Anda di halaman 1dari 14

No.

Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 10

LAPORAN TULIS PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


ACARA 8.2
PENGAMATAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
KECAMBAH TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata)

Nama : Muhammad Sena Budiman


NIM : 21/474810/BI/10717
Gol(Hari)/Kel : Jumat/6
Asisten : Sabina Setyaningtyas

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 2 dari 10

ACARA 8.2
PENGAMATAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
KECAMBAH TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses pertambahan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel
serta jumlah protoplasma sel pada organisme yang bersifat irreversible sedangkan pengertian
perkembangan pada perisipnya adalah proses atau tahapan-tahapan perubahan menuju
kedewasaan yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan organisme, yang tidak
membedakan aspek yang terdapat pada organisme tersebut (Urry et al., 2020).

Tumbuhan terdiri dari sel, jaringan, dan organ. Sel adalah unit dasar kehidupan.
Jaringan adalah sekelompok sel yang terdiri dari satu atau lebih jenis sel yang bersama-sama
melakukan fungsi khusus. Organ terdiri dari beberapa jenis jaringan yang bersama-sama
melakukan fungsi tertentu. Perbedaan utama antara tumbuhan dan hewan adalah bahwa
pertumbuhan pada tumbuhan tidak terbatas pada periode embrio. Tetapi, pertumbuhan
terjadi sepanjang kehidupan tanaman, sebuah proses yang disebut indeterminate growth.
Tumbuhan dapat terus tumbuh karena memiliki jaringan yang tidak berdiferensiasi yang
disebut meristem. Meristem mengandung sel-sel yang dapat membelah dan mengarah ke
sel-sel baru yang memanjang dan menjadi berbeda (Urry et al., 2020). Selain itu, tumbuhan
juga memiliki 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal meliputi gen dan
hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya matahari, air, suhu, dan tanah serta
unsur hara (Khairuna, 2019).

Ada dua jenis utama meristem yaitu meristem apikal dan meristem lateral. Meristem
apikal, terletak di ujung akar dan tunas, fungsinya menyediakan sel-sel yang memungkinkan
pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan panjangnya. Pertumbuhan primer memungkinkan
akar untuk memperluas seluruh tanah dan tunas untuk meningkatkan paparan cahaya. Pada
tumbuhan non kambium, meristem apikal menyusun keseluruhan tubuh tumbuhan. Untuk
tumbuhan kambium, pada saat tertentu pertumbuhan panjangnya akan berhenti, diubah
menjadi pertumbuhan ketebalan batang. Pertumbuhan ketebalan ini, yang dikenal sebagai
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 3 dari 10

pertumbuhan sekunder, Hal tersebut terjadi oleh meristem lateral yaitu kambium vaskular
dan kambium gabus. Silinder sel-sel pemisah ini memanjang sepanjang akar dan batang.
Kambium vaskular menambahkan jaringan vaskular yang disebut xilem sekunder (kayu) dan
floem sekunder. Sebagian besar penebalan berasal dari xilem sekunder. Kambium gabus
menggantikan epidermis dengan periderm yang lebih tebal dan lebih keras. Kemudian
terdapat pula jaringan meristem interkalar atau jaringan meristem antara adalah jaringan
meristem yang terletak di antara jaringan-jaringan dewasa, misalnya seperti jaringan pada
pangkal ruas batang atau pangkal tangkai ranting (Urry et al., 2020)

Selain dari proses perkembangan dan pertumbuhan, tumbuhan juga mengalami


proses reproduksi yaitu proses perkembangbiakan tanaman dengan menghasilkan keturunan
atau individu baru demi menjalankan generasi dan terhindar dari kepunahan. Proses
reproduksi tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu, reproduksi generatif dan reproduksi
vegetatif. Reproduksi generatif diawali oleh peleburan sel gamet jantan dan gamet betina
dilanjutkan dengan proses pembuahan. Gamet adalah sel yang diproduksi oleh organisme
untuk tujuan reproduksi seksual. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae)
Adalah menempelnya serbuk sari ke mikrofil (liang bakal biji). Dan terjadi pembuahan
tunggal. Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan dan strobilus betina. Proses
penyerbukan pada gymnospermae umumnya dibantu oleh angin. Contoh tumbuhan berbiji
terbuka ini antara lain : Melinjo, pinus, damar, pakis haji dan cycas. Sedangkan
Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) adalah menempelnya serbuk sari
ke kepala putik dan terjadi pembuahan ganda (Fauzi, 2019). Untuk reproduksi vegetatif
dibagi menjadi 2 kembali, yakni vegetatif alami dan vegetatif buatan. Untuk vegetatif alami
berkembangbiaknya dapat dengan cara tunas dan tunas adventif, umbi batang maupun daun
serta membelah diri. Kemudian untuk vegetatif buatan, seperti stek, mencangkok,
merunduk, dan kultur jaringan (Urry et al., 2020). Oleh karena itu, dilakukannya penelitian
ini untuk mengukur petumbuhan dan melihat perkembangan tumbuhan serta mengetahui
macam-macam alat perkembangbiakan generatif dan vegetatif.

B. Tujuan
Tujuan praktikum ini untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
pada kecambah tanaman kacang hijau (Vigna radiata) dan untuk mengetahui faktor-faktor
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 4 dari 10

yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kecambah tanaman kacang hijau
(Vigna radiata).

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel
serta jumlah protoplasma sel pada organisme yang bersifat irreversible sedangkan pengertian
perkembangan pada perisipnya adalah proses atau tahapan-tahapan perubahan menuju
kedewasaan yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan organisme, yang tidak
membedakan aspek yang terdapat pada organisme tersebut (Urry et al., 2020). Tanaman
dalam hal ini membutuhkan faktor-faktor untuk memaksimalkan pertumbuhan dan
perkembangannya (Sharma et al., 2020).

Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor -faktor pertumbuhan dan perkembangan yang mempengaruhi tanaman dibagi menjadi
2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

A. Faktor Internal
1. Gen
Gen merupakan faktor bawaan yang menentukan sebuah karakteristik organisme (Effendi,
2020). Faktor bawaan tersebut diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. substansi
pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi
morfologi dan fisiologi suatu organisme, pada tanaman yaitu bentuk buah, rasa buah, warna
bunga, bentuk buah, dan bentuk tubuh tanaman secara keseluruhan (Urry et al., 2020)

2. Hormon
Hormon yaitu zat yang mengendalikan fungsi tubuh suatu organisme (Effendi, 2020). Pada
tanaman terdapat beberapa hormon yang mempengaruhi pertumbuahn dan perkembangan
yaitu: (Khairuna, 2019).
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 5 dari 10

1. Hormon auksin yaitu berfungsi memicu proses pemanjangan, pembelahan, dan


diferensiasi sel

2. Asam traumalin berperan dalam regenerasi sel jika mengalami kerusakan jaringan

3. Asam absisat berfungsi sebagai proses penuaan dan pengguran daun

4. Hormon sitokinin berperan dalam pembelahan sel dan merangsang pembentukan akar
dan cabang tanaman

5. Hormon etilen berfungsi untuk pematangan buah dan perontokan daun.

6. Hormon kaolin berfungsi untuk proses reproduksi tanaman.

7. Hormon giberelin berperan untuk pembentukan biji dan perkembangan


perkecambahan embrio

B. Faktor Eksternal
1. Cahaya matahari
Cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, tanaman sangat
membutuhkan foton dari matahari untuk melakukan fotosintesis. Disisi lain cahaya matahari
dapat merusak hormone auksin yang terdapat pada ujung batang tanaman (Khairuna, 2019).

2. Air
Tanaman tidak akan dapat hidup tanpa air, karena air merupakan faktor utama yang berperan
dalam proses fisiologi tanaman. Air merupakan bagian dari protoplasma dan menyusun 85-
90% dari berat keseluruhan jaringan tanaman. Air juga merupakan reagen yang penting
dalam fotosintesis dan dalam reaksi- reaksi hidrolisis (Felania, 2017).

3. Suhu
Suhu menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tanaman, karena jika suhu
lingkungan tidak cocok dengan tanaman maka akan terjadi penghambatan penyerapan air,
respirasi seluler, dan fotosintesis (Uddin et al., 2021).

4. Tanah dan Unsur Hara


Tanah dan unsur hara juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan maksimum jika tanahnya mengandung
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 6 dari 10

banyak unsur hara mineral dan zat besi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tingkat pH tanah
juga sangat mempengaruhi kadar unsur hara, jika pH tidak sesuai maka tanaman akan terkena
penyakit dan mati (Sharma et al., 2020).

III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol atau cawan petri,
penggaris, dan tabel pengamatan, Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah kecambah Vigna radiata umur 3,5 dan 7 hari yang ditumbuhkan di tempat gelap
dan terang, kapas, dan juga air.

B. Cara Kerja
Biji Vigna radiata dimasukkan dalam air dan dipilih yang tenggelam, kemudian
kecambahkan biji kacang hijau 3, 5, dan 7 hari sebelum praktikum di tempat gelap dan
terang. Selanjutnya cabut 10 kecambah kacang hijau dari masing masing umur dan perlakuan,
kemudian ukurlah panjang batang seta lebar, panjang, dan jumlah daun. Data pengamatan
dicatat dalam tabel dan dihitung rata-rata hasil pengukuran tersebut, lalu dibuat grafik
pertumbuhannya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Grafik IV.1 Grafik jumlah daun kecambah (Vigna radiata) perlakuan gelap dan terang
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 7 dari 10

Jumlah Daun
2.5

2 2 2 2

1.6 1.6
Jumlah Daun

1.5 Gelap
Linear (Gelap)
1.2
Terang
1
Linear (Terang)

0.5

0
3 5 7
Hari ke-

Terlihat dalam grafik jumlah daun kecambah (Vigna radiata) untuk yang perlakuan gelap
dari 10 percobaan rata-rata hari ke 3 ialah 1,2, dan untuk hari ke 5 dan 7 yaitu 1,6. Hasil
tersebut berbeda dengan yang perlakuan terang, dari 8 percobaan rata-rata hari ke 3, 5, dan 7
yaitu 2, hasil ini konstan karena pada kecambah perlakuan terang, mendapatkan foton dari
sinar matahari sehingga sel spons dapat membelah dan membentuk daun baru.

Grafik IV.2 Grafik lebar daun kecambah (Vigna radiata) perlakuan gelap dan terang

Lebar Daun
1.6
1.4 1.43

1.2
Lebar daun (cm)

1 Gelap
0.86 Linear (Gelap)
0.8
0.68 Terang
0.6 Linear (Terang)
0.52
0.4 0.38
0.2 0.19
0
3 5 7
Hari ke-

Pada grafik lebar daun dari 10 percobaan untuk reaksi gelap yaitu 0,19 cm pada hari ke 3,
0,52 cm hari ke 5, dan 0,68 cm pada hari ke 7. Kemudian untuk perlakuan terang, dari 8
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 8 dari 10

percobaan dihasilkan rata-rata pada hari ke 3 yaitu 0,38125 cm, hari ke 5 yaitu 0,8625 cm,
dan hari ke 7 yaitu 1,425 cm. Kecambah (Vigna radiata) perlakuan terang lebih cepah
tumbuh akibat adanya foton dari matahari sehingga mempercepat pembelahan sel.

Grafik IV.3 Grafik panjang daun kecambah (Vigna radiata) perlakuan gelap dan terang

Panjang Daun
3.5
3.31
3

2.5
Panjang daun (cm)

2.29
Gelap
2 1.94 Linear (Gelap)
1.5 Terang
1.41
1.23 Linear (Terang)
1
0.68
0.5

0
3 5 7
Hari ke-

Terlihat dalam grafik panjang daun rata-rata dari 10 percobaan untuk reaksi gelap yaitu 0,68
cm pada hari ke 3, pada hari ke 5 yaitu 1,41 cm, dan pada hari ke 5 yaitu 1,94 cm. Untuk
perlakuan terang, dari 10 percobaan rata-rata untuk hari ke 3 yaitu 1,225 cm, pada hari ke 5
yaitu 2,2875 cm, dan pada hari ke 7 yaitu 3,3125 cm. Sama halnya dengan grafik lebar daun,
perlakuan terang mendapatkan foton dari matahari sehingga selnya lebih cepat untuk
membelah diri.

Grafik IV.4 Grafik tinggi batang kecambah (Vigna radiata) perlakuan gelap dan terang
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 9 dari 10

Tinggi Batang
18
16.71
16
14 14.04
13.41
Tinggi Batang (cm)

12
Gelap
10 10.35
Linear (Gelap)
8 Terang
6 Linear (Terang)
4 3.69
3.29
2
0
3 5 7
Hari ke-

Pada grafik tinggi batang, perlakuan gelap lebih cepat tumbuh dikarenakan saat dalam gelap,
tanaman akan mengaktifkan hormon auksin. Hormon auksin yaitu hormon yang memicu
pertambahan dan pemanjangan sel pada batang (Yoon et al., 2021). Hal ini terlihat dari 10
percobaan rata-rata pada hari 3 untuk perlakuan gelap yaitu 3,29 cm, pada hari ke 5 yaitu
13,41 cm, dan pada hari ke 7 yaitu 16,71 cm. Kemudian untuk perlakuan terang dari 8
percobaan rata-rata pada hari ke 3 yaitu 3,6875 cm, pada hari ke 5 yaitu 10,35 cm, dan pada
hari ke 7 yaitu 14,0375 cm.

B. Pembahasan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel
serta jumlah protoplasma sel pada organisme yang bersifat irreversible sedangkan pengertian
perkembangan pada perisipnya adalah proses atau tahapan-tahapan perubahan menuju
kedewasaan yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan organisme, yang tidak
membedakan aspek yang terdapat pada organisme tersebut (Urry et al., 2020).

Pertumbuhan memiliki perbedaan yang signifikan dengan perkembangan, dalam


pertumbuhan terjadi perubahan morfologi tanaman yang tidak dapat di kembalikan seperti
sedia kala. Contohnya pada praktikum ini ialah bertambah jumlah dan panjang daun serta
batang kecambah (Vigna radiata), kecambah yang sudah tumbuh tersebut tidak bisa kembali
ke bentuk bijinya. Sedangkan perkembangan tanaman ialah proses matangnya suatu fungsi
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 10 dari 10

tanaman yang menyebabkan matangnya suatu sel dalam tanaman sehingga dapat melakukan
reproduksi. Dalam hal ini contohnya, ialah perkembangan kecambah (Vigna radiata) dalam
memaksimalkan fungsi hormon-hormonnya (Urry et al., 2020).

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi 2 yaitu,


faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang terjadi di dalam
tubuh tanaman atau yang menyangkut dengan fungsi tanaman, dalam hal ini terdapat 2 faktor
internal yaitu Gen dan Hormon. Gen merupakan faktor bawaan yang menentukan sebuah
karakteristik organisme sedangkan Hormon yaitu zat yang mengendalikan fungsi tubuh suatu
organisme (Effendi, 2020). Kemudian faktor eksternal yaitu faktor yang disebabkan oleh
lingkungan sekitar, faktor eksternal yang terjadi ialah cahaya, air, suhu, dan tanah serta unsur
hara, ke 5 faktor ini yang menyebabkan cepat atau lambatnya tanaman dapat tumbuh dan
berkembang.
.
Pada praktikum kali ini diberikan 2 perlakuan yaitu perlakuan terang dan perlakuan
gelap, fungsinnya untuk mengetahui dan mengamati perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan kecambah (Vigna radiata). Pada perlakuan gelap dimana tidak ada sinar
matahari maka kecambah akan mengaktifkan hormon auksin, yaitu hormon yang memicu
pertambahan dan pemanjangan sel pada batang (Yoon et al., 2021). Tetapi terdapat beberapa
kelemahan pada perlakuan gelap, tumbuhan memiliki batang tinggi tetapi tidak kokoh,
tumbuhan terlihat pucat, daunnya sedikit dan kecil-kecil, dan akarnya kurang kuat menopang
batang tumbuhan (Uddin et al., 2020). Untuk perlakuan terang tumbuhan terkena sinar
matahari, sehingga tumbuhan mendapatkan foton sehingga dapat melakukan pembelahan sel
secara cepat dan dapat melakukan fotosintesis (Urry et al., 2020).

Berdasarkan hasil 10 percobaan kecambah (Vigna radiata) untuk perlakuan terang


dan gelap, diperoleh hasilnya untuk perlakuan gelap yaitu untuk jumlah daun rata-ratannya
1,2 ± 0,843, untuk lebar daunnya 0,19 ± 0,173 cm, panjang daunnya 0,68 ± 0,681 cm ,dan
tinggi batangnya 3,29 ± 1,704. Pada hari ke 5 hasilnya bertambah yaitu dengan jumlah daun
1,6 ± 0,843, lebar daun 0,52 ± 0,333 cm, panjang daun 1,41 ± 0,817 cm, dan tinggi batang
13,41 ± 7,365 cm, kemudain untuk hari ke 7 jumlah daunnya 1,6 ± 0,843, lebar daunnya 0,68
± 0,416 cm, panjang daunnya 1,94 ± 1,305 cm , dan tinggi batangnya 16,71 ± 9,682. Untuk
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 11 dari 10

perlakuan terang dari ke 8 kali percobaan , pengamatan pada hari ke 3 jumlah daunnya 2,
lebar daunnya 0,381 ± 0,099 cm, panjang daunnya 1,235 ± 0,634, dan tinggi batangnya 3,687
± 1,85 cm. Pada hari ke 5 jumlah daunnya 2, lebar daunnya 0,86 ± 0,185 cm, panjang
daunnya 2,29 ± 0,861, dan tinggi batangnya 10,35 ± 3,277 cm. Dan untuk hari ke 7 jumlah
daunnya 2, lebar daunnya 1,425 ± 0,349 cm, panjang daunnya 3,313 ± 0,76, dan tinggi
batangnya 14,04 ± 5,03 cm.

V. KESIMPULAN

Perkembangan dan pertumbuhan kecambah (Vigna radiata) yang telah dilakukan


ialah pada perlakuan gelap, lebih panjang tingginya dikarenakan hormon auksin yang aktif
sehingga mempercepat pemanjangan sel batang. Pada perlakuan terang, kecambah tumbuh
secara optimal ditandai dengan lebih banyak jumlah daunnya dan lebih panjang dan lebar
daunnya daripada perlakuan gelap, hal ini karena tumbuhan terkena sinar matahari sehingga
sel dapat membelah dengan cepat.
Faktor yang dimiliki tumbuhan ada 2 yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal
meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya matahari, air, suhu, dan
tanah serta unsur hara.

DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Y. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. In D. A. Nugroho (Ed.), Genetika (p. 164).
Pustaka Rumah C1nta.
Fauzi, A. 2019. Media Pembelajaran Interaktif Pengenala Reproduksi Pada Hewan Dan
Tumbuhan Berbasis Multimedia (. Jik), 3(2): 43–50.
Felania, C. 2017. Pengaruh ketersedian air terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaceolus
radiatus). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Biologi: 131–138.
http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/prosiding/pengaruh-ketersediaan-air-terhadap-
pertumbuhan-kacang-hijau-phaceolus-radiatus
Khairuna. 2019. Diktat Fisiologi Tumbuhan. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: 124.
Sharma, B., Walia, A., Singh, A., Yadav, S., & Soni, U. 2020. FlatChem Impact of water-
soluble 2D CdSe / CdS nanoplatelets on seed germination and early growth in Vigna
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 12 dari 10

radiata. FlatChem, 23(July): 1-9. https://doi.org/10.1016/j.flatc.2020.100182


Uddin, S., Ullah, S., & Nafees, M. 2021. Effect of seed priming on growth and performance
of Vigna radiata L . under induced drought stress. Journal of Agriculture and Food
Research, 4(December 2020): 1-8. https://doi.org/10.1016/j.jafr.2021.100140
Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Orr, R. 2020. Campbell
Biology 12th Edition (12th ed.). Pearson. New York. pp: 921–923
Yoon, A., Oh, H. E., Kim, S. Y., & Park, Y. G. 2021. Plant growth regulators and rooting
substrates affect growth and development of Salix koriyanagi cuttings. Rhizosphere,
20(October): 1–4. https://doi.org/10.1016/j.rhisph.2021.100437

Lampiran: - Tabel pengamatan


- Data Mentah Tabel Pengamatan
- Revisi Proposal
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 13 dari 10

LAMPIRAN
Tabel 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kecambah Vigna radiata Perlakuan Gelap
Jumlah Lebar Daun Panjang Tinggi
Hari ke- Ulangan
Daun (cm) Daun (cm) Batang (cm)
1 2 0,3 0,6 2,8
2 2 0,2 1,2 5,5
3 2 0,4 1 4
4 2 0,4 2 5
5 2 0,3 1 4
3
6 2 0,3 1 2
7 0 0 0 5
8 0 0 0 3
9 0 0 0 0,8
10 0 0 0 0,8
Rata-rata 1,2 0,19 0,68 3,29
Standar Deviasi 1,033 0,173 0,681 1,704
1 2 0,5 1,7 14
2 2 0,4 1,5 18
3 2 0,6 1,5 20
4 2 1 2,5 21
5 2 0,8 2,2 22
5
6 2 0,7 1,6 8
7 2 0,8 1,7 15
8 0 0 0 12
9 2 0,4 1,4 2,3
10 0 0 0 1,6
Rata-rata 1,6 0,52 1,41 13,41
Standar Deviasi 0,843 0,333 0,817 7,365
1 2 0,8 1,7 23,5
2 2 0,6 1,7 24
3 2 0,8 1,7 30,2
4 2 1,3 3 22,5
5 2 1,1 2,5 24
7
6 2 0,8 2,2 8,8
7 2 0,8 2,2 15,5
8 0 0 0 13,5
9 2 0,6 4,4 3
10 0 0 0 2,1
Rata-rata 1,6 0,68 1,94 16,71
Standar Deviasi 0,843 0,416 1,305 9,682

Tabel 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Kecambah Vigna radiata Perlakuan Terang


No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 14 dari 10

Jumlah Lebar Daun Panjang Tinggi


Hari ke- Ulangan
Daun (cm) Daun (cm) Batang (cm)
1 2 0,5 1,8 3,5
2 2 0,3 1 4,5
3 2 0,5 2 6
4 2 0,35 1 3
5 2 0,3 0,7 1
3
6 2 0,5 2 6
7 2 0,3 1 4
8 2 0,3 0,3 1,5
9 - - - -
10 - - - -
Rata-rata 2 0,381 1,225 3,687
Standar Deviasi 0 0,099 0,634 1,850
1 2 0,9 2,3 12,5
2 2 0,5 1,6 10,8
3 2 1 3 12
4 2 0,8 2,5 11
5 2 1 2,5 10
5
6 2 1 3 12
7 2 1 2,9 12
8 2 0,7 0,5 2,5
9 - - - -
10 - - - -
Rata-rata 2 0,86 2,29 10,35
Standar deviasi 0 0,185 0,861 3,277
1 2 1,3 2,8 19,5
2 2 1 2,6 21,5
3 2 1,9 4,3 14,5
4 2 1,5 3 12
5 2 1,3 3 11,8
7
6 2 1,9 4,3 14,5
7 2 1,5 4 13,5
8 2 1 2,5 5
9 - - - -
10 - - - -
Rata-rata 2 1,425 3,313 14,04
Standar Deviasi 0 0,349 0,760 5,03

Anda mungkin juga menyukai