Anda di halaman 1dari 4

SOP TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DENGAN KOMBINASI DZIKIR

ASMAUL HUSNA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2


CENGKARENG (WISMA MANGGA)

A. Pengertian
Suatu terapi nonfarmakologis yang akan membuat kondisi tubuh dalam keadaan rileks.

B. Tujuan
Membantu proses penyembuhan dan mengurangi keluhan yang dialami

C. Waktu
Waktu yang diperlukan untuk relaksasi nafas dalam 7 menit dengan kombinasi meditasi
dzikir asmaul husna (audio) dalam dengan waktu 12 menit.

D. TEMPAT
Ruang Makan di Wisma Mangga

E. Persiapan Bagi Paien


1. Persiapkan lingkungan yang hening
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan intervensi relaksasi nafas dalam dengan kombinasi
dzikir asmaul husna

F. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Orientasi
1. Mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien (Mahasiswa)
2. Mengucapkan salam
3. Perkenalan diri
4. Kontrak waktu dan tempat dengan pasien
5. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang
akan dilaksanakan
6. Siapkan pasien sesuai prosedur
b. Tahap Kerja
1. Melakukan pemeriksaan tekanan darah pertama terlebih dahulu
2. Mengatur posisi yang nyaman
3. Responden diajarkan terlebih dahulu untuk prosedur teknik relaksasi nafas dalam
4. Setelah diajarkan teknik relaksasi nafas dalam , responden dianjurkan untuk
mengikuti langkah selanjutnya
5. WBS diminta menutup mata
6. WBS diminta untuk kendurkan otot-otot (rileks)
7. Bila terdapat pikiran yang menganggu, kembalilah fokuskan pikiran
8. Memperdengarkan dzikir asmaul husna selama 12 menit menggunakan speaker
bluetooth disambungkan dengan media MP3 player.
9. Lakukan penyesuaian volume sesuai keinginan WBS
10. Saat melakukan dzikir asmaul husna, kemudian WBS sekaligus melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
11. WBS menarik nafas dalam dan mengisi paru dengan udara, dalam tiga hitungam
(hirup, satu, dua, tiga).
12. Udara ditahan terlebih dahulu selama 2 detik (empat, lima)
13. Udara dihembuskan perlahan-lahan sambil membiarkan tubuh menjadi relaks dan
nyaman. (enam, tujuh, delapan)
14. Ulangi kegiatan menarik nafas dalam dan menghembuskannya selama 70x/7
menit
15. Setelah 12 menit maka intervensi selesai
16. Jika telah selesai, jangan langsung berdiri tetapi duduklah terlebih dahulu dan
beristirahat
17. Buka mata kembali.
18. Melakukan pemeriksaan tekanan darah pertama terlebih dahulu

c. Tahap Terminasi
1. Catat dilembar observasi
2. Catat respon klien
3. Mengucapkan salam
4. Cuci tangan setelah kontak dengan lingkungan pasien

SOP dimodifikasi berdasarkan (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011; Aminah, 2016).


SOP PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

A. Pengertian
Suatu pengukuran untuk mengetahui nilai tekanan darah klien

B. Tujuan
Mengetahui nilai tekanan darah

C. Persiapan Alat
1. Sfigmomanometer
2. Manset vinil dengan ukuran yang sesuai dengan ekstermitas klien
3. Stetoskop
4. Pulpen
5. lembar observasi pengukuran tekanan darah

D. Tahap Pelaksanaan
a. Tahap Orientasi
1. Mencuci tangan kontak dengan lingkungan pasien
2. Mengucapkan salam
3. Perkenalan diri
4. Kontrak waktu dan tempat dengan pasien
5. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang
akan dilaksanakan
6. Siapkan pasien sesuai prosedur
b. Tahap Kerja
1. Melakukan cuci tangan sebelum prosedur
2. Mengatur posisi yang nyaman
3. Lakukan identifikasi klien terhadap faktor risiko hipertensi
4. Tentukan lokasi pengukuran tekanan darah yang tebaik. Hindari pemasangan
manset pada ekstermitas yang terpasang infus.
5. Tentukan tekanan darah dasar berdasarkan rekam medik
6. Anjurkan klien untuk tidak merokok dan minum kopi sebelum melakukan
pengukuran tekanan darah
7. Jelaskan kepada klien bahwa peneliti akan mengukur tekanan darah
8. Atur manset sesuai dengan ekstermitas klien
9. Melakukan cuci tangan
10. Posisikan klien dalam keadaan yang nyaman
11. Saat posisi duduk atau berbaring, letakkan lengan atas klien setinggi jantung,
paha dalam keadaan lurus. Untuk lengan, putar telapak tangan menghadap ke
atas; untuk paha, posisikan dengan lutut sedikit fleksi.
12. Lipat pakaian klien pada bagian ekstermitas yang akan dilakukan pengukuran
tekanan darah
13. Palpasi arteri brakialis pada lengan atau arteri popliteal pada kaki.
14. Saat kantung dalam keadaan mengempis, letakkan manset di atas arteri sesuai
penanda setelah itu posisikan manset 2,5 cm diatas lokasi pulsasi serta pasang
manset mengelilingi ekstermitas.
15. Lakukan pengukuran tekanan darah
16. Gunakan stetoskop di telinga, pastikan suara terdengar jelas
17. Raba kembali arteri brakialis atau popliteal, letakkan bel stetoskop diatasnya.
Pakaian tidak boleh besentuhan dengan manset.
18. Tutup katup tekanan searah jarum jam sampai erat. Kemudian kembangkan
kantung manset dengan cepat
19. Lepaskan katup dengan pelan, jarum manometer akan turun sebanyak 2-3
mmHg/detik
20. Lihat titik manometer saat Anda mendengar suara pertama. Suara tersebut akan
bertambah
keras.
21. Teruskan pengempisan kantung manset
22. Lepaskan manset dari ekstermitas
23. Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman dan kembalikan posisis pakaian klien
24. Diskusikan dengan klien hasil pemeriksaan
25. Melakukan cuci tangan tangan setelah prosedur
c. Tahap Terminasi
1. Catat dilembar observasi
2. Catat respon klien
3. Mengucapkan salam
4. Cuci tangan setelah kontak dengan lingkungan pasien

SOP pemeriksaan tekanan darah diadaptasi dari Potter & Perry (2010).

Anda mungkin juga menyukai