Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM 2006 (KTSP)

Dosen Pengampu :

Nukhbatul Bidayati Haka, M. Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Agung Pangestu 2011060287 (A)


2. Alfiyani Leoninda 2011060269 (C)
3. Cindi Lacsita Difa 2011060034 (C)
4. Cindy Ayu Nur Fina 2011060277 (B)
5. Dwi Febtiana 2011060224(B)
6. Emilia Safitri 2011060057(A)
7. Fani Andani 2011060219 (B)
8. Fathiyatu Fadhila 2011060063(C)
9. Oktaria 2011060245 (A)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TP. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita semua kenikmatan sehat
jasmani dan rohani sehingga pada kesempatan ini kami dari kelompok 4 dapat
menyelesaikan tugas Makalah dengan judul materi “Standar kompetensi lulusan kurikulum
2006(KTSP)” Shalawat serta salam yang tercurah limpahkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingannya kepada kita dari kegelapan menuju
alam yang terang benderang seperti sekarang ini sehingga kita menjadi umat muslim yang
beriman secara kaffah.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Telaah Kurikulum Biologi dengan dosen pengampu ibu Nukhbatul Bidayati Haka.M.Pd.
selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis maupun
pembaca.

Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak atau
rekan-rekan kelompok yang secara langsung ikut serta dalam membantu proses pembuatan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kat sempurna.
Maka dari itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Natar,28 September2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 4


1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Standar Isi ................................................................................... ...................... 6


2.2. Standar proses ............................................................................. ...................... 7
2.3. StandarPenilaian .......................................................................... ...................... 12

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 16
3.2. Saran ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Sejak tahun 2006, Pusat Kurikulum telah melakukan kegiatan pendampingan ter-
hadap satuan pendidikan (sekolah) agar mampu mengembangkan dan mengimplementasikan
KTSP yang mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta Pelaksanaan
kedua Standar tersebut. Pada tahun 2008, Pusat Kurikulum sudah memprogramkan untuk
melakukan pendampingan di 441 kabupaten dan kota, namun program tersebut hanya bisa
dilaksanakan di sebagian besar kabupaten dan kota dan diutamakan yang letaknya jauh dan
terpencil. Hal itu mengingat adanya pemotongan yang cukup besar terhadap anggaran
kegiatan Pusat Kurikulum. Pendampingan diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan
dorongan kepada seseorang atau kelompok tertentu agar mampu melakukan tindakan atau
aktivitas sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Jadi, pendampingan pengembangan KTSP
adalah suatu usaha untuk memberikan dorongan kepada sekolah agar mampu
mengembangkan kurikulum sekolah sesuai dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan. Namun demikian, dalam implementasinya pendampingan KTSP di setiap kabupaten
dan kota melibatkan selain pihak kepala sekolah, guru, dan pengawas, juga staf terkait di
dinas pendidikan setempat.
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan pendampingan yaitu
sebagai berikut:
1. Pendekatan Hirarkhi Birokrasi (Bureaucratic Hierarchies Approach): pendampingan
yang dilakukan berdasarkan pada tingkatan kebijakan birokrasi mulai dari pusat,
dinas, sampai kesekolah;
2. Pendekatan Keahlian (Expertise Approach): pendampingan yang dilakukan oleh para
ahli dari perguruan tinggi yang memiliki kapasitas konsepsi dan substansi kurikulum;
3. Pendekatan Model (Modeling Approach): pendampingan yang dilakukan dengan
menggunakan sekolah yang sudah memiliki KTSP sebagai model;
4. Pendekatan Kolegial(Colleague Approach): pendampingan yang dilakukan melalui
teman sejawat seperti MKKS, KKG, dan MGMP.

4
Pendekatan-pendekatan pendampingan tersebut dapat dilakukan secara sendiri-sendiri atau
secara eklektik.Dalam kaitan tersebut, Pusat Kurikulum memilih pendekatan yang bersifat
eklektik karena hal tersebut tampak lebih baik jika hanya menggunakan salah satu
pendekatan.Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan.

Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2006/2007 dengan mengacu pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri pendidikan Nasional
masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP Pada prinsipnya, KTSP merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah
agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan SI SKL.

1.2. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah disusunnya makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Standar Isi
2. Apa yang dimaksud dengan Standar Proses
3. Apa yang dimaksud dengan StandarPenilaian

1.3. TujuanPenulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah KurikulumBiologi
2. Untuk menambah wawasan mengenai Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum
2006 (KTSP

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Standar Isi


Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi yang dituangkan
dalam persyaratan Kompetensi tamatan, Kompetensi bahan kajian Kompetensi
matapelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.Termasuk
dalam Standar Isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat.
1. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan
untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
2. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui system tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Kebijakan tentang standar isi ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab III pasal 5 ayat (1) dan (2), dengan rincian sebagai
berikut:
Pasal 5
(1) Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

(2) Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender

6
pendidikan/akademik. 1
2.2. Standar Proses
Menurut PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007standar proses berisikan kriteria
minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar prosesadalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk
mencapai kompetensi lulusan.Berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada
jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.Standar Proses
pendidikan mencakupstandar yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang.
Untuk satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien. 2

A. Perencanaan Proses Pembelajaran


1. Silabus
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkanStandar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan,danPanduan Penyusunan KTSP.Dalam pelaksanaannya,pengembangan
silabus dapat dilakukan olehpara guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah
sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.Pengembangan silabus
disusun di bawah supervisi dinas kab./kota yang bertanggung jawab untuk jenjang SD dan
SMP, dan dinas provinsi untuk jenjang SMA dan SMK, serta departemen yang menangani
urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) adalah penjabaran dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.RPP disusun
untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.Guru
merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di

1
Susilo Bambang Yudhoyono, Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan:
Bab IV Standar Proses (Jakarta: Presiden Republik Indonesia, 2005), 7
2
6 Ibid., 17

7
satuan pendidikan.
Komponen RencanaPelaksanaanPembelajaran :
 Identitas mata pelajaran
 Standar kompetensi
 Kompetensi dasar
 Indikator pencapaian kompetensi
 Tujuan pembelajaran
 Materi ajar
 Alokasi waktu
 Metode pembelajaran
 Kegiatan pembelajaran
 Penilaian hasil belajar
 Sumber belajar

Prinsip-PrinsipPenyusunan RPP:
 Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
 Mendorong partisipasi aktif peserta didi
 Mengembangkan budaya membaca dan menulis
 Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
 Keterkaitan dan keterpaduan
 Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran


Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran terbagimenjadibebrapahalyaitu:
1. Rombongan Belajar berjumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar
untuk SMA adalah: 32 Peserta Didik
2. Beban Kerja Minimal Gurumencakup kegiatan pokok merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih
peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahanBeban kerja guru sebagaimana
dimaksud di adalah sekurangkurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
3. Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat
guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari bukubuku teks pelajaran

8
yang ditetapkan oleh Menteri.Rasio untuk peserta didik adalah 1:1 per mata pelajaran.
Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan,
buku referensi dan sumber belajar lainnya. Guru membiasakan peserta didik
menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan
sekolah/madrasah.
4. Pengelolaan Kelas
 Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan
 Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik
 Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik
 Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik
 Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dankeputusan
pada peraturan dalam menyelenggara-kan proses pembelajaran
 Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap res-pons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembela-jaran berlangsung
 Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis
kelamin dan status sosial ekonomi
 Guru menghargai pendapat peserta didik
 Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi
 Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunyadan.
 Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
3. PelaksanaanPembelajaran
EksplorasiDalam kegiatan guru:
1) melibatkan peserta didik sertamencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang
jadi guru dan belajar dari aneka sumber
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan

9
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
Elaborasi Dalarn kegiatan guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar
6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual maupun
kelompok
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi Dalam kegiatan guru:


1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan

C.Penilaian Hasil Pembelajaran


Dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untukMengukur tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik,Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar,dan

10
Memperbaiki proses pembelajaran yangdilakukan secaraKonsisten,Sistematik,dan
TerprogramPenilaian hasil pembelajaran menggunakanStandar Penilaian Pendidikan
danPanduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
Menggunakanmetode:
1) tes dan non-tes
2) bentuk tertulis atau lisan
3) pengamatan kinerja
4) pengukuran sikap
5) penilaian hasil karya (tugas, proyek dan/atau produk)
6) portofoliopenilaian diri.

D.Pengawasan Proses Pembelajaran


1) Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran.Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawas satuan pendidikan.
2) Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara
pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.Kegiatan supervisi dilakukan
oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas satuan pendidikan.
3) Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran
secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.Evaluasi proses pembelajaran
diselenggarakan dengan cara:
 membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar
proses.
 mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan
kompetensi guru.
Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam
proses pembelajaran.
4) Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

11
5) Tindak LanjutPenguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar.Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum
memenuhi standar. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan Iebih lanjut.

3.3. StandarPenilaian
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan
merupakan Pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Ditetapkannya PP No. 19 tersebut, mengisyaratkan betapa pentingnya standar yang
terkait dengan masalah pendidikan yang dapat dijadikan rujukan bagi siapapun yang
berkepentingan terhadap masalah pendidikan di Negara Republik Indonesia.
Peran guru sebagai agen pembelajaran disebutkan dalam pasal 28 ayat 3 yang menyebutkan bahwa
guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak
usia dini harus memiliki beberapa kompetensi, meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. 3
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 PP 19,
Tahun 2005, bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, dengan mempertimbangkan hasil penilaian
peserta didik oleh pendidik. Dalam memberi batasan standar penilaian hasil belajar yang
harus dilakukan oleh satuan pendidikan BSNP mengemukakan dua standar pokok, yaitu
sebagai berikut:
a. Standar Penentuan Kenaikan kelas
Standar penentuan kenaikan kelas yang dikeluarkan oleh BSNP dalam pedoman umum
penilaian terdiri dari tiga hal pokok yaitu:
1) Pada akhir tahun pelajaran, satuan pendidikan menyelenggarakan ulangan kenaikan kelas;
2) Satuan pendidikan menetapkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) pada setiap
mata pelajaran, SKBM tersebut harus ditingkatkan secara berencana dan berkala;
3) Satuan pendidikan menyenggarakan rapat Dewan pendidik untuk menentukan kenikan
kelas setiap siswa.

3
Saiful Arif, Etika Profesi Guru (Surabaya: Pena Salsabila, 2014), 52

12
b. Standar Penentuan Kelulusan
Dalam menetapkan standar Penetuan Kelulusan, BSNP membuat ketetapan yang meliputi:
1) Pada akhir jenjang pendidikan satuan pendidikan menyelenggarakan ujian sekolah pada
kelompok mata pelajaran IPTEKS
2) Satuan pendidikan menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai
akhir peserta didik pada (a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia (b)
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian (c) kelompok mata
pelajaran estetika dan (d) kelompok mata pelajaran jasmani olehraga dan kesehatan
untuk menentukan kelulusan
3) Satuan pendidikan menentukan kelulusan peserta didik berdasarkan kriteria kelulusan
yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 72 ayat
(1) yang menyatakan bahwa Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah; (a) menyelesaikan seluruh program
pembelajaran, (b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan, (c) lulus ujian
sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
(d) lulus ujian nasional.

Teknik Penilaian menurut BSNP Proses memperoleh data proses dan hasil belajara;
pendidik dapat menggunakan berbagai teknik penilaian secara komplementer sesuai dengan
kompetensi yang dinilai. Menurut Pedoman umum BSNP, teknik penilaian yang dapat
digunakan secara komplementer ataupun sendiri-sendiri sesuai dengan kompetensi yang akan
dinilai antara lain. 4
a. Tes Kinerja
Tes Kinerja dalam hal ini adalah berbagai jenis tes yang dapat berbentuk tes
keterampilan tertulis, tes identifikasi, tes simulasi, uji petik kerja, dan sebagainya.
Melalui tes kinerja ini peserta didik mendemonstrasikan unjuk kerja sebagai
perwujudan kompetensi yang telah dikuasainya.
b. Demonstrasi
Teknik demonstrasi dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data kuantitatif dan

4
Dani Sunardi, Standar penilaian sesuai BSNP.Hal 26 unit 2

13
kualitatif sesuai kompetensi yang dinilai.
c. Observasi
Observasi terkait dengan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan
secara formal yaitu observasi dengan menggunakan instrumen yang sengaja dirancang
untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan belajar peserta didik, maupun observasi
informal yang dapat dilakukan oleh pendidik tanpa menggunakan instrumen.
d. Penugasan
Penugasan adalah bentuk evaluasi yang dapat dilakukan dengan model proyek yang
berupa sejumlah kegiatan yang dirancang, dilakukan dan diselesaikan oleh peserta
didik di luar kegiatan kelas dan harus dilaporkan baik secara tertulis maupun lisan.
Penugasan ini dapat pula berbentuk tugas rumah yang harus diselesaikan peserta
didik.
e. Portofolio
Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam karya
tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan belajar dan
prestasi siswa.
f. Tes tertulis
Tes tertulis merupakan teknik penilaian yang paling banyak digunakan oleh pendidik,
adalah tes yang bisa berupa tes dengan jawaban pilihan atau isian, baik pilihan ganda
benar salah ataupun menjodohkan, serta tes yang jawabannya berupa isian ataupun
uraian.
g. Tes Lisan
yaitu tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta
didik dengan satu atau beberapa penguji. Pertanyaan ataupun jawabannya
disampaikan secara langsung atau spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar
pertanyaan dan pedoman penskoran.
h. Jurnal
Jurnal pada dasarnya merupakan catatan siswa selama berlangsungnya proses
pembelajaran, sehingga jurnal berisi deskripsi proses pembelajaran dengan kekuatan
dan kelemahan siswa terkait dengan kinerja ataupun sikap.
i. Wawancara
Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi mendalam yang diberikan
secara lisan dan spontan, tentang wawasan, pandangan atau aspek kepribadian peserta
didik.

14
j. Inventori
Inventori adalah skala psikologis yang digunakan untuk mengungkap sikap, minat
dan persepsi peserta didik terhadap obyek psikologis, ataupun fenomena yang terjadi,
antara lain berupa skala Likert dan sebagainya.
k. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian yang digunakan agar peserta didik dapat
mengemukakan kelebihan dan kekurangan diri dalam berbagai hal.
l. Penilaian antar Teman (penilaian sejawat)
Penilaian antar teman ini dilakukan dengan meminta siswa mengemukakan kelebihan
dan kekurangan teman dalam berbagai hal. Penilaian ini dapat pula berupa sosiometri
untuk mendapat informasi anak-anak yang favorit dan anak-anak yang terisolasi
dalam kelompoknya.

Berbagai teknik penilaian tersebut dapat dilakukan secara kombinasi untuk


bisa memperoleh informasi yang selengkap dan sedetail mungkin tentang proses,
kemajuan dan hasil belajar peserta didik. ataupun menjodohkan, serta tes yang
jawabannya berupa isian ataupun uraian.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan KTSP secara yuridis
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan.
Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan Kompetensi tamatan, Kompetensi bahan kajian Kompetensi matapelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan..Standar Proses
pendidikan mencakup standar yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar penilaian bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk
semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, dengan mempertimbangkan hasil
penilaian peserta didik oleh pendidik.

B. Saran

Kami sebagai penyusun, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penyusun akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Dalili,Arifah. 2011. Standar Proses Kurikulum 2006. Peraturan Mentri Pendidikan nasional
Republik Indonesia nomor 41 tahun 2007

Sunardi,Dani.dalam artikel “ Standar Penilaian sesuai BSNP”. Asesmem pembelajaran.

Sudrajat, Ahmad. 2008. “ Pengembangan Diri Dalam KTSP”


Https://guruw.wordpress.com/2008/02/02/pengembangan-diri-dalam-ktsp/ (diakses
pada tanggal 28 September 2021 pukul 18:23 WIB)

Ulum,Miftahul. 2020. “Kebijakan Standar Nasional Pendidikan”.SYAIKHUNA:Jurnal


Pendidikan dan Pranata Islam. Vol.11

17

Anda mungkin juga menyukai