Hipertensi merupakan suatu keadaan yang 2.Stress psikologis 3.Factor genetic (keturunan) menyebabkan tekanan darah tinggi secara 4.Kurang olahraga terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih 5.Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg 6.Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi 7.Peningkatan usia atau lebih. 8.Kegemukan
Tanda & Gejala
Klasifikasi 1. Sakit kepala bagian belakang A. Ht esensial (primer 90%) tidak diketahui penyebabnya. 2. Kepala pusing B. Ht sekunder 10% disebabkan penyebab 3. Jantung beredebar-debar tertentu seperti penyempitan arteri renalis, HIPERTENSI 4. Tekanan darah lebih dari penyakit parenkim ginjal,berbagai obat, 140/90 mmhg disfungsi organ, tumor dan kehamilan 5. Gangguan penglhatan 6. Sukar tukar Tipe Hipertensi
1. Normal sistol < 120 mmHg, diastol
< 80mmhg Komplikasi hipertensi 2. Prehipertensi sistol 120 diastol<80 1. Penyakit stroke mmhg 2. Gagal jantung 3. Stadium I :140 – 159 mmHg diastol 3. Gagal ginjal 90 – 99 mmHg 4. Stadium II ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
setiap hari jalan kaki Implementasi 2. Menjelaskan pada klien 1. Obervasi tanda-tanda vital , diet yang di hindari kualitas denyut nadi maupun yang di anjurkan. Evaluasi 2. Auskultasi tonus jantung dan bunyi 3. Menjelaskan penting nya napas. menghindari stress 1. Resiko penurunan curah 3. Observasi reaksi nonverbal dari 4. Menganjurkan klien jantung tidak terjadi ketidaknyamanan. untuk memeriksa 2. Intolerasi aktivitasi klien 4. Menganjurkan klien untuk tekanan darah secara dapat teratasi. mengurang konsumsi garam yang rutin di RS terdekat. 3. Rasa sakit kepala berlebihan. berkurang 5. Menganjurkan klien untuk 4. Diet hipertensi dapat mengurangi stress dilakukan. 6. Beri bantuan sesuai kebutuhan. 7. Menganjurkan klien untuk 5. Klien dapat berolahraga memeriksa tekanan darah secara secara teratur. rutin di RS terdekat