Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Septi Nur Amaliah

Kelas : Agroteknologi D

Fenomena : Letusan Gunung Berapi

UJUD PROSES FUNGSI

Abu Vulkanik Proses Normalisasi Kadar Pupuk Alamiah


Keasaman Abu Vulkanik

Unsur : mineral seperti zat Unsur : besi, aluminium, Unsur : unsur hara
besi, kalsium, magnesium, magnesium, dan silika
sodium, potassium, fosfor,
sulfur, silikon

Ciri : berbentuk abu, mudah Ciri : kecil, halus Ciri : lebih lembut dari pasir
terbawa angin biasa

Sifat : dapat menyuburkan Sifat : kandungan mineral Sifat : membantu


tanaman lebih lama yang tersimpan dalam abu menyuburkan tanah, lebih
vulkanik akan menjadi pupuk kuat mengikat air
alamiah

Keterangan :

Beberapa peristiwa gunung meletus yang mengeluarkan abu vulkanik seperti letusan gunung
Merapi, gunung Sinabung dan gunung Kelud. Terkadang, saking dahsyatnya letusan yang
terjadi, abu vulkanik ini bisa sampai ke berbagai daerah karena terbawa oleh angin.

Abu vulkanik memiliki dampak secara langsung ataupun tidak langsung untuk lingkungan.
Dalam jangka pendek, abu vulkanik memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan hidup.
Namun, dalam jangka panjang abu vulkanik memiliki manfaat untuk kehidupan manusia,
khususnya di bidang pertanian.
Semburan abu saat erupsi gunung api dapat berdampak pada kehidupan dan aktivitas
pertanian bagi para petani. Awan panas dapat menghanguskan tanaman, sementara abu
vulkanik dapat menimbuni lahan pertanian dan merusak tanaman.

Abu vulkanik memiliki dampak yang buruk dalam jangka pendek, karena di awal keluarnya dari
kepundan gunung berapi, material dari abu vulkanik memiliki sifat kimiawi yang akan
menurunkan kesuburan tanah.

Abu vulkanik memiliki kadar keasaman (pH) sekitar 4-4,3. Dengan kadar keasamannya, tanah
yang terkena abu vulkanik akan memiliki pH tanah menjadi 5-5,5. Padahal normalnya suatu
tanah dikatakan subur jika memiliki pH sebesar 6-7.

Turunnya kadar keasaman tanah ini akan turut menurunkan tingkat kesuburan tanah. Sehingga
tanah yang terkena abu vulkanik akan mengalami penurunan produktivitas lahan jika
dimanfaatkan untuk bidang pertanian.

Di samping itu, dalam jangka pendek, abu vulkanik dapat mengusir hama serangga atau gulma
yang biasa menjadi musuh petani. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut tidak dapat
hidup dalam suasana terlalu asam, sehingga populasi mereka menurun.

Sementara itu untuk jangka panjangnya, abu vulkanik akan memberikan dampak yang sangat
positif bagi peningkatan produktivitas tanah. Saat kadar keasaman dari abu vulkanik telah dapat
dinormalisasi melalui proses alamiah ataupun dengan bantuan manusia menggunakan dolomit
atau pengapuran (CaCO3) sebagai penetral, maka kandungan mineral yang tersimpan dalam
abu vulkanik akan menjadi pupuk alamiah yang sangat baik untuk perkembangan tanaman
pertanian

Banyak peneliti yang sudah melakukan penelitian untuk melihat kandungan unsur hara yang
terdapat dalam abu vulkanik. Beberapa dari mereka menggunakan metode Analisis Aktivitas
Neutron Cepat (AANC) untuk mendapatkan data kuantitatif atas kandungan mineral yang
terkandung di dalam sampel abu vulkanik tersebut.

Hasilnya, terdapat empat jenis mineral utama yang terkandung di dalam abu vulkanik,
diantaranya: Besi (Fe), Aluminium (Al), Magnesium (Mg), Silika (Si). Keempat mineral tersebut
adalah zat hara yang dapat membantu menyuburkan tanaman

Kesimpulan : Perlu kita sadari bahwa di balik bahaya letusan gunung berapi tersimpan hikmah
tersembunyi, ternyata fenomena alam menjaga tanah Indonesia tetap subur adalah sebuah
tantangan.

Anda mungkin juga menyukai