Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

“Mie Lidi Goreng Kaya Sawi Toping Telur dan Tahu”

Dosen Pengampu :

1.Addion Nizori S.TP,M.Sc,Ph.D


2.Mursyid S.Gz, M.Si

Disusun Oleh :

Jeriko Ebenezer Saragih


J1A119050
R-001

PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
|2021

i
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI ....................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Gambaran Umum Usaha ..................................................................1
1.3 Visi dan Misi ......................................................................................2
1.Tujuan Pendiri Usaha ..........................................................................3
BAB II PROFIL USAHA ................................................................................4
2.1 Nama Usaha .......................................................................................4
2.2 Jenis Usaha .......................................................................................4
2.3 Bentuk Usaha ....................................................................................4
2.4 Lokasi Usaha .....................................................................................4
BAB III STRUKTUR ORGANISASI .............................................................6
BAB IV Produk Usaha.....................................................................................7
4.1 Jenis Produk .......................................................................................7
4.2 Alat dan Bahan ...................................................................................8
4.3 Proses Pembuatan ..............................................................................8
4.3 Asal Bahan Baku ................................................................................9
BAB V Aspek Pemasaran ................................................................................10
4.1 Target dan Segmentasi Pasar.............................................................10
4.2 Strategi Pemasaran ............................................................................10
4.3 Rencana Penjualan .............................................................................10
BAB VI Aspek Keuangan ................................................................................11
4.1 Biaya Kegiatan ...................................................................................11
BAB VII Aspek Ekonomi dan Sosial ...............................................................13
BAB VIII Kesimpulan .....................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................15

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telah diketahui bahwa makanan jajanan sudah menjadi alternatif dalam


pemenuhan pokok gizi masayarakat dibidang pangan. Di samping itu makanan
jajanan juga memiliki potensi dan peranan yang tidak kalah penting yaitu dalam hal
penyerapan tenaga kerja, kontribusi terhadap perekonomian daerah, perbaikan gizi
serta pengaman pangan (Syarif, 1994). Salah satu jenis jajanan yang lazim ditemukan
dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah makanan olahan mie.
Mie adalah produk pangan yang terbuat dari terigu dengan atau tanpa
penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Sekitar
empat puluh persen konsumsi gandum di Asia adalah mie (Hoseney, 1998). Produk
mie umumnya digunakan sebagai sumber energi karena kandungan karbohidratnya
yang relatif tinggi. Mie dengan bahan dasar utama terigu dapat dibagi menjadi 2
kelompok yaitu mie basah dan mie instan. Mie basah mentah merupakan untaian mie
hasil dari pemotongan lembaran adonan, tanpa perlakuan pengolahan lanjutan. Mie
basah mentah memiliki kadar air 35% dan biasanya ditaburi dengan tapioka untuk
menjaga agar mie tidak saling lengket. Mie matang dihasilkan dari mie mentah yang
dikukus atau direbus. Kadar air mie matang sekitar 52%, dan biasanya setelah
pengukusan dicampur dengan minyak sayur untuk mencegah lengket (Elvira, 2008).
Salah satu contoh mie yang tergolong mie matang adalah mie lidi, yang
digunakan sebagai bahan dasar untuk mie goreng. Mie goreng banyak ditemukan di
daerah seluruh indonesia, khususnya di daerah Jambi. Mie goreng banyak dikonsumsi
oleh masyarakat Jambi karena banyak dijual, praktis dan murah. Terkhusus bagi
pedagang yang ada disekitar pasar Tugu Keris Jambi, kebanyakan dari pedagang
tersebut tidak perlu membawa bekal untuk makan siang, mereka cukup membeli dari
penjual mie goreng yang ada di pasar tersebut. Selain harga yang murah, banyaknya
penjual mie goreng juga membuat mie goreng mudah didapatkan. Banyaknya penjual
juga dipengaruhi cara mengolah mie goreng yang cukup mudah. Berdaarkan
penjelasan diatas maka penulis mengosulkan proposal dengan judul Mie Lidi
Goreng Healthy Street Food Kaya Sawi Toping Telur dan Tahu.

1.2 Gambaran Umum Usaha

Mie lidi goreng adalah makanan khas masyarakat Indonesia yang terbuat dari
tepung terigu serta beberapa komposisi lain seperti kombinasi bahan pangan lain

2
sesuai selera. Makanan ini memiliki daya tarik dan ketersukaan masyarakat Indonesia
dan sangat familiar di lidah masyarakat Indonesia.Peluang pasar yang dimiliki produk
ini cukup tinggi melihat lidah masyarakat Indonesia suka mengonsumsi makanan
berupa mie dalam kehidupan sehari-hari oleh semua kalangan maupun tanpa batasa
usia.

1.3 Visi dan Misi

1.3.1 Visi

“Mengembangkan produk makanan berbasis mie lidi yang kaya akan vitamin“

1.3.2 Misi

1. Membuat inovasi makanan berbasis mie lidi.


2. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk pangan berbasis mie lidi
dengan harga yang terjangkau.
3. Meningkatkan pelayanan dan menjalin hubungan yang baik kepada
pelanggan.

1.4 Tujuan Pendirian Usaha

Terdapat beberapa tujuan dari didirikannya usaha “Mie Lidi Goreng Kaya
Sawi Toping Telur dan Tahu” yaitu:

1. Untuk memenuhi tugas kuliah.


2. Mencoba aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan.
3. Mengembangkan salah satu makanan khas Indonesia dengan inovasi baru.
4. Menjalin relasi antara pelanggan.
5. Mendapatkan keuntungan atau laba.
6. Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
7. Mengembangkan usaha dan mengurangi pengangguran

3
BAB II
PROFIL USAHA

2.1. NAMA USAHA

Usaha yang dijalankan adalah usaha warung yang menyediakan Mie Lidi
Goreng Healthy Street Food Kaya Sawi Toping Telur dan Tahu merupakan usaha di
bidang produk olahan makanan cepat saji dan halal. Adapun pelayanan dari usaha ini
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan makanan masyarakat Indonesia dan bisa
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

2.2. JENIS USAHA

Usaha ini bergerak dalam bidang kuliner, makanan cepat saji yaitu Mie Lidi
Goreng Healthy Street Food Kaya Sawi Toping Telur dan Tahu.

2.3. BENTUK USAHA

Usaha mie lidi ini berbentuk usaha perorangan atau milik sendiri dan tidak
memiliki kaitan dengan orang/pihak lain. Produk ini adalah Mie lidi goreng dengan
tambahan sayuran, telur, dan rasa yang bervariasi tingkat kepedasannya. Desain
produk seperti bentuk, ukuran, dan tekstur sudah saya persiapkan dan saya juga
melakukan pengembangan supaya mie goring ini memiliki ketahanan simpan sama
atau lebih lama dari mie goreng pada umumnya yaitu 24 jam atau satu hari, serta saya
mengupakan agar produk yang dihasilkan tidak meninggalkan nilai-nilai budaya
kuliner yang terdapat di dalamnya.
2.4. LOKASI USAHA

Tempat strategis masih menjadi salah satu strategi pemasaran yang patut
dipertimbangkan, karena dengan tempat penjualan yang strategis berarti produk
memiliki kemungkinan terlihat lebih tinggi dan tentu saja memicu penjualan yang
tinggi. Penempatan outlet di sekitaran tempat yang dekat dengan tempat yang
didatangi banyak orang misalnya di kampus UNJA dengan mengikuti protokol
kesehatan pada saat pandemi sekarang ini.

4
Lokasi atau tempat usaha ini berada di kota baru di sekitaran tugu keris
siginjai. Letaknya cukup strategis karena merupakan tempat yang ramai di kunjungi
oleh orang dari anak –anak , remaja , hingga dewasa dan aksesnya pun mudah di
jangkau , karna berlokasi di pinggir jalan.

5
BAB III

STRUKTUR ORGANISASI

Adapun struktur organisasi dalam kegiatan usaha ini antara lain :

1.Ketua/ Pemilik usaha


a.bertanggung jawab dalam berjalannya proses usaha dan mengontrol segala kegiatan
b.merekap hasil pendapatan penjualan dan juga anggaran pembelanjaan
c.melakukan kegiatan promosi melalui jalur ofline maupun online

2.Kasir
a.melayani pembayaran oleh pelanggan
b.merekap hasil penjualan setelah selesai berjualan

3. Juru Masak (2 orang)


a.menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi
b.memasak dan meracik
c.mencatat kebutuhan produksi

4. Pelayan
a.menawarkan pesanan kepada pelanggan
b.mengantarkan pesanan sampai ke meja pelanggan
c.melayani pelanggan dengan senyum dan ramah

5. Kebersihan (1 orang)
a.menjaga kebersihan warung, meliputi bagian dapur dan ruang makan.

6
BAB IV
PRODUK USAHA

4.1. Jenis produk


Jenis prodak yang kami jual adalah olahan dari tepung terigu yaitu mie lidi
yang kaya akan nutrisi dan vitamin.

4.2 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan untuk produksi mie lidi goreng sehat ini adalah

NO NAMA ALAT KEGUNAAN


Perkakas dapur seperti
Mengolah dan tempat memasak
1 mangkok, dandang, saringan,
bahan – bahan
dan lainnya
2 Timbangan Menentukan takan bahan
3 Blender Penghalus bumbu

Bahan yang dibutuhkan untuk produksi mie lidi goreng sehat ini adalah

NO NAMA BAHAN KEGUNAAN


Sebagai Bahan Dasar Pembuatan
1 Mie Lidi
mie goring
Bumbu Utama Mie Lidi Goreng
2 Cabe
Sehat
3 Minyak Goreng Menggoreng dan Anti Lengket
4 Telur Toping Mie Goreng
Bumbu Utama Mie Lidi Goreng
5 Bawang Merah
Sehat
6 Garam Pemberi Rasa Asin
7 Air Mineral Pelarut
Bumbu Utama Mie Lidi Goreng
8 Bawang Putih
Sehat
Bumbu Utama Mie Lidi Goreng
9 Kemiri
Sehat
10 Merica Bumbu Utama Mie Lidi Goreng

7
Sehat
11 Sawi Bahan Tambahan
Bumbu Utama Mie Lidi Goreng
12 Kecap
Sehat
13 Tahu Bahan Tambahan

4.3 Proses Pembuatan

Langkah Kerja :

1. Persiapan Alat/Bahan
Alat merupakan segala bentuk sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan
pembuatan mie lidi goreng tepung atau semua benda mati yang mendukung
keberhasilan dan keberlangsungan pembuatan produk ini (baik yang memiliki fungsi
utama atau tambahan, baik yang memiliki ukuran besar maupun kecil, baik yang
berat ataupun ringan) diharapkan juga alat yang digunakan mudah didapatkan di
daerah sekitar sehingga tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan yang
terdiri dari; perkakas dapur untuk memasak, timbangan, dan blender .
Bahan menjadi inti permasalahan yang akan selesaikan sesuai dengan
prosedur produksi yang telah dipersiapkan sebelumnya, bahan merupakan objek yang
akan mendapat pengolahan secara sistematis. Bahan harus dipersiapkan dengan
lengkap sebelum tahap produksi agar memberikan hasil produksi yang maksimal baik
secara kualitas maupun kwantitas, yang nantinya menentukan keberhasilan ekonomis
usaha yang dijalankan. Bahan yang digunakan dalam produk ini adalah sebagai
berikut; mile lidi, cabe merah, minyak goring, telur, bawang merah, bawang putih,
garam, kemiri, merica, sawi, kecap, tahu, dan air mineral.
2. Perebusan mie
Mie lidi 2 kg direbus menggunakan air mendidih sampai lembek dan cocok
untuk dikonsumsi, kurang lebih selama 25 menit. Perlu diperhatikan air rebusan
jangan sampai kering yang mengakibatkan mie menjadi gosong.
3. Pengolahan Bahan
Haluskan cabe merah 0,25 kilogram, bawang merah 0,1 kilogram, bawang
putih 0,1 kilogram, garam 0,1 kilogram, kemiri 0,05 kilogram, merica 1,5 sendok
makan, sawi 0,75 kilogram, kecap 0,45 kilogram, dan air mineral menggunakan
blender secara terpisah. Stelah seluruh bahan telah halus dilanjutkan dengan
penggrengan.
4. Penggorengan
Pada tahap perebusan masukkan pempek ke dalam air mendidih dan
tambahkan sedikit minyak sayur agar pempek tidak saling menempel. Tunggu

8
rebusan hingga mengapung di permukaan rebusan setelah itu angkat pempek tersebut
lalu tiriskan.
5. Penggorengan
Tahap ini menjadi langkah terakhir dalam pembuatan mie lidi goreng sehat,
tumis seluruh bahan yang telah halus sampai menghasilkan aroma harum kurang
lebih 8-10 menit dan dadar 12 butir telur beserta tahu. Setelah itu masukkan mie lidi
yang telah direbus tadi, aduk hingga merata setelah itu tuang kecap lalu aduk kembali
sampai merata. Jika mie sudah kering bisa diangkat dan tunggu sampai suhunya turun
sebelum dilakukannya pengemasan.
6. Produksi dan Pemasaran
Setelah pengemasan dan pemberian label, produk mie lidi goring sehat dapat
dipasarkan secara luas.

Persiapan Perebusan Mie Pengolahan Bahan


Alat/Bahan

Laporan Produksi dan Pemasaran Penggorengan


Akhir

Gambar Diagram Proses Pembuatan


4.4. Asal bahan baku
Untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas , kami akan menjalin
hubungan dengan para suppiler bahan baku dan kami juga membeli langsung bahan
bakunya langsung ke pasar dan diutamakan hasil produksi Provinsi Jambi.

9
BAB V
ASPEK PEMASARAN

5.1. Target dan Segmentasi Pasar


Target pasar produk olahan pangan ini adalah seluruh lapisan masyarakat
yang ada zonasi lingkup kampus Universitas Jambi. Menghadirkan produk olahan
pangan yang dapat dikategorikan sebagai jajanan yang kaya akan nutrisi dan akan
berdampak baik untuk imunitas di saat pandemi Covid-19 dan terjangkau untuk
semua lapisan masyarakat.

5.2. Strategi Pemasaran

Pemasaran akan kami lakukan dengan mengutamakan media sosial seperti


instagram, whatsapp, facebook, website, dan media sosial lainnya.Penggunaan media
sosial sebagai pemasaran menjadi alternatif saat masa pandemi saat ini yang
mengupayakan masyarakat untuk melakukan aktivitas dari rumah (work from home),
di samping itu juga promosi melalui media sosial lebih mudah. Pemasasan melalui
media sosial sendiri akan dirancang semenarik mungkin dalam bentuk ikklan maupun
gambar sehingga memberikan komunikasi yang menarik bagi konsumen nantinya.
Menurut Morrison (2007) komunikasi merupakan upaya menjadikan semua
kegiatan pemasaran atau promasi perusahaan dapat menghasilkan citra atau image
yang bersifat satu atau bersifat konsisten bagi perusahaan. Namun, tidak menutup
kemungkinan juga kami akan melakukan pemasaran secara langsung, melihat situasi
dan kondisi kawasan provinsi Jambi dari pandemi yang tentunya menjalankan
protokol kesehatan, demi keselamatan bersama.

5.3. Rencana penjualan


Proses penjualan akan dilakukan dengan sistem pre-order demi meningkatkan
protokol kesehatan dimasa pandemi covid-19. Untuk distribusi atau pengiriman
produk akan dilakukan ketat sesuai protokol kesehatan.

10
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
4.1 Biaya Kegiatan

4.1.1Justifikasi Anggaran Alat, Bahan, Transfortasi, dan Lain-lain


Justifikasi Alat
NO NAMA ALAT HARGA (Rp)
1 Perkakas dapur 1.000.000
2 Timbangan 250.000
3 Blender 300.000
SUB TOTAL 1.550.000

Justifikasi Bahan
NO NAMA BAHAN HARGA (Rp)
1 Mie Lidi 190.000
2 Cabe 150.000
3 Minyak Goreng 45.000
4 Telur 50.000
5 Bawang Merah 105.000
6 Garam 25.000
7 Air Mineral 60.000
8 Bawang Putih 90.000
9 Kemiri 30.000
10 Merica 25.000
11 Sawi 100.000
12 Kecap 80.000
13 Tahu 50.000
SUB TOTAL 1.000.000

Justifikasi Transfortasi
NO TRANSFORTASI HARGA (Rp)
1 Transfortasi Belanja 100.000
2 Transfortasi Pemasaran 310.000
SUB TOTAL 410.000

Lain-Lain

11
NO LAIN-LAIN HARGA (Rp)
1 Kemasan 200.000
2 Kartu Nama 260.000
SUB TOTAL 460.000

4.1.2 Proyeksi pendapatan

Penjualan Per minggu Per bulan Per tahun

Mie Lidi Goreng Rp 3.000.000 Rp 12.000.000 Rp 144.000.000


Kaya Sawi
Toping Telur dan
Tahu

b. Proyeksi biaya

Biaya Per minggu Per bulan Per tahun

Bahan Mie Lidi Rp 200.000 Rp 400.000 Rp9.600.000


Goreng Kaya
Sawi Toping
Telur dan Tahu

Biaya pelengkap Rp 300.000 Rp 1.200.000 Rp 14.400.000

Biaya lain-lain Rp 170.000 Rp 680.000 Rp 8.160.000

12
Total Rp. 670.000 Rp. 2.280.000 Rp. 32.160.000

c. Proyeksi laba

Perhitungan laba/rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan


dengan pengeluaran

Penjualan Biaya Laba

Per minggu Rp 2.000.000 Rp 670.000 Rp

Per bulan Rp 8.000.000 Rp 2.280.000 Rp

Per tahun Rp 96.000.000 Rp.32.160.000 Rp

13
BAB VII
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

A. Penyerapan Tenaga Kerja

Dengan adanya usaha ini maka secara signifikan akan mengurangi jumlah
pengangguran dan jika usaha ini berkembang, kedepan dapat menyerap angka
pengangguran yang ada terutama di Provinsi Jambi. Terlebih disaat covid-19, usaha
ini bisa menjadi alternatif.

B. Dampak terhadap lingkungan masyarakat

a. Meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan.

b. Menciptakan lapangan pekerjaan baru.

c. Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi bahan-bahan bergizi yang


terdapat dalam Mie Lidi Goreng Kaya Sawi Toping Telur dan Tahu

C. Dampak terhadap industri lain

Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya


persaingan, dan menjadi pemantik dari inovasi-inovasi usaha terutama disaat pandemi
covid-19.

14
BAB VIII

KESIMPULAN

Produk olahan dari tepung terigu ini dapat menjadi pilihan jajanan sehat di
masa pandemi covid-19. Berwirausaha dimasa pandemi covid-19 adalah tantangan
baru bagi pelaku wirausaha terutama usaha oalahan pangan. Inovasi dengan
memperkaya nutrisi dalam produk Mie Goreng lidi ini juga bertujuan menciptakan
jajanan sehat di masa pandemi covid-19. Dalam menjalankan usaha khususnya
kuliner unik, yang perlu diperhatikan yaitu mengenai bagaimana menciptakan inovasi
baru yang akan mendapatkan posisi tersendiri di hati para konsumen, serta bagaimana
terus menjaga agar apa yang kita ciptakan bisa terus bertahan seiring dengan
persaingan bisnis serupa yang semakin ketat. Penentuan lokasi juga dapat
menentukan dalam memasarkan produk usaha kita.

15

Anda mungkin juga menyukai