Nama : Margrevinerin
Mahasiswa
NIM : 21.71.023474
Kelas : Farmasi E
Dosen Pengampu : Rezqi Handayani, M.PH., Apt
II. TEORI
Istilah Asam berasal dari bahsa latin yaitu ‘’Acetem’’ yang berarti
cuka, karena diketahui zat utama dalam cuka adalah asam aseta. Adapun
basa berasal dari bahasa arab yang berarti abu, contohnya pada jeruk yang
mengandung asam stral pada lambung manusia juga mengandung klorida
yang berguna untuk membunuh kuman yang masuk dalam tubuh, ada juga
produk rumah tangga yang mengandung senyawa basa, contohnya sabun
mandi, diterjen dan pembersih peralatan rumah tangga, pada bahan-bahan
pembersih tersebut mengandung senyawa basa seperti natrium hidroksida
dan kalium hidroksida.
Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Basa
adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan. Penetralan terjadi
karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+,
sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH – . Jadi
pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa
adalah sifat basa yang dimana adalah ion OH – . Asam Arrhenius
dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut
HxZ ⎯⎯ → x H+ + Zx. Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul
asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam
setelah melepas kanion H+ disebut ion sisa asam sedangkan basa
menurut Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai
sebagai berikut, dan ion hidroksida merupakan pembawa sifat basa.M(OH)x
⎯⎯ → Mx+ + x OH – . Jumlah ion OH- yang dapat dihasilkan oleh 1
molekul asam disebut valensi basa, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari
asam setelah melepaskan ion OH- disebut ion sisa basa.
Sedangkan basa menurut Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x,
yang dalam air terurai sebagai berikut, dan ion hidroksidamerupakan
pembawa sifat basa. M(OH)x ⎯⎯ → Mx+ + x OH – . Jumlah ion OH- yang
dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi basa, sedangkan ion
negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion OH- disebut ion sisa
basa.
KEKUATAN ASAM
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion H+ yang dihasilkan oleh
senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+ yang
dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam yaitu.
- Asam Kuat
Yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-
ionnya.
- Asam lemah
Yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi
ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai
berikut ; HA(aq) ← ⎯⎯⎯⎯ → H+(aq) + A– (aq) Makin kuat asam maka reaksi
kesetimbangan asam makin condong kekanan, akibatnya Ka bertambah besar.
Oleh karena itu, harga Ka merupakan ukuran kekuatan asam, makin besar Ka
makin kuat asam.
KEKUATAN BASA
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion –ion OH – yang dihasilkan
oleh senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH
yang dihasilkan, larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam yaitu.
- Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi
berkesudahan.
- Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan
reaksi kesetimbangan.
- Asam : zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain.
- Basa : zat yang dapat menerima / akseptor proton (H+) dari zat lain.
Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas dari pada konsep asam-basa
Arrhenius karena hal-hal berikut:
Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga
menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain. Asam-basa Bronsted-Lowry
tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion. Konsep
asam-basa ronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl.
Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat
melepas proton.
V. PEMBAHASAN
Jelasakan hasil praktikum bandingkan dengan teori yang
digunakan, maksimal 2 halaman
VI. DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan sumber pustaka yang digunakan (Buki, Arikel Publikasi)