Anda di halaman 1dari 14

SURVEY PEDAGANG IKAN DI PASAR KEDIRI, TABANAN, BALI

LAPORAN PRAKTIKUM

OLEH :
KELOMPOK 1

1. Ni Putu Dewi Kusuma Wardani 1910511001


2. Muhammad Eriansyah Al Hakim 1910511002
3. I Made Arya Bhaskara Swara 1910511003
4. Sandina F. Ompusunggu 1910511004
5. Serafialy 1910511007
6. Tanita Abigail Sorena 1910511009

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan merupakan bahan pangan bergizi yang mengandung protein hewani. Negara
Indonesia merupakan negara penghasilan produk perikanan tertinggi setelah Tiongkok yang
berada di posisi pertama. Tetapi tingkat produksi dan tingkat konsumsi produk perikanan di
Indonesia sangat berbeda jauh. Tingkat konsumsi perikanan di Indonesia yang sangat rendah,
menjadi penghambatan upaya peningkatan sumber daya manusia. Banyak pihak produsen
mengalami permasalahan terhadap susut hasil perikanan dan limbah buangan hasil perikanan.
Susut hasil perikanan sendiri merupakan keseluruhan nilai kerugian pasca panen hasil
perikanan akibat terjadinya kerusakan. Namun, sektor perikanan masih memegang peran
penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia, sehingga sektor perikanan harus
diperhatikan lebih khusus.

Adapun ikan dibagi beberapa jenis seperti ikan air tawar dan ikan air laut.
Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih cenderung mengkonsumsi ikan air tawar
dibandingkan mengkonsumsi ikan air laut, dikarenakan harga ikan tawar yang relatif lebih
murah dan lebih mudah ditemukan. Walaupun harganya yang relatif lebih murah, kandungan
gizi ikan air tawar tidak kalah baik dengan ikan air laut. Sehingga kebanyakan penjual di
pasar lebih banyak menjual ikan air tawar. Seperti contoh ikan tawar yang sering
diperjualbelikan di pasar yaitu ikan nila dan ikan mujair.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis ikan yang dijual?


2. Apa saja proses penanganan yang dilakukan dari penangkapan hingga sampai ke
tangan konsumen?
3. Bagaimana perkembangan penjualan selama 2 tahun terakhir?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Ikan Mujair (Tilapia Mossambica)

Ikan mujair ini merupakan ikan peliharaan. Indonesia mengenal ikan mujair sebagai
ikan (makanan) yang paling murah bagi rakyat jelata. Ikan mujair pertama kali ditemukan di
sebuah muara kali Serang di pantai selatan oleh seorang kontak tani (penghubung) desa
papungan (Blitar) yaitu Pak Mujair. Pada tahun 1947, ikan tersebut ditetapkan nama
ilmiahnya yaitu Tilapia mossambica dan nama daerahnya yaitu mujair (Soeseno 1982).

Ikan yang berordo Pecomorphi, famili cichlidae dan genus tilapia ini mempunyai
ciri-ciri antara lain badan agak panjang dan pipih; sisik kecil-kecil; garis rusuk tidak
sempurna terdiri dari 2 baris; jumlah sisik pada garis rusuk bagian atas antara 18 - 21 buah,
bagian bawah antara 10 - 15 buah; hidup di air tawar, juga di air payau; mudah berkembang
biak dalam semua tipe perairan; telur menetas di dalam mulut 3 - 5 hari; makanannya terdiri
dari lumut-lumutan dan tumbuh-tumbuhan; dan badan berwarna kehijauan/ kecoklatan/
kehitaman (Djajadiredja, Hatimah, dan Arifin 1977). Soeseno (1982) menambahkan bahwa
pada umur 3 bulan, ukuran ikan ini mencapai 8 - 10 cm, warna pada ikan betina lebih pucat
keabu-abuan sedangkan yang jantan menjadi gelap hitam, rahang dan pipi bawahnya putih
kuning, sedang sirip dada, punggung dan ekornya mempunyai tepi yang merah merona.
Selain itu, pada umur 3 bulan ini ikan mujair betina sudah bisa dikawinkan dan selanjutnya
setiap satu setengah bulan sekali ia bisa beranak lagi.

Ikan pipih ini mempunyai rendemen berupa fillet sebesar 28%. Daging ikan mujair ini
agak padat dan lebih kering daripada ikan mas. Kalau dimasak mudah rusak dan tak banyak
duri. Lendir pelindung kulit badan ikan mujair itu tidak begitu tebal, maka tubuhnya juga
mudah sekali rusak, sehingga mengurangi daya tahannya. Mujair yang sering terpegang
tangan, sebentar saja akan nampak pucat dan ikan yang seperti itu tidak laku dijual (Soeseno
1982). Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan, ikan mujair segar mempunyai
komposisi kimia sebagai berikut:
2. Ikan Nila ( Oreochromis. sp)

Ikan nila merupakan jenis Tilapia yang berasal dari perairan di lembah sungai Nil
Afrika, dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1969, 1990, dan 1994 yang
masing-masing berasal dari Taiwan, Thailand, dan Filipina. Ikan nila termasuk kedalam
Filum Chordata, Klas Pisces, Sub klas Teleostei, Ordo Percomorphi, Subordo percoidea,
Famili Cichlidae, Genus Oreochromis, dengan Species Oreochromis Sp. (Sucipto, dan
Prihartono, 2007).

Secara umum karakteristik ikan ini yaitu; bentuk tubuh agak memanjang dan pipih,
memiliki garis vertikal berwarna gelap sebanyak 6 buah pada sirip ekor, pada bagian tubuh
memiliki garis vertikal yang berjumlah 10 buah, dan pada ekor terdapat 8 buah garis
melintang yang ujungnya berwarna kehitam hitaman. Mata agak menonjol dan pinggirannya
berwarna hijau kebiru-biruan, letak mulut terminal, posisi sirip perut terhadap sirip dada
adalah thoric, sedangkan linea lateralis terputus menjadi dua bagian, letaknya memanjang di
atas sirip dada, jumlah sisik pada garis rusuk berjumlah 34 buah, memiliki 17 jari-jari keras
pada sirip punggung, pada sirip perut terdapat 6 buah jari-jari lemah, sirip dada 15 jari-jari
lemah, sirip dubur 3 jari-jari keras dan 10 jari-jari lemah dan bentuk ekornya berpinggiran
tegak (Kordi, 1997). Ikan nila dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

- Ikan Nila Hitam

Menurut Bastiawan dan Wahid (2008), secara genetik ikan nila GIFT (Genetic
Improvement for Farmed Tilapia) telah terbukti memiliki keunggulan pertumbuhan
dan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan nila lain. Selain
itu, ikan nila mempunyai sifat omnivora, sehingga dalam budidayanya akan sangat
efisien, dalam biaya pakannya rendah. Menurut Trawavas (1982) dalam Mubinun dkk
(2004), klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut; Kingdom Animalia, Filum
Chordata, Subfilum Vertebrata, Kelas Pisces, Subkelas Teleostei, Ordo
Perchomorphi, Subordo Perchoidae, Famili Cichlidae, Genus Oreochromis, Spesies
Oreochromis sp, Strain GIFT. Berdasarkan ciri-cirinya ikan ini memiliki bentuk tubuh
panjang dan ramping, bersisik besar dan kasar, gurat sisi terputus di bagian tengah
badan kemudian berlanjut yang letaknya lebih bawah dari garis yang memanjang di
atas sirip dada, memiliki sirip yang berwarna hitam dengan rumus sirip punggung (D
XV, 10), sirip ekor ( D II, 15), sirip perut (V 1,6), dan warna tubuh kehitaman dengan
bagian perut berwarna putih (Mubinun dkk, 2004).

- Ikan Nila Merah

Menurut Sucipto, dan Prihartono (2007), klasifikasi Ikan nila merah adalah sebagai
berikut; Kingdom Animalia, Filum Chordata, Subfilum Vertebrata, Kelas Pisces,
Subkelas Teleostei, Ordo Perchomorphi, Subordo Perchoidae, Famili Cichlidae,
Genus Oreochromis, Spesies Oreochromis sp, Strain Hibrida. Ikan nila merah yang
saat ini banyak dikembangkan di Indonesia merupakan ikan nila tetrahibrid yang
merupakan hasil persilangan empat spesies yang berbeda dari genus Oreochromis,
yaitu Oreochromis mossambicus (Mujair), Oreochromis niloticus (ikan nila),
Oreochromis hornorum, dan Oreochromis aureus (Sucipto, dan Prihartono, 2007).
Ikan ini banyak dikembangkan dan dibudidayakan oleh petani pembesar di Indonesia
karena memiliki bentuk yang hampir menyerupai ikan kakap merah, dan rasanya
dagingnya pun tidak jauh berbeda dengan ikan kakap merah. Ikan ini juga sering
dijadikan ikan hias karena memiliki warna yang menarik. Untuk lebih jelasnya bentuk
ikan nila merah dapat dilihat pada Gambar.
BAB III

MATERI

3.1. Alat dan Bahan Mujair Nyat-nyat


3.1.1. Alat
● Pisau
● Wajan
● Kompor
● Spatula
3.1.2. Bahan
● Ikan Mujair 1 ekor
● Air jeruk Secukupnya
● Minyak goreng Secukupnya
● Lengkuas 15 gr
● Jahe 40 gr
● Kunyit 20 gr
● Kencur 20 gr
● Bawang merah 80 gr
● Bawang putih 70 gr
● Cabe merah & cabe rawit 12 pcs
● Serai 1 batang
● Bumbu wangen Secukupnya
● Terasi Secukupnya
● Daun jeruk 2 lembar
● Garam & merica Secukupnya
● Santan Secukupnya
● Kaldu Secukupnya

3.2. Alat dan Bahan Brownies Ikan Nila


3.2.1. Alat
● Timbangan
● Panci atau teflon
● Blender
● Ayakan
● Mixer
● Mangkok
● Loyang
● Oven
3.2.2. Bahan
● 120 gram terigu.
● 35 gram coklat bubuk.
● 100 gram dark cooking chocolate.
● 125 gram mentega cair.
● 5 butir telur.
● 150 gram gula pasir.
● ½ sendok teh vanili bubuk.
● ½ sendok teh baking powder.
● 15 gram daging ikan nila.
● Keju parut secukupnya.
● Sejumput garam
BAB IV

CARA KERJA

4.1 Cara Pembuatan Ikan Mujair Nyat-nyat

1. Ikan Mujair dibersihkan kemudian buang sisiknya dan juga buang isi
perutnya, lalu sayat-sayat bagian badan ikan kemudian cuci hingga bersih,
selanjutnya rendam beberapa menit pada campuran air jeruk dan juga kunyit,
sambil dipijat-pijat agar bau amis ikan Mujair hilang dan menambah flavor
atau rasa dalam proses memasak nanti.
2. Selanjutnya panaskan minyak goreng, kemudian goreng ikan Mujair hingga
setengah matang, angkat lalu tiriskan.
3. Setelah itu siapkan bahan untuk membuat bumbu nyat-nyat, yang pertama
adalah siapkan ulekan kemudian masukan lengkuas, jahe, kunyit dan juga
kenur, lalu ulek kasar, selanjutnya tambahkan bawang merah, bawang putih,
cabe merah dan cabe rawit. Lalu ulek hingga halus kemudian tambahkan
bumbu wangen lalu ulek lagi hingga halus.
4. Selanjutnya panaskan minyak goreng secukupnya lalu tumis bahan bumbu
halus hingga harum, kemudian tambahkan terasi, daun jeruk, kemudian serai,
garam dan merica, lalu aduk-aduk hingga rata.
5. Selanjutnya tambahkan pula santan dan juga air kaldu ke dalam tumisan
tersebut, aduk-aduk hingga mendidih dan juga mengental.
6. Selanjutnya masukan ikan Mujair yang telah digoreng sebelumnya, lalu
aduk-aduk hingga bumbu meresap.
7. Angkat, simpan ikan Mujair pada piring saji lalu siram kembali ikan Mujair
diatasnya dengan bumbu nyat-nyat nya.

4.2 Cara Pembuatan Brownies Ikan Nila

1. Lelehkan mentega dan dark cooking coklat menggunakan panci dengan cara
ditim.
2. Blender daging ikan nila hingga halus lalu sisihkan.
3. Panaskan Oven.
4. Mixer telur dan gula pasir sampai berwarna putih berjejak.
5. Masukkan terigu, coklat bubuk, baking powder dan garam yang telah diayak
kedalam adonan telur dan gula lalu aduk perlahan hingga rata.
6. Masukkan dagi
7. ng ikan nila yang telah dihaluskan, keju parut dan campuran mentega dan dark
cooking chocolate yang telah dilelehkan.
8. Olesi loyang menggunakan mentega.
9. Tuang adonan kedalam loyang lalu hentakkan perlahan agar tidak ada
gelembung di dalam adonan.
10. Setting oven dengan panas 200 derajat celcius selama 20 menit.
11. Oven adonan selama 20 menit.
12. Lalu keluarkan brownies dari oven dan diamkan hingga dingin.
13. Setelah itu keluarkan dari loyang dan beri topping keju.
BAB V

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskusi

Dari hasil survei ke pasar kediri yang terletak di kabupaten tabanan, dengan
melakukan wawancara langsung ke pedagang ikan dengan nama pak wito didapatkan hasil
bahwa ikan yang paling laku terjual di pasar kediri adalah ikan nila dan mujair dengan harga
per kg 32.00-35.000 rupiah, biasanya pedagang di pasar kediri mendapatkan ikan dari pasar
kedonganan atau dari pembudidaya ikan langsung. Cara pengawetan yg dilakukan oleh pak
wito dengan cara pendinginan yaitu ikan di tempatkan di dalam box sterofoam dan diisi
dengan es batu. Selama 2 tahun terakhir penjualan ikan di pasar kediri mengalami penurunan
akibat adanya pandemi covid-19.

4.2 Pembahasan

Ikan nila dengan nama latin Oreochromis niloticus merupakan salah satu komoditas
perikanan yang banyak digemari oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan ikan tersebut kaya
akan kandungan omega 3 dan protein yang tinggi. Penelitian sebelumnya menyebutkan
bahwa jumlah omega 3 dari ikan nila mencapai 16,2% atau lebih tinggi 2,5% dari ayam.
Kandungan omega-3 dalam nila memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan
tubuh manusia, mendorong perkembangan sel otak, dan regulasi lemak. Daging ikan nila juga
memiliki kandungan protein sebesar 15,63% di mana protein berfungsi untuk pertumbuhan,
pembentukan tulang dan otot serta menjaga kesehatan manusia.

Mengkonsumsi ikan di tengah pandemik korona bagus untuk meningkatkan daya


tahan tubuh. Tidak hanya kandungannya, ikan nila juga memiliki banyak kelebihan, seperti
mudah dibudidayakan, pertumbuhan yang relatif cepat dan tahan terhadap perubahan kondisi
lingkungan. Karena itulah kegiatan budidaya ikan nila terus dikembangkan hingga sekarang,
termasuk aktivitas pembenihannya.

Ikan mujair dengan nama lain (Oreochromis mossambicus) merupakan salah satu ikan
air tawar yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selain rasanya yang tidak terlalu amis, harga
ikan mujair yang relatif terjangkau juga membuatnya digemari di Indonesia. Meski begitu,
banyak yang tak menyadari manfaat dari mengkonsumsi ikan mujair. Di balik kegunaannya
sebagai bahan makanan, ikan mujair punya kandungan nutrisi yang dapat membantu
memenuhi kebutuhan asupan gizi harian sekaligus memberikan manfaat kesehatan.Menurut
Data Komposisi Pangan Indonesia, kandungan nutrisi yang terdapat pada 100 gram (g) ikan
mujair goreng yaitu :
· Energi: 416 kalori (Kal)
· Protein: 46.9 g
· Lemak: 23.9 g
· Kalsium: 346 miligram (mg)
· Fosfor: 654 mg
· Natrium: 54 mg
· Kalium: 278.9 mg
· Retinol (Vitamin A): 12 mikrogram (mcg)

Dari kandungan gizinya, ikan mujair merupakan sumber protein serta lemak yang
dilengkapi dengan beragam mineral dan vitamin. Pada ikan mujair juga terdapat asam lemak
omega-3 dan omega-6. Jenis mineral lain yang juga melengkapi nutrisi ikan mujair adalah
selenium yang berguna mendukung berbagai fungsi organ tubuh.
BAB VI

KESIMPULAN

Melalui wawancara dengan salah satu pedagang ikan di pasar kediri Tabanan, Bali
dapat kami simpulkan bahwa jenis ikan yang paling laku adalah ikan nila dan ikan mujair
dengan harga per kg 32.00-35.000 rupiah, cukup terjangkau untuk masyarakat Indonesia.
Selain rasanya yang enak, ikan nila dan mujair mengandung protein, lemak, omega 3, serta
beragam vitamin dan mineral yang sangat baik dikonsumsi untuk mendukung fungsi tubuh.
Pasokan ikan untuk dijual, didapatkan dari pasar Kedonganan atau dari pembudidaya ikan
langsung. Pengawetan dilakukan dengan teknik pendinginan yaitu ikan diletakan di dalam
box styrofoam yang diberikan es batu agar tetap segar. Namun, penjualan selama 2 tahun
terakhir cukup menurun akibat dari pandemi Covid 19.
DAFTAR PUSTAKA

Abdila,Reynas. 2021. KKP Tingkatkan Konsumsi Ikan Masyarakat Indonesia untuk Penuhi
Kebutuhan Gizi Harian.
https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/04/21/kkp-tingkatkan-konsumsi-ikan-masya
rakat-indonesia-untuk-penuhi-kebutuhan-gizi-harian. Diakses pada 26 September
2021.
Anonim. 2016. Ayo Makan Ikan! Karena Ikan itu Enak dan Mencerdaskan.
https://www.kemkes.go.id/article/view/16112200002/ayo-makan-ikan-karena-ikan-itu
-enak-dan-mencerdaskan.html. Diakses pada 26 September 2021.

Anonim. 2017. Manfaat Ikan Mujair.


https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-ikan-mujair/. Diakses tanggal 28
september 2021

Anonim. 2020. https://fpk.unair.ac.id/ikan-nila-larasati-dan-potensinya/. Diakses tanggal 28


september 2021

Arifin, M. Yusuf. Pertumbuhan Dan Survival Rate Ikan Nila (Oreochromis. Sp) Strain Merah
Dan Strain Hitam Yang Dipelihara Pada Media Bersalinitas. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi 16.1 (2017): 159-166.

Sumiati, Titin. "Pengaruh pengolahan terhadap mutu cerna protein ikan mujair (Tilapia
mossambica)." Program Studi Gizi Masyarakat Dan Sumber Daya Keluarga. Skripsi.
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (2008).

Anda mungkin juga menyukai