Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


ELEKTRONIKA DISKRIT
PHOTODIODA DAN INFRARED

Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001
Abd. Kholiq, SST, MT
NIP 19750522 200604 1 006

Disusun Oleh :
Agnes Meiliana
P27838020003
1A11

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah produk elektronika tersusun dari beberapa komponen penting yang ada
didalamnya. Komponen komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda untuk
dapat membuat produk yang berguna. Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi
untuk mendeteksi cahaya. Photodioda berbeda dengan dioda lainnya, karena photodioda
dapat mengubah cahaya menjadi tegangan dan juga resistansi. Cahaya yang dapat
dideteksi oleh photodioda adalah cahaya yang berasal dari infrared.
Infrared adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang
dari cahaya yang tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Radiasi
infrared memiliki panjang gelombang antara 700nm hingga 1mm. Kita tidak dapat
melihat infrared dengan mata secara langsung. Namun kita dapat melihat cahaya pada
infrared dengan menggunakan bantuan kamera handphone.
1.2 Batasan Masalah
Dapat merangkai dan mengukur tegangan pada photodioda, resistor, dan infrared
dengan menggunakan multimeter.

1.3 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian photodioda ?
2. Jelaskan prinsip kerja photodioda ?
3. Jelaskan pengertian dan jenis infrared ?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik infrared dan photodioda.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi infrared dan photodioda.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja infrared dan photodioda.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui rusak atau tidaknya infrared dan photodioda.
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian dengan menggunakan infrared dan
photodioda.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja infrared.
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja photodioda.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa mampu merangkai infrared dan photodioda dengan baik dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Photodioda
Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan dioda foto adalah
komponen elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik. Dioda foto
merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong dalam
keluarga dioda. Seperti dioda pada umumnya, photodiode atau dioda foto ini memiliki
dua kaki terminal yaitu kaki terminal katoda dan kaki terminal anoda, namun dioda foto
memiliki lensa dan filter optik yang terpasang dipermukaannya sebagai pendeteksi
cahaya. cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto diantaranya seperti cahaya
matahari, cahaya tampak, sinar inframerah, sinar ultra-violet hingga sinar X. Oleh
karena itu, photodiode atau dioda foto yang dapat mendeteksi berbagai cahaya ini telah
banyak diaplikasikan ke berbagai perangkat elektronika dan listrik seperti penghitung
kendaraan, sensor cahaya kamera, alat-alat medis, scanner barcode dan peralatan
keamanan. Berikut adalah simbol dan bentuk photodioda.

Gambar 2.1 Bentuk dan Simbol Photodioda


(Sumber : teknikelektronika.com )

2.1.1 Prinsip Kerja Photodioda


Photodiode terdiri dari satu lapisan tipis semikonduktor tipe-N yang
memiliki kebanyakan elektron dan satu lapisan tebal semikonduktor tipe-P yang
memiliki kebanyakan hole. Lapisan semikonduktor tipe-N adalah katoda
sedangkan lapisan semikonduktor tipe-p adalah anoda. Saat photodiode terkena
cahaya, foton yang merupakan partikel terkecil cahaya akan menembus lapisan
semikonduktor tipe-N dan memasuki lapisan semikonduktor tipe-P. Foton-foton
tersebut kemudian akan bertabrakan dengan elektron-elektron yang terikat
sehingga elektron tersebut terpisah dari intinya dan menyebabkan terjadinya hole.
Elektron terpisah akibat tabrakan dan berada dekat persimpangan PN (PN
junction) akan menyeberangi persimpangan tersebut ke wilayah semikonduktor
tipe-N.
Hasilnya, elektron akan bertambah di sisi semikonduktor N sedangkan sisi
semikonduktor P akan kelebihan hole. Pemisahan muatan positif dan negatif ini
menyebabkan perbedaan potensial pada persimpangan PN. Ketika kita hubungkan
sebuah beban ataupun kabel ke katoda (sisi semikonduktor N) dan anoda (sisi
semikonduktor P), elektron akan mengalir melalui beban atau kabel tersebut dari
katoda ke anoda atau biasanya kita sebut sebagai aliran arus listrik.
2.1.2 Model Pengoperasian Photodioda
Terdapat dua model pengoperasian pada photodiode, yaitu dengan model
Photovoltaic dan model Photoconductive.
1. Model Photovoltaic
Seperti sel surya (solar sel), photodiode juga dapat menghasilkan tegangan
yang dapat diukur. Namun tegangan dan arus listrik yang dihasilkannya sangat
kecil dan tidak cukup untuk menyala sebuah lampu maupun perangkat
elektronika.
2. Model Photoconductive
Karena tidak dapat menghasilkan arus listrik yang cukup untuk kebutuhan
rangkaian elektronika, maka biasanya photodiode digabungkan dengan sumber
tegangan yang dipasangkan secara bias terbalik (reversed biased voltage).
Model photoconductive ini menggunakan sumber tegangan lain sebagai
penggerak beban atau rangkaian elektronika, sedangkan photodiode sendiri
berfungsi sebagai saklar (switch) yang mengalirkan arus listrik ketika
dikenakan cahaya.

2.2 Infrared
Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan
spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada spektrum
elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah.
Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1 mm dan
berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya
infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya
masih dapat dirasakan/dideteksi.
Berikut adalah bentuk dan simbol infrared .

Gambar 2.2 Infrared


(Sumber : componens101.com)

2.2.1 Karakteristik Infrared


1. Tidak dapat dilihat oleh manusia,
2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang,
3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas,
4. Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau
berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka
panjang gelombang mengalami penurunan.

2.2.2 Jenis Jenis Infrared


1. Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm. Contoh
aplikasi sederhana untuk near infra red digunakan untuk pencitraan pandangan
malam seperti pada nightscoop.
2. Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm. Contoh
aplikasi sederhana untuk mid infrared ada pada sensor alarm.
3. Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm. Contoh
aplikasi sederhana untuk far infrared adalah alat – alat kesehatan.
2.2.3 Fungsi Infrared
1. Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi, inframerah
dapat dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel
yang digunakan untuk menghubungkan atau transfer data dari suatu perangkat
ke parangkat lain. Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada
handphone dan laptop yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin
mengirim file ke handphone, maka bagian infra harus dihadapkan dengan
modul infra merah pada PC. Selama proses pengiriman berlangsung, tidak
boleh ada benda lain yang menghalangi.
Fungsi inframerah pada handphone dan laptop dijalankan melalui teknologi
IrDA (Infrared Data Acquition). IrDA dibentuk dengan tujuan untuk
mengembangkan sistem komunikasi via inframerah.
3. Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar inframerah. Sinar
inframerah memang tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun
sinar inframerah tersebut dapat ditangkap oleh kamera digital atau video
handycam. Dengan adanya suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang
berfungi sebagai penerus cahaya infra merah, maka kemampuan kamera atau
video tersebut menjadi meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke
kamera handphone.
4. Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop.
5. Adanya sistem sensor infra merah. Sistem sensor ini pada dasarnya
menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan
antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat
sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem.
6. Adapun pemancar pada sistem ini terdiri atas sebuah LED (Light Emitting
Diode) infra merah yang telah dilengkapi dengan rangkaian yang mampu
membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan
pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau
modulasi infra merah yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang
dikirimkan oleh pemancar.
7. Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV.
Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat dan harganya relatif murah.
8. Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja
dengan jarak yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter dan tidak ada
penghalang).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Infrared
2. Photodioda
3. Resistor
4. Potensiometer
5. Project board
6. Power Supply
7. Multimeter

3.2 Langkah Percobaan


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyusun rangkaian infrared dan photodiode.
3. Memberikan catu daya pada rangkaian.
4. Mengukur tegangan pada R1, R2, R3, Infrared dan Photodioda
5. Mengambil suatu kesimpulan mengapa hal tersebut dapat terjadi.

3.3 Tabel Pengamatan


3.3.1 Tabel Pengamatan I
Tabel 3.1 Pengukuran Infrared dan Photodioda Dipasang Berhadapan

No. Potensiometer Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan

R1 R2 R3 Infrared Photodiode
10K 0,1V 4,6V 5,4V 1V 0,15V
1.

1K 0,8V 3,6V 5,4V 1,2V 0,1V


2.
3.3.2 Tabel Pengamatan II
Tabel 3.2 Pengukuran Infrared dan Photodioda Dipasang Berjauhan

No. Potensiometer Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan

R1 R2 R3 Infrared Photodiode
10K 0,65V 3,4V 0 1V 3,8V
1.

1K 0,8V 3,6V 0 1V 0
2.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.1 Analisis
Dalam praktikum ini kami membuktikan prinsip kerja photodioda dan infrared.
Photodioda merupakan jenis dioda yang digunakan untuk mendeteksi cahaya. Infrared
merupakan radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya
radio. Pada praktikum ini photodioda dipasang dengan reverse bias atau bias mundur,
dengan kaki anoda photodioda di ground dan kaki katoda mendapatkan tegangan. Pada
praktikum ini photodioda dipasang dengan bias mundur agar photodioda dapat
mengeluarkan tegangan. Contohnya seperti pada potensiometer diatur 10Kohm dengan
menggunakan bantuan multimeter. Lalu menghasilkan tegangan pada R1 0,1V, R2
(Potensiometer) 4,6V, R3 5,4V, infrared 1V, dan Photodioda 0,15V. Infrared berfungsi
memancarkan cahaya pada photodioda sedangakan photodioda berfungsi untuk
menerima cahaya pada infrared.

4.2 Kesimpulan
Saat photodioda di pasang dengan bias mundur dengan kaki katoda menerima
tegangan sedangkan kak anoda berada di ground, pemasangan itu dinamakan dengan
bias mundur. Photodioda dipasang dengan bias maju agar photodioda dapat
mengeluarkan tegangan. Namun saat photodioda dipasangan dengan bias maju dengan
kaki katoda di ground dan kaki anoda mendapat tegangan, pemasangan itu dinamakan
bias maju. Photodioda dipasang dengan bias maju agar photodioda dapat mengeluarkan
resistansi
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonymous, "Pengertian Infrared,"11 April 2014.[Online]. Available:
http://teknologiinfrared.blogspot.com/ [Accessed 20 November 2020].
[2] K.Dickson,"Pengertian Photodioda," [Online]. Available:
https://teknikelektronika.com/pengertian-photodiode-dioda-foto-prinsip-kerja-
photodiode/ [Accessed 20 November 2020].
LAMPIRAN

1. Foto Praktikum

GAMBAR KETERANGAN

Rangkaian Photodioda dan Infrared

Gambar Infrared di Kamera HP

Anda mungkin juga menyukai