OLEH :
NIM : PO53033219393
TINGKAT : II REGULER C
PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
Penulis dapat menyusun makalah “ Obat Tradisional ” ini dengan tepat waktu.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, sebagai salah satu
sumber pengetahuan dan bahan pembelajaran tentang “ Bahan Baku Obat Tradisional”.
Dalam hal ini penulis selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu penulis meminta maaf atas segala
keterbatasan waktu dan kemampuan dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan kualitas makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Persyaratan bahan baku obat tradisional simplisia dan sediaan galenik .....................................
2.3 Persyaratan bahan tambahan obat tradisional (pewarna, pengawet, pemanis, dll) dan ambang
batasnya
PENDAHULUAN
Bahan baku obat tradisional merupakan bahan yang berkhasiat maupun yang tidak
berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar mutu sebagai bahan farmasi
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh menteri kesehatan. Bahan baku obat dapat
berupa simplisia dari simplisia nabati, hewani dan mineral .
Tanaman obat yang menjadi sumber simplisia nabati, merupakan salah satu faktor yang
memepengaruhi mutu simplisia. Sebagai sumber simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan
liar atau berupa tanaman budidaya. Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam
untuk tujuan produksi simplisia. Tanaman budidaya dapat diperkebunan secara luas, dapat
diusahakan oleh petani secara kecil-kecilan berupa tanaman tumpang sari atau taman obat
keluarga yang bertujuan untuk dijadikan untuk tempat memperoleh bahan baku simplisia.
Bahan baku dari sediaan galenik berupa bahan atau campuran bahan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan atau hewan yang hasilnya berupa ekstraksi. Sediaan galenik dibuat menjadi
infusa, tingtur dan ekstrasi.
Pembuatan obat tradisional juga dapat tambahkan sebagai bahan tambahan syarat seperti
pewarna, pengawet, pemanis dan bahan tamabahan lainnya yaitu antikepal, pengemulsi, pelapis,
penstabil, pelarut dan pengisi dalam penambahan bahan tambahan harus memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan.
PEMBAHASAN
2.2 Persyaratan bahan baku obat tradisional simplisia dan sediaan galenik
2.3.1 Pewarna
Serbuk dengan bahan baku simlplisia tidak boleh mengandung pengawet. Sediaan
diperbolehkan mengandung pengawet adalah serbuk dengan bahan baku ekstrak,
sediaan obat dalam lainnya dan sediaan obat luar. Untuk obat tradisional yang
diizinkan mengandung lebih dari satu macam pengawet.
2.3.2 Pemanis
Dapat digunakan pemanis alami dan pemanis lainnya yang dapat ditemukan dalam
bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi.
a. Pemanis Alami
No Pemanis Alami
1. Gula tebu (gula pasir), gula aren, gula kelapa, gula bit, daun stevia, daun saga,
kayu legi.
2. Sorbitol dan sorbitol sirup
3. Manitol
4. Isomalt
5. Glikosida steviol dengan batas maksimal setara steviol 2.500 mg/kg produk
6. Maltitol dan maltitol sirup
7. Laktitol
8. Silitol
9. Eritritol
b. Pemanis Buatan
2.3.3 Pewarna
a. Pewarna Alami
b. Pewarna Sintetik
2.3.4 Antioksidan
2.3.5 Bahan Tambahan Lain (antikepal, pengemulsi, pelapis, penstabil, pelarut, pengisi dan
lainnya)
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Bahan baku obat tradisional merupakan bahan yang berkhasiat maupun yang tidak
berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar mutu sebagai bahan farmasi
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh menteri kesehatan. Bahan baku obat dapat
berupa simplisia dari simplisia nabati, hewani dan mineral . Persyratan dari simplisia kadar air
tidak lebih dari 10%, angka lempeng total tidak lebih dari 10, angka kapang dan khamir tidak
lebih dari 10, mikroba patogen negatif dan aflatoksin tidak ebih dari 30 bagin per juta.
Bahan baku dari sediaan galenik berupa bahan atau campuran bahan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan atau hewan yang hasilnya berupa ekstraksi. Sediaan galenik dibuat menjadi
infusa, tingtur dan ekstrasi. Persyaratan dari sediaan galenik seperti Derajat kehalusan,
kosentrasi, suhu dan lama waktunya, bahan penyari.
Bahan tamabahan pewarna, pengawet, pemanis dan bahan tamabahan lainnya yaitu
antikepal, pengemulsi, pelapis, penstabil, pelarut dan pengisi ditamabahkan harus memenuhi
persyaratan yang sesuai ambang batas.
1.2 Saran
Bahan baku obat tradisional yang dikelola baik simplisia bahan sediaan galenik dan bahan
tamabahan yang ditambahakan pengolahan harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan
Keamanan dan Mutu Obat Tradisional.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/a6a48203e23370286113d07440fa07ef.pdf