Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TUJUAN PENDIDIKAN DAN TUJUAN RISALAH


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu : Sholihin, S.Ag, M.Pd.I

Disusun Oleh :
HANI’AH
NURBAITI
AISYATUN HANI’AH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MUHAMMAD CEPU
TAHUN 2021
ABSTRAK
Tujuan pendidikan dan tujuan risalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendasar yang diperlukan
manusia. Di Indonesia banyak ragam pendidikan, dari pra sekolah, taman kanak-kanak sampai
tingkat menengah atas baik secara formal maupun non formal. Semua pendidikan tersebut
mempunyai fungsi, tujuan dan metode-metode tertentu untuk mewujudkan visi dan misinya.

Menurut GBHN tujuan Pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Sedangkan menurut, Al-Ghozali tujuan
pendidikan yaitu : ialah pendekatan diri kepada Allah. Pendidikan dalam prosesnya harus
mengarahkan manusia menuju pengenalan dan kemudian pendekatan diri kepada Tuhan pencipta
alam. Tujuan fisafat pendidikan islam adalah filsafat pendidikan yang prinsip-prinsip dan
dasarnya yang digunakan untuk merumuskan berbagai konsep dan teori pendidikan islam
didasarkan pada ajaran islam.

Risalah Islam adalah pesan-pesan Allah SWT yang terangkum dalam ajaran agama Islam
sebagai panduan jalan hidup (way of life) bagi umat manusia. Menurut M. Quraish Shihab
dalam Tafsir Al-Misbah, kata yang berakar Ra-Sin-Lam terdapat 513 kali di dalam Al-Quran
dengan berbagai bentuk, 442 kali lainnya berkaitan dengan kerasulan pernyataan pokok-pokok
dari sejumlah ayat tersebut, misalnya dalam Surat Yunus: 47, An-Nahl: 36, Al-Isra: 15. Tujuan
risalah dalam filsafat pendidikan islam ialah menuntun manusia untuk menjadi manusia yang
mengenal Tuhan, sehingga dengan demikian tercapailah kebahagiaan umat manusia, baik di
dunia maupun di akhirat.

Kata kunci : Pendidikan, Tujuan Pendidikan, Risalah, Tujuan Risalah


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendasar yang diperlukan
manusia. Di Indonesia banyak ragam pendidikan, dari pra sekolah, taman kanak-kanak
sampai tingkat menengah atas baik secara formal maupun non formal. Semua pendidikan
tersebut mempunyai fungsi, tujuan dan metode-metode tertentu untuk mewujudkan visi dan
misinya. Namun sering kali kita tidak memahami bagaimanakah tujuan pendidikan itu
sendiri.

Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam pendidikan, tanpa


perumusannya perbuatan mendidik menjadi acak-acakan, tanpanya bahkan sesat dan salah.
Oleh karena itu tujuan menjadi inti dari seluruh pemikiran pedagogis dan filosofis. Dan
disini akan dijelaskan beberapa tujuan pendidikan Islam dan tujuan risalah menurut
pandangan para filusuf Islam yang bersumber dari Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan pendidikan ?
2. Bagaimana penjelasan tentang pengertian tujuan risalah ?
C. Tujuan Makalah.
1. Untuk mengetahui tujuan pendidikan
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang tujuan risalah.
BAB II
PEMBAHASAN

1. TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan di Indonesia bisa dibaca pada Garis – garis Besar Haluan
Negara (GBHN), berbagai peraturan pemerintah dan undang-undang pendidikan. Pertama-
tama mari kita lihat GBHN tahun 1993. Dalam GBHN itu dijelaskan pembangunan sector
pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Indikator-indikator tujuan pendidikan
diatas dapat dikelompokkan menjadi empat :

1. Hubungan dengan Tuhan,ialah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa
2. Pembentukan pribadi, mencakup berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas dan kreartif
3. Bidang usaha,mencakup terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung
jawab, dan produktif
4. Kesehatan, yang mencakup kesehatan jasmani dan rohani

Keempat kelompok ini sudah mencakup keseluruhan perkembangan dan


pertumbuhan yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Setiap orang normal
membutuhkan pembentukan diri, baik dari segi kepribadian, kesehatan, maupun
kemampuan pertahanan hidup dan tanggung jawabnya terhadap tuhan yang maha esa
sebagai pencipta.

Tujuan pendidikan menurut Al-Ghozali ada 2 yaitu:

1) Tujuan pendidikan jangka panjang, ialah pendekatan diri kepada Allah. Pendidikan dalam
prosesnya harus mengarahkan manusia menuju pengenalan dan kemudian pendekatan
diri kepada Tuhan pencipta alam.
2) Tujuan pendidikan jangka pendek,ialah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat
dan kemampuannya. Syarat untuk mencapai tujuan itu manusia mengembangkan ilmu
pengetahuan, baik yang termasuk fardu ‘ain maupun fardhu kifayah.
Tujuan pendidikan dalam fisafat pendidikan islam adalah filsafat pendidikan yang prinsip-
prinsip dan dasarnya yang digunakan untuk merumuskan berbagai konsep dan teori
pendidikan islam didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran islam

2. TUJUAN RISALAH

Risalah Islam adalah pesan-pesan Allah SWT yang terangkum dalam ajaran agama
Islam sebagai panduan jalan hidup (way of life) bagi umat manusia.
Secara harfiyah (etimologis), risalah berasal dari bahasa Arab yang
artinya pesan atau message (Inggris). Pembawa risalah disebut rasul
(messenger), utusan,  atau pembawa risalah. Dalam konteks agama (Islam), istilah risalah
dimaknai sebagai kerasulan, yakni para pembawa pesan dari Allah SWT (wahyu).
Kata risalah dan rasul berakar dari kata yang sama, yaitu Ra-Sin-Lam. 

Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, kata yang berakar Ra-Sin-


Lam terdapat 513 kali di dalam Al-Quran dengan berbagai bentuk, 442 kali lainnya
berkaitan dengan kerasulan pernyataan pokok-pokok dari sejumlah ayat tersebut, misalnya
dalam Surat Yunus: 47, An-Nahl: 36, Al-Isra: 15, yang berbunyi:

“Tiap-tiap umat mempunyai Rasul, maka apabila datang Rasul mereka, diberilah
keputusan diantara mereka dengan adil dan mereka tidak di dzalimi sama sekali” 
(Q.S. Yunus: 47)
“Dan sesungguhnya telah kami utus kepada setiap umat seorang Rasul dengan seruan:
sembahlah Allah dan jauhilah taghut”  (Q.S.An-Nahl: 36)
"Dan tiadalah kami menyiksa suatu kaum sampai kami mengutus seoarang Rasul’’ 
(Q.S.Al-Isra: 15)

Dengan demikian, secara maknawiyah (istilah, terminologis), risalah adalah pesan


yang diturunkan Allah SWT kepada para utusan-Nya (rasul). Dalam konteks Islam, pesan
yang dimaksud adalah Kalamullah berupa ayat-ayat Al-Quran yang menjadi sumber utama
ajaran agama Islam.
     Tujuan Risalah

Pembahasan mengenai tujuan risalah adalah terdapat dalam firman Allah SWT.

             ‫وما آرسل نا ك إال رحمة للعا لم‬

Dalam ayat ini tujuan risalah dikaitkan dengan kalimat “Inna Arsalnaka”. Kalimat
ini mengandung tiga subtansi penting yang tak dapat dipisahkan yaitu risalah dan diri
Rasulullah saw yang dinyakan denga “ka” (kamu), dan Allah swt sebagai penentu dan
pemilihnya. Di sini Allah swt sebagai pihak yang mengutus, memilih dan menetapkan
Muhammad saw sebagai pengemban risalah-Nya. Allah swt tidak melibatkan manusia
siapa pun, Dia menunjkkan otoritas-Nya kepada semua makhluk-Nya, mereka setuju atau
tidak setuju, Dia tidak memperdulikan suara mereka. Sikap Allah ini dicontoh oleh
Rasulullah saw dalam membuat kebijakan dan keputusan penting. Beliau tidak pernah
kompromi dengan pendapat-pendapat manusia siapa pun dalam menjalan roda risalahnya.
Apalagi pendapat manusia biasa, kwalitasnya jelas di bawah kwalitas Rasulullah saw,
belum lagi pendapat mereka masih diliputi hawa nafsu.

Tentu dalam hal itu sebagian kita sepakat. Yang mungkin tidak sepakat adalah
jawaban dari pertanyaan: Siapakah pelanjut Nabi saw untuk mengemban risalahnya?
Pilihan manusia biasa atau pilihan Allah dan Rasul-Nya? Jika kita menjawab: pelanjut
Nabi saw harus dipilih oleh manusia biasa, maka konsepnya berbeda tipis dengan
demokrasi, yang oleh sebagian pendapat dikatakan sebagai produk zionis, pengembangan
dari konsep “suara rakyat suara Tuhan”. Mana mungkin suara rakyat suara Tuhan,
buktinya dari dulu hingga sekarang suara rakyat banyak bersebarangan dengan suara
Tuhan Yang Maha Esa. Umumnya rakyat ingin senang-senang di dunia Allah
menghendaki senang-senang nanti di akhirat. Mereka senang mengikuti hawa nafsu, Allah
melarangnya; mereka suka menzalimi orang lain, Allah murka, dan masih banyak contoh
lain yang menguatkan bahwa suara rakyat bukan suara Tuhan.

Anda boleh tidak setuju, tanggung jawab kita nanti masing-masing di hadapan Allah:

Saya ikut pada pendapat yang menyatakan bahwa pelanjut Rasulullah saw dalam
pengemban misi kepemimpinannya harus ditunjuk oleh Rasululah saw. Karena saya yakin
pilihan Rasululah saw tidak akan salah, dan tidak disertai oleh hawa nafsu. Apalagi
menerima sogokan dalam menentukan pilihan. Rasulullah saw jelas suci dari segala sifat
yang negatif, dan kwalitan pilihannya jelas paripurna, jauh dibanding dari hasil pilihan
manusia biasa. Karena pilihan Rasulullah saw adalah pilihan Allah swt.

Bagaimana dengan pilihan manusia biasa? Namanya manusia biasa, tentu ada yang
baik juga ada yang buruk, ada yang cerdas ada yang lemah, dari dulu hingga sekarang
sama saja. Mereka masih diliputi kesalahan dan dosa, hawa nafsu dan keserakahan, cinta
dunia dan kekuasaan, kezaliman dan penindasan, dan sifat-sifat negatif lainnya. Jika sifat-
sifat ini yang mengusai para pemilihnya, maka hasil pilihannya tidak jauh beda dengan
para pemilihnya.

Tujuan risalah dalam filsafat pendidikan islam ialah menuntun manusia untuk
menjadi manusia yang mengenal Tuhan, sehingga dengan demikian tercapailah
kebahagiaan umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
BAB III
PENUTUP
Simpulan

Tujuan pendidikan dalam filsafat pendidikan islam adalah filsafat pendidikan yang
prinsip-prinsip dan dasarnya yang digunakan untuk merumuskan berbagai konsep dan teori
pendidikan islam didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran islam.

Tujuan Risalah dalam fisafat pendidikan islam ialah menuntun manusia untuk menjadi
manusia yang mengenal Tuhan, sehingga dengan demikian tercapailah kebahagiaan umat
manusia,baik di dunia maupun di akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

Arief Armai, Pengantar Umum dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta, 2002.


Arifin.M,  Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2000.
 Armai Arief, Pengantar Umum dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta,
2002, Hlm.15.
Armai Arief, Pengantar Umum dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta, 2002,
Hlm. 16.
Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia., Bandung, 1998.

Anda mungkin juga menyukai