Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Konsep Pendelegasian
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keperawatan
Dosen Pengampu : Dian Apri Nelyanti, S.Kep. M.Tr.Kep

Disusun oleh kelompok 2 :

Alifia apriliani 742003.S.19002 Nuraeni 742003.S.19020


Della Indriyana 742003.S.19005 Nurhayati 742003.S.19023
Diana purnamasari 742003.S.19008 Putri Widya N 742003.S.19026
Dyah Ayu R 7 742003.S.19011 Runingsih 742003.S.19029
Iffa Rifani Rahman 742003.S.19014 Sulastri oktaviani 742003.S.19032
Mila Karnelia 742003.S.19017

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA CIREBON

TAHUN AJARAN 2020/2021


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “Konsep Pendelegasian”

Dalam Penyusunan makalah ini, tidak luput dari berbagai kendala. kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi
terwujudnya kesempurnaan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Cirebon, 19 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Pendelegasian...................................................................................3
B. Aspek – Aspek Penting Pendelegasian.............................................................4
C. Konsep Dasar Pendelegasian..............................................................................5
D. Metode pendelegasian.........................................................................................7
E. Komponen utama dalam delegasi......................................................................7
F. Pelaksanaan pendelegasian.................................................................................8
G. Waktu dan tempat pendelegasian.......................................................................8
H. Wewenang yang di delegasikan.......................................................................10
I. Kegiatan Delegasi Wewenang.........................................................................11
J. Jenis Pendelegasian...........................................................................................11
K. Jenis-Jenis Wewenang......................................................................................11
L. Pedoman Pelimpahan Wewenang Yang Efektif............................................12
M. Prinsip Delegasi.................................................................................................12
N. Prinsip-Prinsip Wewenang...............................................................................13
O. Cara Melakukan Delegasi.................................................................................13
P. Cara Pendelegasian :.........................................................................................14
Q. Manfaat Delegasi...............................................................................................15
R. Alasan Pentingnya Pendelegasian....................................................................16
S. Ketidakefektifan Dalam Pendelegasian..........................................................17
T. Masalah Pendelegasian.....................................................................................18
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................19

ii
B. Saran....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas terhadap pelayanan
keperawatan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh
perawat. Oleh karena itu pelayanan keperawatan ini perlu mendapat prioritas
utama dalam pengembangan ke masa depan. Perawat harus mau
mengembangkan ilmu pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan
masyarakat, dan menjadi tenaga perawat yang profesional. Pengembangan
dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling berhubungan, saling
bergantung, saling memengaruhi dan saling berkepentingan. Oleh karena itu
inovasi dalam pendidikan, praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan
kehidupan keprofesian merupakan fokus utama keperawatan indonesia dalam
proses profesionalitas. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
masyarakat, maka dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam sistim
pelayanan kesehataan.
Keperawatan indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa
perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu : penataan pendidikan tinggi
keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan
keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan.
Perubahaan perubahaan ini akan membawa dampak yang positif seperti
makin meningkatnya mutu pelayanan kesehatan/keperawatan yang
diselenggarakan, makin sesuainya jenis dan keahlian tenaga
kesehatan/keperawatan yang tersedia dengan tuntutan masyarakat,
bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan oleh karena alasan
alasan di atas maka Pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional,
karena itu perlu adanya Manajemen Keperawatan

1
2

Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan


nyata di Rumah sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaiman konsep
dan Aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu sendiri. Untuk lebih
memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka kita perlu mengetahui
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan organisasi keperawatan,
bagaimana tugas dan tanggung jawab dari masing masing personil di dalam
organisasi yang pada akhirnya akan membawa kita untuk lebih mengerti
bagaimana konsep dasar dari Manajemen Keperawatan itu.

Pengawasan dan Pengendalian merupakan proses akhir dari proses


manajemen, dimana dalam pelaksanaannya proses pengawasan dan
pengendalian saling keterkaitan dengan proses-proses yang lain terutama
dalam perencanaan. dalam proses manajemen ditetapkan suatu standar yang
menjadi acuan, diantaranya yaitu : visi misi, standar asuhan, penampilan
kinerja, keuangan, dan lain sebagainya. dengan demikian dalam
pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan apakah setiap tahapan proses
manajemen telah sesuai dengan standar atau tidak dan jika ditemukan adanya
penyimpangan maka perlu dilakukan pengendalian sehingga kembali sesuai
standar yang berlaku.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapat adalah apa itu pendelegasia serta
konsep pendelegasian dan aturan-aturan yang terdapat dalam pendelegasian ?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk pengertian pendelegasian
serta hal-hal yang terdapat dalam pendelegasia.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendelegasian
Delegasi (delegation) secara singkat dapat dikatakan bahwa
delegasi adalah pemberian sebagian tanggung jawab dan kewibawaan
kepada orang lain (charles J. Keating : hal. 1991). Lebih lanjut lagi
Taiylor, (1993 : 19 ) Mengatakan bahwa pendelegasian adalah suatu
proses untuk mengembangkan pegawai pegawai anda.

P. jenks ( 1991 : 45 ) dalam bukunya delegas kunci


management menyatakan bahwa Menjadi seorang delegator yang baik
adalah merupakan suatu proses belajar maupun sebagai suatu cara
untuk memperoleh hasil yang spesifik

definisi pendelegasian secara sederhana adalah menyelesaikan


tugas melalui orang lain atau mengarahkan tugas kepada satu orang
atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi. Namun, definisi yang
lebih komplek dari pendelegasian, superfisi, dan penugasan telah
dibuat oleh American Nurses Association (ANA) dan National
Council of State Boards of Nursing (NCBSN) sebagai respon terhadap
adanya kompleksitas pendelegasian di area pelayanan kesehatan
dewasa ini, yaitu meningkatnya jumlah pekerja, yang relative tidak
terlatih dan tidak memilik izin, yang merawat pasien secara langsung.

NCBSN (1995) mendefinisikan pendelegasian sebagai


pemberian wewenang kepada individu yang kompeten untuk
melakukan aktivitas keperawatan tertentu pada situasi yang
ditentukan.

ANA (1996) mendefinisikan pendelegasian sebagai


pemindahan tanggung jawab dalam melakukan tugas dari satu orang
ke orang lain.

3
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu
elemen penting dalam fungsi pembinaan. sebagai manajer perawat
dan

4
5

bidan menerima prinsip prinsip delegasi agar menjadi lebih


produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
(handoko.1997)

Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan


latihan manajemen profesional dan dikembangkan untuk dapat
menerima pendelegasian tanggung jawab secara struktural. (swanburg.
2000)

B. Aspek – Aspek Penting Pendelegasian


1. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai
dalam upaya menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
2. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan
atas penghargaan dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai
sesuatu yang “berharga” serta memerhatikan harga diri dan
kehendak bebas orang lain, dimana setiap pekerja dipandang
sebagai subjek, dan bukan objek kerja.
3. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan
yang meliputi bidang berikut:
 Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan
atau diingkinkan pada waktu depan yang telah ditentukan
(“desired results”)
 Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang
harus dicapai, bukan bagaimana mencapainya, dimana
fokus utama diarahkan kepada hasil produksi.
 Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak,
tanggung jawab, kewajiban membuat/memberikan laporan
pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk
diketahui dan di evaluasi oleh pemimpin.
 Pelaksanaan nya dilandasi pedoman/petunjuk
(“guidelines”) yang jelas, baik bagi tugas maupun
pelaksana tugas. Artinya pendelegasian menyatakan
pedoman-pedoman, larangan-larangan, dan batas-batas
6

dimana seseorang harus bekerja/melakukan kewajibannya.


Hal ini menolong setiap orang untuk bekerja dengan
baik/patut.
 Melibatkan sumber-sumber daya (“resources”) yang pasti.
Pendelegasian menyatakan (disertai dengan pernyataan)
akan adanya sumber-sumber daya, antara lain sumber daya
manusia, keuangan, tekhnis, atau organisasi yang dapat
dipakai seseorang untuk menyelesaikan tugas yang di
delegasikan kepadanya.
 Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan
pertanggungjawaban (“responsibility dan accountability”).
Pendelegasian menyatakan patokan yang akan digunakan
untuk menilai hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan
adanya tanggung jawab dan pertanggung jawaban kerja
yang dapat dilakukan dengan membuat/memberi pelaporan
pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk
diketahui dan di evaluasi oleh pemimpin.
 Mempertimbangkan resiko-resiko yang akan terjadi atau
ditindaki. Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat
yang akan terjadi, yang baik maupun yang tidak baik,
sebgai hasil dari suatu pekerjaan atau tugas yang di
delegasikan. Akibat ini dapat diukur melalui
evaluasi/pengkajian yang dilakukan dengan meneliti
deskripsi tugas dan hasil kerja atau produk yang telah
dilakukan atau dihasilkan. Dengan menanyakan apakah
semuanya ini telah dilakukan dengan baik dan sesuai
dengan rencana, ketentuan dan prosedur, ataukah malah
sebaliknya.

C. Konsep Dasar Pendelegasian


Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan antara
tiga komponen utama yaitu tanggung jawab, kemampuan, dan
7

wewenang. Tanggung jawab adalah suatu rasa tanggung jawab


terhadap penerimaan suatu tugas. Kemampuan adalah kemampuan
seseorang dalam melaksanakan tugas yang di delegasikan. Wewnang
adalah pemberian hak dan kekuasaan kepada delegasi untuk
mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpahkan.
5 konsep yang mendasari efektivitas dalam pendelegasian:
1. Pendelegasian bukan suatu sistem untuk mengaruhi tanggung
jawab, tetapi suatu cara untuk membuat tanggung jawab
menjadi bermakna. Manager keperawatan sering
mendelegasikan tanggung jawab kepada staf dalam
melaksanakan asuhan terhadap pasien. Misalnya dalam
penerapan model asuhan keperawatan profesional primer
seorang perawat primer (PP) melimpahkan tanggung jawab nya
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada perawat
pendamping assoaciate (PA). perawat primer memberikan
tanggung jawab yang penuh dalam merawat pasien yang
didelegasikan.
2. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara
seimbang. Perawat primer menyusun tujuan tindakan
keperawatan. Tanggung jawab untuk melaksanankan tujuan
atau rencana didelegasikan kepada staf yang sesuai atau
menguasai kasus yang dilimpahkan. Kemudian PP memberikan
wewenang kepada PA untuk mengambil semua keputusan yang
menyangkut keadaan kelien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, proses tersebt harus meliputi :
a. Pengkajian kebutuhan klien
b. Identifikasi tugas yang dapat dilaksanakan dengan bantuan
orang lain
c. Mendidik dan memberikan pelatihan supaya tugas dapat
dilaksanakan dengan aman dan kompeten
d. Proses menentukan kompetensi dalam membantu seseorang
e. Ketersediaa supervisi yang cukup oleh PP
8

f. Proses evaluasi yang terus menerus dalam membantu


seseorang
g. Proses komunikasi tentang keadaan pasien antar PP dan PA
3. Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan
tanggung jawabnya, mengembangkan wewenang yang
dilimpahkan, dan mengembangkan kemampuan dalam
mengepis tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan
ditentukan oleh :
a. Intervensi keperawatan yang diperlukan
b. Siapa yang isap dan sesuai dalam melaksanakan tugas
tersebut
c. Bantuan apa yang diperlukan
d. Hasil apa yang diharapkan
4. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada semua
anggota. Dukungan yang penting adalah menciptakan suasana
yang asertif.
5. Seorang delegasi harus terlibat aktif

D. Metode pendelegasian
1. Cara bijaksana, yaitu sikap bertanggung jawab penuh dari
pemimpin dan bawahan
2. Cara konsistensi, yaitu sikap pasti yang terus menerus
dipertahankan oleh pemimpin dan bawahan
3. Efektif dan efisien, yaitu memperhitungkan faktor kualitas dn
kuantitas kerja
4. Pragmatis dan produktif yaitu berorientasi kepada hasil atau
produksi tinggi sesuai dengan perencanaan

E. Komponen utama dalam delegasi


1. Delegator
Delegator memiliki wewenang untuk mendelegasikannya.
2. Delegatee
Sebuah delegate menerima arah untuk apa yang harus
dilakukan dari delegator
9

3. Tugas
Tugas adalah aktifitas yang didelegasikan

4. Klien/ situasi
Indentifikasi klien tertentu atau situasi agar pendelegasian
perawatan dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan
umtuk perawatan pasien dapat dipenuhi oleh delegatee.

F. Pelaksanaan pendelegasian
1. Tugas yang benar
Salah satu alasan untuk mendelegasikan adalah bahwa masing-
masing perawat memiliki waktu terbatas dan energi untuk merawat
klien, jangan mendelegasikan hanya untuk tugas-tugas yang remeh,
karena pelaksanaan delegasi adalah membagi pekerjaan kepada
anak buah termasuk tugas penting yang sangat menonjol dan juga
tugas rutin

2. Benar orangnya
Delegasi melibatkan perawat sebagai salah satu delegator atau
delegatee. Tetapkan tujuan perawatan klien tertentu dan kegiatan
dengan orang untuk mempercayakan dengan tanggung jawab
sesuai otoritas sebuah tantangan
3. Keadaan yang benar
Situasi untuk didelegasikan perawatan diperlukan untuk
memastikan bahwa tujuan untuk perawatan pasien dapat dipenuhi
oleh perawat
4. Arah atau komunikasi yang benar
Komunikasi harus jelas, akurat, petunjuk yang disampaikan juga
harus jelas dan dimengerti oleh delegatee
5. Pengawasan yang benar
Pegawasan personil penting untuk memastikan keselamatan dan
kelengkapan perawatan klien
10

G. Waktu dan tempat pendelegasian


1. Tugas rutin
Seperti wawancara pererjaan, tanggung jawab terhadap masalah-
masalah yang kecil, dan menyeleksi surat merupakan tugas biasa
dan dapat di delegasikan kepada staf.
2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya
Pendelegasian dapat dilaksanakan pada tugas-tugas tertentu karena
manager tidak mempunyai cukup waktu untuk mengerjakannya.
Tugas- tugas tersebut akan dilaksanakan oleh manager oleh
manager jika manager mempunyai waktu untuk menyelesaikannya
3. Penyelesaian masalah
Pendelegasian diberikan dengan tujuan memberikan pengalaman
atau tantangan kepada staf untuk menyelesaikannya.
4. Peningkatan kemampuan
Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staf dan tim
5. Kapan pendelegasian tidak diperlukan
Seorang manager harus berhati-hati dalam mendelegasikan jenis
tugas tertentu:
 Tugas yang terlalu teknis, misalnya jadwal staf dan
anggaran yang merupakan tugas rutin manage, teta[I untuk
teknis dan perlu keterampilan khusus untuk dilaksanakan
staf.
 Tugas yang berhubungan dengan kepercayaan dan
kerahasiaan misalnya kerahasiaan suatu informasi dari
institusi berhubungan dengan terjadinya perselingkuhan
staf.

Pendelegasian dapat melibatkan masalah jika tugas yang dilegasikan tidak


dilaksakan sesuai harapan. Untuk menghindari kesalahn tersebut manager
mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :

1. Disiplin dalam pemberian wewenang


2. Bertanggung jawab terhadap pembinaan moral staf
11

3. Perlunya suatu kontrol


4. Hindari kesalahan dalam penyampaian pendelegasian

H. Wewenang yang di delegasikan


a. Pengertian wewenang
Wewemamg (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu agar tercapai tujuan tertentu (T.Hani Handoko)
b. Hierarki wewenang
 Manager (administratif managemen)
Yaitu pemimpin yang titik berat pekerjaan nya dalam
bidang pikiran, manajerial, fungsi-fungsi manajemen serta
menentukan kebijakan, prosedur yang akan ditempuh untuh
mencapai tujuan organisasi.
 Pelaksana (operatif management)
Yaitu pejabat yang titik pekerjaan nya dalam bidang teknis
dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan
organisasi
 Interpreter
Yaitu pejabat managemen yang berperan ganda artinya
pada suatu saat sebagai administratif managemen dan pada
saat lain sebagai operatif managemen. Sebab pejabat
menagemen ini menterjemahkan hasil kerja manager
kedalam bahasa operatif

Menurut taylor, (1993:55-66) wewenang yang didelegasikan itu ialah


wewenang yang termasuk :

 Pekerjaan rutin
 Pekerjaan yang merupakan harus
 Pekerjaan yang terlalu banyak
 Hal-hal yang khusus
 Pekerjaan terus menerus sama
12

Sedangkan wewenang yang tidak boleh didelegasikan

 Upacara
 Menentukan kebijjakan
 Maslah-maslah personal khusu
 Krisis
 Masalah-masalah rahasia

I. Kegiatan Delegasi Wewenang


1. Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan
tujuannya kepada orang yang diberi kelimpahan keweenangan.
2. Manajer melimpahkan wewenangan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan
3. Perawat yang menerima delegasi memiliki kewajiban dan tanggung
jawab
4. Manajer perawat menerima pertanggung jawaban atas hasil yang
telah dicapai

J. Jenis Pendelegasian
1. Pendelegasian Suruhan ( Gofer Delegation )
Pendelegasian suruhan berarti kejar ini, kejar itu, kerjakan ini,
kerjakanitu, dan "beritahu saya ketika sudah selesai.Pendelegasian
suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan
spesifik step by-step cara melakukannya.
2. Pendelegasian Pengurusan (Stewardship Delegation)
Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada
metode,memberikan secara rinci hasil yang diinginkan, bukan
memberikan secara rinci apa yang harus dilakukan
13

K. Jenis-Jenis Wewenang
1. line authority
Wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung, diseluruh
rantai komando organisasi, untuk mencapai sasaran organisasi.
2. Staff authority
Wewenang kelompok individu yang menyediakan sasaran dan jasa
kepada manajer lini
3. Fungsional authority
Wewenang anggota staff departemen untuk mengendalikan aktivitas
departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staff khusus

L. Pedoman Pelimpahan Wewenang Yang Efektif


1. Tujuan spesifik
Tujuan spesifik dan jelas tidak secara fisik maupus psikis harus jelas
sebagai pameter kepada siapa pendelegasian itu berikan
2. Target waktu
Seorang PP atau Ners harus memberikan target waktu dalam
memberikan pendelegasian kepada PA, pada perencanaan
keperawatan kepada klien, PP harus menuliskan target waktu yg jelas
sebagai indikator keberhasilan asuhan keperawatan
3. Pelaksanaan tindakan keperawatan
PP harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi
keperawatan yg sesuai terhadap kebutuhan klien.

M. Prinsip Delegasi
1. Prinsip utama pendelegasian
Supervisi dalam praktek keperawatan profesional adalah suatu
proses pemberian berbagai sumber yg dibutuhkan perawat untuk
menyelesaikan tugas tugas dalam mencapai tujuan organisasi.
Supervisi dapat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu : Tugas teknik,
dan manegerial. Hampir semua tugas teknis dapat di delegasikan oleh
14

superfisor kepada staff nya, sementara tidak semua tugas material


dapat didelegasikan karena memerlukan supervisi dan pemberian
wewenang.
2. Prinsip scalar
Proses scalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang
menghasilkan pertambahan tingkat tingkat pada struktur organisasi
3. Prinsip kesatuan perintah
Dalam melaksanakan pekerjaan karyawan harus memperhatikan
prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan
dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung
jawab sesuai dengan wewenang yg diperolehnya.

N. Prinsip-Prinsip Wewenang
 Tugas
 Kekuasaan
 Pertanggung jawaban
 Wewenang yg didelegasikan harus kepada orang yang tepat
 Perlimpahan wewenang harus disertai pemberian motivasi
 Adanya hubungan dan pengawasan pada penerima perlimpahan
wewenang.

O. Cara Melakukan Delegasi


 Membuat perencanaan kedepan dan mencegah masalah
 Menetapkan tujuan yg realistis
 Menyetujui standar kerja
 Menyeleraskan tugas dan kewajiban dengan kemampuan bawahan
 Memberikan reward atas hasil yg dicapai
 Jangan mengambil kembali tugas yg sudah didelegasikan
 Membuat perencanaan kedepan dan mencegah masalah
 Menetapkan tujuan dan sasaran yg realistis
15

 Menyetujui standar kerja


 Menyelaraskan tugas dan kewajiban dengan kemampuan bawahan
 Memberikan reward atas hasil yg dicapai
 Jangan mengambil kembali tugas yg sudah didelegasikan
 Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan,rekomendasi,atau
pelaksanaan.

P. Cara Pendelegasian :
1. Seleksi dan susun tugas
Sediakan waktu yg cukup untuk menyusun tugas tugas yg harus
dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap
berikutnya yg harus dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan
laporan yg kontiniu, menjawab semua pertanyaan,menyiapkan jadwal
berutan, memesan alat alat, persentasi pada komisi yg bertanggung
jawab dan melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis lainnya.
2. Selesksi orang yg tepat
Pilih orang yg sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut
berdasarkan kemampuan dan persyaratan lainnnya.Tepat atau tidak
dalam memilih staf tergantung dalam kemampuan manager mengenal
kinerja staf,kelebihan,kelemahan,dan perilakunya. Kegagalan staf
dalam melakukan tanggung jawab untuk tugas yg pertama kali
diterimanya. Sebaliknya pendelegasian yg terlalu sedikit akan menjadi
hal yg sangat buruk efeknya terhadap staff maupun intitisi.
Kegagalan staf dalam melaksanakan tanggung jawab untuk tugas
yang pertama kali diterimanya. Sebaliknya, pendelegasian yang terlalu
sedikit akan menjadi hal yang sangat buruk efeknya terhadap staf
maupun institisi. Pendelegasian jenis ini akan menghabiskan waktu
dan sering berakibat terhadap brban bagi staf.
3. Berikan Arahan Dan Motivasi Bagi Staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan
yang jelas. Lebih baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan
ajarkan pula bagaimana melaksanakan tugas tersebut. Jika anda sudah
16

siap memberikan pendelegasian, maka anda harus mampu menjawab


pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah saya sudah menjelaskan alasan pendelegasian dan
mengapa tugas ini penting dilakukan?
b. Apakah semua tugas sudah jelas dalam ingatan kita? Haruskah saya
menuliskan secara rinci?
c. Jika jawabannya ya, dapatkah saya memberikan instruksi dan
prosedur secara rinci terhadap tingkatan pemahaman staf?
d. Apakah tugas yang dilimpahkan dapat memberikan staf
kesempatan untuk berkembang dan memotivasi staf secara tepat?
e. Apakah staf anda sudah mendapatkan latihan, pengalaman, dan
keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut?

Hal penting dalam pendelegasian adalah kesepakatan antara manager


keperawatan dan staf mengenai hasil yang diharapkan.

Q. Manfaat Delegasi
Melaksanakan delegasi tidaklah mudah. Pelaksanaan delegasi
memerlukan waktu, upaya, dan motivasi. Jika tidak yakin akan adanya
manfaat dan pelaksaan delegasi, anda tidak akan termitivasi untuk
melaksanakannya. Berikut ini adalah keuntungan besar yang dapat
dipeetimbangkan :

a. Memiliki lebih banyak waktu untuk melaksanakan fungsi manajerial.


Oleh para manager seharusnya menjalankan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan staf, pengarahan, pengendalian dan
inovasi. Namun sebaliknya, tanpa adanya delgasi mereka akan
terperangkap kedalam berbagai pekerjaan yang remeh, mengatasi
kesulitan – kesulitan, menanggapi gangguan, dan memperbaiki
kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.
b. Meringankan tekanan. Kebanyakan manager berorientasi kepda
tindakan – tindakan (action oriented). Mereka lebih senang berda
17

ditengah kegiatan, lebih senang bertindak ketimbang mengawasi.


Tidak adanya pelaksanaan delegasi menyebabkan kecenderungan
tersebut tidak dapat dikendalikan
c. Mengembangkan manusia. Pelaksanaan delegasi juga memungkinkan
mereka untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar secara
perlahan – lahan dalam lingkungan yang penuh pengertian, untuk
mempersiapkan mereka bagi perkembangan lebih lanjut. Pelaksaan
delegasi mendorong mereka untuk lebih kreatif dan menggunakan
bakat yang mereka miliki untuk mempraktekkan keterampilan dalam
menyelsaikan persoalan.
d. Menciptakan suasana penuh motivasi. Motivasi hanyalah membantu
orang lain untuk meraih apa yang dapat mereka capai. Karena
pelaksanaan delegasi memerlukan pengetahuan tentang tujuan,
kemampuan, dan keinginan pribadi karyawan, maka akan lebih baik
jika manager dapat memberikan peluang kepada para individu untuk
menonjol dalam bidang yang sesuai dalam kemampuan mereka
khusunya.

R. Alasan Pentingnya Pendelegasian


Ada alasan delegasi itu diperlukan, diantaranya :

a. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka


menangani setiap tugas sendiri
b. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efesien.
c. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih
diprioritaskan.
d. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat
pembelajaran dari kesalahan.
e. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam
pembuatan keputusan.
f. Pendelegasian memungkinkan manager perawat mencapai hasil yang
lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
g. Agar organisasi berjalan lebih efesien.
18

h. Pendekatan memungkinkan manager perawat dapat memusatkan


perhatian terhadap tugas - tugas prioritas yang lebih penting.
i. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi
untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.

S. Ketidakefektifan Dalam Pendelegasian


Pendelegasian dalam praktik keperawatan profesional sering
ditemukan mengalami masalah, dimana proses pendelegasian tidak
dilaksanakan secara efektif. Ketidakefektifan atau kesalahan yang sering
ditemukan dapat dibedakan menjadi tiga hal, yaitu under-delegation, over-
delegation, dan improper-delegation.

1. Pendelegasian yang terlalu sedikit (Under-Delegation)


Manager keperawatan yang sering berasumsi bahwa jika mereka
melakukannya sendiri, maka akan menjadi lebih baik dan lebih cepat
daripada didelegasikan ke orang lain. Misalnya manager yang sering
berfikir “saya bisa mengerjakan ini lebih baik, bila staf yang
mengerjakan akan memerlukan waktu yang lama”. Keadaan ini
berdampak terhadap proses pendelegasian wewenang, dimana orang
yang menerima tugas hanya diberikan wewenang yang sangat terbatas
dan sering terjadi ketidakjelasan wewenang yang harus dilakukan,
sehingga tugas tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Masalah lain adalah kekhawatiran seseorang bahwa mereka tidak
mampu melakukan seperti apa yang dilakukan staf atau orang yang
didelegasikan, karena tanggung jawab yang diberikan hanya sedikit
dan sering merasa bosan, malas, dan tidak efektif. Pendelegasian yang
tepat akan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan meningkatkan
hubungan yang kondusif antara manager dan staf.
2. Pendekegasian yang berlebihan (Over-Delegation)
Pendelegasian yang berlebihan kepada staf, akan berdampak
terhadap penggunaan wajtu yang sia – sia. Hal ini disebabkan karena
19

keterbatasan manager untuk memonitor dan menghabiskan waktu


dalam tugas organisasi. Staf akan mersa terbebani dan sering
ditemukan penyalahgunaan wewenang yang diberikan. Misalnya staf
sering bertanya “saya tidak tahu apa yang manager harapkan” atau
“saya lebuh senang bantuan supervisi dari manager terus menerus”.
3. Pendelegasian yang tidak tepat (Improper-Delegation)
Pendelegasian menjadi tidak efektif bila diberikan kepada orang
yang tidak tepat, karena alasan faktor suka atau tidak suka.
Pendelegasian tersebut tidak akan memperoleh hasil yang baik karena
adanya kecenderungan manager menilai pekerjaan staf berdasarkan
unsur subjektivitas

T. Masalah Pendelegasian
Dalam pendelegasian, sering kali timbul masalah yang bersumber
pada fakta berikut :

 Tugas yang didelegasikan terlampau banyak, atau terlalu sedikit, yang


dalam kenyataannya tidak sesuai dengan kapasitas bawahan.
 Tidak ada pelatihan bagi tugas, baik pelatihan tugas, atau latihan
didalam tugas(“in-service training”)
 Informasi yang kabur. Yang bersumber dari pemimpin yang “kurang
jelas” dalam berkomunikasi dengan para bawahan, gengsi dari
bawahan, yang walaupun tidak memahami suatu informasi, tetapi
malu untuk bertanya.
 Komando dari atas yang datang dari dua sumber yang berbeda. Ini
menciptakan kebingungan bagi dan diantara para bawahan yang
dihadapkan dengan pertanyaan, “perintah yang mana yang harus
dituruti?”.
 Bawahan tidak mengerti nilai dari tugas yang diinformasikan. Apakah
tugas tersebut sangat mendesak karena bernilai primer atau dapat
ditunda karena sifatnya yang kurang penting, dsb.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendelegasian secara sederhana adalah menyelesaikan tugas melalui
orang lain atau mengarahkan tugas kepada satu orang lebih untuk mencapai
tujuan organisasi. Namun, definisi yang lebih komplek dari pendelegasian,
superfisi, dan penugasan telah dibuat oleh American Nurses Asosiation (ANA)
dan National Council Of State Boards Of Nursing (NCBSN) sebagai respon
terhadap adanya kompleksitas pendelegasian diarea pelayanan kesehatan
dewasa ini, yaitu meningkatnya jumlah pekerja yang relative tidak terlatih dan
tidak memiliki izin yang merawat pasien secara langsung.

Supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala


oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk
kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan
yag bersifat langsung guna mengatasinya (page S.,& Wosket,2000).

B. Saran
Sebagai seorang calon perawat yang nantinya akan bekerja disuatu
institusi Rumah Sakit tentunya kita akan dihadapkan kepada berbagai
persoalan, termasuk terjadinya pelimpahan wewenang dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien antara seorang perawat primer kepada
perawat sekunder, maka agar hal tersebut dapat berjalan dengan lancar maka
diperlukan pemahaman kita semua mengenai pendelegasian keperawatan.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan


kesalahandalam tulisan maupun penyusunannya, karena selain penulis masih
dalam tahap belajar, penulis juga manusia biasa yang tidak akan lepas dari
salah dan dosa. Oleh karena itu, kami mengharapakan kritik dan saran
konstruktif pembaca demi perbaikan penyusunan makalah kami selanjutnya

20
DAFTAR PUSTAKA

Rahma refika, 28 April 2016, Pendelegasian Keperawatan,


https://id.scribd.com/doc/310698109/BAB-II-Pendelegasian, Di akses
pada 18 September 2020

21

Anda mungkin juga menyukai