Cardionline Basic Ecg (DR Rio Probo Kaneko, SPJP)

ELECTROCARDIOGRAM :
How to Read Basic ECG
CARDIONLINE CLASS
• dr. Rio Probo Kaneko, Sp.JP-FIHA
(Cardionline – by dr. Rio Probo Kaneko, Sp.JP©)

17.9 Million
People die each year
from Cardiovascular Disease

ELECTROCARDIOGRAM (ECG)
SISTEM KONDUKSI IMPULS LISTRIK JANTUNG
SIKLUS JANTUNG PADA EKG NORMAL
LOKASI PEMASANGAN elektroda EKG
LANGKAH MEMBACA EKG DASAR
B • Baca identitas, Paper speed dan Amplitudo
I • Irama
R • Rate / Laju jantung K • Kelainan EKG lain

dan Aritmia
EKG
A • Aksis
H • Hipertrofi
I • Iskemik / Infark
B baca identitas, paper speed dan amplitudo
Paper Speed Amplitudo

I IRAMA
IRAMA JANTUNG
IRAMA SINUS Sumber asal Nodus SA
IRAMA ATRIAL Sumber asal Atrium
IRAMA JUNCTIONAL Sumber asal Nodus AV
IRAMA VENTRICULAR Sumber asal Ventrikel

I IRAMA
IRAMA SINUS
 CIRI :
1. Terdapat gelombang P
2. Gelombang P diikuti kompleks QRS
 Gelombang P normal arahnya positif di lead II dan negatif di aVR
 RATE :
1. < 60x/menit : disebut Sinus Bradikardia
2. 60-100 x/menit : disebut Irama sinus normal
3. > 100x/menit : disebut Sinus Tachycardia
I IRAMA
IRAMA SINUS
QRS QRS
P P
I IRAMA
IRAMA ATRIAL
ATRIAL FIBRILASI
 Sumber impuls berasal dari Atrium
 CIRI :
1. Tidak tampak Gelombang P
2. Gelombang P digantikan Fibrilation Wave
3. Jarak antar kompleks QRS irreguler/ tidak teratur
I IRAMA
3.5 kotak 4 kotak 2 kotak 2 kotak 3 kotak
Fibrilation Fibrilation
Wave Wave
I IRAMA
IRAMA ATRIAL
ATRIAL FLUTTER
 Sumber impuls berasal dari Atrium
 CIRI :
1. Gambaran Sawtooth appearance / gigi gergaji
2. Kompleks QRS sempit (lebar < 3 kotak kecil)
3. Jarak antar QRS kompleks dapat reguler ataupun irreguler
I IRAMA
ATRIAL FLUTTER
I IRAMA
IRAMA JUNCTIONAL
 Sumber impuls berasal dari NODUS AV
 CIRI IRAMA JUNCTIONAL :

1. Gelombang P inversi/terbalik ke bawah
2. Gelombang P dapat terletak sebelum QRS, bersamaan QRS atau
setelah QRS
3. QRS normal
 Rate Junctional :
1. < 40 x/menit : disebut Junctional Bradychardia
2. 40 – 60x/menit : disebut Junctional rhythm
3. 60 – 100 x/menit : disebut Junctional accelerated
4. > 100 x/menit : disebut Junctional Tachycardia
I IRAMA
I IRAMA
IRAMA VENTRICULAR
VENTRICULAR TACHYCARDIA dan VENTRICULAR FIBRILASI
 Sumber impuls berasal dari Ventricular
 CIRI IRAMA VT:

1. Tidak tampak gelombang P
2. Kompleks QRS bentuk lebar (> 3 kotak kecil)
3. Jarak antar QRS regular/teratur
4. Rate cepat ( >100 – 250 x/menit)
 CIRI IRAMA VF :
1. Gelombang ireguler dengan berbagai bentuk dan amplitudo
2. Gelombang P, QRS dan T tidak terlihat jelas.
I IRAMA
VENTRICULAR TACHYCARDIA
VENTRICULAR FIBRILASI
r RATE (LAJU JANTUNG)
MENGHITUNG RATE / LAJU JANTUNG
• IRAMA REGULER / Laju Jantung = 300 / jumlah kotak sedang antara gelombang R
TERATUR yang berurutan
Laju Jantung = 1500 / jumlah kotak kecil antara gelombang R yang

berurutan
IRAMA IRREGULER / Laju jantung = Jumlah total kompleks QRS pada 6 kotak besar
• TIDAK TERATUR (atau 30 kotak sedang) dan kemudian dikalikan
dengan 10
Irama Regular :
Jumlah kotak sedang antara gelombang R berurutan = 4 kotak sedang
Jumlah kotak kecil antara gelombang R berurutan = 20 kotak kecil
 sehingga laju jantung : 300 / 4 = 75 x/menit ATAU 1500 / 20 = 75 x/menit

1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 KOTAK BESAR
 Irama Irregular :
Langkah 1. Jumlah total QRS dalam 6 kotak besar (atau 30 kotak sedang) = 9 QRS
Langkah 2. Kalikan jumlah tersebut dengan 10
 Sehingga laju jantung : 9 x 10 = 90 x/menit
a axis
a axis
Arah aVF (-)
a axis
Arah I (-) Arah I (+)
Arah aVF (+)
CARA CEPAT MENENTUKAN AXIS FRONTAL

LEAD I LEAD AVF KETERANGAN
+ + Normal Axis / Sumbu Normal
- + Right Axis Deviation / Deviasi sumbu ke kanan
+ - Lihat lead II  Jika Lead II (+) maka Normal Axis
Jika Lead II (-) maka Left Axis Deviation / Deviasi sumbu ke kiri
- - Extreme Right Axis Deviation / Superior
h HIPERTROFI
Atrium Atrium
Kanan kiri
Ruang
Jantung
Ventrikel Ventrikel
kanan kiri
h HIPERTROFI
Pembesaran Atrium Kanan

/ Right Atrial Enlargement
P – Pulmonale : Amplitudo / tinggi gelombang P > 3 mm

(pada lead II, III, aVF)
Amplitudo / tinggi gelombang P > 1.5 mm

(pada lead V1 dan V2)
h HIPERTROFI
Contoh P Pulmonale pada lead II, V1 dan V2

h HIPERTROFI
Pembesaran Atrium Kiri

/ Left Atrial Enlargement
P-Mitral (Gelombang P melebar), yaitu :

Interval / lebar gelombang P > 3 mm (pada lead I atau lead II)
P-Terminal Force, yaitu :

Defleksi akhir gelombang P di lead V1 tampak negatif dengan lebar
≥0.04 detik dan kedalaman nya ≥ 1 mm
h HIPERTROFI
P-Mitral P-Terminal Force
Contoh P - Mitral pada lead II dan P - Terminal force pada lead V1

h HIPERTROFI
Pembesaran Ventrikel Kanan

/ Right Ventricular Hypertrophy
Rasio tinggi gelombang R / gelombang S > 1 (pada lead V1)
Rasio tinggi gelombang R / gelombang S < 1 (pada lead V5 atau

V6)
Sering disertai Deviasi aksis ke kanan / Right Axis Deviation

h HIPERTROFI
Tinggi R : 9 Kotak kecil

Dalamnya S : 1 kotak kecil
Maka Rasio R / S = 9/1  > 1
Tinggi R : 8 Kotak kecil

Dalamnya S : 10 kotak kecil
Maka Rasio R / S = 8/10  hasil < 1

h HIPERTROFI
Pembesaran Ventrikel Kiri

/ Left Ventricular Hypertrophy
Kriteria SOKOLOW-LYON :
1. Tinggi gelombang R di V5 / V6 DITAMBAH Gelombang S di V1 jumlahnya ≥ 35 mm,
2. Tinggi gelombang R di V6 > 27 mm
3. Tinggi gelombang R di aVL > 11 mm
Kriteria CORNELL :
1. Gelombang S di V3 DITAMBAH gelombang R di aVL > 24 mm (Pria)
2. Gelombang S di V3 DITAMBAH gelombang R di aVL > 20 mm (Wanita)
h HIPERTROFI
(Sokolow Lyon)
I Iskemik / infark
 Penyakit Jantung Koroner Akut ( Acute Coronary Syndrome / ACS )
• Peningkatan Segmen ST (ST – Elevasi)
• Penurunan Segmen ST (ST – Depresi)
• Abnormalitas gelombang T ( T Inversi, T Bifasik atau Pseudonormalisasi T)
 Penyakit Jantung Koroner Kronik ( Old Myocardial Infarction / OMI )

I Iskemik / infark
ST Elevasi
 Sering berhubungan dengan STEMI
 Syarat :
1. ST elevasi > 0.1 mV pada seluruh lead (kecuali pada lead V2-V3)
2. Lead V2-V3  Pria < 40 tahun : ST Elevasi ≥ 0.25 mV ;
Pria > 40 tahun : ST Elevasi ≥ 0.2 mV,
Wanita : ST elevasi ≥ 0.15 mV
I Iskemik / infark
Bagaimana mengukur ST Elevasi ?  PADA J-POINT
Garis isoelektris
I Iskemik / infark
I Iskemik / infark
LOKASI / SEGMEN INFARK

I Iskemik / infark
ST DEPRESI
• Sering berhubungan dengan NSTEMI atau Unstable Angina Pectoris
• Syarat : ST depresi > 0.5 mV minimal di 2 lead yang saling berhubungan

I Iskemik / infark
ABNORMALITAS GELOMBANG T DEEP and SYMETRICAL
T INVERSI
I Iskemik / infark
Old Myocardial Infarct / OMI
• Ciri : Terdapat gelombang Q PATOLOGIS
• Syarat Q Patologis :
1. Lebar Q > 0.04 second
dan atau
2. Kedalaman gelombang Q > 1/3 tinggi gelombang R

Thanks!
Any questions?
You can find me at :

IG : @rio.probo
Email : dr.rio.spjp@gmail.com

Cardionline Basic Ecg (DR Rio Probo Kaneko, SPJP)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Cardionline Basic Ecg (DR Rio Probo Kaneko, SPJP)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ELECTROCARDIOGRAM :

How to Read Basic ECG

• dr. Rio Probo Kaneko, Sp.JP-FIHA

(Cardionline – by dr. Rio Probo Kaneko, Sp.JP©)

(Cardionline – by dr. Rio Probo Kaneko, Sp.JP©)

B • Baca identitas, Paper speed dan Amplitudo

R • Rate / Laju jantung K • Kelainan EKG lain

Paper Speed Amplitudo

IRAMA ATRIAL Sumber asal Atrium

IRAMA JUNCTIONAL Sumber asal Nodus AV

IRAMA VENTRICULAR Sumber asal Ventrikel

3.5 kotak 4 kotak 2 kotak 2 kotak 3 kotak

 CIRI IRAMA JUNCTIONAL :

 Sumber impuls berasal dari Ventricular

 CIRI IRAMA VT:

MENGHITUNG RATE / LAJU JANTUNG

Laju Jantung = 1500 / jumlah kotak kecil antara gelombang R yang

 sehingga laju jantung : 300 / 4 = 75 x/menit ATAU 1500 / 20 = 75 x/menit

Arah I (-) Arah I (+)

Arah aVF (+)

CARA CEPAT MENENTUKAN AXIS FRONTAL

Pembesaran Atrium Kanan

P – Pulmonale : Amplitudo / tinggi gelombang P > 3 mm

Amplitudo / tinggi gelombang P > 1.5 mm

Contoh P Pulmonale pada lead II, V1 dan V2

Pembesaran Atrium Kiri

P-Mitral (Gelombang P melebar), yaitu :

P-Terminal Force, yaitu :

P-Mitral P-Terminal Force

Contoh P - Mitral pada lead II dan P - Terminal force pada lead V1

Pembesaran Ventrikel Kanan

Rasio tinggi gelombang R / gelombang S > 1 (pada lead V1)

Rasio tinggi gelombang R / gelombang S < 1 (pada lead V5 atau

Sering disertai Deviasi aksis ke kanan / Right Axis Deviation

Tinggi R : 9 Kotak kecil

Tinggi R : 8 Kotak kecil

(Cardionline – by dr. Rio Probo Kaneko, Sp.JP©)

Pembesaran Ventrikel Kiri

 Penyakit Jantung Koroner Akut ( Acute Coronary Syndrome / ACS )

• Peningkatan Segmen ST (ST – Elevasi)

• Penurunan Segmen ST (ST – Depresi)

• Abnormalitas gelombang T ( T Inversi, T Bifasik atau Pseudonormalisasi T)

 Penyakit Jantung Koroner Kronik ( Old Myocardial Infarction / OMI )

 Sering berhubungan dengan STEMI

Bagaimana mengukur ST Elevasi ?  PADA J-POINT

LOKASI / SEGMEN INFARK

• Sering berhubungan dengan NSTEMI atau Unstable Angina Pectoris

• Syarat : ST depresi > 0.5 mV minimal di 2 lead yang saling berhubungan

ABNORMALITAS GELOMBANG T DEEP and SYMETRICAL

Old Myocardial Infarct / OMI

• Ciri : Terdapat gelombang Q PATOLOGIS

2. Kedalaman gelombang Q > 1/3 tinggi gelombang R

You can find me at :

Anda mungkin juga menyukai