Anda di halaman 1dari 22

PENELITIAN PENGELOLAAN DANA DESA

DI DESA LUHULELY
(Studi penelitian desa LUHULELY kecamatan Pulau Letti kabupaten MBD)

Disusun oleh:

Darius Sandry Ulimpaty

1216220110063

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

TP 2021/2022

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas karunianya,sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Saya berterimakasih kepada setiap pihak yang terlibat
dan membantu saya dalam penyusunan tuga penelitian ini.

Proposal Mata kuliah metodologi penulisan laporan kali ini


mengangkat tema pengelolaan keuangan negara yang berjudul penelitian
pengelolaan keuangan dana desa .Proposal ini disusun sedemikian rupa
dangan mencari dan mengembangkan sejumlah informasi yang saya
dapatkan baik melalui buku,wawancara secara langsung dengan
bendahara keuangan desa,dan wawancara dengan masyarakat di desa
sinanggul. Saya berharap dengan informasi yang saya dapat,kemudian
saya sajikan ini dapat memberikan penjelasan yang cukup tentang
pengelolaan dana desa di desa Luhulely.

Demikian satu dua kata yang bisa saya sampaikan kepada


pembaca proposal ini,Jika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun
kutipan, saya terlebih dahulu memohon maaf dan saya juga berharap
semua pihak dapat memakluminya. Semoga semua pihak dapat
menikmati dan mengambil esensi dari proposal ini. Terima kasih

Luhulely, 27 Oktober 2021

Penyusun

(Darius Sandry Ulimpaty)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB 1...........................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................3

C. Tujuan Penelitian..................................................................................................4

D. Manfaat Penelitian..............................................................................................4

BAB II...........................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................5

1.1 Pengelolaan dana desa......................................................................................5

1.2 Proses pencairan dana desa..............................................................................6

1.3 Prinsip penggunaan dana desa..........................................................................8

1.5 Metode Penelitian..............................................................................................10

1 .Lokasi penelitian.............................................................................10
2..Sumber Data...................................................................................10
3,Teknik pengumpulan data................................................................10
4.Teknik Analisa Data..........................................................................10
5.Teknik penetuan informan/ sampel..................................................11
BAB III........................................................................................................12

PENUTUP..................................................................................................12

A.Kesimpulan..........................................................................................................12

B.Saran....................................................................................................................13

Daftar Pustaka............................................................................................14
LAMPIRAN.................................................................................................15

TRANSKIP WAWANCARA.....................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dana desa merupakan bagian terpenting dalam pembangunan desa


,desa merupakan ujung tombak pembangunan untuk kesejahteraan
masyarakat .oleh karena itu pembangunan desa merupakan peranan
penting yang harus dilakukan karena didalam nya terkandung unsur
pemerataan dan langsung dapat dinikmati oleh masyarakat desa
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam menjalan kan pengelolaan keuangan desa ,desa diberikan


kewenangan dan anggaran dana dari APBN yang disebut dengan dana
desa.dana desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan
dan belanja negara(APBN) yang diperuntukan bagi desa yang ditransfer
melalui anggaranpendapatan dan belanja daerah (APBD)kabupaten/kota
dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah,
pelaksanaan pembangunan,pembinaan masyarakat,dan pemberdayaan
masyarakat .

Dana desa tersebut bertujuan untuk memberikan/meningkatkan


pelayanan publik desa,mengentaskan kemiskinan,memajukan
perekonomoian desa,mengentaskan kesenjangan antar desa,memperkuat
masyarakat desa sebagai sebjek pembangunan ,dan memberikan
wewenang kepada desa untuk melakukan pembangunan desa secara
mandiri sesuai dengan potensi masing-masing desa dan sebagai sarana
dari pemerintah sebagai penunjang peningkatan untuk pembangunan dan
pemberdayaan desa .

Berbiraca tentang pengelolaan dana desa disini penulis melakukan


penelitian dengan wawancara secara langsung dengan bendahara desa
dan salah satu masyarakat yang merasakan dana desa tersebut makalah
ini memaparkan tentang pengelolaan dana desa dan proses pencairan
dana desa yang dilakukan di balai desa sinanggul kecamatan mlonggo
kabupaten jepara .adapun asas pengelolaan dana desa menurut undang
undang adalah keuangan desa dikelola berdasarkan asas transparan
yaitu terbuka mengemukakan tentang pengelolaan dana desa untuk
memperoleh informasi yang benar ,jujur dan tidak menyimpang tentang
pengelolaan dana desa dalam setiap tahapmya baik dalam
penganggaran,perencanaan pertanggungjawaban maupun pemeriksaan
dengan tetap mempertahankan perlindungan atas hak asasi pribadi
,golongan,Maupun rahasia desa.kedua yaitu akuntabel yaitu mampu
menetukan hasil akhir penyelenggaraan kegiatan kegiatan desa dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat khususnya pengelolaan
keuangan desa ,ketiga yaitu partisipatif ,pelaksanaan keuangan desa
tidak hanya tanggung jawab dari pemerintah desa melainkan seluruh
masyarakat desa ikut mengawasi pengelolaan keuangan desa dengan
aktif.yang terakhir yaitu tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan
desa harus mengutamakan kepatuhan dan sesuai dengan perundang-
undangan.

Pengelolaankeuangan/dana desa meliputi


perencanaan,pelaksanaan,penatausahaan,pelaporan dan
pertanggungjawaban . (permendagri no113 tahun 2014) yaitu
perencanaan meliputi sekdes menyusun raperdes tentang APBdes yang
akan dibahas dan disepakati antara kades dan BPD ,APBDesa dievaluasi
oleh bupati /walikota selama maksimal 20 hari kerja selama maksimal 20
hari kerja dan kepala desa harus melakukan penyempurnaan selama 7
hari jika APBDesa dinyatakan reperdesa tidak sesuai ,APBDesa
disampaikan kepada bupati/walikota melalui camat paling lambat bulan
oktober tahun berjalan ,dan prioritas penggunaan dana desa ditetapkan
dalam musyawarah desa antara BPD ,pemdes,dan unsur masyarakat .
Pengelolaan meliputi pengeluaran dan penerimaan dilaksanakan melelui
rekening kas desa atau sesuai ketetapan pemerintah kabupaten /kota
dengan dukungan bukti yang lengkap dan sah , pemdes dilarang
melakukan pungutan selain yang ditetapkan dalam perdes,bendahara
dapat menyimpan uang dalm kas desa & besarnya ditetapkan dengan
perbup/walikota,pengadaan barang dan jasa di desa diatur dengan
perbup/walikota dan penggunaan biaya tak terduga dibuat rincian RAB
dan disahkan kepala desa.

Penatausahaan meliputi melakukan tutup buku setiap akhir bulan wajib


dilaksanakan oleh bendahara desa,pencatatan setiap penerimaan dan
pengeluaran ,mempertanggungjawabkan uang melalui laporan ,laporan
disampaikan setiap bulan kepada kades paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya dan menggunakan buku kas umum,buku kas pembantu dan
buku bank.

Pelaporan dan pertanggungjawaban meliputi

Kades menyampaikan laporan kepada bupati/walikota melalui camat yang


terdiri dari laporan realisasi pelaksanaan APBDesa semester pertama dan
semester akhir tahun .laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa disampaikan setiap akhir tahun anggaran yang terdiri dari
pendapatan, belanja,dan pembiayaan dimana ditetapkan dengan perdes
dan lampiran format laporan.

Adapun tugas dari bendahara menurut permendari uu no 113 tahun


2014 adalah bertanggungjawab melakukan pencatatan setiap penerimaan
dan pengeluaran ,serta melakukan tutup buku setiap setiap akhir tahun
setiap akhir bulan secara tertib,mempertanggung jawabkan
uang,menyampaikan laporan pertanggungjawaban setiap bulan nya
kepada kades paling lambat tanggal 10 setiap bulan nya.dan dalam
kegiatan pengelolaan keuangan bendahara bertugas Bersama dengan
kaur keuangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya,maka
penulis merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1.Bagaimana pengelolaan /perencanaan anggaran dana desa di desa


sinanggul?

2. Bagaimana efektivitas dana desa dalam pembangunan desa di desa


sinanggul?

3.Bagaimana proses pencairan dana desa di desa sinanggul?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan ,maka tujuan dari
penelitian ini adalah:

1.Untuk mengetahui dan memahami proses pengelolaan /perencanaan


anggaran dana di desa sinanggul.

2.Untuk menganalisis efektivitas perencanaan anggaran di desa


sinanggul sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku dann tidak
terjadi penyelewengan

3.Untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses pencairan dana


desa

D. anfaat Penelitian

Berdasarkan latarbelakang yang telah di uraikan,maka manfaat dari


penelitian ini adalah:

1.Menambah wawasan ,pengalaman,dan pemahaman mengenai sistem


perencanaan pengelolaan keuangan desa terutama di desa sinanggul
2.Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi
perkembangan konsep mengenai pelaksaan pemerintah
daerah,khususnya mengenalai akuntabilitas pengelolaan pelaporan
keuangan dana desa.

3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
untuk penelitian berikutnya yang sejenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

“Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang berada dalam suatu


wilayah dan berwenang dalam menjalankan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat yang diakui dan di hormati oleh NKRI.desa
merupakan bagian terpenting dalam suatu negara , Dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penngelolaan keuangan dana desa di desa
Luhulely, kecamatan Pulau Letti, Kabupaten Maluku Barat Daya.

1.1 Pengelolaan dana desa


Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara secara langsung ke
bendahara keuangan desa Luhulely dan salah satu masyarakat di desa
Luhulely, ,dari informasi yang saya terima pada saat wawancara dan
merekam audio di balai desa tersebut bapak usman selaku bendahara di
balai desa tersebut mengatakan pengelolaan dana desa di jalankan
berdasarkan permendagri Nomor 20 tahun 2018 tentang pengelolaan
keuangan desa pengelolaan keuangan desa meliputi perencanaan,
pelaksanaan,penetausahaan,pelaporan,pertanggungjawaban keuangan
desa.

Sedangkan pengertian dari keuangan desa menurut undang-undang


tentang pengelolaan keuangan desa permendagri nomor 20 tahun 2018
adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat di nilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban desa.asas pengelolaan keuangan desa di
kelola berdasarkan asas-asas transparan ,akuntabel,partisipatif,serta
dilakukan dengan tertib dan disiplin.adapun Kepala desa adalah pusat
konsultasi pemerintah desa atau yang disebut (PKPKD )dan mewakili
pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan milik Desa yang
dipisahkan.dalam melaksanakan kekuasaan nya kepada perangakat
desa selaku pejabat pengelolaan keuangan daerah (PPKD).pelimpahan
PKPKD dan PPKD di tetapkan dengan keputusan kepala desa.PPKD
terdiri atas Sekertaris Desa,Kaut dan Kasi, serta Kaur Keuangan.
Sekertaris desa bertugas mengkoordinasikan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan (APB) anggaran pendapatan belanja
Desa,mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan rancangan APB
Desa dan rancangan perubahan APB,dll.sedangakan tugas dari kaur
keuangan dan bendaharawan adalah kaur keuangan melaksanakan
fungsi kebendaharaan ,menyusun RAK Desa,melakukan penatausahaan
yang meliputi
menerima,menyimpan,menyetorkan/membayar,menatausahakan dan
mempertanggung jawabkan penerimaan pendapatan Desa dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APB Desa,kaur keuangan dalam
melakukan fungsi kebendaharaan memiliki Nomor pokok wajib pajak
pemerintah Desa.Sedangkan kaur dan kasi mempunyai tugas melakukan
tindakan yang mengkibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya,melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang
tugasnya,mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya ,menyusun
DPA(dokumen pelaksanaan anggaran), sesuai bidang tugasnya,dan
menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk
bidang tugasnya untuk pertanggungjawaban pelaksanaan APB
Desa,pembagian tugas kaur dan kasi pelaksana kegiatan anggaran
dilakukan berdasarkan bidang tugas-tugas nya dan di tetapkan dalam
RKP(rencana kerja pemerintah) Desa.
1.2 Proses pencairan dana desa
Dana desa berasal dari pusat,ADD(alokasi dana desa) berasal dari
kabupaten,dan PAD(pendapatan asli daerah) berasal dari desa
tersebut.adapun tugas bendahara sendiri yaitu sesuai dengan SPOK/LKM
yang ada yaitu menyimpan dana,menyalurkan dana,bendahara desa
berkerja bersama kaur keuangan lain nya,penyaluran dana melalui proses
pengajuan atau mengajukan proses pencaiaran melalui verifikasi dari
kecamatan,sedangkan untuk pencairan di tingkat lingkungan atau
kelompok masyarakat (POKMAS)yaitu dari pengajuan yang dilakukan
masyarakat itu sendiri melalui rekomendasi dari RT(rukun tetangga)
tersebut,dalam pencairan dana desa tidak sebatas masuk rekening desa
dan tidak bisa diambil sesuka hati,pengambilan dana tersebut harus ada
surat rekomendasi dari kecamatan dan setelah dana desa tersebut di
ambil,dana tersebut harus digunakan sesuai dengan rencana penggunaan
dana yang diajukan sebelumnya,sedangkan proses pencairan melalui 3
tahap yaitu 20%,40%,40%,dan setiap pengambilan dana tersebut harus di
cantumkan pada LPD(Lembaga pengkreditan desa) untuk realisasi nya
dijelaskan juga dan di laporkan pada kecamatan.dari penelitian yang saya
dapatkan di desa sinanggul bahwa pengelolaan keuangan desa di lakukan
sesuai dengan undang-undang tentang pengelolaan dana desa yang
berlaku .

Anggaran pendapatan dan belanja Desa(APB Desa) terdiri dari


pendapatan Asli Desa,transfer meliputi Dana Desa,Bagian dari Hasil
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kabupaten/kota,alokasi dana
desa(ADD),Bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah provinsi, bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota,dan pendapatan lain-lain .Pelaksanaan
pengelolaan keuangan Desa merupakan penerimaan dan pengeluaran
desa yang dilaksanakan melalui rekening kas Desa pada bank yang di
tunjuk Bupati/Walikota,,Rekening kas desa dengan specimen tanda
tangan kepala desa dan kaur keuangan,desa yang belum memiliki
pelayanan perbankan di wilayahnya,rekening kas Desa di buka di wilayah
terdekat yang dibuat oleh pemerintah Desa dengan specimen tanda
tangan kepala desa dan kaur keuangan.Rekening kas desa dilaporkan
kepala desa kepada bupati/wali kota.Pengelolaan keuangan desa
meliputi:perencanaan,pelaksanaan,penatausahaan,pelaporan,dan
pertanggungjawaban.pengelolaan keuangan desa dilakukan dengan Basis
Kas,Basis Kas merupakan pencatatan transaksi pada saat kas di terima
atau dikeluarkan dari rekening kas desa,pengelolaan keuangan desa
dapat dilakukan dengan menggunakan sistem informasi yang dikelola
kementrian dalam negeri.sedangkan (Perencanaan pengelolaan
keuangan desa) merupakan perencanaan penerimaan dan pengeluaran
pemerintahan Desa pada tahun anggaran berkenaan yang dianggarkan
dalam APB Desa.Sekertaris desa mengkoordinasikan penyusunan
rancangan APB Desaa tahun berkenaan dan pedoman penyusunan APB
Desa yang diatur dengan peraturan Bupati/Walikota setiap tahun,materi
muatan peraturan Bupati/Walikota paling sedikit memuat:sinkronasi
kebijakan pemerintah daerah kabupaten/kota dengan kewenangan Desa
dan RKP Desa,prinsip pemyusunan APB Desa,Kebijakan penyusunan
APB Desa,teknis penyusunan APB Desa dan Hal-hal khusus
lainnya.Rancangan APB Desa yang telah disusun merupakan bahan
penyusunan rancangan peraturan Desa tentang APB Desa.(Realisasi
Penerimaan) Desa disetor ke rekening desa Kas Desa dengan cara di
setor langsung ke bank oleh pemerintah,pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota,disetor melalui bank lain,badan,Lembaga
keuangan dan/atau kantor pos oleh pihak ketiga,dan di setor oleh kaur
keuangan untuk penerimaan yang diperoleh dari pihak ketiga.(Realisasi
pengeluaran) Kaur dan kasi melaksanakan kegiatan berdasarkan DPA
yang telah di setujui Kepala Desa,pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan
pengadaan melalui swakelola dan/atau penyedia barang dan jasa,dalam
hal pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilaksanakan melalui swakelola,baik
sebagian maupun sebagian dapat dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa yang dianggap mampu,ketentuan lebih lanjut mengenai tata
cara pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa
di Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dengan peraturan
bupati/wali kota berpedoman pada peraturan perundang-undangan
mengenai pengadaan barang/jasa di Desa. (Penatausahaan) keuagan
dilakukan oleh kaur keuangan sebagai pelaksana fungsi
kebendaharaan,penatausahaan dilakukan dengan mencatat setiap
penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum,pencatatan pada
buku kas umum di tutup setiap akhir bulan,kaur keuangan wajib membuat
buku pembantu kas camat.

1.3 Prinsip penggunaan dana desa


Prinsip penggunaan dana desa pertama yaitu keadilan pengelolaan
anggaran dana harus mengutamakan kepentingan seluruh masyarakat
atau warga desa tanpa membeda-bedakan ,kedua yaitu kebutuhan
prioritas mendahulukan kepentingan desa yang mendesak,lebih
membutuhkan dan berhubungan langsung dengan desa,ketiga yaitu
kewenangan desa mengutamakan kewenangan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala desa ,ke empat pratisipatif mengutamakan
prakarsa dan kreaatifitas masyarakat ,kelima swakelola dan berbasis
sumber daya desa mengutamakan pelaksanaan secara mandiri dengan
pendayagunaan sumberdaya alam desa,tenaga ,pikiran ,ketrampilan
warga desa dan kearifan lokal dan terakhir yaitu tipologi desa
mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik
geografis,sosiologis,perubahan atau perkembangan dan kemajuan desa.
Desa sinanggul kecamatan mlonggo kabupaten jepara merupakan desa
yang menerima APBDes setiap tahunnya.salah satu dana APBDes yang
diterima adalah Alokasi Dana Desa atau biasa yang disebut ADD,

Menurut salah satu warga desa sinanggul dalam pengelolaan anggaran


dana desa belum menyeluruh masih banyak jalan desa yang belum
diperbaiki khususnya jalan yang berada di pelosok desa ,tapi juga
perbaikan jalan tahun ini sudah membaik dari pada tahun sebelumnya.

Banyak jalan yang dulunya rusak sekarang sudah menjadi baik karena
keaktifan kelompok masyarakat yg cepat dalam penyelesaian nya ,dan
dapat di nikmati masyarakat secara langsung.
Anggaran dana desa sangat penting bagi masyarakat desa selain untuk
melakukan pembangunan juga untuk pemberdayaan masyarakat desa
,untuk memastikan bahwa disetiap tahapan pengelolaan tidak ada
penyimpangan ,maka pelaksanaan evaluasi melakukan proses secara
berjenjang dari level pusat hingga daerah proses evaluasi ditingkat pusat
dilakukan oleh kementrian keuangan Bersama dengan kementrian dalam
negeri dan kementrian desa dan PDTT(pemeriksa dengan tujuan
tertentu).

Secara umum proses evaluasi dilakukan sejak dari tahap perencanaan


sampai dengan laporan pertanggungjawaban .proses evaluasi oleh
pemerintah pusat dilakukan secara sinergis dan terpadu .hal tersebut
sangat diperlukan untuk memastikan penggunaan dana desa sesuai
dengan prioritas yang ditetapkan dan untuk memastikan bahwa
penggunaan dana desa sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan dan
untuk memastikan bahwa ketercapain output dapat lebih maksimal .agar
proses evaluasi dapat lebih efektif maka telah ditetapkan mekanisme
pemberian sanksi apabila dalam implementasi pengelolaan dana desa
terdapat penyimpangan.

1.5 Metode Penelitian


1.Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Luhulely kecamatan Pulau Letti kabupaten
Maluku Barat Daya, ,pemilihan objek ini dengan pertimbangan ,karena
desa Luhulely adalah desa penulis sendiri dan penulis ingin mengetahui
bagaimana cara pengelolaan anggaran dana desa.

2.Sumber Data
Sumber data yang digunakan penelitian ini yaitu dari wawancara dengan
informan bendahara keuangan desa Luhulely kecamatan Pulau Letti
kabupaten Maluku Barat Daya selaku pengelola keuangan desa tersebut,
dan melakukan wawancara dengan salah satu masyarakat desa sinanggul
atas pengelolaan dana desa.

3.Teknik pengumpulan data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalm penelitian ini adalah:

1.Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada bendahara desa dan salah satu


masayarakat desa Luhulely tentang pengelolaan dana desa yang dibantu
dengan alat perekam.Alat perekam tersebut sebagai pembantu untuk
melakukan Analisa sewaktu waktu terdapat kata-kata yang belum bisa di
pahami.sedang saat melakukan wawancara dengan masyarakat desa
secara langsung untuk mengetahui apakah pengelolaan dana desa sudah
baik.

4.Teknik Analisa Data


Untuk menjawab seluruh masalah mengenai pengelolaan keuangan dana
desa Luhulely kecamatan Pulau Letti kabupaten Maluku Barat Daya
langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1.Menganalisis tahap pengelolaan dana desa sesuai dengan peraturan


perundang undangan

2.Menganalisis proses pencairan dana dasa dan pengajuan dana desa

3.Menganalisis tentang penyaluran dana desa apakah sudah berjalan


dengan baik atau tidak.

5.Teknik penetuan informan/ sampel


Teknik penentuan informan /sampel merupakan bagian populasi untuk
mewakili populasi secara keseluruhan yang dijadikan acuan dalam
penelitian ,dalam penelitian ini menggunakan Teknik kualitatif yang
menggunakan purposive sampling termasuk pada kelompok non
probabilityyaitu kelompok yang mempertimbangkan secara
cermat(intuisi)dan kelompok terbaik yang dinilai akan memberikan
informasi yang cukup untuk dipilih sebagai responden penelitian.
BAB III

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang


telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka di bab penutup ini
dikemukakan kesimpulan ,kesimpulan merupakan jawaban singkat dari
hasil penelitian dan pembahasan

A.Kesimpulan
Dari pemaparan tentang pengelolaan keuangan desa dalam pelaksanaan
pengelooan keuangan dana desa tersebut menggunakan dasar undang
undang terbaru tentang peraturan mentri dalam negeri republik Indonesia
nomor 20 tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa yaitu
melakukan
perencanaan,pelaksanaan,penatausahaan,pertanggungjawaban dan
pengawasan dalam pengelolaan dana desa telah mengikuti sesuai
dengan petunjuk teknis peraturan perundang-undangan.namun dalm
prosesnya masih belum optimal.hal ini terlihat dari pembangunan desa
yang belum menyeluruh.

Dana desa menunjukkan pengaruh positif terhadap peningkatan


kemandirian desa dalam menjalankan pemerintahan desa yang ditunjukan
dengan adanyan peningkatan status desa .

Dana desa merupakan aspek utama dalam mendukung fungsi dan tugas
dalam pembangunan desa dan penyelenggaraan pemrintahan desa
Dalam pengelolan dana desa bendahara bertugas menyalurkan dana
Bersama dengan kaur keuangan dalam pengajuan dana melalui
kecamatan verifikatornya sesuai dengan kewenangan yang
dimiliki.dengan adanya dana desa masyarakat akan lebih terbantu untuk
kemajuan desa dan pemajuan insfrastuktur desa dan dapat menikmati nya
secara langsung .

apadapun proses pencairan dana desa bisa bisa mengajukan anggaran


dari kelompok masyaraka(pokmas)ke desa dan melakukan verifikator ke
kantor kecamatan /meminta surat rekomendasi untuk pencairan dana
yang diajukan.

Dalam pencairan anggaran harus sesuai dengan apa yang telah diajukan
dan untuk realisasinya harus dijelaskan dan dilaporkan ke kantor
kecamatanam proses pencairan dana desa melalui 3 tahap yaitu
20%,40%,40% .Dana desa sendiri meliputi DD,ADD,PAD.

DD yaitu bersumber dari APBN yang diperuntukan untuk desa, ADD


berasal dari kota/kabupaten yang merupakan dana bagi hasil retribusi,
sedangkan PAD adalah dana yang bersumber dari desa.

Dalam penyaluran dana desa masih belum menyeluruh karena masih


banyak pembangunan desa yang belum merata ,khususnya jalan di
pelosok desa.untuk itu kami berharap pemerintah desa dapat melakukan
penyaluran dana dengan merata.

B.Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dijelaskaan di atas,maka penulis memberi
saran sebagai berikut:
Dalam pengelolaan dana desa seharusnya perlu adanya
musyawarah,pelatihan dan peraturan yang di jelaskan secara rinci kepada
setiap masyarakat mengenai penggunaan dana desa ,pencairan dana
desa, dan pelaporan dana desa dari pemerintah maupun dari pemerintah
daerah di kabupaten jepara ,perlunya sosialisasi dan pelatihan agar dalam
penggunaan dana desa bisa di gunakan sebagai mana mestinya dan
dilakukan secara trabsparan, akuntanbel,dan dapat dipahami semua
masyarakat .
Daftar Pustaka

Indrawati,Sri mulyani.2017.Buku pintar Dana Desa.


(https://www.kemenkeu.go.id/media/6749/buku-pintar-dana-desa.pdf .
Diakses tanggal 19 Maret 2019)

Abang,Joglo .2018.Permendagri no 20 tahun 2018 pengelolaan


keuangan desa.(https://www.jogloabang.com/desa/permendagri-no-20-th-
2018-pengelolaan-keuangan-desa Diakses tanggal 19 Maret 2019)

Indrawati,SriMulyani.2017.Buku Saku Dana Desa


(https://www.kemenkeu.go.id/media/6750/buku-saku-dana-desa.pdf
Diakses tanggal 19 mei 2019)
LAMPIRAN

TRANSKIP WAWANCARA

1. Bagaimana pengelolaan perencanaan keuangan di desa Luhulelyl?


Jawab: pengelolaan dana desa di jalankan berdasarkan undang-
undang permendagri Nomor 20 tahun 2018 tentang pengelolaan
keuangan desa pengelolaan keuangan desa meliputi
perencanaan,pelaksanaan,penetausahaan,pelaporan,

2. Apakah kendala dalam melaksanakan pengelolaan anggaran dana


desa?
Jawab: menurut keterangan Dalam pengelolaaan keuangan di desa
tersebut tidak ada kendala suatu apapun karena pola perencanaan
dari RKP(rencana kerja pemerintahan) desa sampai dengan proses
APBDES sampai proses pencairan sudah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
3. Bagaimana proses pencairan dana desa tersebut?
Jawab: bendahara desa berkerja bersama kaur keuangan
penyaluran dana melalui proses pengajuan atau mengajukan
proses pencaiaran melalui verifikasi dari kecamatan,sedangkan
untuk pencairan di tingkat lingkungan atau kelompok masyarakat
(POKMAS)yaitu dari pengajuan yang dilakukan masyarakat itu
sendiri melalui rekomendasi dari RT(rukun tetangga)
tersebut,dalam pencairan dana desa tidak sebatas masuk rekening
desa dan tidak bisa diambil sesuka hati,pengambilan dana tersebut
harus ada surat rekomendasi dari kecamatan dan setelah dana
desa tersebut di ambil,dana tersebut harus digunakan sesuai
dengan rencana penggunaan dana yang diajukan
sebelumnya,sedangakan proses pencairan melalui 3 tahap yaitu
20%,40%,40%,dan setiap pengambilan dana tersebut harus di
cantumkan pada LPD(Lembaga pengkreditan desa) untuk realisasi
nya dijelaskan juga dan di laporkan pada kecamatan.

Anda mungkin juga menyukai