GERAK.GERAKDASAR>··~ "
ATLETIK"
DALAM BERMAIN
fYJ~ f!lJedaUk
GERAK·GERAK DASAR
ATLETIK
DALAM BERMAIN
1. Atietik 1. JuduI.
796
PT RajaGrafindo Persada
Jakarta 14240
Tel/Fax: 4520951 - 452940··
E-mail: rajapers@indo.ne id
i
JI. Pelepah Hijau IV TN. 1. No. 14-15
Kelapa Gading Permai I
Http://www.rajawalipers.com
KAlA PENGANIAR
v
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada para guru yang
telah mencerdaskan kami, teman seprofesi, para ilmuwan dan PB PASI yang
telah membantu sebagai narasumber dalam penyelesaian buku ini. Harapan
kami tidak lain adalah masukan atau kritikan, saran at au tanggapan penyempur-
naan se1anjutnya.
- A. PENGERTIAN
Atletik merupakan salah satu unsur dari Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
juga merupakan komponen-komponen pendidikan keseluruhan yang menguta-
makan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan
jasmani, mental, so sial dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang.
B. FUNGSI ATLETIK
Pendidikan atletik mengutamakan aktivitas jasmani serta mengutamakan
kebiasaan hidup sehat, mempunyai peranan yang ,penting dalam pembinaan dan
pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan
perkembangan jasmani, mental, sosial serta emosional yang selaras, dan seimbang.
Oleh karena itu, pendidikan atletik di sekolah lebih mengutamakan pada hal-hal
berikut:
a. pemenuhan minat untuk bergerak;
b. merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta perkembangan
gerak;
c. memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kesegaran jasmani;
d. membantu merehabilitasi kelainan gerak pada usia dini;
e. menghindari rasa kebosanan;
VII
I ~" ",~"" ~;~nahamkan rasa ~isiplin, kerja sarna, kejujuran, mengenal akan
,"tutari'dab norma-noram lamnyaj
'1 m~':f~)·'<.;"~n : -,
~~aDgkal pengaruh buruk yang dat~ngnya dari luar (negatif). '
c. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pendidikan atletik di sekolah dimaksudkan untuk membantu siswa
memperbaiki kualitas kesehatan dan kualitas kesegeran jasmani melalui pema-
haman, pengembangan sikap yang positif, serta keterampilan gerak dasar atletik
agar dapat:
1. membantu pertumbuhan dengan bertambahnya tinggi dan be rat badan secara
harmonisj
2. mengembangkan kesehatan, kesegaran jasmani, dan memiliki k~~~rampilan
atletikj
3. mengerti dan memahami akanpentingnya kesehatan, kesegaran jasmani, dan
mental;
4. mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yaitu atletik.
Pendahuluan IX
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR V
PENDAHULUAN VII
BAB 1 GERAKAN-GERAKAN BERJALAN 1
A. Apresiasi Gerakan Jalan 1
1. Pengertian tentang Jalan 1
2. Macam-macam Jalan 2
3. Tujuan Pembelajaran 5
Peragaan Gambar 6
XI
Rintangan 38
Peragaan Gambar 39
r -
a. . Jalan Cepat
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah yang dilakukan sede-
mikian rupa sehingga tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap
kali melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang mening-
galkan tanah. Pada periode melangkah di mana satu kaki harus berada di tanah
maka kaki tersebut harus lurus/lutut tidak bengkok dan kaki tumpu ini dalam
ke~daan posisi tegak lurus. Perhatikan sikap jalan yang benar pad a gambar di
bawah ini!
b. Jalan Serempak
Jalan serempak adalah suatu gerakan jalan berbaris yang dilakukan secara
berkelompok atau beregu yang jumlahnya tidak kurang dari sepuIuh orang. Agar
gerakan jalan Iebih dinamis dan menarik, j~lan yang dilakukan oleh sekelompok
orang tersebut dilakukan dengan variasi-variasi gerakan jalan baik itu langkah
tegap, Iangkah ngeper, langkah silang, dan sebagainya guna merangsang untuk
melakukannya.
c. Jalan di Tempat
Gerakan jalan di tempat memberikan rangsangan kepada siswa untuk mau
Gerakan-gerakan Berjalan 3
melakukan gerakan mengangkat lutut. Tujuan gerakan ini adalah memberikan
rasa atau ira rna langkah satu sarna lainnya.
Jalan di tempat ini juga dapat dilakukan sambil bermain mengenal mata
angka at au arah barat, utara, timur, dan selatan di samping memberikan per-
plainan mengenal arah kanan, kiri, dan sebagainya. Gerakan ini coeok untuk
anak-anak ke1as rendah.
d. Jalan Mundur
Gerakan jalan mundur memberikan rangsangan untuk keseimbangan serta
filling terhadap suatu kondisi, juga memberikan dan merangsang kewaspadaan
diri terhadap lingkungan sekitar. Gerakan ini juga menambah rasa pereaya diri
bagi pertumbuhan mental anak. Gerakan-gerakan ini dapat diberikan kepada
anak-anak kelas rendah dalam bent uk permainan perorangan atau permainan
kelompok.
e. Jalan Menyamping
Jalan menyamping dapat dilakukan oleh semua anak sekolah. Jalan
menyamping dapat dilakukan dengan bermaeam variasi untuk memupuk rasa
pereaya diri serta menumbuhkan kematangan bergerak dalam melakukan akti-
vitas anak. Kegiatan ini pun dapat dilakukan dengan menggunakan alat, dapat
dilakukan dalam bentuk permainan, baik itu satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, dan
sebagainya
f. Jalan Silang
Jalan silang dapat dilakukan dengan dua maeam eara, yaitu jalan silang ke
depan dan jalan silang menyamping. Jalan silang ini memberikan kualitas atau
tekanan pada kaki, khususnya pada persendian pinggul dan persendian lutut
serta persendian pada pergelangan kaki.
Jalan silang ini merupakan upaya meningkatkan bobot jalan pada setiap
anak seraya memberikan motivasi lain dengan gerakan tersebut. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan bermain, baik seeara perorangan maupun seeara kelomp<;>k.
g. Jalan Jinjit
Jalan jinjit merupakan kontraksi dari otot kaki dengan bertumpu pada
3. Tujuan Pembelajaran
Untuk meningkatkan suatu kondisi yang baik bagi para pelajar, kondisi yang
dimaksud adalah adanya perbaikan dari aspek fisik, seperti:
a. memperbaiki sikap jalanj
b. meningkatkan daya tahanj
c. meningkatkan keterampilan jalanj
d. meningkatkan kekuatan.
Gerakan-gerakan Berjalan 5
.w));,Betelah'terpenuhinya aspek-aspek fisik tersebut diharapkan pelajar akan
mtmiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik dan mampu menangkal suatu
penyakit. Di samping kemampuan fisik meningkat maka secara mental pun di-
. h.~fPl<ap.lebih baik, seperti:
a:; meningkatkan rasa percaya diri;
b. meningkatkan rasa keberanian;
c. meningkatkan rasa kebersamaan;
d. meningkatkan rasa disiplin diri.
- tu.(lq, n." f; 1
Gambar 1:
Berjalan berkelornpok sambi! memegang bahu
diiringi dengan bemyanyi.
Gambar 2:
Berjalan di atas satu kaki berpasangan berdua,
bertiga, dan seterusnya.
Gambar 3:
Berjalan sambil berpegangan tangan, dengan
bervariasi dari arah kanan ke arah kiri berganti-
gantian.
-/
Gambar4:
Berjalan sambi! berpegangan dalam formasi bersaf
satu per satu melintas di antara ternan hingga semua
melakukan.
~
pusat pegangan.
'- -'
Gamba,6:
Be~alan di antara rambu-rambu yang terbuat dan
balok atau botol plastik yang berwama-wami dengan
bentuk lapangan dua buah segitiga sama besar.
------
------ - - --'"
Gamba, 7:
Berjalan berpasangan melalui lorong di antara
kedua segitiga, kegiatan ini dapat dilakukan jalan
. menyamping, mundur, jalan silang,.jalan jinjit, dan
sebagainya.
- --- ----
-- -- -~,
Gamba,8:
Berjalan sambil berpegangan, berganMngan
ke samping sambil memegang punda~atlu sikut
dengan gerak langkah,ang sei~ma.
Gerakan-gerakan Berjalan 7
. ,j
'Gamba,9:
_}jalan~~r.jar dengan for~asi lingkaran
dan meli~f$s garis tengah dari lingkaran· tersebut.
Kegiatan ini dapat divariasikan dengan gerak lain-
nya, seperti jalan di tempat atau jalan melingkar
seperti jalannya kakiberbentuk X atau O.
,
I
\ I
',,6 I
'-------~------
. If'
/0 '
Serjalan dengan formasi mata angin yang di- ,
,,
. G
bentuk oleh tujuh rambu-rambu yang terbuat dari
balok, botol, plastik atau bendera-bendera keeil '------f--.-- ';r • .J' ._- ~----();;
::.:-;..--11.-----.
1,' "
,~ •• - - . ~ -, <?
yang berwama, kegiatannya dapat dikombinasikan '- • • - - - - - ~: I ',-
I "',',
• It .......
dengan permainan jalan beranting. f I ... ~
...........",
.'., "
" I ........ .,
''''- /
Gambar 11:
Serjalan dengan formasi bintang bermata empat
yang dibatasi oleh delapan buah ram bu. Kegiatan
dapat dikombinasikan seperti jalan loneat, jalan jinjit,
jalan mundur, jalan menyamping, jalan di atas satu
kaki, dan sebagainya.
Gamba, 12:
Serjalan berpasang-pasangan, yang di belakang
menirukan gerakan jalan temannya yang di muka
apa pun yang dilakukannya yang di belakang harus
dan selalu menirukan gerakan temannya, bergan-
tian memimpin.
Gambar 14:
Beqalan dengan mengitari lapangan yang berbentuk
segi empat.
Gambar 15:
Berjalan dan berlari sambil mengitari lingkaran yang
dibentuk oleh tali, gerakkanya diselingi gerak
Ion cat dan gerakkcln lainnya. Kegiatan ini dilakukan
bergantian, sesaatmenjadi Hggkaran sesaat
menjadi pelaku Ja... La ... Lon~~. (Jalalon).
Gamba, 16:
Beqalan dan berlomba dalam kelompok-kelompok
setiap orang harus masuk ke dalam lingkaran rotan! ----
simpai seperti orang mau memakai celana.
--- --
Gambar 17:
Berjalan dan berlomba dalam kelompoknya
memasuki simpai seperti orang masuk lorong satu
per satu hingga semua melakukan. Kelompok yang
lebih cepat sebagai pemenang;
Gambar 19:
Beqalan melewati kotak-kotak yang telah disusun
sedemikian rupa agar memberikan motivasi ke-
pada anak.
Gambar 20:
Kegiatan berjalan dengan menyusun kotak-kotak
berderet-deret dengan melewati beberapa baris
kotak, kegiatan terse but dapat dikombinasikan
dengan suatu permainan menyerupai kereta api dan .
sebagainya.
Gambar 21:
Berjalan dan berlari dengan menggunakan alat- S ---------1---- "
alat kotak dan simpai. Kegiatan tersebut melangkah
selebar simpai-simpai tersebut dan kembali jalan
.,/
/')r
a~
t?
"J
-,
I
biasa. I
" 0,
~
.JJ I
,
I ~) I
/ . If ,:
', .... _ : . .<;;) ~/
"-------------~.---------'
Catatan:
Sekolah hendaknya memiliki simpai yang terbuat dari bahan rotan atau plastik yang tahan akan benturan
atau tidak mudah patah sekurang-kurangnya 20 buah simpai.
Gambar23:
Kombinasi kegiatan jalan dengan menggunakan
bangku Swedia.
Gambar24:
Berjalan membentuk kereta-kereta api dengan
menggunakan bangku Swedia.
Gambar25:
Bangku Swedia disusun membentuk lam bang +
dibantu dengan rambu-rambu sebanyak 4 buah.
Catatan:
Sekolah hendaknya memiliki bangku Swedia sekurang-kurangnya 4 buah.
Gerakan-gerakan Berjalan 11
DASAR·DASAR GERAK LARI
A. LARI
1. Pengertian Lari
Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari
ada kecenderungan badan melayang. Artinya, pada waktu lari kedua kaki tidak
menyentuh tanah sekurang-kurangnya satu kaki tetap menyentuh tanah.
13
f. Hop jump atau melompat kijang, yaitu langkah yang panjang disertai gerak
lompatan ke depan, kedua kaki saling berganti menumpu untuk mengangkat
berat badan, ](edua tangan mengayun menjaga keseimbangan.
g. Hopstep atau jingkring atauengkl'ek dilakukan gerakan tersebutdengan
tumpuan satu kaki dengan mengangkat lutut bergerak ke depan.dengan
frekuensi yang cepat dilakukan berganti-ganti kaki.
4. Tujuan Pembelajaran
Untuk meningkatkan suatu kondisi yang baik bagi para pelajarsekolah,
kondisi yang dimaksud adalah adanya perbaikan dari aspek fisik seperti:
a. meningkatkan faktor kecepatan;
b. meningkatkan faktor daya tahan;
c. meningkatkan kekuatan;·
d. meningkatkan keterampilan;
e. meningkatkan kelincahan.
Setelah terpenuhinya aspek-aspek fisik tersebut, siswa diharapkan mampu
menangkal penyakit, dengan kata lain, tubuh memiliki kekebalan terhadap suatu
penyakit.
Di samping kemampuan fisik meningkat, secara mental juga diharapkan
lebih baik seperti:
a. meningkatkan rasa percaya diri;
b. meningkatkan rasa keberanian;
c. meningkatkan kebersamaan;
d. meningkatkan rasa disiplin diri;
e. dan sebagainya.
Gambar1:
Gerakan lari keeil tangan diayun ke muka dan ke
belakang.
Gambar 2:
Gerakan Ian ke belakang (mundur) tangan diayun
ke muka dan ke belakang.
Gambar 3:
Gerakan mengangkat pangkal paha ke muka dan
ke belakang dengan tangan tetap diayun ke muka
dan ke belakang.
Gambar4:
Gerakan injak-injak tanah dengan ujlJng kaki, kaki
tetap kontak dengan tanah, gerakan dan pergelangan
kaki, tangan diayun.
Gambar5:
Gerakan injak-injak tanah diselingi dengan gerakan
menekuk lutut hingga tumit menyentuh pantat.
Gambar 7:
Gerakan menekuk lutut kaki kiri dan kaki kanan
hingga tumit menyentuh pantat dengan cepat dan
kuat.
Gambar8:
Gerakan melompat-Iompat seperti menghentak-
hentakan ujung kaki kiri dan kaki kanan sehingga
badan terangkat karena gerakan terse but.
Gambar9:
Gerakan injak-injak tanah tanpa lutut ditekuk
sehingga terjadi gerakan pad a ujung kaki ke arah
atas, gerakan dari pergelangan kaki.
Gambar 10:
Gerakan mengangkat tungkai kaki kiri dan kaki
kanan saling bergantian, gerakan tidak kaku,
ayunkan tangan ke muka dan ke belakang, per-
gerakan dari pangkal paha.
Gambar 11:
Gerakan mengangkat lutut sampai batas pangkal
paha dengan lonjakan/hentakan kaki sehingga
badan terangkat ke atas dilakukan berganti-ganti
kaki (hopping).
~~l~'
Gerakan melangkah dengan hentakan kaki yang
kuat sehingga badan melayang ke depan, dilalrukan
berturut-turut kaki kiri maupun kaki kanan. Tangan
diayun ke muka dan ke belakang menjaga keseim-
bangan (Iompat kijang).
Gamba, 13:
Gerakan kombinasi yaitu mengangkatlutut se-
batas pangkal.paha. Ge/CIkan berikutnya menekuk
lutut hingga menyentuh pantat, dilakukan kiri kanan
atau kanan kemudian kiri.
Gamba, 14:
Gerakan lari ke sam ping sambil kaki kiri atau
kanan melakukan gerakan menyilang di depan
atau di belakang kaki lainnya, merangsang per-
send ian pmggul.
Gamba, 15:
Gerakan lari menyilang dengan kaki kanan menyilang
di muka kaki kiri, atau lari menyilang ke arah kanan
kakikin melangkah di depan kaki kanan (crosstep)
Gamba, 16:
Gerakan lTlelangkah menyamping .dengan tempo
cepat ke arah kin, kaki kin dl!lu yang bergerak ke
arah kanan, kaki kanan dulu"yang bergerak atau
gerakan mengayun ke samping kiri atau kanan
setinggipangkal paha.
KOORDINASI GERAK DASAR LARI DAN AYUNAN
TANGAN:>,DAiAM PEMBELAJARAN ARETIK
Gambar 17:
Gerakan berlari sambil kedua lengan ke atas sikut
lurus.
Gambar 18:
Gerakan benari sambil kedua lengan ke samping,
sikut lurus.
Gambar 19:
Gerak berlari sambil kedua lengan diputar ke
belakang (persendian bahu).
Gambar 20:
Gerak berlari sambil kedualengan diputar ke
belakang (persendian bahu).
.;);;
I'
co
....
~:
,
•
rr
Gambar21:
Gerak hopping gambar 11 sambil mengayun kedua
lengan ke atas hingga badan terangkat.
Gambar 23: .- ~
Gambar 25:
Suasana kegiatanbelajar mengajar diupayakan
sekecil mungkin slswamendengar ceramah gu-
runya? Buat formasi berbanjar, bersaf, jadikan
dalam kelompok-kelompok kecil agar pengulangan
lebih banyak.
Gambar26:
Kegiatan anak berlari atau melakukan kegiatan
gerak dasar dengan formasi berhadap-hadapan.
Gambar28:
Kegiatannyasama dengan gam bar 26. Formasi
berhadap-hadapan dan ternan yang lain meng-
amatinya, pilih yang paling baik?
Gambar 29:
Gerak lari dengan tempo yang rendah, dibagi dalam
kelompok-kelompok, setiap kelompok terdapat
ketua kelompok untuk memimpin. .
Gambar 30:
Kegiatan lari tepat jalur siswa berlari tertib pad a
tanda-tanda yang telah disiapkan sesuai dengan
jumlah regu atau kelompoknya (pada gambar terdiri
dari enam orang berarti guru penjas harus membe-
rikan tanda sebanyak enam buah tanda).
Gambar 32:
Gerak lari mengitari simpai berputar ke arah kiri!
kanan formasi berbanjar.
Gambar 33:
Gerak lari sambil membawa simpai formasi ber-
hadapan.
Catatan:
Kegiatan belajar mengajar dari gambar 25 s.d gambar 31 tanpa menggunakan alat. Oleh karena itu, perlu
dijaga suasana riang gembira agar tidak bosan.
Gambar 35:
Gerak lari sambil memindah simpai dari patok ke
patok.
Gambar 36:
Gerak lari berpasangan memasukkan simpai
(ke~a sama).
Gambar 37:
Gerak lari dengan penugasan memasukkan simpai
sesuai den~ar tugas.
---..1.
Gambar39:
Kegiatan belajarnya sarna dengan garnbar 32,
narnun alat-peraga berbeda, rnenggunakan kotak-
kotak yang terbuat dari bahan kayu yang ringan
dan tidak rnudah pecah.
Catatan:
Hendaknya sekolah rnerniliki sirnpai-sirnpai sekurang-sekurangnya 20 buah.
Gambar40:
Dernikian juga gam bar ini KBM 'nya bertujuan
rnelatih togok agar waktu berlan tidak goyang.
______ ~.fi)
~
f;)"- ,-- -
-- -- -~ - - '"
Gambar41:
Latlhan gerak lari rnenyesuaikanlangkah dengan langkah ternannya, di sarnping rnemperbaiki ayunan
tangan yang tidak memegang kotak.
o
o
Gambar42:
KBM nya sesuai dengan gambar 37, yaitu berlari sesuai dengan tugas yang telah diembannya. Memper-
baiki togok pada waktu berlan agar bahunya tidak goyang waktu berlari.
Gambar43:
Gerak lari sambil membawa kotak formasi ber-
hadap-hadapan. Tujuan gerakan adalah memper-
baiki togok agar pada waktuberlari bahunya tidak
goyang.
Gambar44:
Gerak lari dengan menyentuh kotak A kemudian.menyentuh kotak B baru menuju ke seberang demikian
juga sebaliknya (Ian hilir mudik di antara kotak)
Gambar46:
Gerak Ian dengan memindah-mindahkan kotak, dan A ke B sebanyak tiga buah kotak demikian juga seba-
liknya.
GERAK LARI DENGAN MENGGUNAKAN
BANGKU sW~~tA· " ~'o i '." ,,~:".
Gambar47:
Gerak lari dengan posisi bangku seperti jari-jari. Pada bagian tengah diletakkan rambu-rambu sebagai
pusat putaran daripergerakan lari siswa terse but.·
,,
,
,-- ---.-~-¥ -: '
- . .....,,
,\-
~ \
, ~ -.,. - ... - - ~ l -
-_ :
I
. --
Gambar48:
Posisi bangku sarna seperti gambar 47, namun pada bagian tengah dijadikan sebagai tempat pergantian
pergerakah dan gerak Ian siswa tersebut. Dapat juga dikombinasikan dengan gerak Ian yang lebih jauh
umpamanya melalui enam bangku baru masuk kembali ke titik tengah.
I
\
,
..... _._, ...:
Gambar50:
Merupakan pengembangan dan fa nasi dan guru Penjas. Perhatikan gam bar ini secara seksama apakah ada
gambaran dalam khayal anda? Buat tanda-tanda pada bagian ujung daripada bangku sebagai tanda belok.
Gambar51:
Pematikan gambar ini, coba anda jelaskan rangkaian gerak Ian tersebut mulai dari arah A, B, C kemudian D
letakkan empat buah rambu-rambu pada masing-masing tikungan di antara bangku-bangku.
Tujuan pembelajaran lari beranting ini adalah sebagai upaya untuk mening-
katkan kondisi yang baik bagi para pelajar sekolah, kondisi yang dimaksud adalah:
1. meningkatkan daya tahan;
2. me!lingkatkan kecepatan;
3. meningkatkan kelincahan;
4. meningkatkan kekuatan;
5. meningkatkan ketangkasan.
Gambar2:
Pada gambar siswa melakukan menerima dan
memberi dengan sebuah bola., KBM pada gambar
sarna seperti gambaf 1, siswa dibagi atau ber-
pasang-pasangan menerima· dan menberi dalam
posisi berhadapan pada saat tanda bunyi.
Gambar3:
Siswa berpasanlan dan sambil berlari mengada-
kan kontak memberi dan menerima menggunakan
bola. Pada waktu menerima, siswa tidak boleh me-
lihat si pemben, kegiatan dilakukan sambil berlan-
lari kecilllari pelan. Kontak terjadi setiap ada tanda
bunyi.
Gambar4:
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian
melakukan gerak lari secara pelan bergerak dari
tiang ke tiang yang berjarak 15 - 20 meter. Pelan
yang paling belakang melakukan lari lebih cepat
untuk memberikan tongkat .kepada pelari yang
berada di belakang dalam kelompoknya untuk mela-
kukan lari lebih cepat daripada yang berada dalam
kelompok. Setelah memberikan tong kat, segera
masuk ke barisan paling depan untuk bergabung.
Gambar5:
Pada gambar ini terlihat dua siswa:berlomba
benari sekencang-kencangnya lari berliku-liku mele-
wati kotak-kotak. yang telah disusun tidak sejajar
melainkan sedikit lig zag.
Gambar6:
Para siswa disuruh melakukan kontak memberi
dan menQrima tanpa alat cukup dengan tepukan
pada tel&pak tangan pasangannya. Kegiatan
memberi dibarengi dengan tangan si penenma ke
arah belakang atas, dengan posisi ibu jan di bagian
dalam empat jari terbuka di bagian luar.
Gambar 7:
Pemben menggunakan tangan kanan, si penerima
menggunakan tangan kiri, pandangan ke depan. .........
Gambar8:
Posisi normal pada waktu terjadi pemberian dan
penerimaan tong kat.
Gambar9:
Suatu pola pembelajaran memberi dan menerima
dengan pasangan, setelah memberi segera pindah
ke depan si penenma dan seterusnya.
.... -- - - - - ... -
Gamba, 10:
Suatu kegiatan belajar mengajar dengan kelompok yang lebih banyak, gerakan dimulai dan belakang ke-
mudian orang kedua dari belakang dilanjutkan pada orang ketiga dan seterusnya hingga orang yang paling
depan. Orang yang terakhir menenma tongkat keluar dan deretan bansan dan masuk di belakang untuk
memulai lagi kegiatan memberi dan menenma diawali dari belakang.
Gamba, 11:
Pada gambar ini KBM nya sarna dengan gambar 6,
yang membedakan adalah kegiatan memberi dan
menerima dilakukan dengan cara komando, baik
itu dalam bentuk suara maupun yang lalnnya.
Gamba, 12:
Sama halnya dengan gambar 6 maupun gambar 11.
Gamba, 13:
Kegiatannya sarna dengan gambar 6, 11, dan
gambar 12, namun kegiatannya ditambah melewati
boX/kotak.
Gambar 14:
Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar, satu
kelompok melakukan lari-Iari keeil di luar garis
lapangan dan sekelompok lainnya mengada~an
kontak memberi dan menerima di dalam garis
lapangan yang telah ditentukan beberapa saat
kemudian bergantian yang di luar masuk dan yang
di dalam keluar berganti peran.
Gambar 15:
Para siswa melakukan kegiatan memberi dan
menerima di luar garis lapangan yang telah di-
tentukan, masing-masing kelompok be~umlah tiga
orang. Kegiatannya memberi dan menerima
mengelilingi garis lapangan tersebut dengan satu
arah.
Gambar 16:
Sarna dengan gambar 15, hanya jumlah kelompok
yang bertambah.
Gambar 17:
KBM nya sarna dengan gambar 4.
KeldmpokA Kelompok B
Gambar 19:
Siswa melakukan gerakan yang sifatnya melatih reaksi untuk persiapan pada gerakan flying start. Anak
dibagi menjadi dua kelompok A dan B. kelompok A melakukan lari-Iari kecil ke arah lingkaran. Setelah
masuk lingkaran, kelompok B segera mengejar kelompok A dengan tempo yang cepat. Demikian juga
halnya kelompok Asegera berbalik lari dengan tempo yang lebih cepat.
Kelompok A Kelompok B
~
9 Q
--I
-----. -
. --.--
~~
-Ql --~
--~
;/---
-', ......
__ _ -- cekma~rk....
~ ~. __ ~
-~~~~ /~ Q-- -
--~
Gambar 20:
Mengenal cekmark. Kelompok A lari menuju cekmark yang berbentuk lingkaran. Jika kelompok A tersebut
sampai pada lingkaran (cekmark) kelompok B segera berlari.
Gambar 21:
Permainan pada gambar 19 dan permainan pada gam bar 20suatu persiapan pada kegiatan belajar mengajar
memberi dan menerima dalam zone perpindahan tongkat. Perhatikan gambar 18.
Kelompok B
Gambar 22:
KBM nya berupa memberikan dan menerima tongkat. Setelah kelompok A memasuki daerah cekmark,
kelompok B segera lari sambil mengangkat tangannya lurus ke belakang. P~rhatikan gambar 6, 7, dan 8.
-. :-~;. . ..
~ - _/~~, - I
Cekmark Zona pemberian /-...... ...... -
tongkat -
J- /
~-f
/
Gambar 23:
Memberikan gambar dalam pembelajaran flying start. Kapan flying start dilaksanakan? Perhatikan gam bar,
kelompok A si pemberi dan kelompok B si penerima. Kelompok B akan melakukan flying start pada saat kaki
kelompok Amenyentuh c~kmark. Perhatikan gambar 22.
Zona pemberian
tongkat
Gambar24:
Salah satu bentuk variasi dalam pembelajaran lari bersambung (estafet). Perhatikan gambar secara
seksama.
Dasar-dasarGerak,Lari 15
Gambar 25:
a. tempat cekmark
b. zona pembenan tongkat
c. batas lapangan KBM dalam Ian bersambung.
./
-.. -'"
I
.....
.... -'
Gambar 26:
Salah satu vanasi dalam KBM Ian bersambung.
36
-- ....
Gambar 27:
Gambar ini menunjukan kepada Anda bahwa kegiatan belajar mengajar lari bersambung perlu gambaran yang
jelas pada siswa agar setiap kali mendapatkan materi lari bersambung mereka selalu memiliki konsep
keterkaitan antara kegiatan belajar yang lalu dengan kegiatan yang dilakukannya. Pada gambar ini jelas
tampak tujuan yang hendak dicapai, bahkan siswa sudah dapat menduganya. Perlunya seorang guru Pendidikan
Jasmani lebih dahulu hadir adalah mempersiapkan secara fisik maupun mental dalam menjalankan tugasnya
sebagai guru Penjas.
,
\
Gambar 28:
Kegiatan belajar pada gam bar ini siswa dituntut lebih berani lagi waktu mengambil sikap flying start demi-
kian juga si pemberi berupaya mengejar untuk memberikan tongkatnya kepada si penerima ~alam zone
yang telah ditetapkan.
Catalan:
Pada gambar yang Anda perlhatikan tidak tampak ukuran maupun luas lapangan yang digunakan, namun
untuk kegiatan tersebut sekurang-kurangnya berukuran 20 x 20 meter.
C. LARI RINTANGAN
Lari rintangan merupakan kegiatan jasmani yang berbentuk gerak lari' at au
berlari melalui rintangan, seperti:
1. lari rintangan melalui tali;
2. lari rintangan melalui balok-balok;
3. lari rintangan melalui bola-bola" yang tersusun;
4. lari rintangan melalui kotak atau boks;
5. lari rintangan melalui bangku Swediaj
6. lari rintangan melalui gawang-gawang.
Gambar 2:
Kegiatan belajar dengan formasi berbanjar rintangan berderet lurus ke muka. Rintangan dapat digandakan
untuk merangsang langkah lebih jauh ke depan.
Gambar3:
Gera.kan lari rintangan dilakukan dengan lari-Iari
atau "jogging.
Gambar 5:
Gerakan rnelalui ternan dengan posisi rnerangkak.
Perhatikan jarak siswa satu dengan yang lainya agar
tidak terkena injakan pada waktu rnendarat.
Gambar6:
Rintangan dengan sikap push"ap
Gambar 7:
Rintangan dengan sikap telentang kaki dan tangan
sebagai penyanggahtubuh.
Gambar8:
Rintangan dengan posisi rnerangkak dalarn forrnasi
lingkaran
t:
Gambar 10:
Suatu variasi kegiatan lari rintangan, perhatikan oleh anda apa yang dilakukan siswa yang menjadi rintangan,
dan juga perhatikan gambar berikutnya apa yang mereka lakukan!
Gambar 12:
Lari rintangan yang dilakukan anak-anak, hendak-
nya kaki iri maupun kaki kanan harus mendapat
giliran yang sarna agar kedua kaki tersebut memiliki
kekuatan yang sarna.
Gambar 13:
Lari rintangan melalui rintangan dengan ketinggian
yang berbeda untuk merangsang saraf otot untuk
beke~a lebih baik.
Gambar 14:
Lari rintangan dengan melewati kotak-kotak dilakukan secara bergantian. Setelah melalui delapan buah
kotak, segera keluar kemudian ternan yang menunggu melakukan gilirannya dan seterusnya.
I-
PosA.
flP~B
,~
" .... ". -- ~
... " ..
'... 2.
Gambar 16:
Pada gambar ini sama halnya seperti gambar 15 perbedaannya terleta~ kegiatan siswa yang melakukan
berpasang-pasangan, diupayakan lari dan melewati rintangan harus serempaki kompak.
Gambar 17:
Lan rintangan dengan memperpanjang rintangan
dari satu menjadi dua kemudian menjadi tiga
buah, hal tersebut untuk melatih daya dorong tubuh
ke depan di samping secara psikologis merangsang
rasa keberanian anak dan percaya din yanglebih
baik.
Dasar-dasarQrakLati43
Gambar18:
Perhatikan gambaH7;:danbandingkan! Melatih daya
dorong ke ataS'~i'depan.
Catatan:
Berikan pengulangan pada kedua kaki kiri crnaupun Kanan dengan beban yang sarna agar kedua kaki
tersebut merniliki keseirnbangan dalam kekuatan rnaupun bentuk kaki yang baik.
Gambar 19.~
•. ', I
Gambar20:
Lari rintangan dilakukan secara berdua berpa-
sangan. Perhatikan juga garnbar 16.
Gambar 21:
Perhatikan garnbar 17 dan 18
Gambar 23:
Lari rintangan sambil berpasang-pasangan ke
semua nntangan harus dilalui.
Gambar24:
Lari rintangan sarna halnya menggunakan tali
ataupun kotak, pada gam bar ini lari rintangan
menggunakan bangku Swedia.
,
, I
,
I
Gambar 25:
Lan nntangan melalui lorong-Iorong bangku yang diletakkan kotak (box) di antara lorong tersebut.
-- - .,. .... '
Gambar 26:
Gambar 27:
Lari rintangan dengan bantuan ternan.
- - --
Gambar 28:
Salah satu variasi KBM lari rintang.
.
"
Gambar 30:
Jalan meniti nntangan bangku dengan irama langkah yang sarna. Artinya, jika kaki kanan yang terlebih dahulu
melangkah maka dipertahankan kaki kanan terus yangmelangkah, setiap kali meniti bangku kaki kanan terus
menerus demikian juga sebaliknya. Koordinasi tangan dan kaki harus harmonis, tidak kaku.
Gambar 31:
Jalan melewati nntangan dengan tempo cepat, sarna
halnya denga gambar 30. Kaki kanan, kanan, kanan
hingga habis melewati rintangan yang dimaksud.
Kemudian, mulai lagi dengan kaki kiri, setiap kali me-
lewati nntangan selalu kaki kin hingga pengulangan
gerakan kaki kiri maupun kaki kanan dianggap
cukup. Gerakan melangkah melewati rintangan
tersebut dapat disesuaikan jumlah langkahnya,
dimulai dan irama 1 langkah, irama 3 lahgkah, 5
langkah, 71angkah, dan seterusnya.
....... _-...... ~ ,
--_
-- ......
e)
Gambar32:
Lari rintangan dengan tempo sedang dengan irama tiga langkah. Perhatikan cara menyusun bangku
maupun kotak.
Gambar 33:
Setelah siswa mempelajari bermacam-macam lari rintangan baik yang melewati ternan, bola, kotak, bangku
dengan segala bentuk variasi, yang dilakukan siswa tersebut, kegiatan belajar mengajar selanjutnya adalah
lari rintangan lanjutan diberikan kepada siswa kelas yang lebih tinggi, mempraktikkan irama 1 langkah lihat
gambar.
Gambar 35:
Kegiatan belajar dengan pengelompokan siswa dan jarak rintangan yang berbeda untuk memberikan pengalaman
langkah agar tercipta suatu kondisi kesiapan saraf penggerak dalam menghadapi hal yang demikian.
Gambar 37:
Lari rintangan hilir mudik dilakukan berkelompok dalam bentuk perlombaan.
Gambar 38:
Kegiatan belajar yang akan Anda lihat pada gambar berikut dan seterusnya adalah latihan kaki melipat pada
waktu melewati rintangan. Pada gambar dua siswa membantu temannya yang sedang berlatih melipatkan
kakinya. Jika kaki kanan melangkah, kaki kiri dilipat dan sebaliknya. Untuk membantu gerakan tersebut, dapat
digunakan kotak yang disusun sedemikian rupa sehingga waktu melewati terpaksa kaki harus dilipat.
Gambar40:
Belajar melangkah kaki dilipat dengan irama satu
langkah berteman.
Gambar41:
Belajar melangkah dengan tempo lebih cepat
berteman, perhatikan penjelasan pada gambar 38.
Gambar42:
Belajar bertatih melipat kaki untuk persiapan lari
gawang. Kegiatannya menggunakan kotak disusun
dengan jarak 3 sampai 4 meter, Melewati dengan
irama tiga langkah.
, ...
Gambar43:
Kegiatan gerak dasar Ian gawang, menggunakan
bangku Swedia, pada bag ian tengah bangku
diletakkan kotak untuk nntangan kaki yang dilipat,
di samping itu juga dapat dilakukan berpasang-
pasangan.
Dasar-dasar,GeraklJlfi 51
Gambar44:
Kegiatan siswa melakukan Ian rintangan dengan irama satu langkah, mempertahankan kaki lipat untuk
tidak menyentuh kotak penghalang, tempo kegiatan lan-Ian keeil.
- - --.
~ ..
.... ...
,
\
\
I
I
----------,
,,
,,
.
............... __ .-'
Gambar45:
Salah satu variasi kegiatan dengan menyusun kotak-kotak sedemikian rupa sehingga kaki kiri maupun
kaki kanan yang dilipat dapat memenuhi tujuan pembelajaran.
Gambar46:
Salah satu model dalam penyusunan formasi. alat dalam menunjang kegiatan belajar.
Gambar48:
Pada gambar ini siswa disuruh melakukan kaki yang dilipat berganti-ganti kaki, menggunakan irama dua
langkah, posisi kotak zigzag.
Gambar49:
Pada gambar ini sarna dengan gam bar 48 namun posisi dari kotak berderet lurus.
Gambar50:
Latihankejut pada otot-otot agar mampu menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapinya (melatih saraf
otot), langkahnya pendek, panjang, pendek, sedang.
Gambar 51:
Sarna kegiatannya dengan gambar 50.
Gambar52:
Gerak langkah pada gambar ini dimaksudkan setelah melangkah diselingi dengan gerakan mengangkat
paha dengan tempo cepat, kemudian melangkah lagi dan seterusnya.
Gambar 54:
Perhatikan penjelasan pada gambar 53.
Gambar 55:
Gerakan melipat kaki pada waktu melewati kotak dengan irama tiga langkah berpasangan. dalam gambar
siswa melakukan 4 orang 4 orang.
Catatan:
Kaki yang mengayun lurus melewati gawang atau kotak merupakan kaki pendarat,sedangkan kaki tumpu
merupakan kaki lipat yang kemudian dilanjutkan untuk melangkah ke gawang rlritangan berikutnya.
Gambar 57:
Diberikan latihan dengan irama tiga langkah melewati empat deret kotak.
Gambar59:
Diberikan latihan dengan irama tiga langkah melewati satu buah kotak dan tiga buah gawang dengan
ketinggian yang sarna.
Gambar60:
Dibenkan latihan dengan irama tiga langkah dengan melewati empat buah gawang dengan ketinggian yang
sarna yaitu 60 em. Gambar 57 sid gambar 60 meneerminkan suatu proses pengalihan penggunaan alat
peraga dan kotak pada gawang yang sesungguhnya dengan memperhatikan faktor ketinggian gawang.
Gambar61:
Kegiatan belajar untuk selanjutnya untuk Ian gawang dilakukan menggunakan gawang-gawang keeil yang
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibuka dan diturunnaikan sesuai kebutuhan pembelajaran.
A. LONCAT
1. Pengertian Loncat
Loncat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang
lain yang lebih ja1,lh atau lebih, tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau
lambat dengan menumpu
".- :
dua kakl dan mendarat dengan
; .
kaki/anggota tubuh
lainnya dengan keseimbangan yang baik.
59
Alat-alat yang dapat digunakan dalam pembelajaran antara lain:
a. menggunakan tali;
b. mdainGaul;§lok:
V~ ~4 ..~~., I <
c. menggunakan kotaklbox;
d. menggunakan simpai/ban sepeda bekasj
e. menggunakan bangku Swedia.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik para
pelajar, seperti:
a. meningkatkan kekuatanj
b. meningkatkan daya tahan;
c. meningkatkan kelincahanj
d. meningkatkan kecepatanj
e. meningkatkan ketangkasan.
Gambar 2:
KBM nya sama dengan gambar di atas hanya perbedaannya adalah tali yang berbentuk lingkaran yang
terputus dan dua utas tali diletakkan sejajar menyerupai dua buah garis lurus.
,...
I _~
... -
Gambar4:
Pernbelajaraan loneat rnenggunakan sirnpai rotan dengan susunan dari loncatan yang sedikit ke loneatan
yang lebih banyak.
Gambar5:
Pernbelajaran pada garnbar nornor 5 ini tidak sesuai bagi siswa kelas rendah, lebih tepat untuk siswa kelas
tinggi.
Gambar 7:
KBM-nya sama dengan gambar nomor 1 sId 6 namun kotak disusun lingkaran yang terputus atau kotak yang
disusun pada gambar yang tampak pada kolom sebelah kin.
-'""--C---
liI
B. LOMPAT
1. Pengertian Lompat
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik
yang lain yang lebih jauh atau tinggi dengan aneang-aneang lari eepat atau
liJJlbat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kakilanggota tubuh
lainnya dengan keseimbangan yang baik.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik 'atau me-
ningkatkan suatu kondisi yang optimal, seperti:
a. meningkatkan kekuatanj
Setelah siswa tersebut memiliki kemampuan fisik atau kondisi yang prima,
diharapkan mereka akan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi. Dengan
memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi, diharapkan mereka akan mem-
punyai kemampuan menangkal penyakit pada tubuhnya. Di samping pengaruh
pada fisik, lompat juga akan memengaruhi mental secara umum, seperti:
a. memiliki rasa percaya diri;
b. memiliki rasa keberanian;
c. memiliki disiplin yang tinggi;
d. memiliki rasa kebersamaan;
e. dan lain-lain sebagainya.
Gambar 1: A-~------·-
---
_ _ _ _ _ ~a:f--..;f!~
--- --
Gambar 3:
KBM-nya sarna dengan gam bar 1 dan 2, tetapi alat yang digunakan adalah lingkaran-lingkaran karet atau
gelastis (gelang sintetis). Parasiswa disuruh melakukan lompatan dan mendarat pada lingkaran yang
dimaksud. Tujuan pembelajaran adalah melatih keeermatan dalam mengatur tempo/keeepatan hingga kedua
kaki mampu mendarat di lingkaran tersebut.
Gambar4:
Guru menyebar Iingkaran plastik tersebut dengan jarak yang beragam, kemuduai ditawarkan kepada siswa
siapa-siapa yang mampu melompat dan mendarat pad a lingkaran yang siswa pilih. Tujuari· pembelajaran
tersebut adalah untuk memberikan kemampuan menerka tingkat keterampilan yang dimilikinya.
Gambar6:
Salah satu model dalam menyususn alat-alat pembelajaran.
Gambar 7:
Kegiatan belajar mengajar lompat jauh menggunakan
alat berupa kotaklbox yang disusundua lapis ke atas /----
dan ke depan dan mendarat harus pada lingkaran
plastik.
Gambar8:
KBM-nya sarna dengan gambar nomor 7, namun
rintangan kotaknya ditambah menjadi tiga lapis ke Ib--- ____ _
dwan. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk
merasakan sikap melayangnya.
Gambar 10:
Kegiatan belajar mengajar 10mpat jaubtengguna-
kan alat-alat yang disusuI'}J~.epeLtidua buah bangku
Swedia, e"lpat lapis matrasJ·daa~rb\lSa.JMelatih
keb~r-anian dan meningkatkan percaya dirf. .
-- -
Gambar 11:
Kegiatan belajar mengajar 10m pat jauh menggunakan alat-alat yang disusun untukdua orang sekaligus, alat
yang dimaksud adalah dua kotak diletakkan memanjang dua buah membujur, tiga buah bangku Swedia,
delapan buah matras terbagi dua dan satu unit kasur busa.
Gambar 12:
Pada gambar ini sarna dengan gambar nomor 9 yaitu melatih kaki serta memberikan variasi pembelajaran
pada siswa.
Gambar 13:
Memberikan latihan untuk meningkatkan keberanian
pada waktu melayang.
Gambar 14:
Memberikan rangsangan yang. kuat untuk mela-
yang jauh.
Gambar 15:
Sama dengan gambar 14.
Gambar 16:
Pada gambar 13 s.d. 16 tujuan pembe!~jaran yang
ingin dicapai adalaplTlemberik"~,e~ra~pan
gamang, melatih ke~ba(tg~Il, . dan~~m611-
darat.
Gambar 18:
Variasi dua, 6 buah kotak, sebuah kasur busa.
Gambar 19:
Variasi tiga, 10buah kotak dengan 1 kasur busa.
Gambar20:
- , .'-'
Pada ganibar 17s.d•• 20 yangingin"dicapai adalah sama dengan gam bar 16. Namun, gambar di atas
siswa melakukannya dimganb.ertari men~iki kotak yang telah disusun seperti tangga.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembe1ajaran yang dimaksud adalah untuk meningkatkan kesegaran
jasmani, yang didukung oleh tingkat kemampuan kondisi~kondisi, seperi:
a. meningkatkan kekuatan;
b. meningkatkan kecepatan;
c. meningkatkan daya tahan;
d. meningkatkan kelincahan;
Gambar1:
Koordinasi gerakan jalan, lari, dan lompat dengan melalui kotak yang tersusun sedemikian rupa
sehingga KBM yang dikehendaki tercapai.
Gambar2:
Koordinasi gerakan jalan, lari, dan lompat melalui kotak-kotak yang tersusun dua-dua setiap jarak ditempuh
dengan irama. satu langkah. Tujuan pembelajaranadalah melatih kaki tumpu. Padagambar yang menjadi kak.i .
tumpu adalah kaki kiri.
Gambar4:
'KBM-nya sarna dengan gambar 1 s.d. 3, hanya proses pembelajarannya dilakukan dengan jumlah empat
orang, empat or1:lng:
Gambar5:
Penyusunan a1at sepertipada gambar di atas suatu caramelatih kecepatan anta~arak kotak yang satu dengan
kotak yang di depannya.
Gambar 7:
Tujuan pembelajarannya sama dengan gambar 5 s.d 6.
Gambar8:
Suatu cara pembelajaran dengan memanfaatkan alat semaksimal mungkin. Tujuan pembelajaran adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk merasakan dorongan badan ke depan menyeberangi celah di
antara kotak dan kasur busa.
Gambar 10:
Sarna dengan gambar 8.
Gambar 11:
Suatu contoh penyusunan alat-alat jika sekolah
memilikinya.
Gambar 12:
Koordinasi gerakan lari dan lompatdengan mele-
wati matras yang diapit oleh kotak sedemikian
rupa sehingga menyerupai rintangan berbentuk
lengkungan. Tujuan pembelajaran adalah melatih
sikap melayang waktu di udara.
Gambar 14:
Tujuan pembelajarannya sama dengan gambar nomor 13, tetapi rintangan yang harus dilalui lebih panjang.
Maka, ancang-ancangharus cukup jauh agar kecepatan lari mampu mendorong badannya ke depan atas.
Gambar 15:
Variasi dalam pembelajaran serta variasi dalam penyusunan alat-alat pendukung dalam proses belajar-
mengajar atletik.
Gambar 16:
Suatu model keterampilan guru pendidikan jasmani dalam menyusun alat-alat yang mendukung kegiatan
belajar mengajar agar para siswa senang dan termotivasi untuk melakukannya (motivasi eksternal).
Gambar 17:
Suatu model penyusunan alat-alat pendukung dalam pembelajaran atletik khususnya nomor 10mpat jauh.
Alat-alat tersebut terdiri dari 10 buah kotak, 10, buah matras, 1 unit kasur busa.
2. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari gerak 10mpat jangkit diharapkan siswa dapat mening-
katkan kemampuan fisik maupun psikis, kemampuan fisik yang diharapkan
adalah:
a. meningkatkan kekuatan;
b. meningkatkan kecepatan;
c. meningkatkan daya tahan;
d.. meningkatkankelincahan;
e. meningkatkan kelentukan;
f. meningkatkan keterampilan.
Gambar 1:
Belajar keterampilangerak loncatdan 10m pat
melalui simpai-simpai, gelang-gelang yang terbuat
dari karet atau yang dibuat lingkaran-lingkaran
dengan kapur tulis.
Gambar2:
Melatih keterampilam gerakan-gerakan hop-step
jingkring/engklek dengan irama kaki kiri dua kali, kaki
kanan dua kali dengan kata lain kiri·kiri, kanan-kanan,
kiri-kiri, kanan-kanan, dan seterusnya.
Gambar 3:
Latihan koordinasi dengan menggunakan rintangan. Tumpuan dua kaki.
Gambar 5:
Perhatikan gambar nomor 2, melatih gerakan hop dan step pada lompat jangkit dengan menggunakan
rintangan.
--t
Gambar6:
Melatih meningkatkan keterampilan 10mpat jangkit dengan menggunakan alat-alat seperti simpai dan kotak
lompat.
Gambar 7:
Salah satu bentuk untuk meningkatkan kemampuan kaki tumpu dengan gerak jingkring berkali-kali dan
Gambar8:
Siswa dianjurkan melewati rintangan katak yang disusun tiga buah.
Gambar 10:
Latihan gerak langkah panjang baik langkah kiri/langkah kanan.
Gambar 12:
SiS'lla melakUka gerak lampat jang'" dangan bidang pendaratan yang ditentukan, tujuan melatih tempo
n
Gambar 13:
Siswa melakuken gerak lampat jangkit dengan memilih tempat pendaratan, belajar mener,a kemampuan
masing-masing siswa.
III' lJdai/lf llt,Ia'" Gtral>-guak j)as4r At/elik dalam Bermain
Gambar14:
Siswa melakukan gerakan lompat jangkit dengan cara diperlombakan (adu jauh).
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik atau
meningkatkan suatu kondisi yang optimal, seperti:
.,
1/1/
.....
&
~:;
.~.
~
--
Gambar 1:
Melompat dan berputar melewati rintangan ke arah kiri maupun kanan.
Gambar 3:
Gambar nomor 1 s.d. 3 menunjukan suatu upaya untuk memberikan gerakan menumpu v,ertikal, baik
menggunakan alat kotak atau kasur busa. Pada saat melayang badan berputar ke arah kaki ayun.
Gambar 5:
Siswa belajar menumpu dengan sikap menyam-
ping melewati kotak, kaki tumpu kaki kiri dan kaki
ayun kaki kanan kedua tangan pada saat menumpu
mengayun ke arah atas di samping kepala.
t ,1.._--
Gambar6:
Gerakan menumpu ke segala arah dengan melewati rintangan kotak yang disusun begitu rupa sehingga
memudahkan untuk dilalui berturut-turut.
- ... .,
Gambar 7:
Gerakan menumpu dengan cara menyamping dengan melewati rintangan yang memiliki ketinggian yang
berbeda, maksudnya untuk memberikan rangsangan pada saraf otot agar kontraksi/tegang mengenal
fase atau tempo.
Gambar9:
Belajar keterampilan menumpu dengan mendarat
di atas kotak-kotak yang ketinggiannya beragam.
Gamba, 10:
Belajar menumpu dengan melewati rintangan tali
yang dibentangkan diantara kedua tiang.
. "L
-----
--- --Lf
--
Gamba, 11:
Belajar menumpu dengan ancang-ancang yang melewati rintangan kotak. Perhatikan gambar nomor 10.
. Gambar 13:
Gerak dilakukan secara sendiri-sendiri.
Gambar 14:
Suatu upaya meningkatkan kaki tumpu dengan melewati rintangan dengan ketinggian yang berlainan.
L
~--;
Gambar 16:
Belajar menumpu dengan cara menyamping dengan melewati rintangan-rintangan yang ketinggiannya
dari yang rendah keyang lebih tinggi, tujuan pembelajaran adalah memberikan rangsangan pada otot
agar kontraksi sesuai dengan tingkat kesulitan/mengenal fase atau tempo. Perhatikan gambar nomor 7.
~
~---
Sikap teientang membujur
Gambar 17:
Belajar keterampilan mendarat, yang diawali dengan ancang-ancang atau awalan. Mendarat dengan sikap
duduk berlunjur dan telentang.
-~----
Sikap duduk membujur
Gambar18:
Belajar keterampilan mendarat dengclO tumpuan di antara kedua tiang, kemudian melewati tali/karet
yang diikatkan pada tiang mistar. Sikap mendarat duduk membujur, sikap ini harus diperhatikan pada saat
melintas tali, karet atau mistar.
Catatan:
Gunakan tali karetlmtl)k pengganti mistar agar kegiatan belajar mengajar lompat tinggi akan mendapat per-
hatian yang lebih baik dari siswa yang memiliki rasa takut menyentuh besi/alatberupa kayu.
Gambar 19:
Belajar keterampilan tingkat lanjutan, artinya siswa
telah memiliki pemahaman tentang lompat tinggi.
Gambar 21:
Siswa melakukan tumpuan tidak pad a kotak, melainkan pada bidang tumpuan tanpa menyentuh bidang
pendaratan maupun mistar/tali karet.
Gambar 22:
8elajar keterampilan melewati mistar dengan me-
ninggikan sebelah untuk melatih keterampilan kaki
ayun.
Gambar 24:
Belajar keterampilan ancang-ancang dan me-
numpu dari tiga arah yaitu arah kiri, tengah, dan
kanan. Untuk memberikan kesiapan pada kaki
untuk melakukan gerak menumpu tanpa mengenal
hambatan.
-:t __ -
Gambar 25:
Belajar meningkatkan keterampilan melompat tanpa mistar kemudian dilanjutkan menggunakan mistar
atau tali karet, mendarat sikap telentang kedua lengan dan kaki dipertahankan sedemikian rupa sehingga
tetap lurus.
Gambar 26:
Belajar meningkatkan keterampilan melompat tanpa mistar kemudian dilanjutkan dengan mistar/tali karet
dengan mendarat telentang sikap badan melintang.
Gambar 28:
Siswa melakukan awalan dengan melewati kotak-
kotak yang disusun sedikit melengkung, kemudian
menumpu dengan kaki kin dan melewati mistar/tali
karet dengan sikap mendarat duduk berlunjur.
Catatan:
Pada gambar yang Anda lihat, semua kegiatan
gerak menumpu dilakukan menggunakan kaki
kanan, dan untuk itu perlu diperhatikan dalam
proses pembelajarannya semua kaki harus men-
dapat kesempatan yang sarna.
F. GERAKAN-GERAKAN MENGGANTUNG·
4. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik siswa,
seperti:
a. meningkatkan kekuatan;
b. meningkatkan kelentukan;
c. meningkatkan ketangkasan;
d. meningkatkan kecepatan;
e. meningkatkan daya tahan.
Gambar 1:
Belajar keterampilan berayun dengan sikap jongkok,
tangan menahan berat badan.
Gambar2:
Belajar keterampilan berayun dengan sikap jongkok
dan hinggap pada bangku yang satu ke bangku
yang lain.
Gambar 3:
Belajar keterampilan berayun sambi! menjepit 1\
~
benda dengan kedua kaki.
Gambar4:
Belajar keterampilan berayun-ayun sambi! melontar
bola dengan kedua kaki, bola dijepit pada ujung kaki.
Gambar6:
Macam-macam posisi dan pengaturan alat-alat dalam proses belajar mengajar gerakan-gerakan dasar
aHetik, khususnya gerakan mengayun sebagai modal dasar untuk nomor 10mpat tinggi galah.
Gambar7
~,
.... _- .. -- - - - - - - - _.. ,.,.-'
GambarB
Gambar9:
Gambar 6 dan 7 melatih kekuatan lengan. Gambar 8 melatih kekuatan lengan, kelentukan, mendarat..
Gambar 9 melatih kekuatan lengan, perut, dan otot kaki.
Gambar 11:
Bergantung dan berayun dengan satu tali serta
bergantung dan berayun dengan dua tali.
Gambar 12:
Berayun berpasang-pasangan.
Gambar 13:
Berayun dan mendarat pada pendaratan yang tingginya berbeda. Dengan menggunakan'dua tali
atau menggunakan satu tali.
Gambar 15:
Gerakan-gerakannya sarna dengan gam bar nomor 2.
Gambar 17:
Keterampilan mengayun dan hinggap pada kotak.
Gambar 18:
Keterampilan mengayun disertai ayunan kedua kaki
untuk mendapatkan suatu ketinggian.
Gambar 19:
Keterampilan mengayun dan mendarat setelah
mendapatkan suatu ketinggian ayunan.
Gambar 21:
Variasi mendarat setelah berayun dari tempat
yang rendah kemudian mendarat pada bidang
yang lebih ljnggi.
Gambar 22:
Peningkatan keterampilan gerak mengayun ke-
mudian mendarat dan berputar ke arah belakang
dilakukan dengan membalikan arah badan.
·Gambar 23:
Lihat gambar 21.
Gambar 24:
Lihat gambar 22.
Gambar26:
Berayun dengan sikap badan seperti sikap lilin
kemudian melewati tali yang melintang arah ayunan,
kemudian berputar dan mendarat ngeper.
Gambar27:
Belajar meningkatkan keterampilan berayun
diawali ancang-ancang beberapa langkah mundur
ke belakang kemudian angkat kedua kaki ke atas
dan terjadilah suatu ayunan, dilanjutkan dengan
awalan lari, kemudian menumpu ke atas dan
meraih tali yang tergantung.
Gambar28:
Kegiatan sarna dengan gambar di atas, tetapi dilanjutkan dengan mendarat permukaan yang lebih tinggi.
Gambar 30:
Meningkatkan keterampilan berayun dengan
sikap Iilin.
'Gambar 31:
Melakukan berayun dengan sikap lilin, kemudian
mendarat pad a kasur busa.
Gambar32:
Kegiatan belajamya sama dengan gambar nomor
31, namun mendarat harus tepat pada lingkaran.
Gambar 1:
Belajar menggantung dengan galah, posisi galah dapat di sebelah kanan atau kiri badan atau di antara
kedua kaki.
---
Gambar3:
Belajar melompati dua utas tali yang diletakkan melintang.
Gambar5:
Belajar rnenggantung dengan awalan beijalan, galah berada di antara paha atau di sebelah kiri/kanan badan,
kernudian rnendarat dengan kedua kaki dan ngeper.
.J
Gambar7:
Belajar menggantung dan melewati kotak-kotak yang telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat dilalui
semua galah berada di sisi badan.
Gambar9:
Variasi penyusunan alat rintangan formasi figa deret/baris.
Pada gam bar ini siswa melakukan gerakan menggantung dengan galah yang
dimulai atas kotak kayu yang kokoh (box), kemudian melakukan lompatan ke kotak
lainnya, sehingga kotak yang telah tersusun tersebut dapat dihinggapi oleh para
siswa. Dalam pembelajaran ini diharapkan tingkat keterampilannya semakin baik,
seperti:
1. keterampilan menggantung;
2. keterampilan mendarat;
3. keseimbangan.
Di samping peningkatan kualitas keterampilan, juga diharapkan mening-
katnya kemampuan fisik maupun psikis, antara lain:
1. meningkatnya kekuatan otot lengan;
2. meningkatnya kekuatan otot bahu;
3. meningkatnya kekuatan otot kaki;
4. meningkatnya kekuatan otot perut.
Di sisi lain, siswa akan bertambah berani dan percaya dirinya pun semakin tinggi.
Gambar 12:
Belajar melompat dengan awalan satu langkah dan melewati suatu ketinggian atau lebarnya kotakl
rintangan.
Gambar 14:
Pematikan gambar nomor 10.
Gambar 16:
Belajar menumpu dengan awalan satu langkah, dilakukan di atas kotak kaki kiri sebagai kaki tumpu.
Posisi galah berada di samping kiri badan, saat melayang sikap tangan kokoh tergantung pad a galah,
tidak melepaskannya hingga mendarat. Mendarat di atas kasur busa.
Gambar 18:
Belajar menurnpu dengan awalan 2-3 langkah dilakukan di atas kotak, dorong badan sehingga terangkat ke
atas dan meluncur ke depan dengan posisi galah berada di sarnping badan, mendarat sejauh mungkin.
Gambar 20:
Rintangan ditinggikan.
Gambar 21:
Belajar rnenurnpu dengan awalan 3-5 langkah di atas permukaan yang datar. Upayakan badan terangkat ke
atas depan dan rnendarat pada lingkaran yang telah ditentukan.
Gambar 22:
KBM-nya sarna dengan garnbar nomor 19, 20, dan nomor 21.
Gambar 23:
Pad a gam bar ini tujuan latihan adalah melatih keterampilan mengangkat anggota badan bag ian bawah.
Gambar24:
Pada gambar ini siswa disuruh melakukan gerakan yang sarna seperti pada gambar 19 s.d. 23. Hal yang
harus mendapat perhatian dalam latihan ini adalah pada saat akan mendarat badan harus berputar ke arah
awalan.
Gambar 26:
Pada saat badan sudah terangkat dalam keadaan
tergantung, upayakan mengangkat ujung kaki
setinggi mungkin dan putar bad an ke arah galah.
Gambar 27:
Setelah badan berputar ke arah galah, biarkan badan
meluncur untuk mendarat dengan sikap berdin.
",
",
,/
Gambar 29:
Suatu tahap akhir dari suatu proses belajar melompat tinggi galah.
Selamat kepada Anda yang berminat untuk mengembangkannya, dan sukses.
A. LEMPAR
1. Pengertian Lempar
Lempar adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda
yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan ke depan
atau ke atas.
Formasi waktu melempar perlu mendapat perhatian agar tidak ada yang
terkena lemparan, setidak-tidaknya siswa telah siap untuk menghindar atau
menangkapnya.
121
3. Alat-alat yang Digunakan dalam Pembelajaran
Alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran antara lain:
a. bola tennis bekas 20,.40 buab;·
, , 'f':!x
4. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelaja.ran adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik siswa,
seperti:
a. meningkatkan kekuatan;
b. meningkatkan kecepatan;
c. meningkatkan daya tahan;
d. meningkatkan keterampilan;
e. meningkatkan kelincahan.
Setelah siswa tersebut memiliki kemampuan fisik,diharapkan siswa akan
memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik dan juga diharap1,<an memiliki
kemampuan tubuh untuk menangkal suatu penyakit.
Di samping meningkatnya kemampuan jasmani, juga diharapkan memiliki
kemampuan sikap mental, seperti:
a),.' memiliki rasa percaya· diri;
K •me~ rasa keberanian;
Gambar 1:
Belajar melempar, lemparan diarahkan ke bawah,
sikap lengan lurus di samping belakang telinga,
kaki kin di depan. Waktu melempar, gerakan tidak
kaku, berat badan ;paaak~i kin jika lengan kanan
yang digunakan untuk melempar.
Formasi siswa berhadap-hadapan dengan jarak
3-4 meter dilakukan secara bergantian.
Gambar2:
Gerakan sa.. dengao gambi!r satu forniasi lebih
renggang,leniparan harus diarahkan ke dalam
lingkaran.
Gambar3:
Belajar melempar, kegiatan belajarnya sarna
M
dengan gambar 1,2. Hal yang menjadi perhatian
guru adalah kemampuan siswa mengatur kekuatan
7/.~;
I
lemparan sehingga pantulannya mengenai sasaran I
/
yang dikehendaki atau masuk sasaran (sasaran
pada dinding).
- - -. -I:>'
Gambar 5:
Belajar gerakan melempar dengan formasi. Perhatikan gambar, setelah melempar, berpindah tempat ke
arah depan, sedangkan arah lemparan harus silang (diagonal).
Gambar 7:
Variasi dalam menyusun kegiatan belajar (siswa dibagi dalam kelompok yang tetap).
Gambar9:
Melempar sasaran ke arah simpai yang digantung menggunakan bola berekor/bolkor, formasr berbanjar
sesuai banyaknya sasaran.
Gambar 11:
Belajar gerak melempar dengan cara dipantulkan,
pantulan harus di bawah tali, formasi berhadapan.
Gambar 12:
Melatih tempo kekuatan lemparan dengan dipantul
ke atas dan jatuh ke arah bilangan sesuai kuatnya
lemparan.
Gambar 13:
Melatih ketetapan lemparan.
Gamba, 15:
Lihat pad a gambar nomor 3, titik pantulan diten-
tukan, sedangkan pada gam bar ini titik pantulan
harus dicari oleh siswa sehingga kesempatan
! :, 7
~"
Gamba, 16:
'"'"
~ ----~~:>
. ~
Lihat gambar nomor 12,13,14, siswa melakukan
lemparan dengan mencari atau melihat hasil pan-
" ~ () {
'tulan, sedangkan pada gambar ini siswa mencari <:. ~ ~
~P~~"
sendiri pantulan yang mana sehingga bola tersebut
dapat masuk ke dalam kotak yang telah disediakan.
o Gamba, 17:
Melatih ketepatan lemparan dengan sasaran yang diletakkan di bawah berupa simpai (Iemparan harus
masuk dalam lingkaran).
Gambar 21:
Diadakan permainan dalam kegiatan belajar berupa perlombaan menumbangkan kardus/kotak dengan
beberapa buah bola. Formasi satu arah.
Gambar 22:
Permainan menghalau bola berat dengan cara dilempari sehingga bola berat tersebut mendekat ke salah satu
tepi bangku, siswa diberikan kesempatan mel em par sebanyak-banyaknya menggunakan bola jumi/boljum.
Gambar25:
Sama halnya dengan gam bar 20 & 21, namun faktor kesulitannya lebih tinggi/sukar dilihat dan kecilnya
sasaran lemparan.
Gambar 27:
Melempar bola yang tergantung dan bergerak,yang bertujuan melatih antisipatif anak, ketepatan mendidik,
memacu keinginan melempar (teori motivasi).
~~·f~ '- v
Gambar 28:
Sama halnya dengan gambar 17, 18, 19, namun alat yang dipakai adalah gelang plastik atau gelang karet
yang disingkat gelastis atau gelang sintetis.
Gambar 29:
Melempar ke sasaran yang terdapat pada dinding yang menggunakan alat gelastis.
Gambar31:
. Kegiatan belajamya sarna dengan gambar 30, tetapi lerriparan diarahkan kepada sasaran yang tergantung.
9
~~ 8
.
a. ~
/ .~
,~\~
,v. ',(
f~""
.,..
.:7"'""
rXI-
Jfl
r-~ / O' G
P <>'~~
)J:~#If ~~)
,v c a
lJ ft.~
Gambar32:
KBM-nya sarna dengan gambar 28, namun alat yang dipakai adalah potongan karet ban sepeda bagian
dalam yang diisi material lain agar menjadi berat. .. . '.
{ . t:.
.... "
/
'" .-0-1'\'" .' .~1t
~
' t . . .
... ~
. 'U'
.' .. 1J
0> '.
Gambar 33:
ambar 17 melatih keterampilan lemparan dengan mengarahkan ke tengah lingkaran.
Gambar 34:
Lemparan diarahkan ke atas melewati tali yang melintang. Perhatikan sikap awalan. Lihat gambar 30.
~U UPT PERPUSTAkANl .
¥UMV" NEGERJ yoc;YAKARTA
. . Geralean-gerakan dasar Lempar 135
kiri kanan kiri
Gambar 35:
1. Berdin menghadap sasaran
2. Kaki kin melangkah ke depan, badan serong ke kanan
3. Langkahkan kaki kanan menyilang di muka kakikiri
4. Disusul gerak kaki kin ke muka sambil tangan melempar ke sasaran
5. Jaga keseimbangan setelah mel em par dengan mengikuti berat badan ke arah lemparan.
I
crtl;)1
I
Kanan
Kiri I
Gambar 36:
Perhatikan gambar telapak kaki. Diharapkan pada waktu kaki kanan menyilang gerakannya harus lebih cepat
dan memiliki hentakan yang kuat (exp/osif power). I
'~;r-~t~-o
«? /~.~
Gambar 37:
Berikan gerakan-gerakan melempar dengan benar dengan menggunakan berbagai alat yang dapat
dilempar sesuai dengan kemampuan siswa. Pada gambar ini diutamakan latihan otomatisasi, yaitu gerakan
pada saat menyilang, langkah ke depan, dan lempar.
W',$ ~i
Gambar 39:
Belajar melempar dengan menggunakan lembing bambu, perhatikan sikap memegang lembing pada
gambar tersebut di atas.
Gambar 41:
Sarna seperti gambar nomor 20 dan 21.
Gambar42:
Berikan macam-macam gerakan melempar dalam suatu kegiatan mengajar, seperti lemparan lurus,
lemparan ke bawah, lemparan ke tas depan.
Gambar44:
Gambar nomor 44 ini KBM-nya sama dengan gambar nomor 9 dan 10.
Perhatikan sekall lagi nomor 35 dan 36, agar anda dapat lebih menghayatinya. Gerakan harus kontinu
agar memperoleh tenaga dan semua aspek fisik yang ditimbulkan lengan, kaki, dan pinggang.
ltu semua hanya dapat dilakukan dengan suatu proses dan pengorbanan yang lama. Yakinkan benar bahwa
anda mampu membuat anak didik melempar lebih baik.
Gambar47:
Gambar 1:
Belajar keterampilan melempar dari samping
badan menggunakan gelastis (gelang sintetis).
Gambar 3:
Belajar keterampilan melempar dan samping badan,
arahkan menyilang/formasi mata angin.
Gambar4:
Belajar keterampilan mel em par dari samping badan
melewati tali yang melintang di atas.
Gambar5:
Belajar keterampilan melempar dan samping badan menggunakan gelastis. Tujuan pembelajaran ini ialah
belajar mengarahkan dan putaran pinggang.
diarahkan pada sasaran yang berada di atas atau ',- ; - ~:_ ;"-: :~o
~ vO ~.
- t\$~~
Gambar 7:
.Belajar keterampilan melempar ke sasaran dengan jarak yang berbeda. Belajar mengatur tempo/kekuatan
waktu melempar.
Gambar8:
Kegiatan belajar melempar dengan sasaran botol
atau kardus-kardus. KBM-nya dimulai dari sasaran
yang mudah (besar) ke sasaran yang sukar (kecil).
Gambar 10:
Melempar sasaran berupa kotak-kotak yang terbuat
dan kayu maupun kardus.
Gambar 11:
Belajar keterampilan melempar dan samping dan
memasukkan gelastis tersebut pada patok atau
tiang yang tetah disiapkan. Belajar keterampilan
memasukkanlketepatan lemparan.
Gambar12:
Gambar ini sama dengan gambar hOmor 3.
Gambar 13:
Perhatikan gam bar nornor 5. Penekanan pada pili nan pinggang dan saat rnelepaskan gelastis.
Gambar 14:
Garnbar ini sarna dengan garnbar nornor 5, perbedaannya pad a putaran. Perhatikan kaki kiri (hitarn).
S)
! ~ \
Gambar 15:
Garnbar ini sarna dengan garnbar norner 11.
. g
~~"~J
--~
---
--- - -
. ----~
- - - - - - - - - • - - • - - -. - - - ' " 1\
--.-
_------- -'
.- g
~
f!:"P\---
A _-----
. ~--
Gambar 16:
Belajar melempar dengan awalan putaran badan, berdiri menyampingi arah lemparan, berputar ke arah
kiri, kaki kanan segera melangkah mengikuti putaran, diakhiri dengan kaki kiri melangkah ke arah lemparan,
kemudian lemparkan gelastis tersebut.
~o~~
Gambar 17:
Melempar dengan awalan sarna halnya dengan gambar nomor 16, lemparan diarahkan ke sasaran ling-
<aran berangka.
- .,.,...
-- -- -- ---- ~
\ ---,,- --
~- - ---
\
Gambar 18:
Gambar sarna dengan gambar nomor 16 melempar dengan awalan.
Gambar 19:
-
Kegiatan belajamya sarna dengan garnbar nornor 5.
Garr1bar 20:
Perhatikan garnbar nornor 7.
--P>---~ ...
----- - --~
b-- - - - - - - -~t\.
t;;::D b-
~--- -- - - - -.- -
. ~
-- -
,-
~
Gambar21:
Perhatikan KBM pada garnbar nornor 16.
--
Gamb~r22:
Gambar ini menjelaskan tentang belajar dan mempermahir putaran badan. Siswa disuruh melakukan dua
kali putaran. Dari sikap awal berputar sampai ke sikap awallagi, berputar lagi, dan lempar.
4. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah. untuk meningkatkan kemampuan fisik siswa,
seperti:
Setefah siswa memjlAci kemampuan fisik, diharapkan mereka juga akan me-
miliki tingkat kesegaratila~#i yang baik. Di samping itu, mampu menangkal
terhadap suatu penyakit atatnnemiliki kekebalan terhadap penyakit.
Kemampuan fisik dan memilikikekebalan terhadap penyakit ditopang dengan
sikap mental yang baik, seperti:
a. memiliki rasa percaya diri;
b. memiliki rasa keberanian;
c. memiliki rasa kebersamaan;
d. memiliki disiplin di~i_ .kuatj
., ~~;;
Gambar 1:
Menolak atau mendorong dengan kedua tangan
postsl berdlri, dibantu dengan gerakan kaki
melangkah.
Gambar2:
Menolak atau mendorong dengan kedua tangan
posisi berdiri, dibantu dengan gerakan melurus-
~~-- .• -
kanluM.
Gambar4:
Menolak atau mendorong dengan kedua tangan,
posisi berdiri di atas lutut, gerakan hanya dari
gerakan tangan tanpa ada bantuan dari gerakan
--
tubuh lainnya.
~
.---
Gambar 5:
-Mendorong atau menolak menggunakan tangan kanan posisi duduk. Gerakan mendorong atau menolak
menggunakan tangan kiri posisi duduk.
>c
Gambar6:
Mendorong atau menolak menggunakan tangan kanan posisi berdin di atas satu lutut. Gerakan mendorong
atau menolak menggunakan tangan kin posisi berdin di atas satu lutut.
>
Gambar8:
Kegiatan belajar keterampilan menolak meng-
gunakan bola berat, posisi berdin dengan formasi
berll@dap-hadapan.
Gambar 9:
Kegiatan:belajar keterampilan menolak meng-
gunakan bola berat, posisi duduk dengan formasi
berhadap-hadapan.
Kegiatan menolak dilakukan serempak dengan
komando.
Gambar 10:
Kegiatan belajar keterampilan menolak meng-
gunakan bola berat, posisi berdiri di atas lutut
formasi berhadap-hadapan.
Gambar 12:
Kegiatan belajar keterampilan menolak. bola berat
diarahkan ke lingkaran.
Gambar 13:
Kegiatan belajar keterampilan menolak ke arah
ternan yang berada di depannya. tUjuannya
memberikan motivasi untuk mau menolak seken-
cang·kencangnya.
Gambar 14:
Belajar keterampilan menolak dengan cara
memasukkan bola berat dari hasil pantulan bola
terse but (seperti permainan basket). Mencari sudut
pantulan.
Gambar 15:
Gambar ini sarna dengan gambar nomor 14.
Gambar 16:
Kegiatan belajar keterampilan menolak dengan
cara permainan. Permainan yang dilakukan pada
gambar ini perlombaan merubuhkan tembok.
Siswa dibagi dalam dua kelompok.
Gambar 17:
Kegiatan belajarnyasamadengan gambar nomor
16.
Gambar 18:
Kegiatan belajar keterampilan menolak dengan
cara· barmain. Parmainan menyangkut bola berat
di Mas kotak.
Gambar20:
Kegiatan belajar keterarnpilan gerakan rnenolak dengan pertornbaan adu jauh. Siswa yang rnenunggu giliran
rnenunggu di daerah jatuhnya bolbert, kernudian dibawa keternpat rnenolak, untuk rnelakukan tolakan.
Gambar21:
KBM-nya sarn~ dengan garnbar nornor 20.
. Gambar 23:
Menolak bolbert ke atas bersama-sama sehingga bola tersebut bertabrakan di udara. Coba anda lakukan
mungkin Anda senang atau mung kin penasaran.
Gambar 24:
Menolak harus melewati tiang.
Gambar 26:
Kegiatan belajar keterampilan menolak dengan
diarahkan pada simpai yang tergantung. Lakukan
lurus kedepan.
Gambar 27:
Kegiatannya sarna seperti gambar 26, tetapi siswa
mengaftihkan bolbert ke bagian atas dan rintangan
tersebut, mengubah sikap menolak ke arah depan
atas.
Gambar 28:
KBM-nya sarna dengan gambar 24 s.d. 27, tetapi bola yang ditolak harus mendarat di atas atau dalam
lingkaran.
Gambar 30:
KBM-nya sarna dengan gambar nomor 14 dan 15.
Gambar 31:
Belajar menolak dengan jarak menolak ke sudut dinding berbeda-beda, lihat gam bar nom or 22.
Gambar33:
Garnbar ini sarna dengan garnbar 27, rnenggunakan
peluru seberat 2-3 kg.
Gambar34:
Garnbar ini sarna dengan 26, tetapi alat yang
digunakan berbeda.
Gambar 36:
Kegiatan belajar mengajar keterampilan menolak posisi membelakangi arah lemparan dilakukan secara
kelompok, tolakan diarahkan ke sasaran yang bernomor.
f·
Gambar 37:
Kegiatan belajar keterampilan menolak posisi membelakangi arah lemparan, putaran badan sambi! menolak
ke lingkaran yang bern om or, melatih mengatur penggunaan kekuatan waktu menolak.
Gambar 39:
Kegiatn belajar keterampilan menolak posisi berdiri membelakangi arah lemparan. Kemudian, badan
berputar segera kearah lemparan sambi! menolakkanpeluru dengan kuat dibantu dorongan kaki tumpu
dengan cara meluruskan lutut. Perhatikan gam bar nomor 33 s.d. 38.
Gambar40:
Pada gambar ini siswa belajar keterampilan menolak dengan awalan mundur, dengan cara melangkahkan
kaki ke belakang. Jika kaki tumpu kaki kanan maka kaki yang melangkah jauh ke belakang adalah kaki
kiri, pada saat mundur, berat badan dipertahankan ke depan, pada saat kaki kiri sudah menapak segera
badan berputar sambi! menolak pelurunya.
Gambar43:
Gambar ini menjelaskan salah satu cara pem-
-
belajar:an keterampilan menolak, dengan5 lang~
kah mudah, yaitu berdiri tegap menghadap arah
tolakan, langkahkan kaki kanan, dilanjutkan kaki
kiri, langkah kanan lagi kemudian langkahkan kaki
kiri sambil badan berputar ke arah kanan sikap me-
nolak badan bungkuk dan putar badannya ke kiri
unutuk melakukan tolakan. Selamat mencoba.
1. PengerHanGe1'ilkan Melontar
Melontar adalah suatu gerakan ayunan dari kedua tangan dibantu dengan
. pilinan pinggang dan putaran badan.
4. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pen'lbelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik siswa
seperti:
a. meningkatkan kekuatan;
b. meningkatkan kecepatan;
c. meningkatkan kelentukan;
d. meningkatkan keterampilan;
e. meningkatkan daya tahan.
Gambar 2:
Melontar bolbert dengan kedua belah tangan posisi
setengah jongkok, bola dilontar ke arah atas depan,
dibantu dorongan kaki dengan cara meluruskan lutut
dan dibantu gerakan loncatan ke depan.
Gambar 3:
Melontar bolbert dengan kedua belah lengan, posisi
badanberdiri setengah jongkok membelakangi
arah lontaran, bolbe"rt dilontar melalui atas
kepala, dibantu dorongan kedua kaki dengan cara
meluruskan lutut, pandangan mengikuti arah bola
punggung melenting.
Gambar4:
Melontar bolbert dengan kedua belah lengan,
posisi badan berdiri membelakangi arah lontaran,
bolbert dilontar melalui bawah diantara kedua kaki,
dorongan dibantu dengan ayunan pinggang sehingga
badan berada di antara lutut.
Gambar5:
Melontar bola dengan kedua belah tangan posisi
berdiri, bola dilontar melalui atas kepala dibantu
dengan gerakan melangkah ke depan.
Gambar?:
Melontar bola dengan kedua ·~ah lengan, posisi
berdin di atas kedua lutut, gerakan.(lbntaran dibantu
oleh dorongan badan dari gerakan pinggang.
Gambar8:
Melontar bola dengan kedua lengan, posisi berdiri,
lontaran dibantu dengan cara lompatan ke depan.
Gambar 9: @--
Melontar bola dari samping badan, posisi badan
duduk, bola dilontar oleh kedua lengan dan dibantu
dengan pilinan pinggang.
Gambar 10:
Melontar bola dengan kedua lengan dan samping
kiri posisi badan duduk.
Gambar 11:
Melontar bola deogan kedua belah ·Iengan dari
samping kin, posiSi b~dan berdin, IOl1taran dibantu
oleh gerakan pilinan pinggang.
Scm
10cm
10cm 20cm
20cm
Scm
3. Lembaran plastik yang telah dipotong selebar tutup gelas (bundar) yang
bergaris tengah 10-12cm. Junuahnya 1 berbanding5. (1 ahak mendapatkan
5 lembar potongan plastik)
173
••• •••
•• ••• •
•• •• ••••
••• •• •
•• ••
••• •
Merah biru Kuning hijau Hifam
4. Tepokan kayu seperti bat pimpongsebanyak 40-50 buah juga dicat sama
halnya seperti balok berwarna warni.
5. Boljum sejenis bola yang terbuat dari bahan kain lembut dapat dimainkan
dengan tidak mencederai si pemain. Boljum ini dibuat sedemikian rupa
berwiirna-warni untuk memikat para siswa.Hendaknya memiliki 40 - 50
bola. Dapatdigunakan oleh anak-anak kelas rendah bahkan orang dewasa.
000
o
8. Simpai, yaitu sebuah rotan yang kedua ujungnya ditautkan sehingga
membe'ntuk sebuah lingkaran. Simpai tersebut bergaris tengah 80 - 90 em,
banyaknya simpai 20 - 40 buah.
9. Bolkor atau bola berekor yaitu bola tenis yang telah rusak kemudian diberi
ekor dari bahan kain, panjangnya ekor 35-40 em.
,
Macam-macam Alat Peraga 175
sebut tidak bisa dimainkan seperti halnya bola basket atau bola tersebut
sejenis serbuk kain yang telah diformulasikan dengan bahan lain yang
mengakibatkan menjadi berat. Bola tersebut tidak akan merusak lantai.
Banyaknya bola yang perlu dimiliki 10 - 20 buah dapat juga bolbert dibuat
dari bola-bola basket, sepak, voli yang telah rusak Kemudian diisi dengan
serbuk gergaji, kain-kain perlu atau mat rial lain yang tidak membahayakan
siswa.
11. Pita, diupayakan memiliki pita yang berwarna-warni yang panjangnya tidak
k~rang dari 60 em.
12. Tambang besar, layaknya yang suka digunakan untuk tarik tambang yang
panjangnya 20-30 meter.
13. Bangku Swedia, bangku yang diraneang serbaguna dengan ukuran yang
relatif sesuai kebutuhan seperti panjang 3,5 - 4 meter, tinggi 30 -40 em,
lebar bangku 25 - 30 em, tebalnya 3 em, bagian bawah bangku dibuat kayu
sepanjang bangku dengan ukuran 10 x 10 em. Pada kedua ujung dari
bangku tersebut terdapat tonjolan yang selebar bangku dengan tebal6 em.
3,5 -4 m
t{j~I~\ -------;lr--9-J...------------.-lQJ
f--=-",-'-.
~3cm~1
W301 cr
U. 10 x 10
14. Satu set kotak yang berukuran tinggi 20 em, 40 em, dan 60 em, lebar dari
bagian atas kotak 40 em, dan lebar landasannya 60 em. Panjangnya
100 - 110 em. Kotak ini harus benar-benar kuat dan stabil pada waktu
digunakan.
Dauer, Victor P. Robert Pangrazi. Dynamic Physical Education for Elementary School
Children.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1973. Pedoman Mengajar Olahraga
Pendidikan di Sekolah Dasar.
- - - - . 1978. Tuntutan Mengajar Atletik. Jakarta: Dirjen PLS Pemuda dan
Olahraga.
Hans Katzenboyner & Michael Medler. Spiel Leichtathletik, Laufen und Werfen.
- - - - . Spiel Leichtathletik, Springen und Wettkampfen.
- - - - . Coaching Children. Aussie Sport.
LA.F. The Beginner's Guide to Athletics.
Kartono, Kartini. Psikologi Perkembangan, CV Mandar Maju.
Mashoed. Pedoman Mengajar Olahraga Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: cv. baru.
Winkel, WS. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia.
179