Anda di halaman 1dari 51

BAGIAN IKM-IKK LAPORAN HASIL SURVEI

FAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2016


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA


KARYAWAN SUPERMARKET ALFAMART

Oleh:
Septiawati Saleh 1102100011
Tri Arini Putri Marzaman 1102100054

Supervisor :
dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN IKM-IKK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di negara-negara maju, kesehatan dan keselamatan kerja selalu menjadi isu


penting yang telah dimasukkan ke dalam undang-undang ataupun aturan-aturan yang
mengikat.Pihak-pihak yang terlibat dalam lingkaran kerja pun secara konsisten
menjalankan aturan yang telah diterapkan dengan penuh kesadaran.Sebaliknya, di
negara-negara berkembang, isu kesehatan dan keselamatan kerja nampaknya masih
menjadi hal yang kurang diperhatikan. Walaupun Indonesia telah memiliki undang-
undang tentang keselamatan kerja, namun pelaksanaannya belum menjadi prioritas
yang kadang-kadang diabaikan oleh perusahaan maupun pekerja.(1)
Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya kasus kecelakaan kerja yang terjadi di
Indonesia.Berdasarkan data pengawasan norma ketenagakerjaan Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), pada 2006 terdapat 95.624 kasus kecelakaan
kerja. Masih tingginya kasus kecelakaan kerja ini disebabkan karena belum
optimalnya tingkat pemahaman dan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja.
(1)

Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi perkembangan


ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara lain
yang sudah lebih dahulu maju. Secara umum bahwa kesehatan dan lingkungan dapat
mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Dengan makin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan secara global
dibidang pembangunan secara umum di dunia, Indonesia juga tak mau ketinggalan
dengan melakukan perubahan-perubahan dalam pembangunan baik dalam bidang
teknologi maupun industri. Memasuki Abad 21, Indonesia telah mencanangkan era
industrialisasi.(1)Perkembangan di sektor industri tersebut, menuntut dukungan
penggunaan teknologi maju dan peralatan modern, yang antara lain juga membawa
konsekwensi digunakannya berbagai bahan kimia dalam proses produksi.(2)
Salah satu industri yang banyak di kelola oleh Pengusaha di Indonesia adalah
usaha Supermarket atau Swalayan. Dalam mengembangkan usaha Supermarket,
tentunya di butuhkan banyak karyawan. Mereka mendapat tugas yang berbeda-beda
di antaranya adalah kasir, pramuniaga, kuli pengangkat barang, maintenance
kelistrikan, dan staf lainnya. Pekerjaan seperti ini dapat memicu timbulnya dampak
negatif seperti kelelahan, keluhan muskuloskeletal, kecelakanaan kerja serta penyakit
akibat kerja.(3)
Adapun persyaratan untuk sebuah usaha Supermarket adalah:
1. Tempat yang strategis, agar mudah dicapai oleh konsumen
2. Letak meja kasir sebaiknya dekat dengan pintu keluar
3. Sebaiknya ada akses jalan tersendiri untuk kendaraan pengantar barang
sampai ke gudang bagian belakang supermarket
4. Mempunyai jalan masuk dan keluar yang sama

Karyawan Supermarket yang bertugas di bagian apapun, sama-sama mempunyai


resiko untuk mendapat kecelakaan kerja. Karyawan yang bertugas sebagai
maintenance kelistrikan dan kuli pengangkat barang dari mobil barang ke gudang
maupun dari gudang ke dalam supermarket merupakaan karyawan yang sangat rentan
dengan kecelakaan kerja, karena mereka banyak bersentuhan dengan barang-barang
berbahaya, misalnya kabel listrik, terkena pecahan barang, atau keseleo saat
mengangkat beban berat.
Kecelakaan kerja di Supermarket dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
tidak aman dan sehat, bencana, peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan perilaku
yang tidak aman dari pekerja. Salah satu penyebab perilaku yang tidak aman ini
adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mewujudkan kesehatan dan
keselamatan kerja di Supermarket.(3)
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk menjelaskan mengenai
cara mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja di supermarket.

1.2. Tujuan Penelitian


1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang aspek


kesehatan dan keselamatan kerja yang dialami karyawan Supermarket
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang faktor hazard yang dialami karyawan
supermarket
b. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat
mengganggu kesehatan karyawan supermarket
c. Untuk mengetahui tentang aspek Alat Pelindung Diri yang digunakan
petugas karyawan supermarket
d. Untuk mengetahui tentang ketersediaan obat P3K di tempat kerja karyawan
supermarket.
e. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai
peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus).
f. Untuk mengetahui keluhan/penyakit yang dialami yang berhubungan
dengan pekerjaan pada karyawan supermarket
g. Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja lainnya yang
dijalankan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Faktor hazard yang dialami karyawan supermarket

Bahaya potensial di Supermarket dapat mengakibatkan penyakit dan


kecelakaan akibat kerja. Yaitu yang disebabkan oleh faktor biologi (virus,
bakteri dan jamur), faktor kimia (antiseptik, gas anestasi), faktor ergonomi (cara
kerja yang salah), faktor fisika (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan
radiasi), faktor psikososial (kerja bergilir, hubungan sesama karyawan/atasan).(4)
Bahaya potensial yang dimungkinkan ada di Supermarket, di antaranya
adalah desain/fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen, radiasi dan
risiko hukum/keamanan.(4)

Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Supermarket, umumnya berkaitan dengan


faktor Fisik (kebisingan, temperature, radiasi), faktor kimia (pemaparan dalam
dosis kecil namun terus menerus seperti sabun pembersih lantai pada kulit),
faktor ergonomic (posisi kerja yang salah), faktor psikososial (hubungan
interpersonal dengan karyawan lain yang buruk, shift kerja bergilir siang dan
malam).(4)
Berikut merupakan bahaya potensial (faktor hazard) yang dapat dialami
oleh karyawan di supermarket:

- Kasir
1. Fisik: bising (Suara AC dan Generator), Suhu yang terlalu dingin, penyakit
Carpal tunnel syndrome
2. Kimia: bahan iritan yang terkandung dalam sabun antiseptic untuk tangan
3. Biologik : terjangkit kuman yang terdapat pada uang kertas yang sudah
berpindah dari tangan ke tangan
4. Ergonomik: terlalu lama berdiri
5. Psikososial: gaji yang kurang, pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja
berlebih, pertanggung jawaban terhadap pekerjaan sangat tinggi. Hubungan
interpersonal dengan karyawan lain baik. (1,4,5)

- Pekerja Gudang
1. Fisik : bising (suara AC dan Generator), penyakit musculoskeletal karena
mengangkat beban berat, terjatuh
2. Ergonomik : Cara mengangkat barang yang salah
3. Psikososial : Gaji sedikit, Kerja berlebih, hubungan interpersonal dengan
karyawan lain baik

- Maintenance Listik
1. Fisik: kebisingan (suara Generator), tersengat listrik, terjatuh
2. Ergonomik : cara kerja yang salah
3. Psikososial : hubungan interpersonal dengan pekerja lain baik

- Distributor barang
1. Fisik: resiko kecelakaan, mengantuk
2. Ergonomik : posisi menyetir yang terus menerus
3. Kimia : debu di jalan
4. Psikososial : kerja berlebih, shift malam, hubungan interpersonal dengan
karyawan lain baik

- Cleaning Service
1. Fisik : bising (suara generator) terjatuh, kelelahan
2. Kimia: bahan iritan yang terkandung pada sabun pembersih lantai
3. Ergonomi: posisi membungkuk yang lama saat membersihkan lantai
supermarket, terpapar debu saat membersihkan barang-barang
4. Psikososial : Gaji sedikit, Hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan
lain

B. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan


di Supermarket

1. Benda-benda tajam seperti gunting, barang pecah belah (dari gelas, piring,
porselen, botol sirup, dll yang dapat menyebabkan luka tergores atau
terpotong.
2. Bahan bakar untuk menyalakan Generator saat terjadi pemadaman listrik,
dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Bahan bakar yang di gunakan
diantaranya adalah bensin atau solar.
3. Gerobak pengangkut barang yang di gunakan oleh karyawan yang bekerja
di gudang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal apalagi jika barang
yang di taruh di atas gerobak tersebut sangat berat. Gerobak ini terbuat dari
besi dan jika pegangannya sudah berkarat maka dapat menyebabkan
Dermatitis kontak alergi bila tidak menggunakan sarung tangan saat
memegang dan mendorong gerobak.
4. Kecelakan karena arus listrik. Suatu alat mungkin sudah dirancang dan
dipasang sedemikian rupa sehingga aman bagi pemakai. Namun, karena
suatu keadaan yang belum diketahui dan menyebabkan alat tersebut
mengandung arus listrik terbuka. Keadaan tersebut sering menimbulkan
kaget, shock, gerak reflek ataupun kecelakaan yang fatal.
5. Kecelakaan karena bahan kimia. Beberapa bahan kimia dipergunakan juga
dalam pengolahan makanan, misalnya untuk pembersih, pengawet ataupun
pemberantas hama/tikus.
6. Terpeleset atau terjatuh karena air atau alas kaki yang tidak sesuai dengan
apa yang kita injak dapat menimbulkan sesuatu yang fatal, misalnya jika
kepala atau bagian badan yang lain terbentur sesuatu. Terpeleset juga
terjadi karena beberapa hal, yaitu karena keseimbangan yang kurang dan
lantai yang licin.(4)

C. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan karyawan di Supermarket

Alat pelindung diri yang digunakan di supermarket, yaitu perlengkapan


pakaian yang ditentukan dan penggunaan sarung tangan pada waktu
tertentu.Penggunaan pakaian/seragam ini memang terkesan sederhana, namum
memiliki fungsi yang sangat penting dalam melindungi diri selama
melaksanakan kegiatan di tempat kerja. Adapun perlengkapan tersebut adalah
sebagai berikut:.
1. Sarung tangan (hand gloves)
Sarung tangan digunakan oleh pekerja saat mengatur makanan-makanan
mentah seperti daging dan ikan, dan pada saat mengangkat barang pecah
belah
2. Masker (Mask)
Berfungsi untuk mencegah terhirupnya debu yang dapat menyebabkan
bersin dan penularan penyakit, khususnya untuk pekerja di Gudang.(1)
3. Kaos kaki atau sepatu tertutup
Berfungsi untuk melindungi pekerja agar tidak jatuh saat menginjak lantai
yang licin, dan tidak terluka saat menginjak pecahan kaca atau barang
pecah belah (5)

D. Ketersediaan obat P3K di tempat kerja karyawan Supermarket

P3K merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada


korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat
dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan. P3K sendiri ditujukan
untuk memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang
lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.(6)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969 Pasal 19: “Setiap
badan, lembaga atau dinas pemberi jasa, atau bagiannya yang tunduk kepada
konvensi ini, dengan memperhatikan besarnya dan kemungkinan bahaya harus
menyediakan apotik atau pos P3K sendiri, memelihara apotik atau pos P3K
bersama-sama dengan badan, lembaga atau kantor pemberi jasa atau bagiannya
dan mempunyai satu atau lebih lemari, kotak atau perlengkapan P3K.”(6)
Dalam upaya pengawasan P3K maka perlu tersedia fasilitas dan personil
P3K.Fasilitas dapat berupa kotak P3K, isi kotak P3K, buku pedoman, ruang
P3K, perlengkapan P3K (alat perlindungan, alatdarurat, alat angkut dan
transportasi).Personil terdiri dari penanggung jawab: petugas P3K yang telah
menerima sertifikat pelatihan P3K ditempat kerja.(6)
Rekomendasi minimum failitas yang tersedia dalam kotak P3K tipe I yaitu
kasa steril terbungkus, perban (lebar 5 cm), perban (lebar 7,5 cm), plester (lebar
1,25 cm), plester cepat, kapas (25 gram), perban segitiga/mettela, gunting,
peniti, sarung tangan sekali pakai, masker, aquades (100 ml lar saline), povidon
iodin (60 ml), alkohol 70%, buku panduan P3K umum, buku catatan, daftar isi
kotak. Sedangkan pada kotak P3K tipe II terdiri dari kasa steril terbungkus,
perban (lebar 5 cm), perban (lebar 7,5 cm), plester (lebar 1,25 cm), plester
cepat, kapas (25 gram), perban segitiga/mettela, gunting, peniti, sarung tangan
sekali pakai, masker, bidai, pinset, lampu senter, sabun, kertas pembersih
(Cleaning Tissue), aquades (100 ml lar saline), povidon iodin (60 ml), alkohol
70%, buku panduan P3K umum.(6)
Secara umum penentuan jenis dan jumlah kotak yang disediakan tergantung
dari jumlah pekerja.(6)

Tabel 1. Jumlah kotak P3K tiap unit kerja

Untuk jumlah personil P3K sendiri ditentukan oleh faktor risiko bahaya di
tempat kerja dan jumlah pekerja.(6)

Tabel 2. Jumlah petugas P3K

E. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum


kerja,berkala,berkala khusus)
Dalam upaya pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaan melalui
penerapan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja di rumah sakit
termasuk tenaga kerja di Supermarket, ada berbagai macam cara yang dilakukan
salah satunya yaitu pengendalian melalui jalur kesehatan. Upaya ini dilakukan
untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal
(recognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada
setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan meluasnya
gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun terhadap
orang disekitarnya.Dengan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus menjadi
lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat pemulihan kemampuan
produktivitas masyarakat pekerja.Disini diperlukan system rujukan untuk
menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja secara cepat dan tepat (prompt-
treatment).Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan
kesehatan pekerja yang meliputi:
1. Pemeriksaan Awal
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum
seseorang calon / pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai
melaksanakan pekerjaannya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan mengetahui apakah
calon pekerja tersebut ditinjau dari segi kesehatannya sesuai dengan
pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya. Pemerikasaan kesehatan awal
ini meliputi :
- Anamnese umum
- Anamnese pekerjaan
- Penyakit yang pernah diderita
- Alergi
- Imunisasi yang pernah didapat
- Pemeriksaan badan
- Pemeriksaan laboratorium rutin
- Pemeriksaan tertentu (Tuberkulin test, Psikotest).(7)

2. Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara
berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya
resiko kesehatan yang dihadapi. Makin besar resiko kerja, makin kecil jarak
waktu antar pemeriksaan berkala Ruang lingkup pemeriksaan disini
meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus seperti pada
pemeriksaan awal dan bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan
lainnya, sesuai dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan.(7)
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada
khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada
atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja.
Sebagai unit di sektor kesehatan pengembangan K3 tidak hanya untuk
intern di Tempat Kerja Kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan
paripurna juga harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat
pekerja di sekitarnya, utamanya pelayanan promotif dan preventif.
Misalnya untuk mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan bagi
pekerja atau masyarakat disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam
mengenali unsafe act dan unsafe condition agar tidak terjadi kecelakaan
dan sebagainya.(7)

F. Penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan pada karyawan di


supermarket

Penyakit yang sering dijumpai pada karyawan di Supermarket, antara lain:


1. ganguan muskuloskeletal atau Musculoskeltal Disorder (MSD).Ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan MSD pada karyawan di
supermarket, namun faktor utamanya berupa tenaga yang dipaksakan
(force), posisi yang tidak sesuai (awkward postures) dan pengulangan
pekerjaan(repetition).(8)

2. Luka tusuk dan Luka robekan, ada banyak pemicu terjadinya luka tusuk
atau luka robek pada karyawan di supermarket, di antaranya adalah
tertusuk pecahan barang-barang yang tidak sengaja dijatuhkan oleh pekerja
tersebut, atau tertimpa barang berat saat bekerja khususnya di gudang

3. Luka bakar dan tersengat listrik. Hal seperti ini paling banyak terjadi pada
pekerja di bagian maintenance kelistrikan karena sangat sering
bersentuhan dengan alat-alat listrik.
4. Carpal Tunnel Syndrome, sering terjadi pada kasir sebuah supermarket
karena setiap hari bertugas untuk menghitung uang saat selesai bekerja. (9)

G. Upaya K3 lainnya yang dijalankan


1. Memonitor semua proses pekerjaan karyawan supermarket, yang dilakukan
untuk memberikan jaminan bahwa parameter-parameter yang ditentukan
sudah dipenuhi dengan baik.(9)
2. Memberikan pembekalan terhadap karyawan mengenai bahaya di tempat
kerja, sanitasi lingkungan kerja serta melatih teknik-teknik bekerja secara
aman agar risiko terjadinya kecelakaan kerja dapat diturunkan secara
signifikan.(9)

BAB III
BAHAN, CARA, LOKASI, DAN JADWAL SURVEI

A. Bahan
Bahan yang digunakan adalah checklist (daftar temuan) bukan kuisioner
yang dikelompokkan sesuai jenis dan banyaknya tujuan khusus.Checklist
digunakan untuk mendata apa yang didapatkan dari hasil survei pada karyawan
di supermarket. Dan digunakan pula kamera untuk mendokumentasikan suasana
tempat kerja.

B. Cara

Cara yang digunakan adalah Walk Thru Survey yang merupakan teknik
utama yang penting untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya di
lingkungan kerja yang dapat memberikan efek atau gangguan pada kesehatan
pekerja yang terpajan.

C. Lokasi Survei

Survey dilakukan di Supermarket Alfamart jl. Perintis No.23, Kota


Makassar, Sulawesi-Selatan

D. Jadwal Survei

Survei dilakukan pada hari Senin- Jumat (29 Agustus - 2 September 2016)
dengan agenda sebagai berikut:
No
Tanggal Kegiatan
.
- Melapor ke bagian K3 RS Ibnu Sina

1. 29 Agustus 2016 - Pengarahan kegiatan


- Pembuatan proposal walk thru
survey
2. 30 Agustus 2016 - Walk thrusurvey
- Pembuatan laporan walk thru survey
3. 2 September 2016 - Presentasi laporan walk thru survey

BAGAN ALUR KEGIATAN PEGAWAI ALFAMART

Distributor Barang
Petugas Gudang
Cleaning Service Maintenance Listrik

Pramuniaga

Kasir

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL SURVEI
a. Hazard lingkungan kerja

- Kasir

Hazard umum
 Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Jika kebisingan melebihi nilai
ambang batas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari atau secara sederhana sulit
melakukan percakapan, maka pihak pengelola perlu memberikan alat
pelindung diri berupa penutup telinga (earplug dan earmuff). Pada saat
melakukan walk through suvey, besarnya nilai kebisingan yang dihasilkan
tidak dapat ditentukan secara pasti disebabkan tidak tersedianya alat pengukur
kebisingan suara.
 Penerangan di tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan. Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas
dan produktivitas. Di Alfamart, penerangan dirasakan cukup oleh pekerja.
 Faktor kimia yang didapatkan petugas kasir Alfamart yaitu pthalate.
Pembersihan yang berkala diharapkan mampu untuk mengeliminasi zat kimia
ini .
 Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam jenisnya. Faktor biologi
juga dapat menular dari pekerja ke pekerja lainnya. Namun, Alfamart belum
dapat mengidentifikasi faktor biologi, sehingga belum dapat melakukan
pencegahan yang spesifik pula. Pencegahan paling dini dan sederhana yang
dapat dilakukan oleh petugas di Alfamart adalah cuci tangan setelah
melakukan pekerjaan.
 Penyusunan tempat kerja dan tempat duduk yang sesuai harus diatur
sedemikian sehingga tidak ada pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan.
Desain ergonomis yang efektif dapat menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan efisien bagi pekerja. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau
gangguan kesehatan lainnya. Di Alfamart, petugas bagian kasir sehari-hari
melakukan pekerjaan dengan gerakan berulang-ulang sehingga mudah terjadi
keluhan otot dan sendi.
 Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan produktivitas, perlu menciptakan
tempat kerja dimana pekerja merasa aman dan dihormati. Di Alfamart,
lingkungan kerja dari petugas cukup kondusif, aman, dan saling menghormati.
Alat Kerja
Dari hasil pengamatan di Alfamart di bagian kasir alat kerja yang digunakan mesin
kasir yang dapat menyebabkan penyakit CTS karena terlalu sering mengetik
menggunakan 10 jari.

Identifikasi Alat Pelindung Diri (APD)


Penyediaan dan penggunaan APD di lingkungan kerja merupakan hal yang penting
agar para petugas dapat meminimalkan terpapar dengan faktor resiko yang dapat
membahayakan kesehatan pekerja. Hasil observasi dan wawancara APD yang
tersedia bagi petugas kasir yaitu berupa sepatu.

Identifikasi ketersediaan P3K


Pelaksanaan P3K di tempat kerja harus menjamin sistem penanganan kecelakaan
di tempat kerja sampai mendapatkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan penyediaan fasilitas P3K yang sesuai dengan sifat pekerjaan. Di Alfamart
tersedia kotak P3K yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama jika terjadi
kecelakaan kerja.

Identifikasi Peraturan K3
Di Alfamart tidak ada peraturan khusus dari pengelola yang mengatur mengenai
AK3. Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Identifikasi Program K3
Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka. Di Alfamart,
pemeriksaan kesehatan secara berkala tidak dilakukan bagi para petugas.

Aspek Keselamatan Kerja


Untuk antisipasi terjadinya kebakaran, diperlukan adanya perangkat yang dapat
mengurangi atau memadamkan kebakaran pada sebuah gedung seperti penyediaan
sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran maupun penyelenggaraan latihan dan
gladi penanggulangan kebakaran secara berkala. Di Alfamart tidak tersedia
antisipasi yang cukup baik untuk kebakaran.
Konstruksi Bangunan
Konstruksi bangunan yang baik dapat menunjang pekerjaan para pekerja. Di
Alfamart, konstruksi bangunannya sudah sesuai dengan standar bangunan pada
umumnya dan kondisinya masih dalam keadaan baik.

- Pekerja Gudang

Hazard Umum

 Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Jika kebisingan melebihi nilai
ambang batas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari atau secara sederhana sulit
melakukan percakapan, maka pihak pengelola perlu memberikan alat
pelindung diri berupa penutup telinga (earplug dan earmuff). Pada saat
melakukan walk through suvey, besarnya nilai kebisingan yang dihasilkan
tidak dapat ditentukan secara pasti disebabkan tidak tersedianya alat pengukur
kebisingan suara.
 Penerangan di tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan. Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas
dan produktivitas. Di Alfamart, penerangan dirasakan cukup oleh pekerja.
 Faktor kimia yang didapatkan petugas pekerja gudang Alfamart yaitu debu.
Pembersihan yang berkala diharapkan mampu untuk mengeliminasi zat ini.
 Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam jenisnya. Faktor biologi
juga dapat menular dari pekerja ke pekerja lainnya. Namun, Alfamart belum
dapat mengidentifikasi faktor biologi, sehingga belum dapat melakukan
pencegahan yang spesifik pula. Pencegahan paling dini dan sederhana yang
dapat dilakukan oleh petugas di Alfamart adalah cuci tangan setelah
melakukan pekerjaan.
 Penyusunan tempat kerja dan tempat duduk yang sesuai harus diatur
sedemikian sehingga tidak ada pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan.
Desain ergonomis yang efektif dapat menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan efisien bagi pekerja. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau
gangguan kesehatan lainnya. Di Alfamart, petugas bagian kasir sehari-hari
melakukan pekerjaan dengan gerakan berulang-ulang sehingga mudah terjadi
keluhan otot dan sendi.
Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan produktivitas, perlu menciptakan
tempat kerja dimana pekerja merasa aman dan dihormati. Di Alfamart, lingkungan
kerja dari petugas cukup kondusif, aman, dan saling menghormati.

Alat Kerja

Dari hasil pengamatan di Alfamart, alat kerja di bagian gudang yang


berpotensi membahayakan seperti gerobak pengangkut barang yang dapat
menyebabkan keluhan muskuloskeletal berupa low back pain.

Identifikasi Alat Pelindung Diri (APD)

Penyediaan dan penggunaan APD di lingkungan kerja merupakan hal yang penting
agar para petugas dapat meminimalkan terpapar dengan faktor resiko yang dapat
membahayakan kesehatan pekerja. Hasil observasi dan wawancara APD yang
tersedia bagi petugas gudang berupa sepatu dan sarung tangan yang disediakan
oleh pengelola beserta seragam kerja. Namun, APD lain yang perlu untuk
menjamin kesehatan petugas seperti masker dan handscoen belum disediakan oleh
pengelola.

Identifikasi ketersediaan P3K


Pelaksanaan P3K di tempat kerja harus menjamin sistem penanganan kecelakaan
di tempat kerja sampai mendapatkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan penyediaan fasilitas P3K yang sesuai dengan sifat pekerjaan. Di Alfamart
tidak tersedia kotak P3K yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan kerja.

Identifikasi Peraturan K3
Di Alfamart tidak ada peraturan khusus dari pengelola yang mengatur mengenai
K3. Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Identifikasi Program K3

Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi


keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka. Di Alfamart,
pemeriksaan kesehatan secara berkala tidak dilakukan bagi para petugas. Program
K3 yang dilaksanankan pengelola sejauh ini tidak ada.

Aspek Keselamatan Kerja

Untuk antisipasi terjadinya kebakaran, diperlukan adanya perangkat yang dapat


mengurangi atau memadamkan kebakaran pada sebuah gedung seperti penyediaan
sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran maupun penyelenggaraan latihan dan
gladi penanggulangan kebakaran secara berkala. Di Alfamart tidak tersedia
antisipasi yang cukup baik untuk kebakaran.
Konstruksi Bangunan
Konstruksi bangunan yang baik dapat menunjang pekerjaan para pekerja. Di
Alfamart, konstruksi bangunannya sudah sesuai dengan standar bangunan pada
umumnya dan kondisinya masih dalam keadaan baik.
- Maintenance Listik

Hazard Umum

 Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Jika kebisingan melebihi nilai
ambang batas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari atau secara sederhana sulit
melakukan percakapan, maka pihak pengelola perlu memberikan alat
pelindung diri berupa penutup telinga (earplug dan earmuff). Pada saat
melakukan walk through suvey, besarnya nilai kebisingan yang dihasilkan
tidak dapat ditentukan secara pasti disebabkan tidak tersedianya alat pengukur
kebisingan suara.
 Penerangan di tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan. Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas
dan produktivitas. Di Alfamart, penerangan dirasakan cukup oleh pekerja.
 Faktor kimia yang didapatkan petugas gudang Alfamart yaitu oli. Pembersihan
yang berkala diharapkan mampu untuk mengeliminasi zat kimia ini .
 Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam jenisnya. Faktor biologi
juga dapat menular dari pekerja ke pekerja lainnya. Namun, Alfamart belum
dapat mengidentifikasi faktor biologi, sehingga belum dapat melakukan
pencegahan yang spesifik pula. Pencegahan paling dini dan sederhana yang
dapat dilakukan oleh petugas di Alfamart adalah cuci tangan setelah
melakukan pekerjaan.
 Penyusunan tempat kerja dan tempat duduk yang sesuai harus diatur
sedemikian sehingga tidak ada pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan.
Desain ergonomis yang efektif dapat menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan efisien bagi pekerja. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau
gangguan kesehatan lainnya. Di Alfamart, petugas bagian maintenance listrik
sehari-hari melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan listrik sehingga
menjadi factor yang dapat membahayakan.
Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan produktivitas, perlu menciptakan
tempat kerja dimana pekerja merasa aman dan dihormati. Di Alfamart,
lingkungan kerja dari petugas cukup kondusif, aman, dan saling menghormati.

Alat Kerja

Dari hasil pengamatan di Alfamart, alat kerja di bagian maintenance listrik yang
berpotensi membahayakan seperti alat pertukangan dan sumber listrik.

Identifikasi Alat Pelindung Diri (APD)

Penyediaan dan penggunaan APD di lingkungan kerja merupakan hal yang penting
agar para petugas dapat meminimalkan terpapar dengan faktor resiko yang dapat
membahayakan kesehatan pekerja. Hasil observasi dan wawancara APD yang
tersedia bagi petugas gudang berupa sepatu dan sarung tangan yang disediakan
oleh pengelola beserta seragam kerja. Namun, APD lain yang perlu untuk
menjamin kesehatan petugas seperti masker dan handscoen belum disediakan oleh
pengelola.

Identifikasi ketersediaan P3K

Pelaksanaan P3K di tempat kerja harus menjamin sistem penanganan kecelakaan


di tempat kerja sampai mendapatkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan penyediaan fasilitas P3K yang sesuai dengan sifat pekerjaan. Di Alfamart
tidak tersedia kotak P3K yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan kerja.

Identifikasi Peraturan K3
Di Alfamart tidak ada peraturan khusus dari pengelola yang mengatur mengenai
K3. Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Identifikasi Program K3

Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi


keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka. Di Alfamart,
pemeriksaan kesehatan secara berkala tidak dilakukan bagi para petugas. Program
K3 yang dilaksanankan pengelola sejauh ini yaitu penyediaan BPJS bagi semua
karayawan.

Aspek Keselamatan Kerja

Untuk antisipasi terjadinya kebakaran, diperlukan adanya perangkat yang dapat


mengurangi atau memadamkan kebakaran pada sebuah gedung seperti penyediaan
sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran maupun penyelenggaraan latihan dan
gladi penanggulangan kebakaran secara berkala. Di Alfamart tidak tersedia
antisipasi yang cukup baik untuk kebakaran.

Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan yang baik dapat menunjang pekerjaan para pekerja. Di


Rumah makan Gotri, konstruksi bangunannya sudah sesuai dengan standar
bangunan pada umumnya dan kondisinya masih dalam keadaan baik.

- Distributor barang
Hazard umum
 Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Jika kebisingan melebihi nilai
ambang batas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari atau secara sederhana sulit
melakukan percakapan, maka pihak pengelola perlu memberikan alat
pelindung diri berupa penutup telinga (earplug dan earmuff). Pada saat
melakukan walk through suvey, besarnya nilai kebisingan yang dihasilkan
tidak dapat ditentukan secara pasti disebabkan tidak tersedianya alat pengukur
kebisingan suara.
 Penerangan di tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan. Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas
dan produktivitas. Di Alfamart, penerangan dirasakan cukup oleh pekerja.
 Faktor kimia yang didapatkan petugas distributor barang Alfamart adalah
phthalate dari bahan mkanan dan minuman. Pembersihan yang berkala
diharapkan mampu untuk mengeliminasi zat kimia ini .
 Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam jenisnya. Faktor biologi
juga dapat menular dari pekerja ke pekerja lainnya. Namun, Alfamart belum
dapat mengidentifikasi faktor biologi, sehingga belum dapat melakukan
pencegahan yang spesifik pula. Pencegahan paling dini dan sederhana yang
dapat dilakukan oleh petugas di Alfamart adalah cuci tangan setelah
melakukan pekerjaan.
 Penyusunan tempat kerja dan tempat duduk yang sesuai harus diatur
sedemikian sehingga tidak ada pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan.
Desain ergonomis yang efektif dapat menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan efisien bagi pekerja. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau
gangguan kesehatan lainnya. Di Alfamart, petugas bagian distributor barang
sehari-hari melakukan pekerjaan dengan gerakan mengangkat beban berat
sehingga mudah terjadi keluhan otot dan sendi.
 Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan produktivitas, perlu menciptakan
tempat kerja dimana pekerja merasa aman dan dihormati. Di Alfamart,
lingkungan kerja dari petugas cukup kondusif, aman, dan saling menghormati.
Alat Kerja
Dari hasil pengamatan di Alfamart di bagian distributor barang alat kerja yang
digunakan mobil yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Identifikasi Alat Pelindung Diri (APD)


Penyediaan dan penggunaan APD di lingkungan kerja merupakan hal yang penting
agar para petugas dapat meminimalkan terpapar dengan faktor resiko yang dapat
membahayakan kesehatan pekerja. Hasil observasi dan wawancara APD yang
tersedia bagi petugas distributor barang yaitu sarung tangan dan sabuk pengaman.

Identifikasi ketersediaan P3K


Pelaksanaan P3K di tempat kerja harus menjamin sistem penanganan kecelakaan
di tempat kerja sampai mendapatkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan penyediaan fasilitas P3K yang sesuai dengan sifat pekerjaan. Di Alfamart
tersedia kotak P3K yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama jika terjadi
kecelakaan kerja.

Identifikasi Peraturan K3
Di Alfamart tidak ada peraturan khusus dari pengelola yang mengatur mengenai
K3. Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Identifikasi Program K3
Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka. Di Alfamart,
pemeriksaan kesehatan secara berkala tidak dilakukan bagi para petugas.

Aspek Keselamatan Kerja


Untuk antisipasi terjadinya kebakaran, diperlukan adanya perangkat yang dapat
mengurangi atau memadamkan kebakaran pada sebuah gedung seperti penyediaan
sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran maupun penyelenggaraan latihan dan
gladi penanggulangan kebakaran secara berkala. Di Alfamart tidak tersedia
antisipasi yang cukup baik untuk kebakaran.
Konstruksi Bangunan
Konstruksi bangunan yang baik dapat menunjang pekerjaan para pekerja. Di
Alfamart, konstruksi bangunannya sudah sesuai dengan standar bangunan pada
umumnya dan kondisinya masih dalam keadaan baik.
- Cleaning Service

Fisik : bising (suara generator) terjatuh, kelelahan

Kimia: bahan iritan yang terkandung pada sabun pembersih lantai

Ergonomi: posisi membungkuk yang lama saat membersihkan lantai supermarket,


terpapar debu saat membersihkan barang-barang

Psikososial : Gaji sedikit, Hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan lain

Alat Kerja

Dari hasil pengamatan di Alfamart, alat kerja di bagian cleaning yang berpotensi
membahayakan seperti sabun pembersih lantai dapat menyebabkan iritasi pada
kulit.

Identifikasi Alat Pelindung Diri (APD)

Penyediaan dan penggunaan APD di lingkungan kerja merupakan hal yang penting
agar para petugas dapat meminimalkan terpapar dengan faktor resiko yang dapat
membahayakan kesehatan pekerja. Hasil observasi dan wawancara APD yang
tersedia bagi petugas cleaning service berupa sepatu dan sarung tangan yang
disediakan oleh pengelola beserta seragam kerja. Namun, APD lain yang perlu
untuk menjamin kesehatan petugas seperti masker dan handscoen belum
disediakan oleh pengelola.

Identifikasi ketersediaan P3K

Pelaksanaan P3K di tempat kerja harus menjamin sistem penanganan kecelakaan


di tempat kerja sampai mendapatkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan penyediaan fasilitas P3K yang sesuai dengan sifat pekerjaan. Di Alfamart
tidak tersedia kotak P3K yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan kerja.

Identifikasi Peraturan K3
Di Alfamart tidak ada peraturan khusus dari pengelola yang mengatur mengenai
K3. Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Identifikasi Program K3

Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi


keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka. Di Alfamart,
pemeriksaan kesehatan secara berkala tidak dilakukan bagi para petugas. Program
K3 yang dilaksanankan pengelola sejauh ini yaitu penyediaan BPJS bagi semua
karayawan.

Aspek Keselamatan Kerja

Untuk antisipasi terjadinya kebakaran, diperlukan adanya perangkat yang dapat


mengurangi atau memadamkan kebakaran pada sebuah gedung seperti penyediaan
sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran maupun penyelenggaraan latihan dan
gladi penanggulangan kebakaran secara berkala. Di Alfamart tidak tersedia
antisipasi yang cukup baik untuk kebakaran.

Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan yang baik dapat menunjang pekerjaan para pekerja. Di


Alfamart, konstruksi bangunannya sudah sesuai dengan standar bangunan pada
umumnya dan kondisinya masih dalam keadaan baik.

- Pramuniaga

Hazard umum
 Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Jika kebisingan melebihi nilai
ambang batas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari atau secara sederhana sulit
melakukan percakapan, maka pihak pengelola perlu memberikan alat
pelindung diri berupa penutup telinga (earplug dan earmuff). Pada saat
melakukan walk through suvey, besarnya nilai kebisingan yang dihasilkan
tidak dapat ditentukan secara pasti disebabkan tidak tersedianya alat pengukur
kebisingan suara.
 Penerangan di tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan. Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas
dan produktivitas. Di Alfamart, penerangan dirasakan cukup oleh pekerja.
 Faktor kimia yang didapatkan petugas pramuniaga Alfamart adalah phthalate
dari bahan mkanan dan minuman. Pembersihan yang berkala diharapkan
mampu untuk mengeliminasi zat kimia ini.
 Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam jenisnya. Faktor biologi
juga dapat menular dari pekerja ke pekerja lainnya. Namun, Alfamart belum
dapat mengidentifikasi faktor biologi, sehingga belum dapat melakukan
pencegahan yang spesifik pula. Pencegahan paling dini dan sederhana yang
dapat dilakukan oleh petugas di Alfamart adalah cuci tangan setelah
melakukan pekerjaan.
 Penyusunan tempat kerja dan tempat duduk yang sesuai harus diatur
sedemikian sehingga tidak ada pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan.
Desain ergonomis yang efektif dapat menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan efisien bagi pekerja. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau
gangguan kesehatan lainnya. Di Alfamart, petugas bagian distributor barang
sehari-hari melakukan pekerjaan dengan gerakan mengangkat beban berat
sehingga mudah terjadi keluhan otot dan sendi.
 Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan produktivitas, perlu menciptakan
tempat kerja dimana pekerja merasa aman dan dihormati. Di Alfamart,
lingkungan kerja dari petugas cukup kondusif, aman, dan saling menghormati.

Alat Kerja

Dari hasil pengamatan di Alfamart, alat kerja di bagian pramuniaga yang


berpotensi membahayakan tidak ditemukan.
Identifikasi Alat Pelindung Diri (APD)

Penyediaan dan penggunaan APD di lingkungan kerja merupakan hal yang penting
agar para petugas dapat meminimalkan terpapar dengan faktor resiko yang dapat
membahayakan kesehatan pekerja. Hasil observasi dan wawancara APD yang
tersedia bagi petugas gudang berupa sepatu yang disediakan oleh pengelola beserta
seragam kerja. Namun, APD lain yang perlu untuk menjamin kesehatan petugas
seperti masker dan handscoen belum disediakan oleh pengelola.

Identifikasi ketersediaan P3K

Pelaksanaan P3K di tempat kerja harus menjamin sistem penanganan kecelakaan


di tempat kerja sampai mendapatkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan penyediaan fasilitas P3K yang sesuai dengan sifat pekerjaan. Di Alfamart
tidak tersedia kotak P3K yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan kerja.

Identifikasi Peraturan K3
Di Alfamart tidak ada peraturan khusus dari pengelola yang mengatur mengenai
K3. Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Identifikasi Program K3

Para petugas dalam lingkungan kerja bertanggung jawab untuk melindungi


keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu
mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Mereka perlu
menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar,
dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan mereka. Di Alfamart,
pemeriksaan kesehatan secara berkala tidak dilakukan bagi para petugas. Program
K3 yang dilaksanankan pengelola sejauh ini yaitu penyediaan BPJS bagi semua
karayawan.

Aspek Keselamatan Kerja

Untuk antisipasi terjadinya kebakaran, diperlukan adanya perangkat yang dapat


mengurangi atau memadamkan kebakaran pada sebuah gedung seperti penyediaan
sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran maupun penyelenggaraan latihan dan
gladi penanggulangan kebakaran secara berkala. Di Alfamart tidak tersedia
antisipasi yang cukup baik untuk kebakaran.

Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan yang baik dapat menunjang pekerjaan para pekerja. Di


Alfamart, konstruksi bangunannya sudah sesuai dengan standar bangunan pada
umumnya dan kondisinya masih dalam keadaan baik.

PEMBAHASAN
Supermarket Alfamart terletak di jl.Perintis no.32, Makassar.Unit ini
terdiri dari 2 lantai dan empat ruang utama, yaitu ruang manejer, ruang pegawai,
toko, dan gudang.Untuk Gudang terbagi lagi menjadi 2 ruangan, yaitu ruang
penerimaan barang di lantai 1 dan ruang penyimpanan barang di lantai 2.Jadi
jika ada barang yang habis, karyawan gudang yang diperintahkan mengambil
barang tersebut, dan para pramuniaga yang menyusun di rak penjualan
barang.Lokasi supermarket ini terbilang sangat strategi karena terletak di pinggir
jalan sehingga mudah terjangkau oleh siapapun. Di depan supermarket juga
tersedia tempat parkir yang cukup luas.
Faktor hazard yang dialami karyawan di supermarket Alfamart
Dari hasil survei langsung di tempat kerja karyawan supermarket Alfanart
yang kami lakukan didapatkan adanya faktor hazard yang dapat dialami para
karyawan tersebut, seperti faktor fisik, yaitu kebisingan, listrik, suhu, dan
peralatan. Dan yang paling terlihat adalah faktor suhu dimana ruangan terasa
sangat dingin, namun tidak ada alat pengukur temperatur.Terdapat juga faktor
kimia jenis larutan yang berasal dari bahan pembersih lantai khususnya untuk
petugas cleaning service.Faktor biologi juga menjadi faktor hazard bagi
karyawan yang bertugas sebagai kasir, yang bersumber dari uang yang
berpindah dari tangan ke tangan yang bisa saja terkontaminasi bakteri. Faktor
ergonomi juga berpengaruh dimana posisi tubuh saat berkerja yang lebih sering
berdiri pada petugas kasir dan pramuniaga, posisi membungkuk pada pekerja
gudang dan cleaning service yang mengangkat barang-barang dan
membersihkan lingkungan kerja membuat mereka cenderung mengalami
masalah ketidaknyamanan.

A. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan


Supermarket Alfamart

Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan petugas,


yaitu komputer, sumber listrik, cairan pembersih lantai dan kendaraan, dimana
alat ini terus-menerus digunakan dan bisa menimbulkan bahaya pada petugas
apabila kurang hati-hati dalam menggunakannya.
B. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan karyawan Supermarket
Alfamart

APD yang digunakan para karyawan Supermarket Alfamart sudah cukup


memenuhi standar dimana mereka memakai APD yang terdiri dari sarung
tangan, masker, dan alas kaki. Karena standar yang seharusnya ada, sarung
tangan,masker dan alas kaki.
C. Ketersediaan obat P3K di tempat kerja karyawan Supermarket Alfamart
Pada saat survei di Supermarket Alfamarttidak tampak keetersediaannya obat
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).Hal ini tentu saja perlu
diperhatikan mengingat ada bahaya kerja yang dapat dialami oleh para
karyawan di tempat kerja.Alangkah lebih baik jika ada obat P3K karena apabila
sewaktu-waktu ada petugas yang terluka, misalnya luka akibat benda tajam, bisa
ditangani segera.

D. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum


kerja, berkala, dan khusus) di Supermarket Alfamart
Pemeriksaan kesehatan bagi para karyawan di Supermarket Alfamart masih
sangat kurang dan cenderung dilakukan pada saat sakit saja, dan pemeriksaan
kesehatan sebelum kerja dan secara berkala belum dilakukan.

E. Penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan pada karyawan


Supermarket Alfamart

Keluhan kesehatan atau penyakit yang sering dialami oleh karyaman


supermarket alfamart adalah keluhan musculoskeletal berupa nyeri punggung
terutama pada yang seing mengangkat beban berat. Selain itu, mereka juga
sering mengalami luka akibat benda tajam yang disebabkan seringnya mereka
kontak dengan barang pecah belah yang tidak jarang terjatuh saat pengangkatan
barang dan juga pada pegawai kasir mengalami nyeri pada sendi jari tangan
karna kegiatan mengetik terlalu sering. Namun saat survei lapangan, keluhan
tersebut tidak dialami oleh para pekerja.

F. Upaya K3 lainnya di Supermarket Alfamart

Upaya K3 lainnya yang di jalankan seperti penyuluhan/pelatihan,


pengukuran/pemantauan lingkungan tentang hazard yang pernah dilakukan
yaitu penyuluhan dan pelatihan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.

Narasi
Survey kami dilakukan pada hari selasa , tanggal 30 Agustus 2016. Kami
melakukan survey pada pukul 08.00 hingga pukul 10.00. Survey yang kami lakukan
bertempat di Alfa Mart Jln. Perintis Kemerdekaan No. 32 Makassar. Selama
melakukan survey di Alfa Mart kami disambut degan hangat oleh karyawan-
karyawati Alfa Mart. Alfa Mart merupakan sebuah ruko yang berlantai 2, dimana
lantai 1 digunakan untuk menjual barang dan gudang penerima barang dan lantai 2
digunakan untuk ruang manajer, ruang pegawai dan gudang penyimpanan barang,
dengan ukuran 14x8 meter. Kondisi Alfa Mart ber cat putih merah dan bertata rapi.
Alfa Mart memiliki 15orang karyawan yang dibagi dalam 3 shift pagi, siang,
dan malam. Dari 15 orang karyawan tersebut mereka dibangi menjadi kasir, pekerja
gudang, distributor barang, cleaning service dan maintenance listrik.
Pada saat kami melakukan Survey kami mengamati pembeli yang dengan
mudah menemukan barang yang di cari karena barang-barang di Alfa Mart sudah
tersusun rapi dan dikelompokkan dengan baik.Pembeli juga dapat dengan cepat di
layani saat membayar karena ada dua meja kasir yang di buka dan mesin kasir yang di
gunakan juga merupakan mesin kasir yang masih baru.Kami juga sempat mengamati
petugas yang bekerja di gudang yang sedang mendorong barang menggunakan
gerobak barang.
Setelah kami mengamati keadaan di area tempat kerja, kami kemudian
mewawancarai manajer dan salah satu pegawai supermarket alfamart mengenai
checklist dan penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja di supermarket
tersebut .setelah itu kami meminta izin untuk mengambil gambar di sekitar area
tempat kerja tersebut, namun kami tidak di izinkan untuk mengambil gambar di lantai
2, jadi kami hanya boleh mengambil gambar di lantai 1.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan walk through survey, maka didapatkan beberapa kesimpulan,


yaitu:
1. Terdapatnya beberapa faktor hazard di Supermarket
Alfamart, yaitu:
- Faktor fisik berupa kebisingan yang sumbernya dari AC dan mesin
pendingin di berbagai tempat; suhu yang berupa suhu rendah.
- Faktor kimia yang berasal dari cairan pembersih lantai
- Faktor biologi yang berasal dari uang kertas
- Faktor ergonomi yang berasal dari cara kerja petugas dalam posisi
berdiri (kasir) dan membungkuk (saat mengangkat barang dan
membersihkan lingkungan tempat kerja).
2. Alat-alat kerja yang digunakan dan dapat mengganggu
kesehatan dan menyebabkan kecelakaan kerja petugas berupa komputer,
sumber listrik, kendaraan, dan pembersih lantai.
3. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh
karyawan di supermarket alfamidi berupa, sarung tangan, masker dan alas
kaki cukup memenuhi standar karyawan supermarket.
4. Pemeriksaan kesehatan yang belum sesuai peraturan
yaitu pemeriksaan kesehatan pada awal bekerja, secara berkala, dan berkala
khusus. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada saat sakit saja.
5. Jenis keluhan atau penyakit yang sering terjadi pada
petugas gizi yaitu keluhan sakit punggung dan luka akibat benda tajam.
6. Upaya K3 lainnya yaitu penyuluhan dan pelatihan
kepada karyawan, namun ketersediaan obat P3K di supermarket belum
dilakukan.
B. Saran
1. Diharapkan agar pengelola Supermarket memberikan pengarahan mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja pada semua petugas yang bekerja di
Supermarket Alfamart.
2. Diharapkan agar pengelola Supermarket
Alfamart untuk melengkapi perlindungan diri bagi petugas yang belum
memadai.
3. Diharapkan agar para karyawan di Supermarket
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
4. Diharapkan agar pengelolah supermarket
menyediakan kotak P3K di dalam supermarket Alfamidi
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonimous. Tugas KSK Paper Mandiri. [Online on 2010], [Cited on September


2013]. Available from:http://daincredible.files.wordpress.com/2010/01/tugas-
ksk-paper-mandiri.docx.
2. Hendrawansilondae.Hubungan Beban Kerja dan Ergonomis.[Online] 23 juni 2005

[citied 2009February 11]. Available from:

URL:http://www.hendra’ssiteblogger.com.

3. Astrid Sulistomo. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan Sistem Rujukan. [Online]

2002 [citied 2009February 11]. Available from: URL:

http://www.cerminduniakedokteran.com

4. Sutjana I Dewa Putu. Hambatan Dalam Penerapan K3 dan Ergonomi di

Perusahaan. [Online] 29 Juli 2006 [citied 2009February 11]. Bagian Fisiologi

Fakultas Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana.

5. Anonim. Serasikan Alat, Cara dan Lingkungan Kerja. [online] 8 agustus

2008 [citied 2009February 11]. Available from http://www.unmul.ac.id

6. Staff Dosen Emergency MedicineUniversity of Sumatera Utara.Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja. [Onlineon 2013], [Cited on
September 2013]. Available from: http://ocw.usu.ac.id/course/detail/pendidikan-
dokter-s1/1110000130-emergency-medicine.html.

7. Anonim. Prinsip Dasar Kesehatan Kerja.[online] [citied 2009 February 11].

Available from URL: http://www.depkes.go.id

8. Notoatmojo Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Prinsip-Prinsip DasarJakarta:

Penerbit Rineka Cipta. 1996

9. Ladou Joseph. Current Occupational & Environmental Medicine.San Fransisco :

Mc Graw Hill.
LAMPIRAN:
1. CHECKLIST K3 KARYAWAN
DISUPERMARKET ALFAMART
MAKASSAR
2. FOTO AREA TEMPAT KERJA
KARYAWAN
DISUPERMARKET ALFAMART
MAKASSAR
LAMPIRAN CHECKLIST
NO ASPEK YANG DINILAI KASIR KET. TAMBAHAN
Y TIDA
    A K  
I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      
  A. Faktor Kebisingan      
  Sumbernya (Jenis)  √    AC
  Jumlah pekerja  √  2 Orang
  Berlangsung pada saat  √    bekerja
  B. Faktor pencahayaan      
  Sumbernya (Jenis)  √    lampu
  Jumlah pekerja  √    2 orang
  Berlangsung pada saat  √    bekerja
  C. Faktor Temperatur      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja    √  
  Berlangsung pada saat    √  
  D. Faktr Tekanan      
  Sumbernya (Jenis)   √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat      
  E. Faktor Getaran      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat   √  
  F. Faktor Kimia      
  Jenis bahan kimia  √    cair
  Nama bahan  √    Phathalates
  Jumlah pekerja √     2 orang
  G. Faktor Biologi      
  Sumber  √    Uang kertas
  Hygine perorangan  √    Bakteri
  H. Faktor Ergonomi      
  Posisi tubuh saat bekerja  √    berdiri
  Cara bekerja  √    Mengetik
  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur
  I. Faktor Psikososial      
 Pagi, siang,
  Jadwal kerja  √   malam
  Hubungan Interpersonal  √    Baik
  Beban kerja √    Kurang
  Kemampuan √     Cukup
  Gaji √    Sesuai
II. ALAT YANG DIGUNAKAN      
  Jenis alat kerja: Alat tangan √    Sarung tangan
  Kegunaan : Terus-menerus  √    
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  badan    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  Listrik    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
  kerja    √  
III. ALAT PELINDUNG DIRI      
  Jenis: 1. Celemek    √  
  2. Sarung Tangan (gloves)  √    
         
  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan
  Pemakaian selama bekerja  √    
IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      
  Bukti pemeriksaan    √  
  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  
  Berkala khusus    √  
  Hasil    √  
  Peraturan Perusahaan    √  
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI TEMPAT
V. KERJA      
  Peraturan    √  
  Berhubungan dengan pekerjaan    √  
  Terdapat petugas K3    √  
  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   
VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      
Izin kunjungan klinik / rs / balai
  pengobatan    √  
  Surat cuti sakit    √  
  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   
VII. UPAYA K3 LAINNYA      
  Penyuluhan:    √  
  Pelatihan:    √  
  Pemantauan hazard / pengukuran    √  
  Rambu-rambu bahaya    √  
  Rambu-rambu evakuasi    √  
VIII
. LAIN-LAIN    √  
         
         
LAMPIRAN CHECKLIST
PEKERJA
NO ASPEK YANG DINILAI GUDANG KET. TAMBAHAN
Y TIDA
    A K  
I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      
  A. Faktor Kebisingan      
  Sumbernya (Jenis)  √    AC
  Jumlah pekerja  √    1 orang
  Berlangsung pada saat  √    Bekerja
  B. Faktor pencahayaan      
  Sumbernya (Jenis)  √    matahari
  Jumlah pekerja  √    1 orang
  Berlangsung pada saat  √    bekerja
  C. Faktor Temperatur      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja    √  
  Berlangsung pada saat    √  
  D. Faktr Tekanan      
  Sumbernya (Jenis)   √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat      
  E. Faktor Getaran      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat   √  
  F. Faktor Kimia      
  Jenis bahan kimia  √    cair
  Nama bahan  √    Detergen
  Jumlah pekerja √     1 orang
  G. Faktor Biologi      
  Sumber  √    Sisa makanan
  Hygine perorangan  √    Bakteri
  H. Faktor Ergonomi      
  Posisi tubuh saat bekerja  √    bungkuk
  Cara bekerja  √    mengangkat
  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur
  I. Faktor Psikososial      
 Pagi, siang,
  Jadwal kerja  √   malam
  Hubungan Interpersonal  √    Baik
  Beban kerja √    Banyak
  Kemampuan √     Cukup
  Gaji √    sesuai
II. ALAT YANG DIGUNAKAN      
 Sarung
  Jenis alat kerja: Alat tangan √   tangan,alas kaki
  Kegunaan : Terus-menerus  √    
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  badan    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  Listrik    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
  kerja    √  
III. ALAT PELINDUNG DIRI      
  Jenis: 1. Celemek    √  
  2. Sarung Tangan (gloves)  √    
         
  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan
  Pemakaiyan selama bekerja  √    
IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      
  Bukti pemeriksaan    √  
  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  
  Berkala khusus    √  
  Hasil    √  
  Peraturan Perusahaan    √  
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI TEMPAT
V. KERJA      
  Peraturan    √  
  Berhubungan dengan pekerjaan    √  
  Terdapat petugas K3    √  
  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   
VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      
Izin kunjungan klinik / rs / balai
  pengobatan    √  
  Surat cuti sakit    √  
  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   
VII. UPAYA K3 LAINNYA      
  Penyuluhan:    √  
  Pelatihan:    √  
  Pemantauan hazard / pengukuran    √  
  Rambu-rambu bahaya    √  
  Rambu-rambu evakuasi    √  
VIII
. LAIN-LAIN    √  
         
         
LAMPIRAN CHECKLIST
MAINTENANC KET.
NO ASPEK YANG DINILAI E LISTRIK TAMBAHAN
    YA TIDAK  
I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      
  A. Faktor Kebisingan      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja    √  
  Berlangsung pada saat    √  
  B. Faktor pencahayaan      
  Sumbernya (Jenis)  √    lampu
  Jumlah pekerja  √    1 orang
  Berlangsung pada saat  √    bekerja
  C. Faktor Temperatur      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja    √  
  Berlangsung pada saat    √  
  D. Faktr Tekanan      
  Sumbernya (Jenis)   √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat      
  E. Faktor Getaran      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat   √  
  F. Faktor Kimia      
  Jenis bahan kimia  √    cair
  Nama bahan  √    oli
  Jumlah pekerja √     1 orang
  G. Faktor Biologi      
  Sumber  √    Besi
  Hygine perorangan  √    Bakteri
  H. Faktor Ergonomi      
  Posisi tubuh saat bekerja  √    berdiri
  Cara bekerja  √    Memasang
  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur
  I. Faktor Psikososial      
 Pagi, siang,
  Jadwal kerja  √   malam
  Hubungan Interpersonal  √    Baik
  Beban kerja √    Banyak
  Kemampuan √     Cukup
  Gaji √    Kurang
II. ALAT YANG DIGUNAKAN      
 Sarung
  Jenis alat kerja: Alat tangan √   tangan,alas kaki
  Kegunaan : Terus-menerus  √    
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  badan    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  Listrik    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  cara kerja    √  
III. ALAT PELINDUNG DIRI      
  Jenis: 1. Celemek    √  
  2. Sarung Tangan (gloves)  √    
         
  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan
  Pemakaiyan selama bekerja  √    
IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      
  Bukti pemeriksaan    √  
  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  
  Berkala khusus    √  
  Hasil    √  
  Peraturan Perusahaan    √  
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
V. TEMPAT KERJA      
  Peraturan    √  
  Berhubungan dengan pekerjaan    √  
  Terdapat petugas K3    √  
  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   
VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      
Izin kunjungan klinik / rs / balai
  pengobatan    √  
  Surat cuti sakit    √  
Jenis keluhan / penyakit yang paling
  seing   √   
VII. UPAYA K3 LAINNYA      
  Penyuluhan:    √  
  Pelatihan:    √  
  Pemantauan hazard / pengukuran    √  
  Rambu-rambu bahaya    √  
  Rambu-rambu evakuasi    √  
VIII
. LAIN-LAIN    √  
         
         
LAMPIRAN CHECKLIST
DISTRIBUTO KET.
NO ASPEK YANG DINILAI R BARANG TAMBAHAN
    YA TIDAK  
I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      
  A. Faktor Kebisingan      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja    √  
  Berlangsung pada saat    √  
  B. Faktor pencahayaan      
  Sumbernya (Jenis)  √    matahari
  Jumlah pekerja  √    2 orang
  Berlangsung pada saat  √    Bekerja
  C. Faktor Temperatur      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja    √  
  Berlangsung pada saat    √  
  D. Faktr Tekanan      
  Sumbernya (Jenis)   √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat      
  E. Faktor Getaran      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat   √  
  F. Faktor Kimia      
  Jenis bahan kimia  √    cair
 Phathalates dan
  Nama bahan  √   formalin
  Jumlah pekerja √     2 orang
  G. Faktor Biologi      
  Sumber  √    Kotak makanan
  Hygine perorangan  √    Bakteri
  H. Faktor Ergonomi      
  Posisi tubuh saat bekerja  √    bungkuk
  Cara bekerja  √    mengangkat
  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur
  I. Faktor Psikososial      
 Pagi, siang,
  Jadwal kerja  √   malam
  Hubungan Interpersonal  √    Baik
  Beban kerja √    Banyak
  Kemampuan √     Cukup
  Gaji √    Kurang
II. ALAT YANG DIGUNAKAN      
 Sarung
  Jenis alat kerja: Alat tangan √   tangan,alas kaki
  Kegunaan : Terus-menerus  √    
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  badan    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  Listrik    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  cara kerja    √  
III. ALAT PELINDUNG DIRI      
  Jenis: 1. Celemek    √  
  2. Sarung Tangan (gloves)  √    
         
  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan
  Pemakaiyan selama bekerja  √    
IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      
  Bukti pemeriksaan    √  
  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  
  Berkala khusus    √  
  Hasil    √  
  Peraturan Perusahaan    √  
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
V. TEMPAT KERJA      
  Peraturan    √  
  Berhubungan dengan pekerjaan    √  
  Terdapat petugas K3    √  
  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   
VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      
Izin kunjungan klinik / rs / balai
  pengobatan    √  
  Surat cuti sakit    √  
Jenis keluhan / penyakit yang paling
  seing   √   
VII. UPAYA K3 LAINNYA      
  Penyuluhan:    √  
  Pelatihan:    √  
  Pemantauan hazard / pengukuran    √  
  Rambu-rambu bahaya    √  
  Rambu-rambu evakuasi    √  
VIII
. LAIN-LAIN    √  
         
         
LAMPIRAN CHECKLIST
CLEANING
NO ASPEK YANG DINILAI SERVICE KET. TAMBAHAN
Y TIDA
    A K  
I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      
  A. Faktor Kebisingan      
  Sumbernya (Jenis)  √    
  Jumlah pekerja  √    
  Berlangsung pada saat  √    
  B. Faktor pencahayaan      
  Sumbernya (Jenis)  √    Lampu
  Jumlah pekerja  √    1 orang
  Berlangsung pada saat  √    bekerja
  C. Faktor Temperatur      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja    √  
  Berlangsung pada saat    √  
  D. Faktr Tekanan      
  Sumbernya (Jenis)   √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat      
  E. Faktor Getaran      
  Sumbernya (Jenis)    √  
  Jumlah pekerja   √  
  Berlangsung pada saat   √  
  F. Faktor Kimia      
  Jenis bahan kimia  √    cair
  Nama bahan  √    Pembersih lantai
  Jumlah pekerja √     1 orang
  G. Faktor Biologi      
  Sumber  √    Sisa makanan
  Hygine perorangan  √    Bakteri
  H. Faktor Ergonomi      
  Posisi tubuh saat bekerja  √    berdiri
  Cara bekerja  √    Mengepel
  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur
  I. Faktor Psikososial      
 Pagi, siang,
  Jadwal kerja  √   malam
  Hubungan Interpersonal  √    Baik
  Beban kerja √    Banyak
  Kemampuan √     Cukup
  Gaji √    Kurang
II. ALAT YANG DIGUNAKAN      
 Sarung
  Jenis alat kerja: Alat tangan √   tangan,alas kaki
  Kegunaan : Terus-menerus  √    
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  badan    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan
  Listrik    √  
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
  kerja    √  
III. ALAT PELINDUNG DIRI      
  Jenis: 1. Celemek    √  
  2. Sarung Tangan (gloves)  √    
         
  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan
  Pemakaiyan selama bekerja  √    
IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      
  Bukti pemeriksaan    √  
  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  
  Berkala khusus    √  
  Hasil    √  
  Peraturan Perusahaan    √  
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI TEMPAT
V. KERJA      
  Peraturan    √  
  Berhubungan dengan pekerjaan    √  
  Terdapat petugas K3    √  
  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   
VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      
Izin kunjungan klinik / rs / balai
  pengobatan    √  
  Surat cuti sakit    √  
  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   
VII. UPAYA K3 LAINNYA      
  Penyuluhan:    √  
  Pelatihan:    √  
  Pemantauan hazard / pengukuran    √  
  Rambu-rambu bahaya    √  
  Rambu-rambu evakuasi    √  
VIII
. LAIN-LAIN    √  
         
         

Anda mungkin juga menyukai