Anda di halaman 1dari 8

Nama :

Kelas :

HUKUM HESS

INSTRUKSI
1. Setiap siswa harus membaca LKPD ini dengan seksama dan mengerjakan
pertanyaan-pertanyaan terkait sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru.
2. Apabila terdapat hal yang tidak dimengerti atau sulit dipahami mintalah bantuan
kepada guru untuk menjelaskannya.

EXPLORATION

Kebanyakan senyawa tidak dapat disintesis langsung dari unsur-unsurnya. Dalam


beberapa kasus, reaksi berlangsung terlalu lambat, atau terjadi reaksi samping
menghasilkan zat-zat selain senyawa yang diharapkan. Sebagai contoh penentuan
perubahan entalpi pembentukan standar (ΔHf0) CO. Dalam kasus-kasus ini tidak
dapat ditentukan dengan percobaan mengunakan kalorimeter.

Reaksi pembentukan CO adalah :


C(s) + ½ O2(g) → CO(g)

Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa
disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, bila dilakukan pengukuran perubahan entalpi dari
reaksi tersebut yang terukur tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja, tetapi juga
terukur pula perubahan entalpi dari gas CO2. Dalam kasus ini ΔHf0 CO dapat
ditentukan melalui pendekatan tidak langsung yang didasarkan pada hukum
penjumlahan kalor (atau Hukum Hess).
Berdasarkan fenomena di atas:
1. Apakah yang dapat kalian identifikasi/temukan dari fenomena tersebut?
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Tuliskan hal-hal yang tidak Anda pahami berdasarkan wacana dan gambar tersebut
dalam bentuk pertanyaan!
Jawab:....................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................

EXPLANATION

Penggalan 1

Perhatikan reaksi berikut ini :

Reaksi A (pembentukan gas CO2) dapat dilangsungkan menurut dua cara:


Reaksi Satu Tahap :
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -394 kJ ....(1)

Reaksi Dua Tahap :


Tahap-1 : C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ∆H = - 111 kJ ...(2)
Tahap-2 : CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g) ∆H = - 283 kJ …(3)
+
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = - 394 kJ

Reaksi B (Pembentukan Ca(OH)2) dapat dilangsungkan menurut dua cara:


Reaksi Satu Tahap :
Ca(g) + H2(g) + O2(g) → Ca(OH)2(g) ∆H = -986 kJ ....(1)

Reaksi Dua Tahap :


Tahap-1 : Ca(g) + H2(g) + O2(g) → CaO(s) + H2O(l) ∆H = - 920 kJ ....(2)
Tahap-2 : CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ∆H = - 66 kJ ....(3)
+
Ca(g) + H2(g) + O2(g) → Ca(OH)2(g) ∆H = - 986 kJ
Berdasarkan reaksi satu tahap dan reaksi dua tahap pada reaksi A dan B, maka jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Apakah pereaksi (keadaan awal) untuk reaksi satu tahap pada reaksi A dan B?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Apakah pereaksi (keadaan awal) untuk reaksi dua tahap pada reaksi A dan B?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Berdasarkan poin 1 dan 2, apakah pereaksi (keadaan awal) untuk reaksi satu tahap dan
reaksi dua tahap pada reaksi A sama ataukah berbeda?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4. Berdasarkan poin 1 dan 2, apakah pereaksi (keadaan awal) untuk reaksi satu tahap dan
reaksi dua tahap pada reaksi B sama ataukah berbeda?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
5. Apakah produk (keadaan akhir) untuk reaksi satu tahap pada reaksi A dan B?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
6. Apakah produk (keadaan akhir) untuk reaksi dua tahap pada reaksi A dan B?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
7. Berdasarkan poin 5 dan 6, apakah produk (keadaan akhir) untuk reaksi satu tahap dan
reaksi dua tahap pada reaksi A sama ataukah berbeda?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
8. Berdasarkan poin 5 dan 6, apakah produk (keadaan akhir) untuk reaksi satu tahap dan
reaksi dua tahap pada reaksi A sama ataukah berbeda?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
9. Berapa harga perubahan entalpi reaksi (∆Hreaksi) untuk reaksi satu tahap dan perhitungan
∆Hreaksi untuk reaksi dua tahap pada reaksi A?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
10. Berdasarkan poin 9, apakah harga ∆Hreaksi untuk reaksi satu tahap dan reaksi dua tahap
pada reaksi A sama ataukah berbeda?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
11. Berapa harga perubahan entalpi reaksi (∆Hreaksi) untuk reaksi satu tahap dan perhitungan
∆Hreaksi untuk reaksi dua tahap pada reaksi B?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
12. Berdasarkan poin 11, apakah harga ∆Hreaksi untuk reaksi satu tahap dan reaksi dua tahap
pada reaksi A sama ataukah berbeda?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
13. Berdasarkan poin 1 sampai 12, apakah perubahan entalpi reaksi bergantung pada
jalannya/lintasan reaksi (berlangsung satu tahap/beberapa tahap)?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
14. Bagaimana jika keadaan awal dan keadaan akhir dari suatu reaksi sama, apakah harga
perubahan entalpi reaksinya sama walaupun jalannya/lintasan reaksi berbeda
(berlangsung satu tahap/beberapa tahap)?
Jawab: ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Pernyataan inilah yang dikenal dengan Hukum Hess. Jadi, pernyataan Hukum Hess
adalah ……………………………………………………………………………..........
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
Penggalan 2

Reaksi satu tahap dan reaksi dua tahap pada reaksi A dapat dibentuk menjadi siklus
berikut.
Perhatikan diagram siklus berikut ini !

Keadaan Awal Keadaan Akhir


∆H1 = -394 kJ
C(s) + O2(g) CO2(g)
Lintasan - 1
∆H2 = -111 kJ ∆H3= -283 kJ

Lintasan - 2
CO(g) + ½ O2(g)

Berdasarkan siklus di atas, Pada Lintasan-1 reaksi pembakaran karbon langsung


membentuk…….. Sedangkan pada Lintasan-2 , reaksinya mula-mula membentuk ……
kemudian membentuk…….. Maka ∆H reaksi tidak bergantung pada ………………., tetapi
hanya bergantung pada keadaan……….. dan pada keadaan…………. Sehingga:
∆H1 = ∆H…. + ∆H……

Dengan menggunakan cara yang sama, buatlah siklus untuk reaksi B!


Perhatikan diagram siklus berikut ini !

Keadaan Awal Keadaan Akhir


∆H1 = - 986 kJ
Ca(g) + H2(g) + O2(g) Ca(OH)2(s)
Lintasan - 1
∆H2 = - 920 kJ ∆H3= - 66 kJ

Lintasan - 2
CaO(s) + H2O(l)

∆H….. = ∆H…. + ∆H……


Penggalan 3
Diketahui : (1) H2(g) + F2(g) → 2HF(g) ∆H = -537 kJ
(2) C(s) + 2F2(g) → CF4(g) ∆H = -680 kJ
(3) 2C(s) + 2H2(g) → C2H4(g) ∆H =+52,3 kJ
Tentukan entalpi reaksi :
(4) C2H4(g) + 6F2(g) → 2CF4(g) + 4HF(g) ∆H = ?

Penyelesaian :
Perubahan entalpi reaksi (4) dapat ditentukan dengan menyusun reaksi (1), (2), dan (3),
sehingga penjumlahannya sama dengan reaksi (4) tersebut.
a. Reaksi (1), acuannya adalah HF. Oleh karena koefisien HF pada reaksi 4 adalah …..
maka koefisien reaksi (1) harus dikalikan dengan …...
Reaksi (1) disusun menjadi : … H2(g) + … F2(g) → ….HF(g) ∆H =2x (-…… kJ)
b. Reaksi (2), acuannya adalah CF4. Oleh karena koefisien CF4 pada reaksi (4) adalah
…., maka koefisien reaksi (2) harus dikalikan …….
Reaksi (2) disusun menjadi : … C (s) + … F2(g) → …. CF4(g) ∆H = 2x (-….. kJ)
c. Reaksi (3), acuannya adalah C2H4. Koefisien C2H4 pada reaksi (3) dan reaksi (4)
sudah sama tetapi reaksi (3) perlu dibalik, sehingga C 2H4 berada di ruas …….
Reaksi (3) disusun menjadi : C2H4(g) → ……. + …….. ∆H = -( …… kJ)
d. Selanjutnya, ketiga reaksi tersebut dijumlahkan.
INGAT: Pada
… H2(g) + … F2(g) → … HF(g) ∆H = -……kJ persamaan
… C(s) + … F2(g) → … CF4(g) ∆H = -….. kJ termokimia, jika
persamaan reaksi
C2H4(g) → …… + …… ∆H =+ ….. kJ dikali/dibagi
+ dengan factor x
C2H4(g) + 6F2(g) → 2CF4(g)+4HF(g) ∆H = ……. kJ maka harga ∆H
juga dikali/dibagi
faktor x. Jika
CATATAN: persamaan reaksi
Produk yang telah terbentuk dan dikonsumsi dibalik maka tanda
kembali sebagai reaktan pada tahap selanjutnya ∆H berubah (-
akan hilang/tidak dituliskan dalam operasi ini. menjadi +, dan
sebaliknya).
Penggalan 4
Perhatikan siklus berikut.

Berdasarkan diagram tersebut diketahui bahwa keadaan awal (pereaksi) adalah ……………
dan keadaan akhir (hasil reaksinya) adalah ……………, maka:
ΔH…. = ΔH…. + ΔH…….
ΔH…. = ΔH…. - ΔH…….
ΔH…. = …….. . - ……..
ΔH…. = …….. kJ

ELABORATION

Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat.


1. Diketahui :
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = -571,7 kJ
C3H4(g) + 4O2(g) → 3CO2(g) + H2O(l) ∆H = -1941 kJ
C2H4(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) ∆H = -2220 Kj
Tentukan perubahan entalpi reaksi :
C3H4(g) + 2H2(g) → C3H4(g) ∆H = ?
2. Perhatikan diagram siklus berikut ini !
Keadaan Awal Keadaan Akhir

Ca(s) + H2(g) + O2(g) ∆H2 = -986 kJ


Ca(OH)2(s)

∆H1 = -920 kJ ∆H3= ?

CaO(g) + H2O(l)
Tentukan nilai ∆H3 pada siklus di atas!
3. Diketahui:
∆Hfo H2O(l) = -285,5 kJmol-1
∆Hfo CO2(g) = -393,5 kJmol-1
∆Hfo C3H8(g) = -103 kJmol-1
a. Hitunglah ∆Hco C3H8!
b. Berapa kalor yang dilepaskan jika 10 gram C3H8 dibakar sempurna? (Ar C = 12, Ar
H= 1)
4. Perhatikan diagram berikut.

0 ------- S(s, monoklinik) + O2(g)

ΔH2
ΔH1
-0,30 kJ --------------- S(s, rombik) + O2(g)

ΔH3
-296,36 kJ ------ SO2(g)

Hitunglah perubahan entalpi yang menyertai pembentukan gas SO2(g) dari alotrop kristal
S bentuk rombik!

Anda mungkin juga menyukai