PDF Makalah Manusia Dan Alam Semesta DD Dikonversi
PDF Makalah Manusia Dan Alam Semesta DD Dikonversi
Dosen :
OLEH :
KELOMPOK 1 :
kelas
AKUNTANSI
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita terhadap ilmu
pengetahuan dalam hal ini kaitannya dengan Mata Kuliah Etika Profesi Akuntansi.
kami miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi,
terutama dari buku, beberapa jurnal, media internet dan media lainnya.
yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang
membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................36
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang yang tidak bisa hidup tanpa adanya
proses interaksi dengan manusia di sekitarnya. Asumsi ini bisa dipahami mengingat
eksistensi manusia di muka bumi ini bukanlah berada pada ruang hampa tapi
sebaliknya mereka eksis pada ruang sosial yang diikat oleh ikatan persaudaraan yang
semangat tolong menolong sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi ini. Termasuk
Alam semesta merupakan realitas yang dihadapi oleh manusia, yang sampai
kini baru sebagian kecil saja yang dapat diketahui dan diungkap oleh manusia. Bagi
menakl ukkan seluruh alam semesta. Imam Syafi’i pernah berkata: [ kullama zaadanii
‘ilman, zaadanii fahman bijahli] “ setiap kali bertambah ilmuku, tambah tahu aku akan
kebodohanku”.
Alam semesta hanya dilihat sebagai materi/substansi yang terbentang luas dan
tak bernyawa, yang misterinya mampu dipecahkan dengan pendekatan ilmiah dan
pikiran pada lapis ketiga ini sangat menentukan apakah kepribadian manusia dapat
tetapi stagnan atau bahkan turun pada lapisan kesadaran yang lebih rendah.
1
1.2 Rumusan Masalah
3. Apa hakikat kecerdasan dan kesadaran diri yang dimiliki oleh manusia?
system?
spiritual?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan di dunia ini ada empat kebenaran besar yang telah
tingkat eksistensi dunia, yaitu :benda, tumbuh – tumbuhan, hewan, dan manusia.
Dalam pengujian kebernaran di dunia alam semesta ini banyak sekali para ilmuan
Namun kesimpulannya Hakikat kebenaran alam semesta tidak hanya terbatas pada
sesuatu yang bersifat fisik, sebagaimana diyakini oleh sementara ilmuwan, dengan
kemajuan ilmu fisika dan adanya ketertarikan paran ilmuwan untuk memulai mengkaji
hal – hal spiritual dengan lebih rasional, maka mulai diyakini bahwa hal – hal yang
tidak tampak oleh pancra indra juga merupakan bagian tak terpisahkan dari hakikat
keberadaan.
2.2 HAKIKAT EKSISTENSI (DUNIA/ALAM SEMESTA)
oleh manusia, yang sampai kini baru sebagian kecil saja yang dapat diketahui dan
diungkap oleh manusia. Bagi seorang ilmuwan akan menyadari bahwa manusia
diciptakan bukanlah untuk menaklukkan seluruh alam semesta. Imam Syafi’i pernah
berkata: [ kullama zaadanii ‘ilman, zaadanii fahman bijahli ] “ setiap kali bertambah
Alam semesta hanya dilihat sebagai materi/substansi yang terbentang luas dan
tak bernyawa, yang misterinya mampu dipecahkan dengan pendekatan ilmiah dan
lain,
(Substansi, materi)
Tingkat kedua adalah tumbuh – tumbuhan, yang mempunyai unsur P dan
unsur X (Kehidupan)
(Kesadaran)
perubahan – perubahan besar (krisis) dan fluktuasi yang terjadi dalam
1. Indriawi, berpandangan bahwa semua nilai etika bersifat relative dan bahwa
kebenaran.
1. Domain fisik, domain substansi, materi, dan alam semesta yang dapat
diketahui melalui panca indra, dimana segalanya dibatasi oleh ruang dan
waktu.
Stevenson dan Haberman (2001) mengatakan bahwa meski ada begitu banyak
hal yang sangat bergantung pada konsep tentang hakikat manusia, namun terdapat
empat teori psikologi dikaitkan dengan konsepsinya tentang manusia, sebagai berikut:
ditentukan/dibentuk oleh lingkungan. Teori ini juga disebut teori belajar karena
menurut mereka, seluruh perilaku manusia – kecuali insting – adalah hasil
Manusia tidak lagi dianggap sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif
terhadap lingkungannya.
dengan orang lain sebagai pribadi dengan pribadi, bukan sebagai pribadi
dengan benda. Dengan kata lain, yang ditekankan adalah hubungan subjek
Berikut skema yang dibuat oleh Ardana (2005) tentang hubungan antar lapisan
Tabel 1.1
Hati (Heart)
Jiwa (mind,
Y
psikismental)
Kepala (Head)
Manusia adalah bagian dari alam semesta. Segala sesuatu yang ada di alam
semesta (makrokosmos) juga ada di alam manusia (mikrokosmos). Oleh karena itu,
alam semesta dan alam manusia sebenarnya sama-sama mempunyai tiga lapisan
keberadaan, yaitu fisik (body), energi pikiran (mind ), dan kesadaran murni (roh, soul,
spirit).
Selain itu, ada beberapa pandangan tentang Manusia dari beberapa perspektif,
yaitu:
- Perspektif filsafat :
Manusia tergolong primata yang paling sempurna jasmani dan rohani, sehingga
implikasinya.
lingkungannya.
normatif).
Manusia pada dasarnya punya potensi yang baik dan kemampuan yang tak
kualitas insani yang unik yaitu (kemampuan abstraksi, daya analisis dan
- Perspektif Sosiologi :
dan sebagainya.
thalamus. Neocortex merupakan lapisan otak paling luar yang hanya diimiliki oleh
manusia dan tidak dimiliki oleh makhluk lain. Lapisan ini memungkinkan manusia
penghubung antara belahan kiri neocortex (left cerebral hemisphere) dan belahan
kanan neocortex (right celebral hemisphere). Cerebellum atau sering disebut otak
kecil berfungsi mengatur gerakan dan gerak reflex. Otak reptile terletak dilapisan
paling dalam otak kita dan memiliki fungsi yang berhubungan dengan rasa aman dan
rasa takut. Bagian ini befungsi mengendalikan pernapasan, peredaran darah, detak
jantung, pencernaan, dan kesadaran. Hippocampus berhubungan dengan ingatan
hormon-hormon seksual, agresi, tekanan darah, suhu badan dan rasa haus; sedangkan
thalamus berfungsi mengaktifkan sensor indra yang sedang menerima informasi dari
luar. Hippocampus, amigdala, dan thalamus merupakan bagian dari sistem limbik
yang terletak dilapisan/ bagian tengah otak dan fungsi utamanya adalah
Sebagaimana dikatakan oleh A.M. Rukky Santoso (2001) pada otak terdapat
tiga puluh miliar sel dan bagian-bagian sel ini membentuk kerja sama yang rumit
melalui bagian-bagian kecil lainnya yang disebut neuron. Ada ratusan miliar jumlah
neuron, suatu jumlah yang melebihi jumlah bintang di galaksi Bimasakti (Maltz,
manusia diibaratkan computer (namun tidak sama dengan computer), masukan melalui
pancaindra, kemudian disalurkan melalui sistem jaringan saraf ke otak untuk diolah
dan disimpan di otak. Hasil olahan (keputusan informasi) tersebut disalurkan kembali
Ilmuwan yang pertama kali meneliti tentang belahan otak kiri (left
hemisphere) dan belahan otak kanan (rigthemisphere) adalah roger wolkott Sperry
(dalam taugada, 2003). otak kiri menjalankan fungsi berfikir secara kognitif dan
rasional dengan karakteristik yang bersifat logis, matematis, analitis, realistis, vertical,
kualitatif, intelektual, objektif, dan mengontrol sistem motorik bagian tubuh kanan.
Sementara itu, otak kanan mimiliki fungsi berfikir secara efektif dan rasional memiliki
kiri.
yaitu: gelombang alpha, beta, delta dan theta. Getaran/gelombang otak dapat diukur
dengan mesin EEG. Gelombang delta mempunyai daerah frekuensi yang paling
rendah sekitar 0.5-4 Hz putaran per detik. Bila dikaitkan dengan kecerdasan
biopsikologis untuk memproses informasi yang dapat diaktifkan dalam suatu latar
mengintegrasikan empat fungsi otak, yaitu fungsi berfikir (kognitif), fungsi efektif,
Fungsi kognitif merupakan fungsi otak kanan dan otak kiri (neocortex). Fungsi efektif
mengelola emosi dan perasaan yang merupakan fungsi dari system limbik. Fungsi fisik
Fungsi Intuisi adalah pemahaman secara menyeluruh dan sebagian merupakan hasil
sintesis tingkat tinggi dari semua fungsi otak. Konsep kreativitas sudah banyak dikenal
namun, tidak mudah didefenisikan. Clark sediri mengartikan kreativitas sebagai suatu
kondisi dan sikap yang mencerminkan ekspresi tertinggi dari suatu bakat yang dimiliki
seseorang.
Zohar dan MaZrshall (2002) melihat fungsi otak dari tiga cara berpikir atau
tiga ragam kecerdasan, yaitu : proses berpikir seri (Otak Intellectual Quotient-IQ),
berpikir asisiatif (otak Emotional Quotient-EQ), dan berpikir menyatukan (otak
Spiritual Quotient-SQ). Berpikir seri (otak IQ) menggambarkan cara berpikir linier,
logis, dan tidak melibatkan perasaan. Berpikir asosiatif (otak EQ) menciptakan
asosiasi antar hal misalnya nasi dengan rasa lapar, rumah dengan kenyamanan,
salahkan ajing dengan bahaya, warna merah dengan emosi dan sebagainya berpikir
SQ) mengintegrasikan fungsi IQ dan EQ sehingga dapat diperoleh suatu makna atau
merupakan alat yang efektif untuk mengesplorasi dunia materi serta untuk
mengumpulkan modal materil (uang dan segala sesuatu yang dapat dibeli dengan
uang). Kecerdasan hati (EQ) berguna untuk mengasah dan mengembangkan ketajaman
rasa yang diperlukan dalam membangun modal social yaitu modal berupa
berbagai nilai bersama, visi bersama, dan tujuan mendasar dalam kehidupan yang
Salovey, psikolog dari Harvard University dan John Mayer dari Universitas of New
Hamsphire pada tahun 1990 (dalam Shapiro, 2001) untuk menggambarkan kualitas-
buku best seller karya Daniel Goleman yang berjudul emotional intelligence yang
terbit pada tahun 1995. Golmen (2000) Menjelaskan emosi sebagai suatu perasaan
yang disertai pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta
diri dan empati. Pengendalian diri berkaitan dengan kemampuan memahami diri
sendiri sehingga tidak kehilangan kendali diri yang merugikan diri sendiri, sedangkan
menimbulkan tindakan yang merugikan orang lain (Patton, 2002). jadi kecerdasan
diingat bahwa kecerdasan emosional (EQ) bukanlah lawan dari kecerdasan intelektual
(IQ), melainkan keduannya berinteraksi secara dinamis baik pada tingkatan konseptual
Istilah kecerdasan spiritual (SQ) pertama kali diperkenalkan oleh Danar Zohar
dan lan Marshall pada tahun 2000 dalam bukunya yang berjudul SQ: Spiritual
defenisi SQ. Zohar dan Marshall sendiri tidak memberikan defenisi, namun hanya
tinggi, kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit, kualitas hidup yang
dialami oleh visi dan nilai-nilai, keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak
bagaimana ?”, serta memiliki kemudahan untuk selalu bekerja melawan konvensi.
Hawley, 2001 merupakan suatu dimensi alam yang berada diluar jangkauan
indra manusia. untuk lebih menyederhanakan pemahaman pada aspek spiritualitas ini,
“Bila hati kian bersih, pikiranpun selalu jernih, semangat hidup ‘kan gigi,
prestasi mudah diraih. Tapi, bila hati busuk, pikiran jahat membusuk, pikiran jahat
merasuk, akhlak kian terpuruk, dia jadi makhluk terkutuk. bila hati kian lapang, hidup
susah senang, walau kesulitan menghadang, dihadapi dengan tenang, tetapi bila hati
sempit. Segalanya jadi rumit, seakan hidup terhimpit, lahir bati terasa sakit.”
illahi, tuhan, roh, jiwa, kebenaran, pengetahuan diri, pengalaman mistis, kedamaian
batin, dan pencerahan. Dalam Bhagavad Gita dijumpai alat (sloka 2.66) sebagai
berikut :
“Orang yang tidak mempunyai hubungan dengan yang Maha Kuasa tidak
mungkin memiliki kecerdasan rohani maupun pikiran yang mantap. Tnapa kecerdasan
rohani dan pikiran yang mantap, tidak mungkin ada kedamaian. Tanpa kedamaian,
hubungan langsung antara diri dengan tuhan (kekuatan tak terbatas, potensi murni).
materi. Kecerdasan emosional (EQ) berguna untuk mengnal diri dan orang
(SQ) berguna untuk mencari makna hidup melalui hubungan dengan tuhan
c. Ketiga jenis kecerdasan tersebut (IQ, EQ,SQ) merupakan satu kesatuan yang
d. Etika adalah cabang ilmu yang membahas tentang peilaku manusia, mengenai
apa yang baik dan apa yang tidak baik dalam konteks hubungan manusia
menstimulasi seluruh aktivitas tubuh untuk berinteraksi dengan dunia. Hal ini
dibuktikan bahwa pada waktu mempuyai kesadaran yang penuh ada sesuatu yang
berperan padanya. Manusia dengan dikaruniai akal budi merupakan mahluk hidup
yang sadar dengan dirinya. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia kesadaran dalam
diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya.
Descartes, seorang filsuf modern asal Prancis, secara garis besar ia berpendapat
bahwa pikiran manusia merupakan entitas yang lebih tinggi tingkatannya dari pada
tubuh. Pikiran mempunyai prioritas atas tubuh. Fakta bahwa kita dapat berpikir
menunjukkan bahwa manusia merupakan entitas yang memiliki kesadaran. Ada relasi
internal antara kesadaran dan pikiran. Pikiran juga memiliki prioritas atas dunia.
Tanpa pikiran tidak ada realitas eksternal. Dengan demikian pikiran terpisah dari
dunia. Pikiran adalah entitas yang mandiri. Pikiran juga terlepas dari tubuh. Argumen
Descartes banyak dikenal sebagai teori tentang dualisme tubuh dan jiwa.
seharusnya.’
saya ada”
disadari maupun tidak disadari-yang merupakan bagian dari psyche yang terorganisir.
yang meliputi : sensasi, presepsi, memori dan berpikir. sensasi merupakan alat
lingkungan. proses sensasi terjadi pada saat alat pengindra merekam informasi
Presepsi adalah proses pemberian makna pada sensasi sehingga menusia memperoleh
pengetahuan baru. Dengan kata lain presepsi mengubah sensasi menjadi informasi.
Hal ini secara jelas disebutkan dalam buku Bhagawad Gita, sloka 6.5 yang
menyebabkan dirinya merosot. Pikiran adalah kawan bagi roh yang terikat, dan pikiran
juga musuhnya. sifat pikiran adalah liar, tidak ubahnya seperti kuda liar, atau kera,
menjadi jinak, tenang. Hanya melalui ketegangan pikiran manusia baru dapat
Alkitab, sebagaimana dikutip oleh Hart, sudah mengatakan bahwa anda adalah
produk pemikiran anda sendiri. Pikiran menentukan siapa dan apa diri sesorang
sebagai individu. Pikiran akan menentukan apakah umat manusia akan menuju sakit
atau sehat, emosi yang bergejolah atau stabil, sikap, dan perilaku negative atau positif,
watakyang baik dan buruk. Serta menuju kesadaran yang lebih tinggi atau menuju
tertinggi yang dimiliki umat manusia. diatas pikiran rasional masih ada kesadaran
murni (sering juga disebut kesadaran transcendental, kesadaran tak tebatas, atau
keadaannya yang murni bersifat mutlak, lebih mutlak dari kecepatan cahaya yang
melambat ketika memasuki medium fisik seperti atmosfir bumi, serta lebih mutlak dari
keberadaan benda. Dalam kaitannya dengan kesadaran, Sigmund freud (dalam Hjelle
dan Ziegler, 1992) membedakan tiga lapisan kesadaran, yaiitu 1. Lapisan sadar, 2.
Lapisan sadar berhubungan dengan dunia luar dalam wujud sensasi dalam
disadari pada saat pengalaman tersebut terjadi namun dengan mudah dapat muncul
kembali menjadi kesadaran secara spontan atau dengan sedikit usaha. Lapisan
pengalaman yang tidak di sadari pada saat pengalaman tersebut, namun dengan mudah
dapat muncul kembali menjadi kesadaran secara spontan atau dengan sedikit usaha.
Lapisan tidak sadar – yang merupakan lapisan paling dalam dari pikiran manusia-
menyimpan semua dorongan insting primitif serta emosi dan memori yang
mengancam pikiran sadar yang telah sedemikian ditekan, atau secara tidak disadari
atau telah didorong kedalam lapisan yang paling dalam pada pikiran manusia. Krishna
2. Lapisan kesadaran psikis, yang didasarkan atas energi dari udara yang
emosional. Bila pikiran kacau atau dalam keadaan marah, maka napas kita
akan lebih cepat (ngos-ngosan) sebaiknya, pikiran tenang maka kita juga
yang dapat dicapai oleh manusia. Pada tahap ini manusia telah melampaui dua
pikiran pada lapis ketiga ini sangat menentukan apakah kepribadian manusia dapat
tetapi stagnan atau bahkan turun pada lapisan kesadaran yang lebih rendah.
Siapapun pasti sependapat dan tidak ada yang membantah bahwa tujuan hidup
(2004) mengatakan bahwa secara agama filsafat dan ilmu pengetahuan, orang harus
memili hidup bahagia. Namun dalam kebahagiaan sehari-hari apalagi dalam era
dewasa ini yang dipengaruhi oleh filsafat materialism, makin banyak orang yang
Untuk memahami tingkat kesadaran ini, ada baiknya dikutip pendapat Sutrisna
(2007) yang membedakan tiga tingkat kesadaran manusia, yaitu 1. kesadaran hewani,
2. Kesadaran manusia, 3. Kesadaran tuhan. Pada tabel 1.2 dijelaskan secara singkat
cirri-ciri menonjol dari tiga golongan manusia berdasarkan evoluusi tingkat kesadaran.
Tabel 1.2
Atribut/Ciri- Kesadaran
ciri Kesadaran Hewani Kesadaran Tuhan
Manusia
kenikmatan duniawi: Kenikmatan rohani:
Kekayaan hanya
keayaan, kekuasaan Keseimbangan
Tujuan alat untuk
(jabatan) dan antara kenikmatan
Hidup menyempurnakan
kenikmatan fisik duniawi dan rohani
tingkat kesadaran
sebagai tujuan hidup
rohani
Rendah/tidak ada
Tingkat Ego Tinggi Sedang
ego
Selalu berbaik
Buruk
sangka/
sangka/selalu
berpikir positif
berpikir negative
Rendah Hati
Tinggi
Bergerak Dermawan
hati/sombong
disekitar dua sifat Jujur
kikir
ekstrem, Penyabar
munafik
Karakter
tergantung Bekerja secara
pemarah tingkat tulus dan
bekerja dengan
kesadarannya tanpa pamrih
pamrih
Selalu Pasrah/
tidak percaya/tidak
Menyerahkan
ingatan kepada
diri kepada
tuhan
tuhan
Sumber : Sutrisno Power of soul 2007 (dimodifikasi oleh penulis).
berdasarkan ukuran objektif atau pendekatan ilmiah yang bias digunakan oleh ilmu
pengetahuan pada umumnya. kematangan diri hanya dapat dirasakan secara subjektif
oleh yang bersangkuatan memalui refleksi dari. sejalan dengan evolusi kesadaran yang
dikemukakan Sutrisno, Ibnu Arabi (dalam Frager, 1991) membagi empat tingkat
berikut :
1. Tingkat pertama: Jalan syari’ah yaitu tahap dimana seseorang secara taat asas
hukum moral ini diikuti untuk menilai sah atau tidaknya apa yang menjadi
2. Tingkat kedua: Jalan thariqah yaitu tahap dimana seseorang mencoba mencari
4. Tingkat keempat: Jalan ma’rifah, yaitu tahap dimana seseorang telah memiliki
kearifan dan pengetahuan terdalam tentang kebenaran spiritual. Pada tahap ini,
kesadaran seseorang telah mencapai tahap tertinggi, dimana orang seperti ini
oleh manusia, yang sampai kini baru sebagian kecil saja yang dapat diketahui dan
diungkap oleh manusia. Bagi seorang ilmuwan akan menyadari bahwa manusia
diciptakan bukanlah untuk menaklukkan seluruh alam semesta. Imam Syafi’i pernah
berkata: [ kullama zaadanii ‘ilman, zaadanii fahman bijahli] “ setiap kali bertambah
Faktor lain yang mendorong manusia untuk senantiasa meneliti alam semesta
karena ada rasa ingin tahu (curiosity) sehingga diwujudkan dalam bentuk bertanya dan
berfikir.
Alam semesta beserta seluruh isinya sebenarnya merupakan satu kesatuan
(1976):
a. Sekelompok bagian (alat dan sebagainya) yang bekerja sama untuk melakukan
bahasa.
a. Mempunyai komponen-komponen
d. Ada penghubung
Inti dari pemamaham konsep sstem adalah bahwa setiap elemen (bagian, unsur,
memengaruhi satu dengan lainnya dalam kerangka mencapai tujuan system secara
keseluruhan. oleh karena itu adanya gangguan pada satu elemen-elemen lainnya.
mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipilah-pilah. Menurut mereka,
etika adalah adat, kebiasaan, an ilmu yang mempelajari hubungan perilaku manusia
Pemahaman tentang etika yang terpisah dari spritualitas ini sangat keliru.
dengan pemisahan pemahaman seperti ini, biasanya saja seseorang yang telah
mempelajari teori-teori etika dan berkali-kali mengikuti pelatihan kode etik, tetapi
belum menjamin bahwa perilakunya bersifat etis selama kecerdasan spiritual (SQ)nya
kesadaran etis dengan sendirinya tercapai. Namun harus diingat bahwa dalam
perjalaan mendaki puncak kesadaran spiritual ini syarat mutlak yang harus dipenuhi
oleh orang yang bersangkutan harus menjalani perilaku hidup yang etis dan hidup
sesuai dengan norma-norma dengan moral-moral yang telah dianjurkan oleh setiap
agama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan di dunia ini ada empat kebenaran besar yang telah
tingkat eksistensi dunia, yaitu :benda, tumbuh – tumbuhan, hewan, dan manusia.
Dalam pengujian kebernaran di dunia alam semesta ini banyak sekali para ilmuan
Hakikat kebenaran alam semesta tidak hanya terbatas pada sesuatu yang bersifat
fisik, sebagaimana diyakini oleh sementara ilmuwan, dengan kemajuan ilmu fisika dan
adanya ketertarikan paran ilmuwan untuk memulai mengkaji hal – hal spiritual dengan
lebih rasional, maka mulai diyakini bahwa hal – hal yang tidak tampak oleh pancra
sangat erat. Alam semesta dan manusia adalah satu. Dalam pemahaman manusia dan
alam tidak jauh berbeda. Sebagaimana manusia, alam semesta terdiri dari lima unsur:
tanah, air, api, angin, ruang. Dalam hal ini adanya alam semesta tidak hanya untuk
menunjang kehidupan manusia atau alam semesta ada untuk mengabdi kepada
manusia. Ini karena manusia bukan ada di luar bagian alam semesta, namun ia adalah
satu kesatuan dengan alam semesta. Jadi gambaran tentang alam semesta bisa
diderivasikan dari gambaran tentang manusia atau sebaliknya. Wujud manusia meniru
alam semesta jelas sekali diungkapkan sebagaimana yang tercantum di bawah ini:
“Bulatnya kepala berbentuk langit, bentuk persegi dari kaki bernbentuk bumi. Ruang
kosong di dalam perut mewujudkan langit, hangatnya perut sesuai dengan musim semi
dan musim panas, kerasnya punggung sesuai dengan musim gugur dan musim dingin.
Empat bagian badan senusi dengan empat waktu, dua belas sendi besar sesuai dengan
dua belas bulan, tiga ratus enam puluh sendi kecil sesuai dengan tiga ratus enam puluh
hari. Keluar masuknya nafas hidung sesuai dengan angin di lembah dan parit.
Sepasang mata sesuai dengan matahari dan bulan, membuka dan menutup sesuai
dengan siang dan malam. Rambut sesuai dengan bintang , alis sesuai dengan bintans
tujuh, nadi sesuai dengan sungai besar, tulang sesuai dengan batu dan permata, kulit
dan daging sesuai dengan tanah, bulu sesuai dengan hutan rimba.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno & I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi
Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat
Dunn, Paul dan Brooks, Leonard J. Etika Bisnis & Profesi Untuk Direktur, Eksekutif,
dan Akuntan. Jakarta. 2011. Salemba empat
https://yudistirafrance.files.wordpress.com/2010/12/manusia-dan-alam-semesta-
new.doc
iii