A. Latar Belakang
Perkembangan sistem klasifikasi tertinggi, dikembangkan oleh ilmuwan
bernama Carl Woese. Melalui hipotesanya, Carl Woese membentuk sistem 3 domain
kehidupan. Domain-domain tersebut adalah Bacteria, Archaea, dan Eukarya. Ketiga
domain tersebut berasal dari satu common ancestor yang disebut sebagai LUCA (Last
Universal Common Ancestor) (Doolittle, 2020). Seiring berjalannya waktu, diversitas
antara 3 domain tersebut sangat tinggi. Sistem pengelompokkan dalam 3 domain
adalah sebuah alat yang dapat mempermudah para peneliti mengetahui identitas suatu
organisme yang dipelajari. Pada praktikum ini, akan dipelajari tentang diversitas
bakteri dan archaea pada lingkungan yang berbeda-beda. Selain itu, akan ditentukan
pengaruh keadaan lingkungan terhadap diversitas bakteri dan archaea.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini, yaitu :
1. Mengisolasi bakteri dari sampel tanah dan air pada ekosistem hutan, perkebunan,
rawa, kawah, dan sumber air panas di daerah Kawah Putih dan Punceling.
2. Menentukan karakteristik morfologi, makroskopis, dan mikroskopis serta
mengkonfirmasi keberadaan bakteri pada daerah rawa di kawasan Punceling.
3. Menentukan karakteristik morfologi, makroskopis, dan mikroskopis serta
mengkonfirmasi keberadaan archaea pada daerah rawa di kawasan Punceling.
4. Mengkultivasi bakteri anaerob dari sampel air kawah dan sampel mata air panas.
C. Hipotesis
Hipotesis pada percobaan ini, yaitu :
1. Diversitas bakteri yang ditemukan pada ekosistem hutan dan perkebunan akan sangat
banyak, kemudian pada daerah kawah dan pemandian air panas akan memiliki jumlah
diversitas bakteri yang sedikit karena kondisi lingkungan yang ekstrem.
2. Ditentukan terdapat banyak jenis bakteri dengan bentuk mikroskopis dan morfologis
koloni yang unik dari kawasan rawa di Punceling.
3. Ditentukan terdapat banyak jenis archaea dengan bentuk mikroskopis dan morfologis
koloni yang unik dari kawasan rawa di Punceling.
1
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
4. Ditemukan banyak bakteri anaerob pada daerah kawah dan sumber mata air panas.
D. Langkah Kerja
Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum, yaitu
2
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
3
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
Gambar 3. Proses pembuatan kultur murni untuk pengamatan bakteri dan aktinomiset.
4
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
5
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
6
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
7
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
8
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
E. Literatur
Organisme prokariot dibedakan menjadi bakteri dan archaea. Bakteri adalah
organisme sel tunggal primitif, namun archaea dianggap lebih primitif dibandingkan
bakteri. Keduanya memiliki banyak perbedaan. Bakteri penghuni banyak relung
dalam habitat, namun pada habitat ekstrim paling sering dijumpai adalah keberadaan
archaea. Selain itu, struktur sel mereka berdua juga sangat berbeda. Mulai dari
dinding sel, bakteri memiliki dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan sedangkan
archaea memiliki pseudopeptidoglikan. Selain itu membran sel bakteri tersusun atas
gliserol yang berikatan dengan membentuk ikatan ester, sedangkan archaea memiliki
membran yang tersusun atas gliserol yang berikatan dengan membentuk ikatan ether.
Kemudian secara fisiologis terdapat perbedaan mekanisme metabolisme. Bakteri
menggunakan jalur glikolisis dan siklus kreb, sedangkan archaea tidak menggunakan
dua jalur tersebut namun menggunakan jalur berbeda yang mirip (Sapkota, 2020).
Domain bakteri terdiri atas 4 filum utama. Filum-filum tersebut, yaitu
Proteobacteria, Cyanobacteria, Firmicutes, dan Actinobacteria. Filum Proteobacteria
adalah filum paling melimpah hingga terdapat 6 kelas. Golongan Proteobacteria
umumnya didominasi oleh bakteri Gram-negatif. Filum Cyanobacteria adalah filum
khusus pada bakteri yang bersifat fotosintetik dan autotrof. Filum Firmicutes adalah
filum yang anggotanya adalah bakteri Gram-positif dengan kandungan GC content
yang rendah. Bakteri ini dikenal juga dengan bakteri yang dapat membentuk
endospora. Terakhir, filum Actinobacteria adalah bakteri yang termasuk jenis
Gram-positif dengan ciri khas memiliki BC content yang tinggi serta membentuk
filamen mirip hifa fungi (Swanson dkk., 2016).
Domain archaea terdiri atas dua filum utama. Filum pertama Crenarchaeota
dan filum kedua Euryarchaeota. Crenarchaeota terdiri atas mikroba yang berasal dari
jenis termofilik dan asidofilik. Bakteri termofilik hidup pada lingkungan dengan suhu
tinggi yang ekstrim. Sedangkan, bakteri asidofilik hidup pada lingkungan dengan pH
yang rendah. Filum Euryarchaeota terdiri atas mikroba yang bersifat metanogen dan
halofilik (Swanson dkk., 2016).
Kelompok bakteri yang unik adalah bakteri yang dapat menggunakan sulfur
dalam metabolisme. Kelompok bakteri tersebut dibedakan menjadi bakteri Sulfur
Oxidizing Bacteria (SOB) dan bakteri Sulfate Reducing Bacteria (SRB). Bakteri SOB
dapat menggunakan sulfur, thiosulfat, dan sulfite sebagai sumber energi. Bakteri SOB
9
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
F. Daftar Pustaka
Anupama Sapkota. (2020, July 12). Archaea vs Bacteria- Definition, 15 Major
https://microbenotes.com/archaea-vs-bacteria/
10
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
249–255. https://doi.org/10.1016/j.mex.2015.04.006
Eaton A. D., Clesceri L. S. and Greenberg A. E., Rice E. W., (Eds.), 2005, Standard
Methods for the Examination of Water and Wastewater, 21st Ed., APHA,
Washington, D.C.
Hidayat, M. Y., Saud, H. M., & Samsudin, A. A. (2017). Isolation and characterisation
of Sulphur oxidizing bacteria isolated from hot spring in Malaysia for biological
40(3), 178-187.
Rana, K., Rana, N., & Singh, B. (2020). Applications of sulfur oxidizing bacteria.
doi:10.1016/b978-0-12-818322-9.00010-1
Swanson, M., Reguera, G., Moselio Schaechter, & Neidhardt, F. C. (2016). Microbe.
Asm Press.
https://www.wiley.com/en-us/Microbe%2C+2nd+Edition-p-9781555819125
Hidalgo-Ulloa, A., Sánchez-Andrea, I., Buisman, C., & Weijma, J. (2020). Sulfur
14656-14663.
11
10419035 I Gede Santana Wiratmaja
Zhang, Y., Wang, X., Zhen, Y., Mi, T., He, H., & Yu, Z. (2017). Microbial Diversity
https://doi.org/10.3389/fmicb.2017.02133
12