Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan RI 21 Pertemuan ke-1 (Tanggal 09 September 2021)

1. Apa itu hakekat hukum perburuhan? (Jacki Pratama Sumantri, 14)


2. Apakah boleh, majikan/pengusaha membuat syarat-syarat kerja yang bersifat privasi atau
sedikit menyimpang dari UU? Contohnya seperti, majikan/pengusaha membuat
kebijakan/syarat kerja yang dimana buruh akan dipotong upahnya bila tidak masuk kerja
dalam hal kondisi apapun. (Fenda Eldila,13)
 Tidak boleh, karena semua syarat syarat pekerja itu sudah di atur dalam UU
Ketenagakerjaan dan pada umumnya semua syarat kerja itu sudah diberitahui
oleh pekerja pada saat awal penerimaan kecuali hal hal yang bersifat tertutup
yang hanya boleh diketahui oleh perusahaan.
3. Jelaskan perbedaan tenaga kerja dan pekerja? (Restituta Yuverda, 25)
 Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Diatur di pasal 1 ayat 2 UU No 13 Tahun 2003
 Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain. Diatur di pasal 1 ayat 3 UU No 13 Tahun 2003
4. Apabila kita bergabung di sebuah perusahaan BUMN tugas kita adalah menjaga hubungan
baik antara pengusaha dengan pekerja karena kita lulusan dari relasi industri. Apakah
kedudukan kita bersifat independen? Karena sejatinya kita juga sebagai karyawan yang bisa
membuat regulasi untuk mengatur hubungan tersebut. Dan apakah kita ini lebih condong ke
pemerintah? (Denda Mayora, 10)
 Secara professional, kita sebagai IR harus independent. Tugasnya diantaranya
adalah mengevaluasi syarat kerja, membenahi hubungan industrial, serta
mendukung pengusaha dalam aktivitasnya.
5. Sebuah permisalan, saya sudah kerja selama 5 tahun dan saya berhak menerima pesangon.
Tapi akibat pandemi, mereka tidak membayar saya karena ekonomi perusahaan sedang
sulit. Lalu, apa hak saya sebagai pekerja dan bagaimana langkah/proses yang harus
dilakukan? (Ricko Renaldi Berbin Hardiyansyah S., 26)
 Saya berhak menerima pesangon karena sudah menjadi kewajiban perusahaan
dan itu sudah diatur didalam UU No 13 Tahun 2003 pasal 156 ayat 1 yaitu Dalam
hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang
pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang
seharusnya diterima.
 Dan Cara menghitung uang pesangon dilihat dari masa kerjanya dan diatur juga
didalam UU No 13 Tahun 2003 pasal 156 ayat 2

Pertanyaan RI 21 Pertemuan ke-2 (16 September 2021)

1. Apakah budak yang telah kawin tidak boleh dipisahkan? Jika tidak boleh dipisahkan, apakah
istri dan anaknya juga menjadi budak? (Aisyah Zahra Maghfirah, 03)
 Seorang budak yang telah kawin tidak boleh dipisahkan dari istri dan anaknya. Jadi
yang kawin itu kan sama sama budak.
2. Faktor apa yang mendorong sehingga perbudakan itu dihapuskan atau ditiadakan? (Restituta
Yuverda, 25)
 Kan tahun 1922 itu, Indonesia sudah tidak ada lagi perbudakan. Faktornya karena
gini. Jadi, di luar Indonesia pada tahun tahun sebelum 1922 itu, sudah tidak tertarik
lagi pada perbudakan. Artinya, di luar Indonesia itu, sudah mulai bergerak tentang
HAM. Jadi, tidak ada lagi zaman perbudakan. Tetapi, kenapa Indonesia terlamabt
keluar dari perbudakan? Pada saat revolusi industry, tidak ada lagi budak. Kapan?
Pada saat penemuan ilmu pengetahuan yang berkembang seperti tambang batu
bara, kapal laut, atau industry kereta api. Jadi, di revolusi industry itulah ditemukan
pertama - tamanya mesin sehingga mesin itu digerakan oleh tambang batu bara.
Dari sanalah munculnya pergerakan - pergerakan serikat buruh dan pada saat itulah
jam kerja rata – rata diatas 16 jam sehari.
 Intinya, penghapusan perbudakan diikuti oleh ditemukannya ilmu pengetahuan,
mesin, dan listrik.
 Di Eropa, perbudakan itu pada zaman keemasan pertanian dan perternakan. Jadi
disanalah yang booming pada saat itu. Jadi, kalo bangsawan dikatakan apabila
memiliki tanah, ternak, dan budak. Pada saat zaman perbudakan, tidak dibenarkan
mendatangkan budak dari luar Indonesia karena pada saat itu, tumbuh dan
berkembanglah industry the, kopi, cengkeh, dll. Sehingga muncullah pemahaman
culturesteel ( Tanam paksa), Poenale Sanctie, dan Koelie Ordonantie.

3. Ketika pemerintah Belanda membuat suatu peraturan dan terjadi penyelewengan. Apa
budak bisa mendapat hak perlindungan? (Fauzi Mochammad Rhamadhan, 12)
 Tidak ada perlindungan buruh pada zaman itu. Kita hanya bisa pasrah .

4. Apakah bayi yang baru lahir langsung disebut budak? Apakah bisa diperjualbelikan dan
adakah waktu pensiun untuk budak? (Denda Mayora, 10)
 Jika keturunan budak, pasti anaknya juda budak pada saat zaman itu. Baru
kemudian, ada tidak budak pensiun? Ada, pada saat seorang budak yang pernah
mengikuti tuannya ke benua lain menjadi merdeka sepulanggnya kembali dan pada
saat seorang budak yang menolong tuannya atau anaknya dari bahaya maut,menjadi
merdeka. Jadi, sebenarnya budak itu terikat kepada pemiliknya.

5. Kenapa perbudakan masih tetap eksis hingga saat ini dan dalam bentuk yang berbeda?
(Ariibah Hanifah, 08)
 Model perbudakan zaman sekarang itu adalah upahnya yang rendah. Kenapa bisa
rendah? Karena kesempatan kerja yang terbatas sehingga perusahaan semena –
mena menentukan syarat syarat kerja, perusahaan semena – mena menentukan
upahnya. Itulah sebabnya, regulasi kita mengatur untuk menciptakan bagaimana
keseimbangan antara para pekerja dan pengusaha, mengatur untuk menciptakan
bagaimana perusahaan dan pekerja itu agar berserikat, dan mengatur untuk
menciptakan bagaimana upah itu agar menjadi tindak pindana karena tidak
diberikan upah sesuai dengan ketentuan upah minimum yang diatur di UU No 13
Tahun 2003 Pasal 90 Ayat 1.

6. Bagaimana eksploitasi terhadap wanita yang sudah hamil ? Apa ada keringanan? (Ricko
Renaldi Berbin Hardiyansyah S., 26)
 Kaitannya dengan pekerja wanita hamil, dia diberikan cuti untuk melahirkan. 1 ½
bulan sesudah melahirkan. Jika menurut regulasi kita, itu sudah diukur bahwasannya
pekerja wanita hamil itu tidak lagi bekerja jika sudah 1 ½ bulan sebelum melahirkan
dan sesudah melahirkan. Mengapa itu bisa terjadi? Karena itu merupakan salah satu
perlindungan kepada pekerja yaitu pada pekerja wanita yang sedang hamil sesuai
dengan Hak Asasinya.
7. Pada zaman penjajahan Belanda, yang tidak punya tanah akan bekerja sekitar 68 hari tanpa
upah, setelah 68 hari apakah sudah bebas? (Nevin Sandatika, 22)
 Itu pada zaman penjajahan untuk tanaman paksa. Jadi, orang yang tidak mempunyai
tanah harus bekerja 1/5 tahun atau 68 hari tanpa upah pada kebun- kebun
pemerintah. Jadi setiap tahunnya bekerja pada kebun - kebun pemerintah selama 68
hari.
 Jadi, jika setelah 68 hari itu, pekerja harus tetap menanam tanaman tahunan, yaitu
Kopi, teh, nila, dll yang nanti hasilnya diberikan kepada hindia belanda. Kaitannya
adalah dengan pajak

8. Bagaimana status seorang budak yang pemiliknya sudah meninggal? Apakah budak itu bisa
merdeka atau mereka diperjualbelikan? (Fenda Eldila, 13)
 Ada ahli warisnya, jika tetap tidak ada ahli waris maka buda itu bebas atau merdeka.
Karena budak itu terikat dengan pemiliknya.

9. Apakah budak dan buruh itu berbeda? (Faris Ferdinand, 11)


 Sangat berbeda. Budak itu tidak memiliki hak apapun dan akan mendapatkan upah
jika umurnya sudah 10 tahun dengan upah sedikitnya Dua ribu rupiah.
 Kenapa buruh itu menjadi pekerja? Jika dilihat dari pasal 1 ayat 3 UU No 13 tahun
2003, yaitu Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain. Jadi sebenarnya sama saja, tapi konotasinya saja
yang berbeda. Jika buruh itu konotasinya pertentangan antara kapitalisme dengan
sosialisme.

10. Seorang budak dikatakan merdeka sepulangnya ketika dia mengikuti tuannya ke benua lain.
Lalu bagaimana jika tuan/pemilik budak mengajak untuk tinggal di benua tersebut?
(Muhammad Thoriq Azis, 20)
 Tetap Budak

11. Jika seorang budak wanita menikah dengan tuannya, apakah budak itu merdeka? (Achmad
Fauzan, 01)
 Iya, tergantung dengan pemiliknya
12. Adakah persyaratan khusus jika mengikuti tuannya ke benua lain? (Muhammad Arief
Suhendra, 18)

Pertanyaan RI 21 Pertemuan terakhir (14 Oktober 2021)

1. Jika suatu perusahaan membuat perjanjian kerja secara lisan dan kemudian perusahaan
melanggar perjanjian tersebut apakah pekerja dapat menuntut kepada pihak hukum?
(Ariibah Hanifah, 08)

 Di UU No 13 Tahun 2003 Pasal 51 ayat 1 berbunyi “Perjanjian kerja dibuat secara


tertulis atau lisan.” Sebenarnya tidak masalah perjanjian kerja dibuat secara lisan,
tetapi pertanyaan adalah apa yang dilakukan pengusaha bila hubungan kerja jika
dibuat secara lisan? Jawabannya terdapat di UU No 13 Tahun 2003 Pasal 63 Ayat 1
berbunyi “Dalam hal perjanjian kerja waktu tidak tertentu dibuat secara lisan, maka
pengusaha wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang
bersangkutan.” Jika ada perusahaan yang membuat perjanjian kerja secara lisan,
maka perusahaan tersebut wajib membuat surat pengangkatan. Surat pengangkatan
tersebut memuat keterangan yang sudah diatur di Pasal 63 Ayat 2, yaitu :

Surat pengangkatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sekurang kurangnya


memuat keterangan :

a. nama dan alamat pekerja/buruh;

b. tanggal mulai bekerja;

c. jenis pekerjaan; dan

d. besarnya upah.

 Artinya, jika perusahaan membuat perjanjian kerja se

2. Apabila terjadi perselisihan atau pekerja tidak mendapatkan hak yang diperjanjikan dalam
perjanjian kerja, bagaimana cara pekerja memperjuangkan haknya? (Restituta Yuverda, 25)

Pertanyaan dari Pak Sahat seputar Pengantar Hukum Ketenagakerjaan:

1. Apa yang dimaksud dengan undang-undang ketenagakerjaan?

2. Terdiri dari siapa saja yang berhubungan pada hubungan kerja?

 Pekerja dan pengusaha

3. Terdiri dari siapa saja yang berhubungan pada hubungan industrial?

 Pekerja, Pengusaha, dan Pemerintah

4. Apa tujuan dari pembangunan ketenagakerjaan?

5. Pembinaan hubungan industrial itu diarahkan atau ditujukan dengan tujuan untuk apa?

6. Mengapa pembangunan ketenagakerjaan itu diatur sedemikian rupa?

7. Jelaskan landasan, asas, dan tujuan hukum ketenagakerjaan!

8. Jelaskan perlindungan pekerja!

9. Jelaskan sejarah hubungan kerja pada jaman perbudakan dan kapan perbudakan itu
dihapuskan di Indonesia?

10. Sebutkan atau jelaskan dalam contoh uu ketenagakerjaan yang berakibat perdata, berakibat
pidana, berakibat hukum tata uisaha negara! Atau Jelaskan hukum ketenagakerjaan dilihat
dari aspek perdata, pidana, dan tata usaha negara!

11. Siapa dan ada berapa pihak yang melakukan perjanjian pada hubungan kerja?

12. Upah adalah hak pekerja buruh dalam bentuk uang, apakah upah boleh diganti selain uang?

13. Siapa pihak yang membuat perjanjian kerja dalam mempekerjakan anak? Dan Kenapa syarat
perjanjian kerja dibuat antara pengusaha dengan orang tua atau wali bukan seorang anak?

14. Sebutkan syarat perjanjian kerja serta jelaskan juga mana yang termasuk syarat subjektif dan
mana yang termasuk syarat objektif?

15. Apa yang dimaksud dengan pekerjaan, upah, dan perintah?

Anda mungkin juga menyukai