PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apakah ada yang tahu apa itu Perilaku menyimpang? Dan Sikap
Anti-Sosial itu. Kali ini saya akan menjelaskan tentang Perilaku menyimpang
sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang
B. Rumusan Masalah
4. Bagaimana Pandangan Seorang Anti Sosial Dengan Gejala Anti Sosial Itu Sendiri?
sehari-hari dapat kita jumpai dengan mudah. Mungkin kita mengetahui ciri-
ciri dari seseorang yang menderita Sikap Anti-Sosial dan sikap seseorang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anti-Sosial
adalah perilaku yang kurang pertimbangan untuk orang lain dan yang dapat
membantu atau bermanfaat bagi masyarakat. hukum pidana dan hukum sipil
sederhana, perilaku anti sosial bisa digambarkan sebagai perilaku yang tidak
Perilaku anti sosial bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa ada
kecil untuk memberikan sumbangan agar perilaku ini tidak membesar sehingga merongrong
bangunan sosial yang telah ada.
kehidupan sosial kita. Kedua kasus ini terjadi di jalan raya yang mengganggu
sosial, kedua kasus tersebut telah dianggap sebagai perilaku lazim yang
normal oleh masyarakat umum. Tentu ini kabar tidak baik yang harus
anti-sosial, adapun bentuk perilaku anti-sosial pada anak - anak antara lain: 2
berperilaku tertentu
2. Agresi. Tindakan permusuhan yang nyata atau ancaman permusuhan, dan
biasanya tidak ditimbulkan oleh orang lain, dan dilakukan pada anak
tidak beralasan
5. Perilaku yang sok kuasa. Kecenderungan untuk mendominasi orang lain atau menjadi "majikan"
sendiri
sering menunjukkan tingkat tinggi perilaku anti sosial sendiri. Dalam satu
penelitian besar, orang tua anak laki-laki lebih sering bermasalah alkohol
atau pidana, dan rumah mereka sering terganggu oleh perceraian, perpisahan
atau tidak adanya orangtua. Disiplin tidak menentu atau tidak patut dan
pengawasan yang tidak memadai telah dikaitkan dengan perilaku antisosial pada anak-anak.
Melibatkan orang tua cenderung untuk memonitor perilaku
rumah yang rusak karena orang tua mungkin tidak tersedia, dan orang tua
dalam keluarga besar dimana setiap anak kurang mendapat perhatian secara
proporsional.
memiliki ikatan yang kuat dikembangkan, dia egois dan tidak peduli kepada
orang lain. Kurangnya disiplin hasil konsisten dalam hal kecil untuk aturan
dan menunda kepuasan. Dia tidak memiliki model peran yang tepat dan
sekitarnya.
D. Pandangan Seorang Anti Sosial Dengan Gejala Anti Sosial Itu Sendiri
Berbeda dengan pandangan orang awam/ “non ansos” dengan para pelaku anti sosial itu
sendiri, mereka mempunyai berbagai macam persepsi dan pandangan tersendiri terhadap
fenomena yang mereka alami. Banyak orang yang berpikir bahwa semua kalangan anti sosial
timbul hanya karena sebatas alasan ketidakpedulian terhadap lingkungan, hal tersebut ada
benarnya juga, tetapi mereka melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan yang dibayangkan
oleh orang-orang pada umumnya. Jika kita berpikir layaknya seorang ansos, mungkin tahu apa yang
dimaksud oleh mereka. Bagi kalangan anti sosial, fenomena ini timbul karena 2
Faktor positif yang dapat memicu sifat ansos salah satunya adalah karena “Hobi” yang
menuntut mereka terlihat seperti orang tertutup, namun mereka merasa nyaman dengan hal
tersebut. Kebanyakan orang tidak berpikir sampai ke sana, mereka hanya menyimpulkan sifat
ansos dari apa yang mereka lihat, mereka berpikir bahwa kalangan ansos hanya membuang
waktu mereka dengan menyendiri, sedangkan yang sebenarnya terjadi seorang anti sosial
dapat berbuat lebih dengan hobi yang digemarinya tanpa disadari oleh banyak orang.
Faktor negatif, faktor yang sudah menjadi alasan umum seorang menjadi ansos adalah sifat
malas, atau lebih tepatnya dengan bahasa kekinian yaitu “mager” atau “malas gerak”.
Kebanyakan orang merasa bahwa kalangan ansos merupakan orang-orang yang sombong,
sulit untuk bergaul, dan masalah pergaulan lainnya. Hal tersebut bukan berarti benar,
kalangan ansos mengaku bahwa mereka hanya “sedang” malas/tidak ingin melakukan
2. Para pelaku terapi sudah mengarahkan pendirita kepada isu moral dalam
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilakukan oleh siapa saja. Sosial dan lingkungan rumah juga berperan dalam
prososial. Namun bagi seorang pengidap anti sosial, dengan persepsi dan alasan terse diri, itu
B. Saran
dalam cara mensosialisasikan dirinya untuk segera di bawa ke psikolog terdekat karena dengan
adanya motivasi-motivasiyang membuat dia
semangat lagi adalah hal yang di inginkan oleh orang-orang yang
mengalaminya
DAFTAR PUSTAKA
Brouwer. M.A. W. e.al. 1989. Kepribadian dan Budaya. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Rex John. 1985. Analisa Simtem Sosial. Jakarta: PT. Bina Aksara