Anda di halaman 1dari 21

ASESSMENT

DALAM PSIKOLOGI KLINIS

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


1
KONSEP DASAR
Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi mengenai gejala-gejala yang dialami oleh
seseorang dan penyebab dari gejala-gejala tersebut.

Misalnya:
Apa saja gejala yang dirasakan?
Saya merasa sedih
Saya merasa tidak bersemangat
Saya merasa kesepian
Saya susah tidur

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


2
LANJUTAN

 Merupakan proses mengumpulkan dan menginterpretasi informasi dari berbagai


sumber yang digunakan sebagai dasar untuk diagnosis

Harus Hati-hati !!!


 Ada kecenderungan dipengaruhi social judgements disebabkan oleh pengumpulan &
processing data (logatnya jelek, wajahnya sangar, pakaiannya bagus, dsb)

3 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


TUJUAN ASESMEN KLINIS

 Diagnostic Classification
- Utk mengambil keputusan tritmen yang cocok
- Utk identifikasi gangguan psikologis

4 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


LANJUTAN...

 Description
- Gambaran kepribadian: interaksi indiv-lingk
- Kelemahan (problem) & kelebihan (fungsi adaptif
- Dimensi kepribadian: extraversion, stab. emosi

5 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


LANJUTAN...

 Prediction
- Membuat prediksi tentang perilaku manusia
- Membantu seleksi, memprediksi bahaya

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


6
PENTINGNYA MENGETAHUI RIWAYAT
GEJALA!
Hal-hal yang ditanyakan saat asesmen:
•Informasi detil mengenai gejala-gejala yang ada saat ini
•Kemampuan seseorang untuk berfungsi seperti biasanya
•Strategi penanganan stres (coping) yang dimiliki
•Peristiwa-peristiwa baru yang terjadi dan terkait dengan kemunculan
gejala
•Riwayat gangguan psikologis yang pernah dialami oleh orang tersebut
•Riwayat gangguan psikologis yang mungkin pernah dialami oleh anggota
keluarga

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


7
FAKTOR FISIOLOGIS DAN NEUROFISIOLOGIS

• Pada kasus-kasus yang terkait dengan kondisi fisiologis seseorang, asesmen terhadap
kondisi fisiologis dan neurofisiologis penting pula untuk dilakukan.

• Asessmennya antara lain berupa:


1. Pemeriksaan kesehatan fisik menyeluruh untuk mendeteksi
kondisi medis tertentu
2. Pertanyaan seputar penggunaan obat-obatan
3. Pemeriksaan fungsi kognitif dan kemampuan intelektual

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


8
FAKTOR SOSIO-KULTURAL

• Lingkungan sosial dan latar belakang


budaya seseorang dapat
mempengaruhi kemunculan gejala
gangguan psikologis, oleh karena itu
asesmen terhadap faktor ini penting
untuk dilakukan.

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


9
LANJUTAN...
Hal yang Sumber - Anggota keluarga, sahabat, teman yang dapat dipercaya dan
perlu dukungan sosial memiliki hubungan yang berkualitas dengan orang tersebut,
yang dimiliki: serta dapat memberi dukungan sosial yang berkualitas.
digali
mengenai
faktor Latar belakang - Budaya yang dianut oleh orang tersebut dan budaya yang
sosio- sosial dan berlaku di tempatnya tumbuh besar.
kultural: budaya: - Untuk seseorang yang bermigrasi, perlu diketahui juga seberapa
tinggi tingkat keberhasilannya dalam beradaptasi dengan lingkungan
dan budaya tempat ia tinggal saat ini. Kesulitan beradaptasi dengan
lingkungan dan budaya baru sangat mungkin berkontribusi pada
kemunculan gejala gangguan psikologis.

10 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


INTEGRASI FAKTOR BIOLOGIS/FISIOLOGIS, PSIKOLOGIS, DAN
SOSIAL PADA ASESMEN DAN DIAGNOSIS KLINIS

Gejala-gejala

Faktor sosial:
Dukungan sosial, relasi
dalam pekerjaan,
kemampuan sosial
Faktor fisiologis: Penyakit Faktor psikologis:
fisik tertentu, Kerentanan Kepribadian, kemampuan
terkait genetik, Fungsi otak mengatasi tekanan (coping),
kekuatan intelektual, gejala
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
11
PROSES ASESMEN KLINIS
Menggambarkan proses mencari informasi utk mengenali masalah & memecahkan masalah

Agar efektif, asesmen diatur dalam rangkaian yang sistematis


Tahap-tahap Proses Asesmen

12 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


PLANNING FOR ASSESSMENT

 Apa yang ingin diketahui & bagaimana mengukurnya ?

 Sejauh mana informasi dianggap cukup ?

 Rencana mengeksplorasi level asesmen

 Merencanakan aspek-aspek yang akan diungkap  Case study guide (identitas,


riwayat gangguan, latar belakang keluarga, dsb)

13 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


COLLECTING ASSESSMENT DATA

 Data apa yang ingin diketahui ?

 Bagaimana kita mendapatkannya ?

 Sumber data asesmen:


- Interview
- Test
- Observation
- Life records

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


14
PROCESSING ASSESSMENT DATA

 Menentukan data apa yang berarti ?

 Transformasi dari data kasar ke interpretasi

 Mengkombinasikan antar data:


Hasil psikotes + penilaian “subjektif” -> memprediksi perilaku

15 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


COMMUNICATING ASSESSMENT DATA

 Data harus dapat dikomunikasikan, maka dibuat laporan asesmen yang komunikatif
> Jelas
> Relevan dengan tujuan
> Tidak overgenerality

16 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


SYARAT ALAT ASESMEN
Alat-alat yang digunakan untuk asesmen harus melalui uji validitas dan reliabilitas terlebih
dahulu.

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


17
VALID DAN RELIABEL

 Alat yang valid artinya mampu dengan tepat mengukur apa yang memang ingin diukur/ dicari
tahu dalam proses asesmen.

 Alat yang reliabel artinya dapat dipercaya dan hasilnya konsisten untuk digunakan dalam
asesmen serupa dari waktu ke waktu dan dari kondisi ke kondisi.

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


18
MASALAH YANG DAPAT DITEMUI PADA PROSES ASESMEN
• Seseorang dapat merasa resisten untuk menyampaikan informasi seputar diri dan keluhannya, karena
berbagai tidak mau/ merasa tidak nyaman untuk berbagi

• Seseorang memiliki keterbatasan fungsi kognitif

• Usia orang yang masih terlalu muda (masih anak-anak/ remaja), manifestasi gangguan masih sangat
mungkin berubah seiring perkembangan usia

• Perbedaan budaya antara ahli yang melakukan asesmen dengan klien, disebabkan oleh misalnya,
perbedaan bahasa dan penilaian yang berbeda terhadap sebuah perilaku/ masalah yang sama.

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


19
ASESMEN UNTUK DIRI SENDIRI
(SELF-ASSESSMENT)
 Sekarang ini, mudah bagi kita untuk menemukan alat tes psikologis di majalah, buku, website
bebas. Hanya saja, kita perlu berhati-hati karena alat tes tersebut belum tentu sudah teruji
valid dan reliabel menurut kaidah psikometrik yang berlaku.

 Self-assessment dapat dilakukan, tetapi ingat selalu beberapa hal berikut:


– Informasi/ hasil yang diperoleh dari self-assessment itu bersifat dugaan, bukan
kesimpulan yang pasti.
– Konsultasi kepada ahli (psikolog) selalu diperlukan untuk memastikan seberapa besar
hasil self- assessment tersebut dapat dipercaya.

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


20
Thank You For Attention

21 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog

Anda mungkin juga menyukai