Laporan Acara 8.2
Laporan Acara 8.2
Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari 10
ACARA 8.2
PENGAMATAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
KECAMBAH TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses pertambahan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel
serta jumlah protoplasma sel pada organisme yang bersifat irreversible sedangkan pengertian
perkembangan pada perisipnya adalah proses atau tahapan-tahapan perubahan menuju
kedewasaan yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan organisme, yang tidak
membedakan aspek yang terdapat pada organisme tersebut (Urry et al., 2020).
Tumbuhan terdiri dari sel, jaringan, dan organ. Sel adalah unit dasar kehidupan.
Jaringan adalah sekelompok sel yang terdiri dari satu atau lebih jenis sel yang bersama-sama
melakukan fungsi khusus. Organ terdiri dari beberapa jenis jaringan yang bersama-sama
melakukan fungsi tertentu. Perbedaan utama antara tumbuhan dan hewan adalah bahwa
pertumbuhan pada tumbuhan tidak terbatas pada periode embrio. Tetapi, pertumbuhan
terjadi sepanjang kehidupan tanaman, sebuah proses yang disebut indeterminate growth.
Tumbuhan dapat terus tumbuh karena memiliki jaringan yang tidak berdiferensiasi yang
disebut meristem. Meristem mengandung sel-sel yang dapat membelah dan mengarah ke
sel-sel baru yang memanjang dan menjadi berbeda (Urry et al., 2020). Selain itu, tumbuhan
juga memiliki 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal meliputi gen dan
hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya matahari, air, suhu, dan tanah serta
unsur hara (Khairuna, 2019).
Ada dua jenis utama meristem yaitu meristem apikal dan meristem lateral. Meristem
apikal, terletak di ujung akar dan tunas, fungsinya menyediakan sel-sel yang memungkinkan
pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan panjangnya. Pertumbuhan primer memungkinkan
akar untuk memperluas seluruh tanah dan tunas untuk meningkatkan paparan cahaya. Pada
tumbuhan non kambium, meristem apikal menyusun keseluruhan tubuh tumbuhan. Untuk
tumbuhan kambium, pada saat tertentu pertumbuhan panjangnya akan berhenti, diubah
menjadi pertumbuhan ketebalan batang. Pertumbuhan ketebalan ini, yang dikenal sebagai
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 3 dari 10
pertumbuhan sekunder, Hal tersebut terjadi oleh meristem lateral yaitu kambium vaskular
dan kambium gabus. Silinder sel-sel pemisah ini memanjang sepanjang akar dan batang.
Kambium vaskular menambahkan jaringan vaskular yang disebut xilem sekunder (kayu) dan
floem sekunder. Sebagian besar penebalan berasal dari xilem sekunder. Kambium gabus
menggantikan epidermis dengan periderm yang lebih tebal dan lebih keras. Kemudian
terdapat pula jaringan meristem interkalar atau jaringan meristem antara adalah jaringan
meristem yang terletak di antara jaringan-jaringan dewasa, misalnya seperti jaringan pada
pangkal ruas batang atau pangkal tangkai ranting (Urry et al., 2020)
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
pada kecambah tanaman kacang hijau (Vigna radiata) dan untuk mengetahui faktor-faktor
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 4 dari 10
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kecambah tanaman kacang hijau
(Vigna radiata).
Pertumbuhan adalah proses pertambahan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel
serta jumlah protoplasma sel pada organisme yang bersifat irreversible sedangkan pengertian
perkembangan pada perisipnya adalah proses atau tahapan-tahapan perubahan menuju
kedewasaan yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan organisme, yang tidak
membedakan aspek yang terdapat pada organisme tersebut (Urry et al., 2020). Tanaman
dalam hal ini membutuhkan faktor-faktor untuk memaksimalkan pertumbuhan dan
perkembangannya (Sharma et al., 2020).
A. Faktor Internal
1. Gen
Gen merupakan faktor bawaan yang menentukan sebuah karakteristik organisme (Effendi,
2020). Faktor bawaan tersebut diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. substansi
pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi
morfologi dan fisiologi suatu organisme, pada tanaman yaitu bentuk buah, rasa buah, warna
bunga, bentuk buah, dan bentuk tubuh tanaman secara keseluruhan (Urry et al., 2020)
2. Hormon
Hormon yaitu zat yang mengendalikan fungsi tubuh suatu organisme (Effendi, 2020). Pada
tanaman terdapat beberapa hormon yang mempengaruhi pertumbuahn dan perkembangan
yaitu: (Khairuna, 2019).
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 5 dari 10
2. Asam traumalin berperan dalam regenerasi sel jika mengalami kerusakan jaringan
4. Hormon sitokinin berperan dalam pembelahan sel dan merangsang pembentukan akar
dan cabang tanaman
B. Faktor Eksternal
1. Cahaya matahari
Cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, tanaman sangat
membutuhkan foton dari matahari untuk melakukan fotosintesis. Disisi lain cahaya matahari
dapat merusak hormone auksin yang terdapat pada ujung batang tanaman (Khairuna, 2019).
2. Air
Tanaman tidak akan dapat hidup tanpa air, karena air merupakan faktor utama yang berperan
dalam proses fisiologi tanaman. Air merupakan bagian dari protoplasma dan menyusun 85-
90% dari berat keseluruhan jaringan tanaman. Air juga merupakan reagen yang penting
dalam fotosintesis dan dalam reaksi- reaksi hidrolisis (Felania, 2017).
3. Suhu
Suhu menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tanaman, karena jika suhu
lingkungan tidak cocok dengan tanaman maka akan terjadi penghambatan penyerapan air,
respirasi seluler, dan fotosintesis (Uddin et al., 2021).
banyak unsur hara mineral dan zat besi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tingkat pH tanah
juga sangat mempengaruhi kadar unsur hara, jika pH tidak sesuai maka tanaman akan terkena
penyakit dan mati (Sharma et al., 2020).
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol atau cawan petri,
penggaris, dan tabel pengamatan, Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah kecambah Vigna radiata umur 3,5 dan 7 hari yang ditumbuhkan di tempat gelap
dan terang, kapas, dan juga air.
B. Cara Kerja
Biji Vigna radiata dimasukkan dalam air dan dipilih yang tenggelam, kemudian
kecambahkan biji kacang hijau 3, 5, dan 7 hari sebelum praktikum di tempat gelap dan
terang. Selanjutnya cabut 10 kecambah kacang hijau dari masing masing umur dan perlakuan,
kemudian ukurlah panjang batang seta lebar, panjang, dan jumlah daun. Data pengamatan
dicatat dalam tabel dan dihitung rata-rata hasil pengukuran tersebut, lalu dibuat grafik
pertumbuhannya.
Jumlah Daun
2.5
2 2 2 2
1.6 1.6
Jumlah Daun
1.5 Gelap
Linear (Gelap)
1.2
Terang
1
Linear (Terang)
0.5
0
3 5 7
Hari ke-
Terlihat dalam grafik jumlah daun kecambah (Vigna radiata) untuk yang perlakuan gelap
dari 10 percobaan rata-rata hari ke 3 ialah 1,2, dan untuk hari ke 5 dan 7 yaitu 1,6. Hasil
tersebut berbeda dengan yang perlakuan terang, dari 8 percobaan rata-rata hari ke 3, 5, dan 7
yaitu 2, hasil ini konstan karena pada kecambah perlakuan terang, mendapatkan foton dari
sinar matahari sehingga sel spons dapat membelah dan membentuk daun baru.
Grafik IV.2 Grafik lebar daun kecambah (Vigna radiata) perlakuan gelap dan terang
Lebar Daun
1.6
1.4 1.43
1.2
Lebar daun (cm)
1 Gelap
0.86 Linear (Gelap)
0.8
0.68 Terang
0.6 Linear (Terang)
0.52
0.4 0.38
0.2 0.19
0
3 5 7
Hari ke-
Pada grafik lebar daun dari 10 percobaan untuk reaksi gelap yaitu 0,19 cm pada hari ke 3,
0,52 cm hari ke 5, dan 0,68 cm pada hari ke 7. Kemudian untuk perlakuan terang, dari 8
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 8 dari 10
percobaan dihasilkan rata-rata pada hari ke 3 yaitu 0,38125 cm, hari ke 5 yaitu 0,8625 cm,
dan hari ke 7 yaitu 1,425 cm. Kecambah (Vigna radiata) perlakuan terang lebih cepah
tumbuh akibat adanya foton dari matahari sehingga mempercepat pembelahan sel.
Grafik IV.3 Grafik panjang daun kecambah (Vigna radiata) perlakuan gelap dan terang
Panjang Daun
3.5
3.31
3
2.5
Panjang daun (cm)
2.29
Gelap
2 1.94 Linear (Gelap)
1.5 Terang
1.41
1.23 Linear (Terang)
1
0.68
0.5
0
3 5 7
Hari ke-
Terlihat dalam grafik panjang daun rata-rata dari 10 percobaan untuk reaksi gelap yaitu 0,68
cm pada hari ke 3, pada hari ke 5 yaitu 1,41 cm, dan pada hari ke 5 yaitu 1,94 cm. Untuk
perlakuan terang, dari 10 percobaan rata-rata untuk hari ke 3 yaitu 1,225 cm, pada hari ke 5
yaitu 2,2875 cm, dan pada hari ke 7 yaitu 3,3125 cm. Sama halnya dengan grafik lebar daun,
perlakuan terang mendapatkan foton dari matahari sehingga selnya lebih cepat untuk
membelah diri.
Grafik IV.4 Grafik tinggi batang kecambah (Vigna radiata) perlakuan gelap dan terang
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 9 dari 10
Tinggi Batang
18
16.71
16
14 14.04
13.41
Tinggi Batang (cm)
12
Gelap
10 10.35
Linear (Gelap)
8 Terang
6 Linear (Terang)
4 3.69
3.29
2
0
3 5 7
Hari ke-
Pada grafik tinggi batang, perlakuan gelap lebih cepat tumbuh dikarenakan saat dalam gelap,
tanaman akan mengaktifkan hormon auksin. Hormon auksin yaitu hormon yang memicu
pertambahan dan pemanjangan sel pada batang (Yoon et al., 2021). Hal ini terlihat dari 10
percobaan rata-rata pada hari 3 untuk perlakuan gelap yaitu 3,29 cm, pada hari ke 5 yaitu
13,41 cm, dan pada hari ke 7 yaitu 16,71 cm. Kemudian untuk perlakuan terang dari 8
percobaan rata-rata pada hari ke 3 yaitu 3,6875 cm, pada hari ke 5 yaitu 10,35 cm, dan pada
hari ke 7 yaitu 14,0375 cm.
B. Pembahasan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel
serta jumlah protoplasma sel pada organisme yang bersifat irreversible sedangkan pengertian
perkembangan pada perisipnya adalah proses atau tahapan-tahapan perubahan menuju
kedewasaan yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan organisme, yang tidak
membedakan aspek yang terdapat pada organisme tersebut (Urry et al., 2020).
tanaman yang menyebabkan matangnya suatu sel dalam tanaman sehingga dapat melakukan
reproduksi. Dalam hal ini contohnya, ialah perkembangan kecambah (Vigna radiata) dalam
memaksimalkan fungsi hormon-hormonnya (Urry et al., 2020).
perlakuan terang dari ke 8 kali percobaan , pengamatan pada hari ke 3 jumlah daunnya 2,
lebar daunnya 0,381 ± 0,099 cm, panjang daunnya 1,235 ± 0,634, dan tinggi batangnya 3,687
± 1,85 cm. Pada hari ke 5 jumlah daunnya 2, lebar daunnya 0,86 ± 0,185 cm, panjang
daunnya 2,29 ± 0,861, dan tinggi batangnya 10,35 ± 3,277 cm. Dan untuk hari ke 7 jumlah
daunnya 2, lebar daunnya 1,425 ± 0,349 cm, panjang daunnya 3,313 ± 0,76, dan tinggi
batangnya 14,04 ± 5,03 cm.
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Y. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. In D. A. Nugroho (Ed.), Genetika (p. 164).
Pustaka Rumah C1nta.
Fauzi, A. 2019. Media Pembelajaran Interaktif Pengenala Reproduksi Pada Hewan Dan
Tumbuhan Berbasis Multimedia (. Jik), 3(2): 43–50.
Felania, C. 2017. Pengaruh ketersedian air terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaceolus
radiatus). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Biologi: 131–138.
http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/prosiding/pengaruh-ketersediaan-air-terhadap-
pertumbuhan-kacang-hijau-phaceolus-radiatus
Khairuna. 2019. Diktat Fisiologi Tumbuhan. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: 124.
Sharma, B., Walia, A., Singh, A., Yadav, S., & Soni, U. 2020. FlatChem Impact of water-
soluble 2D CdSe / CdS nanoplatelets on seed germination and early growth in Vigna
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Revisi 00
UMUM
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 12 dari 10
LAMPIRAN
Tabel 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kecambah Vigna radiata Perlakuan Gelap
Jumlah Lebar Daun Panjang Tinggi
Hari ke- Ulangan
Daun (cm) Daun (cm) Batang (cm)
1 2 0,3 0,6 2,8
2 2 0,2 1,2 5,5
3 2 0,4 1 4
4 2 0,4 2 5
5 2 0,3 1 4
3
6 2 0,3 1 2
7 0 0 0 5
8 0 0 0 3
9 0 0 0 0,8
10 0 0 0 0,8
Rata-rata 1,2 0,19 0,68 3,29
Standar Deviasi 1,033 0,173 0,681 1,704
1 2 0,5 1,7 14
2 2 0,4 1,5 18
3 2 0,6 1,5 20
4 2 1 2,5 21
5 2 0,8 2,2 22
5
6 2 0,7 1,6 8
7 2 0,8 1,7 15
8 0 0 0 12
9 2 0,4 1,4 2,3
10 0 0 0 1,6
Rata-rata 1,6 0,52 1,41 13,41
Standar Deviasi 0,843 0,333 0,817 7,365
1 2 0,8 1,7 23,5
2 2 0,6 1,7 24
3 2 0,8 1,7 30,2
4 2 1,3 3 22,5
5 2 1,1 2,5 24
7
6 2 0,8 2,2 8,8
7 2 0,8 2,2 15,5
8 0 0 0 13,5
9 2 0,6 4,4 3
10 0 0 0 2,1
Rata-rata 1,6 0,68 1,94 16,71
Standar Deviasi 0,843 0,416 1,305 9,682