartet Sahabat Pemberani

Yang dipelajari :
• Nilai-nilai antikorupsi: displin, jujur, tanggung jawab, dan sederhana.
• Kosakata baru

Ayo, lakukan!
• Anak bekerja sama untuk mencapai tujuan yaitu mengumpulkan satu seri kartu dalam
kategori tertentu.
• Jelaskan aturan permainan
- Anak membuat kelompok kecil. Setiap kelompok beranggotakan 4 orang.
- Setiap anggota akan mendapatkan 5 buah kartu.
- Anak harus mengumpulkan satu seri kartu (1 seri berisikan 4 kartu yang bertema sama).
- Secara bergiliran, anak mengumpulkan kartu dari teman di sebelahnya hingga semua
kartu habis
- Anak yang mengumpulkan jumlah seri yang terbanyak adalah pemenangnya.
• Permainan dimulai setelah ada aba-aba mulai.

K a r t u K u a r tet
Bermain m b e r a n i
Sahab a t P e
Usia 6-12 Ta
hun

62
• Refleksikan proses permainan dengan melakukan tanya jawab setelah permainan selesai.
Pertanyaan arahan :
- Apa perasaan kamu saat melakukan permainan tadi?
- Apa perasaan kamu ketika dapat mengumpulkan banyak kartu seri?
- Apakah kamu dapat mengumpulkan kartu itu sendirian?
- Apa perasaanmu ketika kamu ingin mengumpulkan seri kartu tertentu dan ternyata seri
itu yang diminta oleh temanmu?
- Adakah kata baru yang kalian temukan dalam permainan ini?
• Berikan apresiasi pada anak terkait proses permainan yang sudah mereka lakukan.

Anak pun...
• Belajar nilai-nilai antikorupsi jujur, dan tanggung jawab.
• Dapat menyebutkan kosakata baru misalnya displin, jujur, tanggung jawab dan sederhana.
• Belajar menghargai dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan.
• Belajar mengikuti aturan dan menerima kekalahan.
• Mengembangkan kemampuan berbahasa dan komunikasi.

Pengayaan :
• Kegiatan dilakukan saat istirahat atau waktu luang.
• Untuk guru :
Melalui kegiatan ini, guru dapat melakukan pengamatan sikap terkait nilai-nilai antikorupsi
seperti displin, jujur, tanggung jawab, dan sederhana. Contoh bentuk penilaian terdapat
dalam lampiran.

63
DOKUMENTASI

64
I A T A N
KEG A N
U S T A K A
PERP
dan
I V A L
FEST
Usia 2 Tahun ke atas
Senangnya
Jumlah anak : Membaca B
Disesuaikan den
g
uku
an besar ruang
perpustakaan
Alat bahan :
• Buku Seri Tunas
Integritas.
• Buku Seri Aku
Anak Jujur.
• CD lagu/film K
umbinesia.
• Buku koleksi la
in.

Pelengkap :
• Buku catatan (p
eminjaman dan
• Meja/rak . pengembalian b
uku).
• Laptop/CD Pla
yer.
• Speaker.

Yang dipelajari
:
• Mengenal sika
p jujur, berani, m
• Memahami ko enghargai, dan
nsep pengelom empati.
pokkan jenis bu
ku.
Ayo lakukan !
• Jadikan buku-b
uku dan media
• Secara berkal KPK sebagai kole
a bergantian d ksi perpustakaa
e n g an n.
KPK di tempat ya buku koleksi la
ng terlihat oleh in , letakan buku-b
• Jika buku KP pengunjung perp uku
K ada lebih dar ustakaan.
bergiliran untuk i 1, bisa dipinja
keperluan pemb mkan ke kelas-
elajaran. kelas secara
• Anggota perp
ustakaan diperk
dalam jangka w enankan untuk
aktu tertentu. meminjam buku
ke rumah
66
Anak pun...
• Mengetahui ca
ra untuk bersikap
• Berani berinte peduli dan emp
raksi dengan te ati terhadap ora
man baru saat b ng lain.
• Belajar antri sa e ra d a d i perpustakaan.
at meminjam bu
• Belajar mengh ku.
argai buku.

Pengayaan :
• Peminjam buku
dapat diminta u
kesimpulan dar ntuk memberika
i buku KPK yan n komentar/kesa
g dipinjamnya. n/menulis
komentar/kesan P u st ak aw an dapat memaj
/kesimpulan ters ang
ebut di papan in
fo/mading seko
lah.

67
DOKUMENTASI

68
s ia
U 12
8 - hun
Ta

w a n
t a ka
s
Pu k
Cili
10 -20
k:
h ana
Jumla rita
s.
: e g
nt wan
.
ba han unas I s. k a
t T li ta
Ala u Seri alat tu s i pus
k n fe dan
• Bu tas da a n pro l i s ,
.
• Ke
r
r i : b uku kaan d . a l a t tu
ja a t a
i p ela e raw erpust si buk
u
e r tas, Tu nas
ni k
gd ra m gp itas
, u
buk paling
Yan jar ca entan impula g r 1
la
• Be ngena ulis ke
lt s
s Inte e
ih
mil pokny
a
a
e n Tun ta m kelom a
• M jar me s e r i
i m i n
u t y a , bis
d r
• Be
la
buk
u
r a ng) m enu i p ilihn si.
! e t o g d a
u kan u pak – 4 ta yan a y ang matis ndung
k ( 2 t r a
la sat pok h 1 ce
ri
i ce
ri d terk
a
Ayo pkan m b a l , a t au n g
ia ar. elo pili kem tulisan saja y
a
• S t gamb a berk an di k a n i, a
ala s eca ibaca
r d
c e rita
d i s uka ilai ap
n - n
nak tas, d me ang n nilai
•A g r i i n t a
a n y a
Inte rik . o k dim adeg ebutk
na p a r n y
me k e lom gamb ta me
n
S e tiap bentuk k dimi ihnya.
l

a l am lompo g dipi
d n
t i a p ke ita ya
r
• Se am ce 69
dal
en gan
ip d
g mir
ka yan
re g
a n me in. yan
am l a a n
l g at
e n g a
o ran p kegi
p n
n t ang d e nga erhada
te si t
j u jur te rak a l u asi
. . . ra in e v
k pun erbica uku. m ber g ga
la i n
Ana pu
b m b ara da naan h l.
a m d a l a c a u ncu
• M akter i tata peren
c
a n gm b uat
r u y m
ka
g eta
h
u kan a lah k me elas.
n la k . a s t u k
e
• M at me t. aru ari m un di si
a p u a k a t a b
s i d ke la s ,
j a ra n
a t pui
• D reka b n kosa n solu l a u
e a a g uru embe e mb a yang
m uk u k ga n n p esia m erit
e m n e m d e n g a n l i c
en e
ma den Ind
o mb
a
•M p um s a k a n s a k e
am n
•M e k erja dikait n Baha ritaka .
a n : p a t b a pat a j ara e nce a n tun
a a d e l m p
e n gay wan d n dan gan p dapat si atau
P k a ta en ok ui
P usta kegia tkan d lomp ar ya p
• asi ikai tiap ke buat k
vari nya d e em
al n. S
Mis pantu ngan m
u e
ata hnya d
ili
dip

70
DOKUMENTASI

71
Jumlah anak : 20-28 anak.
Labirin Asyik,
Alat bahan : Kreasi Sendiri
• Buku Tunas Integritas.
• Dus/kotak.
• Bahan alam: ranting/daun/kulit kacang. Usia 7-9 Tahun
• Gunting.
• Perekat.
• Alat tulis.
• Kertas.
• Botol minuman ukuran kecil.
• Kertas/kain.
• Spidol hitam dan warna.
• Selotip.

Yang dipelajari :
• Mengidentifikasi perilaku jujur.
• Dapat menjelaskan pentingnya kerjasama.
• Mau mendengar pendapat orang lain.

Ayo lakukan !
• Sampaikan tujuan karya ini, yaitu membantu Kumbi menemukan jalan untuk menolong lebah
yang terjebak di sarang laba-laba.
• Bacakan buku ceritanya.
• Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
• Berikan buku Seri Tunas Integritas ‘Ungu, Di Mana Kamu? Minta mereka membuka halaman
tentang labirin.
• Lakukan tanya jawab untuk membahas alat bahan yang akan digunakan selain yang sudah
disediakan (dus, ranting, selotip, gunting, dan alat tulis).
• Setelah selesai, mintalah setiap anggota untuk memilih tugasnya: mengambil alat bahan/
72 menempel/mencari ranting tambahan/membuat alat peraga labirin.
Pengayaan :
• Anak mempresentasikan karya labirinnya di hadapan pengunjung. (orangtua/teman/guru).
Minta anak menceritakan proses berkaryanya, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
• Anak mengajak teman atau adik-adik untuk memainkan labirin dan memberi hadiah kecil
untuk yang berhasil menolong lebah.

DOKUMENTASI

73
Usia 2-12 Tahun
Dengar
Waktu : mingguan/dua mingguan/bulanan. Cerita,
Tema : Si Kumbi. Yuk!
Alat bahan :
• Buku Seri Tunas Integritas.
• Buku Seri Aku Anak Jujur!
• Buku Koleksi lain.
Yang dipelajari :
• Mengenal sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, dan taat pada peraturan.
• Menambah kosakata baru.
• Mengenal cara berkomunikasi dengan orang lain melalui cerita.
• Mengenal teknik bercerita.
Ayo lakukan !
• Cari relawan yang akan bercerita (guru, orangtua, anak, masyarakat umum).
• Tentukan tema cerita yang akan dibawakan.
• Siapkan buku dan cerita yang akan dibawakan.
• Pendongeng menyiapkan alat bahan ( jika ada).
• Saatnya bercerita...
• Setelah selesai bercerita, kita dapat bertanya pada anak, tokoh dalam cerita,
tokoh yang paling disukai dan alasannya, serta tokoh yang tidak disukai dan
alasannya.
Pengayaan :
• Setelah selesai bercerita, ajak anak untuk berkarya sesuai dengan cerita yang
dibawakan, misalnya :
- membuat wayang kertas Osyi, Tupi, Kumbi, Bimo.
- menggambar adegan cerita yang disukai.
- mengerjakan buku aktivitas Si Kumbi atau Ungu, Dimanakah Kamu?
74
Tips bagi Para Pendongeng/Pembawa Cerita
Memulai dengan yakin untuk bercerita kepada anak-
anak. Hati yang tulus, keberanian untuk mencoba dan
menguasai cerita yang akan dibawakan akan
membawa suasana bercerita lebih asik. Hal-hal
pendukung seperti teknik bercerita, suara yang
berubah ubah atau alat-alat/property seperti boneka,
dan lain sebagainya, bisa dipelajari kemudian jika
memang ingin menekuni dunia bercerita.

DOKUMENTASI

75
Jumlah anak : 5-7 anak.
Alat bahan :
• Permainan papan.
• Kartu kuartet Sahabat Pemberani.
• Permainan papan SEMAI.
Pelengkap :
• Meja/bangku.
• Karpet.
Yang dipelajari :
• Mengenal sikap jujur, tanggung jawab, berani, kerjasama, dan pantang menyerah.
• Mengetahui cara berinteraksi dan berkomunikasi.
Ayo lakukan !
• Peraturannya jika anak telah meminjam dan membaca buku dengan jumlah tertentu, dia
akan mendapat kupon untuk bermain di perpustakaan di waktu dan jadwal yang telah
ditentukan oleh pustakawan.
• Tentukan berapa maksimal jumlah anak yang mendapat kupon dan dapat bermain pada
jadwal dan rentang waktu yang sama, disesuaikan dengan jumlah permainan yang tersedia.
• Ajak relawan untuk menjadi fasilitator permainan. Jangan lupa, ajak fasilitator untuk
melakukan simulasi permainan terlebih dahulu.
• Siapkan permainan papan (boardgames) dan kartu kuartet Sahabat Pemberani serta
permainan papan SEMAI.

Main, Yuk!
Usia 8-12 Ta
hun

76
• Aturan bermain :
Bagi anak ke dalam beberapa kelompok, tentukan lama waktu bermain untuk setiap
kelompok dalam 1 permainan, sehingga semua kelompok bisa mencoba semua
permainan yang tersedia.

Anak pun…
• Mampu mengeluarkan idenya melalui cerita dan bermain peran.
• Mengetahui cara menyikapi masalah/konflik.

Pengayaan:
• Selain anak yang rajin membaca buku, pustakawan sekolah dapat bekerja sama dengan
guru kelas, untuk syarat mendapatkan kupon bermain. Misalnya kupon dapat diberikan
pada anak yang paling rapi, paling senang membantu, atau berhasil melakukan pencapaian
tertentu di kelas atau di sekolah.
• Sebelum mulai permainan, fasilitator dapat mengajak anak-anak untuk menonton film
Sahabat Pemberani.

77
DOKUMENTASI

78
Lomba Pen
Usia 9-12 Tahun dongeng
Cilik Tunas
Integritas
Alat bahan : Bu
ku Seri Tunas In
tegritas.
Yang dipelajari
:
• Mengajak anak
mencari cara be
• Melatih kemam rbeda untuk me
puan mendong ndongeng.
• Mengajak anak e n g .
percaya diri akan
kemampuannya
Ayo lakukan : .
• Pembentukan
tim kepanitiaan
dokumentasi, p (ketua, tim juri
embawa acara, , tim administr
ti m ac ara, dan tim log asi, tim
• Buatlah peren is tik).
canaan satu bula
• Kirim undangan n sebelumnya.
ke sekolah-seko
• Ajak perwakila lah untuk meng
n sekolah untuk irimkan perwak
te ch n ilannya.
terkait lomba se ic al m e e ti n g (m
perti aspek yang emberikan inform
1 minggu menje dinilai, aturan lo asi
lang hari perlom mba dan aturan
baan. kostum)
• Pelaksanaan lo
mba.
• Dipilih pemen
ang paling unik
kostumnya, palin
Kemampuan ya g ekspresif, dan
ng dinilai dalam lain-lain.
• Anak bercerita lomba:
dengan stuktur
• Kesesuaian an bahasa yang bai
tara improvisasi k dan suara yan
isi cerita dengan g jelas.
• Ekspresi percay ko st um peserta lom
a diri anak saat ba.
menampilkan kr
Pengayaan : easinya.
• Lomba memb
uat kostum kara
kter sesuai deng
an tokoh pada b
uku.
79
DOKUMENTASI

80
Usia 8-12 Tahun Menulis Cerita
Si Kumbi
Tema : Si Kumb
i.

Alat bahan :
• Buku Seri Tunas
Integritas.
• Buku Seri Aku
Anak Jujur!

Yang dipelajari
:
• Mengasah imaj
inasi dan kreativ
• Media ekspresi itas.
anak dalam men
• Menambah ko gungkapkan pik
sakata. irannya.

Ayo lakukan :
• Ajak beberapa
relawan untuk m
• Tentukan pera enjadi panitia.
turan teknis lom
• Anak diminta ba dan kriteria p
untuk menulis enilaian.
dengan tema m ce rita dengan to
isalnya Si Kumb koh utama si
i d i S e ko Kumbi,
Cinta Lingkungan lah, Petualangan
, dan lain-lain. si Kumbi, Kumb
• Diawali deng i
an meminta an
dibacakan atau ak mengenal
membaca sendir karakter Kumb
i. i dengan
• Kar ya anak ya
ng masuk kemu
paling sesuai te dian diseleksi d
ma, dan lain-lai an dipilih yang
n . paling unik ,
• Kar ya anak ke
mudian akan d
perpustakaan. ibukukan dan m
enjadi salah sa
tu koleksi
81
TIPS LOMBA
• Setiap karya an
ak mempunyai
harus menjadi ju keunikan tersen
ara 1, 2 atau 3, ak diri. Pemenang
an te tidak
tertentu. Misaln ta pi bisa dipilih m
ya 10 karya/ceri elalui kriteria
imajinatif, paling ta terbaik , palin
unik , dan seteru g kaya warna, p
sn ya aling
• Hadiah yang d .
idapat tidak har
bisa berupa keis us berupa uang
timewaan yang h atau barang. Had
an ya ak iah
lomba. Misalnya an didapatkan oleh
keistimewaan m pemenang
diajak jalan-jalan eminjam buku b
ke perpustakaa aru di perpustak
n la in aan,
lain-lain. , ka rya akan dipam
erkan, dan

82
DOKUMENTASI

83
Alat bahan :
• Buku Seri Tunas Integritas, Relawan dan
Seri Si Kumbi Aku Anak Jujur, Komunitas Dongeng
Orange Juice, CD film dan lagu Anak
(tergantung kebutuhan).
Yang dipelajari:
• Mengetahui cara menarik perhatian masyarakat untuk datang ke perpustakaan.
• Cara bekerjasama dengan komunitas lain.
Ayo lakukan:
• Buat pengumuman perekrutan relawan dongeng.
• Ajak komunitas dongeng yang sudah ada untuk berkolaborasi.
• Kumpulkan para relawan dan anggota komunitas yang bersedia berkolaborasi, untuk
kemudian diskusi tentang dongeng (tips dan trik mendongeng, pengalaman masing-
masing terkait dongeng, dan coba praktik mendongeng di depan relawan lain).
• Sosialisasikan buku-buku KPK untuk anak usia dini dan nilai-nilai baik yang terkandung
di dalamnya pada para relawan.
• Pinjamkan, atau jika ada, bekali para relawan seperangkat media dari KPK yang bisa
dijadikan alat bantu mendongeng.
• Buat jadwal dongeng dan sasaran usia pendengar dongeng.
• Beri para pendongeng kesempatan untuk bercerita di berbagai kegiatan secara
bergantian.
Pengayaan:
Selamat, Anda sudah bergabung di dunia imajinasi sebagai relawan dongeng. Jika
Anda hanya mempunyai media CD musik anak dari KPK ketika akan mendongeng, apa
yang akan Anda lakukan?

Usia 8 tahun - tidak terbatas

84
DOKUMENTASI

85
Ajak Teman untuk Bermain Bersama di Perpustakaan

Yang dipelajari:
• Pengenalan perpustakaan.
Usia 3-12 tahun • Membaca buku.
• Mendengar cerita.
Peserta : • Membuat keterampilan tangan.
Guru dan anak 3-12 tahun. Ayo lakukan !
• Tawarkan dan undang komunitas anak/sekolah di
Waktu : lingkungan Anda.
mingguan/dua mingguan/ • Durasi waktu kegiatan dua jam: perkenalan,
bulanan. mengenalkan perpustakaan, membaca buku,
mendongeng memakai buku KPK, berkarya
Alat bahan: sederhana atau mengerjakan lembaran seri
• Buku Seri Tunas Integritas. aktivitas dari seri Buku Tunas Integritas
• Buku Seri Si Kumbi (Ungu, Dimanakah Kamu) atau Buku Aktivitas
Aku Anak Jujur Seri Si Kumbi Aku Anak Jujur.
• Mensosialisasikan buku KPK pada guru yang
mendampingi untuk dipakai di sekolah atau di
komunitas/lembaganya.

TIPS Bekerjasama dengan KPK


Kalau Anda sering memakai media dari KPK, membantu mensosialisasikan pendidikan anti
korupsi pada pihak lain, permintaan untuk ketersediaan media KPK tidak sulit. Tentunya
tetap melalui prosedur yang ditetapkan dan dipenuhi sesuai dengan ketersediaan di KPK.

86
DOKUMENTASI

87
GagasCeria Charity for Books

Kegiatan 4 tahunan, dengan tujuan


mengumpulkan buku untuk disebar
kepada yang membutuhkan, sekaligus
sinergi antara seluruh komponen
GagasCeria untuk memenuhi kebutuhan
perpustakaan (mebeler, otomasi
perpustakaan, dll). Disini awal ide untuk
menjalin kerja sama dengan KPK.

CONTOH-CONTOH KEGIA

88
Kue untuk Senul

Pada perayaan beberapa hari besar, kami kerap mengadakan kegiatan kreatif untuk anak. Salah
satunya ketika bulan ramadhan. Sebagai pembuka, para guru membuat dramatisasi tentang
si Kumbi dengan tema berbagi. Drama yang diberi judul “Cupcake untuk Senul”ini kemudian
ditampilkan oleh para guru sebagai pembuka dalam kegiatan ramadhan berbagi.

ATAN KHUSUS/FESTIVAL

89
Senam Sahabat Pemberani

Dalam salah satu lomba yang kami adakan, yaitu lomba taekwondo usia dini se-Kota Bandung,
GagasCeria Super Cadet Championship, kami menjadikan kegiatan senam Sahabat Pemberani
sebagai kegiatan pembuka acara lomba. Sekitar 20 orang anak terpilih, membawakan
senam Sahabat Pemberani di hadapan ratusan penonton. Kegiatan ini juga merupakan bentuk
sosialisasi media KPK sebagai media untuk pendidikan anti korupsi.

CONTOH-CONTOH KEGIA

90
Festival Bandung Mendongeng

Kegiatan ini bertujuan membudayakan kembali dongeng, dongeng itu mudah, dongeng itu
baik melalui kisah-kisah yang dibawakan banyak pendongeng dengan gaya dan ciri khas
berbeda. Dalam penyelenggaraan kegiatan ini, kami mengajak KPK untuk bekerjasama,
sehingga nilai-nilai antikorupsi terus tumbuh dan berkembang. Kegiatan yang dilaksanakan
bersama KPK di festival ini adalah:
• Relawan dongeng sukses memukau anak-anak dengan cerita dari buku KPK. Semoga tak
hanya memukau, tapi meresap dalam hati para pendengar.
• Workshop boardgames sekaligus uji permainan papan KPK untuk anak dan masyarakat umum.
• Bekerjasama mengadakan lomba Pendongeng Cilik Tunas Integritas yang diikuti oleh 48
peserta dari berbagai sekolah dasar di Bandung.
• Menyediakan bingkisan berupa buku dan pernak-pernik untuk para pendongeng, dengan
harapan, buku tersebut dapat dipakai untuk bercerita dalam kegiatan-kegiatan para
pendongeng tersebut.

ATAN KHUSUS/FESTIVAL

91
Lampiran

Kaitan dengan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar

Beberapa contoh penggunaan media-media KPK bisa mengembangkan


Kurikulum 2013 antara lain:
Contoh penggunaan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
media-media KPK
Kompetensi Menerima dan Mensyukuri • Berimajinasi dengan
Inti 1 menjalankan keberagaman membuat robot
Sikap Spiritual ajaran agama karakteristik individu • Mari membuat
yang dianutnya di lingkungan sekitar komik!
sebagai anugerah • Sahabat Pemberani
Tuhan Yang Maha Esa Terdampar di Hutan
Lindung
• Permainan Sahabat
Pemberani
• Bermain Kuartet
Menerima • Berimajinasi dengan
keberagaman membuat robot
karakteristik individu • Permainan Sahaba
sebagai anugerah Pemberani
Tuhan Yang Maha Esa • Bermain Kuartet
di sekolah
Menerima • Menggambar, Yuk!
keberagaman • Permainan Sahabat
karakteristik individu Pemberani
sebagai anugerah • Bermain Kuartet
Tuhan Yang Maha Esa
di rumah

92
Kompetensi Menunjukkan Menampilkan • Berimajinasi Dalam
Inti 2 perilaku jujur, kebersamaan dalam Membuat Robot
Sikap sosial disiplin, keberagaman • Sahabat Pemberani
tanggung karakteristik individu Terdampar di Hutan
jawab, santun, di lingkungan sekitar Lindung
peduli, dan • Permainan Sahabat
percaya diri Pemberani
dalam • Bermain Kuartet
berinteraksi
dengan Menampilkan sikap • Berimajinasi dalam
keluarga, kerja sama sebagai membuat robot
teman, guru wujud bersatu dalam • Mari Membuat Komik
dan keberagaman di • Sahabat Pemberani
tetangganya lingkungan sekitar Terdampar di Hutan
Lindung
• Permainan Sahabat
Pemberani
• Bermain Kuartet

Menampilkan • Menggambar, Yuk!


kebersamaan dalam • Permainan Sahabat
keberagaman Pemberani
karakteristik individu • Bermain Kuartet
di rumah

Bersikap berani • Menggambar, Yuk!


mengakui kesalahan, • Mari Membuat Komik!
meminta maaf,
memberi maaf, dan
santun sebagai
perwujudan nilai dan
moral Pancasila.

93
Contoh bentuk penilaian dalam Kurikulum 2013

a. Penilaian Sikap : jujur, kerjasama, percaya diri, tanggung jawab, berkata


santun, dan lain-lain. (Sesuai nilai-nilai yang diamati)

Nama Kerja Percaya Tanggung Berkata


Jujur
No peserta sama diri jawab santun
didik 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

b. Penilaian Pengetahuan (Sahabat Pemberani Terdampar di Hutan Lindung)


Contoh pertanyaan untuk penilaian:
1. Sebutkan perilaku-perilaku tanggung jawab!
2. Sebutkan perilaku jujur yang terdapat dalam film!
3. Apa saja perilaku disiplin yang terdapat dalam film?
4. Kenapa kerjasama merupakan hal yang penting?

94
c. Penilaian Keterampilan
Contoh:
Presentasi dan membuat doa (Berimajinasi Dengan Membuat Robot)

Nama peserta Presentasi Membuat doa


No
didik 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik penilaian:
Kalimat santun saat presentasi
1. Kalimat tidak dimengerti
2. Hanya sedikit kalimat yang dimengerti
3. Ada sedikit kalimat yang mudah dimengerti
4. Semua kalimat mudah dimengerti

Penilaian membuat doa:


1. Anak belum dapat merangkai kalimat doa secara mandiri
2. Anak membutuhkan banyak bimbingan untuk merangkai kalimat doa
3. Anak membutuhkan sedikit bimbingan untuk merangkai kalimat doa
4. Anak dapat merangkai merangkai kalimat doa dan sesuai dengan konten
secara mandiri

95
Menggambar (Menggambar, Yuk!, Sahabat Pemberani Terdampar
di Hutan Lindung)

Nama peserta Kesesuaian cerita Gambar


No
didik 1 2 3 4 1 2 3

Rubrik penilaian :
Menggambar
1. Gambar tidak terdapat dalam cerita
2. Banyak bagian dalam gambar yang tidak sesuai dengan cerita
3. Ada sedikit bagian yang tidak terdapat dalam cerita
4. Gambar sesuai dengan cerita

Kriteria gambar (warna bervariasi, mewarnai sesuai bidang gambar) :


1. Tidak ada kriteria yang terpenuhi
2. Satu kriteria terpenuhi
3. Dua kriteria terpenuhi

96
Penilaian komik (Mari Membuat Komik)

Kesesuaian Keterkaitan antar Menceritakan


Nama dengan tema bagian komik
No
peserta didik
Ya Tidak 1 2 3 4 1 2 3

Rubrik penilaian:
Kesesuaian dengan tema
Ya : Komik tidak sesuai dengan tema
Tidak : Komik sesuai dengan tema

Keterkaitan antar bagian


1. Satu bagian dengan bagian lain tidak saling berkaitan
2. Sebagian kecil memiliki kaitan antar bagian, ada banyak yang tidak
5. Sebagian besar memiliki kaitan antar bagian, ada sedikit yang tidak
6. Satu bagian dengan lainnya saling terkait

Menceritakan komik
1. Belum dapat bercerita secara runtut
2. Kadang dapat bercerita dengan runtut, kadang tidak
3. Dapat bercerita dengan runtut

97
Lampiran

A. RINGKASAN CERITA DARI BUKU SERI TUNAS INTEGRITAS

Buku 1: BYUR!

Ada 5 kisah bergenre fabel dalam buku ini. Sifat dan


perilaku yang biasanya dimiliki manusia digambarkan
pada hewan-hewan yang menjadi tokoh cerita.

1. Adakah Keranjang Untuk Osyi?


Osyi memiliki kebun wortel dan sudah saatnya
memanen wortel. Tapi, Osyi kesulitan membawa
wortel-wortelnya. Ia membutuhkan keranjang,
namun tak satu pun dari teman-temannya
mau meminjamkan keranjang. Osyi kembali
ke rumah dan menemukan bahwa di lemarinya
banyak barang-barang yang ia pinjam dari
teman-teman.Ia lupa mengembalikannya. Mungkin
ini yang menyebabkan teman-temannya jadi malas
meminjamkan barang kepada Osyi.

98
2. Fufu dan Si Pencuri
Fufu, seekor ikan kecil di laut, senang sekali ketika
pamannya, Om Okto, memberinya oleh-oleh berupa
makanan kesukaannya. Saking senangnya, ia sampai
lupa menutup pintu depan rumah. Akibat kelalaiannya,
Barakuda si Pencuri bisa masuk dengan mudah ke
rumah dan mengambil benda-benda berharga milik
orangtua Fufu. Fufu memberanikan diri menghadapi
Barakuda dan mengagetkannya. Keberaniannya
berhasil mengusir si pencuri dari rumah.

3. Hati-Hati, Bimo!
Bimo ingin bermain dan menangkap ikan di sungai.
Semalam hujan turun lebat dan membuat arus sungai
semakin deras. Namun, Bimo nekad dan tetap
menyeberangi sungai karena merasa sudah
besar. Tetapi Bimo tercebur dan nyaris hanyut.
Untung Bimo berhasil meraih cabang pohon yang
menjulur di atas sungai. Ternyata berani saja tidak cukup.

4. Permen Adik
Kakak mengambil satu permen Adik dari atas meja
tanpa meminta izin. Ketika Adik datang dan ingin
membagi-bagikan permen miliknya, ia pun sadar
bahwa permen berwarna oranyenya hilang. Adikpun
menangis. Kakak menjadi malu sendiri.

99
5. Kue Santan Kenari
Ratu hutan Tupavil akan berulang tahun besok. Saat
memasak kue untuk ulang tahun Ratu, Ma Tupua merasa
tidak enak badan dan pergi ke klinik. Ia menitipkan
santan untuk diaduk hingga mendidih kepada Tulitel.
Teman-teman mengajak Tulitel bermain. Tulitel pun
memutuskan pergi bermain dan mematikan kompor.
Keesokan harinya, pada saat dimakan, kue santan kenari
Ma Tupua terasa asam dan berbau basi. Ma Tupua
menjadi malu. Tulitel merasa bersalah melihat ini dan
mengakui kelalaiannya kepada semua tupai.

Buku 2: HUJAN WARNA-WARNI

Buku ke-2 seri ini bergenre fantasi yang bernuansa


ajaib dan imajinatif. Ada 4 cerita dalam buku ini.

1. Puisi Rajarima
Ada seorang penyair namanya Rajarima. Rajarima
berduka karena ia tidak bisa menulis puisi ceria lagi.
Ternyata, huruf A pergi meninggalkan Rajarima. Huruf A
tidak mau lagi berada di belakang kata-kata. Akhirnya,
huruf A menyadari bahwa ia tidak dapat memben-
tuk kata jika sendirian dan huruf-huruf lain pun tidak
mempunyai arti tanpanya. Negeri Katapun kembali ceria.

100
2. Kota Oncom
Andi dan Bowo selalu membantu orangtuanya berjualan
comro sepulang sekolah. Sambil beristirahat, mereka
membuat gambar di tanah berupa kota idaman di masa
depan. Kota itu dinamai Nusantara 2050 atau Kota Oncom.
Di kota idaman itu, semua penduduknya hidup mengikuti
aturan sehingga kota menjadi tempat tinggal yang
aman dan nyaman bagi seluruh penduduknya.

3. Hujan Warna-Warni
Suatu hari, Kumbi Kembar terpaksa berteduh di sebuah
rumah karena hujan warna-warni turun deras. Tanpa
disadari, tetesan hujan membuat tubuh Kumbi Kembar
membesar, menjadi seukuran kakak beradik penghuni
rumah. Kumbi Kembar kemudian mengajak bermain.
Si Adik menyambut gembira, sementara sang Kakak
sebenarnya merasa ngeri dengan kotoran yang
dibawa Kumbi Kembar. Rumah menjadi berantakan
setelah mereka bermain. Tentu saja mereka harus
bersama-sama membereskan kembali rumahnya
sebelum orangtua mereka datang.
4. Tamu dari Masa Depan
Seorang anak tiba-tiba muncul di kamarku. Ia minta
segelas air minum dan minum dengan nikmatnya.
Ternyata ia berasal dari masa depan. Ia bercerita bahwa
di kehidupannya sudah tidak ada air lagi. Setiap
penduduk diberi jatah 3 kapsul air per hari. Aku
menjadi sadar, ternyata air bisa habis jika kita tidak
menghemat penggunaannya di masa sekarang.

101
Buku 3: YA AMPUN!

Dalam buku ini ada 5 cerita bernuansa dongeng,


dengan para tokoh seperti putri, raja, ratu, dan peri.

1. Gaun Putri Rara


Putri Rara adalah seorang putri. Ia tidak suka memakai gaun.
Putri Rara lebih suka memakai celana, memanjat pohon, Aku tidak mau pergi

dan bermain layangan. Suatu hari, ada acara penting di


ke acara penobatan.
Tapi kamu
tidak demam.

kerajaan yang mengharuskannya memakai gaun kerajaan. Kepalaku


sakit.
?

Putri Rara bersembunyi dan pura-pura sakit supaya tidak


perlu menghadiri upacara itu. Namun, Putri Rara bosan
karena harus berdiam dan tidur di kamar saja. Putri Rara pun
memutuskan untuk menceritakan hal yang sesungguhnya
kepada Ratu dan Raja. Ternyata, orangtuanya mengijinkan
Putri Rara untuk tidak memakai gaun.

2. Serbuk Ajaib Flo


Flo adalah peri yang malas berjalan. Ia kehabisan serbuk
ajaib yang membuatnya bisa terbang ke mana pun. Padahal,
masih 2 hari lagi Jack si pengantar serbuk ajaib datang untuk
mengantar serbuk ajaib. Ternyata Jack datang mengantar
serbuk ajaib untuk Nenek Olin. Flo mengambil sedikit serbuk
itu. Apakah Nenek Olin akan mengetahui perbuatan Flo?

102
3. Kerjakan Segera, Putri!
Putri Ela tidak suka menenun, tapi semua anak
Putri Ela!

perempuan di kerajaannya harus belajar menenun.


Putri Ela yang pintar terus saja menunda-nunda
pekerjaan. Akhirnya, ketika anak perempuan lain sudah
menyelesaikan tenunannya dan mulai bermain, Putri
Ela masih harus menyelesaikan tugasnya menenun
sendirian.

4. Sayap Mini Remi di sana. mereb


utnya!
pungut muncul dan cepat.
di sini, rgerak
Ambil kelinci , dan be

Remi adalah peri bersayap pendek. Karena sayapnya


Sebelum dah, menukik s sana.
Cepat! wah,
bang ren uk di ata ng ke ba
Remi ter lain terlalu sib sempat terba
ng ah.
Peri ya sti mereka tak terserak di tan
pa ng
Sudah mu ngut ya
me
untuk

pendek, ia tak bisa terbang tinggi. Remi juga tidak


bisa menjadi peri pemetik buah ceri. Ia hanya bisa Nah, ceri yang
tercecer itu
terkumpul

membantu memetik buah beri di kebun Kakek Beri.


sudah.
Berkat Remi,
panen ceri jadi
berlimpah!

Apakah Remi harus berkecil hati? Ternyata, ia tetap


bisa membantu kerajaan peri dengan caranya sendiri.

5. Ya Ampun, Sabar Dong!


Ya Ampun, Sabar Dong!

Penduduk kerajaan berkumpul karena ingin bersalaman


dengan Raja dan Ratu. Semuanya berdesakan hingga
tak ada yang bisa maju. Untung ada Putri Rara yang
sigap mengatur antrian. Karena mereka tertib,
semua bisa berjalan dengan lancar.

103
Buku 4: WUUUSH

Buku ini bergenre realistik. Ada 5 cerita yang


mengangkat kehidupan sehari-hari. Wuuush diambil
dari cerita latar Keluarga Kumbi saat Kumbi Rob
tanpa sengaja menyalakan kipas angin dan
menerbangkan keluarga Kumbi ke cerita-cerita lain
dalam buku.

1. Secukupnya Saja
Aldo berulang tahun dan ia ingin membawa semua
makanan ke sekolah untuk bekalnya. Saat istirahat,
Aldo tak mau berbagi. Akibat terlalu banyak makan,
perut Aldo menjadi mual dan kepalanya pusing.

2. Susu Untuk Ibu


Biasanya, Ibu Leo selalu menyambut kedatangan
Leo dari sekolah dan menyiapkan makan siang untuk
Leo. Ternyata Ibu Leo sedang tidur karena sakit. Leo
punya ide untuk membuatkan segelas susu untuk Ibu.
Uang tabungannya cukup untuk membeli 1 bungkus
susu kemasan kecil. Di rumah, ia membuat susu
dan menyajikannya untuk Ibu. Ibu pun merasa lebih
baik dan mengucapkan terima kasih pada Leo.

104
3. Ke Pasar Kaget
Di pasar kaget, ada banyak barang dijual. Anak-anak
ingin membeli semuanya. Tapi Ibu dan Ayah tidak
membolehkannya. Ibu sangat cermat membelanjakan
uang. Ia hanya mengeluarkan uang untuk barang-barang
yang sangat dibutuhkan, makan siang keluarga dan
camilan untuk anak-anak.

4. Rencana Aji
Kak Tias, kakak Aji, memiliki sebuah taman bacaan.
Iwan, teman Aji suka membantu Kak Tias menjaga
taman bacaan. Suatu hari, Aji berencana untuk
memakai uang hasil penyewaan buku untuk membeli
komik. Dia meminta Iwan untuk tidak mengatakan
rencananya kepada Kak Tias. Iwan merasa rencana Aji
adalah ide yang bagus, tapi Iwan tidak suka rencana
Aji untuk menggunakan uang secara diam-diam.

5. Monster DurDur
Seluruh pohon durian di sebuah desa sudah tidak pernah
berbuah lagi selama 2 musim. Konon karena Monster
DurDur menghilang. Penduduk desapun berusaha
mencari monster itu walaupun tidak tahu seperti
apa bentuknya. Hafil menggunakan mantra pemanggil
Monster DurDur. Monsterpun muncul. Apa yang
terjadi selanjutnya?

105
Buku 5: INI? ITU?

Buku ini berisi 3 cerita interaktif yang mengajak anak


untuk mengambil keputusan tentang sikap si tokoh
dalam menghadapi konflik. Setiap cerita memiliki 2
pilihan. Pilihan yang diambil menentukan akhir cerita.

1. Mobil-Mobilan Dido
Dido ingin membeli mobil-mobilan yang bisa berubah
menjadi tank dan pesawat tempur. Tapi harganya mahal.
Sedangkan untuk meminta uang kepada Ibu, Dido tidak
tega. Suatu hari, Ibu menyuruh Dido membeli terigu
di warung langganan. Ibu tidak tahu bahwa pemilik
warung, memberi diskon untuk Ibu. Apakah Dido akan
membohongi Ibu dan menyimpan uang kembalian
terigu? Ataukah Dido memilih untuk berkata jujur
pada Ibu?
2. Bukan Barang Bekas
Hatta mendapat tugas mengoordinir sumbangan
teman-teman sekolahnya untuk panti asuhan dekat
rumah. Di antara barang-barang sumbangan, ada
mainan robot milik Dani yang sangat diinginkannya.
Hatta bimbang antara mengambil robot mainan
sumbangan Dani dan menukarnya dengan robot
miliknya yang salah satu kakinya sudah hilang, atau
memberikan mainan robot Dani untuk anak-anak
panti asuhan. Tindakan mana yang dipilih Hatta?

106
3. Chaca Harus Tahu
Chacha memiliki janji untuk menonton film bersama
teman-temannya. Tapi orangtuanya belum juga pulang.
Siapa yang akan mengantar Chacha? Kakaknya, Reza,
menawarkan diri untuk mengantar Chacha. Tapi Kak
Reza belum memiliki SIM. Chacha bisa memanggil Pak
Asep, tukang ojeg langganannya. Tapi Pak Asep sangat
hati-hati berkendara. Chacha bisa saja meminta Pak Asep
menembus kemacetan dengan ugal-ugalan. Tapi, apakah
Pak Asep akan memenuhi permintaannya? Ada banyak
kemungkinan pilihan, ada konsekuensi dari tiap pilihan.
Mana yang kamu pilih jika kamu menjadi Chacha?

Buku 6: UNGU, DI MANA KAMU?

Buku ini merupakan buku aktivitas yang terdiri


dari 16 kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut
dapat dikerjakan anak-anak secara berkelompok
maupun sendiri-sendiri.

107
B. RINGKASAN CERITA DARI BUKU SERI SI KUMBI AKU ANAK JUJUR

Buku Piknik di Kumbinesia


Si Kumbi dan teman-temannya sedang berpiknik. Namun ada hal yang aneh terjadi. Bekal
piknik mereka berkurang. Kumbi dan teman-teman menyelidiki. Ternyata Ayi yang telah
mengambil makanan mereka. Kumbi dan teman-teman pun mengatur siasat agar Ayi
menyadari perbuatannya. Ayi akhirnya sadar bahwa perbuatannya mengambil makanan
tanpa ijin adalah perbuatan tidak baik. Ia pun meminta maaf pada teman-temannya.

108
Modo Tak Mau Menari

Kumbi berkunjung ke Nusa Tenggara Timur. Di sana ia mempelajari tari Rangkuk Alu.
Tariannya sangat menyenangkan dan tidak terlalu sulit. Tapi Kumbi melihat Modo duduk
sedih di bawah pohon. Ternyata Modo sakit gigi. Semua teman berebut ingin mengobati
Modo sehingga terjadi keributan. Modo tak tahan dengan keributan itu dan akhirnya
mengakui bahwa sebenarnya Modo tidak sakit gigi, tapi dia tidak bisa menari. Modo
tidak ingin teman-temannya akan menolak berteman dengannya gara-gara ia tak pandai
menari. Akhirnya salah satu temannya mempunyai ide. Ia memberikan bibilinya,
yaitu sejenis jembe, kepada Modo. Ternyata Modo pandai bermain musik.

Suatu Hari di Museum Seni

Kumbi dan teman-temannya berkunjung ke Museum Seni. Mereka mengikuti kegiatan


melukis. Tapi tiba-tiba, beberapa timun yang akan dijadikan objek lukisan menghilang.
Ternyata ada Si Kancil yang mengambil timun-timun itu. Kumbi dan teman-teman terlibat
aksi pengejaran Si Kancil. Si Kancil akhirnya menyerah. Ia mengaku telah mengambil
timun-timun itu untuk dipakai sebagai bahan bakar pesawatnya. Kumbi dan
teman-teman menyarankan Si Kancil untuk meminta pada penjaga museum. Ternyata
penjaga museum malah memberi Si Kancil berkarung-karung timun. Si Kancil
pun bisa pulang dengan pesawatnya.

Mari Bermain Bersama Kumbi

Dalam buku ini, terdapat beragam kegiatan yang bisa dilakukan oleh anak. Mulai dari
bermain mencocokkan, puzzle, mengurutkan, mewarnai, mencari perbedaan, hingga
membuat karya dengan bahan-bahan yang bisa diperoleh di sekitar rumah.

109
C. RINGKASAN CERITA DARI FILM ANAK KPK

Serial Sahabat Pemberani

1. Terjebak Di Hutan Lindung


2. Pencuri Misterius

Lihat (Ringkasan Cerita dari


Buku Seri Tunas Integritas)

Si Kumbi Anak Jujur (The Movie dan edisi baru)


Diadaptasi dari buku Tunas Integritas:

1. Keranjang Untuk Osyi


2. Byur! Bimo Tercebur
3. Kue Santan Kenari
4. Tamu Masa Depan
5. Sayap Kecil Remi
6. Bermain Bola
7. Makhluk Luar Angkasa

Lihat (Ringkasan Cerita dari


Buku Seri Tunas Integritas)

110
D. LIRIK LAGU DARI MUSIK ANAK KPK

Album Lagu Anak Aku Anak Jujur

1. Si Kumbi
2. Kumbinesia
3. Pasar Kaget
4. Permen Adik
5. PR Putri
6. Sayap Kecil
7. Anak Berani
8. Persahabatan

Adaptasi dari buku Tunas Integritas.


Lihat (Ringkasan Cerita dari Buku Seri Tunas Integritas)

111
E. CARA BERMAIN MEDIA PERMAINAN KPK

Papan permainan Sahabat Pemberani


(dimainkan oleh 2-4 pemain, mulai
usia 8 tahun/kelas 3 SD)

• Setiap anak memilih karakter yang akan


dimainkan
• Ada 2 buah dadu yang harus dilempar
anak saat tiba gilirannya. Satu dadu adalah
jumlah langkah yang harus dijalankan oleh
karakter yang ia mainkan, dadu yang lain
adalah untuk robot jahat.
• Di tiap perhentian, anak harus membuka
1 buah kartu. Jika kartu yang ia dapatkan
adalah kartu barang, tugasnya adalah
mengembalikan barang tersebut di tempat
yang sesuai. Jika yang ia dapatkan kartu
kasus, maka anak harus memilih cara ia
akan menyelesaikan kasusnya.
• Jika karakter yang dimainkan berhenti di
tempatyang sama dengan robot, maka kartu
barang yang ia miliki harus diserahkan
untuk robot.
• Permainan selesai jika semua barang sudah
kembali ke para pemiliknya.

112
Kuartet Sahabat Pemberani
(dimainkan oleh 2-4 pemain,
mulai usia 6 tahun / sudah
membaca lancar)

• Setiap pemain akan mendapat 5 buah


kartu yang sudah diacak.
• Tugas pemain adalah mengumpulkan
1 seri kartu dengan nilai integritas
yang sama. Misal 1 seri kartu Tanggung
jawab. Setiap seri terdiri dari 4 kartu.
• Anak bergiliran meminta kartu yang
ia inginkan pada teman di sebelahnya.
Begitu seterusnya sampai kartu habis.
• Pemenang permainan adalah yang
berhasil mengumpulkan seri paling
banyak.

~ “ ~

113
Daftar Pustaka
Damani, Ryfavie., Agar Tunas Itu Tumbuh Berkembang, Panduan Penggunaan Seri Tunas
Integritas, Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 2012
Dodge, D., Colker, L. & Heroman, C., Creative Curriculum for Preschool, Teaching Strategies, US,
2011
Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Kencana, Jakarta, 2007
Morrison, George S., Fundamentals of Early Childhood, 5th Edition, Pearson, New Jersey, 2008
Rasyid, Fathur. 2010. Cerdaskan Anakmu Dengan Musik. Yogyakarta: Diva Pass
Djohan, Effendi. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta: penerbit buku baik.
Graham, Melani dan Stanton Procter. 2003. Longman: songs and chants. Hongkong: longman
Asia ELT
Kimberly Bolan Taney, The Step by Step Library Make Over
Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti
Sujiono, Yuliani Nurani, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks, 2010
Latif, Mukhtar dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta,2013.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah

Kemdikbud (Pusat Bahasa), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI). dalam http://http://kbbi.web.id
Damanik, Erikson. Pengertian, Manfaat Dan Jenis-Jenis Storytelling (Bercerita) Menurut Ahli.
dalam http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-manfaat-
dan-jenis-jenis.html?m=1
Nugroho , Adhi Prasetyo. 2013. Pengertian Film. dalam https://adhitoge.wordpress.com
/2013/09/01/pengertian-film/

Anda mungkin juga menyukai