Anda di halaman 1dari 55

MAKALAH

KUMPULAN MODUL TENTANG PERSAINGAN PASAR


MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Ditujukan untuk memenuhi tugas-tugas yang telah diberikan dalam Mata Kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu :
Dra. Eny Fahrati, M. P.

Disusun Oleh :
Najwa Awalia Absari
2110312120034

KELAS D PROGRAM STUDI JURUSAN S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kumpulan Modul Tentang
Persaingan Pasar” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Dra. Eny Fahrati, M. P., pada Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana jenis-jenis persaingan pasar dan
uraiannya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Eny Fahrati, M. P., selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 04 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 01
KATA PENGANTAR 02
DAFTAR ISI 03
BAB I PENDAHULUAN 04
A. Latar Belakang 04
B. Rumusan Masalah 05
C. Tujuan 05
D. Manfaat 05
BAB II PEMBAHASAN MODUL PERSAINGAN PASAR SEMPURNA 06
A. Pengertian Persaingan Pasar Sempurna 07
B. Ciri-Ciri dan Asumsi Persaingan Pasar Sempurna 07
C. Biaya Produksi, Permintaan, dan Penawaran Persaingan Pasar Sempurna 09
D. Pemaksimalam Keuntungan pada Ekuilibrium 12
E. Kelebihan dan Kelemahan Struktur Persaingan Pasar Sempurna 14
F. Rangkuman 16
G. Referensi 17
BAB III PEMBAHASAN MODUL PERSAINGAN PASAR MONOPOLISTIK 19
A. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik 20
B. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik 20
C. Kesamaan dan Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar
Persaingan Monopolistik 23
D. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik 25
E. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik 26
BAB IV PEMBAHASAN MODUL PASAR MONOPOLI 27
A. Pengertian Pasar Monopoli 28
B. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Monopoli 30
BAB V PEMBAHASAN MODUL PASAR OLIGOPOLI 33
A. Pengertian Oligopoli 34
B. Model-Model Oligopoli 37
C. Oligopoli dan Kesejahteraan Masyarakat 41
D. Penetapan Harga Dalam Pasar Oligopoli 42
BAB VI PENUTUP 46
A. Kesimpulan 46
B. Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 48
RESUME 49

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam suatu pasar terjadi interaksi antara konsumen dan produsen, yang masing-masing
memberikan penawaran dan permintaan. Permintaan menggambarkan keinginan konsumen,
sementara penawaran menggambarkan keinginan produsen atau penjual. Konsumen lebih
menyukai harga yang murah, sebaliknya produsen lebih menyukai harga yang mahal.
Pertemuan antara konsumen dan produsen sehingga bertemu dalam titik ekuilibrium sebagai
harga transaksi, itulah yang disebut terjadinya pasar. Keduanya masing-masing mempunyai
peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar. Dalam pengertian
yang sederhana, pasar adalah bertemunya penjual dan pembeli secara langsung untuk
melakukan transaksi jual-beli. Dalam arti luas, pasar adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran terhadap barang atau jasa. Dimana produsen menjual barang atau jasa, dan
konsumen membeli barang atau jasa yang di sediakan oleh produsen.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar
barang. Asal muasal terbentuknya sebuah pasar zaman dahulu, dimulai dari kebiasaan
masyarakat dengan menggunakan sistem barter atau sistem tukar menukar barang atas barang
yang sedang dibutuhkan. Saat ini transaksi alat jual adalah uang dengan nilai nominal untuk
menetapkan harga sebuah barang. Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi :

a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
pasar tradisional, pasar raya, pasar abstrak, pasar konkrit, toko swalayan, toko serba
ada, dan lain-lain.
b. Berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di
antaranya: pasar ikan, pasar sayuran, pasar buah-buahan, pasar barang elektronik,
pasar, barang perhiasan, pasar bahan bangunan, bursa efek dan saham, dan lain-lain.

Secara ilmu ekonomi pasar digolongkan dalam empat bentuk organisasi, yang disebut
struktur pasar. Struktur Pasar adalah penggolongan bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti
jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar
atau masuk ke dalam industri, peranan iklan dalam kegiatan industri, dan sebagainya. Struktur
pasar dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu :

• Pasar persaingan sempurna


• Pasar persaingan monopolistik
• Pasar monopoli, dan
• Pasar oligopoli.

4
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :
1. Bagaimana persaingan pasar sempurna ?
2. Bagaimana persaingan pasar monopolistik ?
3. Bagaimana pasar monopoli ?
4. Bagaimana pasar oligopoli ?

C. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai melalui makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana persaingan pasar sempurna.
2. Untuk mengetahui bagaimana persaingan pasar monopolistik.
3. Untuk mengetahui bagaimana pasar monopoli.
4. Untuk mengetahui bagaimana pasar oligopoly.
5. Untuk memenuhi tugas daripada Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini, yaitu :
1. Bagi Penulis
Penulis dapat menambah wawasan dan menjadikan tugas ini sebagai media
pengaplikasian ilmu dan informasi yang telah ditelaah sebelumnya, serta berguna pula
sebagai bahan yang nantinya akan dikumpulkan kepada Ibu Dra. Eny Fahrati, M. P
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.
2. Bagi Pembaca
Pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai bahan untuk menambah wawasan
lagi mengenai persaingan pasar, baik persaingan pasar sempurna, persaingan pasar
monopolistik, pasar monopoli, maupun pasar oligopoli.

5
PERSAINGAN PASAR
BAB II SEMPURNA

6
A. Pengertian Persaingan Pasar Sempurna
Pasar persingan sempurna adalah model pasar yang paling klasik dan paling sering
digunakan dalam analisis ilmu ekonomi. Model ini telah dianggap sebagai teori dan secara luas
digunakan untuk meramalkan keadaan ekonomi. Model ini telah mulai dibahas sejak era Adam
Smith dalam bukunya Wealth of Nations. Edgeworth, dalam bukunya Mathematical Physics
(1881), merupakan orang pertama yang mencoba menentukan definisi persaingan sempurna
secara sistematis dan jelas. Kemudian konsep persaingan sempurna ini mendapatkan definisi
yang lengkap dalam buku Risk, Uncertainty and Profit tulisan Frank
Knight (1921).
Kadang kala struktur pasar ini dibedakan antara istilah persaingan “murni” dengan
“sempurna”. “Murni” adalah kurang sempurna, ketimbang “sempurna”. Edward H.
Chamberlain (1933) mendefinisikan persaingan murni sebagai “persaingan yang bersih dari
elemen-elemen monopolis.” Syarat yang diperlukan untuk definisi hanyalah jumlah penjual
yang banyak dan komoditas yang homogen (standardized). George Stigler (1957)
mengemukakan definisi alternatif dengan menambahkan syarat yaitu asumsi informasi yang
sempurna. Namun demikian, orang bisa saja memperdebatkan bahwa informasi yang sempurna
tentang harga lebih mudah diperoleh dalam pasar monopoli ketimbang pasar yang terdiri dari
banyak penjual.

B. Ciri-Ciri dan Asumsi Persaingan Pasar Sempurna


Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana
terdapat banyak penjual dan pembeli, dimana mereka tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar. Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang dianggap paling ideal karena
struktur pasar ini menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang paling
optimal atau efisien. Namaun dalam prakteknya tidak mudah untuk menentukan jenis industri
yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, mungkin
yang ada adalah mendekati ciri-cirinya struktur pasar persaingan sempurna.

Adapun ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah :

1. Banyak pembeli/perusahaan dalam pasar. Karena jumlah perusahan sangat banyak dan
relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut.
Menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang
berlaku dalam pasar tersebut.
2. Penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga. Karena demikian banyaknya
perusahaan/penjual dan pembeli yang terdapat di dalam pasar, maka keduanya tidak dapat
menentukan atau merubah harga pasar. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi
diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
3. Penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar ke/dari pasar. Apabila ada produsen
yang ingin melakukan kegiatan di suatu industri dalam struktur pasar persaingan sempurna,
produsen dengan mudah melakukan kegiatan tersebut. Sebaliknya, jika penjual/perusahaan
mengalami kerugian, maka ia dengan mudah meninggalkan industri tersebut.

7
4. Setiap produsen/perusahaan/penjualan menghasilkan/menjual barang yang sama
(homogen). Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-
bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan oleh produsen A atau B.
Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan
produk.
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar. Pembeli
mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.
Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lain lebih tinggi dan
pada yang berlaku di pasar.

Karena dalam kenyataannya bentuk pasar ini sangat sedikit dan tidak mudah menmukan
dengan bentuk yang sesuai dengan ciri-cirinya, maka dalam analisis ekonomi dibentuk asumsi-
asumsi suatu struktur pasar persaingan sempurna, yaitu :

1. Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat sangat banyak produsen
atau perusahaan, maka setiap produsen atau perusahaan hanya memasok produk sebagian
kecil saja dari total produk yang ditawarkan di pasar. Pembeli juga sangat banyak sehingga
secara individual mereka tidak mempunyai kekuatan monopsoni untuk mempengaruhi
mekanisme di dalam pasar.
2. Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah homogen. Pasar diartikan sebagai
gabungan dari produsen yang memproduksi produk yang homogen/identik. Ini berarti
bahwa antara produk dari produsen yang satu dengan produk dari produsen yang lain
bersifat substitusi sempurna. Oleh karena itu, para pembeli tidak dapat membedakan
produk- produk dari produsen yang berbeda.
3. Setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Implikasi dari kedua asumsi di atas
adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang
berlaku dengan mengubah jumlah produk yang ditawarkan. Dengan demikian setiap
produsen hanya menerima harga pasar. Produsen dapat menawarkan produk berapapun
jumlahnya dengan harga pasar tersebut.
4. Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit of firms). Tidak
ada hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau keluar dari pasar.
5. Maksimisasi profit/ keuntungan. Tujuan dari semua perusahaan adalah memaksimumkan
keuntungan. Tidak ada tujuan lain.
6. Tidak ada regulasi dari pemerintah. Tidak ada intervensi pemerintah di dalam pasar (eperti
tarif, subsidi, pembatasan produksi, dan sebagainya).

Struktur pasar di mana telah dipenuhi asumsi-asumsi di atas disebut pasar persaingan murni
(pure competition). Untuk pasar persaingan sempurna perfect competition) memerlukan
asumsi-asumsi tambahan, yaitu :

7. Mobilitas faktor-faktor produksi sempurna. Faktor-faktor produksi bebas berpindah dari


satu perusahaan ke perusahaan lain melalui mekanisme ekonomi. Dengan kata lain, terjadi
persaingan sempurna di dalam pasar input.

8
8. Pengetahuan sempurna (perfect knowledge). Semua penjual dan pembeli diasumsikan
mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik kondisi sekarang
maupun yang akan datang. Dengan demikian kondisi ketidakpastian di masa mendatang
dapat diantisipasi. Informasi pasar dapat diperoleh dengan mudah didapat dan tanpa biaya.

Dengan demikian dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan
kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu
mempengaruhi pasar. Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat
bergerak secara leluasa. Harga yang terbentuk benarbenar mencerminkan keinginan produsen
dan konsumen. Masing-masing pembeli dan penjual menerima tingkat harga yang terbentuk di
pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di ubah.
Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan
jumlah pembelian masyarakat, demikian juga bagi penjual. Bila penjual menurunkan
harga,maka ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga., pembeli akan lari penjual
lainnya. Bentuk pasar persaingan sempurna, banyak terdapat terutama dalam bidang produksi
dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa, yang
biasanya dijual dalam suatu pasar yang sejenis/homogen, seperti di pasar induk.
Berdasarkan asumsi-asumsi di atas maka dapat dilakukan analysis ekuilibrium atau
keseimbangan produsen/perusahaan di dalam jangka pendek dan jangka panjang. Ekuilibrium
produsen dicapai pada saat perusahaannya mencapai keuntungan maksimum. Ekuilibrium
pasar atau industri dicapai apabila (a) semua perusahaan dalam posisi ekuilibrium, dan (b)
jumlah produk semua perusahaan tersebut sama dengan jumlah permintaan semua konsumen.

C. Biaya Produksi, Permintaan dan Penawaran dalam Pasar Persaingan Sempurna


Dalam menganalisis usaha perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, terdapat dua
hal harus diperhatikan, yaitu biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan (total cost), dan
hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu (total revenue). Sifat biaya
produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam struktur pasar manapun ia digolongkan,
baik dalam pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, atau persaingan monopolistis,
adalah sama.
Sedangkan sifat permintaan dan dan hasil penjualan akan berbeda-beda pada pasar
persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau
bentuk permintaan yang dihadapi adalah berbeda-beda. Seorang produsen akan menghadapi
kurva permintaan yang berbeda di pasar persaingan sempurna dibandingkan yang dihadapi
oleh produsen di pasar lainnya.

9
1. Biaya Produksi pada Pasar Persaingan Sempurna

Berikut hubungan antar biaya pada kegiatan perusahaan di pasar persaingan sempurna,
tercermin pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Jumlah Produksi dan Biaya Produksi Perusahaan A

Jumlah Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya


produksi tetap berubah Total Marginal Tetap Variabel Total
(1) (2) Atau (4) = (5) = Rata-rata rata-rata rata-rata
Biaya (2)+(3) (4)t-(4)t-1 (6)= (7)= (4):(1)
variabel (2):(1) (3):(1)
(3)
0 100 0 100 - - -
1 100 100 200 100 100 100 200
2 100 180 280 80 50 90 140
3 100 240 340 60 33.3 80 113.3
4 100 280 380 40 25 70 95
5 100 300 400 20 20 60 80
6 100 380 480 80 17.7 63.3 80
7 100 530 630 150 14.3 75.7 90
8 100 780 880 250 12.5 97.5 110
9 100 1160 1260 380 11.1 128.9 140
10 100 1700 1800 540 10 170 180

Keterangan tabel :

• Kolom(1) menggambarkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai.


• Kolom(2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli
input tetap ynga di gunakan dalam proses produksi.
• Kolom(3) menggambarkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang
dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
• Dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh biaya total,
yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
• Kolom (5) menggambarkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikeluarkan
untuk menambah satu unit produksi.
• Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata, yaitu biaya tetap dibagi dengan jumlah
produksi.
• Kolom (7) menggambarkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi jumlah
produksi.
• Biaya total ditunjukkan dalam kolam (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit untuk
menghasilkan barang.

10
Dari tabel di atas terlihat karakter dari kurva biaya. Dengan demikian dapat dikatakan
ciri-ciri kurva berbagai jenis biaya adalah:

• Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah satu
tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
• Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
• Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil.
• Biaya berubah rata-rata , biaya total rata-rata dan biaya marginal mempunyai sifat yang
sama. Pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun
apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi apabila produksi
ditambah.

2. Permintaan dan Penawaran pada Pasar Persaingan Sempurna

Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa
pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. Permintaan total (total revenue)
perusahaan sama dengan jumlah output dikali harga jual. Karena ketidakmampuan penjual dan
pembeli dalam mempengaruhi harga (price takers), maka harga secara otomatis telah
ditentukan (given) oleh pasar. Dengan demikian penerimaan rata–rata (average avenue) dan
penerimaan marjinal (marginal revenue) adalah sama dengan harga. Dengan demikian dapat
digambarkan kurva permintaan dan penawaran sebagai berikut :

Keterangan gambar :
• Pada kurva (a) Industri, menunjukkan tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna
ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
• Pada kurva (b) Perusahaan, menunjukkan jumlah output perusahaan relative sangat kecil
dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak
berubah.
• Karena perusahaan individual bertindak sebagai price takers, maka kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan berupa garis horisontal sebesar P
• Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata–rata (AR) sama dengan kurva
penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P).
• Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak
mulai dari titik (0,0).

11
3. Pemaksimuman Keuntungan pada Pasar Persaingan Sempurna

Perusahaan akan bekerja dalam situasi jangka pendek dan jangka panjang, dimana
keduanya memiliki model pemaksimuman keuntungan (max profit) yang berbeda-beda.
Analisis jangka pendek (shrot run), adalah dianggap setiap produsen tidak bisa menambah
kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-produsen baru masuk ke dalam pasar.
Sedangkan analisis jangka panjang (long run) adalah di mana dimungkinkan adanya baik
perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun pembangunan
pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha baru yang masuk ke pasar.

D. Pemaksimuman Keuntungan pada Ekuilibrium


Suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika ia mencapai keuntungan (profit, π)
maksimum. Keuntungan (π) adalah perbedaan atau selisih antara total cost (TC) dan total
revenue (TR). Dengan demikian dapat dituliskan sebagai berikut : π = TR – TC.
Ekuilibrium perusahaan dalam asumsi pasar persaingan sempurna, secara grafis dapat
ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu :
1. Menggunakan kurva TR dan TC
2. Menggunakan kurva MR dan MC

1. Ekuilibrium Perusahaan Menggunakan Kurva TR dan TC

Di dalam Gambar 3 di bawah ini, digambarkan posisi ekuilibrium perusahaan dengan


menggunakan kurva TR dan TC dalam pasar persaingan sempurna. Kurva TR adalah suatu
garis lurus melalui origin, yang menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada semua
tingkat output. Produsen akan selalu menerima harga atau price taker dan dapat menjual setiap
outputnya pada harga pasar yang berlaku dengan TR yang naik secara proporsional dengan
volume penjualannya. Slope kurva TR adalah marginal revenue (MR). MR ini konstan dan
sama dengan harga pasar (P), karena semua unit output dijual pada harga yang sama. Dengan
demikian secara matematis dapat dituliskan :

MR = AR = P = Pekuilibrium

12
Perusahaan mencapai keuntungan maksimum pada penjualan output ekuilibrium, di mana
jarak vertikal antara kurvr TR dan kurva TC paling lebar.

2. Ekuilibrium Perusahaan Menggunakan Kurva MR dan MC

Maksimisasi keuntungan atau profit dapat dijelaskan juga menggunakan kriteria marginal
revenue sama dengan marginal cost (atau MR=MC). Karena MR untuk perusahaan pada pasar
persaingan sempurna adalah P, maka output optimal dihasilkan jika P = MC. Seperti pada
gambar di output optimal untuk pasar persaingan sempurna jangka pendek di bawah ini :

Digambarkan oleh Kurva MR dan TMC

Dari gambar di atar Q* merupakan output optimal yang bisa memaksimumkan keuntungan
perusahaan tersebut. Daerah persegi Panjang sebesar (Pe — ATC) x 0* merupakan total
keuntungan perusahaan tersebut.

13
Keputusan perusahaan jangka pendek dalam pasar persaingan sempurna :
Jika Pe > AVC, maka perusahaan masih bisa melanjutkan usahanya. Meskipun perusahaan
mengalami kerugian (P < ATC), tetapi kontribusi marjin yang diperoleh adalah positif, dan hal
ini bisa membantu mengurangi biaya tetap. Sebaliknya jika Pe < AVC, maka perusahaan
sebaiknya ditutup karena semakin banyak yang diproduksi, semakin rugi. Maka dapatlah
ditarik kesimpulan untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam jangka pendek :
(a) Jika MC < MR total keuntungan belum maksimum, perusahaan harus meningkatkan
outputnya.
(b) Jika MC > MR tingkat keuntungan menjadi menurun, perusahaan harus menghentikan
produksinya.
(c) Jika MC = MR tingkat keuntungan jangka pendek adalah maksimum.

Karena itu untuk perusahaan-perusahaan yang berada pada pasar persaingan sempurna
untuk memaksimumkan keuntungannya mereka akan bekerja dengan melakukan peningkatan
volume penjualan sebesar-besarnya.

E. Kelebihan dan Kelemahan Struktur Pasar Persaingan Sempurna


Karena kondisinya dengan asumsi yang sempurna, di dalam struktur pasar persaingan
sempurna akan selalu terwujud efisiensi. Efisiensi yang dikenal ada dua jenis, yaitu efisiensi
produktif dan efisiensi alokatif, yang akan dijelaskan berikut ini :

a. Efisiensi Produktif

Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Syarat pertama adalah untuk
setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk
menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai gabungan faktor-faktor produksi, yang paling
efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi
pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua adalah industri secara keseluruhan harus
memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC
mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka
tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya
produksi yang paling minimal.

b. Efisiensi Alokatif

Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat
berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut.
Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga = biaya marjinal.
Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa kebaikan dari pasar persaingan
sempurna dibandingkan bentuk/struktur pasar-pasar yang lain, adalah :

14
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Pada struktur pasar persaingan sempurna, dalam jangka panjang perusahaan akan mendapat
untung normal (normal profit). Keuntung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi
adalah yang paling minimum. Dengan demikian dalam jangka panjang efisiensi produktif
selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna. Selain itu dalam persaingan
sempurna harga = hasil penjualan marjinal.
Dalam melakukan pemaksimuman keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal
= biaya marjinal. Dalam jangka panjang keadaan ini juga berlaku, yaitu harga = hasil
penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan
sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dengan demikian efisiensi produktif dan
efisiensi alokatif dapat dicapai dalam pasar persaingan sempurna.
2. Adanya kebebasan untuk memilih (choice)
Di dalam pasar yang bebas seperti yang terjadi pada struktur pasar persaingan sempurna,
tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan
jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor
produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang menentukan
pengalokasinya. Dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang,
maka masyarakat juga dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barangbarang
dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat mempunyai
kebebasan yang penuh atas pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor
produksi yang mereka miliki.

Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga


memiliki keburukan-keburukan antara lain :

1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi. Dalam pasar persaingan sempurna


teknologi dapat dicontoh dengan mudahnya oleh perusahaan lain, sehingga tidak ada
insentif bagi perusahaan untuk mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang
baru. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan
normal (normal profit), karena walaupun pada awalnya perusahaan dapat menaikkan
efisiensi dan menurunkan biaya, namun perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat
juga berbuat yang sama. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi
inimenyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan
teknologi dan inovasi. Selain itu juga, perusahaan-perusahan yang terdapat pada struktur
pasar persaingan sempurna biasanya kecil ukurannya, sehingga tidak mampu membuat
penelitian untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik karena sangat mahal biayanya.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial. Ditinjau dari sudut
pandangnan perusahaan, penggunaan sumber daya mungkin sangat efisien. Namun ditinjau
dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan. Contohnya dengan adanya
pencemaran, dan sebagainya.
3. Membatasi pilihan konsumen. Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan
adalah sama semua, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang
yang akan dikonsumsinya.

15
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi. Dikatakan biaya produksi
dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum. Namun dapat saja ini tidak
selalu benar, karena mungkin saja perusahaan-perusahaan di struktur pasar lainnya
mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,
perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata. Pola permintaan akan menentukan bentuk
pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan
bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Jika distribusi
pendapatan tidak merata maka penggunaan sumbersumber daya (yang dialokasikan secara
efisien) dapat saja akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.

F. Rangkuman
Struktur Pasar adalah penggolongan bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk
yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke
dalam industri, peranan iklan dalam kegiatan industri, dan sebagainya. Struktur pasar
dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu : pasar persaingan sempurna, pasar persaingan
monopolistik, pasar monopoli, dan pasar oligopoli.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana
terdapat banyak penjual dan pembeli, dimana mereka tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar. Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang dianggap paling ideal karena
struktur pasar ini menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang paling
optimal atau efisien.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah : banyak pembeli/perusahaan dalam pasar,
penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga, penjual/perusahaan dapat dengan mudah
masuk/keluar ke/dari pasar, setiap produsen/perusahaan/penjualan menghasilkan/menjual
barang yang sama (homogen), pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang
keadaan di pasar, terdapat sangat banyak penjual dan pembeli, produk yang dihasilkan oleh
para produsen adalah homogen, setiap produsen adalah pengambil harga (price taker),
perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit of firms), tujuan dari
semua perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan, serta tidak ada intervensi pemerintah
di dalam pasar, mobilitas faktor-faktor produksi sempurna, dan semua penjual dan pembeli
diasumsikan mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik kondisi
sekarang maupun yang akan datang.
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa.
Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Masing-
masing pembeli dan penjual menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu
datum atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli
merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat, demikian juga bagi
penjual. Permintaan total (total revenue) perusahaan sama dengan jumlah output dikali harga
jual. Karena ketidakmampuan penjual dan pembeli dalam mempengaruhi harga (price takers),
maka harga secara otomatis telah ditentukan (given) oleh pasar. Suatu perusahaan dalam
kondisi ekuilibrium ketika ia mencapai keuntungan (profit, π) maksimum. Keuntungan (π)
adalah perbedaan atau selisih antara total cost (TC) dan total revenue (TR).

16
Dengan demikian dapat dituliskan sebagai berikut: π = TR – TC. Maksimisasi keuntungan
atau profit dapat dijelaskan juga menggunakan kriteria marginal revenue sama dengan
marginal cost (atau MR=MC). Karena MR untuk perusahaan pada pasar persaingan sempurna
adalah P, maka output optimal dihasilkan jika P = MC.
Perusahaan-perusahaan yang berada pada pasar persaingan sempurna untuk
memaksimumkan keuntungannya mereka akan bekerja dengan melakukan peningkatan
volume penjualan sebesarbesarnya.
Pada struktur pasar persaingan sempurna, dalam jangka panjang perusahaan akan mendapat
untung normal (normal profit). Keuntung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi
adalah yang paling minimum. Dengan demikian dalam jangka panjang efisiensi produktif
selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna. Selain itu dalam persaingan
sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dalam melakukan pemaksimuman keuntungan
syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dalam jangka panjang keadaan ini
juga berlaku, yaitu harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini
membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dengan
demikian efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dapat dicapai dalam pasar persaingan
sempurna.

G. Referensi

Referensi Utama
1. Robert S. Pindyck and Daniel L. Rubinfeld, Microeconomics, Sixth Edition, Pearson
Prentice Hall, New Jersey 2005.
2. Robert S. Pindyck and Daniel L. Rubinfeld, Mikroekonomi, Jilid 1 dan Jilid 2, Edisi
Keenam, PT.Indeks, Jakarta 2009. [RPR Bab 6,7,8]
3. Karl E. Case, Ray C. Fair, Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro, Edisi Ketujuh, Indeks, Jakarta
2007. [KCF Bab 7,8,9]
4. Said Kelana, Teori Ekonomi Mikro, RajaGrafindo Perkasa, Jakarta. [SKA, Bab 5,6]
5. Budiono

Referensi Pendukung :
1. N. Gregory Mankiw, Principles of Economic, 3rd Edition, Cengage Learning Asia,
Singapore 2004.
2. Walter Nicholson, Microeconomic Theory, Basic Principles and Extensions, Ninth Edition,
Thomson South Western, Ohio 2005.
3. Hal R. Varian, Microeconomic Analysis, Third Edition, W.W.Norton & Company, New
York 1992.
4. Dominick Salvatoe, Eugene A. Diulio, Principles of Economics, Schaum's Outlines,
Second Edition, McGraw Hill Inc., New York 1995.
5. Dominick Salvatore, Teori Mikroekonomi, Seri Buku Schaum, Edisi Ketiga, Penerbit
Erlangga, Jakarta 1992.
6. Richard Lipsey, Christopher T.S Ragan an Paul A. Storer, , Economics, 13th ed, Addison-
Wesley, 2008.

17
7. Michael Parkin, Economics, sevent edition, Pearson, Addison, Wesley 2005.
8. Eugene Silberberg, The Structure of Economic, Third Edition, McGraw Hill, Boston 2001.
9. David M. Kreps, A Course in Microeconomics Theory, Princenton University Press, New
Jersey 1990.
10. C.L. Dinwiddy and F.J. Teal, The Two-Sector General Equilibrium Model, A New
Approach, Philip Allan Publisher Limited, New York 1988.
11. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta
12. Tati Suhartati Joesron, M.Fathorrazi, Teori Ekonomi Miko, Graha Ilmu, Yogyakarta 2012.
13. Michael Baye, Managerial Economics and Business Strategy, McGraw - Hill, Singapura
2010.

Internet
1. Pratama Rahadja dan Mandala Manurung : Pengantar Ilmu Ekonomi (mikroekonomi dan
makroekonomi) edisi ketiga.
2. Rahardja Manurung. Pengantarr Ilmu ekonomi (Microekonomi dan Macroekonomi) edisi
revisi. Jakarta :FE-UI
3. Djojodipuro, Marsudi 1994. Pengantar Ekonomi Untuk Perencanaan. Jakarta: UI-Press.
4. http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingansempurna/
5. http://hayyuretno.blogspot.com/2013/04/makalah-pasar-persaingansempurna.html
6. https://sites.google.com/site/persainganpasarsempurna/
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_persaingan_sempurna
8. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120426074035AAkFa41
9. Boediono . 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE, Yogyakarta
10. Ferguson, C.E., and J.P. Gould. 1975. Microeconomic Theory. Fourth Edition, Yale
University.
11. Henderson, J.M. and R.E. Quandt. Microeconomic Theory: A Mathematical Approach.
Third Edition, McGraw-Hill International Book Company.
12. Koutsoyiannis, A. 1985. Modern Microeconomics. ELBS Edition, Macmillan Publishers
Ltd, London.
13. Nicholson, Walter. 1999. Teori Mikroekonomi. Alih bahasa: Daniel Wirajaya, Edisi ke-5,
Binarupa Aksara, Jakarta.
14. Rosidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan kepada Teori Makro &
Mikro. Cetakan ke-4, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
15. Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

18
PERSAINGAN PASAR
MONOPOLISTIK

BAB III

19
A. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis
pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya
mengandung unsur-unsur sifat monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan monopolistis dapat didefenisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (different products). Dalam pasar
persaingan monopolistik konsumen merasakan adanya perbedaan karakteristik Dari
komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan komoditas-komoditas
yang dihasilkan perusahaan lainnya.
Dalam hal ini dijumpai banyak aspek deferensiasi komoditas. Sebagai contohnya,
perbedaan komoditas bisa didasarkan atas perbedaan bentuk fisiknya seperti bedafungsi,
design dan kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merk, logo atau
kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang
terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan
dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas, pelayanan dan
sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan adalah
contoh-contoh komoditas monopolistic yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

B. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik

1. Terdapat Banyak Penjual

Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia
tidaklah sebanyak dalam pasar persaingan sempurna. Apabila didalam pasar sudah terdapat
beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud. Yang
penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh melebihi dari
perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran
yang relative sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relative
sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.Karena
halangan masuk hanya rendah saja, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dapat
keluar atau masuk pasar dengan mudah.
Akibatnya, ada cukup banyak penjual yang membuat mereka dalam posisi persaingan.
Terdapat juga cukup banyak penjual yang membuat mereka dalam posisi persaingan. Terdapat
juga cukup banyak penjual sehingga menyebabkan masing-masing mengalami kesulitan untuk
membuat keputusan yang tepat. Sebagai contoh, disuatu daerah metropolitan, masing-masing
restorant, pompa bensin, took obat, took persewaaan, video, binato, atau toko grosir mini
cenderung untuk bertindak secara sendiri-sendiri atau independen. Pada struktur pasar yang
lain, mungkin hanya terdapat dua atau tiga penjual pada setiap pasar, sehingga mereka saling
mengamati; tindakan mereka menjadi saling tergantung atau interdependent.

20
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak

Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar persaingan
monopolistik dan pasar persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan
sempurna produksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar membedakan
yang mana yang merupakan produksi suatu perusahaan, dan mana pula produksi perusahaan
lainnya. Perusahan dalam pasar persaingan monopolistic berbeda coraknya (differentiated
product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan
produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik barang tersebut
terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam bentuk “jasa
perusahaan setelah penjualan” (after-sale service) dan perbedaan dalam cara membayar barang
yang dibeli. Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan ini, barang yang diproduksikan oleh
perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic bukanlah barang yang bersifat
pengganti sempurna (perfect substitute) kepada barang yang diproduksikan perusahaan lain.
Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close substitute. Perbedaan dalam sifat
barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli,
walaupun kecil, yang dimiliki oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.

• Perbedaan Fisik
Contoh: shampoo berbeda dalam warna, bau, kekentalan, kuantitas busa, dan desain
tombol. Mereka tertentu diarahkan bagi konsumen dengan ketombe, ada yang untuk
rambut normal, atau ada juga yang untuk rambut berminyak. Kemasan juga dirancang
agar produk tampak menonjol bila didekatkan dengan produk lain, seperti misalnya
celana ketat dikemas dalam karton berbentuk telur (L’eggs), sop instan dalam cangkir
(Cup O’Soup), dan kartu baseball dalam kaleng (Pinnacle).

• Lokasi
Jumlah dan jenis lokasi tersedianya produk jugas merupakan salah satu alat
deferensiasi. Beberapa produk bisa terdapat dimana saja, termasuk internet; produk
yang lain perlu dicari dan perlu menempuh suatu perjalanan tertentu. Jika anda tinggal
didaerah metropolitan, anda pasti terbiasa dengan toko-toko grosir mini. Masing-
masing toko ingin menjadi yang paling dekat pada saat anda membutuhkan satu gallon
susu dan satu kantong Dorito, maka muncul pertokoan dimana-mana. Toko grosir mini
ini menjual berbagai barang kebutuhan anda. Harganya lebih tinggi dan pilihan
produknya lebih terbatas dibandingkan toko grosir pada umumnya. Hanya saja, toko
grosir mini lebih dekat dengan pelanggan, tidak ada antrian panjang, dan buka sampai
lebih larut malam. Layanan. Produk juga berbeda-beda atas dasar layanan yang
diberikan. Sebagai contoh: banyak penjual pizza (seperti Domino’s) dan banyak
penjual buku (seperti Amazon) memberikan layanan pengiriman; sementara penjual
yang lain tidak memberikan layanan tersebut. Beberapa toko eceran memberikan
layanan demo produk oleh tenanga penjual yang terlatih; sementara toko yang lain
hanya self-service saja. Beberapa produk didukung layanan on-line dan nomor bebeas
pulsa; sementara produk lain membiarkan anda mencari sendiri. Beberapa produk
memberikan layanan pengembalian uang; sementara yang lain tidak.

21
• Citra produk
Cara terakhir perbedaan produk adalah jenis citra atau image yang ingin ditampilkan
oleh produsen dalam benak konsumen. Sebagai contoh, produsen alas kaki dan pakaian
sering kali mengandalkan tendangan atlit dan selebritas yang lain. Beberapa produsen
berusaha menunjukkan kualitas yang tinggi atas dasar tempat produk tersebut dijual,
seperti shampoo yang hanya dijual disalon kecantikan. Beberapa produk meencoba
untuk member citra ramah lingkungan dengan cara menekankan penggunaan bahan
kemasan yang dapat didaur ulang.

3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga

Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai
kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic dapat
mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya ini relative kecil kalau dibandingkan
dengan perusahaan ologopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan
monopolistic bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda
corakatau differentiated product. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih,
yaitu lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai barang yang
dihasilkan perusahaan lainnya. Maka apabila sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya,
ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum
kenaikan harga. Sebaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk
menjual semua barang yang diproduksikannya. Banyak diantara konsumen di pasar masih tetap
membeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah
menjadi relative lebih mahal. Contohnya meliputi berbagai toko grosir mini yang tersebar
diseluruh daerah metropolitan atau puluhan stasiun radio yang berebut pendengar. Karena
produk dari berbagai produsen sedikit berbeda (sebagai contoh, toko tertentu lebih dekat
dengan anda dibandingkan yang lain), kurva permintaan yang dihadapi masing-masing
tidaklah horizontal tetapi berslope negative. Masing-masing produsen dengan demikian dapat
mengendalikan harga yang ditetapkannya. Jadi, produsen dalam pasar ini bukanlah sebagai
price taker (seperti dalam persaingan sempurna), tetapi mereka sebagai price searcher.

4. Kemasukan Dalam Industri Relatif Mudah

Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan
monopolistic tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah
seberapa seperti di dalam ologopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti
didalam pasar persaingan sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal ini. Yang pertama ialah
karena modal yang diperlukan adalah relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus
menghasilkan barang barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia dipasar, dan
mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan. Maka perusahaan baru pada
dasarnya harus berusaha memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada
dipasar, dan harus dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut.

22
5. Persaingan Mempromosi Penjualan Yang Sangat Aktif

Harga bukanlan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga
relative tinggi, tetapi masih tetap dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini
menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi
citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-harga (non price competition).
Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam memperbaiki mutu dan desain
barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang
menarik, dan sebagainya.Jika dipikirkan sejenak, ternyata banyak sekali pasar dengan sifat-
sifat tersebut: CD, film, permaianan computer, restoran, les piano, kue, furniture, dan
sebagainya.

C. Kesamaan Dan Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan


Monopolistik

Bagaimana perbandingan antara persaingan monopolistik dan persaingan sempurna


dalam efesiensinya? Dalam jangka panjang, baik perusahaan dalam persaingan monopolistik
maupun dalam pasar persaingan sempurna tidak dapat memperoleh laba ekonomi, lalu apa
bedanya? Perbedaannya terletak pada kurva permintaan yang dihadapi masing-masing
perusahaan dalam kedua struktur pasar tersebut. Peraga 3 menampilkan harga dan kuantitas
ekuillibrium jangka panjang untuk masing-masing perusahaan pada kedua struktur pasar
tersebut.
Dengan asumsi bahwa kedua perusahaan mempunyai kurva biaya yang serupa.
Pada masing-masing struktur, kurva biaya marginal memotong kurva permintaan
marginalpada tingkat output yang menyebabkan kurva biaya total rata-rata bersinggung
dengan kurva permintaan yang dihadapi masing-masing perusahaan. Kurva permintaan yang
dihadapi perusahaan dalam persaingan sempurna adalah garis horizontal pada harga pasar,
seperti ditunjukkan pada panel (a). kurva permintaan ini menyinggung titik terendah kurva
biaya total rata-rata jangka panjang. Jadi, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
berproduksi pada biaya rata-rata terendah dalam jangka panjang. Pada panel (b), perusahaan
dalam persaingan monopolistic menghadapi kurva permintaan yang mempunyai kemiringan
negative karena produknya sedikit banyak perbedaan dari produsen yang lain. Dalam jangka
panjang, perusahaan dalam persaingan monopolistic berproduksi pada tingkat yang lebih
kecil daripada tingkat yang menghasilkan biaya rata-rata terendah. Jadi, harga dan biaya rata-
rata dalam persaingan monopolistic (p’ pada panel (b) lebih besar dari pada harga dan biaya
rata-rata dalam pasar persaingan sempurna (p pada panel (a). jika perusahaan-perusahaan
tersebut mempunyai kurva biaya yang sama, perusahaan dalam persaingan monopolistik
berproduksi lebih kecil dan menetapkan harga lebih besar daripada perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna.
Perusahaan dalam persaingan monopolistik tidak berproduksi pada biaya rata-rata
minimum. Perusahaan tersebut dikatakan mempunyai kelebihan kapasitas (excess capacity),
karena tingkat produksi lebih rendah daripada tingkat yang menghasilkan biaya rata-rata
terendah.

23
Kelebihan kapasitas berarti bahwa produsen sebenarnya dapat dengan mudah
memenuhi permintaan yang lebih besar dan menurunkan biaya produksi biaya rata-rata.
Karena nilai produksi marginal melebihi biaya produksi marginal, maka nilai marginal dari
kenaikan output akan melebihi biaya marginalnya; sehingga kesejahteraan ekonomi akan
meningkat pula. Kelebihan kapasitas tersebut terjadi pada pompa bensin, toko obat, toko
grosir mini, restoran, hotel, toko buku, toko bunga, dan perusahaan dalam industry dengan
persaingan monopolistic lain. Satu contoh yang sesuai adalah usaha rumah pemakaman.
Analisis menyatakan bahwa 23.000 rumah pemakaman di Amerika sebenarnya dapat secara
efisien menangani 4 juta pemakaman per tahun, tetapi kenyataan yang mati hanya 2’5 juta
orang. Jadi industry ini beroperasi hanya pada 60 persen kapasitasnya, sehingga biaya rata-
rata per pemakaman menjadi lebih tinggi karena sumber daya yang ada sering menganggur
atau tidak digunakan.
Ada perbedaan lain antara persaingan sempurna dan persaingan monopolistic yang
tidak dapat diamati pada Peraga 3. Meskipun kurva biaya pada setiap panel adalah serupa,
perusahaan dalam persaingan monopolistic sebenarnya lebih banyak mengeluarkan dana
untuk iklan dan kegiatan promosi lain untuk membedakan produknya dari produk produsen
lain. Biaya yang lebih tinggi ini menggeser kurva biaya rata-rata keatas. Beberapa ekonom
berpendapat bahwa persaingan monopolistic menghasilkan terlalu banyak pemasok dan
diferensiasi produk yang sering kali hanya semu saja. Pendapat yang berseberangan
menyatakan bahwa konsumen bersedia membayar lebih tinggi untuk mendapatkan pilihan
yang lebih banyak.
Berdasarkan pandangan ini, konsumen diuntungkan oleh adanya pilihan yang lebih
banyak, seperti berbagai pilihan pompa bensin, restoran, toko grosir mini, toko pakaian, toko
obat, buku teks ilmu ekonomi, serta banyak barang dan jasa lain.

24
D. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis

1. Keseimbangan Jangka Pendek

Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam jangka
pendek perusahaan dapat menikmati laba supernormal. Adapun dalam jangka panjang
perusahaan hanya Menikmati laba normal. Keseimbangan jangka pendek tercapai bila
MR=MC, karena memiliki daya monopoli walau terbatas. Kondisi keseimbangan perusahaan
yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan perusahaan yang bergerak
dalam pasar monopoli. Pada saat MR=MC di titik E, sama halnya dengan perusahaan
monopolis, harga jual lebih besar dari biaya marginal (P>MC). Tetapi kemampuan eksploitasi
laba relatif terbatas, karena kurva permintaan yang di hadapi sangat landai.

2. Keseimbangan Jangka Panjang

Di bandingkan dengan pasar monopoli, persaingan monopolistik masih lebih baik dilihat
dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang (dead weight loss). Namun tetap kurang
efisien dibanding pasar persaingan sempurna. Ada dua penyebab mengapa pasar persaingan
monopolistik tidak dapat lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna:

1. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC)
2. Kapasitas berlebihan (excess capacity)

Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang, perusahaan sebenarnya tidak
berproduksi pada tingkat yang paling efisien, sebab titik persinggungan antara kurva AC dan
kurva D bukan titik terendah pada kurva AC. Jika perusahaan ingin memproduksi pada AC
yang paling rendah, output harus di tambah sampai dengan output pada AC minimum.

25
Aturan Memaksimalkan Laba Persaingan Monoplistik

Untuk memaksimalkan laba, perusahaan persaingan monopolistik memproduksi


dimana penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Harga yang memaksimalkan laba
adalah harga maksimum per unit yang bersedia konsumen bayar untuk tingkat keluaran yang
memaksimalkan laba. Dengan kata lain, keluaran yang memaksimalkan laba, Q*, adalah
seperti berikut MR(Q*) = MC(Q*) dan, harga yang memaksimalkan laba adalah : P* = P(Q*)

E. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik

1. Kelebihan pasar persaingan monopolistis

a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat


memilih produk yang terbaik baginya.
b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.
c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk
yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.
d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

2. Kekurangan pasar persaingan monopolistis

a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
c. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.

26
PASAR
BAB IV MONOPOLI

27
A. Pengertian Pasar Monopoli

Pasar Monopoli Berasal dari Bahasa Yunani : Monos yaitu satu dan polein yaitu menjual.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai
pasar. Atau bisa juga didefinisikan bahwa pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara
permintaan dan penawaran yang ditandai oleh adanya satu penjual/produsen dipasar
berhadapan dengan permintaan seorang pembeli atau konsumen.

Bentuk pasar monopoli dibedakan menjadi :


• Pasar monopoli murni yaitu bentuk pasar yang ekstrim, contohnya PLN,PAM,PT kereta
api dll.
• Pasar yang mendekati ( near monopoly) yaitu pasar yang hanya terdiri dari satu orang
pengusaha ( single producer) sebagai contoh adalah penjual sate disuatu daerah tertentu
merupakan monopoli murni untuk daerah tersebut, tetapi ia disebut near monopoly karena
diluar daerah tersebut juga ada penjual sate yang sama.

Ciri- ciri dari pasar monopoli :


1. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
2. Tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip ( close subtitusi)
3. Produsen yang memiliki kekuatan menntukan harga
4. Tidak ada penguasa lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa
keunggulan perusahaan.

Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut “monopolis”.
Dalam ilmu ekonomi mainstream,konsep pasar adalah sikap struktur yang memungkinkan
pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang,jasa dan informasi. Pertukaran barang atau
jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang
baik yang mempengaruhi harganya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah
melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan.

Gambar kurva permintaan Monopoli

28
Penjelasan kurva permintaan :

Fenomena pergeseran kurva- kurva permintaan ini dilukiskan dalam gambar diatas.
Perusahaan A mula- mula menghasilkan output sebesar Q1 unit dan menjualnya dengan harga
P1,kurva permintaan D1 yang berlaku disini, dengan mengkonsumsikan harga-harga yang
ditetapkan oleh perusahaan- perusahaan lain tidak berubah. Dengan asumsi tersebut, penurunan
harga dari P1 menjadi P2 akan meningkatkan permintaan menjadi Q2.

Tindakan ini akan menggeser perusahaan A turun ke kurva permintaan kedua D2


yang menyebabkan penurunan permintaan perusahaan A dari Q2 menjadi Q3 pada
tingkat harga P2.

Penjelasan kurva penawaran monopoli :

Gambar diatas menunjukkan jika harga pasar sebesar P1 maka output yang diproduksi
perusahaan adalah Q1dan jika harga pasar meningkat menjadi P2 output perusahaan adalah
Q3,kurva MC yang dimulai dari P menunjukkan kurva penawaran perusahaan. Berdasarkan
kurva penawaran perusahaan, selanjutnya dapat diturunkan kurva penawaran untuk penawaran
industri secara keseluruhan. Kurva penawaran industri menunjukkan penjumlahan horisontal
dari seluruh kurva penawaran. Penawaran bersaing adalah penjumlahan horisontal dari seluruh
kurva biaya marjinal bersaing. Biaya marjinal bersaing adalah penjumlahan horisontal dari
seluruh biaya marjinal perusahan – perusahaan yang dimulai dari AVC minimnya.

Monopoli yang tidak dilarang yaitu :

• Monopoli by law; monopoli oleh negara untuk cabang- cabang produksi penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
• Monopoli by nature; monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena
didukung iklim dan lingkungan tertentu.
• Monopoli by lisence; izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual

29
B. Faktor- Faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli

a. Hambatan Teknis

Ketidakmampuan beersaing dengan perusahaan yang sudah ada.keunggulan secara teknis


ini disebabkan oleh beberapa hal.

‑ Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan


berproduksi sangat efisien.
‑ Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva
biaya(MC dan AC) yang menurun.makin besar skala produksi,biaya marjinal makin
menurun,sehingga biaya produksi perunit (AC) makin rendah.
‑ Perusahaan memiliki kemampuan kontrol sumber faktor produksi,baik berupa sumber
daya alam,sumber daya manusia maupun lokasi produksi.

b. Hambatan Legalitas (legal barries to entry)

‑ Undang- undang dan hak khusus


Tidak semua perusahaan mempunyai daya monopoli karena kemampuan teknis dalam
kehidupan sehari- hari kita menemukan perusahaan- perusahaan yang tidak efisien tetapi
memiliki daya monopoli. Hal itu dimungkinkan karena secara hukum mereka diberi hak
monopoli diindonesia contohnya : BUMN
‑ Hak paten atau hak cipta
‑ Tidak semua monopoli berdasarkan hukum(UU) mengakibatkan inefisiensi hak paten
atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hukum karena pengetahuan kemampuan
khusus yang menciptakandaya monopoli secara teknik contohnya : orang yang
menemukan sesuatu,maka ia memiliki hak monopoli atas penemuannya itu.

c. Diskriminasi Harga

Yaitu tindakan penjual dalam menjual barang yang sama (di bawah produksi yang sama)
dengan harga yang berbeda kepada pembeli yang berbeda. Contoh : tarif angkutan umum.

Tujuan DH :

‑ Menyedot surplus konsumen lebih banyak di banding strategi harga linear


‑ Menjual barang yang sama.

Syarat- syarat strategi DH :

• Memiliki market power


• Dapat mencegah kembali(resale) dan melakukan arbitrase
• Pasar harus terpisah

30
Jenis – jenis diskriminasi tingkat harga
a) Diskriminasi harga tingkat 1

Definisi
• Menyedot semua surplus konsumen dengan mengenakan harga maksimal yang ingin
dibayar untuk tiap konsumen
• Take it or leave it

Ciri- ciri utama


• Laba = total surplus konsumen + produsen
• Konsumen marginal mempunyai harga revervasi = MC
• Perusahaan memproduksi output dengan efisien
Contoh : arena hiburan yang mengenakan tarif masuk untuk tiap permainan

b) Diskriminasi harga tingkat 2

Definisi
• Menerapkan tarif harga menurun untuk kuantitas yang berbeda
• Perusahaan tidak dapat mengenali karakteristik konsumen
• Memungkinkan konsumen untuk self- select harga yang lebih disukai

Ciri- ciri utama


• Two part tariffs : untuk membedakan pengguna produk yang tinggidan rendah
• Typing : syarat penjualan 1 barang untuk membeli barang lain
• Bundling : satu paket
Contoh : tarif listrik,tarif angkutan umum

c) Diskriminasi harga tingkat 3

Definisi
• Menggunakan harga yang berbeda untuk tiap konsumen dengan karakteristik yang
berlainan

Ciri – ciri utama


• Perusahaan mampu melakukan segmentasi pasar antar kelompok konsumen
• Harga yang lebih tinggi dikenakan pada permintaan yang lebih rendah
• MR1= MC-MR2
Contoh : maskapai penerbangan mengenakan tarif yang berbeda.

31
Pasar monopoli dalam prakteknya di Indonesia dijalankan oleh sektor pemerintah
dengan alasan bahwa pengelolaan pasar monopoli ditujukan untuk mendukung kesejahteraan
masyarakat. Sebagai contoh adalah pengelolaan listrik bagi kebutuhan masyarakat yang hingga
saat ini masih dikelola oleh PLN. Pemerintah berusaha menetapkan tarif dasar listrik yang
dapat dijangkau oleh seluruh segmen ekonomi masyarakat.

Namun praktek pasar monopoli tidak selamanya menguntungkan karena juga dapat
berdampak negatif yang diantaranya pasar tidak dapat berkembang karena tidak ada persaingan
di dalam pasar. Disamping itu, masyarakat juga tidak punya pilihan lain karena hanya da satu
penjual dalam pasar. Dari sisi negatif dan positif, maka pasar monopoli harus ditempatkan pada
posisi yang tepat agar tidak mengganggu perekonomian dalam masyarakat.

32
PASAR
OLIGOPOLI
BAB V

33
A. Pengertian Oligopoli
Pada umumnya dalam suatu perusahaan itu pasti memiliki pesaing, tetapi lama kelamaan
dalam kurun waktu tertentu perusahaan-perusahaan itu akan menghadapi persaingan yang tidak
terlalu tinggi yang pada akhirnya memaksa mereka untuk tidak hanya menjadi penerima harga
(price taker). Situasi yang seperti ini oleh para ekonom biasa disebut pasar persaingan tidak
sempurna (imperfect competition).
Pasar persaingan tidak sempurna itu dapat diartikan sebagai pasar yang penjual dan
pembelinya itu jumlahnya relative, yang terkadang jumlah penjual dan pembelinya itu sedikit,
bahkan ada penjual dan pembelinya itu hanya satu. Maka dari itu salah satu bentuk dalam pasar
persaingan tidak sempurna adalah oligopoli, yang berarti sebuah pasar dimana hanya terdapat
sedikit penjual yang masing-masing dari penjual itu menawarkan produk yang
identik satu sama lain.

Batasan tentang struktur pasar oligopoli yang dikaitkan dengan jumlah produsen yang
sedikit itu sangatlah bisa diartikan bahwa sedikitnya produsen dalam suatu pasar itu akan
menghasilkan keadaan saling tergantung yang menguntungkan satu sama lain, dapat saja
jumlah produsen dalam suatu pasar itu ratusan, tetapi bagaimanapun itu strukturnya tetaplah
oligopoli.
Secara umum pengertian oligopoli adalah suatu keadaan dimana hanya ada 2-10
perusahaan yang menguasai pasar baik secara sendiri-sendiri (independen) atau secara
bersama-sama yang mana perilaku antar perusahaan saling ketergantungan satu sama lain.
Dalam UU anti monopoli pengertian oligopoli tidak di definisikan secara jelas, tetapi
di dalam pasal 4 ayat 1, oligopoli ditetapkan melalui suatu perjanjian, yaitu bahwa “pelaku
usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama
melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat”. Dan dalam
pasal 4 ayat 2 dinyatakan bahwa, “pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-
sama melakukan penguasaan produksi dan pemasaran barang atau jasa tertentu, apabila dua
atau tiga pelaku usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa
tertentu”.

34
Jadi ketentuan pasal 4 ayat 1 dan 2 tersebut bersifat rule of reason yang artinya dugaan
terhadap dua atau tiga pelaku usaha yang melakukan penguasaan pasar sebesar 75% dan masih
memerlukan pembuktian KPPU, apakah terjadi praktek monopoli atau persaingan usaha yang
tidak sehat. Karena pasar oligopolistik hanya memiliki sedikit penjual, maka sifatnya yang
sangat mencolok adalah kuatnya tarik-menarik antar perusahaan atau para penjual yang
bekerjasama di pasar tesebut. Tapi jika kerjasama mereka dalam pasar tesebut bisa
dikompromikan, maka masing-masing dari mereka akan dapat memproduksi pada tingkat
output yang rendah dan menekankan harga diatas biaya marginal. Namun sayangnya masing-
masing perusahaan tesebut berusaha untuk mencapai kepentingan dan keuntungannya masing-
masing tanpa memperhatikan keuntungan perusahaan lainnya. dan apabila keadaan ini terus
mereka jalani maka cepat atau lambat kekuatan mereka akan berakhir.
Salah satu karakteristik pasar oligopoli yang diperdagangkan adalah barang-barang
yang bersifat sama (homogeny) seperti semen, bensin, minyak mentah, rokok, air dll. Barang-
barang yang homogen dalam pasar oligopoli itu selalu saling bergantung dan berkaitan satu
sama lain. Karena jika suatu pelaku usaha yang mendominasi pasar menaikan harganya maka
otomatis yang lain juga ikut menaikan harganya, begitu juga sebaliknya. Tetapi berbeda halnya
dengan bentuk oligopoli yang paling sederhana yaitu duopoli. Dalam duopoli jika salah satu
produsen menaikan harganya maka yang lain akan mengikuti dengan menurunkan harga
produknya juga, tetapi jika salah satu produsen menaikan harganya maka produsen lain tidak
akan mengikuti strategi tersebut, itu karena jika seorang produsen menaikan harganya dan yang
lain tidak mengikuti dengan tidak menaikan harga, maka produsen yang menaikan harga
tersebut akan kehilangan penjual dan permintaan terhadap produknya akan menurun tajam.
Semakin homogen suatu produk, maka semakin besar pula ketergantungannya terhadap
kebijakan yang di lakukan perusahaan yang dominan dalam pasar tentang harga. Karena
kualitas barang yang sama inilah yang menyebabkan tidak adanya persaingan kualitas, tetapi
apabila produk atau barangnya berbeda (diferensiasi product) maka itu akan berpeluang terjadi
persaingan antar pelaku usaha untuk saling menyesuaikan, Persaingan itu terjadi karena tidak
adanya kesepakatan yang terjalin antar pelaku usaha.

35
Maka jika semakin kecil ketergantungan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya
maka pasti akan lebih bisa di gambarkan kurva permintaannya, kurva permintaan suatu
perusahaan lebih bisa di gambarkan jika tingkat ketergantungan suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya kecil, akan tetapi akan terjadi sebaliknya jika tingkat ketergantungan suatu
perusahaan itu besar maka, kita tidak bisa menggambarkan kurva permintaannya. Kecuali
kalau kita telah mengetahui apa yang akan dilakukan produsen-produsen lain jika seorang
market leader tersebut mengubah harga jual atau mengubah tingkat outputnya, sehingga lebih
gampang untuk di analisa.
Berikut adalah kurva permintaan seorang produsen yang tidak bisa dianalisa dan yang
dapat dianalisa.

Keterangan gambar :

a. Ologopoli tanpa diferensiasi produk, dimana kurva seorang produsen itu tidak bisa
ditentukan dan tidak bisa di analisa.
b. Oligopoli dengan diferensiasi produk, dimana kurva permintaan seorang produsen itu
dapat ditentukan dan dapat di analisa.

Dalam kasus B tersebut mengartikan bahwa seorang produsen mungkin menganggap


bahwa kurva permintaannya adalah kurva permintan yang paling rendah, sehingga bisa
menentukan tingkat output dan harga jualnya. Karena adanya ketergantungan antar perusahaan
dalam suatu industri tersebut itulah maka prilaku suatu perusahaan tentu akan sulit dianalisa,
karena setiap perusahaan tahu bahwa setiap perubahan kebijakan harga , kualitas, output dan
iklan itu akan mendorong reaksi dari pesaingnya. Dan setiap perusahaan bisa beraksi jika
perusahaan lain mengubah kebijakannya.
Dalam pasar persaingan sempurna yang perusahaannya menjual produk yang sama, tidak
ada keinginan untuk membuat iklan yang bertujuan untuk mempromosikan produknya, semua
itu di karenakan konsumen sudah tahu bahwa semua produk dalam pasar persaingan sempurna
adalah sama. Contohnya adalah gandum. Tetapi lain halnya dalam pasar oligopoli, sebuah
perusahaan sering kali mengeluarkan uang jutaan rupiah bahkan milyaran rupiah yang hanya
bertujuan untuk mendefrensiasikan produk mereka. Walaupun cara tersebut tidak begitu berarti
tetapi ada sebagian informasi yang dapat diterima oleh konsumen, pendefrensiasian produk
tersebut tidaklah bermanfaat karena tidak ada pengaruh apapun bagi konsumen kecuali
perusahaan tersebut memberikan pilihan produk yang lebih luas di pasaran.

36
Sebagai contoh terdapat 2 perusahaan yang akan mengeluarkan iklan dengan tujuan untuk
menarik pembeli yaitu perusahaan rokok Marlboro dan Camel, jika kedua perusahaan itu
memilih untuk membuat iklan maka keduanya akan tetap dapat membagi pasar walaupun
konsekkwensi yang akan mereka hadapi adalah mereka akan mendapatkan laba yang rendah
karena telah dikurangi oleh biaya iklan yang mahal yang harus mereka tanggung. Akan tetapi
jika salah satu diantara mereka memutuskan untuk tidak membuat iklan sedangkan yang lain
membuat iklan maka, perusahaan yang membuat iklan tersebut akan mendapatkan lebih
banyak keuntungan sehingga perusahaan yang tidak melayangkan iklan akan kehilangan
konsumen dan akan mengakibatkan jumlah permintaan terhadap produknya bisa menurun.

Pada gambar 1.3 memperlihatkan bahwa besar-kecilnya laba rugi suatu perusahaan itu
tergantung pada tindakan mereka masing-masing, dan strategi yang mereka lakukan dalam
menarik lebih banyak konsumen adalah dengan cara beriklan padahal mereka sama-sama tahu
bahwa jika mereka tidak beriklan maka laba yang akan mereka peroleh akan jauh lebih tinggi
daripada mereka beriklan.

B. Model-Model Oligopoli

Sifat dalam pasar oligopoli itu adalah saling ketergantungan antara perusahaan satu dengan
lainnya, karena adanya ketergantungan inilah maka analisa terhadap prilaku mereka itu
menjadi sulit. Maka dari itu kita tidak bisa hanya mengandalkan teori oligopoli saja untuk
menjelaskan keadaan dalam pasar oligopoli, tapi kita juga butuh model-model lain yangumum
yang dapat menjelaskan keadaan dalam pasar oligopoli secara rinci.

a. Duopoli

Duopoli adalah bentuk sederhana dari oligopoli yang berarti suatu bentuk pasar dimana
penawaran suatu jenis barang hanya dikuasai oleh 2 perusahaan. Dalam duopoli penjual
pertama harus mamperhatikan reaksi penjual kedua, dan dalam duopoli penjual juga harus
menentukan berapa jumlah barang yang akan diproduksi dan juga menentukan harga yang akan
di tawarkan di pasaran. Untuk menjelaskan hal tersebut maka duopoly membagi menjadi
beberapa model yaitu sebagai berikut :

37
1) Model Cournot

Dalam model Cournot barang yang dihasilkan itu juga bersifat homogen dan struktur biaya
produksinya sama dengan biaya produksi marginal yang = 0. Secara umum dalam model
Cournot bisa di katakana bahwa jika dipasar terdapat 2 perusahaan maka masing-masing
perusahaan akan menentukan berapa banyak kuantitas yang akan diproduksi, setelah
menentukan jumlah produksi maka mereka akan menentukan harga yang bisa diterima di pasar.
Katakanlah fungsi total biaya masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:

Kita memakai contoh dari produsen rokok Marloboro dan Camel


Marloboro TC1 = 10 Q1
Camel TC2 = 10 Q2

Maka dapat diakatakan kedua perusahaan mempunyai marginal cost


(MC) Rp. 10 per unit. Apabila Q1 = Q2 = 10, maka total cost (TC) = 100, jadi
P = 100 – Q1 – Q2 = 80. (Q1 = Q2 =10, maka P = 80

Karena suatu harga (P) itu akan dapat ditentukan jika jumlah produksi yang ditawarkan
di pasar telah ditentukan, yaitu seperti Marloboro yang akan menentukan berapa jumlah
produksi (Q1) yang akan dia keluarkan dengan tidak lupa memperhatikan jumlah produksi
pesaingnya (Q2) yaitu Camel. Begitu juga sebaliknya, Camel akan menentukan jumlah
produksi (Q2) dengan memperhatikan juga berapa produksi Marloboro (Q1).

Keseimbangan model Caurnot ini akan terjadi jika :

• Marloboro dapat memaksimalkan keuntungannya.


• Camel juga dapat memaksimalkan keuntungannya juga.
• Dan seluruh produksi Marloboro dan Camel (Q1+Q2) telah habis dalam pasar.12
• Dan keseimbangan dalam model Cournot ini hampir sama atau hampir mendekati
dengan keseimbangan pasar bersaing sempurna.

2) Model Bertrand

Dalam model ini seorang penjual dalam menentukan harga itu bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal yaitu dengan cara menghitung harga yang telah di
sepakati bersama. Dalam model ini masing-masing perusahaan berharap pesaingnya itu untuk
tetap mempertahankan tingkat harga jualnya. Misalnya kita gunakan contoh Marloboro dan
Camel tadi :

Marginal Cost MC1 = MC2 = Rp 10


Permintaan P = 100 –Q1 – Q2

38
Sekarang anggaplah Marloboro menjual barangnya seharga Rp 40 (P1 = Rp 40,-), maka
Camel akan menjual barangnya seharga Rp 39,- (P2 = Rp 39,-) yang Camel berharap dapat
merebut pasar Marloboro dan akhirnya Marloboro jadi (Q1 = 0), situasi ini dapat digambarkan
sebagai berikut :

P = 100 – Q1 – Q2
39 = 100 – 0 – Q2
Q2 = 100 – 39
Q2 = 61

Dari ilustrasi ini tentu saja Marloboro tidak akan diam saja, dia juga menurunkan harga
Rp. 38,- demi agar pasarnya tidak hilang. Dan jika para produsen itu terus berlomba
menurunkan harga maka dalam situasi ini ada yang di untungkan yaitu masyarakat, karena
masyarakat untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan itu mereka dapat membeli
dengan harga yang rendah.
Tapi sekarang yang jadi masalah adalah, kapan keseimbangan itu akan tercapai jika
produsen-produsen itu terus menurunkan harganya, jawabannya adalah para produsen tersebut
akan berhenti menurunkan harga jika harga mereka sama dengan biaya marginal. dan antara
Marloboro dan Camel tidak akan menurunkan harganya lagi karena jika itu terjadi berarti
mereka jual-rugi (PC < MC) dan tidak akan mendapatkan untung. Maka dalam model bertrand
ini, masing-masing perusahaan tidak mengarah kepada keuntungan pasar yang maksimum dan
juga tidak pada tingkat keuntungan yang rendah.

3) Model Chamberlin

Model Chamberlin ini dalam pasar oligopoli menyatakan bahwa, suatu keseimbangan yang
stabil akan terjadi jika dalam pasar tersebut sepakat hanya memakai satu harga. Hal ini
disebabkan karena masing-masing perusahaan menyadari bahwa mereka saling tergantung satu
sama lain. Penetapan suatu harga tersebut bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan
perusahaan mereka masing-masing. Dalam model Chamberlin ini, membolehkan masuknya
perusahaan baru yang akan bergabung dalam pasar. Masuknya perusahaan baru ini bertujuan
supaya terciptanya keseimbangan yang stabil yang tidak dapat dipecahkan oleh pasar
monopoli.

4) Model kurva permintaan patah (kinked demand curve)

Dalam model ini keseimbangan suatu perusahaan itu ditentukan pada waktu garis
permintaan yang dihadapi seorang produsen itu patah, karena MR yang dihadapi produsen
sama besarnya dengan MC, itu karena jika ada perubahan struktur biaya produksi maka tidak
akan berpengaruh pada tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Untuk membuat
model kurva permintaan patah coba kita memulai dengan memperhatikan gambar sebagai
berikut :

39
Pada gambar kurva diatas dijelaskan bahwa, sebuah perusahaan memproduksi (q) unit
pada harga (p). Kurva permintaan perusahaan ini tergantung apakah perusahaan lain mengikuti
perubahan harga atau tidak. Pada kurva DD menjelaskan bahwa seorang pesaing tidak akan
menandingi perubahan harga. Tapi pada kurva D’D’ menjelaskan bahwa pesaing akan
menandingi bila terjadi perubahan harga.
Pada gambar kurva tersebut menjelaskan, jika seorang pesaing mengikuti penurunan
harga pesaingnya tapi tidak mengikuti kenaikan harganya, maka kurva permintaannya terdiri
dari 2 bagian yaitu berupa DeD’. Pada kurva De menjelaskan jika terjadi kenaikan harga,
sedangkan kurva eD’ menjelaskan tentang keadaan bila terjadi penurunan harga De akan
terlihat lebih datar (elastic) jika dibandingkan dengan eD’ (inelastic), itu dikarenakan pesaing
lebih menandingi penurunan harga dari pada kenaikan harga.
Maka bila disimpulkan model kinked demand dalam pasar oligopoli ini menjelaskan
bahwa, jika produsen menurunkan harga, maka perusahaan lain juga akan punya inisiatif yang
sama untuk menurunkan harga yang agar tidak kehilangan konsumen, tetapi jika satu produsen
menaikan harga maka produsen pesaingnya tidak akan ikut menaikan harga. Model ini
menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga itu selalu cenderung tegar atau tidak
berubah-ubah.

5) Model Stackelberg,

Model ini dianggap sebagai salah satu produsen yang cukup kuat posisinya dalam pasar,
sehingga dapat memaksa perusahaan pesaingnya untuk mengakui dan mengikuti segala
aturannya. Dalam hal ini perusahaan yang terkuat tersebut bertindak seperti monopolis. Dalam
model ini di jelaskan bahwa apabila dipasar terdapat seorang produsen yang kuat posisinya
dalam pasar atau yang bisa disebut market leader, maka dimungkinkan keseimbangan dalam
pasar itu akan terbentuk stabil.

40
b. Kartel

Model ini biasanya hanya untuk pasar oligopoli yang telah bergabung. kartel adalah suatu
perjanjian atau kesepakatan yang bersifat resmi diantara beberapa perusahaan dalam oligopoli.
Perjanjian kesepakatan tersebut menetapkan suatu harga dan menyepakati jumlah yang akan di
produksi masing-masing anggota. Tujuan kartel adalah untuk memaksimumkan keuntungan
bersama. Keuntungan yang maksimum itu akan mudah dicapai jika kartel menaikan harga
produknya, mengurangi jumlah output dipasar, dan menghalangi masuknya pesaing baru.
Maka dalam hal ini yang merasa di rugikan adalah konsumen, karena harga menjadi lebih
tinggi akibat output yang terbatas.
Laba kartel itu begitu menggoda, karena laba yang mereka dapatkan adalah laba yang
bersifat monopoli. Dalam kartel, setelah mereka menentukan harga untuk masing-masing
anggota dan telah merasakan keuntungannya, biasanya masing-masing produsen mempunyai
inisiatif sendiri untuk melakukan kecurangan demi mendapatkan keuntungan yang lebih
banyak lagi, yaitu dengan secara diam-diam produsen memproduksi lebih banyak dari jumlah
yang ditentukan atau disepakati bersama. Apabila kadaan ini mereka jalani secara terus
menerus maka model kartel ini akan hancur.
Ringkasnya, kartel tidak akan efektif jika produknya terdeferensiasi antar perusahaan, jika
biaya oprasional antar perusahaan itu berbeda, jika banyak terdapat perusahaan-perusahan baru
di dalam pasar dan halangan masuk kedalam pasar itu rendah, dan yang paling penting jika
tindakan curang dan melanggar kesepakatan itu meluas.

C. Oligopoli dan Kesejahteraan Masyarakat

Sesungguhnya bentuk pasar oligopoli itu merugikan pihak masyarakat jika dibandingkan
dengan pasar kompetitif sempurna, karena jika dalam pasar kompetitif sempurna itu dapat
menjamin akan tercapainya kesejahteraan yang optimum dan semua itu akan bisa dicapai jika:

a. Kepuasan seorang konsumen itu maksimum


b. Keuntungan seorang produsen itu juga maksimum,dan
c. Dalam memproduksi barang yang dibutuhkan masyrakat itu memakai ongkos yang
minimum.

Walaupun kesejahteraan yang sempurna itu jarang untuk bisa dicapai tapi gambaran dari
analisa pasar persaingan sempurna itu bisa dijadikan syarat untuk tercapainya suatu
kesejahteraan yang optimum. Dalam pasar monopoli untuk dapat menerapkan suatu
kesejahteraan bagi masyarakat itu harus diukur dengan menggunakan surplus total atau
kelebihan total, surplus total adalah penjumlah dari surplus konsumen dan surplus produsen.
Surplus konsumen sendiri berarti keuntungan bagi konsumen karena mereka membayar dengan
nilai yang lebih kecil daripada nilai barang yang mereka beli. Sedangkan surplus produsen
adalah keuntungan yang diterima produsen atas keikut sertaannya dalam pasar.

41
Efek suatu kesejahteraan untuk masyarakat dalam pasar oligopoli itu hampir sama dengan
monopoli, tetapi dalam pasar oligopoli itu terdapat efekefek yang yang negatif yaitu seperti
seorang produsen oligopoli yang meraup keuntungan yang terlalu besar (excess profit) dalam
jangka waktu yang panjang, adanya ketidak adilan yang dilakukan produsen terhadap
konsumen seperti patokan harga yang lebih tinggi dari pada biaya marginal (P > MC), dan
adanya kinked demand (kurva permintaan yang patah) yang menunjukan ketegaran harga yang
sering merugikan masyarakat.
Tetapi disisi lain, dalam pasar oligopoli justru kita akan menemui sebuah inovasi-inovasi
baru yang paling maju karena perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli itu unsur
persaingan antar perusahaan itu cukup kuat meskipun persaingannya tidak dalam bentuk harga,
sehingga perusahaanperusahaan dalam pasar oligopoli itu berlomba-lomba untuk menemukan
sesuatu yang baru dalam hal berproduksi. Maka dari itu perusahaan dalam pasar oligopoli
mampu untuk menyediakan dana yang cukup besar hanya untuk sebuah penelitian.
Sekarang yang menjadi pertanyaan kita, adakah peran pemerintah dalam mengurangi efek-
efek yang negatif dalam pasar oligopoli tersebut yang secara umum diketahui bahwa untuk
mencapai suatu kebijaksanaan itu tidak mudah, karena prilaku dan kurva permintaan dalam
pasar oligopoli itu tidak bisa ditentukan, tapi walaupun demikian ada beberapa kebijaksanaan
pemerintah yang bersifat umum yang mungkin dapat dipakai untuk mengurangi efek negatif
dalam pasar oligopoli, yaitu :

a. Pemerintah harus menjaga agar perusahaan-perusahaan yang baru yang ingin masuk
dalam pasar oligopoli itu harus ditekan agar perusahaan oligopoli yang sudah ada
merasakan persaingan yang sehat yang akhirnya membuat mereka beprilaku kompetitif
dalam hal harga dan non harga.
b. Pemerintah harus membuat dan menerapkan Undang-Undang yang melarang
kerjasama antar pelaku usaha oligopoli (baik secara diam-diam atau terbuka), karena
kesepekatan yang mereka lakukan tantang harga dan produksi itu bisa merugikan
kepentingan umum.

Oleh sebab itu para pembuat kebijakan harus lebih teliti dan cermat dalam menerapkan
Undang-Undang yang biasa disebut Antitrust, karena Undang-Undang Antitrust itu berfungsi
untuk mencegah perusahaan oligopoly yang terlibat mdalam mengganggu persaingan. Selain
itu pemerintah juga harus memperhatikan kesamarataan (equity) dengan adil dan seimbang
dalam hal distribusi antara pembeli dan penjual.

D. Penetapan Harga dalam Pasar Oligopoli

1. Penetapan harga dalam pasar oligopoli

Dalam memutuskan suatu harga, seorang produsen harus memulai dari menentukan harga
untuk sebuah produk yang baru sampai dengan menentukan kembali harga dari produk yang
lama. Disamping itu, seorang produsen juga harus mempunyai strategi yang jitu dalam
memasarkan produknya demi mendapatkan keuntungan dalam pasar.

42
Dalam proses penentuan harga itu dibutuhkan pertimbangan yang bijaksana jika nanti
terjadi suatu perubahan dalam persaingan. Seorang produsen suatu perusahaan itu harus
mengetahui metode-metode apa yang akan dipakai pesaingnya dalam menentukan harga,
karena semua itu mempengaruhi apakah perusahaan-perusahaan tersebut mengikuti aturan-
aturan dalam industri atau bahkan menyimpang dari aturan industri tersebut.
Banyak produsen dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan konsumen lebih banyak
cenderung memakai metode promosi atau iklan. Metode promosi non-harga ini dipilih oleh
produsen karena sangat efektif untuk meningkatkan jumlah konsumen, juga menambah
keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Dalam metode ini seorang konsumen tidak hanya menilai dari segi harga saja tapi juga
menilai dari segi disain, mutu produk, lokasi yang strategis, dan juga tersedianya kredit. Pada
pasar oligopoli, perubahan harga oleh salah satu anggota oligopoly itu akan menimbulkan
reaksi dari anggota-anggota yang lain, karena jika terjadi suatu perubahan harga maka seorang
penjual akan dapat kehilangan pasarnya, jadi kebanyakan perusahaan dalam pasar oligopoli itu
menghindari perubahan-perubahan harga.
Harga pada kondisi yang sempurna adalah harga yang bisa memanfaatkan sumber daya
yang ada dengan optimal, harga akan memberikan kesejahteraan yang tinggi bagi konsumen
dan produsen. Suatu harga yang sempurna adalah harga yang tidak terlalu mahal bagi
konsumen dan juga tidak terlalu murah bagi produsen, inilah yang disebut harga yang pas.
Maka hanya ada satu harga yang punya ciri seperti yaitu harga yang terbentuk pada pasar
persaingan sempurna.
Dalam struktur pasar bersaing sempurna, sebuah perusahaan itu tidak menentukan harga
produknya tapi masing-masing produsen bertindak sebagai price taker, Karena produsen tidak
mempunyai kekuatan penuh dalam pasar (market power), seorang produsen yang mempunyai
market power akan dapat menentukan harga produknya dalam pasar dan dalam menentukan
harga market power akan tetap memikirkan permintaan konsumennya. Dalam menentukan
harga seorang produsen pasti mengoptimalkan keuntungannya, keuntungan disini berarti
Revenues (R) dikurangi Costs (C), jadi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sebuah
perusahaan dalam memproduksi, ongkos atau biaya produksi yang terakhir harus sama dengan
pendapatan penjualan terakhir. jika MR > MC, maka hanya dengan menambah jumlah
penjualan akan dapat meningkatkan keuntungan, tapi jika MC > MR, Maka kerugian terebut
bisa ditekan dengan cara mengurangi jumlah produksi.
Kebanyakan keputusan harga itu diambil dalam lingkungan pasar yang berciri persaingan
murni ataupun monopoli. Dalam pasar persaingan tidak sempurna seorang produsen yang
menjadi leader market itu bertanggung jawab atas penetapan harga dan dia harus mempunyai
pandangan yang jelas tentang persaingan. Jika seorang produsen telah mengetahui tujuan
penetapan harga maka produsen tersebut telah siap untuk menetapkan harga dasar suatu produk
yang baru dalam pasar. Tugas pertama seorang produsen adalah menemukan permintaan untuk
produk baru tersebut.

43
Pada kurva 1.3 dijelaskan bahwa harga p” adalah perkiraan harga tertinggi yang akan
ditetapkan untuk produk yang baru, perkiraan itu di dasarkan atas penilaian kelebihan dan
kekurangan produk baru tersebut. Perkiraan harga p” tersebut juga berdasarkan atas keharusan
untuk menjual produk tersebut dengan jumlah yang minimum dengan alasan untuk menutup
biaya-biayanya. Harga p’ adalah harga minimum suatu perusahaan untuk bersedia menjual
produk baru tersebut. Sedangkan D’ adalah skedul permintaan yang memperkirakan suatu
permintaan yang paling pesimis atau minim dari konsumen dan para pesainganya (competitive
retaliation), dengan mengaggap tidak ada promosi non-harga atau hanya sedikit.
Sebaliknya D” menggambarkan perkiraan yang optimis dari konsumen dengan
menggunakan promosi non-harga. Dan Z adalah zona yang relavant atau seimbang terhadap
keputusan penetapan harga suatu produk baru. Harga untuk produk yang baru itu telah
ditetapkan tinggi dengan tujuan untuk merebut pasar, dimana kurva permintaan relatif tidak
elastis padahal produsen membutuhkan keuntungan yang cepat. Jika produk-produk baru itu
telah kehilangan sinarnya karena menghadapi persaingan dari barang pengganti yang baru
maka tidak banyak yang dapat dilakukan produsen kecuali menurunkan harga dengan segera.

2. Tujuan Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga yang terpenting dalam perusahaan adalah :


a. Penetapan harga untuk mencapai suatu target return on investment (pengembalian atas
investasi)
b. Keseimbangan antara harga dan margin
c. Penetapan harga bertujuan untuk mencapai target market share (penguasaan bagian
pasar)
d. Penetapan harga untuk mengatasi dan mencegah persaingan, dan
e. Penetapan harga bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan.

Penting untuk disadari bahwa keputusan harga untuk suatu produk itu tidak hanya berkaitan
dengan lingkungan pasar saja tapi juga berkaitan dengan perusahaan. Karena penetapan harga
adalah suatu alat untuk mencapai tujuan. Dalam sebuah perusahaan itu jarang hanya mengejar
satu tujuan tunggal misalnya, suatu perusahaan berusaha mempertahankan bagian pasarnya
(market share) tapi dalam waktu yang sama dia juga mengejar target atas modal yang ditanam
agar kembali.

44
Sasaran terakhir dari tujuan penetapan harga adalah memaksimumkan keuntungan, Semua
perusahaan dapat dikatakan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan untuk jangka
panjang. Akan tetapi jika sasaran penetapan harga adalah jangka pendek, maka laba jangka
pendek itu akan dapat di maksimumkan jika biaya marginal sama dengan penghasilan
marginal.

Menurut Stanton langkah pertama dalam penetapan harga adalah :

“Dengan sadar merumuskan suatu tujuan dan menyatakan dengan jelas secara tertulis.
Setelah tujuan harga itu disepakati, maka para produsen dapat bergerak untuk menentukan
harga.”

Jika dalam pasar terdapat permintaan suatu produk mengendur maka mungkin
disebabkan beberapa faktor yang antara lain menuanya (aging) suatu produk, masuknya produk
yang lebih baru atau modern dalam pasar, sehingga menyebabkan konsumen berpaling, dan
banyak factor lainnya. Biasanya seorang produsen agar tetap dapat bertahan di pasar itu harus
memulai dengan menurunkan harga, karena permintaan pasar biasanya lebih peka terhadap
penurunan harga dari pada peningkatan promosi non-harga. Dalam situasi ini seorang produsen
harus segera menentukan Kembali harga jual terhadap produk yang permintaannya lemah
tersebut. Mungkin cara dalam penentuan kembali itu bisa dengan menaikkan harga atau
menurunkan harga, dengan tujuan agar pasar menilai telah terjadi perubahan atas produk
tersebut. Perubahan itu bisa perubahan biaya distribusi atau promosi. Dengan cara perubahan
harga inilah mungkin dapat bertahan terhadap gerakan harga atau non harga dari pesaingnya.
Masalah penentuan kembali harga menjadi sangat rumit bila jumlah penjual dalam
industri itu sedikit dan tingkat perbedaan produknya kecil. Dalam lingkungan ini, sebuah
perusahaan harus extra hati-hati dalam menentukan kembali harganya, karena jika tidak
berhati-hati besar kemungkinan akan kehilangan pasar. Karena langkah-langkah itu sebuah
perusahaan erat kaitannya dengan reaksi pesaingnya. Oleh karena itu dalam penentuan kembali
harga pada pasar oligopoli cenderung di paksa.
Kompetisi harga (price war) dalam pasar oligopoli itu dapat mengakibatkan penurunan
harga yang tajam, sehingga beberapa perusahaan yang tidak baik harus keluar dari industrinya.
Keluar dari industri bukan sesuatu yang menyenangkan bagi produsen, maka untuk mencegah
lebih banyak lagi perusahaan yang harus keluar dari industri pemerintah telah menetapkan
harga minimum (ceiling price) diatas biaya marginalnya. Jika harga yang dihadapi masing-
masing produsen sama, maka perusahaan dapat berkompetisi dengan tidak menggunakan harga
(non price competition). Perusahaan semen misalnya, akan berkompetisi dengan lebih
menonjolkan mutu, disain dan pelayanan. Dengan peningkatan servis ini mungkin dapat
membuat harga semen menjadi naik dan bisa melebihi harga minimum. Jadi price ceiling bisa
membuat harga semakin naik karena adanya kompetisi non-price.

45
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli
barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan
tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Para
konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar
harganya. Dalam arti yang lebih luas, merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan
untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi dalam
pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar yakni : keinginan,
daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian sehingga timbullah permintaan dan penawaran
dalam sebuah transaksi.
Secara ilmu ekonomi pasar digolongkan dalam empat bentuk organisasi, yang disebut
struktur pasar. Struktur Pasar adalah penggolongan bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti
jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar
atau masuk ke dalam industri, peranan iklan dalam kegiatan industri, dan sebagainya.
Struktur pasar dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu :

• Pasar persaingan sempurna


• Pasar persaingan monopolistik
• Pasar monopoli, dan
• Pasar oligopoli.

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara
sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak
terpenuhi. Terdapat tiga bentuk model umum di pasar persaingan tidak sempura yaitu;Pasar
monopoli,Pasar oligopoli ,Pasar monopolistic.
Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu
penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang
menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Dan perusahaan ini
menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Contoh
pasar monopoli seperti : Perusahaan Listrik Negara (PLN) ,Perusahaan Kereta Api
(PERUMKA).
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat
banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya)
di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.Contoh produknya
adalah:makanan ringan (snack), pulpen,buku.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah
satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar(price
leader).Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja,
industri rokok,industry air mineral.

46
B. Saran

1. Perlu adanya tindakan efisiensi pasar yang bersaing melalui mekanisme demand and
supply di pasar, sebagai pembenahannya penafsiran pelaku usaha dalam pasar oligopoli
harus ditafsir secara luas.
2. Perlu adanya peran negara dalam menciptakan consumer welfare dengan peningkatan
internal konsumen melalui pemberdayaan dan pendidikan konsumen, sehingga
konsumen dapat lebih kritis terhadap pemenuhan haknya.

47
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uac
t=8&ved=2ahUKEwjbls_Lu_3zAhUKVH0KHRMjAxgQFnoECAIQAQ&url=http%3A
%2F%2Frepository.uki.ac.id%2F1397%2F1%2F8.Modul%2520KKNI_PASAR%2520
PERSAINGAN%2520SEMPURNA5.pdf&usg=AOvVaw3nj4ldBAF_eDTFImYZ-P08

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uac
t=8&ved=2ahUKEwji0_jyu_3zAhXDAnIKHTWeC0YQFnoECAIQAQ&url=https%3A
%2F%2Fstie-igi.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FWISHMAN-
SIREGARMODUL-PERTEMUAN-11-PENGANTAR-EKONOMI-MIKRO-RABU-3-
JUNI-2020-ok.pdf&usg=AOvVaw2-qJWff4y3R9nHFbK0ATLv

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uac
t=8&ved=2ahUKEwjk7oSmvP3zAhWST30KHUNMBLMQFnoECAQQAQ&url=https
%3A%2F%2Fstie-igi.ac.id%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FWISHMAN-SIREGARMODUL-6-
PENGANTAR-EKONOMI-MIKRO-RABU-22-APRIL-2020-ok-
3.pdf&usg=AOvVaw0gThzL1BnDgN61tQ43Q4mo

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uac
t=8&ved=2ahUKEwiz0-
64vP3zAhWDXCsKHWOaDA8QFnoECAQQAQ&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsb
y.ac.id%2F8051%2F6%2Fbab3.pdf&usg=AOvVaw0iPiKS6zMnnM07ymA_uiWl

48
RESUME

Sejak jaman dahulu kala semenjak ada kehidupan di muka bumi ini .manusia selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.sebelum manusia mengenal system jual
beli untuk memenuhi kebutuhannya , manusia menggunakan cara bertukar barang dengan
orang lain yang memiliki barang yang ia butuhkan atau lebih terkenal dengan istilah barter.
Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang nilainya dengan barang yang
didapat.Seiring berkembangnya jaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu barang
yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka system barter tidak lagi berlaku, akan
tetapi yang ada adalah system jual beli. Dalam system jual beli ada yang namanya produsen
dan konsumen, tempat ditemukannya produsen dan konsumen adalah pasar.Seiring dengan
perkembangan jaman pasarpun ada bermacam-macam ada pasar persaingan sempurna ada
pasar persaingan tidak sempurna.

Struktur Pasar adalah penggolongan bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk
yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke
dalam industri, peranan iklan dalam kegiatan industri, dan sebagainya. Struktur pasar
dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu : pasar persaingan sempurna, pasar persaingan
monopolistik, pasar monopoli, dan pasar oligopoli. Pasar persaingan sempurna dapat
didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli,
dimana mereka tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Pasar persaingan sempurna
merupakan struktur pasar yang dianggap paling ideal karena struktur pasar ini menjamin
terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang paling optimal atau efisien. Ciri-ciri pasar
persaingan sempurna adalah : banyak pembeli/perusahaan dalam pasar, penjual dan pembeli
tidak mampu menentukan harga, penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar
ke/dari pasar, setiap produsen/perusahaan/penjualan menghasilkan/menjual barang yang sama
(homogen), pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar,
terdapat sangat banyak penjual dan pembeli, produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah
homogen, setiap produsen adalah pengambil harga (price taker), perusahaan-perusahaan bebas
masuk dan keluar pasar (free entry and exit of firms), tujuan dari semua perusahaan adalah
memaksimumkan keuntungan, serta tidak ada intervensi pemerintah di dalam pasar, mobilitas
faktor-faktor produksi sempurna, dan semua penjual dan pembeli diasumsikan mempunyai
pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik kondisi sekarang maupun yang akan
datang.

• Pengertian Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau
bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Terdapat
tiga bentuk model umum di pasar persaingan tidak sempura yaitu;
1. Pasar monopoli
2. Pasar oligopoli
3. Pasar monopolistic

49
• Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli berasal dari bahasa yunani monos: satu dan polist: penjual. Pasar monopoli
adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat
menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau terdapat
pure monopoly (monopoli murni). Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Contoh pasar monopoli seperti : Perusahaan
Listrik Negara (PLN) ,Perusahaan Kereta Api (PERUMKA)

• Ciri-Ciri Pasar Monopoli

1. Pasar monopoli adalah industry satu perusahaan


Hanya ada satu saja perusahaan dalam industry tersebut. Dengan demikian barang atau jasa
yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain.
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam
pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis yang barang yang seperti itu dan tidak
terdapat barang mirip yang dapat menggantikan barang tersebut.Aliran listrik adalah contoh
dari barang yang tIdak mempunyai barang pengganti yang mirip.
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli.ada yang
bersifat legal,yang dibatasi oleh undng-undang.Ada yang bersifat teknologi ,yaitu teknologi
yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh .dan ada pula yang bersifat keuangan
,yaitu modal yang diperlukan sangat besar.
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
Oleh karena perusahan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar ,maka
penentruan harga dapat dikuasainya .oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai
penentu harga atau price setter .
5. Promosi iklan kurang diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahan di dalam industry ,ia tidak
perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.pembeli yang memerlukan
barang diproduksinya terpaksa membeli daripadanya .

• Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Pasar Monopoli:

1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh
perusahaan lain
2. Perusahaan monopoli pada umunya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale)
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang,yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusaan tersebut.

50
• Macam-Macam Monopoli

1. Monopoli by law
Monopoli oleh Negara untuk cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak .
2. Monopoli by nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alami karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.

• Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Monopoli


Kelebihan pasar monopoli antara lain sebagai berikut.
1. Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
2. Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli
akan semakin besar.
3. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
4. Dapat meningkatkan daya saing bilamonopoli diperoleh karena kemampuan efisiensi
5. Mudah mengontrol kepentingan orang banyak bila monopoli dilakukan Negara
6. Dapat meningkatkan inovasi(penemuan baru)bila monopoli terbentuk karena pemberian hak
cipta dan hak paten
Kelemahan pasar monopoli sebagai berikut.
1. Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
2. Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara
penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3. Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh
perusahaan monopoli.
4. Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi

• Pengertian Pasar Monopolistik


Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak
produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara
produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.
Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan
sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk,
sehingga produk yang dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini
ditentukan secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh
konsumen.Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari
penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda.Contoh produknya adalah:makanan ringan
(snack), pulpen,buku.

51
• Ciri-Ciri Pasar Monopolistik

1. Terdapat banyak penjual.


Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.
Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic mempunyai ukuran yang
relatif sama.
2. Produknya tidak homogen (berbeda corak).
Produk perusahaan persaingan monopolistic berbeda coraknya dan secara fisik mudah
untuk membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan
lainnya.Sifat ini adalah sifat yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada
pasar persaingan sempurna.
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga.
Kekuatan mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli dan
oligopoly.Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari perbedaan corak produk.
Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan memilih. Pembeli dapat lebih
menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai produk perusahaan
lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan menaikkan harga, ia masih dapat menarik
pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum kenaikan harga. Sebaliknya jika suatu
perusahaan menurunkan harga, belum tentu diikuti oleh kenaikan permintaan produk
yang dihasilkan.
4. Produsen dapat keluar masuk pasar.
Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba
ekonomisnya cukup tinggi.Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis
semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan
pasar.
5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif.
Dalam pasar persaingan monopolistik harga bukan penentu utama besarnya pasar.Suatu
perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih dapat
menarik banyak pelanggan.Sebaliknya mungkin suatu perusahaan menjual produknya
dengan harga yang cukup murah tetapi tidak banyak menarik pelanggan.Oleh karena
itu untuk menarik para pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi,
memperbaiki pelayanan, mengembangkan desain produk, meningkatkan mutu produk,
dan sebagainya.

• Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Monopolistik


Kelebihan pasar monopolistic antara lain sebagai berikut:
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat
memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.

52
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk
yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
Kelemahan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.

• Pengertian Pasar Oligopoli


Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang menjual
sedikit atau beberapa penjual.Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa
penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar
terbesar(price leader).Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor,
industri baja, industri rokok,industry air mineral.

• Ciri-ciri pasar oligopoly

1. Menghasilkan barang standar(homogen) maupun barang berbeda corak.


Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar (homogen)
misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan
baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang
yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industry mobil,
industry motor,industry rokok, industry pesawat terbang, dan lain-lain.
2. Pada umumnya perusahaan oligopoly perlu melakukan promosi secara iklan.
Iklan sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoly yang menghasilkan barang yang berbeda
corak.Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu
menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.
3. Hanya sedikit perusahaan dalam industry (few number of firms)
Secara teoritis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan didalam pasar,agar
dapat dikatakan oligopoly.Namun untuk dasar analisis ,biasanya jumlah perusahaan
diasumsikan kurang dari sepuluh.

53
4. Kompetisi non harga (non pricing competition)
Dalam upayanya mencapai kondisi optimal ,perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga
,namun juga non harga .bentuk-bentuk kompetensi non harga antara lain adalah pelayanan
purna jual serta iklan untuk memberikan informasi ,membentuk citra yang baik terhadap
perusahaan dan merk,serta memengaruhi perilaku konsumen.
5. Harga Jual Tidak Mudah Berubah
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga
selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap
suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan,
namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli
produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian
yang sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.
6. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena
image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding
perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau
konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru tersebut.

• Faktor-Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli

1. Efisiensi Skala Besar


Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya
produksi).Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi.
Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan
produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal.Efisiensi ekonomi menyangkut
pada biaya produksi.Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga
yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.
2. Kompleksitas Manajemen
Perusahaan harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan
dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang
memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit
produsen.

• Macam-macam pasar oligopoli

1. Oligopoli murni (pure oligopoly)


Menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan
bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan
merupakan barang yang bersifat identik.misalnya :praktek oligopoli pada produk mineral
dalam kemasan atau semen.

54
2. Oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly).
Menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir atau
merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat
dibedakan.Misalnya pasar sepda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek
terkenal seperti Honda,Yamaha,Suzuki.

• Kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli


Kelebihan pasar oligopoly sebagai berikut :
1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual
4. Adanya penerapan teknologi baru
5. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi
6. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga
dan kualitas barang.
7. Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu
Kelemahan pasar oligopoly sebagai berikut :
1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala
ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke
dalam pasar.
2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak
memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.
3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk
menyainginya.
4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
5. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

55

Anda mungkin juga menyukai