Latar Belakang
Prevalensi Stunting Indonesia berada pada peringkat ke 108 dari 132 negara dan
tertinggi ke dua di Asia Tenggara. Stunting tersebut berada di atas ambang yang
ditetapkan WHO sebesar 20%.
Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar dimana
selain mengalami gangguan pertumbuhan meningkatnya risiko kesakitan,
kematian dan hambatan pada pertumbuhan baik motorik maupun mental.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dilakukan sedini
mungkin, karena bila ada gangguan dapat segera ditangani, selain itu juga untuk
meminimalkan atau mencegah kecacatan yang mungkin timbul. Anak balita yang
sering mendapatkan stimulasi tumbuh kembang memiliki peluang 3,1 kali
mengalami perkembangan yang sesuai.
Tujuan
Mengetahui nilai rata-rata pertumbuhan pada balita stunting dan normal di Xxx.
Mengetahui nilai rata- rata perkembangan pada balita stunting dan normal di Xxx.
Mengetahui nilai rata-rata perilaku emosi pada balita stunting dan normal di Xxx.
Mengetahui perbedaan tumbuh kembang pada balita stunting dan normal di Xxx.
Kerangka penelitian
Pertumbuhan
Status gizi
Lingkar kepala
Perkembangan
KPSP
Kemampuan melihat
Kemampuan mendengar
Metode penelitian
Metode :
Observasional dengan menggunakan desain studi case controll
Populasi
balita stunting yang berjumlah 68 orang
balita normal berjumlah 472 orang
Total jumlah balita 511 orang
Sampel
Cara pengambilan sampel menggunakan metode Probability Sampling dengan
teknik simple random Sampling
sampel menggunakan rumus Lemeshow (2011)
jumlah sampel 15 orang, perbandingan 1:1 antara kelompok kasus dan kelompok
kontrol, sehingga total responden 30 orang