Anda di halaman 1dari 12

TATACARA PENULISAN ILMIAH

DI
S

OLEH:

AISYAH AL-ZAHRA
NIM. 21010001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan limpahan karunia
yang tidak terhingga sehingga penyusunan makalah ini terselesaikan dengan
baik, shalawat dan salam kepada janjungan alam Nabi besar Muhammad Saw.
pembawa risalah Allah swt mengandung pedoman hidup yang terang bagi umat
manusia didunia dan diakhirat.

Kami sadar bahwa penyusun makalah ini sangatlah jauh dari


kesempurnaan, maka dari ini saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya
mahasiswa/i. Semoga juga menjadi amal yang baik dan diterima disisi Allah
SWT. Amiin.

Sigli, Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis.
Dengan banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi, dan
pengetahuan yang tidak kita dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak
membaca, kita juga akan banyak mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan
kita. Tulisan yang baik memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena
itu, kalau kita ingin menghasilkan tulisan yang baik, kita perlu banyak membaca.
Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik banyak membaca.
Untuk menunjang membaca perlu adanya pengembangan daya nalarnya,
mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktik penulisan ilmiah, yang harus
didukung dengan referensi yang memadai. Untuk hal ini, mereka wajib membaca
bahan-bahan rujukan secara kritis. Para mahasiswa peserta dilibatkan dalam
kegiatan yang mendukung berkembangnya pemahaman tentang membaca kritis,
kemudian dilibatkan dalam praktik membaca kritis tulisan atau artikel ilmiah,
tulisan atau artikel popular dan buku ilmiah, serta bahan-bahan yang tersaji dalam
internet. Produk dari praktik membaca kritis ini adalah rangkuman bahan yang
dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam bacaan
terkait, kutipan-kutipan yang relevan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman yang Dimaksud dengan Karya Ilmiah?
2. Bagaimana Bentuk Kerangka Penulisan Ilmiah?
3. Bagaiman Teknik Penomoran Dalam Penulisan Karya Ilmiah ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa
hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi,
dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian,
dan pengetahuan orang lain sebelumnya (Dwiloka,2005:2).
       Menurut Eko Susilo, M., Karya Tulis yang diperoleh sesuai dengan sifat
ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun
dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya / keilmiahannya.
Sedangkan menurut Pateda (1993:1) karya ilmiah adalah hasil pemikiranilmiah
pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sitematis, ilmiah, logis,
benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik, dan benar (Yaqub,
Rohmadi, Agus,2009:53).
Secara umum, suatu karya  ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya
yang dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat
dipertanggungjawabkan dalam bentuk karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula
disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato atau orasi ilmiah, dan dapat melalui
suatu bentuk demonstrasi.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan seperangkat
keterangan, informasi, dan pikiran secara tegas, ringkas, dan jelas (ABC =
accurate, brief, clear). Karya tulis ilmiah dikemukakan berdasarkan pemikiran,
kesimpulan, serta pendapat/pendirian penulis yang dirumuskan setelah
mengumpulkan dan mengolah berbagai informasi sebanyak-banyaknya dari
berbagai sumber, baik teoretik maupun empirik. Karya ilmiah senantiasa bertolak
dari kebenaran ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
permasalahan yang disajikan. Titik tolak ini merupakan sumber kerangka berpikir
(paradigma, meminjam istilah Thomas Kuhn), dalam mengumpulkan informasi-
informasi secara empirik, dan baik serta benar.
Karya ilmiah tertulis (karangan ilmiah) dapat berbentuk artikel lmiah
populer (esai, opini), usulan penelitian, dan laporan penelitian. Dalam bentuk
khusus yang bersifat akademik, karangan ilmiah dapat berupa makalah, skripsi,
tesis, dan disertasi, yang masing-masing digunakan sebagai salah satu persyaratan
untuk mencapai gelar sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Isi suatu karya
ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi yang bersifat faktual
(mengemukakan fakta), hipotesis (dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan
kesimpulan), dan implementatif (mengemukakan rekomendasi atau saran-saran
serta solusi). Suatu karya ilmiah yang lebih komprehensif akan mengandung
semua jenis keterangan atau informasi tersebut.

B. Kerangka Penulisan Ilmiah   


Karya Tulia Ilmiah merupakan tulisan atau laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan. Jenis- jenis karya ilmiah seperti makalah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan lainnya. Karya tulis ilmiah jelas
berbeda dengan jenis-jenia karya tulis lainnya yg bersifat non ilmiah seperti novel,
cerpen dan sebagainya.
Karya ilmiah menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar, sedangkan karya tulis non ilmiah biasanya menggunakan gaya
bahasa yang gaul terkadang alay kalau kata anak jaman now (tapi tidak semua).
Karya tulis ilmiah harus memuat pembahasan yang faktual objektif,
maksudnya adalah harus ada kesesuaian antara fakta yang ada dengan objek yang
diteliti, jelasnya.... apa yang ditulis dalam karya ilmiah haruslah sebuah fakta dan
dapat dibuktikan dari hasil penelitiannya kemudian karya tulis Ilmiah harus
menggunakan metode penulisan dan harus sitematis , maksudnya adalah tulisan
kita harus menggunakan metode tertentu dan teratur serta terkontrol, sehingga
nantinya pembahasannya tidak akan meluber ke sana-kemari. Karena berbeda
dengan karya tulsi non ilmiah yang lebih bersifat bebas, karya tulis yang bersifat
ilmiah memiliki karangka penulisan dan aturan penulisannya tersendiri. kerangka
penulisan karya tulis ilmiah pada umumnya berisi Bagian pendahuluan,
pembahasan, dan penutup. Berikut akan dipaparkan tentang kerangka karya tulis
ilmiah:

BAB I PENDAHULUAN, berisi:


A. Latar Belakang
Latar belakang menjelaskan alasan mengapa masalah dalam suatu rencana
penelitian harus diteliti, pentingnya permasalahan tersebut , serta membahas
pendekatan yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah.
pelajari menulis latar belakang

B. Perumusan Masalah
Biasanya bentunya ada beberapa pertanyaan, letaknya di awal karya tulis
ilmiah tepat setelah penjelasan latar belakan dalam karya tulis. Pertanyaan
tersebut adalah permasalahan yang akan di bahas nantinya dalam karya ilmiah.

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan penelitian itu merupakan rumusan kalimat yang berisi keinginan
penulis untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan.
Misalnya tujuan penelitian adalah agar pembaca dapat mengerti dan memahami
cara memilih calon presiden dan wakil presiden dengan benar saat pemilu.
Sedangkan Manfaat penelitian adalah dampak dari pencapainnya tujuan.
Contohnya, anggap saja judul penelitiannya adalah Pengkajian Terhadap
Kesalahan Dalam Proses Memilih dan Adanya Golput Dalam
Pemilu. Dengan dicapainya tujuan penelitian seperti disebut diatas maka
manfaatnya adalah, masyarakat dapat memilih dengan cara yang benar dalam
pemilu dan mengurangi jumlah golput dalam pemilu. Contoh sederhanya seperti
itu.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan tata cara yang dilakukan dalam rangka
untuk mengumpulkan informasi atau data, serta melakukan pengkajian terhadap
data yang telah dikumpullkan tersebut. metode penelitian yang dapat digunakan
seeperti metode penelitian kualitatif, metode penelitian kuantitatif, tergantung
bidang apa yang di tulis seperti penelitian hukum, maka digunakan penelitian
normatif dan penelitian empiris.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Memberi gambaran tentang metode dan teknik yang dipakai dalam
penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip dengan penelitian
yang akan dilakukan. Menungkapkan hasil dan metode penelitian dari pustaka lain
yang mungkin belum diketahui yang meneliti hal serupa. Intinya disini berisikan
fakta-fakta yang ada dalam berbagai referensi atau pustaka yang berkaitan dengan
judul penelitian.

BAB III HASIL dan PEMBAHASAN


Berisi penjelasan atau uraian tentang hasil penelitian yang mencakup
segala aspek terkait dengan penelitian dan pembahasan membahas keterkaitan
faktor2 dari data yang diperoleh, kemudian menyelesaikan masalah tersebut
dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian
masalah.

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Biasanya berisi jawaban dari rumusan masalah yaitu hasil penelitian yang
diuraikan dalam pembahasan yang diambil intisarinya sebgai sebuah kesimpulan.
B. Saran
Dikemukakan dengan mengaitkan temuan dalam simpulan dan usahakan
menyertakan jalan keluarnya.
Bagian-bagian yang disebutkan di atas merupakan bagian-bagian inti saja
dari kerangka karya ilmiah (biasanya dalam bentuk BAB) , untuk lebih
lengkapnya, kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1. Judul
2. Kata pengantar
3. Abstrak
4. Daftar Isi
5. Pendahuluan
a. Latar belakang masalah
b. Perumusan masalah
c. Tujuan dan Manfaat
d. Metode penelitian
6. Tinjauan pustaka
7. Hasil dan pembahasan
8. Penutup
a. Simpulan
b. Saran
c. Daftar pustaka

C. Teknik Penomoran Dalam Penulisan Karya ilmiah


Aturan dan Cara Penomoran Halaman Karya ilmiah yang benar
(skripsi, makalah, tesis) di ms word - Sebuah karya ilmiah seperti skripsi,
makalah, tesis dan karya ilmiah lainnya, umumnya dibuat tidak asal-asalan,
karena ada aturan atau sistematika penulisan khusus yang harus mengikuti
standarisasi karya ilmiah yang berlaku.
Ada banyak sekali aturan penulisan untuk karya ilmiah, seperti aturan
penomoran halaman, penulisan bab dan sub bab, aturan ukuran margin, ukuran
kertas, aturan spasi yang digunakan, pemilihan jenis dan ukuran font, jenis kertas
yang digunakan, bahkan sampai aturan penulisan untuk daftar pustaka dan lain
sebagainya.
Dengan banyaknya aturan yang harus diikuti terkadang untuk beberapa
penulis yang jarang sekali membuat karya ilmiah, seperti mahasiswa ketika
mereka menyusun skripsi atau tesis,  atau siswa siswi smk ketika membuat
laporan prakerin, sering lupa bagaiama aturannya.
Salah satu Aturan penulisan karya ilimiah yang paling penting dan harus
diperhatikan adalah aturan penomoran halaman. dalam sebuah karya ilimah, setiap
halaman akan memiliki cara penomoran berbeda, baik dari jenis penomoran yang
dipakai (1,2,3 atau i, ii, iii...) maupun tata letak penomoran atas dan bawah.
Dengan adanya Aturan penomoran halaman yang berbeda untuk halaman-
halaman tertentu dalam sebuah karya ilmiah, terkadang sering membuat kesulitan
penulis dalam menerapkan aturan penomoran tersebut, terutama ketika karya
ilmiah dibuat di ms word.
Walaupun sebenarnya di microsoft word sendiri baik itu ms word versi
2007 ms word 2010, ms word 2012, ms word 2013, ms word 2016, sudah
disediakan fitur untuk membuat format penomoran halaman berbeda utuk setiap
halaman, namun karena fiturnya sedikit tersembunyi dan jarang sekali digunakan 
terkadang beberapa pengguna akan mengalami sedikit kesulitan ketika ingin
menerapkannya, baik karena lupa atau tidak tau.
Penomoran untuk isi karya ilmiah yang ada BAB-BAB dan sub
BAB,seperti skripsi dll, umumnya menggunakan format 1,2,3... dan seterusnya
namun letak penomorannya berbeda antara halaman yang ada judul bab dengan
halaman selanjutnya.
Untuk Halaman setiap awal Bab (yang ada tulisan judul BAB) penomoran
diletakan di bagian bawah tengah. sedangkan untuk halaman lanjutan bab posisi
nomor ada di pojok kanan atas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menulis adalah proses kreatif menuangkan gagasan atau pemikiran ke
dalam sebuah tulisan. Hasil dari proses menulis biasa disebut tulisan atau
karangan. Dengan tulisan tersebut bisa memberikan informasi, menyalurkan
ekspresi, serta sarana hiburan bagi pembaca.
Berdasarkan keobjektifan masalahnya tulisan dapat dibedakan menjadi,
tulisan ilmiah, tulisan populer, dan tulisan fiktif. Contoh dari karya tulis ilmiah,
yaitu makalah, laporan praktikum, tugas akhir, projek akhir, skripsi, tesis, dan
disertasi.
Ciri-ciri karya tulis ilmiah adalah koheren, konsisten, sistematis, konseptual,
komprehensif, logis, bebas, dan bertanggung jawab.
Format karya ilmiah pada dasarnya tersusun atas beberapa bagian yang
berinti pada judul, pendahuluan, landasan teori atau tinjauan pustakan,
pembahasan, dan penutup atau simpulan dan saran serta daftar pustaka.
Secara umum karya tulis ilmiah dibagi menjadi tiga bagian yakni, bagian
depan, bagian tengah, dan bagian belakang. Bagian depan meliputi: sampul depan,
halaman sampul, daftar isi, kata pengantar, halaman persembahan, halaman
persetujuan, halaman pengesahan, halaman daftar tabel, daftar gambar/grafik, dan
daftar lampiran-serta abstrak. Bagian tengah meliputi seluruh isi karya tulis mulai
dari pendahuluan sampai simpulan dan saran. Bagian belakang berisi lembar
daftar pustaka, biodata penulis, lampiran-lampiran, dan sampul belakang.
Dalam memilih topik harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu topik
harus disenangi oleh penulis, bermanfaat secara teoritis maupun praktis, tidak
boleh terlalu luas dan sempit, serta data mengenai topik tersebut relatif mudah
didapatkan. Kemudian, dalam memilih judul harus sesuai dengan topiknya, tidak
terlalu panjang, tidak berbentuk kalimat tanya, dan bersifat lugas. Proses
penulisan karya tulis ilmiah terdiri dari pramenulis, penulisan, dan pasca
penulisan.
Kaidah penulisan karya ilmiah secara umum dapat dibahas dari penggunaan
bahasanya. Maka, dalam proses menulis perlu memperhatikan pengetahuan
struktur bahasa yang meliputi diksi (pemilihan kata), kalimat, dan paragraf.

B. Saran
Belajar menulis karya tulis ilmiah tidak hanya dilakukan dengan membaca
sumber-sumber yang relevan dengan karya tulis ilmiah tersebut, melainkan
dengan melakukan latihan pembuatan karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, perlu
adanya latihan membuat karya tulis, dengan begitu penulis mendapat pengalaman
dari latihan tersebut. Sehingga, kesalahan yang terjadi saat latihan, tidak terulang
kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Nurjamal, Daeng, Riadi Darwis, dan Warta Sumirat. 2011. Terampil Berbahasa.


Bandung: ALVABETA.

Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suwarna, Dadan. 2012. Cerdas Berbahasa Indonesia. Tangerang: Jelajah Nusa.


Wahyu,Asisda. 2012. Bahasa Indonesia untuk  Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Aqsamas.

Wibowo, Wahyu. 2012. Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah. Jakarta:


Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai