Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTIKUM

Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Mikroba

Disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah Mikrobiologi

Dosen pengampu :

Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si.

Dr. Kusnadi, M.Si

Disusun oleh :
Anisa Septia Gestina
1900102
Kelompok 6
Pendidikan Biologi B 2019

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
A. JUDUL :
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba
B. TUJUAN :
Menentukan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme.
C. PRINSIP DASAR :
Setiap mikroorganisme mempunyai respons yang berbeda terhadap faktor
lingkungan (suhu, pH, O2, salinitas, dan sebagainya.) Suhu, tinggi rendahnya suhu
mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Bakteri dapat tumbuh dalam rentang
suhu minus 5oC sampai 80oC, tetapi bagaimanapun juga setiap spesies mempunyai
rentang suhu yang pendek yang ditentukan oleh sensitivitas sistem enzimnya terhadap
panas. Bakteri dapat dikelompokkan berdasarkan pada kisaran suhu pertumbuhannya,
yaitu Psikrofil, Mesofilik, dan Termofilik.
Mikroorganisme juga tumbuh pada pH tertentu. Setiap spesies
mikroorganisme memiliki rentang pH spesifik untuk pertumbuhannya. Ada
mikroorganisme yang optimal tumbuh pada pH asam, pH netral ataupun pH basa. pH
spesifik untuk pertumbuhan mikroorganisme bergantung pada pH optimal untuk kerja
enzim. Ada golongan mikroorganisme yang bersifat asidofilik (suka asam), netral,
dan basofilik (suka basa).
Selain suhu dan pH faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme adalah ketersediaan oksigen, ada golongan mikroorganisme yang
bersifat aerobik, yaitu mikroorganisme yang hanya dapat tumbuh jika ada oksigen.
Ada pula mikroorganisme yang bersifat fakultatif yaitu tumbuhnya menyebar baik di
tempat yang ada oksigen maupun tidak ada oksigen. Ada pula mikroorganisme yang
bersifat mikroaerofilik, hidup membutuhkan oksigen namun tidak harus selalu ada.
Selain itu ada pula mikroorganisme yang bersifat anaerob yang bisa hidup tanpa
membutuhkan oksigen.
D. CARA KERJA :

Diagram 1. Prosedur kerja pertumbuhan uji bakteri terhadap pengaruh temperatur

Diagram 2. Prosedur kerja uji pengaruh pH terhadap pertumbuhan bakteri


Diagram 3. Prosedur kerja uji kebutuhan oksigen terhadap pertumbuhan bakteri

E. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil pengamatan dari data sekunder
Temperatur Pertumbuhan Bakteri

Kelompok Asal Pertumbuhan (-) atau (+)


Bakteri
5oC 25oC 37oC 55oC

1 Akar - + - -

2 Tanah - + + -
bakteri

3 Air sumur - + + -

4 Air mineral - + ++ -

5 Air mineral - + + -

6 Udara luar - + + -
ruangan

7 Jari tangan - + ++ -

8 Rambut - + ++ -
Kepala

Berdasarkan tabel pengamatan data sekunder di atas dapat diketahui bahwa


masing masing bakteri memiliki pertumbuhan yang berbeda di setiap suhunya.
Pada bakteri yang berasal dari akar terjadi pertumbuhan bakteri hanya pada suhu
25oC, hal ini disebabkan karena bakteri tersebut termasuk ke dalam tipe bakteri
mesophilic.
Bakteri yang berasal dari tanah dan air sumur terjadi pertumbuhan bakteri
terjadi pada suhu 25oC dan di suhu optimum 37oC, hal ini disebabkan karena bakteri
tersebut termasuk ke dalam tipe bakteri mesophilic.
Bakteri yang berasal dari air mineral pertama terjadi pertumbuhan bakteri
pada suhu 25oC dan di suhu optimum 37oC, pada suhu ini terjadi pertumbuhan yang
lebih banyak dibandingkan dengan suhu 25oC, hal ini disebabkan karena bakteri
tersebut termasuk ke dalam tipe bakteri mesophil dan di suhu inilah bakteri cenderung
melakukan metabolisme.
Bakteri yang berasal dari air mineral kedua terjadi pertumbuhan bakteri pada
suhu 25oC dan di suhu optimum 37oC, hal ini disebabkan karena bakteri tersebut
termasuk ke dalam tipe bakteri mesophilic.
Bakteri yang berasal dari udara luar ruangan terjadi pertumbuhan bakteri
pada suhu 25oC dan di suhu optimum 37oC, hal ini disebabkan karena bakteri tersebut
termasuk ke dalam tipe bakteri mesophilic.
Bakteri yang berasal dari jari tangan dan rambut kepala terjadi
pertumbuhan bakteri pada suhu 25oC dan di suhu optimum 37oC, pada suhu ini terjadi
pertumbuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan suhu 25oC, hal ini disebabkan
karena bakteri tersebut termasuk ke dalam tipe bakteri mesophilic dan di suhu inilah
bakteri cenderung melakukan metabolisme.

Tabel 2. Hasil Pengamatan dari data sekunder


pH Pertumbuhan Bakteri

Kelompok Asal Pertumbuhan (-) atau (+)


Bakteri
pH 3 pH 5 pH 7 pH 9 pH 11

1 Akar - - + + -
2 Tanah - + ++ - -
bakteri

3 Air - + ++ + -
sumur

4 Air - - + ++ -
mineral

5 Air - + ++ + -
mineral

6 Udara - - ++ + -
luar
ruangan

7 Jari - - + - -
tangan

8 Rambut - - + + -
Kepala

Berdasarkan tabel pengamatan data sekunder di atas dapat diketahui bahwa


masing-masing bakteri memiliki pertumbuhan yang berbeda pada setiap derajat
keasaman.
Pada bakteri yang berasal dari akar tumbuh tumbuh dengan baik pada pH 7
dan pH 9 hal itu disebabkan karena kecenderungannya untuk melakukan metabolisme
pada pH tersebut. Kecenderungannya untuk hidup pada pH 7 hingga pH 9
mengindikasikan bahwa bakteri ini merupakan bakteri netral namun masih dapat
melakukan metabolismenya pada pH yang agak basa. Sehingga dapat dikatakan
bahwa bakteri ini masih memiliki sedikit toleransi terhadap pH basa.
Pada bakteri yang berasal dari tanah tumbuh tumbuh dengan baik pada pH 5
dan pH 7 hal itu disebabkan karena pH lingkungan asalnya atau tanah umumnya
bersifat netral. Sehingga metabolisme bakteri ini sudah beradaptasi dengan pH tanah
yang umumnya memiliki derajat keasaman tersebut. Bakteri jenis ini disebut juga
sebagai bakteri netral.
Pada bakteri yang berasal dari air sumur tumbuh optimum pada pH 7 yang
berarti bakteri tersebut termasuk ke dalam jenis bakteri netral. Hal itu disebabkan
karena air sumur dapat juga dikatakan sebagai air tanah, seperti yang diketahui
sebelumnya bahwa tanah memiliki pH yang netral, maka air sumur ini pun akan
memiliki pH yang mendekati pH tanah.
Bakteri yang berasal air mineral tumbuh dengan baik pada pH 9, hal itu
menunjukan bahwa bakteri tersebut termasuk ke dalam jenis bakteri basofilik. Hal
yang menyebabkan ini terjadi ialah pH dari sumber air mineral yang agak basa
ataupun air sumber nya telah mengalami modifikasi penambahan mineral lainnya
sehingga bersifat agak basa.
Bakteri yang berasal dari air mineral yang kedua tumbuh dengan baik pada
pH 7. hal itu menunjukan bahwa bakteri tersebut termasuk kedalam jenis bakteri
netral.
Bakteri yang berasal dari udara luar ruangan dan jari tangan tumbuh
optimum pada pH 7, hal itu menunjukan bahwa bakteri tersebut termasuk ke dalam
jenis bakteri netral.
Sementara bakteri yang berasal dari rambut kepala tumbuh dengan baik pada
pH 7 dan pH 9, hal itu disebabkan karena seringnya terjadi perubahan pH pada kulit
kepala. Seperti yang kita tahu, saat menggunakan produk seperti sampo yang bersifat
basa, secara tidak langsung akan mempengaruhi pH dari kulit kepala dalam jangka
waktu tertentu. Namun normalnya kulit kepala memiliki pH yang netral. Bakteri ini
termasuk kedalam bakteri netral yang masih memiliki sedikit toleransi terhadap
suasana basa.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Data Sekunder


Kebutuhan Bakteri akan Oksigen

Kelompok Asal Bakteri Distribusi pertumbuhan pada Medium


KNA diri

1 Akar Koloni bakteri tumbuh di bagian atas tabung

2 Tanah bakteri Koloni bakteri tumbuh di bagian tengah


tabung

3 Air sumur Koloni bakteri tumbuh di bagian atas tabung

4 Air mineral Koloni bakteri tumbuh di bagian atas tabung

5 Air mineral Koloni bakteri tumbuh di bagian atas tabung

6 Udara luar ruangan Koloni bakteri tumbuh di bagian atas tabung

7 Jari Tangan Koloni bakteri tumbuh menyebar dalam


tabung
8 Rambut Kepala koloni bakteri tumbuh di bagian atas tabung

Berdasarkan tabel pengamatan data sekunder di atas dapat diketahui bahwa


setiap bakteri memiliki kebutuhan oksigen yang berbeda. Dapat dilihat pada bakteri
yang berasal dari akar, air sumur, air mineral, udara luar ruangan dan rambut kepala
termasuk ke dalam kelompok bakteri aerob obligat. Bakteri tersebut mutlak
membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya. Sehingga dalam kultur yang dibuat,
bakteri tersebut hanya dapat tumbuh di permukaan atas kultur.
Bakteri yang berasal dari tanah termasuk ke dalam kelompok mikroaerofil. Bakteri
tersebut sudah beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya yaitu tanah. bakteri
yang berada di dalam tanah membutuhkan oksigen untuk metabolismenya, tetapi
tidak seperti golongan bakteri aerob obligat, bakteri tanah dapat toleran terhadap
keberadaan oksigen yang sedikit berkaitan dengan lingkungannya (tanah) yang
aerasinya terbatas.
Sementara pada bakteri yang berasal dari jari tangan termasuk ke dalam
kelompok bakteri fakultatif anaerob. Bakteri tersebut dapat tumbuh dalam media yang
kaya oksigen ataupun pada media yang miskin oksigen. Sehingga dalam kultur yang
dibuat, koloni bakteri tumbuh menyebar dalam tabung.

F. KESIMPULAN :
Berdasarkan praktikum Uji Faktor Lingkungan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktor
ekstrinsik yaitu temperatur, pH, dan kebutuhan oksigen yang diperlukan. Berdasarkan
tabel hasil pengamatan dari data sekunder temperatur pertumbuhan dapat dilihat
bahwa semua kelompok bakteri merupakan mikroorganisme mesofilik. Sedangkan
berdasarkan data sekunder pH pertumbuhan bakteri, diketahui bahwa hampir semua
kelompok bakteri merupakan golongan netral kecuali kelompok 4 yang bersifat
asidofilik. Sementara berdasarkan data sekunder kebutuhan oksigen terhadap
pertumbuhan bakteri, diketahui hampir semua bersifat aerobik, kecuali kelompok
bakteri 2 yang bersifat mikroaerobik dan kelompok bakteri 7 yang bersifat fakultatif
aerobik.
G. JAWABAN PERTANYAAN :
1. Berdasarkan hasil praktikum yang tersaji pada tabel tersebut, apakah setiap bakteri
memiliki suhu, pH, dan kebutuhan oksigen yang sama? Jelaskan
Jawab:
Tidak, karena setiap bakteri memiliki struktur dan lingkunganya berbeda sehingga
memiliki ketahanan fisik pada kondisi tertentu.

2. Jelaskan pula faktor lingkungan apa saja yang berbeda yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri kelompok 2, 4, 6, dan 8? Jelaskan mengapa demikian!
Jawab:
● Suhu, karena suhu sangat mempengaruhi pergerakan pada tubuh bakteri
tersebut yang mana semakin rendah suhunya maka pergerakan bakteri atau
perkembangannya dapat terhambat dan berhenti
● pH, pada bakteri memiliki sistem ketahanan pada tubuhnya pada konsentrasi
asam yang terdapat pada lingkungan yang ditempatinya.
● Kebutuhan oksigen dari setiap bakteri berbeda. Kelompok bakteri 2
merupakan bakteri bersifat mikroaerofilik, hal ini karena habitatnya berada
dalam tanah yang kebutuhan oksigennya lebih sedikit dibanding jumlah
oksigen yang ada di atmosfer. Sedangkan kelompok bakteri 4,6,8 merupakan
kelompok bakteri aerobik yang dalam pertumbuhannya sangat bergantung
pada oksigen.

3. Kelompokkan kedelapan jenis bakteri tersebut berdasarkan suhu, pH, dan kebutuhan
oksigen dalam bentuk bagan!
Jawab:
Suhu : Mesofilik (1-8)
Faktor
Lingkungan

Berdasarkan Berdasarka
pH n suhu Kebutuha
n
Asidof Ne Bas Mesofilik OksigenFakult
Kelomp Kelom
Kelom Kelom Kelompok ok 1
pok 2
Kelom
1 Kelomp
Kelom
pok 3 ok 3
Kelompok Kelomp
3

4. Jelaskan mengapa faktor suhu, pH dan oksigen mempengaruhi pertumbuhan


mikroorganisme dari aspek fisiologi dan biokimia sel!
Jawab:
Karena metabolisme dari setiap bakteri berbeda. Metabolisme , dalam prosesnya
bakteri menghasilkan produk yang dapat menyebabkan pH mediumnya berubah.
Pertumbuhan bakteri membutuhkan pH optimum yang terletak antara 6,5 - 7,5, namun
terdapat bakteri yang mampu tumbuh di pH yang cenderung asam atau cenderung
basa karena faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungannya seperti bakteri anaerob
yang dapat melakukan fermentasi yang hasilnya cenderung asam.
Kondisi fisik penyediaan optimum pertumbuhan bakteri, proses pertumbuhan
tergantung pada reaksi kimiawi dan laju reaksi kimia yang dipengaruhi suhu, jika
suhu terlalu panas pada optimum pertumbuhannya atau terlalu rendah maka
pertumbuhan bakteri akan terhambat, dikarenakan terdapat enzim yang
mempengaruhi pertumbuhan bakteri, dimana enzim ini sangat peka terhadap suhu dan
hanya bekerja pada suhu yang optimal. Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oksigen,
sehingga bakteri dengan sifat aerob obligat tidak mampu tumbuh di kondisi tanpa
oksigen.

5. Buatlah kesimpulan dan generalisasi dari hasil praktikum berdasarkan hasil tabel
tersebut!
Jawab :
Dari praktikum tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa,dibutuhkan faktor
lingkungan yang optimum untuk memungkinkan pertumbuhan dari setiap
mikroorganisme. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme terbagi
menjadi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik yaitu suhu, dan pH, sedangkan faktor
kimia yaitu oksigen.

Anda mungkin juga menyukai