akan menampilkan hasil penelitian saya dengan judul “Optimalisasi Program Pembinaan
Kepribadian Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Anak Di LPKA Kelas II
Bengkulu,
mengapa saya mengambil judul tersebut seperti yang kita ketahui bahwa anak adalah karunia
Tuhan YME yang harus dijaga , anak yang hidup dalam pola asuh yang salah, lingkungan yang
menyimpang, pergaulan yang salah menjadikan anak bermasalah dan berkonflik dengan hukum
dan harus tinggal di lembaga pembinaan khusus anak, dan berpisah dengan orang-orang
tersayang orang tua, teman-teman, keluarga dan hak-hak yang dibatasi.
pemberian hukuman pada anak bertujuan agar anak sadar dan merasakan penyesalan atas
perbuatan yang telah di lakukannya, dapat merasakan jera dan tidak mengulangi perbuatannya
lagi.
Pendidikan Keagamaan yang diberikan kepada anak yang berada di sekolah maupun anak yang
berada di dalam LPKA yang masih berusia sekolah
Tujuan lain dari pembinaan kepribadian ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ini
untuk membentuk moral yang baik agar anak tidak melakukan penyimpangan lagi
Anak-anak remaja yang melakukan pelanggaran hukum, membuat anak tersebut harus
menempuh jalur hukum dan masuk kedalam LPKA dan menjadi Anak binaan
Pemasyarakatan
.
Slide 3
Berikut adalah tabel Data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menunjukkan jumlah anak yang
melakukan tindak pidana di Indonesia pada tahun 2020-2021 terakhir berjumlah 888 anak
diseluruh indonesia.
Slide 4
Ada pun rumusan masalahnya ‘Bagaimana optimalisasi program pembinaan kepribadian
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada anak di LPKA kelas II Bengkulu?’
“Apa saja yang menjadi faktor hambatan pada optimalisasi program pembinaan kepribadian
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada anak di LPKA kelas II Bengkulu?’
dan tujuan dalam penelitian ini yaitu ‘Untuk mengetahui Optimalisasi program pembinaan
kepribadian ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada anak di LPKA kelas II Bengkulu’
‘Untuk mengetahui faktor yang menjadi hambatan pada Optimalisasi program pembinaan
kepribadian ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada anak di LPKA kelas II Bengkulu
Slide 5
Dengan menggunakan teori pertama TEORI KEPRIBADIAN yang dikemukakan oleh Sigmund
Freud
adanya teori psikoanalitis kepribadian atau Psychoanalitic Theory of Personality. Yang
mana teori ini dijadikan sebagai patokan teori psikologi modern saat ini. Di dalam teori
ini, manusia memiliki kebutuhan yang tidak disadari atau unconscious needs atau
merupakan suatu dorongan (drive) kepribadian manusia.
KETIGA TEORI INTERVENSI SOSIAL yang dikemukakan oleh Isbandi Rukminto Adi
menyebutkan bahwasannya intervensi berarti merubah sesuai rencana oleh pelaku
perubahan atau agent of change yang mana biasanya ditujukan atau diarahkan kepada
perorangan atau pribadi, kelompok kecil, maupun di dalam suatu keluarga, sampai pada
komunitas organisasi atau level mezzo, provinsi, negara, meupun seluruh gabungan dari
negara-negara yang bersifat menyeluruh
l yaitu suatu kegiatan dalam merencanakan program pengasuhan dalam pemberian
pelayanan bagi anak serta keluarganya yang tengah menjalani pembinaan di dalam suatu
lembaga kesejahteraan bagi anak [ CITATION Per11 \l 1057 ]. Arti lain dari intervensi
adalah suatu tindakan yang dilakukan secara khusus sebagaimana manajer kasus untuk
melakukan pekerjaan sosial yang berkaitan dengan sesame manusia sehingga merubah
tatanan hidupnya menjadi lebih baik.
Slide 6
metode yang saya gunakan yaitu Kualitatif dengan desain deskriptif......
Slide 7
Dari penelitian saya ini memunculkan hasil sebagai berikut a.Pelaksanaan Program Pembinaan
Kepribadian Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Anak di LPKA Kelas II
Bengkulu
Dapat kita lihat bahwa tertera didalam ‘Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 Tetang
Perlindugan Anak mengamanatkan bahwa anak harus mendapatkan perlindungan baik secaraa
fisik maupun psikis.
Hasil dari wawancara peniliti dengan pembina agama yang merupakan pegawai staf pembinaan
di LPKA ‘ yang mana beliau mengatakan bahwa ‘pembinaan keagamaan bagi anak ini sangat
penting dan banyak memiliki tujuan yang baik bagi anak, membentuk karakter anak agar dapat
lebih memahami agamanya, dari yang tidak tahu menjadi tahu banyak tentang agama, sehingga
setelah mereka keluar dari sini nanti memilki bekal dengan akhlak yang lebih baik’
Slide 8
Berikut jadwal pembinaan... di LPKA terdapat tiga kali pembinaan keagamaan dalam satu
minggu yang dilaksanakan pada hari selasa, hari rabu dan hari kamis , yang pada masing-masing
hari berbeda-beda programya, bisa di lihat dari tabel jadwal pembinaan keagamaan diatas, pada
hari selasa pembinaan keagamaan merupakan hapalan hadist yang mana pada setiap anak
masing-masing telah memiliki buku saku yang didalam terdapat 40 hadits yang harus dihafalkan,
pada hari rabu pembinaan keagamaan merupakan hapalan surah yang ada didalam Al-Quran, dan
pada hari sabtu pembinaan kegamaan merupakan membaca Al-Quran atau tadarusan bersama
Slide 9
Kemudian b. Hambatan dalam pembinaan kepribadian ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa
a. Program yang tidak tuntas karena pidana anak yang singkat
Menurut bapak wilham, masa pidana anak itu memiliki pengaruh kepada pembinaan yang
diberikan, LPKA sudah membuat semacam silabus program yang dijalankan oleh anak, tetapi
karena pidana anak yang singkat membuat program tidak selesai, ditambah lagi mereka
mendapatkan integrasi
Karena terdapat beberapa masalah, maka perlu adanya upaya untuk mengurangi hambatan
pelaksanaan pembinaan kepribadian ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada anak di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bengkulu
memaksimalkan program pembinaan yang diberikan kepada anak selama anak masih
berada di dalam LPKA, sehingga walaupun pidana anak berjalan singkat anak tetap
mendapatkan pembinaan agama dan dapat merubah anak menjadi lebih baik setelah keluar dari
LPKA.
pihak LPKA telah membuat rencana kerja sama dengan pihak ketiga kembali, agar dapat
menjalankan program pembinaan dengan baik dan efektif
Slide 10 kesimpulan
Slide 11 saran
Slide 12 penutup